t pe 029393 chapter3

(1)

74

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis hubungan yang terdapat antara (1) kompetensi dosen yang terdiri dari (a) kompetensi profesional, (b) kompetensi sosial, dan (c) kompetensi personal; (2) interaksi sosial yang diwakili oleh interaksi pendidikan; dan (3) layanan pembelajaran yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Dengan demikian, dalam penelitian ini terdapat lima variabel penelitian. Variabel kompetensi profesional dosen (X1), kompetensi sosial dosen (X2), dan kompetensi personal dosen (X3) merupakan variabel bebas atau variabel eksogen terhadap variabel interaksi sosial (Y) dan layanan pembelajaran (Z) sebagai variabel terikat atau variabel endogen.

Dengan demikian, model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3-1 Model Penelitian

KOMPETENSI PROFESIONAL

DOSEN (X1) INTERAKSI

SOSIAL (Y)

LAYANAN PEMBELAJARAN

(Z) KOMPETENSI

SOSIAL DOSEN (X2)

KOMPETENSI PERSONAL DOSEN (X3)


(2)

Dalam analisis jalur, model tersebut memiliki tiga model, sesuai dengan hipotesis penelitian. Model pertama adalah jalur X1, X2, dan X3 terhadap Y, seperti

tampak pada Gambar 3-2 sebagai berikut:

Gambar 3-2

Jalur X1, X2, X3 terhadap Y

Model kedua adalah jalur X1, X2, dan X3 terhadap Z, Model tersebut dapat

dilihat pada Gambar 3-3 sebagai berikut.

Gambar 3-3

Jalur X1, X2, X3 terhadap Z

KOMPETENSI PROFESIONAL

DOSEN (X1)

LAYANAN PEMBELAJARAN

(Z) KOMPETENSI

SOSIAL DOSEN (X2)

KOMPETENSI PERSONAL DOSEN (X3) KOMPETENSI PROFESIONAL

DOSEN (X1)

INTERAKSI SOSIAL (Y) KOMPETENSI

SOSIAL DOSEN (X2)

KOMPETENSI PERSONAL DOSEN (X3)


(3)

Model ketiga adalah jalur Y terhadap Z, Model tersebut dapat dilihat pada Gambar 3-4 sebagai berikut.

Gambar 3-4 Jalur Y terhadap Z

3.2 Metode Penelitian

Pendekatan teori utama yang dipakai mengacu pada Teori Pembelajaran, interaksi sosial, dan Konsep Kompetensi. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif analitis dengan menggunakan teknik korelasi, regresi, dan analisis jalur untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan terikat. Selanjutnya, berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, penelitian ini bersifat survey explanatory, yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan antar variabel.

Dalam penelitian ini diuji tiga model, yaitu:

1. Pengaruh variabel X1 X2 dan X3 terhadap Y, yang terdiri dari

a. Pengaruh variabel X1 terhadap Y

b. Pengaruh variabel X2 terhadap Y

c. Pengaruh variabel X3 terhadap Y

INTERAKSI SOSIAL (Y)

LAYANAN PEMBELAJARAN


(4)

2. Pengaruh variabel X1 X2 X3 terhadap Z, yang terdiri dari

a. Pengaruh variabel X1 terhadap Z

b. Pengaruh variabel X2 terhadap Z

c. Pengaruh variabel X3 terhadap Z

3. Pengaruh variabel Y terhadap Z

Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan menggunakan angket sebagai instrumen utama, wawancara terhadap mahasiswa dengan menggunakan pedoman wawancara, dan observasi langsung terhadap pemberian layanan pembelajaran dosen kepada mahasiswa. Selanjutnya untuk mendapatkan landasan teori, penulis menggunakan teknik studi pustaka.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI yang memberikan perkuliahan dan bimbingan skripsi. Instrumen utama yang akan digunakan adalah angket yang disebarkan kepada dosen dan wawancara dengan beberapa mahasiswa yang mendapatkan layanan pembelajaran dari dosen yang bersangkutan. Kuesioner akan dibuat dalam skala Likert menurut indikator variabel yang diteliti yaitu kompetensi dosen dan layanan pembelajaran dosen kepada mahasiswa. Berhubung angket yang akan digunakan dalam penelitian ini disusun sendiri oleh penulis, maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitasnya.


(5)

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis jalur untuk menguji hipotesis penelitian. Agar bisa melakukan analisis jalur, data mentah yang berskala ordinal diubah menjadi skala interval menggunakan method of Successive Interval (MSI) dalam MS-Excel 2000.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian. Menurut Sudjana (1997: 66):

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitas mengenai karakteristik-karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya.

Berkaitan dengan itu, Sugiyono (1996: 72) mendefinisikan populasi sebagai “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah berhak melaksanakan bimbingan skripsi sebanyak 92 orang. Dari populasi tersebut, dilakukan teknik sampling tertentu sehingga dapat diambil sampel yang representatif dari populasi tersebut. Bagian berikutnya membahas mengenai sampel dan teknik penarikan sampel


(6)

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling

Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang representatif dan mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 117), yang dimaksud dengan sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2002: 73), yang dimaksud dengan sampel adalah “bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”. Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2002: 73):

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel dari populasi harus benar-benar mewakili.

Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagian dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Ekonomi, FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk menjawab berapa banyak ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini, dilakukan teknik sampling. Salah satu teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling, yaitu memilih sampel secara acak dari populasi sehingga semua unit analisis mendapat


(7)

peluang yang sama untuk dipilih, dengan alasan bahwa populasi dosen di Jurusan Pendidikan Ekonomi itu bersifat homogen.

Menurut Isaac dan Michael (1981: 192), penarikan sampel dapat dilakukan dengan cara-cara menghitung besarnya populasi dari setiap unit analisis yang terpilih sebagai sampel. Untuk menghitung ukuran sampel, penulis menggunakan rumus yang didasarkan pada presisi estimasi statistik (tingkat ketelitian) 5% sebagai berikut:

) 1 ( ) 1 ( ) 1 ( 2 2 2 P P N d P NP S − + − − = χ χ Keterangan:

S = jumlah sampel yang diperlukan N = jumlah anggota populasi

P = proporsi populasi 0,50 (maksimal sampel yang mungkin) d = tingkat akurasi 0,05

χ2

= tabel nilai chi-square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 3,841

Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 92 dimasukkan ke dalam rumus tersebut dan menghasilkan nilai 74 (pembulatan) sampel seperti tampak sebagai berikut: 74 68 , 73 ) 5 , 0 1 ( 5 , 0 841 , 3 ) 1 92 ( 05 , 0 ) 5 , 0 1 ( 5 , 0 92 841 , 3 2 ≈ = − × + − − × × = S S


(8)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi personal, interaksi sosial, dan layanan pembelajaran. Operasionalisasi variabel untuk menjawab rumusan masalah pada Bab I, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:


(9)

Tabel 3-1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Aspek Indikator Item Jenis Data

Kompetensi Pro-fesional Dosen Kemampuan yang mencakup pengua-saan: materi bahan ajar, konsep-kon-sep keilmuan ba-han tersebut, lan-dasan kependidi-kan, proses-proses pendidikan dan pembelajaran pe-serta didik

• Bahan ajar

• Wawasan

kependidikan dan keguruan

• Proses

pendidikan, keguruan dan pembelajaran

• Penguasaan bahan ajar

• Penguasaan dan penghayatan atas

landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan

• Penguasaan proses pendidikan, keguruan,

dan pembelajaran 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11 12,13,14, 15,16 Ordinal Kompetensi Sosial Dosen Kompetensi mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tujuan kerja dan lingkungan sekitar sewaktu menjalankan tugasnya sebagai pengajar • Penyesuaian diri dengan tuntutan kerja • Penyesuaian diri dengan tuntutan lingkungan

• Kemampuan menyesuaikan diri dengan

tuntutan kerja

• Kemampuan menyesuaikan diri dengan

tuntutan lingkungan 17,18,19,20 21,22,23,24 25,26,27,28, 29,30,31,32 Ordinal Kompetensi Personal Dosen Kompetensi yang mencakup penam-pilan sikap positif situasi kerja seba-gai pengajar dan situasi pendidikan, pemahaman nilai-nilai yang hen-daknya dianut oleh seorang pengajar dan penampilan upaya untuk men-jadikan cirinya sebagai panutan dan teladan anak didiknya

• Sikap positif

• Nilai-nilai

• Panutan dan

teladan

• Penampilan sikap positif

• Pemahaman, penghayatan, penampilan

nilai-nilai

• Kepribadian, nilai, sikap hidup sebagai

panutan dan teladan bagi siswanya.

33,34,35,36 37,38,39,40, 41,42,43,44 45,46,47,48


(10)

Interaksi Sosial • Tujuan • Ketercapaian tujuan pembelajaran

• Kesesuaian tujuan pembelajaran

49 50

Ordinal

• Bahan • Kesesuaian bahan dengan tujuan

• Ketersediaan bahan

• Akses terhadap bahan pembelajaran

51 52 53

• Mahasiswa • Karakteristik mahasiswa

• Sikap mahasiswa dalam pembelajaran

• Partisipasi mahasiswa dalam

pembelajaran

54 55 56

• Dosen • Karakteristik dosen

• Sikap dosen terhadap mata kuliah

• Persepsi dosen terhadap mata kuliah

57 58 59

• Metode • Metode yang digunakan

• Variabilitas metode

60 61

• Proses • Perencanaan pengajaran

• Proses pembelajaran

• Evaluasi pembelajaran

62 63 64 Layanan Pembelajaran: berbagai kegiatan yang dilaksanakan para pendidik dalam proses interaksi belajar mengajar, baik dalam bentuk ucapan, tindakan, sikap, maupun perlakuan • Layanan

Dosen dalam Perkuliahan

• Ketepatan layanan

• Kecepatan layanan

• Kemudahan layanan

• Kenyamanan Layanan

65,66 67,68 69,70 71,72 Ordinal • Layanan

Dosen dalam Bimbingan Skripsi

• Ketepatan layanan

• Kecepatan layanan

• Kemudahan layanan

• Kenyamanan Layanan

73,74 75,76 77,78 79,80

3.5 Penentuan Instrumen Penelitian

Pengambilan data dihimpun langsung oleh peneliti dari responden sebagai sumber primer. Instrumen penelitian dalam tesis dibuat dengan mendapatkan data langsung dari dosen sebagai subjek penelitian berdasarkan teknik penyebaran angket dan kuesioner. Agar lebih mendapatkan informasi yang lebih akurat dan informasi pembanding, peneliti juga melakukan metode wawancara dengan beberapa orang mahasiswa yang merasakan langsung layanan pembelajaran yang diberikan dosen


(11)

kepada mahasiswa pada umumnya. Dengan demikian, sumber data primer diperoleh dari hasil penelitian secara empirik melalui penyebaran kuesioner kepada dosen yang menjadi responden. Sedangkan sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari data kepegawaian.

Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diujicobakan kepada 10 orang responden untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Bila ada item pernyataan yang tidak valid, maka item tersebut bisa direvisi atau dibuang. Bila ada beberapa variabel penelitian yang tidak reliabel, maka instrumen atau kuesioner penelitian itu harus direvisi pula. Kemudian kuesioner yang sudah direvisi bisa dijadikan dasar untuk penyebaran kuesioner kepada seluruh responden.

Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Untuk itu diperlukan dua macam tes, yaitu test validitas (uji kesahihan) dan test reliabilitas (uji keandalan). Dengan demikian langkah-langkah untuk menentukan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan sumber primer (populasi dan sampel)

2. Membuat kuesioner sesuai dengan kisi-kisi operasionalisasi variabel 3. Mengujicobakan kuesioner

4. Menguji validitas dan reliabilitas kuesioner 5. Merevisi kuesioner bila diperlukan


(12)

7. Mengolah data

3.5.1 Uji Validitas Instrumen

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur (Masri Singarimbun, 1995: 124). Hal ini berarti apabila peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.

Selanjutnya uji validitas untuk jawaban kuesioner tingkat pengukuran Likert’s Summated Rating dilakukan melalui teknik korelasi antara masing-masing item pertanyaan/pernyataan dengan total item pertanyaan/pernyataan tersebut. Karena data yang diperoleh adalah data yang bersifat ordinal, maka uji korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Rank-Spearman (Spearman’s-Rho). dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑

+

=

2 2

2 2

2

.

2 x y

d y

x

rs i (David Levine, 2002: 256)

Untuk menentukan validitas sebuah pertanyaan/pernyataan dilakukan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:

2 1

2 .

s s

r N r t

− −


(13)

Dengan taraf signifikansi 95% atau alpha =0,05, t hitung yang diperoleh dibandingkan

dengan t tabel, dengan derajat kebebasan (df = n – 2). Ketentuan yang dipakai adalah

sebagai berikut:

1. Jika t-hitung≥ t-tabel, maka pertanyaan tersebut adalah valid

2. Jika t-hitung< t-tabel, maka pertanyaan tersebut adalah tidak valid

Pertanyaan yang tidak valid akan dibuang, direvisi, atau ditambah.

Perhitungan uji validitas untuk masing-masing item pada setiap variabel dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 3-2

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Profesional Dosen (X1)

No Item Korelasi thitung ttabel Validitas Ket

Item 01 0,496 4,851 2,048 Valid Dipakai Item 02 0,446 4,232 2,048 Valid Dipakai Item 03 0,376 3,444 2,048 Valid Dipakai Item 04 0,476 4,592 2,048 Valid Dipakai Item 05 0,453 4,316 2,048 Valid Dipakai Item 06 0,422 3,955 2,048 Valid Dipakai Item 07 0,421 3,940 2,048 Valid Dipakai Item 08 0,416 3,887 2,048 Valid Dipakai Item 09 0,383 3,520 2,048 Valid Dipakai Item 10 0,518 5,141 2,048 Valid Dipakai Item 11 0,554 5,641 2,048 Valid Dipakai Item 12 0,504 4,956 2,048 Valid Dipakai Item 13 0,478 4,622 2,048 Valid Dipakai Item 14 0,388 3,567 2,048 Valid Dipakai Item 15 0,675 7,765 2,048 Valid Dipakai Item 16 0,452 4,297 2,048 Valid Dipakai

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Profesional Dosen (X1) dapat dilihat bahwa semua item dari 16 item yang ada itu ternyata valid.


(14)

Validitas diukur dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Bila t-hitung ≥ t-tabel maka item tersebut valid, dan bila t-hitung < t-t-tabel maka item tersebut tidak valid. Dengan demikian semua item tersebut akan dipakai dalam penyebaran kuesioner.

Tabel 3-3

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Sosial Dosen (X2)

No Item Korelasi thitung ttabel Validitas Ket

Item 17 0,767 10,149 2,048 Valid Dipakai Item 18 0,466 4,475 2,048 Valid Dipakai Item 19 0,641 7,079 2,048 Valid Dipakai Item 20 0,826 12,432 2,048 Valid Dipakai Item 21 0,720 8,802 2,048 Valid Dipakai Item 22 0,633 6,934 2,048 Valid Dipakai Item 23 0,803 11,452 2,048 Valid Dipakai Item 24 0,719 8,782 2,048 Valid Dipakai Item 25 0,667 7,596 2,048 Valid Dipakai Item 26 0,714 8,660 2,048 Valid Dipakai Item 27 0,584 6,106 2,048 Valid Dipakai Item 28 0,478 4,620 2,048 Valid Dipakai Item 29 0,470 4,516 2,048 Valid Dipakai Item 30 0,552 5,613 2,048 Valid Dipakai Item 31 0,590 6,204 3,048 Valid Dipakai Item 32 0,547 5,541 4,048 Valid Dipakai

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Sosial Dosen (X2)

dapat dilihat bahwa semua item dari 16 item yang ada itu ternyata valid. Validitas diukur dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Bila t-hitung ≥ t-tabel maka item tersebut valid, dan bila t-hitung < t-tabel maka item tersebut tidak valid. Dengan demikian semua item tersebut akan dipakai dalam penyebaran kuesioner.


(15)

Tabel 3-4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Personal Dosen (X3)

No Item Korelasi thitung ttabel Validitas Ket

Item 33 0,397 3,668 2,048 Valid Dipakai Item 34 0,661 7,482 2,048 Valid Dipakai Item 35 0,497 4,861 2,048 Valid Dipakai Item 36 0,420 3,922 2,048 Valid Dipakai Item 37 0,722 8,858 2,048 Valid Dipakai Item 38 0,432 4,059 2,048 Valid Dipakai Item 39 0,380 3,486 2,048 Valid Dipakai Item 40 0,366 3,338 2,048 Valid Dipakai Item 41 0,405 3,761 2,048 Valid Dipakai Item 42 0,760 9,931 2,048 Valid Dipakai Item 43 0,678 7,816 2,048 Valid Dipakai Item 44 0,633 6,936 2,048 Valid Dipakai Item 45 0,665 7,565 2,048 Valid Dipakai Item 46 0,480 4,647 2,048 Valid Dipakai Item 47 0,609 6,520 2,048 Valid Dipakai Item 48 0,369 3,368 2,048 Valid Dipakai

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Personal Dosen (X3) dapat dilihat bahwa semua item dari 16 item yang ada itu ternyata valid.

Validitas diukur dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Bila t-hitung ≥ t-tabel maka item tersebut valid, dan bila t-hitung < t-t-tabel maka item tersebut tidak valid. Dengan demikian semua item tersebut akan dipakai dalam penyebaran kuesioner.


(16)

Tabel 3-5

Hasil Pengujian Validitas Variabel Interaksi Sosial (Y)

No Item Korelasi thitung ttabel Validitas Ket

Item 49 0,660 7,456 2,048 Valid Dipakai Item 50 0,619 6,684 2,048 Valid Dipakai Item 51 0,698 8,263 2,048 Valid Dipakai Item 52 0,380 3,490 2,048 Valid Dipakai Item 53 0,374 3,423 2,048 Valid Dipakai Item 54 0,681 7,890 2,048 Valid Dipakai Item 55 0,422 3,955 2,048 Valid Dipakai Item 56 0,732 9,119 2,048 Valid Dipakai Item 57 0,395 3,652 2,048 Valid Dipakai Item 58 0,524 5,221 2,048 Valid Dipakai Item 59 0,524 5,223 2,048 Valid Dipakai Item 60 0,636 6,987 2,048 Valid Dipakai Item 61 0,603 6,412 2,048 Valid Dipakai Item 62 0,734 9,170 2,048 Valid Dipakai Item 63 0,612 6,572 2,048 Valid Dipakai Item 64 0,537 5,408 2,048 Valid Dipakai

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Interaksi Sosial (Y) dapat dilihat bahwa semua item dari 16 item yang ada itu ternyata valid. Validitas diukur dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Bila t-hitung ≥ t-tabel maka item tersebut valid, dan bila t-hitung < t-tabel maka item tersebut tidak valid. Dengan demikian semua item tersebut akan dipakai dalam penyebaran kuesioner.


(17)

Tabel 3-6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Layanan Pembelajaran (Z)

No Item Korelasi thitung ttabel Validitas Ket

Item 65 0,394 3,639 2,048 Valid Dipakai Item 66 0,478 4,615 2,048 Valid Dipakai Item 67 0,510 5,036 2,048 Valid Dipakai Item 68 0,625 6,785 2,048 Valid Dipakai Item 69 0,528 5,276 2,048 Valid Dipakai Item 70 0,690 8,095 2,048 Valid Dipakai Item 71 0,624 6,781 2,048 Valid Dipakai Item 72 0,527 5,258 2,048 Valid Dipakai Item 73 0,785 10,736 2,048 Valid Dipakai Item 74 0,756 9,805 2,048 Valid Dipakai Item 75 0,824 12,333 2,048 Valid Dipakai Item 76 0,636 6,988 2,048 Valid Dipakai Item 77 0,706 8,448 2,048 Valid Dipakai Item 78 0,609 6,522 2,048 Valid Dipakai Item 79 0,432 4,062 2,048 Valid Dipakai Item 80 0,515 5,103 2,048 Valid Dipakai

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari tabel Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Layanan Pembelajaran (Z) dapat dilihat bahwa semua item dari 16 item yang ada itu ternyata valid. Validitas diukur dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel. Bila t-hitung ≥ t-tabel maka item tersebut valid, dan bila t-hitung < t-t-tabel maka item tersebut tidak valid. Dengan demikian semua item tersebut akan dipakai dalam penyebaran kuesioner.


(18)

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten dalam mengungkapkan gejala tertentu dari kelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu-waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini akan menggunakan tes belah dua atau ‘split-half method’ dari Spearman Brown.

o Membagi item-item yang valid menjadi dua belahan, dalam penelitian ini cara yang diambil adalah berdasarkan nomor awal-akhir atau ganjil-genap. Nomor awal/ganjil sebagai belahan pertama dan nomor akhir/genap sebagai belahan kedua.

o Skor masing-masing item tiap belahan dijumlahkan, sehingga menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden, yaitu skor total belahan pertama dan skor total belahan kedua.

o Mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua dengan menggunakan teknik korelasi rank-spearman (spearman’s rho), dengan rumus:

∑ ∑

+

=

2 2

2 2

2

.

2 x y

d y

x

rs i (David Levine, 2002: 256)

Untuk menguji koefisien reliabilitas instrumen digunakan rumus Spearman-Brown. Adapun rumus Spearman-Brown adalah:

2 1 2 1

2 1 2 1 11

1 2

r r r

+ × =


(19)

Keterangan:

r11 = koefisien reliabilitas instrumen

r½½ = reliabilitas ½ instrumen

Dari hasil perhitungan di atas, selanjutnya dibandingkan dengan tabel interpretasi dengan nilai r dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3-7

Nilai Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas 0,000 – 0,199

0,200 – 0,399 0,400 – 0,599 0,600 – 0,799 0,800 – 1,000

Sangat Rendah Rendah

Sedang Kuat

Sangat Kuat Sumber Suharsimi Arikunto (1995)

Hasil dari uji reliabilitas untuk setiap variabel disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3-8

Daftar Nilai Koefisien Reliabilitas Setiap Variabel

Variabel Korelasi

Koefisien reliabilitas

Signifikansi

n = 30 Keterangan X1 0,379 0,550 0,364 Reliabel X2 0,741 0,851 0,364 Reliabel X3 0,731 0,845 0,364 Reliabel Y 0,717 0,835 0,364 Reliabel Z 0,454 0,625 0,364 Reliabel


(20)

3.6 Analisis Data Penelitian

Untuk memudahkan dalam menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil survey lapangan terhadap 74 responden, langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Mengenai teknik pengolahan yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan program SPSS (Statistic Product and Service Solutions), Microsoft Excel-2003 (Plus Add-ins Successive Interval dan PHStat2), dan LISREL 8.3. Gambaran atau deskripsi penelitian menjelaskan hasil penelitian. Selain itu dilakukan pula pengolahan data secara manual, khususnya untuk data yang bersifat kualitatif.

Hasil dari pengolahan data tersebut, dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan grafik yang dijadikan dasar untuk menganalisis secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat memberikan gambaran tentang kompetensi dosen, interaksi sosial dalam pembelajaran, dan layanan pembelajaran yang diberikan dosen kepada mahasiswa di Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Untuk melakukan hubungan korelatif pada penelitian ini digunakan teknik analisis jalur (path analysis) sehingga dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel terhadap variabel lainnya. Karena datanya setiap variabel dari kuesioner itu masih berskala ordinal, agar dapat dianalisis dengan analisis jalur, diperlukan pengubahan skala ordinal menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).


(21)

Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis yaitu: (1) analisis deskriptif, khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif, dan (2) analisis kuantitatif, berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian, sedangkan analisis deskriptif/kualitatif digunakan untuk menggali perilaku faktor penyebab. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.

3.6.1 Rancangan Uji Hipotesis

Untuk menganalisis hubungan kausal antara variabel bebas (exogenous variable) dan variabel tak bebas (endogenous variable) dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Path Analysis Models. Alasan digunakannya model analisis jalur tersebut, selain karena tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat sejauh mana pengaruh variabel exogenous terhadap variabel endogenous, adalah karena hubungan kausal antar variabel yang hendak diuji dibangun atas dasar kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel tersebut.

Untuk melakukan pengujian hipotesis yang telah ditentukan di atas, penulis mengikuti langkah kerja yang disampaikan oleh Harun Al Rasyid (2004:4) sebagai berikut:

1. Menentukan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis


(22)

2. Menentukan taraf kemaknaan/nyata α ( level of significance α), 3. Mengumpulkan data melalui sampel peluang (random sampel), 4. Menentukan statistik uji yang tepat,

5. Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0,

6. Menghitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. Lalu memperhatikan apakah nilai hitung statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan,

7. Membuat kesimpulan statistik (statistical conclusion), dan kesimpulan penelitian (research conclusion),

8. Menentukan nilai ρ (ρ - value).

Untuk menentukan berapa besarnya pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya dalam analisis jalur diperlukan persyaratan seperti yang dikemukakan Sitepu (1994: 14) sebagai berikut:

1. Hubungan antara variabel harus merupakan hubungan linear dan aditif 2. Semua variabel residu tidak mempunyai korelasi satu sama lain. 3. Pola hubungan antara variabel adalah rekursif

4. Skala pengukuran baik pada variabel penyebab maupun pada variabel akibat sekurang-kurangnya interval.

Apabila persyaratan ini dipenuhi, maka koefisien jalur bisa dihitung dengan langkah sebagai berikut:


(23)

1. Gambarkan diagram jalur untuk hubungan antara variabel secara lengkap. Diagram jalur ini harus mencerminkan hipotesis konseptual yang diajukan, sehingga nampak jelas yang mana sebagai variabel penyebab dan yang mana sebagai variabel akibat.

2. Hitung besarnya pengaruh (parameter struktural) antara suatu variabel penyebab dengan variabel akibat. Perhitungan ini didasarkan pada substruktur hubungan antara k buah variabel penyebab dengan sebuah variabel akibat.

Perhitungan besarnya pengaruh tersebut dapat didasarkan pada: 1. Koefisien regresi

2. Koefisien korelasi (matriks korelasi)

3. Koefisien determinasi multiple (koefisien determinasi dan unsur matriks invers korelasi, dan fungsi dan koefisien determinasi).

Dengan demikian, hipotesis penelitian yang hendak diuji melalui penelitian ini dapat dirumuskan dalam persamaan struktural sebagai berikut:

(1). Y = ρX1 + ρX2 + ρX3 + ε1

(2). Z = ρY + ρX1 + ρX2 + ρX3 + ε2

Struktur hubungan antar variabel didasarkan pada kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian. Secara umum struktur model penelitian tampak pada gambar berikut:


(24)

YX

3

Z

Y

ZX

1

Gambar 3-5

Struktur Model Penelitian

Struktur model tersebut dibagi menjadi tiga sub-struktur sesuai hipotesis penelitian.

Sub-Struktur 1:

Gambar 3-6


(25)

Sub-Struktur 2:

Gambar 3-7

Struktur Jalur X1, X2, dan X3 terhadap Z Sub-Struktur 3:

Gambar 3-8

Struktur Jalur Y terhadap Z

3.6.2 Teknik Analisis Data

Menurut Harun Al Rasyid (2004: 34), langkah-langkah dalam path analysis adalah: (1) Mengolah data berskala ordinal menjadi data berskala interval dengan MSI (Method of Successive Interval) dan (2) Menentukan struktur hubungan antar variabel berdasarkan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis penelitian. Berikut ini akan diuraikan masing-masing langkah dalam analisis jalur.


(26)

Mengolah data berskala ordinal menjadi data berskala interval dengan MSI (Method of Successive Interval) dengan langkah kerja sebagai berikut:

a. Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pernyataan, hitung frekuensi setiap pilihan jawaban.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban

c. Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pernyataan, hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban

d. Dengan menggunakan Tabel Distribusi Normal Baku, menghitung nilai Ztabel

untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

e. Menentukan nilai batas untuk setiap nilai z yang diperoleh (dari tabel normal). f. Menentukan Nilai skala (scale value) untuk setiap nilai Z dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Density at lower Limit – Density at upper limit Scale value =

Area Under Upper Limit – Area Under Lower Limit

g. Menghitung nilai transformasi (Y) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Y = NS + k k = 1 + NSmin


(27)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Analisis Jalur (Path Analysis Models), dengan langkah kerja sebagaimana dikemukakan oleh Harun Al Rasyid (2004:7) sebagai berikut:

1. Menggambar dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya.

2. Menghitung matriks korelasi antar variabel.

Formula untuk menghitung koefisien korelasi menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.

Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) :

( )(

)

( )

(

)

        −         − − =

= = = 2 1 2 2 1 2 1 n y y n x x n y x y x r i n i i i n i i i i n i i i

Sumber : Harun Al Rasyid (2005) dari Conover, W.J., 1999, Practical Nonparametric Statistics 3th Edition. John Wiley & Sons. New York.

R =

… Xu

X2 X1             1 ... 1 ... 1 ... 1 2 1 2 1 u u x x x x x x r r r


(28)

3. Menghitung matriks korelasi variabel exogenous.

4. Menghitung matriks invers korelasi variabel exogenous.

5. Menghitung semua koefisien jalur p i ux

x , di mana i = 1,2, … k; melalui rumus

=               k u u u x x x x x x ρ ρ ρ ... 2 1             kk k k C C C C C C ... ... ... ... 2 22 1 12 11               k u u u x x x x x x r r r ... 2 1

Untuk menentukan koefisien jalur, dapat juga digunakan fungsi regresi, yaitu mengalikan koefisien regresi dengan standar deviasi variabel eksogen dibagi dengan standar deviasi variabel endogen. Rumusnya adalah sebagai berikut:

) b ( s s k Y k ij ==== ρρρρ Keterangan:

ρij = koefisien jalur

Sk = standar deviasi variabel eksogen Sy = standar deviasi variabel endogen bk = koefisien regresi variabel eksogen

R = Xk X2 X1             1 ... 1 ... 1 ... 1 2 1 2 1 k k x x x x x x r r r

R1-1 =

… Xk

X2 X1             kk k k C C C C C C ... ... ... ... 2 22 1 12 11


(29)

Dalam kaitannnya dengan mengevaluasi pengaruh penting dari setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen, Suwarno dan Rahardjo (1988: 168) mengemukakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3-9

Kriteria Penentuan Sifat Pengaruh Variabel Eksogen terhadap Variabel Endogen

Koefisien Jalur Distandarkan Sifat Pengaruhnya

≤ 0,09 Lemah

0,10 – 0,29 Sedang

0,30 ≥ Kuat

Sumber: Suwarno & Rahardjo, 1988.

6. Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total variabel exogenous terhadap variabel endogenous secara parsial, dengan rumus:

a. Besarnya pengaruh langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenous = p

i ux

x x pxuxi

b. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenous = p

i ux

x x rx1x2 x pxuxi

c. Besarnya pengaruh total variabel exogenous terhadap variabel endogenous adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan besarnya pengaruh tidak langsung = [p

i ux

x x pxuxi] + [pxuxi x rx1x2 x pxuxi] 7. Menghitung R2 ( , ... )

2

1 k

u x x x

x , yaitu koefisien determinasi total X1, X2, … Xk terhadap

Xu atau besarnya pengaruh variabel exogenous secara bersama-sama (gabungan)


(30)

(

u u u k

)

k

u x x x xx xx xx x

R ρ ρ ... ρ

2 1 2

1, ,... )

( 2 =               k u u u x x x x x x r r r ... 2 1

Besarnya koefisien determinasi mengacu pada tabel berikut:

Tabel 3-10

Nilai Koefisien Determinasi

Interval Koefisien

Determinasi Tingkat Hubungan

0,00-0,04 Rendah atau sangat lemah

0,05-0,16 Rendah tapi pasti

0,17-0,48 Cukup kuat

0,49-0,81 Tinggi atau kuat

0,82-1,00 Sangat tinggi atau sangat kuat

Sumber: Sitepu (1995: 18)

8. Menghitung besarnya variabel residu, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel endogenous di luar variabel exogenous, dengan rumus :

1 2 u(1,2,...,k) u x x x x

x R

p ε = −

9. Menguji kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid, (2005:10), sebagai berikut:

1 ) 1

( 2 ( 12... ) − − − = k n C R p t ii x x x x x x k u i u dengan : i = 1,2, … k

k = Banyaknya variabel exogenous dalam sub struktur yang sedang diuji

t = Mengikuti tabel distribusi t-student, dengan derajat bebas (degrees of freedom) n – k – 1


(31)

Kriteria pengujian : Ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t –

student. (t0 > ttabel(n-k-1)).

10. Menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur secara keseluruhan yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Nirwana Sitepu, (1994):

) 1 ( ) )( 1 ( ) ,... , ( 2 ) ,... , ( 2 2 1 2 1 k u k u x x x x x x x x R k R k n F − − − = dengan : i = 1,2, … k

k = Banyaknya variabel exogenous dalam sub struktur yang sedang diuji

t = Mengikuti tabel distribusi F – Snedecor, dengan derajat bebas (degrees of freedom) k dan n – k – 1

Kriteria pengujian: Ditolak H0 jika nilai hitung F lebih besar dari nilai tabel F.

(F0 > Ftabel(k, n-k-1)).

11. Menguji perbedaan besarnya pengaruh masing-masing variabel exogenous terhadap variabel endogenous, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid (2005:11), sebagai berikut:

1

) 2 )(

1

( 2 3(12)

2 3 1 3 − − − + − − = k n C C C R p p t ij jj ii x x x x x x x

Kriteria pengujian : Ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t –


(32)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 74

3.1 Objek Penelitian ... 7474

3.2 Metode Penelitian ... 7676

3.3 Populasi dan Sampel ... 7878

3.3.1 Populasi ... 7878

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ... 7979

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 8181

3.5 Penentuan Instrumen Penelitian ... 8383

3.5.1 Uji Validitas Instrumen ... 8585

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 9191

3.6 Analisis Data Penelitian ... 9393

3.6.1 Rancangan Uji Hipotesis ... 9494


(1)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Analisis Jalur (Path Analysis Models), dengan langkah kerja sebagaimana dikemukakan oleh Harun Al Rasyid (2004:7) sebagai berikut:

1. Menggambar dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya.

2. Menghitung matriks korelasi antar variabel.

Formula untuk menghitung koefisien korelasi menggunakan Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisien korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval.

Rumus Pearson’s Coefficient of Correlation (Product Moment Coefficient) :

( )(

)

( )

(

)

    

  

    

  

− − =

= =

=

2

1 2 2

1 2

1

n y y

n x x

n y x y

x r

i n

i i i

n

i i

i i n

i i i

Sumber : Harun Al Rasyid (2005) dari Conover, W.J., 1999, Practical Nonparametric Statistics 3th Edition. John Wiley & Sons. New York. R =

… Xu

X2

X1

   

 

   

 

1 ... 1 ... 1

... 1

2 1 2

1

u u x x

x x x

x

r r r


(2)

3. Menghitung matriks korelasi variabel exogenous.

4. Menghitung matriks invers korelasi variabel exogenous.

5. Menghitung semua koefisien jalur p

i ux

x , di mana i = 1,2, … k; melalui rumus

=               k u u u x x x x x x ρ ρ ρ ... 2 1             kk k k C C C C C C ... ... ... ... 2 22 1 12 11               k u u u x x x x x x r r r ... 2 1

Untuk menentukan koefisien jalur, dapat juga digunakan fungsi regresi, yaitu mengalikan koefisien regresi dengan standar deviasi variabel eksogen dibagi dengan standar deviasi variabel endogen. Rumusnya adalah sebagai berikut:

) b ( s s k Y k ij ==== ρρρρ Keterangan:

ρij = koefisien jalur

Sk = standar deviasi variabel eksogen Sy = standar deviasi variabel endogen bk = koefisien regresi variabel eksogen

R = Xk X2 X1             1 ... 1 ... 1 ... 1 2 1 2 1 k k x x x x x x r r r

R1-1 =

… Xk

X2 X1             kk k k C C C C C C ... ... ... ... 2 22 1 12 11


(3)

Dalam kaitannnya dengan mengevaluasi pengaruh penting dari setiap variabel eksogen terhadap variabel endogen, Suwarno dan Rahardjo (1988: 168) mengemukakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3-9

Kriteria Penentuan Sifat Pengaruh Variabel Eksogen terhadap Variabel Endogen

Koefisien Jalur Distandarkan Sifat Pengaruhnya

≤ 0,09 Lemah

0,10 – 0,29 Sedang

0,30 ≥ Kuat

Sumber: Suwarno & Rahardjo, 1988.

6. Menghitung besarnya pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung serta pengaruh total variabel exogenous terhadap variabel endogenous secara parsial, dengan rumus:

a. Besarnya pengaruh langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenous = p

i ux

x x pxuxi

b. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel exogenous terhadap variabel endogenous = p

i ux

x x rx1x2 x pxuxi

c. Besarnya pengaruh total variabel exogenous terhadap variabel endogenous adalah penjumlahan besarnya pengaruh langsung dengan besarnya pengaruh tidak langsung = [p

i ux

x x pxuxi] + [pxuxi x rx1x2 x pxuxi]

7. Menghitung R2 ( , ... ) 2 1 k u x x x

x , yaitu koefisien determinasi total X1, X2, … Xk terhadap

Xu atau besarnya pengaruh variabel exogenous secara bersama-sama (gabungan) terhadap variabel endogenous dengan menggunakan rumus :


(4)

(

u u u k

)

k

u x x x xx xx xx

x

R ρ ρ ... ρ

2 1 2

1, ,... )

(

2 =

    

 

    

 

k u u u

x x

x x

x x

r r r ...

2 1

Besarnya koefisien determinasi mengacu pada tabel berikut: Tabel 3-10

Nilai Koefisien Determinasi

Interval Koefisien

Determinasi Tingkat Hubungan

0,00-0,04 Rendah atau sangat lemah

0,05-0,16 Rendah tapi pasti

0,17-0,48 Cukup kuat

0,49-0,81 Tinggi atau kuat

0,82-1,00 Sangat tinggi atau sangat kuat

Sumber: Sitepu (1995: 18)

8. Menghitung besarnya variabel residu, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel endogenous di luar variabel exogenous, dengan rumus :

1 2 u(1,2,...,k)

u x x x x

x R

p ε = −

9. Menguji kebermaknaan (test of significance) setiap koefisien jalur yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid, (2005:10), sebagai berikut:

1 ) 1

( 2 ( 12... ) − − − =

k n

C R

p t

ii x x x x

x x

k u

i u

dengan : i = 1,2, … k

k = Banyaknya variabel exogenous dalam sub struktur yang sedang diuji

t = Mengikuti tabel distribusi t-student, dengan derajat bebas (degrees of freedom) n – k – 1


(5)

Kriteria pengujian : Ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t – student. (t0 > ttabel(n-k-1)).

10.Menguji kebermaknaan (test of significance) koefisien jalur secara keseluruhan yang telah dihitung, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Nirwana Sitepu, (1994):

) 1

(

) )(

1 (

) ,... , ( 2

) ,... , ( 2

2 1

2 1

k u

k u

x x x x

x x x x

R k

R k n F

− − − = dengan : i = 1,2, … k

k = Banyaknya variabel exogenous dalam sub struktur yang sedang diuji

t = Mengikuti tabel distribusi F – Snedecor, dengan derajat bebas (degrees of freedom) k dan n – k – 1

Kriteria pengujian: Ditolak H0 jika nilai hitung F lebih besar dari nilai tabel F. (F0 > Ftabel(k, n-k-1)).

11.Menguji perbedaan besarnya pengaruh masing-masing variabel exogenous terhadap variabel endogenous, dengan statistik uji yang digunakan mengacu kepada rumus dan kriteria pengujian yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid (2005:11), sebagai berikut:

1

) 2 )(

1

( 2 3(12)

2 3 1 3

− −

− + −

− =

k n

C C C R

p p t

ij jj ii x x x

x x x x

Kriteria pengujian : Ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t – student. (t0 > ttabel(n-k-1)).


(6)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 74

3.1 Objek Penelitian ... 7474

3.2 Metode Penelitian ... 7676

3.3 Populasi dan Sampel ... 7878

3.3.1 Populasi ... 7878

3.3.2 Sampel dan Teknik Sampling ... 7979

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 8181

3.5 Penentuan Instrumen Penelitian ... 8383

3.5.1 Uji Validitas Instrumen ... 8585

3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 9191

3.6 Analisis Data Penelitian ... 9393

3.6.1 Rancangan Uji Hipotesis ... 9494