NOTA PENGANTAR ATA 2012 DAN AMJ 2008 2013

NOTA PENGANTAR
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
GUBERNUR JAWA BARAT AKHIR TAHUN ANGGARAN 2012
DAN AKHIR MASA JABATAN PERIODE TAHUN 2008-2013

Disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat
22 Maret 2013

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yth. Saudara Ketua, para Wakil Ketua dan para Anggota
DPRD Provinsi Jawa Barat;
Yth. Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi
Jawa Barat serta Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat;
Yth. Sesepuh Jawa Barat dan para tokoh masyarakat,
Pimpinan

Partai

Politik,


Pimpinan

Organisasi

Kemasyarakatan, Pimpinan LSM, serta insan pers yang
kami cintai.

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

1

Hadirin undangan yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pada saat ini kita dapat bersilaturahim untuk
mengikuti Rapat Paripurna dalam rangka penyampaian Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran
(ATA) 2012 dan LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ) Gubernur Jawa
Barat Periode Tahun 2008-2013.
Shalawat


serta

salam,

kita

sampaikan

kepada

Nabi

Muhammad Shallallahu„alaihi Wassalam, beserta keluarga dan para
sahabatnya, yang senantiasa menjadi suri tauladan yang sempurna
bagi segenap umatnya hingga akhir zaman.
Mengawali penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban ini, perkenankan kami memberikan apresiasi
yang sangat tinggi kepada DPRD Provinsi Jawa Barat, seluruh Bupati
dan Walikota serta dukungan dari seluruh pemangku kepentingan,

selama periode kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun
2008-2013, serta telah dapat menjalin komunikasi yang baik dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Begitupula kepada para
pimpinan partai politik dan seluruh aparat pemerintah daerah yang
terus

memberikan

pembangunan

dukungan

sebagaimana

dalam

mewujudkan

diamanatkan


dalam

agenda
Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008-2013.
Secara

khusus,

kami

mengucapkan

terima

kasih

dan


penghargaan yang tinggi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat
atas segala dukungan dan upaya untuk tetap memelihara suasana
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

2

kondusif dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan pembangunan
di Jawa Barat selama lima tahun terakhir.

Hadirin sekalian,
Sebagaimana dimaklumi bersama, kita baru saja melewati
event besar dalam rangka melaksanakan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah, yaitu pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah untuk
periode 2013-2018 pada tanggal 24 Februari Tahun 2013. Berkaitan
dengan hal tersebut, kami mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada seluruh masyarakat Jawa Barat sehingga
penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa

Barat Tahun 2013-2018, Alhamdulillah dapat terselenggara dengan
lancar, tertib, aman, dan damai.

Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan
dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah

kepada

Pemerintah,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada

Dewan

Perwakilan

Rakyat

Daerah

dan

Informasi

Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, Saya
selaku Gubernur Jawa Barat beserta Saudara Dede Yusuf selaku
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

3


Wakil

Gubernur

Jawa

Barat

periode

Tahun

2008-2013,

menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Akhir Tahun Anggaran 2012 secara bersamaan dengan LKPJ Akhir
Masa Jabatan Periode Tahun 2008-2013.
Dalam penyampaian, materi dibagi dalam dua bagian, yaitu
bagian pertama merupakan LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2012 dan
bagian kedua merupakan LKPJ Akhir Masa Jabatan Periode Tahun

2008-2013.

Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,
Laporan
Anggaran

Keterangan

2012,

Pertanggungjawaban

merupakan

tahun

kelima

Akhir
dari


Tahun
Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2008-2013 dan penyampaiannya diawali dengan
penjelasan tentang pengelolaan keuangan daerah.
1. Pendapatan daerah Tahun Anggaran 2012 dari target 15,28
triliun rupiah lebih dapat direalisasikan sebesar 16,89 triliun
rupiah lebih atau tercapai 110,56%, melebihi target yang telah
ditetapkan dengan nilai sebesar 1,61 triliun rupiah lebih atau
10,56%, dengan rincian sebagai berikut :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar 8,73 triliun
rupiah lebih, terealisasi sebesar 9,99 triliun rupiah lebih atau
tercapai 114,44%, melebihi target yang telah ditetapkan
sebesar 1,26 triliun rupiah lebih atau 14,44%.
b. Dana Perimbangan, dari target sebesar 2,32 triliun rupiah
lebih, terealisasi sebesar 2,83 triliun rupiah lebih atau

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013


4

mencapai 121,74%, melebihi target yang telah ditetapkan
sebesar 505 miliar rupiah lebih atau 21,74%.
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dari target sebesar
4,21 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 4,06 triliun rupiah
lebih atau mencapai 96,34%, kurang dari target yang telah
ditetapkan sebesar 154 miliar rupiah lebih atau 3,66%.
2. Belanja daerah Tahun Anggaran 2012 dialokasikan sebesar 18,24
triliun rupiah lebih dengan realisasi sebesar 16,93 triliun rupiah
lebih

atau

mencapai

92,86%.

Belanja

Tidak

Langsung

dialokasikan sebesar 14,60 triliun rupiah lebih dengan realisasi
sebesar 13,66 triliun rupiah lebih atau mencapai 93,58%, terdiri
dari Belanja Pegawai sebesar 1,51 triliun rupiah lebih; Belanja
Subsidi sebesar 15,05 juta rupiah lebih; Belanja Hibah sebesar
6,15 triliun rupiah lebih; Belanja Bantuan Sosial sebesar 16,68
miliar rupiah lebih; Belanja Bagi Hasil sebesar 3,16 triliun rupiah
lebih; Belanja Bantuan Keuangan sebesar 2,81 trilyun rupiah
lebih dan Belanja Tidak Terduga sebesar 6,85 miliar rupiah lebih.
Sedangkan untuk Belanja Langsung dengan alokasi sebesar 3,63
triliun rupiah lebih direalisasikan sebesar 3,27 triliun rupiah lebih
atau mencapai 89,95%, terdiri dari Belanja Pegawai sebesar
404,83 miliar rupiah lebih; Belanja Barang dan Jasa sebesar 1,73
triliun rupiah lebih; Belanja Modal sebesar 1,13 triliun rupiah lebih
Dari sisi Pembiayaan Daerah pada Tahun Anggaran 2012,
dialokasikan

sebesar

Rp.2.960.655.058.749,-,

dengan

realisasi

sebesar Rp.2.960.655.358.749,-, terdiri dari :

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

5

1. Penerimaan pembiayaan daerah yang berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Daerah tahun sebelumnya sebesar 3
triliun rupiah lebih.
2. Pengeluaran pembiayaan daerah dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp.42.531.500.000,-,

terealisasi

sebesar

Rp.42.531.200.000,- atau 99,99%.

