S PKK 0901434 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembiasaan pola makan balita di lingkungan keluarga
sejahtera I Desa Cibodas dilihat dari jenis makanan, jumlah makanan, cara
mendidik anak agar dapat menyukai, menerima, dan memilih makanan yang
menyehatkan yaitu :
1. Pembiasaan pola makan balita dilihat dari jenis makanannya, menunjukan
sebagian besar balita sering mengkonsumsi nasi 16,2 kali perminggu, mie 4.4
kali perminggu, dan roti 3.8 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber
energi. Sebagian besar balita sering mengkonsumsi daging ayam negeri 2.0
kali perminggu, telur ayam 5.7 kali perminggu, baso 3.7 kali perminggu, dan
sosis 4.5 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber protein hewani.
Sebagian besar balita sering mengkonsumsi tahu 3.7 kali perminggu dan
tempe 5.0 kali

perminggu sebagai jenis makanan sumber protein nabati.

Sebagian besar balita sering mengkonsumsi wortel 4.2 kali perminggu, kol 4.5
kali


perminggu,

dan bayam 1.8 kali perminggu . Sebagian besar balita

mengkonsumsi buah pisang 5.1 kali perminggu, lebih dari setengahnya
mengkonsumsi papaya 2.5 kali perminggu, semangka 3.3 kali dan lebih dari
setengahnya balita mengkonsumsi susu kental manis 7.4 kali perminggu.
Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa pembiasaan pola makan balita
dilihat dari jenis makanan yang dikonsumsi cukup beraneka ragam.
2. Pembiasaan pola makan balita di lihat dari jumlah makanan yang dikonsumsi
berdasarkan tingkat kecukupan energi, protein dan lemak menunjukan kurang
dari setengahnya balita terpenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, dan masih
ada sebagian kecil

balita belum dapat memenuhi kecukupan gizinya

tergolong pada kategori kurang.
83
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS

BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

84

3. Pembiasaan pola makan balita di lihat dari cara ibu balita mendidik anak
untuk dapat menyukai, menerima, dan memilih makanan yang menyehatkan,
ternyata lebih dari setengahnya kadang-kadang membiasakan balita untuk
makan tepat waktu serta masih kurangnya perhatian orang tua terhadap
pendidikan gizi sejak dini pada anak balita dalam memperkenalkan ragam
jenis makanan yang bergizi.

B. Saran
1. Kepada kader, berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebagian kecil balita
yang tergolong pada kategori kurang energi, lebih dari setengahnya ibu balita
kadang-kadang membiasakan balita makan tepat waktu, dan kurang dari
setengahnya ibu balita memberitahukan jenis makanan yang akan dikonsumsi
kepada balita, diharapkan kader dapat lebih meningkatkan wawasan dan
pengetahuan tentang ragam jenis makanan yang begizi, pengaturan makan
untuk balita yang meliputi pengadaan makanan untuk balita, penyajian

maknanan untuk balita serta pemberian makanan untuk balita, sehingga dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada orang tua melalui penyuluhan
untuk membiasakan pola makan yang baik pada balita.
2. Kepada orang tua, berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebagian kecil
balita yang tergolong pada kategori kurang energi dan lebih dari setengahnya
ibu balita kadang-kadang membiasakan anak makan tepat waktu dan kurang
dari setengahnya ibu kadang-kadang mengenalkan jenis makanan yang
dikonsumsinya

kepada

balita,

diharapkan

orang

tua

meningkatkan


pengetahuan dengan cara membaca, menonton berbagai media tentang gizi,
sehingga dapat membiasakan pola makan yang baik pada balita dan terbawa
hingga dewasa.

Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS
BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu