Nota Pengantar LKPJ ATA 2014
NOTA PENGANTAR
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
GUBERNUR JAWA BARAT AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat
5 Maret 2015
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yth. Saudara Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat;
Yth. Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat
serta Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat;
Yth. Sesepuh Jawa Barat dan para tokoh masyarakat, Pimpinan
Partai Politik, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan, Pimpinan
LSM, serta insan pers yang kami cintai.
Hadirin Undangan yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pada saat ini kita dapat bersilaturahim untuk
mengikuti Rapat Paripurna DPRD dalam rangka Penyampaian
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
1
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa
Barat Akhir Tahun Anggaran (ATA) 2014.
Shalawat serta salam, kita sampaikan kepada Junjungan kita,
Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi Wassalam, beserta keluarga dan
para sahabatnya, yang senantiasa menjadi suri tauladan yang
sempurna bagi segenap umatnya hingga akhir zaman.
Mengawali penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban ini, perkenankan kami menyampaikan rasa
prihatin atas berbagai musibah bencana banjir dan longsor di
beberapa daerah.
Banjir disamping merupakan bencana alam yang diakibatkan
oleh faktor alam, juga diakibatkan oleh faktor perilaku masyarakat
dalam
penanganan
lingkungan,
pemanfaatan
tata
ruang,
penggunaan sumberdaya alam, pengelolaan sampah, dan banyak
faktor lainnya yang bersifat multi dimensional. Oleh karena itu,
pencegahan dan penanganannya harus dilaksanakan secara sinergi,
terkoordinasi
dan
melibatkan
multipihak
pada
seluruh
level
pemerintahan dan masyarakat melalui penyadaran pola perilaku
masyarakat dalam menjalankan perannya sebagai khalifah yang
harus mampu menjaga kelestarian alam, sehingga dapat menjamin
kehidupan dan penghidupan generasi masa kini dan generasi
mendatang secara layak dan bermartabat.
Bencana banjir yang terjadi di Jawa Barat merupakan bencana
yang juga dialami di daerah-daerah lainnya. Pemerintah Provinsi
Jawa Barat bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi lain akan
melaksanakan langkah-langkah strategis penanganan banjir melalui
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
2
pembangunan waduk, penataan situ-situ, penataan ruang daerah
hulu dan revitalisasi sungai.
Hadirin Undangan yang berbahagia,
Kami juga ingin memberikan apresiasi yang sangat tinggi
kepada DPRD Provinsi Jawa Barat, seluruh Bupati, Walikota dan
seluruh pemangku kepentingan, yang selama ini telah menjalin
komunikasi
yang
baik
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah. Begitu pula kepada para Pimpinan Partai Politik, dan seluruh
aparat Pemerintah Daerah yang terus memberikan dukungan dalam
mewujudkan agenda pembangunan, sebagaimana diamanatkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Tahun 2013-2018, Rencana Pembangunan Tahunan
Daerah (RKPD) dan berbagai perencanaan sektoral yang telah
ditetapkan.
Secara
khusus,
kami
mengucapkan
terima
kasih
dan
penghargaan yang tinggi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat
atas segala dukungan dan upaya untuk tetap memelihara suasana
kondusif dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan pembangunan
di Jawa Barat.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya
beserta Saudara Wakil Gubernur untuk menyampaikan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun
Anggaran (ATA) 2014. Sebagaimana diamanatkan dalam UndangNOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
3
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah dengan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pasal 69 ayat 1 bahwa Kepala Daerah
mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban,
dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
serta pada ayat 2 bahwa kepala daerah juga berkewajiban
menyampaikan Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup laporan kinerja
instansi Pemerintah Daerah.
Disamping itu Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk
memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada
DPRD dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD)
kepada
Pertanggungjawaban
Pemerintah,
(LKPJ)
Kepala
Laporan
Daerah
Keterangan
kepada
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat, bahwa Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban
Akhir
Tahun
Anggaran
disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 disusun berdasarkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014 dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 merupakan pertanggungjawaban
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
4
Gubernur Jawa Barat untuk tahun awal RPJMD periode Tahun 20132018.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Perkenankan kami untuk mengawali Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2014 ini dengan
penjelasan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014
Dari target sebesar 21,29 triliun rupiah lebih dapat direalisasikan
sebesar 22,44 triliun rupiah lebih atau tercapai 105,40%,
melebihi target yang telah ditetapkan dengan nilai sebesar 1,14
triliun rupiah lebih, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar 14,29 triliun
rupiah lebih, terealisasi sebesar 15,16 triliun rupiah lebih atau
tercapai 106,08%, melebihi target yang telah ditetapkan
sebesar 0,86 triliun rupiah lebih. Capaian Pendapatan Asli
Daerah tersebut antara lain dari; Penerimaan pajak Daerah
dapat dicapai sebesar 103,33%, Penerimaan Retribusi Daerah
dapat dicapai sebesar 113,73%, Penerimaan dari Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
yang
dipisahkan
dapat
direalisasikan sebesar 101,31% dan Lain-lain PAD yang Sah
sebesar 166,19%.
b. Dana Perimbangan, dari target sebesar 2,95 triliun rupiah
lebih, terealisasi sebesar 3,26 triliun rupiah lebih atau
mencapai 110,49%, melebihi target yang telah ditetapkan,
yaitu sebesar 309,53 miliar rupiah lebih, dengan rincian:
penerimaan dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
5
dapat direalisasikan sebesar 126,12%, Dana Alokasi Umum
sebesar 100% dan Dana Alokasi Khusus sebesar 100%.
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dari target sebesar
4,04 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 4,01 triliun rupiah
lebih atau mencapai 99,25%, kurang dari target yang telah
ditetapkan sebesar 30,10 miliar rupiah lebih, dengan rincian:
Penerimaan Hibah dapat direalisasikan sebesar 95,60%, dan
Penyesuaian Dana Otonomi Khusus sebesar 99,27%.
2. Adapun untuk Belanja Daerah dianggarkan sebesar 24,22 triliun
rupiah lebih dan dapat direalisasikan sebesar 20,91 triliun rupiah
lebih atau 86,35% dengan rincian sebagai berikut:
1) Belanja Tidak Langsung dialokasikan sebesar 19,37 triliun
rupiah lebih di realisasikan sebesar 16,95 triliun rupiah lebih
atau 87,54%, terdiri dari:
a)
Belanja Pegawai dialokasikan sebesar 1,70 triliun rupiah
lebih direalisasikan sebesar 1,57 triliun rupiah lebih atau
92,03%;
b) Belanja Subsidi dialokasikan sebesar 10 milyar rupiah dan
direalisasikan sebesar 6,8 milyar rupiah lebih atau
68,05%;
c)
Belanja Hibah dialokasikan sebesar 6,88 triliun rupiah
lebih direalisasikan sebesar 6,18 triliun rupiah lebih atau
89,86% yang terdiri dari:
(1)
Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat sebesar
31,13 miliar rupiah lebih;
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
6
(2)
Belanja
Hibah
(Pemerintah
kepada
Daerah
Pemerintah
Kabupaten
Daerah
Pangandaran)
Lainnya sebesar 2,5 Miliar rupiah;
(3)
Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
swasta sebesar 1,15 triliun rupiah lebih;
(4)
Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang SD
sebesar 2,68 triliun rupiah lebih;
(5)
Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang
SMP sebesar 1,30 triliun rupiah lebih;
(6)
Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Provinsi kepada Satuan Pendidikan Dasar dan
Satuan Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar 1
(satu) triliun rupiah lebih.
d) Belanja Bantuan Sosial dialokasikan sebesar 8,18 miliar
rupiah lebih direalisasikan sebesar 2,87 miliar rupiah lebih
atau 35,08%;
e)
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa dialokasikan 5,80 triliun rupiah lebih dan
direalisasikan sebesar 5,46 triliun rupiah lebih atau 94%.
f)
Bantuan Keuangan dialokasikan sebesar 4,64 triliun rupiah
lebih dengan realisasi sebesar 3,73
triliun rupiah lebih
atau 80,45% yang terdiri dari Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Kabupaten Kota sebesar 3,12 triliun rupiah lebih;
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Desa sebesar 609,13
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
7
miliar rupiah lebih; dan Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Partai Politik sebesar 1,79 miliar rupiah lebih.
g) Belanja Tidak Terduga dialokasikan sebesar 310,92 miliar
rupiah lebih dan direalisasikan hanya sebesar 130,07 juta
rupiah lebih atau 0,04%.
2) Belanja Langsung dari alokasi sebesar 4,85 triliun rupiah lebih
dapat direalisasikan sebesar 3,95 triliun rupiah lebih atau
81,57%, hal ini disebabkan adanya efisiensi pada beberapa
kegiatan dan adanya bagian kegiatan yang belum dan/tidak
jadi direalisasikan sehubungan waktu pelaksanaan tidak
mencukupi.
Dari sisi Pembiayaan Daerah pada Tahun Anggaran 2014,
dialokasikan pembiayaan netto sebesar 3,03 triliun rupiah lebih,
dengan realisasi sebesar 3,03 triliun rupiah lebih, terdiri dari:
1. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Daerah tahun sebelumnya dengan
alokasi
anggaran
sebesar
3,49
triliun
rupiah
lebih,
direalisasikan sebesar 3,49 triliun rupiah lebih atau mencapai
100%.
2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah dengan alokasi anggaran
sebesar 458,57 miliar rupiah lebih, direalisasikan sebesar
458,57 miliar rupiah lebih atau mencapai 100%, yang
digunakan untuk penyertaan modal Daerah pada PT. Jasa
Sarana, PT. Tirta Gemah Ripah, PT. Bandara Internasional
Jawa Barat (BIJB), Dana Bergulir Kredit Cinta Rakyat (KCR),
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Perusahaan Daerah
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
8
Perkreditan Kecamatan (PDPK), PT. Migas Hilir Jabar, dan
PT. Migas Hulu Jabar.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk
terbesar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Pada tahun
2014 jumlah penduduk Jawa Barat sebesar 46,02 juta jiwa dengan
Laju
Pertumbuhan
Penduduk
(LPP)
1,52%,
lebih
rendah
indikator
kinerja
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,77%.
Dari
aspek
kualitas,
IPM
merupakan
pembangunan manusia yang dihitung berdasarkan tiga indikator
utama, yaitu Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya
Beli. Berdasarkan perhitungan, IPM Provinsi Jawa Barat pada tahun
2014 mencapai 74,28 poin dengan capaian indikator komposit pada
Indeks
Pendidikan
mencapai
83,36
poin,
Indeks
Kesehatan
mencapai 74,01 poin dan Indeks Daya Beli mencapai 65,47 poin.
Secara makro, kinerja perekonomian Jawa Barat pada tahun
2014 menunjukkan bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar
5,07%, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan pada tahun 2014 mencapai 1.148,01 triliun rupiah.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Selanjutnya
akan
disampaikan
capaian
kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berbasis Misi dan urusan
pemerintahan, sebagai berikut:
Misi
Berkualitas
Pertama
dan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
”Membangun
Berdaya
Saing”,
Masyarakat
dengan
yang
sasaran
9
(a) Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul,
terjangkau dan merata, (b) Peningkatan aksesibilitas dan kualitas
layanan kesehatan masyarakat yang terjangkau dan merata, (c)
Peningkatan daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan
serta berbudaya IPTEK, dan (d) Peningkatan kualitas ketahanan
keluarga.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
digambarkan dengan beberapa indikator yaitu Indeks Pembangunan
Manusia, Indeks Pendidikan, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama
Sekolah, APK Sekolah Menengah dan Pendidikan Tinggi, Indeks
Kesehatan, Angka Harapan Hidup, Jumlah karya IPTEK yang
didaftarkan untuk mendapat HAKI, Jumlah Penduduk Melek TIK usia
12 tahun ke atas, dan Indeks Pemberdayaan Gender. Untuk
mencapai sasaran misi di atas maka implementasi pembangunan
dilakukan berdasarkan urusan bidang pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, perpustakaan dan
ketransmigrasian.
Pembangunan Urusan Bidang Pendidikan, keberhasilannya
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan
Manusia dari 73,40 poin pada tahun 2013 menjadi sebesar 74,28
poin pada tahun 2014; Indeks Pendidikan dari 82,31 poin pada
tahun 2013 menjadi 83,36 poin
pada tahun 2014; Angka Melek
Huruf dari 96,49% pada tahun 2013 menjadi sebesar 98,29% pada
tahun 2014; Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,09 tahun pada tahun
2013 menjadi 8,39 tahun pada tahun 2014; APK Sekolah Dasar
tahun 2013-2014 mencapai 108,89%; APK Sekolah Menengah
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
10
Pertama
tahun
Menengah
2013-2014
Atas
tahun
mencapai
2013-2014
95,35%;
mencapai
APK
Sekolah
61,19%;
APK
Pendidikan Tinggi pada tahun 2013 sebesar 17,09% menjadi
17,47% pada tahun 2014;
Peningkatan kualitas pendidikan antara lain dilaksanakan
melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Provinsi
yang diberikan kepada jenjang Pendidikan Dasar, Menengah dan
Tinggi sebesar 1 triliun rupiah lebih terdiri dari BOS Pendidikan
Dasar SD dan SMP sebesar 438,41 miliar rupiah lebih dan BOS
Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar 570,34 miliar rupiah lebih.
Adapun BOS dari Pemerintah Pusat kepada Pendidikan Dasar
Jenjang SD sebesar 2,68 triliun rupiah lebih, dan SMP sebesar 1,30
triliun rupiah lebih.
Dalam
upaya
peningkatan
kualitas
pendidikan
telah
dilaksanakan pemberian BOS SD/MI kepada siswa SD/MI sebanyak
5,49 juta siswa lebih, dengan perhitungan per siswa mendapatkan
25.000 rupiah. Adapun BOS SMP/MTs diberikan kepada 2,36 juta
siswa lebih, masing-masing siswa memperoleh 127.500 rupiah,
sedangkan untuk pemberian BOS SMA, SMK dan MA, telah
dilaksanakan
untuk
1.494.669
siswa
yang
terdiri
dari:
1) SMA/MAN/Swasta untuk 508.703 siswa, masing-masing untuk
SMA/MAN sebesar 200.000 rupiah dan SMA Swasta 400.000 rupiah
2) SMK Negeri dan Swasta untuk 811.010 siswa, masing-masing
untuk SMK Negeri sebesar 300.000 rupiah dan SMK Swasta 500.000
rupiah. 3) MA Negeri dan Swasta untuk 169.537 siswa, masingmasing untuk MA Negeri sebesar 200.000 rupiah dan MA Swasta
400.000 rupiah.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
11
Disamping itu, telah dilakukan pembangunan RKB bagi
SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sebanyak 3.370 ruang, dengan rincian:
1) Bantuan untuk pembangunan RKB SMP/MTs sebanyak 1.112
ruang; 2) Bantuan untuk pembangunan RKB SMA/MA sebanyak 610
ruang; 3) Bantuan untuk pembangunan RKB SMK sebanyak 900
ruang; dan 4) untuk PTS: 300 RKB.
Manfaat penyelenggaraan BOS dan Pembangunan RKB adalah
tertampungnya
jumlah
siswa
yang
melanjutkan
pendidikan,
sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal
dan memberikan kenyamanan bagi siswa melalui keberadaan
kondisi fisik gedung/sekolah yang memenuhi standar sarana dan
prasarana pendidikan.
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan
dalam urusan bidang pendidikan adalah dengan diperolehnya
Penghargaan Government Award kategori pendidikan versi Sindo
Weekly yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, 19
Maret 2014 dan Penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan 2014
Kategori
Provinsi
Kabupaten
Kota
yang
diserahkan
Menteri
Pendidikan di Auditorium Gedung D Lt. 2 Kemendikbud RI Senayan
Jakarta, 15 Oktober 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Kesehatan, keberhasilannya
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Kesehatan dari
72,60 poin pada tahun 2013, menjadi 74,01 poin pada tahun 2014
dan Angka Harapan Hidup (AHH) dari sebesar 68,80 tahun pada
tahun 2013 menjadi 69,02 tahun pada tahun 2014. Peningkatan
kualitas kesehatan di Jawa Barat khususnya untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) telah
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
12
dibangun sarana kesehatan Puskesmas Mampu PONED, sebanyak
425 unit hingga Tahun 2014 yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota.
Melalui pembangunan Puskesmas Mampu PONED, diharapkan
kehamilan, kelahiran/persalinan dan bayi baru lahir dapat dilayani
secara langsung oleh Puskesmas terdekat yang menggunakan
fasilitas PONED; Merevitalisasi Posyandu dengan memberikan
bantuan operasional
kepada 49.579
Posyandu aktif sebesar
1.750.000 rupiah dan penguatan 626 Pokjanal Posyandu Kecamatan
dengan memberikan bantuan operasional sebesar 2.500.000 rupiah,
serta 5.962 Pokja Posyandu Desa/Kelurahan dengan memberikan
bantuan operasional sebesar 1.000.000 rupiah.
Manfaat pemberian bantuan Posyandu dan Pokjanal Posyandu,
telah meningkatkan kapasitas kelembagaan Posyandu di Jawa Barat
yang dapat dilihat dari strata Posyandu Jawa Barat pada Tahun
2014 meningkat sehingga menjadi 5,35% kategori Pratama;
50,59% kategori Madya; 33,74% kategori Purnama; dan 10,31%
kategori Mandiri.
Kegiatan lain yang dapat menaikkan kualitas dan akses
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara langsung adalah
penempatan Dokter PTT, Dokter Gigi PTT, Bidan PTT, dan Dokter
Spesialis PTT. Selama tahun 2014, telah menandatangani Kontrak
Kerja dengan Tenaga Medis yaitu : Dokter Umum, Dokter Gigi,
Dokter Spesialis dan Bidan PTT Provinsi dengan total sebanyak
1.027 orang.
Selanjutnya,
pembangunan
Urusan
Bidang
Ketenagakerjaan, dilaksanakan melalui kegiatan untuk memenuhi
tiga aspek ketenagakerjaan, yaitu pelatihan keterampilan kerja,
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
13
penempatan dan perlindungan tenaga kerja. Pelatihan keterampilan
kerja diarahkan untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja
baru yang akan masuk ke dunia kerja, meningkatkan kompetensi
tenaga kerja dan mempersiapkan keahlian masyarakat yang akan
berwirausaha. Pemerintah Daerah terus melanjutkan Program
“Jabar
Mengembara”
yang
bertujuan
untuk
mempersiapkan,
meningkatkan dan memperluas kesempatan kerja baik di dalam
maupun luar negeri. Sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak
4.209 orang telah dilatih agar mampu bersaing di dalam pasar kerja
atau berwirausaha.
Pada aspek perlindungan ketenagakerjaan, selama tahun 2014
telah
dilaksanakan
supervisi
norma
ketenagakerjaan
di
165
perusahaan. Selain itu juga secara berkala dilaksanakan pembinaan
pembentukan Lembaga Kerjasama Bipartit di 56 perusahaan dalam
rangka menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis.
Selain itu, pada tahun 2014 sebagai apresiasi atas upaya
perlindungan dan kesejahteraan pekerja khususnya pembinaan yang
intensif dan konsisten terhadap penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan, maka
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan penghargaan
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik 2014 untuk
kelima kalinya sejak tahun 2009.
Pembangunan
Perempuan
dan
Urusan
Bidang
Perlindungan
Anak,
Pemberdayaan
Dalam
upaya
meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
telah dilakukan penguatan jejaring kelembagaan dan kerjasama,
serta penguatan pengarustamaan gender melalui pengembangan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
14
Sistem
Informasi
Gender
dan
Anak
(SIGA),
Perencanaan
Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG), Peningkatan Peranan
Wanita
menuju
Keluarga
Sehat
Sejahtera
(P2WKSS),
dan
Pemberdayaan Perempuan sebagai Kepala Keluarga (PEKKA),
melalui Forum Wilayah PEKKA dan Pelatihan Keterampilan Anggota
PEKKA dalam rangka meningkatkan pemberdayaan perempuan yang
berbasis
kemandirian. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
mencapai 70 poin pada Tahun 2013.
Selain itu, telah dilaksanakan fasilitasi pengembangan Kota
Layak Anak di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, serta perlidungan
perempuan dan anak dalam hal trafficking, KDRT, dan pornografi.
Adapun untuk penanganan korban trafficking dilakukan melalui
pelaksanaan pemulangan pekerja migran bermasalah, korban tindak
kekerasan dan korban trafficking.
Sebagai apresiasi atas upaya di bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, pada tahun 2014 diraih
Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Katagori Utama
dari Pemerintah Republik Indonesia yang disampaikan oleh Menteri
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
Republik
Indonesia, di kantor BKKBN pada Acara Puncak Peringatan Hari Ibu
ke 85, tanggal 18 Desember 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan
terlampauinya target jumlah peserta KB aktif sebesar 64,6% telah
terealisasi 73,18%.
Pembangunan Urusan Bidang Perpustakaan, dilaksanakan
untuk mewujudkan perpustakaan Jabar bertaraf internasional guna
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
15
mendukung masyarakat gemar membaca Jawa Barat telah memiliki
Gedung Perpustakaan bertaraf internasional yang dilengkapi fasilitas
ruang galeri, ruang baca anak, ruang baca remaja, ruang baca
dewasa,
referensi,
dan
pemenuhan
koleksi
buku
bertaraf
internasional untuk memenuhi kebutuhan para Pemustaka, serta
program unggulan berupa e-Library, yaitu pemenuhan sarana dan
prasarana perpustakaan digital. Untuk capaian pada tahun 2014
dapat dilihat dari realisasi Tingkat Pembinaan Teknis kelembagaan
semua jenis perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 300 unit, dan
jumlah judul koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sebanyak
2.100
judul.
Perpustakaan
Internasional
tersebut
sedang
dipersiapan untuk masuk kedalam jaringan perpustakaan (Library
Network) terkemuka di dalam negeri dan luar negeri terpilih.
Guna menumbuh kembangkan minat baca dan mempermudah
pencarian informasi tentang kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Jawa Barat, telah dibangun Pojok Informasi Pembangunan Jawa
Barat di Desa dan Kelurahan, serta Optimalisasi Layanan Otomasi
Perpustakaan
Bapusipda
Jabar
yang
berupa
pelayanan
perpustakaan pada setiap hari Sabtu; layanan perpustakaan
lesehan; dan layanan perpustakaan keliling. Upaya lainnya juga
telah
dilaksanakan
melalui
workshop
perpustakaan
guna
penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan bacaan di 50
PAUD dan safari gerakan membaca ke 8 (delapan) Kabupaten/Kota.
Pembangunan Urusan Bidang Ketransmigrasian, capaian
pada
tahun
2014
ditunjukkan
dengan
jumlah
pengiriman
transmigrasi ke luar pulau jawa yang telah teralisasi sebanyak 91
kepala keluarga atau sebanyak 331 Jiwa. Pembangunan urusan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
16
bidang
ketransmigrasian
dilaksanakan
melalui
pemberdayaan
masyarakat transmigran lokal (resettlement) berupa pengadaan
peralatan pemberdayaan ekonomi produktif untuk 13 kelompok di
11 Kabupaten dan 13 UPT di Jawa Barat; dan telah dilaksanakannya
pelatihan
pemberdayaan
masyarakat
transmigrasi
lokal
(ressettlement) sebanyak 60 orang masyarakat transmigran lokal; 6
(enam) angkatan masyarakat translok dan 420 orang masyarakat
translok melalui mobile training unit sebanyak 15 angkatan.
Selain itu, Pemerintah Daerah telah menyusun 7 (tujuh)
kesepakatan bersama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Daerah
Asal atau Pengirim dengan Pemerintah Daerah Tujuan atau
Penempatan, sebagai dasar dilaksanakannya alokasi penempatan
Transmigran asal Jawa Barat.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Capaian
kinerja
penyelenggaraan
Misi
kedua,
yaitu
Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan
dengan sasaran (a) Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis
Agrikultur,
(b)
Peningkatan
daya
saing
usaha
pertanian,
(c) Peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi, (d) Peningkatan
jumlah
dan
kualitas
wirausahawan,
dan
(e)
Peningkatan
pembangunan ekonomi perdesaan dan regional.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu Skor pola
pangan harapan; Pencetakan sawah baru; Nilai tukar petani;
Sertifikasi jaminan mutu pelaku usaha produk pertanian; Laju
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
17
pertumbuhan ekonomi; Daya beli masyarakat; Laju pertumbuhan
investasi; Indeks gini; dan Angka partisipasi angkatan kerja. Untuk
mencapai sasaran misi di atas maka implementasi pembangunan
dilakukan berdasarkan urusan penanaman modal, koperasi dan
usaha
kecil
menengah,
ketahanan
pangan,
ketenagakerjaan,
perikanan dan kelautan, pertanian, kehutanan, perindustrian, dan
perdagangan.
Pembangunan
keberhasilannya
Urusan
dapat
Bidang
ditunjukkan
Penanaman
melalui
capaian
Modal,
realisasi
investasi pada tahun 2014 nilai Penanaman Modal Asing (PMA)
sebesar 48,98 triliun rupiah; nilai Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) sebesar 13,84 triliun rupiah; dan nilai investasi PMA-PMDN
sebesar 62,83 triliun rupiah berdasarkan Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB); serta Nilai Investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku
pada tahun 2014 sebesar 161,1 triliun Rupiah dengan laju
Pertumbuhan Investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku sebesar
10,16%.
Peningkatan capaian indikator ini antara lain dilaksanakan
melalui kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
PMA/PMDN melalui pembinaan dan pemantauan PMA/PMDN di 27
Kabupaten/Kota, serta Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama
Investasi guna tersampaikannya informasi potensi investasi Jawa
Barat kepada 500 calon investor di dalam maupun luar negeri,
opinion makers dan stakeholders lainnya untuk meningkatkan minat
investasi di Jawa Barat.
Sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan dalam
urusan bidang penanaman modal pada tahun 2014 adalah dengan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
18
diraihnya Investment Award Penganugerahan Penghargaan kepada
Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bidang
Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten dan Kota Terbaik Tahun
2014 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa 7 Oktober 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah, capaian pada tahun 2014 ditunjukkan dengan jumlah
penerima manfaat kredit modal usaha sebanyak 4.987 orang dan
jumlah akses pembiayaan melalui permodalan Kredit Cinta Rakyat
(KCR) sebanyak 3.257 orang, sedangkan peningkatan fasilitasi
pembiayaan KUMKM sebanyak 1.140 KUMKM dan jumlah KUMKM
berdaya saing sebanyak 275 KUMKM, serta peningkatan jumlah
koperasi
berskala
peningkatan
besar
jumlah
sebanyak 4
koperasi
(empat)
percontohan
koperasi
dan
sebanyak
52
percontohan. Wirausahawan baru yang berhasil dicapai pada tahun
2014 dengan fasilitasi APBD Provinsi Jawa Barat sebanyak 19.436
Orang dengan jenis usaha terbanyak adalah bidang pertanian dan
hasil olahannya.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Ketahanan
Pangan,
keberhasilan pada tahun 2014 dapat ditunjukkan dengan capaian
stabilitas harga pangan sebesar 134,84 % lebih besar dari target
100 % sehingga harga pangan dikatakan stabil. Realisasi cadangan
pangan sebesar 477,77 ton pada tahun 2014 melebihi Standar
Pelayanan Minimal (SPM) cadangan pangan (200 ton) atau
mencapai 238,89 %; serta Skor Pola Pangan Harapan tahun 2013
sebesar 72 Poin.
Keberhasilan ini antara lain dicapai melalui penyaluran
Bantuan Hibah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
19
sebanyak 64 Kelompok dan Lembaga Akses Pangan Masyarakat
(LAPM) sebanyak 16 kelompok. Selain itu Pemerintah Daerah
bekerjasama dengan Perum BULOG Divisi Regional Jawa Barat telah
menyediakan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Dari
477,77 ton telah disalurkan sebanyak 176,32 ton. Pemerintah
Daerah juga berusaha meningkatkan cadangan pangan pokok
masyarakat melalui Lumbung Pangan Masyarakat yang berjumlah
454 kelompok dengan stok Gabah Kering Giling (GKG) sebesar
2.724 ton.
Apresiasi atas keberhasilan pembangunan dalam urusan
bidang ketahanan pangan adalah dengan diraihnya Penghargaan
Adhi Karya Pangan Nusantara dan Peniti Emas pada tanggal 26
Desember Tahun 2014 di Sukamandi, Subang, oleh Presiden Joko
Widodo, selama 3 tahun berturut-turut.
Pembangunan Urusan Bidang Ketenagakerjaan, selama
tahun
2014
Pemerintah
Daerah
mengupayakan
perluasan
kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran secara intensif.
Capaian serapan tenaga kerja pada tahun 2014 sebanyak 477.046
orang atau secara kumulatif sejak bulan Juni 2013 hingga bulan
Desember 2014 berhasil mencapai 685.000 orang dari target 2 juta
serapan tenaga kerja dalam kurun waktu 2013-2018. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) menurun sebanyak 113.471 orang
dari 1.888.667 orang pada tahun 2013 menjadi 1.775.196 orang
pada tahun 2014, dengan TPT sebesar 8,45%.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Perikanan
dan
Kelautan, dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, diantaranya
kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, Revitalisasi
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
20
Budidaya Tambak Pantai Utara Berwawasan Lingkungan (GAPURA
Utara), Revitalisasi Perikanan Budidaya di Pantai Selatan Jawa
Barat, Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar,
Fasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap,
Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai, Pengelolaan
Sumberdaya
Penangkapan
Perikanan
Ikan
dan
dan
Kelautan,
Restocking
Peningkatan
Perairan
Teknologi
Umum
di
27
Kabupaten/Kota.
Capaian kinerja perikanan dan kelautan pada tahun 2014,
produksi perikanan mencapai 1,22 juta ton lebih terdiri atas
produksi budidaya ikan sebesar 1,01 juta ton lebih, produksi
tangkap sebesar 218,28 ribu ton lebih. Selain itu, produksi garam
mencapai 336,61 ribu ton lebih.
Adapun Konsumsi Ikan pertahun masyarakat Jawa Barat
saat ini sebanyak 24 Kg (capaian nasional 34 Kg). Selain itu,
dipantau secara berkala kondisi perikanan pada pulau-pulau terluar
Jawa Barat yaitu Pulau Biawak, Pulau Gosong dan Pulau Candikian
di Kabupaten Indramayu, serta Pulau Nusa Manuk di Kabupaten
Tasikmalaya.
Pembangunan Urusan Bidang Pertanian, capaian pada
tahun 2014 ditunjukkan melalui indikator Nilai Tukar Petani sebesar
104,46 poin dan Keberhasilan tersebut antara lain dicapai melalui
Penyediaan Benih Padi Bersertifikat di Jawa Barat, Peningkatan
Produksi Hortikultura, Pengembangan Produksi Ternak, Peningkatan
Produksi Tanaman Perkebunan, dan Fasilitasi Pengembangan
Gerakan Multi Aktivitas Agribinis (GEMAR Paket C).
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
21
Adapun hasil dari kegiatan tersebut berupa Jumlah Produksi
Padi tahun 2014 mencapai 11,58 juta ton lebih dengan Produktivitas
Padi sebesar 58,93 kuintal/Ha, sedangkan untuk palawija pada
tahun 2014, menyumbang produksi jagung sebanyak 1,02 juta ton
lebih pipilan kering dengan produktivitas 72,84 kuintal/Ha. Produksi
kedelai tahun 2014 sebanyak 108 ribu ton lebih biji kering dengan
produktivitas mencapai 15,41 kuintal/Ha atau lebih tinggi bila
dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai produksi 51 ribu
ton lebih dengan produktivitas 14,34 kuintal/Ha. Untuk tingkat
produksi dan produktivitas komoditas perkebunan pada tahun 2014
mencapai 2,1%; untuk komoditas peternakan produksi daging tahun
2014 sebanyak 647.178 ton, produksi susu tahun 2014 sebanyak
228.774 ton, dan Produksi Telur tahun 2014 sebanyak 206.194 ton.
Selain itu, Urusan Bidang Pertanian juga dilaksanakan melalui
Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Pertanian, Berbagai
penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan
urusan bidang pertanian pada tahun 2014 adalah dengan diraihnya
Penghargaan Satyalancana Wirakarya Pembangunan Pertanian dari
Presiden pada acara pembukaan PENAS ke XIV PETANI – NELAYAN
di Malang Jawa Timur pada tanggal 7 Juni 2014, Penghargaan
Lencana Utama Adhibakti Tani dari Kontak Tani Nelayan Andalan
Nasional (KTNA) di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2014, dan
Penghargaan sebagai provinsi dengan produk pertanian unggulan
berdaya saing terbanyak Tahun 2014 yang diserahkan Menteri
Pertanian di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Kehutanan, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat telah berhasil meningkatkan produktivitas
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
22
sumber daya hutan dan lahan serta pengembangan aneka usaha
kehutanan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Hal ini
dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Pemanfaatan dan
Pengolahan
Hasil
Hutan,
serta
Pengembangan
Kelembagaan
Kelompok Tani Sekitar Hutan dengan hasil berupa Jumlah Produksi
Kayu sebanyak 2.626.629 m³ dan Partisipasi Tani Sekitar Hutan
yang Terbina sebanyak 1.612 anggota atau 160 kelompok.
Pembangunan Urusan Bidang Perindustrian, pada Tahun
2014, Industri Pengolahan memberikan kontribusi tertinggi pada
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yaitu sebesar 43,57% dengan
pertumbuhan sebesar 2,23% bila dibandingkan dengan jenis
lapangan usaha lainnya. Adapun capaian Jumlah Unit Usaha Industri
Kecil Menengah sebanyak 201.914 unit dari target 201.955 unit atau
tercapai 99,98% dengan jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil
Menengah yang bersertifikat sebanyak 1.550 orang.
Pembangunan
Urusan
Bidang
perdagangan,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Laju
Pertumbuhan Ekspor pada tahun 2014 sebesar 14,83%. Nilai ekspor
non migas Jawa Barat pada tahun 2014 mencapai 26,32 milyar US
Dollar.
Selain itu, Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun
mencapai 203 eksportir, dengan nilai impor non migas tahun 2014
mencapai 11,89 miliar US Dollar atau turun 2,78 % dibandingkan
dengan tahun 2013. Jumlah revitalisasi pasar tradisional sebanyak
19 unit, jumlah kerjasama perdagangan sebanyak 5 buah, jumlah
Penerapan Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya
(UTTP) sebanyak 4.923.151 buah dan jumlah Pengujian Barang
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
23
Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) per tahun sebanyak 1.005
buah.
Peningkatan tersebut antara lain dicapai melalui kegiatan
Peningkatan
Promosi
Ekspor
dan
Perluasan
Pasar,
Fasilitasi
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Pembinaan dan
Penataan Pasar Tradisional, serta Peningkatan dan Pengembangan
Kerjasama Perdagangan.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Misi ketiga yaitu “ Meningkatkan Kinerja Pemerintahan,
Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik”,
dengan sasaran (a) peningkatan kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintahan, (b) peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan
berbasis
IPTEK,
(c)
profesionalisme
dan
kualitas
kehidupan
aparatur, dan (d) peningkatan stabilitas trantibum, kesadaran politik
dan hukum.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu pendapatan
asli
daerah,
indeks
keterbukaan
informasi
publik,
indeks
kebahagiaan, tingkat partisipasi pemilihan umum dan indeks
demokrasi. Untuk mencapai sasaran misi di atas maka implementasi
pembangunan dilakukan berdasarkan urusan Bidang Perencanaan
Pembangunan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Komunikasi dan
Informatika, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri,
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Statistik, dan Kearsipan.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
24
Pembangunan
Pembangunan,
Sistem
RKPD
Urusan
dilaksanakan
Jabar
Online
Bidang
melalui
Perencanaan
inovasi
pengembangan
2101, pengembangan e-monev,
pengelolaan satu data pembangunan Jawa Barat, penyusunan Basis
Data Kemiskinan melalui Aplikasi Kilometer Nol (KM-0) Pro Poor,
pembentukan Badan Pengembangan Jawa Barat Bagian Selatan dan
Badan
Pengembangan
Pengembangan
Metropolitan
3
Jawa
(tiga)
Barat
Bagian
Metropolitan,
BODEBEKKARPUR,
Utara;
yaitu:
Metropolitan
Fasilitasi
Pengembangan
Bandung
Raya,
Metropolitan Cirebon Raya, dan 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan (Growth
Centre) di Provinsi Jawa Barat, serta Penelitian dan Pengkajian
Aspek Pembangunan Jawa Barat untuk hasil penelitian aspek-aspek
pembangunan di Jawa Barat. Kerjasama antar Pemerintah Luar
Negeri dan Menguatkan Komitmen Kerjasama dengan Mitra dari
Wilayah Asia Pasifik melalui naskah Minutes of Meeting antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Ishinomaki
Jepang.
Melalui berbagai inovasi tersebut, Pemerintah Daerah kembali
meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara Utama
Tahun 2014 ke empat kalinya secara berturut-turut dalam
penyusunan
dokumen
perencanaan
Tahunan
di
Indonesia.
Penghargaan lainnya yaitu Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Tahun 2014 dalam penerapan Aplikasi KM-0 Pro Poor Jabar
yang diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia di Jakarta, tanggal 30 April 2014.
Penghargaan
khusus
lainnya
dalam
konteks
penelitian
kebutuhan daerah yaitu meraih Anugerah Penguatan Sistem
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
25
Inovasi Daerah (SIDa) pada acara Hari Kebangkitan Teknologi
Nasional ke XIX, yang diberikan oleh Menteri Riset dan Teknologi di
Jakarta, tanggal 11 Agustus 2014 dengan studi kasus bidang
Peningkatan Nilai Tambah Perikanan Darat.
Dalam rangka perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah Tahun 2013-2018, telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor
25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018, yang
memuat arah dan kebijakan pembangunan jangka menengah, janjijanji kampanye Gubernur, isu strategis pembangunan dan kerangka
pendanaan pembangunan di Jawa Barat sampai dengan Tahun
2018. Sedangkan dalam konteks perencanaan tahunan, telah
ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 35 Tahun 2014
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2015.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Kependudukan
dan
Catatan Sipil, dilaksanakan melalui kegiatan Penataan Administrasi
Pencatatan Sipil dan Administrasi Kependudukan, serta inovasi
pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Pengendalian dan penataan kependudukan.
Pembangunan
Informatika,
Urusan
keberhasilannya
Bidang
dapat
Komunikasi
ditunjukkan
dan
dengan
meningkatnya Indeks Keterbukaan Informasi Publik. Peningkatan
penyelenggaraaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk urusan
Komunikasi dan Informatika adalah Jumlah penduduk Melek TIK
Usia 12 Tahun keatas sebanyak 11.400.000 orang, yang antara lain
dilaksanakan melalui kegiatan Jabar Cyber Service (Layanan Publik
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
26
Secara Online) pada Lembaga dan Fasilitas Publik, Penyelenggaraan
Layanan Koneksi Jaringan Komunikasi Digital Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, dan Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Masa jabatan 2015-2019 dalam rangka implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan Implementasi Sistem Informasi Paperless Office di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selama tahun 2014, LPSE telah memfasilitasi pengadaan
barang dan jasa secara elektronik baik e-Tendering maupun e-
Purchasing. Jumlah paket e-Tendering seluruh agency sebanyak
2.323
paket
dengan
pagu
2,95
triliun
rupiah
lebih
yang
menghasilkan efisiensi sebesar 392 miliar rupiah atau mencapai
13,39%. Paket e-Tendering ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 648
paket dengan pagu sebesar 1,08 triliun rupiah lebih dan efisiensi
sebesar 155 miliar rupiah atau mencapai 14,39%.
Agency
pengguna yang dilayani oleh LPSE provinsi Jawa
Barat, termasuk ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 Satuan Kerja
yang terdiri dari 7 kabupaten/kota, instansi vertikal, Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta, BUMD, serta BUMN. Penyedia barang dan
jasa yang terverifikasi pada LPSE Provinsi Jawa Barat sebanyak
25.970 perusahaan. Untuk pelayanan berdasarkan hasil survey
kepada pengguna Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada LPSE
Provinsi Jawa Barat mencapai predikat sangat baik dengan mutu
pelayanan mendapat nilai “A”.
Pembinaan
yang
dilakukan
Pemerintah
Daerah
telah
mendorong seluruh kabupaten/kota menerapkan e-Procurement
atau Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Nasional. Sampai
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
27
dengan tahun 2014 telah beroperasi 21 LPSE sistem provider,
sedangkan 7 kabupaten/kota sebagai agency pengguna LPSE
Provinsi Jawa Barat.
Untuk melindungi informasi yang dikelola LPSE Provinsi Jawa
Barat, telah diterapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi
(SMKI) ISO 27001:2005 pada penyelenggaraan LPSE, yang meliputi:
registrasi, verifikasi, training, tendering, helpdesk, data center dan
technical support. Disamping itu telah ditetapkan 17 standar LPSE,
sehingga menjadi satu-satunya LPSE Provinsi yang telah memenuhi
standar LPSE.
Atas inovasinya penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa
secara elektronik Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan
Penghargaan National Procurement Award tahun 2014 untuk
Kategori
Kepemimpinan
dalam
Transformasi
Pengadaan
Barang/Jasa secara Elektronik untuk Gubernur yang diserahkan oleh
Menteri
Negara
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Bappenas, Kategori Pemenuhan terhadap Standar LPSE 2014 dan
Kategori Peran LPSE Provinsi 2014, di Jakarta pada acara Rakernas
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada tanggal 18 November
2014.
Selain itu dalam layanan informasi diperoleh pula penghargaan
Anugerah Media Humas Tahun 2014 sebagai Terbaik I kategori
Advertorial Tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota; Terbaik I
kategori Laporan Kerja Humas Pemerintah Tingkat Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota; Terbaik I kategori Merchandise Utama
Tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota; dan sebagai Juara
Umum yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Informasi dan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
28
Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik
Indonesia
selaku Ketua
Bakohumas
bertempat
di
Hotel Harris Bandung pada tanggal 26 November 2014 pada acara
Pertemuan Bakohumas Nasional.
Pembangunan Urusan Bidang Pertanahan, dilaksanakan
melalui Peningkatan Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Tanah dan
Bangunan di Agro Techno Park (ATP) Cikadu Cianjur, Pengadaan
Lahan untuk BP3U Ciherang Cianjur, lahan Interchange Kota
Bandung, Kabupaten Bandung dan Purwakarta. Serta Fasilitasi
Pengadaan
Tanah
dan
Masalah/Konflik
Pertanahan
dengan
diterbitkannya 3 (tiga) Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang
Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road,
Jalan
Tol
Cimanggis-Cibitung
dan
Pengadaan
Tanah
untuk
Pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage Kabupaten
Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.
Selain itu, dalam upaya mewujudkan tertib administrasi
pertanahan, jumlah aset tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat
yang disertifikatkan pada Tahun 2014 sebanyak 195 bidang tanah
dengan luas 150 Ha.
Pembangunan Urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya
Tingkat
Partisipasi
Pemilihan
Umum
mencapai
71,3%; dan indeks demokrasi Provinsi Jawa Barat sebesar 65,18
Poin yang dilaksanakan melalui
Kegiatan Fasilitasi Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu DPR, DPD, DPRD serta
Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014 dan Pendidikan Bela
Negara Bagi Generasi Muda.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
29
Pembangunan
Pemerintahan
Perangkat
Urusan
Umum,
Daerah,
Bidang
Administrasi
Otonomi
Daerah,
Keuangan
Daerah,
Kepegawaian
dan
Persandian,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Skala
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemerintahan berada pada
Skala 3 yaitu berkategori baik, Indeks Persepsi Korupsi sebesar 3,7
Poin, capaian Indeks Kebahagiaan sebesar 67,66 poin, Indeks
Keterbukaan Informasi Publik mencapai 63 Poin.
Pemerintah Daerah pada Tahun 2014, mendapatkan kembali
opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dari BPK RI, karena
berhasil menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Tahun 2013, dengan capaian tertinggi dalam
akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah, yang
diserahkan oleh Wakil Presiden RI.
Atas keberhasilan pada pengawasan penyerapan Anggaran,
Pemerintah
Daerah
mendapatkan
penghargaan
“Anugerah
TEPPA” dengan predikat terbaik 2 (dua) Tingkat Nasional. Adapun
terkait dengan penanganan Batas Daerah, pada tanggal 10 Oktober
2014 Menteri Dalam Negeri memberikan Penghargaan Fasilitator
Terbaik Penanganan Batas Daerah di Wilayah Provinsi.
Dalam rangka peningkatan kinerja layanan publik Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang bermutu, menerapkan kebijakan kembar
(Twin Policy) yaitu: a). peningkatan kapasitas dan Kompetensi
Keilmuan Aparatur Sipil Negara (ASN), secara utuh dan menyeluruh
dan b). Peningkatan kesejahteraan pegawai dalam bentuk materi
dan imaterial, sejak CPNS hingga akhir
hayat.
Dalam hal
Peningkatan Kapasitas Keilmuan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
30
menyediakan Program Beasiswa bersumber APBD dan Program
Beasiswa Non APBD atau yang dikenal dengan Program 300 Doktor
bagi pegawai Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Barat. Program
300 Doktor sedang memfasilitasi Batch I sebanyak 25 orang
pegawai, berstatus Program Doktor di Australia, Belanda, Inggris,
Jerman, Belgia, dan Tiongkok, yang diantaranya 1 orang telah lulus
Doktor. Pengiriman Batch II sedang dipersiapkan untuk negaranegara tersebut diatas ditambah Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Sumber beasiswa berasal dari Non APBD antara lain berasal dari
Australia Development Scholarship, Beasiswa Pemerintah Belgia,
Beasiswa Pemerintah Tiongkok, Beasiswa Unggulan Kemendiknas
RI, dan Beasiswa LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Pembangunan
Masyarakat
dan
Urusan
Desa,
Bidang
dilaksanakan
Pemberdayaan
melalui
peningkatan
infrastruktur perdesaan dimana setiap desa mendapatkan bantuan
100 juta rupiah yang pada tahun 2014 terealisasi sebanyak 5.316
desa. Selain itu, untuk kawasan perkotaan telah diberikan bantuan
hibah
pembangunan
Rumah
Tidak
Layak
Huni
(RUTILAHU)
sebanyak 2.500 rumah yang tersebar di 9 kota dengan alokasi 15
juta rupiah untuk setiap rumah. Selanjutnya, telah dilakukan
RUTILAHU kepada 699 Lembaga Swadaya Masyarakat (LPM)
sebesar 200 juta rupiah per LPM dengan total sebanyak 13.980 unit
rumah.
Pembangunan
melalui
Urusan
Pemutakhiran
Data
Bidang Statistik, dilaksanakan
Pembangunan
Jawa
Barat
dan
Pengelolaan Satu Data Pembangunan Jawa Barat secara teintegrasi
dan berbasis on line.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
31
Pembangunan Urusan Bidang Kearsipan, dilaksanakan
melalui Pengembangan Manajemen Kearsipan Berbasis Teknologi
Informasi, serta Pengelolaan Arsip Dinamis di Jawa Barat dan
Peningkatan Pelayanan Informasi Kearsipan. Capaian Peningkatan
Jumlah Pengembangan Teknologi Informasi untuk tata kearsipan
Pemerintah daerah mencapai 21.28%.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Misi Keempat, “Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman
dan
Pembangunan
Infrastruktur
Strategis
yang
Berkelanjutan”, dengan sasaran (a) meningkatnya daya dukung
dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana,
(b)
meningkatnya
masyarakat,
(c)
kualitas
pemenuhan
meningkatnya
infrastruktur
percepatan
dasar
pembangunan
infrastruktur strategis.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu jumlah
penduduk, capaian fungsi kawasan lindung terhadap luas wilayah,
rasio elektrifikasi rumah tangga, penurunan emisi gas rumah kaca
(GRK), tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan provinsi,
tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan
provinsi, cakupan pelayanan persampahan perkotaan, cakupan
pelayanan air minum, cakupan pelayanan air limbah domestik, serta
tingkat kemantapan jalan Provinsi dan pencapaian status mutu
sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang.
Untuk mencapai sasaran misi di atas maka implementasi
pembangunan dilakukan berdasarkan urusan Bidang Lingkungan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
32
Hidup,
Pekerjaan
Umum,
Penataan
Ruang,
Perumahan,
Perhubungan, Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Lingkungan
Hidup,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan luas fungsi kawasan
lindung terhadap luas wilayah sebesar 37,2%, Penurunan emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) sebesar 2,7% Tahun 2013, Status Mutu Sungai
Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang sebesar
13,4%,
serta
Environment
Penghargaan
Award
ke-20
oleh
Kementrian Lingkungan Hidup.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Pekerjaan
Umum,
keberhasilannya ditunjukkan dengan meningkatnya Tingkat Kondisi
Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi semula
pada Tahun 2013 sebesar 65,98% menjadi sebesar 67,34%,
Cakupan Pelayanan Air Limbah Domestik sebesar 63,59%, Cakupan
Pelayanan Persampahan Perkotaan sebesar 64,88%, Cakupan
Pelayanan Air Minum sebesar 65,43%, Tingkat Kemantapan Jalan
Provinsi (kondisi baik dan sedang) sebesar 97,68% di tahun 2014.
Keberhasilan
pembangunan
tersebut
jalan
diantaranya
sepanjang
1,37
merupakan
km,
hasil
peningkatan
dari
jalan
sepanjang 111,44 km, penggantian jembatan sepanjang 81,50 m,
rehabilitasi jalan sepanjang 129,06 km, rehabilitasi jembatan
sepanjang 620,80 m dan pemeliharaan jalan pada semua jaringan
jalan Provinsi sepanjang 2.191,29 km. Di samping itu Pemerintah
Provinsi
telah
membantu
pemerintah
Kabupaten/Kota
dalam
memperbaiki jalan milik Kabupaten/Kota, serta membangun dan
memperbaiki 23 jembatan gantung.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
33
Dalam rangka peningkatan intensitas tanam padi, telah
dilaksanakan pengelolaan jaringan irigasi di 91 Daerah Irigasi (DI)
serta rehabilitasi jaringan irigasi pada 64 DI sesuai prioritas kondisi
jaringan dan sumber daya.
Dapat kami sampaikan, bahwa pembangunan Waduk Jatigede
di Kabupaten Sumedang yang telah dirancang sejak Tahun 1963,
pelaks
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
GUBERNUR JAWA BARAT AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
Disampaikan pada Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat
5 Maret 2015
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yth. Saudara Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat;
Yth. Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat
serta Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat;
Yth. Sesepuh Jawa Barat dan para tokoh masyarakat, Pimpinan
Partai Politik, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan, Pimpinan
LSM, serta insan pers yang kami cintai.
Hadirin Undangan yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga pada saat ini kita dapat bersilaturahim untuk
mengikuti Rapat Paripurna DPRD dalam rangka Penyampaian
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
1
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa
Barat Akhir Tahun Anggaran (ATA) 2014.
Shalawat serta salam, kita sampaikan kepada Junjungan kita,
Nabi Muhammad Shallallahu‘alaihi Wassalam, beserta keluarga dan
para sahabatnya, yang senantiasa menjadi suri tauladan yang
sempurna bagi segenap umatnya hingga akhir zaman.
Mengawali penyampaian Nota Pengantar Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban ini, perkenankan kami menyampaikan rasa
prihatin atas berbagai musibah bencana banjir dan longsor di
beberapa daerah.
Banjir disamping merupakan bencana alam yang diakibatkan
oleh faktor alam, juga diakibatkan oleh faktor perilaku masyarakat
dalam
penanganan
lingkungan,
pemanfaatan
tata
ruang,
penggunaan sumberdaya alam, pengelolaan sampah, dan banyak
faktor lainnya yang bersifat multi dimensional. Oleh karena itu,
pencegahan dan penanganannya harus dilaksanakan secara sinergi,
terkoordinasi
dan
melibatkan
multipihak
pada
seluruh
level
pemerintahan dan masyarakat melalui penyadaran pola perilaku
masyarakat dalam menjalankan perannya sebagai khalifah yang
harus mampu menjaga kelestarian alam, sehingga dapat menjamin
kehidupan dan penghidupan generasi masa kini dan generasi
mendatang secara layak dan bermartabat.
Bencana banjir yang terjadi di Jawa Barat merupakan bencana
yang juga dialami di daerah-daerah lainnya. Pemerintah Provinsi
Jawa Barat bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi lain akan
melaksanakan langkah-langkah strategis penanganan banjir melalui
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
2
pembangunan waduk, penataan situ-situ, penataan ruang daerah
hulu dan revitalisasi sungai.
Hadirin Undangan yang berbahagia,
Kami juga ingin memberikan apresiasi yang sangat tinggi
kepada DPRD Provinsi Jawa Barat, seluruh Bupati, Walikota dan
seluruh pemangku kepentingan, yang selama ini telah menjalin
komunikasi
yang
baik
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah. Begitu pula kepada para Pimpinan Partai Politik, dan seluruh
aparat Pemerintah Daerah yang terus memberikan dukungan dalam
mewujudkan agenda pembangunan, sebagaimana diamanatkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah
Tahun 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Tahun 2013-2018, Rencana Pembangunan Tahunan
Daerah (RKPD) dan berbagai perencanaan sektoral yang telah
ditetapkan.
Secara
khusus,
kami
mengucapkan
terima
kasih
dan
penghargaan yang tinggi kepada seluruh masyarakat Jawa Barat
atas segala dukungan dan upaya untuk tetap memelihara suasana
kondusif dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan pembangunan
di Jawa Barat.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya
beserta Saudara Wakil Gubernur untuk menyampaikan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun
Anggaran (ATA) 2014. Sebagaimana diamanatkan dalam UndangNOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
3
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah dirubah dengan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Pasal 69 ayat 1 bahwa Kepala Daerah
mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban,
dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah,
serta pada ayat 2 bahwa kepala daerah juga berkewajiban
menyampaikan Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup laporan kinerja
instansi Pemerintah Daerah.
Disamping itu Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk
memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada
DPRD dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD)
kepada
Pertanggungjawaban
Pemerintah,
(LKPJ)
Kepala
Laporan
Daerah
Keterangan
kepada
Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada Masyarakat, bahwa Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban
Akhir
Tahun
Anggaran
disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 disusun berdasarkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014 dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018.
LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2014 merupakan pertanggungjawaban
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
4
Gubernur Jawa Barat untuk tahun awal RPJMD periode Tahun 20132018.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Perkenankan kami untuk mengawali Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2014 ini dengan
penjelasan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014
Dari target sebesar 21,29 triliun rupiah lebih dapat direalisasikan
sebesar 22,44 triliun rupiah lebih atau tercapai 105,40%,
melebihi target yang telah ditetapkan dengan nilai sebesar 1,14
triliun rupiah lebih, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari target sebesar 14,29 triliun
rupiah lebih, terealisasi sebesar 15,16 triliun rupiah lebih atau
tercapai 106,08%, melebihi target yang telah ditetapkan
sebesar 0,86 triliun rupiah lebih. Capaian Pendapatan Asli
Daerah tersebut antara lain dari; Penerimaan pajak Daerah
dapat dicapai sebesar 103,33%, Penerimaan Retribusi Daerah
dapat dicapai sebesar 113,73%, Penerimaan dari Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah
yang
dipisahkan
dapat
direalisasikan sebesar 101,31% dan Lain-lain PAD yang Sah
sebesar 166,19%.
b. Dana Perimbangan, dari target sebesar 2,95 triliun rupiah
lebih, terealisasi sebesar 3,26 triliun rupiah lebih atau
mencapai 110,49%, melebihi target yang telah ditetapkan,
yaitu sebesar 309,53 miliar rupiah lebih, dengan rincian:
penerimaan dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
5
dapat direalisasikan sebesar 126,12%, Dana Alokasi Umum
sebesar 100% dan Dana Alokasi Khusus sebesar 100%.
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah dari target sebesar
4,04 triliun rupiah lebih, terealisasi sebesar 4,01 triliun rupiah
lebih atau mencapai 99,25%, kurang dari target yang telah
ditetapkan sebesar 30,10 miliar rupiah lebih, dengan rincian:
Penerimaan Hibah dapat direalisasikan sebesar 95,60%, dan
Penyesuaian Dana Otonomi Khusus sebesar 99,27%.
2. Adapun untuk Belanja Daerah dianggarkan sebesar 24,22 triliun
rupiah lebih dan dapat direalisasikan sebesar 20,91 triliun rupiah
lebih atau 86,35% dengan rincian sebagai berikut:
1) Belanja Tidak Langsung dialokasikan sebesar 19,37 triliun
rupiah lebih di realisasikan sebesar 16,95 triliun rupiah lebih
atau 87,54%, terdiri dari:
a)
Belanja Pegawai dialokasikan sebesar 1,70 triliun rupiah
lebih direalisasikan sebesar 1,57 triliun rupiah lebih atau
92,03%;
b) Belanja Subsidi dialokasikan sebesar 10 milyar rupiah dan
direalisasikan sebesar 6,8 milyar rupiah lebih atau
68,05%;
c)
Belanja Hibah dialokasikan sebesar 6,88 triliun rupiah
lebih direalisasikan sebesar 6,18 triliun rupiah lebih atau
89,86% yang terdiri dari:
(1)
Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat sebesar
31,13 miliar rupiah lebih;
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
6
(2)
Belanja
Hibah
(Pemerintah
kepada
Daerah
Pemerintah
Kabupaten
Daerah
Pangandaran)
Lainnya sebesar 2,5 Miliar rupiah;
(3)
Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
swasta sebesar 1,15 triliun rupiah lebih;
(4)
Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang SD
sebesar 2,68 triliun rupiah lebih;
(5)
Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar Jenjang
SMP sebesar 1,30 triliun rupiah lebih;
(6)
Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Provinsi kepada Satuan Pendidikan Dasar dan
Satuan Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar 1
(satu) triliun rupiah lebih.
d) Belanja Bantuan Sosial dialokasikan sebesar 8,18 miliar
rupiah lebih direalisasikan sebesar 2,87 miliar rupiah lebih
atau 35,08%;
e)
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa dialokasikan 5,80 triliun rupiah lebih dan
direalisasikan sebesar 5,46 triliun rupiah lebih atau 94%.
f)
Bantuan Keuangan dialokasikan sebesar 4,64 triliun rupiah
lebih dengan realisasi sebesar 3,73
triliun rupiah lebih
atau 80,45% yang terdiri dari Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Kabupaten Kota sebesar 3,12 triliun rupiah lebih;
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Desa sebesar 609,13
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
7
miliar rupiah lebih; dan Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Partai Politik sebesar 1,79 miliar rupiah lebih.
g) Belanja Tidak Terduga dialokasikan sebesar 310,92 miliar
rupiah lebih dan direalisasikan hanya sebesar 130,07 juta
rupiah lebih atau 0,04%.
2) Belanja Langsung dari alokasi sebesar 4,85 triliun rupiah lebih
dapat direalisasikan sebesar 3,95 triliun rupiah lebih atau
81,57%, hal ini disebabkan adanya efisiensi pada beberapa
kegiatan dan adanya bagian kegiatan yang belum dan/tidak
jadi direalisasikan sehubungan waktu pelaksanaan tidak
mencukupi.
Dari sisi Pembiayaan Daerah pada Tahun Anggaran 2014,
dialokasikan pembiayaan netto sebesar 3,03 triliun rupiah lebih,
dengan realisasi sebesar 3,03 triliun rupiah lebih, terdiri dari:
1. Penerimaan Pembiayaan Daerah yang berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Daerah tahun sebelumnya dengan
alokasi
anggaran
sebesar
3,49
triliun
rupiah
lebih,
direalisasikan sebesar 3,49 triliun rupiah lebih atau mencapai
100%.
2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah dengan alokasi anggaran
sebesar 458,57 miliar rupiah lebih, direalisasikan sebesar
458,57 miliar rupiah lebih atau mencapai 100%, yang
digunakan untuk penyertaan modal Daerah pada PT. Jasa
Sarana, PT. Tirta Gemah Ripah, PT. Bandara Internasional
Jawa Barat (BIJB), Dana Bergulir Kredit Cinta Rakyat (KCR),
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Perusahaan Daerah
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
8
Perkreditan Kecamatan (PDPK), PT. Migas Hilir Jabar, dan
PT. Migas Hulu Jabar.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk
terbesar dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia. Pada tahun
2014 jumlah penduduk Jawa Barat sebesar 46,02 juta jiwa dengan
Laju
Pertumbuhan
Penduduk
(LPP)
1,52%,
lebih
rendah
indikator
kinerja
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,77%.
Dari
aspek
kualitas,
IPM
merupakan
pembangunan manusia yang dihitung berdasarkan tiga indikator
utama, yaitu Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan dan Indeks Daya
Beli. Berdasarkan perhitungan, IPM Provinsi Jawa Barat pada tahun
2014 mencapai 74,28 poin dengan capaian indikator komposit pada
Indeks
Pendidikan
mencapai
83,36
poin,
Indeks
Kesehatan
mencapai 74,01 poin dan Indeks Daya Beli mencapai 65,47 poin.
Secara makro, kinerja perekonomian Jawa Barat pada tahun
2014 menunjukkan bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi sebesar
5,07%, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan pada tahun 2014 mencapai 1.148,01 triliun rupiah.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Selanjutnya
akan
disampaikan
capaian
kinerja
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berbasis Misi dan urusan
pemerintahan, sebagai berikut:
Misi
Berkualitas
Pertama
dan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
”Membangun
Berdaya
Saing”,
Masyarakat
dengan
yang
sasaran
9
(a) Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul,
terjangkau dan merata, (b) Peningkatan aksesibilitas dan kualitas
layanan kesehatan masyarakat yang terjangkau dan merata, (c)
Peningkatan daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan
serta berbudaya IPTEK, dan (d) Peningkatan kualitas ketahanan
keluarga.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
digambarkan dengan beberapa indikator yaitu Indeks Pembangunan
Manusia, Indeks Pendidikan, Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama
Sekolah, APK Sekolah Menengah dan Pendidikan Tinggi, Indeks
Kesehatan, Angka Harapan Hidup, Jumlah karya IPTEK yang
didaftarkan untuk mendapat HAKI, Jumlah Penduduk Melek TIK usia
12 tahun ke atas, dan Indeks Pemberdayaan Gender. Untuk
mencapai sasaran misi di atas maka implementasi pembangunan
dilakukan berdasarkan urusan bidang pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, perpustakaan dan
ketransmigrasian.
Pembangunan Urusan Bidang Pendidikan, keberhasilannya
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan
Manusia dari 73,40 poin pada tahun 2013 menjadi sebesar 74,28
poin pada tahun 2014; Indeks Pendidikan dari 82,31 poin pada
tahun 2013 menjadi 83,36 poin
pada tahun 2014; Angka Melek
Huruf dari 96,49% pada tahun 2013 menjadi sebesar 98,29% pada
tahun 2014; Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,09 tahun pada tahun
2013 menjadi 8,39 tahun pada tahun 2014; APK Sekolah Dasar
tahun 2013-2014 mencapai 108,89%; APK Sekolah Menengah
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
10
Pertama
tahun
Menengah
2013-2014
Atas
tahun
mencapai
2013-2014
95,35%;
mencapai
APK
Sekolah
61,19%;
APK
Pendidikan Tinggi pada tahun 2013 sebesar 17,09% menjadi
17,47% pada tahun 2014;
Peningkatan kualitas pendidikan antara lain dilaksanakan
melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah Provinsi
yang diberikan kepada jenjang Pendidikan Dasar, Menengah dan
Tinggi sebesar 1 triliun rupiah lebih terdiri dari BOS Pendidikan
Dasar SD dan SMP sebesar 438,41 miliar rupiah lebih dan BOS
Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar 570,34 miliar rupiah lebih.
Adapun BOS dari Pemerintah Pusat kepada Pendidikan Dasar
Jenjang SD sebesar 2,68 triliun rupiah lebih, dan SMP sebesar 1,30
triliun rupiah lebih.
Dalam
upaya
peningkatan
kualitas
pendidikan
telah
dilaksanakan pemberian BOS SD/MI kepada siswa SD/MI sebanyak
5,49 juta siswa lebih, dengan perhitungan per siswa mendapatkan
25.000 rupiah. Adapun BOS SMP/MTs diberikan kepada 2,36 juta
siswa lebih, masing-masing siswa memperoleh 127.500 rupiah,
sedangkan untuk pemberian BOS SMA, SMK dan MA, telah
dilaksanakan
untuk
1.494.669
siswa
yang
terdiri
dari:
1) SMA/MAN/Swasta untuk 508.703 siswa, masing-masing untuk
SMA/MAN sebesar 200.000 rupiah dan SMA Swasta 400.000 rupiah
2) SMK Negeri dan Swasta untuk 811.010 siswa, masing-masing
untuk SMK Negeri sebesar 300.000 rupiah dan SMK Swasta 500.000
rupiah. 3) MA Negeri dan Swasta untuk 169.537 siswa, masingmasing untuk MA Negeri sebesar 200.000 rupiah dan MA Swasta
400.000 rupiah.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
11
Disamping itu, telah dilakukan pembangunan RKB bagi
SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sebanyak 3.370 ruang, dengan rincian:
1) Bantuan untuk pembangunan RKB SMP/MTs sebanyak 1.112
ruang; 2) Bantuan untuk pembangunan RKB SMA/MA sebanyak 610
ruang; 3) Bantuan untuk pembangunan RKB SMK sebanyak 900
ruang; dan 4) untuk PTS: 300 RKB.
Manfaat penyelenggaraan BOS dan Pembangunan RKB adalah
tertampungnya
jumlah
siswa
yang
melanjutkan
pendidikan,
sehingga proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara optimal
dan memberikan kenyamanan bagi siswa melalui keberadaan
kondisi fisik gedung/sekolah yang memenuhi standar sarana dan
prasarana pendidikan.
Selain itu, sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan
dalam urusan bidang pendidikan adalah dengan diperolehnya
Penghargaan Government Award kategori pendidikan versi Sindo
Weekly yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, 19
Maret 2014 dan Penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan 2014
Kategori
Provinsi
Kabupaten
Kota
yang
diserahkan
Menteri
Pendidikan di Auditorium Gedung D Lt. 2 Kemendikbud RI Senayan
Jakarta, 15 Oktober 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Kesehatan, keberhasilannya
dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Kesehatan dari
72,60 poin pada tahun 2013, menjadi 74,01 poin pada tahun 2014
dan Angka Harapan Hidup (AHH) dari sebesar 68,80 tahun pada
tahun 2013 menjadi 69,02 tahun pada tahun 2014. Peningkatan
kualitas kesehatan di Jawa Barat khususnya untuk menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) telah
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
12
dibangun sarana kesehatan Puskesmas Mampu PONED, sebanyak
425 unit hingga Tahun 2014 yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota.
Melalui pembangunan Puskesmas Mampu PONED, diharapkan
kehamilan, kelahiran/persalinan dan bayi baru lahir dapat dilayani
secara langsung oleh Puskesmas terdekat yang menggunakan
fasilitas PONED; Merevitalisasi Posyandu dengan memberikan
bantuan operasional
kepada 49.579
Posyandu aktif sebesar
1.750.000 rupiah dan penguatan 626 Pokjanal Posyandu Kecamatan
dengan memberikan bantuan operasional sebesar 2.500.000 rupiah,
serta 5.962 Pokja Posyandu Desa/Kelurahan dengan memberikan
bantuan operasional sebesar 1.000.000 rupiah.
Manfaat pemberian bantuan Posyandu dan Pokjanal Posyandu,
telah meningkatkan kapasitas kelembagaan Posyandu di Jawa Barat
yang dapat dilihat dari strata Posyandu Jawa Barat pada Tahun
2014 meningkat sehingga menjadi 5,35% kategori Pratama;
50,59% kategori Madya; 33,74% kategori Purnama; dan 10,31%
kategori Mandiri.
Kegiatan lain yang dapat menaikkan kualitas dan akses
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara langsung adalah
penempatan Dokter PTT, Dokter Gigi PTT, Bidan PTT, dan Dokter
Spesialis PTT. Selama tahun 2014, telah menandatangani Kontrak
Kerja dengan Tenaga Medis yaitu : Dokter Umum, Dokter Gigi,
Dokter Spesialis dan Bidan PTT Provinsi dengan total sebanyak
1.027 orang.
Selanjutnya,
pembangunan
Urusan
Bidang
Ketenagakerjaan, dilaksanakan melalui kegiatan untuk memenuhi
tiga aspek ketenagakerjaan, yaitu pelatihan keterampilan kerja,
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
13
penempatan dan perlindungan tenaga kerja. Pelatihan keterampilan
kerja diarahkan untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja
baru yang akan masuk ke dunia kerja, meningkatkan kompetensi
tenaga kerja dan mempersiapkan keahlian masyarakat yang akan
berwirausaha. Pemerintah Daerah terus melanjutkan Program
“Jabar
Mengembara”
yang
bertujuan
untuk
mempersiapkan,
meningkatkan dan memperluas kesempatan kerja baik di dalam
maupun luar negeri. Sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak
4.209 orang telah dilatih agar mampu bersaing di dalam pasar kerja
atau berwirausaha.
Pada aspek perlindungan ketenagakerjaan, selama tahun 2014
telah
dilaksanakan
supervisi
norma
ketenagakerjaan
di
165
perusahaan. Selain itu juga secara berkala dilaksanakan pembinaan
pembentukan Lembaga Kerjasama Bipartit di 56 perusahaan dalam
rangka menciptakan suasana hubungan industrial yang harmonis.
Selain itu, pada tahun 2014 sebagai apresiasi atas upaya
perlindungan dan kesejahteraan pekerja khususnya pembinaan yang
intensif dan konsisten terhadap penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan, maka
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi memberikan penghargaan
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terbaik 2014 untuk
kelima kalinya sejak tahun 2009.
Pembangunan
Perempuan
dan
Urusan
Bidang
Perlindungan
Anak,
Pemberdayaan
Dalam
upaya
meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
telah dilakukan penguatan jejaring kelembagaan dan kerjasama,
serta penguatan pengarustamaan gender melalui pengembangan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
14
Sistem
Informasi
Gender
dan
Anak
(SIGA),
Perencanaan
Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG), Peningkatan Peranan
Wanita
menuju
Keluarga
Sehat
Sejahtera
(P2WKSS),
dan
Pemberdayaan Perempuan sebagai Kepala Keluarga (PEKKA),
melalui Forum Wilayah PEKKA dan Pelatihan Keterampilan Anggota
PEKKA dalam rangka meningkatkan pemberdayaan perempuan yang
berbasis
kemandirian. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
mencapai 70 poin pada Tahun 2013.
Selain itu, telah dilaksanakan fasilitasi pengembangan Kota
Layak Anak di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, serta perlidungan
perempuan dan anak dalam hal trafficking, KDRT, dan pornografi.
Adapun untuk penanganan korban trafficking dilakukan melalui
pelaksanaan pemulangan pekerja migran bermasalah, korban tindak
kekerasan dan korban trafficking.
Sebagai apresiasi atas upaya di bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, pada tahun 2014 diraih
Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Katagori Utama
dari Pemerintah Republik Indonesia yang disampaikan oleh Menteri
Pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan
Anak
Republik
Indonesia, di kantor BKKBN pada Acara Puncak Peringatan Hari Ibu
ke 85, tanggal 18 Desember 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan
terlampauinya target jumlah peserta KB aktif sebesar 64,6% telah
terealisasi 73,18%.
Pembangunan Urusan Bidang Perpustakaan, dilaksanakan
untuk mewujudkan perpustakaan Jabar bertaraf internasional guna
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
15
mendukung masyarakat gemar membaca Jawa Barat telah memiliki
Gedung Perpustakaan bertaraf internasional yang dilengkapi fasilitas
ruang galeri, ruang baca anak, ruang baca remaja, ruang baca
dewasa,
referensi,
dan
pemenuhan
koleksi
buku
bertaraf
internasional untuk memenuhi kebutuhan para Pemustaka, serta
program unggulan berupa e-Library, yaitu pemenuhan sarana dan
prasarana perpustakaan digital. Untuk capaian pada tahun 2014
dapat dilihat dari realisasi Tingkat Pembinaan Teknis kelembagaan
semua jenis perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 300 unit, dan
jumlah judul koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sebanyak
2.100
judul.
Perpustakaan
Internasional
tersebut
sedang
dipersiapan untuk masuk kedalam jaringan perpustakaan (Library
Network) terkemuka di dalam negeri dan luar negeri terpilih.
Guna menumbuh kembangkan minat baca dan mempermudah
pencarian informasi tentang kegiatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Jawa Barat, telah dibangun Pojok Informasi Pembangunan Jawa
Barat di Desa dan Kelurahan, serta Optimalisasi Layanan Otomasi
Perpustakaan
Bapusipda
Jabar
yang
berupa
pelayanan
perpustakaan pada setiap hari Sabtu; layanan perpustakaan
lesehan; dan layanan perpustakaan keliling. Upaya lainnya juga
telah
dilaksanakan
melalui
workshop
perpustakaan
guna
penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan bacaan di 50
PAUD dan safari gerakan membaca ke 8 (delapan) Kabupaten/Kota.
Pembangunan Urusan Bidang Ketransmigrasian, capaian
pada
tahun
2014
ditunjukkan
dengan
jumlah
pengiriman
transmigrasi ke luar pulau jawa yang telah teralisasi sebanyak 91
kepala keluarga atau sebanyak 331 Jiwa. Pembangunan urusan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
16
bidang
ketransmigrasian
dilaksanakan
melalui
pemberdayaan
masyarakat transmigran lokal (resettlement) berupa pengadaan
peralatan pemberdayaan ekonomi produktif untuk 13 kelompok di
11 Kabupaten dan 13 UPT di Jawa Barat; dan telah dilaksanakannya
pelatihan
pemberdayaan
masyarakat
transmigrasi
lokal
(ressettlement) sebanyak 60 orang masyarakat transmigran lokal; 6
(enam) angkatan masyarakat translok dan 420 orang masyarakat
translok melalui mobile training unit sebanyak 15 angkatan.
Selain itu, Pemerintah Daerah telah menyusun 7 (tujuh)
kesepakatan bersama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Daerah
Asal atau Pengirim dengan Pemerintah Daerah Tujuan atau
Penempatan, sebagai dasar dilaksanakannya alokasi penempatan
Transmigran asal Jawa Barat.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Capaian
kinerja
penyelenggaraan
Misi
kedua,
yaitu
Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan
dengan sasaran (a) Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis
Agrikultur,
(b)
Peningkatan
daya
saing
usaha
pertanian,
(c) Peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi, (d) Peningkatan
jumlah
dan
kualitas
wirausahawan,
dan
(e)
Peningkatan
pembangunan ekonomi perdesaan dan regional.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu Skor pola
pangan harapan; Pencetakan sawah baru; Nilai tukar petani;
Sertifikasi jaminan mutu pelaku usaha produk pertanian; Laju
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
17
pertumbuhan ekonomi; Daya beli masyarakat; Laju pertumbuhan
investasi; Indeks gini; dan Angka partisipasi angkatan kerja. Untuk
mencapai sasaran misi di atas maka implementasi pembangunan
dilakukan berdasarkan urusan penanaman modal, koperasi dan
usaha
kecil
menengah,
ketahanan
pangan,
ketenagakerjaan,
perikanan dan kelautan, pertanian, kehutanan, perindustrian, dan
perdagangan.
Pembangunan
keberhasilannya
Urusan
dapat
Bidang
ditunjukkan
Penanaman
melalui
capaian
Modal,
realisasi
investasi pada tahun 2014 nilai Penanaman Modal Asing (PMA)
sebesar 48,98 triliun rupiah; nilai Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) sebesar 13,84 triliun rupiah; dan nilai investasi PMA-PMDN
sebesar 62,83 triliun rupiah berdasarkan Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB); serta Nilai Investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku
pada tahun 2014 sebesar 161,1 triliun Rupiah dengan laju
Pertumbuhan Investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku sebesar
10,16%.
Peningkatan capaian indikator ini antara lain dilaksanakan
melalui kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
PMA/PMDN melalui pembinaan dan pemantauan PMA/PMDN di 27
Kabupaten/Kota, serta Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama
Investasi guna tersampaikannya informasi potensi investasi Jawa
Barat kepada 500 calon investor di dalam maupun luar negeri,
opinion makers dan stakeholders lainnya untuk meningkatkan minat
investasi di Jawa Barat.
Sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan dalam
urusan bidang penanaman modal pada tahun 2014 adalah dengan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
18
diraihnya Investment Award Penganugerahan Penghargaan kepada
Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Bidang
Penanaman Modal Provinsi, Kabupaten dan Kota Terbaik Tahun
2014 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa 7 Oktober 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah, capaian pada tahun 2014 ditunjukkan dengan jumlah
penerima manfaat kredit modal usaha sebanyak 4.987 orang dan
jumlah akses pembiayaan melalui permodalan Kredit Cinta Rakyat
(KCR) sebanyak 3.257 orang, sedangkan peningkatan fasilitasi
pembiayaan KUMKM sebanyak 1.140 KUMKM dan jumlah KUMKM
berdaya saing sebanyak 275 KUMKM, serta peningkatan jumlah
koperasi
berskala
peningkatan
besar
jumlah
sebanyak 4
koperasi
(empat)
percontohan
koperasi
dan
sebanyak
52
percontohan. Wirausahawan baru yang berhasil dicapai pada tahun
2014 dengan fasilitasi APBD Provinsi Jawa Barat sebanyak 19.436
Orang dengan jenis usaha terbanyak adalah bidang pertanian dan
hasil olahannya.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Ketahanan
Pangan,
keberhasilan pada tahun 2014 dapat ditunjukkan dengan capaian
stabilitas harga pangan sebesar 134,84 % lebih besar dari target
100 % sehingga harga pangan dikatakan stabil. Realisasi cadangan
pangan sebesar 477,77 ton pada tahun 2014 melebihi Standar
Pelayanan Minimal (SPM) cadangan pangan (200 ton) atau
mencapai 238,89 %; serta Skor Pola Pangan Harapan tahun 2013
sebesar 72 Poin.
Keberhasilan ini antara lain dicapai melalui penyaluran
Bantuan Hibah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
19
sebanyak 64 Kelompok dan Lembaga Akses Pangan Masyarakat
(LAPM) sebanyak 16 kelompok. Selain itu Pemerintah Daerah
bekerjasama dengan Perum BULOG Divisi Regional Jawa Barat telah
menyediakan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Dari
477,77 ton telah disalurkan sebanyak 176,32 ton. Pemerintah
Daerah juga berusaha meningkatkan cadangan pangan pokok
masyarakat melalui Lumbung Pangan Masyarakat yang berjumlah
454 kelompok dengan stok Gabah Kering Giling (GKG) sebesar
2.724 ton.
Apresiasi atas keberhasilan pembangunan dalam urusan
bidang ketahanan pangan adalah dengan diraihnya Penghargaan
Adhi Karya Pangan Nusantara dan Peniti Emas pada tanggal 26
Desember Tahun 2014 di Sukamandi, Subang, oleh Presiden Joko
Widodo, selama 3 tahun berturut-turut.
Pembangunan Urusan Bidang Ketenagakerjaan, selama
tahun
2014
Pemerintah
Daerah
mengupayakan
perluasan
kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran secara intensif.
Capaian serapan tenaga kerja pada tahun 2014 sebanyak 477.046
orang atau secara kumulatif sejak bulan Juni 2013 hingga bulan
Desember 2014 berhasil mencapai 685.000 orang dari target 2 juta
serapan tenaga kerja dalam kurun waktu 2013-2018. Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) menurun sebanyak 113.471 orang
dari 1.888.667 orang pada tahun 2013 menjadi 1.775.196 orang
pada tahun 2014, dengan TPT sebesar 8,45%.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Perikanan
dan
Kelautan, dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, diantaranya
kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, Revitalisasi
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
20
Budidaya Tambak Pantai Utara Berwawasan Lingkungan (GAPURA
Utara), Revitalisasi Perikanan Budidaya di Pantai Selatan Jawa
Barat, Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar,
Fasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap,
Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai, Pengelolaan
Sumberdaya
Penangkapan
Perikanan
Ikan
dan
dan
Kelautan,
Restocking
Peningkatan
Perairan
Teknologi
Umum
di
27
Kabupaten/Kota.
Capaian kinerja perikanan dan kelautan pada tahun 2014,
produksi perikanan mencapai 1,22 juta ton lebih terdiri atas
produksi budidaya ikan sebesar 1,01 juta ton lebih, produksi
tangkap sebesar 218,28 ribu ton lebih. Selain itu, produksi garam
mencapai 336,61 ribu ton lebih.
Adapun Konsumsi Ikan pertahun masyarakat Jawa Barat
saat ini sebanyak 24 Kg (capaian nasional 34 Kg). Selain itu,
dipantau secara berkala kondisi perikanan pada pulau-pulau terluar
Jawa Barat yaitu Pulau Biawak, Pulau Gosong dan Pulau Candikian
di Kabupaten Indramayu, serta Pulau Nusa Manuk di Kabupaten
Tasikmalaya.
Pembangunan Urusan Bidang Pertanian, capaian pada
tahun 2014 ditunjukkan melalui indikator Nilai Tukar Petani sebesar
104,46 poin dan Keberhasilan tersebut antara lain dicapai melalui
Penyediaan Benih Padi Bersertifikat di Jawa Barat, Peningkatan
Produksi Hortikultura, Pengembangan Produksi Ternak, Peningkatan
Produksi Tanaman Perkebunan, dan Fasilitasi Pengembangan
Gerakan Multi Aktivitas Agribinis (GEMAR Paket C).
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
21
Adapun hasil dari kegiatan tersebut berupa Jumlah Produksi
Padi tahun 2014 mencapai 11,58 juta ton lebih dengan Produktivitas
Padi sebesar 58,93 kuintal/Ha, sedangkan untuk palawija pada
tahun 2014, menyumbang produksi jagung sebanyak 1,02 juta ton
lebih pipilan kering dengan produktivitas 72,84 kuintal/Ha. Produksi
kedelai tahun 2014 sebanyak 108 ribu ton lebih biji kering dengan
produktivitas mencapai 15,41 kuintal/Ha atau lebih tinggi bila
dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai produksi 51 ribu
ton lebih dengan produktivitas 14,34 kuintal/Ha. Untuk tingkat
produksi dan produktivitas komoditas perkebunan pada tahun 2014
mencapai 2,1%; untuk komoditas peternakan produksi daging tahun
2014 sebanyak 647.178 ton, produksi susu tahun 2014 sebanyak
228.774 ton, dan Produksi Telur tahun 2014 sebanyak 206.194 ton.
Selain itu, Urusan Bidang Pertanian juga dilaksanakan melalui
Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Pertanian, Berbagai
penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas upaya pembangunan
urusan bidang pertanian pada tahun 2014 adalah dengan diraihnya
Penghargaan Satyalancana Wirakarya Pembangunan Pertanian dari
Presiden pada acara pembukaan PENAS ke XIV PETANI – NELAYAN
di Malang Jawa Timur pada tanggal 7 Juni 2014, Penghargaan
Lencana Utama Adhibakti Tani dari Kontak Tani Nelayan Andalan
Nasional (KTNA) di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2014, dan
Penghargaan sebagai provinsi dengan produk pertanian unggulan
berdaya saing terbanyak Tahun 2014 yang diserahkan Menteri
Pertanian di Jakarta pada tanggal 10 Oktober 2014.
Pembangunan Urusan Bidang Kehutanan, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat telah berhasil meningkatkan produktivitas
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
22
sumber daya hutan dan lahan serta pengembangan aneka usaha
kehutanan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Hal ini
dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Pemanfaatan dan
Pengolahan
Hasil
Hutan,
serta
Pengembangan
Kelembagaan
Kelompok Tani Sekitar Hutan dengan hasil berupa Jumlah Produksi
Kayu sebanyak 2.626.629 m³ dan Partisipasi Tani Sekitar Hutan
yang Terbina sebanyak 1.612 anggota atau 160 kelompok.
Pembangunan Urusan Bidang Perindustrian, pada Tahun
2014, Industri Pengolahan memberikan kontribusi tertinggi pada
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yaitu sebesar 43,57% dengan
pertumbuhan sebesar 2,23% bila dibandingkan dengan jenis
lapangan usaha lainnya. Adapun capaian Jumlah Unit Usaha Industri
Kecil Menengah sebanyak 201.914 unit dari target 201.955 unit atau
tercapai 99,98% dengan jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil
Menengah yang bersertifikat sebanyak 1.550 orang.
Pembangunan
Urusan
Bidang
perdagangan,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Laju
Pertumbuhan Ekspor pada tahun 2014 sebesar 14,83%. Nilai ekspor
non migas Jawa Barat pada tahun 2014 mencapai 26,32 milyar US
Dollar.
Selain itu, Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun
mencapai 203 eksportir, dengan nilai impor non migas tahun 2014
mencapai 11,89 miliar US Dollar atau turun 2,78 % dibandingkan
dengan tahun 2013. Jumlah revitalisasi pasar tradisional sebanyak
19 unit, jumlah kerjasama perdagangan sebanyak 5 buah, jumlah
Penerapan Ukuran, Takaran, Timbangan dan Perlengkapannya
(UTTP) sebanyak 4.923.151 buah dan jumlah Pengujian Barang
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
23
Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) per tahun sebanyak 1.005
buah.
Peningkatan tersebut antara lain dicapai melalui kegiatan
Peningkatan
Promosi
Ekspor
dan
Perluasan
Pasar,
Fasilitasi
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Pembinaan dan
Penataan Pasar Tradisional, serta Peningkatan dan Pengembangan
Kerjasama Perdagangan.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Misi ketiga yaitu “ Meningkatkan Kinerja Pemerintahan,
Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik”,
dengan sasaran (a) peningkatan kualitas dan akuntabilitas layanan
pemerintahan, (b) peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan
berbasis
IPTEK,
(c)
profesionalisme
dan
kualitas
kehidupan
aparatur, dan (d) peningkatan stabilitas trantibum, kesadaran politik
dan hukum.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu pendapatan
asli
daerah,
indeks
keterbukaan
informasi
publik,
indeks
kebahagiaan, tingkat partisipasi pemilihan umum dan indeks
demokrasi. Untuk mencapai sasaran misi di atas maka implementasi
pembangunan dilakukan berdasarkan urusan Bidang Perencanaan
Pembangunan, Kependudukan dan Catatan Sipil, Komunikasi dan
Informatika, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri,
Otonomi
Daerah,
Pemerintahan
Umum,
Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Statistik, dan Kearsipan.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
24
Pembangunan
Pembangunan,
Sistem
RKPD
Urusan
dilaksanakan
Jabar
Online
Bidang
melalui
Perencanaan
inovasi
pengembangan
2101, pengembangan e-monev,
pengelolaan satu data pembangunan Jawa Barat, penyusunan Basis
Data Kemiskinan melalui Aplikasi Kilometer Nol (KM-0) Pro Poor,
pembentukan Badan Pengembangan Jawa Barat Bagian Selatan dan
Badan
Pengembangan
Pengembangan
Metropolitan
3
Jawa
(tiga)
Barat
Bagian
Metropolitan,
BODEBEKKARPUR,
Utara;
yaitu:
Metropolitan
Fasilitasi
Pengembangan
Bandung
Raya,
Metropolitan Cirebon Raya, dan 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan (Growth
Centre) di Provinsi Jawa Barat, serta Penelitian dan Pengkajian
Aspek Pembangunan Jawa Barat untuk hasil penelitian aspek-aspek
pembangunan di Jawa Barat. Kerjasama antar Pemerintah Luar
Negeri dan Menguatkan Komitmen Kerjasama dengan Mitra dari
Wilayah Asia Pasifik melalui naskah Minutes of Meeting antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Ishinomaki
Jepang.
Melalui berbagai inovasi tersebut, Pemerintah Daerah kembali
meraih penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara Utama
Tahun 2014 ke empat kalinya secara berturut-turut dalam
penyusunan
dokumen
perencanaan
Tahunan
di
Indonesia.
Penghargaan lainnya yaitu Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
Tahun 2014 dalam penerapan Aplikasi KM-0 Pro Poor Jabar
yang diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia di Jakarta, tanggal 30 April 2014.
Penghargaan
khusus
lainnya
dalam
konteks
penelitian
kebutuhan daerah yaitu meraih Anugerah Penguatan Sistem
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
25
Inovasi Daerah (SIDa) pada acara Hari Kebangkitan Teknologi
Nasional ke XIX, yang diberikan oleh Menteri Riset dan Teknologi di
Jakarta, tanggal 11 Agustus 2014 dengan studi kasus bidang
Peningkatan Nilai Tambah Perikanan Darat.
Dalam rangka perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah Tahun 2013-2018, telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor
25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013–2018, yang
memuat arah dan kebijakan pembangunan jangka menengah, janjijanji kampanye Gubernur, isu strategis pembangunan dan kerangka
pendanaan pembangunan di Jawa Barat sampai dengan Tahun
2018. Sedangkan dalam konteks perencanaan tahunan, telah
ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 35 Tahun 2014
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2015.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Kependudukan
dan
Catatan Sipil, dilaksanakan melalui kegiatan Penataan Administrasi
Pencatatan Sipil dan Administrasi Kependudukan, serta inovasi
pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Pengendalian dan penataan kependudukan.
Pembangunan
Informatika,
Urusan
keberhasilannya
Bidang
dapat
Komunikasi
ditunjukkan
dan
dengan
meningkatnya Indeks Keterbukaan Informasi Publik. Peningkatan
penyelenggaraaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk urusan
Komunikasi dan Informatika adalah Jumlah penduduk Melek TIK
Usia 12 Tahun keatas sebanyak 11.400.000 orang, yang antara lain
dilaksanakan melalui kegiatan Jabar Cyber Service (Layanan Publik
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
26
Secara Online) pada Lembaga dan Fasilitas Publik, Penyelenggaraan
Layanan Koneksi Jaringan Komunikasi Digital Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, dan Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
Masa jabatan 2015-2019 dalam rangka implementasi Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan Implementasi Sistem Informasi Paperless Office di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Selama tahun 2014, LPSE telah memfasilitasi pengadaan
barang dan jasa secara elektronik baik e-Tendering maupun e-
Purchasing. Jumlah paket e-Tendering seluruh agency sebanyak
2.323
paket
dengan
pagu
2,95
triliun
rupiah
lebih
yang
menghasilkan efisiensi sebesar 392 miliar rupiah atau mencapai
13,39%. Paket e-Tendering ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 648
paket dengan pagu sebesar 1,08 triliun rupiah lebih dan efisiensi
sebesar 155 miliar rupiah atau mencapai 14,39%.
Agency
pengguna yang dilayani oleh LPSE provinsi Jawa
Barat, termasuk ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 Satuan Kerja
yang terdiri dari 7 kabupaten/kota, instansi vertikal, Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta, BUMD, serta BUMN. Penyedia barang dan
jasa yang terverifikasi pada LPSE Provinsi Jawa Barat sebanyak
25.970 perusahaan. Untuk pelayanan berdasarkan hasil survey
kepada pengguna Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada LPSE
Provinsi Jawa Barat mencapai predikat sangat baik dengan mutu
pelayanan mendapat nilai “A”.
Pembinaan
yang
dilakukan
Pemerintah
Daerah
telah
mendorong seluruh kabupaten/kota menerapkan e-Procurement
atau Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Nasional. Sampai
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
27
dengan tahun 2014 telah beroperasi 21 LPSE sistem provider,
sedangkan 7 kabupaten/kota sebagai agency pengguna LPSE
Provinsi Jawa Barat.
Untuk melindungi informasi yang dikelola LPSE Provinsi Jawa
Barat, telah diterapkan Sistem Manajemen Keamanan Informasi
(SMKI) ISO 27001:2005 pada penyelenggaraan LPSE, yang meliputi:
registrasi, verifikasi, training, tendering, helpdesk, data center dan
technical support. Disamping itu telah ditetapkan 17 standar LPSE,
sehingga menjadi satu-satunya LPSE Provinsi yang telah memenuhi
standar LPSE.
Atas inovasinya penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa
secara elektronik Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan
Penghargaan National Procurement Award tahun 2014 untuk
Kategori
Kepemimpinan
dalam
Transformasi
Pengadaan
Barang/Jasa secara Elektronik untuk Gubernur yang diserahkan oleh
Menteri
Negara
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
Bappenas, Kategori Pemenuhan terhadap Standar LPSE 2014 dan
Kategori Peran LPSE Provinsi 2014, di Jakarta pada acara Rakernas
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada tanggal 18 November
2014.
Selain itu dalam layanan informasi diperoleh pula penghargaan
Anugerah Media Humas Tahun 2014 sebagai Terbaik I kategori
Advertorial Tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota; Terbaik I
kategori Laporan Kerja Humas Pemerintah Tingkat Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota; Terbaik I kategori Merchandise Utama
Tingkat Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota; dan sebagai Juara
Umum yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Informasi dan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
28
Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika
Republik
Indonesia
selaku Ketua
Bakohumas
bertempat
di
Hotel Harris Bandung pada tanggal 26 November 2014 pada acara
Pertemuan Bakohumas Nasional.
Pembangunan Urusan Bidang Pertanahan, dilaksanakan
melalui Peningkatan Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Tanah dan
Bangunan di Agro Techno Park (ATP) Cikadu Cianjur, Pengadaan
Lahan untuk BP3U Ciherang Cianjur, lahan Interchange Kota
Bandung, Kabupaten Bandung dan Purwakarta. Serta Fasilitasi
Pengadaan
Tanah
dan
Masalah/Konflik
Pertanahan
dengan
diterbitkannya 3 (tiga) Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang
Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road,
Jalan
Tol
Cimanggis-Cibitung
dan
Pengadaan
Tanah
untuk
Pembangunan PLTA Upper Cisokan Pumped Storage Kabupaten
Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur.
Selain itu, dalam upaya mewujudkan tertib administrasi
pertanahan, jumlah aset tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat
yang disertifikatkan pada Tahun 2014 sebanyak 195 bidang tanah
dengan luas 150 Ha.
Pembangunan Urusan Bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri, keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya
Tingkat
Partisipasi
Pemilihan
Umum
mencapai
71,3%; dan indeks demokrasi Provinsi Jawa Barat sebesar 65,18
Poin yang dilaksanakan melalui
Kegiatan Fasilitasi Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu DPR, DPD, DPRD serta
Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014 dan Pendidikan Bela
Negara Bagi Generasi Muda.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
29
Pembangunan
Pemerintahan
Perangkat
Urusan
Umum,
Daerah,
Bidang
Administrasi
Otonomi
Daerah,
Keuangan
Daerah,
Kepegawaian
dan
Persandian,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan meningkatnya Skala
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemerintahan berada pada
Skala 3 yaitu berkategori baik, Indeks Persepsi Korupsi sebesar 3,7
Poin, capaian Indeks Kebahagiaan sebesar 67,66 poin, Indeks
Keterbukaan Informasi Publik mencapai 63 Poin.
Pemerintah Daerah pada Tahun 2014, mendapatkan kembali
opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” dari BPK RI, karena
berhasil menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) Tahun 2013, dengan capaian tertinggi dalam
akuntansi dan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah, yang
diserahkan oleh Wakil Presiden RI.
Atas keberhasilan pada pengawasan penyerapan Anggaran,
Pemerintah
Daerah
mendapatkan
penghargaan
“Anugerah
TEPPA” dengan predikat terbaik 2 (dua) Tingkat Nasional. Adapun
terkait dengan penanganan Batas Daerah, pada tanggal 10 Oktober
2014 Menteri Dalam Negeri memberikan Penghargaan Fasilitator
Terbaik Penanganan Batas Daerah di Wilayah Provinsi.
Dalam rangka peningkatan kinerja layanan publik Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang bermutu, menerapkan kebijakan kembar
(Twin Policy) yaitu: a). peningkatan kapasitas dan Kompetensi
Keilmuan Aparatur Sipil Negara (ASN), secara utuh dan menyeluruh
dan b). Peningkatan kesejahteraan pegawai dalam bentuk materi
dan imaterial, sejak CPNS hingga akhir
hayat.
Dalam hal
Peningkatan Kapasitas Keilmuan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
30
menyediakan Program Beasiswa bersumber APBD dan Program
Beasiswa Non APBD atau yang dikenal dengan Program 300 Doktor
bagi pegawai Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Barat. Program
300 Doktor sedang memfasilitasi Batch I sebanyak 25 orang
pegawai, berstatus Program Doktor di Australia, Belanda, Inggris,
Jerman, Belgia, dan Tiongkok, yang diantaranya 1 orang telah lulus
Doktor. Pengiriman Batch II sedang dipersiapkan untuk negaranegara tersebut diatas ditambah Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Sumber beasiswa berasal dari Non APBD antara lain berasal dari
Australia Development Scholarship, Beasiswa Pemerintah Belgia,
Beasiswa Pemerintah Tiongkok, Beasiswa Unggulan Kemendiknas
RI, dan Beasiswa LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Pembangunan
Masyarakat
dan
Urusan
Desa,
Bidang
dilaksanakan
Pemberdayaan
melalui
peningkatan
infrastruktur perdesaan dimana setiap desa mendapatkan bantuan
100 juta rupiah yang pada tahun 2014 terealisasi sebanyak 5.316
desa. Selain itu, untuk kawasan perkotaan telah diberikan bantuan
hibah
pembangunan
Rumah
Tidak
Layak
Huni
(RUTILAHU)
sebanyak 2.500 rumah yang tersebar di 9 kota dengan alokasi 15
juta rupiah untuk setiap rumah. Selanjutnya, telah dilakukan
RUTILAHU kepada 699 Lembaga Swadaya Masyarakat (LPM)
sebesar 200 juta rupiah per LPM dengan total sebanyak 13.980 unit
rumah.
Pembangunan
melalui
Urusan
Pemutakhiran
Data
Bidang Statistik, dilaksanakan
Pembangunan
Jawa
Barat
dan
Pengelolaan Satu Data Pembangunan Jawa Barat secara teintegrasi
dan berbasis on line.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
31
Pembangunan Urusan Bidang Kearsipan, dilaksanakan
melalui Pengembangan Manajemen Kearsipan Berbasis Teknologi
Informasi, serta Pengelolaan Arsip Dinamis di Jawa Barat dan
Peningkatan Pelayanan Informasi Kearsipan. Capaian Peningkatan
Jumlah Pengembangan Teknologi Informasi untuk tata kearsipan
Pemerintah daerah mencapai 21.28%.
Pimpinan dan Anggota DPRD yang kami hormati,
Misi Keempat, “Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman
dan
Pembangunan
Infrastruktur
Strategis
yang
Berkelanjutan”, dengan sasaran (a) meningkatnya daya dukung
dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana,
(b)
meningkatnya
masyarakat,
(c)
kualitas
pemenuhan
meningkatnya
infrastruktur
percepatan
dasar
pembangunan
infrastruktur strategis.
Hasil pembangunan pada masing-masing sasaran tersebut,
dapat digambarkan dengan beberapa indikator yaitu jumlah
penduduk, capaian fungsi kawasan lindung terhadap luas wilayah,
rasio elektrifikasi rumah tangga, penurunan emisi gas rumah kaca
(GRK), tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan provinsi,
tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan
provinsi, cakupan pelayanan persampahan perkotaan, cakupan
pelayanan air minum, cakupan pelayanan air limbah domestik, serta
tingkat kemantapan jalan Provinsi dan pencapaian status mutu
sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang.
Untuk mencapai sasaran misi di atas maka implementasi
pembangunan dilakukan berdasarkan urusan Bidang Lingkungan
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
32
Hidup,
Pekerjaan
Umum,
Penataan
Ruang,
Perumahan,
Perhubungan, Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Lingkungan
Hidup,
keberhasilannya dapat ditunjukkan dengan luas fungsi kawasan
lindung terhadap luas wilayah sebesar 37,2%, Penurunan emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) sebesar 2,7% Tahun 2013, Status Mutu Sungai
Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang sebesar
13,4%,
serta
Environment
Penghargaan
Award
ke-20
oleh
Kementrian Lingkungan Hidup.
Pembangunan
Urusan
Bidang
Pekerjaan
Umum,
keberhasilannya ditunjukkan dengan meningkatnya Tingkat Kondisi
Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi semula
pada Tahun 2013 sebesar 65,98% menjadi sebesar 67,34%,
Cakupan Pelayanan Air Limbah Domestik sebesar 63,59%, Cakupan
Pelayanan Persampahan Perkotaan sebesar 64,88%, Cakupan
Pelayanan Air Minum sebesar 65,43%, Tingkat Kemantapan Jalan
Provinsi (kondisi baik dan sedang) sebesar 97,68% di tahun 2014.
Keberhasilan
pembangunan
tersebut
jalan
diantaranya
sepanjang
1,37
merupakan
km,
hasil
peningkatan
dari
jalan
sepanjang 111,44 km, penggantian jembatan sepanjang 81,50 m,
rehabilitasi jalan sepanjang 129,06 km, rehabilitasi jembatan
sepanjang 620,80 m dan pemeliharaan jalan pada semua jaringan
jalan Provinsi sepanjang 2.191,29 km. Di samping itu Pemerintah
Provinsi
telah
membantu
pemerintah
Kabupaten/Kota
dalam
memperbaiki jalan milik Kabupaten/Kota, serta membangun dan
memperbaiki 23 jembatan gantung.
NOTA PENGANTAR LKPJ ATA 2014
33
Dalam rangka peningkatan intensitas tanam padi, telah
dilaksanakan pengelolaan jaringan irigasi di 91 Daerah Irigasi (DI)
serta rehabilitasi jaringan irigasi pada 64 DI sesuai prioritas kondisi
jaringan dan sumber daya.
Dapat kami sampaikan, bahwa pembangunan Waduk Jatigede
di Kabupaten Sumedang yang telah dirancang sejak Tahun 1963,
pelaks