Rapat Paripurna yang kami hormati,
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk
terbesar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, Tahun
2012 penduduk Jawa Barat sebanyak 44,54 juta jiwa, dengan laju
pertumbuhan penduduk sebesar 1,66%.
IPM merupakan kinerja pembangunan secara keseluruhan
yang dihitung berdasarkan tiga indikator utama yaitu Indeks
Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya Beli. Berdasarkan
perhitungan, IPM Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012 mencapai
73,19 poin dengan capaian indikator komposit pada Indeks
Pendidikan mencapai 82,75 poin, Indeks Kesehatan mencapai 72,67
poin dan Indeks Daya Beli mencapai 64,17 poin.
Secara makro, kinerja perekonomian Jawa Barat dilihat dari
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012 sebesar 6,21 %, dengan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan
pada Tahun 2012 mencapai 364,41 triliun rupiah lebih, dengan
pendapatan

perkapita

sebesar

8,18

juta

rupiah

lebih

atau

mengalami peningkatan sebesar 351 ribu rupiah dari tahun
sebelumnya.

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

6

Gambaran perdagangan luar negeri selama Tahun 2012, dapat
dilihat dari nilai ekspor yang meningkat 5,49 % dari sebesar 153,68
triliun rupiah pada Tahun 2011 menjadi 162,11 triliun rupiah pada
Tahun 2012. Untuk nilai impor meningkat 1,66 %, yaitu dari 114,75
triliun rupiah pada Tahun 2011 menjadi 116,65 triliun rupiah pada
Tahun 2012.
Dari berbagai upaya yang telah dilakukan, secara keseluruhan
jumlah investasi (Pembentuk Modal Tetap Bruto) atas dasar harga
berlaku di Jawa Barat sebesar 175,2 triliun rupiah dengan laju
pertumbuhan investasi sebesar 13,84 persen.
Selanjutnya

akan

disampaikan

capaian

kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah berbasis misi dan urusan
pemerintahan, sebagai berikut:

Misi Pertama ”Mewujudkan Sumberdaya Manusia Jawa
Barat

yang

Produktif

dan

Berdaya

Saing”,

yang

diimplementasikan ke dalam urusan pemerintahan, meliputi urusan
pendidikan, perpustakaan, kesehatan, pemberdayaan perempuan
dan

perlindungan

ketenagakerjaan,

anak,

sosial,

keagamaan,

kepemudaan
serta

dan

olahraga,

kebudayaan,

yang

diimplementasikan melalui 24 program pembangunan.
Dalam mewujudkan tujuan Misi Pertama, yaitu mendorong
masyarakat ke arah peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan,
dan kompetensi kerja, telah dilaksanakan upaya yang terkoordinasi
melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
Peningkatan

kualitas

pendidikan

dilaksanakan

melalui

penyelenggaraan Bantuan Operasional Sekolah bagi 5.492.979
siswa sekolah SD/MI/SDLB/Salafiah Ula dan 2.365.206 siswa
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

7

SMP/MTs/SMP

Terbuka/SMPLB/Salafiah

Wustha;

berikutnya

pembangunan 6.028 Ruang Kelas Baru (RKB) untuk 2.642 SMP/MTs,
SMA/MA dan SMK Negeri/Swasta dan bantuan biaya sekolah
sebesar 800 ribu rupiah bagi 10.000 siswa SMA/SMK kurang
mampu; bantuan hibah sebesar 1,2 juta rupiah per tahun bagi
10.000 guru madrasah diniyah; aneka beasiswa bagi 862 mahasiswa
berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan total
anggaran sebesar 14,89 miliar rupiah; pembebasan lahan dengan
total luas 49,4 Hektar tersebar di 3 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu
UNSIKA Karawang, UNSWAGATI Cirebon dan Politeknik Sukabumi;
bantuan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik bagi 4.000
mahasiswa pada 28 Perguruan Tinggi; Bantuan Bus Sekolah
sejumlah 5 unit untuk membantu transportasi anak sekolah di
daerah perbatasan pada beberapa kabupaten tertentu.
Selanjutnya, terkait dengan upaya peningkatan minat baca
masyarakat, telah dibangun Gedung Perpustakaan Umum yang
pembangunannya

dilaksanakan

secara

berkelanjutan

dengan

pembiayaan multiyears mulai dari Tahun 2010 sampai dengan
Tahun 2012, dengan total anggaran sebesar 39,35 Miliar rupiah.
Gedung perpustakaan tersebut selain memiliki desain arsitektur
yang khas juga berstandar internasional.
Selain itu, urusan yang menjadi perhatian Pemerintah Daerah
adalah peningkatan pelayanan kesehatan guna mempercepat
pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) pada Tahun 2015,
melalui penyediaan dana untuk pembangunan sarana kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit menular. Adapun
kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2012 meliputi Program
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

8

Jaminan Persalinan (JAMPERSAL), berupa bantuan persalinan
normal kepada 242.088 ibu hamil; Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) bagi 1.044 Puskesmas; Jaminan Kesehatan Masyarakat
(JAMKESMAS) untuk 10.700.175 peserta. Selain itu, dalam rangka
peningkatan kesehatan masyarakat miskin non JAMKESMAS, secara
total telah melayani 58.982 pasien kunjungan pasien rawat jalan
dan 21.389 pasien rawat inap.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), telah
dilaksanakan pendampingan dan pelatihan PHBS bagi 4.000 kader
POSYANDU se Jawa Barat, pemberian Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan

Masyarakat

(JPKM)

bagi

masyarakat

miskin,

gelandangan, serta pasien pasung sebanyak 25.200 pasien untuk
rawat jalan/UGD dan 18.204 pasien untuk rawat inap.
Berkaitan dengan urusan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan

anak,

telah

dilakukan

penguatan

jejaring

pengarustamaan gender, sosialisasi dan pelatihan responsif gender
bagi seluruh aparatur OPD Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/Kota;
optimalisasi fungsi organisasi Peningkatan Peranan Wanita menuju
Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) se Jawa Barat untuk kategori
desa pegunungan, pantai dan perkotaan, pemberdayaan perempuan
sebagai kepala keluarga; terbentuknya Forum Anak Daerah di 10
Kabupaten/Kota

(Kabupaten

Subang,

Karawang,

Purwakarta,

Ciamis, Tasikmalaya, Cirebon, Bekasi, Majalengka, Kota Sukabumi,
dan Kota Tasikmalaya); terbentuknya rintisan Sekolah Ramah Anak
di 24 sekolah tingkat SD, SMP, SMA pada 8 Kabupaten/Kota;

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

9

penanganan korban trafficking dengan memulangkan 45 orang
korban trafficking.
Dalam urusan Sosial dilakukan Penanganan Penyandang
Masalah

Kesejahteraan

Sosial

(PMKS),

meliputi

penanganan

penyandang cacat dan lanjut usia; pembinaan mental dan
keterampilan

wanita

tuna

susila;

penanganan

keluarga

gelandangan, pengemis dan orang terlantar; pemberdayaan sosial
remaja putus sekolah dan anak jalanan, anak bermasalah dengan
hukum, balita terlantar dan eks pengguna narkotika sebanyak 8.069
orang.
Selanjutnya, untuk mencapai kualitas dan kuantitas program
bantuan/jaminan sosial, dilakukan fasilitasi terhadap Potensi Sosial
Kesejahteraan

Sosial

(PSKS),

melalui

pembinaan

Usaha

Kesejahteraan Sosial (UKS) kepada 61 orang Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM) dan 80 anggota Karang Taruna; pemberdayaan
Organisasi

Sosial

(Orsos)

berupa

bimbingan

sosial

tentang

manajemen organisasi sosial bagi 70 orang; pelatihan, pemantapan
dan sosialisasi kepada 460 orang Taruna Siaga Bencana (TAGANA)
dari Kabupaten/Kota se Jawa Barat; serta penyuluhan dan
bimbingan sosial bagi pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS)
sebanyak 930 orang.
Dalam pembangunan urusan Kepemudaan dan Olahraga,
Jawa Barat berhasil meraih Juara ke-2 Pekan Olahraga Nasional
XVIII di Riau Tahun 2012 yang pada PON XVII sebelumnya berada
di posisi ke-4. Pada PON XVIII tersebut Kontingen Jawa Barat
berhasi meraih 279 medali, terdiri dari 100 medali emas, 78 medali
perak dan 101 medali perunggu.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

10

Selanjutnya, dalam penanganan urusan ketenagakerjaan
dilakukan dengan menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) menjadi 9,08%, realisasi penyerapan tenaga kerja sebanyak
133.367 orang, terdiri dari: tenaga kerja Antar Kerja Lokal (AKL)
sebanyak 23.063 orang, tenaga kerja Antar Kerja Antar Daerah
(AKAD) sebanyak 2.559 dan tenaga kerja Antar Kerja Antar Negara
(AKAN) sebanyak 107.745 orang. Untuk meningkatkan pemahaman
bagi calon tenaga kerja, dilaksanakan pelatihan melalui program
Jabar Mengembara yang diikuti oleh 1.800 orang peserta. Secara
khusus, untuk meningkatkan keterampilan 600 orang Calon TKI
yang akan bekerja di Jepang, Korea Selatan dan Malaysia telah
dilaksanakan pelatihan. Sementara itu, bagi para pencari kerja lokal,
dilakukan kegiatan padat karya yang melibatkan sebanyak 15.658
orang. Selain itu, sejumlah 1.300 orang masyarakat perdesaan
mengikuti pelatihan keterampilan kewirausahaan melalui kegiatan

mobile training unit.
Untuk urusan kebudayaan sepanjang Tahun 2012, telah
diselenggarakan 160 aktivitas seni budaya meliputi pagelaran seni di
dalam dan di luar negeri, penataan 5 cagar budaya/Situ,
pemeliharaan Situs/Benda Cagar Budaya/Site Museum dan 22
Naskah seni budaya/sastra daerah melalui konservasi dan restorasi
dalam bentuk digital.
Sebagai penghargaan bagi masyarakat yang memiliki dedikasi
dan prestasi tinggi dibidang seni, budaya dan pariwisata, telah
diberikan penghargaan Gubernur kepada 20 tokoh/komunitas seni,
budaya dan pariwisata.

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

11

Rapat Paripurna yang kami hormati,
Capaian

kinerja

penyelenggaraan

Misi

kedua,

yaitu

Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis
Potensi Lokal disampaikan sebagai berikut.
Urusan yang menjadi prioritas dalam misi ini, meliputi urusan
koperasi

dan

UKM,

ketenagakerjaan,

pertanian,

pariwisata,

perdagangan, industri, energi dan sumber daya mineral, kelautan
dan perikanan, ketahanan pangan, kehutanan, serta penanaman
modal yang dilaksanakan melalui 24 program pembangunan.
Berbagai upaya yang telah dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian Misi Kedua, diantaranya pemberdayaan KUMKM, melalui
advokasi akses pembiayaan bagi 3.500 usaha mikro, pemberian
pinjaman murah melalui Kredit Cinta Rakyat (KCR), serta pendirian
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yang bergerak dibidang
penjaminan, yaitu PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Jawa Barat
untuk memberikan jaminan atas kredit KUMKM.
Dalam urusan pertanian, di bidang tanaman pangan untuk
mendorong pencapaian program surplus beras nasional 10 juta ton
pada Tahun 2014, Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2012 telah
menghasilkan produksi padi sebesar 11,27 juta ton atau setara
beras sebesar 7,38 juta ton. Dengan hasil produksi tersebut, Jawa
Barat telah berkontribusi terhadap program surplus nasional sebesar
31,84 %.
Di bidang Peternakan, pada Tahun 2012 jumlah produksi
daging secara keseluruhan sebesar 638,02 ribu ton, telur sebesar
196 ribu ton dan susu sebesar 290,44 ribu ton. Selain itu, Provinsi
Jawa Barat secara nasional menjadi sentra utama populasi ayam ras
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

12

pedaging sebesar 572,18 juta ekor dan domba sebesar 8,25 juta
ekor.
Produksi perikanan dan kelautan pada Tahun 2012 sebesar
959,7 ribu ton atau meningkat 5,50% bila dibandingkan dengan
produksi pada Tahun 2011 sebesar 909,7 ribu ton. Volume ekspor
Tahun 2012 sebesar 29.645,6 ton atau meningkat 20,92%
dibandingkan dengan volume ekspor Tahun 2011 sebesar 24.516,5
ton. Nilai ekspor Tahun 2012 sebesar USD 105,75 juta meningkat
38,64% dibandingkan nilai ekspor pada Tahun 2011 sebesar USD
76,27 juta, demikian juga dengan ketersediaan ikan untuk
dikonsumsi pada Tahun 2012 tercapai sebesar 28,41kg/kapita/tahun
atau meningkat 3,31% dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar
27,50 kg/kapita/tahun.
Dalam penyelenggaraan urusan perdagangan, telah dilakukan
upaya perlindungan terhadap keberadaan pasar tradisional melalui
Gerakan

Pengembangan

dan

Perlindungan

Pasar

Tradisional

(GEMPITA) dengan merevitalisasi 11 unit pasar tradisional, yaitu
Pasar

Prapatan

Jatibarang

Sumber

Kabupaten

Jaya

Kabupaten

Indramayu,

Pasar

Majalengka,
Taraju

Pasar

Kabupaten

Tasikmalaya, Pasar Cipeujeuh Kabupaten Cirebon, Pasar Sukatani
Kota Depok, Pasar Sindang Kerta Kabupaten Bandung Barat, Pasar
Cikajang Kabupaten Garut, Pasar Pabuaran Kabupaten Subang,
Pasar Langkap Lancar Kota Banjar, Pasar Rebo Kabupaten
Sukabumi, dan Pasar Inpres Kabupaten Sumedang. Selain itu,
dilakukan pembinaan aspek teknis bagi para pedagang dan aspek
manajemen bagi pengelola pasar. Selanjutnya untuk membantu
masyarakat berpenghasilan rendah dilakukan pemberian subsidi
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

13

Operasi

Pasar

Murah

Kebutuhan

Pokok

Masyarakat

(OPM

KEPOKMAS) di Kabupaten Subang, Sumedang, Cianjur, Cirebon dan
Kota Cimahi.
Upaya yang telah dilaksanakan dalam urusan perindustrian,
adalah pengembangan dan pembinaan terhadap industri kecil dan
menengah sebanyak 287.060 unit. Selain itu, dilaksanakan pula
penumbuhan dan pengembangan industri berbasis kreativitas
melalui pengembangan komunitas kreatif, industri kreatif berbasis
teknologi informasi, industri kreatif berbasis fashion, pengembangan
industri alas kaki, pengembangan diversifikasi produk pangan dan
industri manufaktur berbasis komponen otomotif.
Dalam pelaksanaan urusan penanaman modal, realisasi
investasi, baik yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah sebesar 52,67
triliun rupiah, dengan rincian realisasi PMA sebesar 36,65 triliun
rupiah dan PMDN sebesar 16,02 triliun rupiah. Upaya yang telah
dilakukan dalam rangka meningkatkan investasi di Jawa Barat,
selain promosi investasi, baik di dalam maupun luar negeri, juga
dilakukan

optimalisasi

penyelenggaraan

pelayanan

perijinan

terpadu, untuk ijin dan non ijin yang menjadi kewenangan provinsi.
Pada Tahun 2012, telah memproses 34.900 ijin dan non ijin dari 205
jenis ijin; membuka outlet layanan perijinan di 4 wilayah BKPP;
mengoperasikan 3 unit Site Mobile Service (SMS), yaitu kendaraan
yang beroperasi sebagai loket pendaftaran dan loket informasi
perijinan.
Dalam penanganan urusan kepariwisataan ditujukan dengan
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Obyek
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

14

Daerah dan Tujuan Wisata (ODTW). Pada Tahun 2012, jumlah
kunjungan wisata mancanegara ke Jawa Barat melebihi target
sebesar 18,75%, yaitu mencapai 1.121.238 orang dari target
944.237

orang,

nusantara/domestik

sedangkan
sebesar

jumlah
38.346.304

kunjungan

wisata

orang

target

dari

39.000.000 orang atau mencapai 98,32%.

Rapat Paripurna yang kami hormati,

Misi Ketiga, Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas
Infrastruktur Wilayah, yang diimplementasikan ke dalam urusan
pemerintahan

provinsi,

meliputi

urusan

pekerjaan

umum,

perhubungan, perumahan, energi dan sumber daya mineral, serta
lingkungan

hidup

yang

dilaksanakan

melalui

23

program

pembangunan.
Pada urusan pekerjaan umum, di bidang infrastruktur jalan
telah dilaksanakan peningkatan kualitas jalan, rehabilitasi jalan,
penggantian jembatan, rehabilitasi jembatan, serta pemeliharaan
jalan. Melalui kegiatan tersebut telah dicapai kemantapan jalan
sebesar 97,05 % dari total jalan provinsi sepanjang 2.191,29 km.
Di bidang sumberdaya air, telah dilakukan operasi dan
pemeliharaan 91 jaringan irigasi serta rehabilitasi 63 jaringan irigasi,
sehingga kondisi irigasi yang berkualifikasi baik meningkat menjadi
64,52 %.
Dalam penanganan urusan permukiman dan perumahan,
ditunjukan

dengan

capaian

persentase

cakupan

pelayanan

persampahan perkotaan sebesar 63,53% dan cakupan pelayanan air

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

15

limbah domestik perkotaan sebesar 63,21%. Sedangkan cakupan
pelayanan air minum perkotaan mencapai menjadi 51,76%.
Di bidang pembangunan perumahan, dilakukan pemberian
bantuan sarana dan prasarana utilitas perumahan sebanyak 781
unit rumah, bantuan stimulan untuk pembangunan dan perbaikan
rumah swadaya sebanyak 30.587 unit, serta fasilitasi pembangunan
rusun sebanyak 5 Twin Block (TB) yang diperuntukan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah, mahasiswa, prajurit TNI/POLRI,
pekerja, PNS dan santri.
Dalam peningkatan kualitas lingkungan, dilakukan fasilitasi
perbaikan kawasan perkotaan dan perdesaan sebanyak 1.228
kawasan,

pengembangan

kawasan

agropolitan/minapolitan

sebanyak 3 kawasan serta penanganan desa tertinggal sebanyak
285 desa.
Dalam bidang jasa konstruksi, dilakukan pembekalan dan uji
keterampilan bagi tenaga tukang konstruksi sejumlah 1.000 peserta
dari 26 kabupaten/kota, serta pembinaan teknis penyelenggaraan
jasa konstruksi terhadap 250 orang yang berasal dari penyedia dan
pengguna jasa konstruksi.
Berkaitan dengan penyelenggaraan urusan perhubungan,
dalam rangka penyiapan pembangunan Bandara Internasional
Kertajati di Kabupaten Majalengka, telah dibebaskan tanah seluas +
81,5 Ha, sehingga total tanah yang telah dibebaskan sampai dengan
Tahun 2012 seluas 647,5 Ha. Untuk pembangunan Shortcut Jalur
Kereta Api Cibungur (Purwakarta)-Tanjungrasa (Subang) sampai
dengan Tahun 2012 telah dibebaskan seluas 18,797 Ha.

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

16

Dalam upaya meningkatkan rasio elektrifikasi rumah tangga,
telah dilakukan pengembangan jaringan listrik dan sambungan
rumah tangga sebanyak 26.389 Sambungan Rumah/Instalasi
Rumah (SR/IR), sehingga dapat dicapai rasio elektrifikasi rumah
tangga sebesar 73,55%. Untuk pengembangan Energi Baru
Terbarukan, telah dibangun 3 unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) untuk 277 sambungan rumah di Kabupaten Cianjur,
Garut dan Ciamis serta 100 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) untuk 100 rumah tangga di Kabupaten Ciamis. Sementara
itu, untuk pengembangan potensi panas bumi, telah dilakukan
fasilitasi untuk penerbitan Izin Usaha Pertambangan Wilayah Kerja
Panas

Bumi

Gunung

Ciremai

di

Kabupaten

Kuningan

dan

Majalengka.

Rapat Paripurna yang kami hormati,

Misi Keempat, Meningkatkan Daya Dukung dan Daya
Tampung

Lingkungan

Berkelanjutan,

yang

Untuk

Pembangunan

diimplementasikan

ke

dalam

yang
urusan

pemerintahan provinsi, meliputi urusan kependudukan dan catatan
sipil, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, ketransmigrasian,
penataan ruang, lingkungan hidup, serta energi dan sumber daya
mineral, yang dilaksanakan melalui 10 program pembangunan.
Dalam

mewujudkan

keseimbangan

lingkungan

dan

keberlanjutan pembangunan, telah dilakukan upaya pemulihan dan
konservasi sumber daya air, udara, hutan dan lahan, pengurangan
resiko bencana, peningkatan fungsi dan luas kawasan lindung untuk
mewujudkan Provinsi Hijau (Green Province) yang didukung upaya
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

17

menciptakan Provinsi Ramah Lingkungan. Untuk itu, telah dilakukan
pengendalian pencemaran air dan udara dari industri dan domestik,
pengendalian limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), mitigasi
bencana dan adaptasi perubahan iklim serta peningkatan ketahanan
masyarakat terhadap bencana.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam RPJMD 2008-2013,
telah menetapkan target kualitas udara perkotaan dengan kategori
baik sebanyak 27–30 hari baik per tahun pada Tahun 2012. Dalam
realisasinya, pencapaian kualitas udara perkotaan dengan kategori
baik berdasarkan hasil pemantauan Tahun 2012 telah melebihi
target capaian yaitu 50 hari baik/tahun.
Target

RPJMD

lainnya

di

Tahun

2012,

yaitu

berupa

peningkatan status mutu sungai utama dan waduk besar di Provinsi
Jawa Barat menjadi cemar sedang. Berdasarkan hasil pemantauan
Tahun 2012 pada umumnya kondisi sungai utama yang di pantau
berada pada kondisi cemar berat, namun terdapat beberapa
segmen pada Sungai Cimanuk, yaitu pada lokasi Jembatan Wado
sampai dengan Jatibarang berada pada kondisi cemar sedang.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan
pengawasan pemanfaatan dan pembuangan limbah B3 pada
industri, rumah sakit, domestik, dan sektor lainnya; di seluruh
wilayah Jawa Barat, serta berkembangnya kegiatan produksi yang
lebih bersih (cleaner production) dan ramah lingkungan, serta
peningkatan kompetensi para manajer di industri melalui kegiatan
EPCM (Environmental Pollution Control Manager) dengan realisasi
capaian pada Tahun 2012 terdapat 35 pemegang sertifikasi EPCM
udara atau manager pengendalian pencemaran udara (MPPU).
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

18

Kegiatan

Peningkatan

Kemampuan

dan

Ketahanan

Menghadapi Varibilitas Iklim, beberapa kegiatan yang dilaksanakan
sebagai antisipasi untuk meningkatkan kapasitas, baik masyarakat
maupun aparatur pemerintah terhadap mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim, serta mengidentifikasi ketahanan daerah terhadap
perubahan iklim dan Gas Rumah Kaca (GRK).
Dalam rangka mempersiapkan Data Kependudukan yang
akurat sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan, telah dibangun Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). Pemerintah bersama
Pemerintah Daerah telah mempersiapkan tiga Program Strategis
Nasional di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, yang
meliputi Pemutakhiran Data Kependudukan, Penerbitan NIK dan
Penerapan

e-KTP

secara

massal.

Pada

Tahun

2012

telah

dilaksanakan perekaman e-KTP di 15 Kabupaten/Kota sebanyak
15,50 juta jiwa.
Dalam penyelenggaraan urusan ketransmigrasian pada Tahun
2012 telah ditempatkan sebanyak 543 kepala keluarga atau 1.949
jiwa. Sebelum diberangkatkan, calon transmigran dan keluarganya
dilatih agar mampu beradaptasi serta mampu bekerja di daerah
penempatan transmigrasi.
Berdasarkan rencana struktur ruang wilayah nasional, dalam
RTRW Nasional untuk Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan 3 (tiga)
Pusat Kegiatan Nasional (PKN), yaitu Metropolitan Bogor-DepokBekasi (Bodebek), Metropolitan Bandung, dan Metropolitan Cirebon
serta 7 (tujuh) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), meliputi Sukabumi,
Cikampek-Cikopo,

Pelabuhan

ratu,

Indramayu,

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

Kadipaten,
19

Tasikmalaya, dan Pangandaran. Dalam mendukung pengembangan
kawasan strategis provinsi telah dilakukan penyusunan kajian
rencana tata ruang Kawasan Strategis Provinsi, yaitu Pangandaran
dan sekitarnya, pertanian berlahan basah dan beririgasi teknis,
kilang minyak balongan, Bandara Internasional Jawa Barat dan
Kertajati

Aerocity. Selain itu, untuk mendukung sinkronisasi

pembangunan di daerah perbatasan telah dilakukan kegiatan
penataan ruang kawasan perbatasan Jabar-Banten, Jabar-DKI dan
Jabar-Jateng.
Upaya pengendalian pemanfaatan ruang, dilakukan terhadap
kawasan strategis provinsi, yaitu Kawasan Bandung Utara (KBU),
dan sejak terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1
Tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan
Bandung Utara, ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur Nomor
58 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 21 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Pengendalian

Pemanfaatan

Ruang

Kawasan

Bandung

Utara,

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan fasilitasi berupa
pemberian

Rekomendasi

kabupaten/kota

di

wilayah

Gubernur
KBU

terhadap

dalam

4

(empat)

penerbitan

perizinan

pemanfaatan ruangnya.

Rapat Paripurna yang kami hormati,
Meningkatkan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan
Kualitas Demokrasi merupakan Misi kelima dalam pencapaian Visi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013. Beberapa urusan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

20

yang menjadi prioritas, meliputi urusan perencanaan pembangunan;
komunikasi

dan

informatika;

pertanahan;

Otonomi

Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat
Daerah, Kepegawaian dan Persandian; pemberdayaan masyarakat
desa; statistik; kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; serta
kearsipan, yang dilaksanakan melalui 18 program pembangunan.
Implementasi pembangunan perdesaan dilakukan melalui
konsep Desa Membangun menuju Desa Mandiri Ekonomi, Mandiri
Lingkungan, dan Mandiri Perkotaan. Melalui kegiatan dimaksud telah
terwujud 150 Desa Mandiri menuju Desa Peradaban bersifat
purwarupa (prototipe) di seluruh kabupaten, pendampingan provinsi
untuk PNPM Mandiri, Revitalisasi Posyandu Multifungsi, serta
pemberian insentif kepada Kepala Desa dalam rangka meningkatkan
pelayanan masyarakat dan penyediaan umpan balik (feedback) data
untuk pembangunan Jawa Barat.
Dalam

rangka

upaya

tertib

pengelolaan

dan

pengadministrasian aset provinsi, secara bertahap telah dilakukan
sertifikasi untuk aset tanah pada Tahun 2012 sebanyak 7 bidang
dan 23 bidang telah terbit SK. Kepala BPN (menunggu terbit buku
setifikat).
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan memperpendek
rentang kendali pelayanan kepada masyarakat, khususnya di
Kabupaten Ciamis, telah terbentuk Daerah Otonom Baru (DOB)
Kabupaten Pangandaran melalui Undang-Undang Nomor 21 Tahun
2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi
Jawa Barat. Dengan demikian, maka Provinsi Jawa Barat kini
memiliki 18 Kabupaten dan 9 Kota.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

21

Electronic procurement merupakan proses pengadaan barang
dan jasa yang dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP)
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi berbasis
web. Pada Tahun 2012, telah dilaksanakan pengadaan sejumlah 955
paket dengan total anggaran kurang lebih 1,535 triliun rupiah
dengan realisasi kurang lebih 976 miliar rupiah, sehingga terdapat
efisiensi kurang lebih 386, 6 miliar rupiah.
Dalam penyelenggaraan diklat, Provinsi Jawa Barat telah
memiliki

kewenangan

untuk

menyelenggarakan

Diklat

Kepemimpinan Tingkat II secara mandiri dengan peserta berasal
dari 33 Provinsi. Kewenangan tersebut sebagai implikasi dari
prestasi Provinsi Jawa Barat yang mampu meraih status sebagai
Lembaga

Diklat

Terakreditasi

A

dari

LAN

RI

untuk

diklat

Kepemimpinan dan Prajabatan serta Akreditasi Diklat Pengadaan
Barang/ Jasa dari LKPP untuk diklat teknis. Provinsi Jawa Barat
sebagai provinsi pertama di Indonesia yang berhasil meraih
Sertifikasi ISO 9001:2000 di bidang diklat yang ditingkatkan menjadi
ISO-9001:2008. Penyelenggaraan diklat di Provinsi Jawa Barat
didukung oleh Grand Design Diklat sebagai Center of Excellence.
Dalam upaya peningkatan pemberdayaan keamanan dan
ketertiban masyarakat telah diberikan hibah kendaraan untuk
operasional sejumlah 1.105 unit sepeda motor untuk Polda Jabar,
Kodam III Siliwangi, Polda Jaya, Kodam Jaya dan Kogartap II
Bandung, 2 truk angkut personil untuk Kodam III Siliwangi dan
Kogartap II Bandung serta 6 Ambulance untuk Ormas Keagamaan,
Yayasan dan Dokkes Kodam III Siliwangi.

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

22

Dalam rangka pengembangan sumber daya aparatur, pada
Tahun 2012 telah dilaksanakan peningkatan kapasitas dan kualitas
sumber daya aparatur baik melalui pendidikan gelar maupun non
gelar dengan pembiayaan APBD, APBN maupun hibah luar negeri,
seperti pendidikan lanjutan, kursus, lokakarya maupun seminar
serta pemberian bantuan Riset Edukasi bagi PNS yang tugas belajar
maupun ijin belajar yang sedang melaksanakan penelitian juga bagi
PNS yang melakukan penelitian mandiri. Disamping itu, telah
dilaksanakan program 300 Doktor bagi PNS Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam rangka persiapan menghadapi tantangan
global bagi pemerintah daerah. Adapun aparatur yang ditugas
belajarkan pada Tahun 2012 sebanyak 12 (dua belas) orang yang
terdiri dari 10 (sepuluh) orang Program S2 dan 2 (dua) orang
Program S3.
Dalam hal peningkatan kesejahteraan dan disiplin pegawai,
telah dilaksanakan Layanan Gawat Darurat 24 Jam bagi PNS
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui layanan ambulance dan
mobil jenazah serta pemberian bantuan tewas dan wafat bagi PNS
aktif. Dalam hal penegakkan disiplin, telah dilakukan pembinaan
secara intensif terhadap PNS yang melakukan pelanggaran sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 serta
penerapan absensi elektronik yang merupakan salah satu indikator
penilaian kinerja dalam pemberian Tambahan Penghasilan PNS.
Dalam rangka program legislasi pada Tahun 2012 dari
rancangan

Peraturan

Daerah

telah

ditetapkan

sebanyak

25

Peraturan Daerah, dan telah ditetapkan pula sebanyak 68 Peraturan
Gubernur.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

23

Dalam rangka meningkatkan peran desa-desa di Jawa Barat
terutama terkait dengan tertib administrasi pemerintah desa atau
program Arsip Masuk Desa dilakukan pemberian bantuan hibah
secara bertahap berupa sarana utama menyimpan file di desa
berupa filing kabinet dan box arsip untuk desa-desa di Jawa Barat.
Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan aparat desa dalam
menangani arsip, dilakukan bimbingan teknis bagi para sekretaris
desa secara bertahap.

Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,

Alhamdulillah, atas kerja keras dan dukungan semua pihak,
Pemerintah

Provinsi

Jawa

Barat

pada

Tahun

2012

telah

mendapatkan 38 penghargaan dari berbagai bidang pembangunan.
Demikianlah pemaparan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Akhir Tahun Anggaran 2012.
Selanjutnya,
Keterangan

perkenankan

Pertanggungjawaban

kami

menyampaikan

Akhir

Masa

Laporan

Jabatan

(AMJ)

Gubernur Jawa Barat Tahun 2008-2013.
Pencapaian

kinerja

LKPJ-AMJ

ini,

merupakan

cerminan

akumulasi capaian kinerja yang telah diperoleh sejak Tahun
Anggaran 2008 hingga akhir Tahun Anggaran 2012. LKPJ-AMJ
difokuskan pada capaian kinerja berbasis misi dan indikator makro
pembangunan daerah, sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2008-2013 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25
Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

24

Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun
2008-2013.

Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,
Nota Pengantar ini akan kami sampaikan dalam tiga bagian
materi, yaitu Bagian Pertama tentang Visi, Misi dan Strategi
Pembangunan; Bagian Kedua, Gambaran Pengelolaan Keuangan
Daerah; dan Bagian Ketiga, Gambaran Capaian Kinerja Program
Pembangunan.
Pada bagian Pertama Nota Pengantar ini, kami awali dengan
rumusan Visi Pembangunan Jawa Barat yang tertuang dalam RPJMD
2008-2013, yakni
"Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri,
Dinamis, dan Sejahtera".
Dalam rangka pencapaian dan perwujudan visi dimaksud,
telah ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan daerah, yang meliputi :
1. Mewujudkan sumber daya manusia Jawa Barat yang produktif
dan berdaya saing.
2. Meningkatkan pembangunan ekonomi regional berbasis potensi
lokal.
3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah.
4. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
5. Meningkatkan efektifitas pemerintahan daerah dan kualitas
demokrasi.

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

25

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap Misi tersebut,
telah dilaksanakan beberapa strategi pembangunan yang meliputi
10 Common Goals yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Pendidikan
2. Peningkatan Kualitas Kesehatan
3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat
4. Kemandirian pangan
5. Peningkatan Kinerja Aparatur
6. Pengembangan Infrastruktur Wilayah
7. Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku
8. Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan Hidup
9. Pembangunan Perdesaan
10. Pengembangan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata

Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,
Pada bagian kedua selanjutnya akan disampaikan mengenai
pengelolaan keuangan daerah selama kurun waktu tahun 20082013.
Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Tahun 20082013,strategi pendanaan pembangunan yang telah dilaksanakan
diarahkan pada:
1.

Harmonisasi

pendanaan

APBD

Provinsi

dan

APBD

Kabupaten/Kota untuk pencapaian sasaran peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), Millenium Development Goals
(MDGs) dan pembangunan lingkungan di Jawa Barat.
2.

Mengembangkan

skema

pendanaan

pada

program

dan

kegiatan yang merupakan urusan bersama provinsi dan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

26

Kabupaten/Kota

dengan

titik

berat

pada

konsistensi

pengalokasian belanja APBD sebesar 20% untuk fungsi
pendidikan, 10% untuk fungsi kesehatan, 10% dari Pajak
Kendaraan

Bermotor

untuk

fungsi

infrastruktur

dan

perhubungan (berdasarkan Pasal 8 ayat 5 Undang-undang
Nomor28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi
Daerah) serta alokasi belanja yang terus meningkat untuk
upaya peningkatan daya beli yang didukung oleh pembangunan
infrastruktur strategis.
3.

Mengembangkan

pola

pendanaanproyek-proyek

strategis

melalui skema Public Private Partnershipserta pelibatan BUMD
Provinsi Jawa Barat.

Selanjutnya untuk kebijakan Pendapatan dan Belanja, sejalan
dengan Kebijakan Umum Anggaran pada setiap tahun anggaran,
telah diarahkan melalui berbagai upaya peningkatan pendapatan
daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah,dana perimbangan
hingga penerimaan laba usaha dari BUMD. Upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah tersebut, pada
garis besarnya ditempuh melalui pola intensifikasi dan ekstensifikasi.
Untuk kebijakan Belanja Daerah, telah diarahkan pada upayaupaya pencapaian target RPJMD, 10 Common Goals baik Tematik
Sektoral maupun Tematik Kewilayahan serta pencapaian IPM,
dukungan

terhadap

MDG‟s,

pengarustamaan

gender,

hingga

dukungan untuk penyuksesan 14 ProgramPrioritas Pembangunan
Nasional, sebagaimana tercantum di dalam RPJMD 2008-2013.

NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

27

Dengan pemanduan yang sinergis atas kebijakan pendapatan
dan belanja daerah, maka proses perencanaan pembangunan
daerah yang telah kami implementasikan, berdampak positif
terhadap peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat yang
makin terukur hingga tingkat perdesaan.
Sementara itu realisasi APBD Provinsi Jawa Barat secara
kumulatif untuk Tahun 2008-2012 meliputi Pendapatan Daerah
sebesar 52,75 triliun rupiah lebih dan belanja daerah sebesar 50,56
triliun rupiah lebih, sedangkan penerimaan pembiayaan daerah
sebesar 11,05 triliun rupiah lebih dan pengeluaran pembiayaan
daerah sebesar 595 miliar rupiah lebih. APBD yang terus meningkat
pada setiap tahunnya tersebut, dapat dimaknai bahwa kesempatan
masyarakat untuk menikmati hasil pembangunan terus meningkat
dan hal ini telah kami buktikan dengan peningkatan layanan
pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di berbagai bidang
urusan.

Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,
Pada bagian ketiga, selanjutnya akan disampaikan capaian
indikator makro pembangunan.
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah
penduduk terbesar di Indonesia. Pada Tahun 2012 penduduk Jawa
Barat mencapai 44.548.431 jiwa, atau 18,24%dari total penduduk
Indonesia. Dibandingkan dengan Tahun 2007 (sebagai tahun dasar
perhitungan/baseline), jumlah penduduk Jawa Barat bertambah
3.064.702 jiwa atau tumbuh 7,39%. Seiring dengan pertumbuhan
ekonomi daerah, PDRB per kapita berdasarkan harga berlaku
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

28

mengalami peningkatan signifikan dari Rp 12,89 juta lebih pada
tahun 2007 menjadi Rp 21,25 juta pada Tahun 2012 atau
meningkat sebesar 65%.
Dalam

keterpaduan

pembangunan

lintas

pemerintah,

komunitas berbasis masyarakat dan dunia usaha, menghasilkan
kemajuan pembangunan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat
yang diukur oleh BPS melalui survey Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Kondisi IPM Jawa Barat pada Tahun 2007 mencapai 70,71
yang

terdiri

dari

Indeks

Pendidikan

sebesar

80,21;

Indeks

Kesehatan sebesar 71,00;Indeks Daya Beli sebesar 60,93. Pada
Tahun 2012 angka perkiraan IPM Jawa Barat mencapai 73,19
dengan capaian Indeks Pendidikan sebesar 82,75; Indeks Kesehatan
sebesar 72,67; serta untuk Indeks Daya Beli sebesar 64,17 dengan
Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity) sebesar Rp. 637,670.
Secara total angka IPM Tahun 2012 mengalami peningkatan 2,48
poin dibandingkan dengan Tahun 2007. Peningkatan terbesar
dicapai pada Indeks Daya Beli sebesar 3,24 poin, sementara Indeks
Pendidikan mencapai peningkatan 2,54 poin, dan Indeks Kesehatan
1,67 poin.
Peningkatan Indeks Daya Beli tidak terlepas dari pengaruh
kinerja makro dan mikro ekonomi yang baik. Hal ini tercermin dari
besaran pencapaian pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang
terkendali. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) berdasarkan publikasi
BPS 2007 – 2012 selama kurun lima tahun, rata-rata sebesar 5,86%
dengan capaian tertinggi pada Tahun 2011 sebesar 6,48%. Ratarata inflasi selama kurun waktu 2007-2012 sebesar 5,45% dengan
capaian terendahnya adalah 3,09% pada Tahun 2009 dan inflasi
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

29

tertinggi

adalah

11,11%

pada

Tahun

2008.

Selanjutnya,

perkembangan investasi mengalami kenaikan yang signifikan yang
semula 87,50 triliun rupiah pada Tahun 2007 menjadi 156,34 triliun
rupiah pada Tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan per tahun
sebesar 15,69%.

Rapat Paripurna DPRD yang kami hormati,
Selanjutnya untuk capaian program dan kegiatan berdasarkan
capaian kinerja berbasis misi dan urusan pembangunan sejak tahun
2008-2012, dapat kami laporkan berikut ini.
Capaian kinerja Misi Pertama, yaitu Mewujudkan Sumber Daya
Manusiayang Produktif dan Berdaya Saing, melalui 4 (empat)
strategi, yaitu (1) ketersediaan prasarana dan sarana, yaitu
pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP/MTS dan SMA/MA/SMK
dari Tahun 2011-2012 sebanyak 11.028 ruang kelas tersebar di
seluruh Kabupaten/Kota, rehabilitasi ruang kelas dalam kurun waktu

role sharing sebesar 400 miliar rupiah,

2008-2012

melalui

pemberian

peralatan

penunjang

proses

pembelajaran

dan

pengadaan 30 juta lebih eksemplar buku pegangan siswa dan
pengayaan, serta peralatan untuk proses pembelajaran; (2)
keterjangkauan pembiayaan pendidikan, melalui pemberian Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Provinsi selama Tahun 2009-2012
dengan total anggaran sebesar 2,06 triliun rupiah lebih; (3) kualitas
pendidikandengan peningkatan kualifikasi dan kesejahteraan guru
PNS, guru non PNS dan guru bantu negeri/swasta daerah terpencil
perbatasan dari Tahun 2008-2012 sebesar 264,57 miliar rupiah; dan
(4) kesetaraan pelayanan pendidikan dengan pemberian Beasiswa
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

30

Gubernur Untuk Sekolah (BAGUS) bagi siswa Sekolah Luar Biasa
(SLB) dari tahun 2010-2012 sebanyak 58.000 siswa, pemberian
aneka beasiswa bagi siswa SMA/SMK dan Mahasiswa dari Tahun
2009-2012 sebanyak 46.216 siswa,Bantuan Khusus Siswa Miskin
(BKSM) bagi SMA/SMK Swasta se-Jawa Barat dan program
kesetaraan Paket A, Paket B dan Paket C serta keaksaraan
fungsional.
Berbagai program kegiatan dalam periode 2008-2012 tersebut
telah meningkatkan angka Indeks Pendidikan: Angka Melek Huruf
telah mencapai 96,48 % pada Tahun 2011, angka rata-rata lama
sekolah telah mencapai 8,20 tahun pada Tahun 2011.
Berdasarkan publikasi Pusat Statistik Pendidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tahun ajaran
2011/2012 untuk APK SD/MI Jawa Barat telah mencapai 119,31%,
Angka Partisipasi Kasar pada tingkat SMP/MTs telah mencapai
94,55%, dan Angka Partisipasi Kasar pada tingkat SMA/SMK/MA
telah mencapai 67,78%, serta APK Perguruan Tinggi (PT) mencapai
15,19%. Pencapaian APK kurun waktu 2008-2012 dengan tahun
baseline 2007, APK SD/MI meningkat sebesar 10.41%, APK
SMP/MTs meningkat 9.91% dan APK SMA/SMK/MA meningkat
sebesar 18,46% serta dalam kurun waktu 2009-2012 APK PT
meningkat sebesar 4,20% dari capaian 10,00% pada Tahun 2009
menjadi 15,19% padaTahun 2012.
Untuk menunjang keberhasilan peningkatan kapasitas sumber
daya manusia disektor pendidikan keagamaan salah satunya dengan
pemberian stimulan atau insentif kepada guru Madrasah Diniyah
yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2012
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

31

dengan total anggaran 37,8 miliar rupiah dan total jumlah penerima
sebanyak 31.500 orang guru.
Terkait dengan upaya peningkatan minat baca masyarakat,
telah dilaksanakan dukungan program perpustakaan sekolah,
perpustakaan pesantren, dan perpustakaan desa. Selain itu, untuk
membangun minat baca dan kebutuhan buku literatur serta
pengembangan perpustakaan berstandar nasional dan internasional
telah dibangun Gedung Perpustakaan Umum Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang Bertaraf Internasional, yang secara bertahap
dilengkapi dengan sistem jejaring antar perpustakaan berbasis
teknologi informasi (e-library).
Selanjutnya dalam upaya pembinaan dan peningkatan prestasi
olahraga, memfasilitasi kegiatan kepemudaan serta meningkatkan
budaya masyarakat berolahraga di Jawa Barat, diberikan bantuan
dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pembangunan
Sarana Olahraga (SOR) Gedebage di Kota Bandung; pembangunan
stadion olahraga di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Tasikmalaya,
Kabupaten Bogor dan Kota Bekasi serta Kabupaten Bekasi.
Selanjutnya di bidang kesehatan, dalam kurun dua tahun
terakhir jumlah kematian ibu yang pada Tahun 2011 berjumlah 851
menurun menjadi 780 pada Tahun 2012, demikian pula telah terjadi
penurunan jumlah kematian bayi pada Tahun 2011 sebesar 5.070
dan menurun menjadi 4.650 pada Tahun 2012 (sumber:Dinkes
Jabar, 2012). Penurunan kematian Ibu dan Bayi tersebut antara lain
dampak keberhasilan dari berbagai intervensi bidang kesehatan
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, baik berupa
daya dukung sarana dan tenaga kesehatan yang meliputi:
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2012 DAN AMJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2008-2013

32

penambahan 334 Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) selama kurun waktu 2008-2012, penambahan jumlah
bidan

dan

dokter

di

Puskesmas

dan

Puskesmas

PONED,

penambahan dokter spesialis PTT di beberapa rumah sakit,
peningkatan kompetensi dokter dan bidan dalam bentuk pelatihan
PONED

dan

Obstetri

Neonatalogy

Emergency

Komprehensif

(PONEK) sebanyak 26 unit. Selain itu, dilaksanakan pula program
Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (JAMKESDA Provinsi)
kepada 5,08 juta lebih penduduk miskin dengan anggaran bervariasi
antara 24 miliar rupiah sampai dengan 74 miliar rupiah per tahun
dan rehabilitasi bangunan Puskesmas/Pustu/RS. Untuk mewujudkan
KTP Berasuransi di Jawa Barat telah dilaksanakan berbagai upaya
antara lain penyiapan sarana Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK),
sistem rujukan, identifikasi jumlah penduduk berdasarkan e-KTP
untuk sinkronisasi penduduk penerima Jamkesmas dan Jamkesda.
Selanjutnya program KTP Berasuransi, pada Tahun 2013, akan diuji
coba pada 4 (empat) Kabupaten/Kota, yaitu Kota Bandung, Kota
Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung. Secara
khusus dalam peningkatan kualitas tenaga