S IND 0907233 Chapter3

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi (semu). Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok kontrol, namun tidak sepenuhnya dapat berfungsi untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen

(Sugiyono, 2012: 114).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pretest-posttest Control Group (kelompok kontrol prates dan pascates). Menurut Sugiyono (2012:112) desain penelitian kelompok kontrol prates dan pascates adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1

Kelompok Kontrol Prates dan Pascates (Prates-Pascates Control Group)

Kelompok Prates Perlakuan Postest

I O1 X O2

R O3 - O4

Keterangan:

I : kelas eksperimen

R : kelas kontrol atau pembanding

O1 : kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen sebelum dilakukan perlakuan

O2 : kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran integratif

X : perlakuan atau pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran integratif


(2)

O3 : kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan eksposisi di kelas kontrol (pembanding) sebelum dilakukan perlakuan

O4 : kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan eksposisi di kelas eksperimen tanpa diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran integratif

Desain penelitian di atas, menggunakan dua kelompok objek penelitian, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini dipilih secara random kemudian diberi tes awal untuk mengetahui keadaan awal dan mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan berupa penerepan model pembelajaran integratif dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.

B. Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitin dilakukan di SMK Daarut Tauhiid Boarding School yang bertempat di Jl. Gegerkalong Girang Kompleks Setiabudi Indah Kav. 25-26 Bandung. Lokasi ini dipilih berdasarkan kebutuhan peneliti untuk melakukan penelitian mengenai keterampilan menulis eksposisi. SMK Daarut Tauhiid Boarding School ini merupakan sekolah kejuruan yang berbasis keislaman, serta dilengkapi dengan fasilitas asrama, sehingga seluruh siswa yang belajar di SMK DTBS ini ditempatkan di asrama. Peneliti memilih SMK Daarut SMK Daarut Tauhiid sebagai lokasi penelitian karena karakteristik sekolah tersebut yang berupa sekolah berasrama (boarding) dengan berbagai peraturan yang mengikat siswa sehingga memungkinkan adanya perbedaan pola maupun hasil pembelajaran dengan sekolah pada umumnya.

SMK Daarut Tauhud Boarding School kini memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Jurusan Akuntansi setelah selama empat tahun hanya memiliki jurusan TKJ saja. Dari hasil observasi awal, didapatkan hasil bahwa para siswa di SMK DTBS ini


(3)

cukup kesulitan dalam membedakan dan membuat sebuah karangan, sehingga dengan adanya kompetensi keahlian tertentu diharapkan para siswa dapat memanfaatkannya sebagai media pembelajaran menulis karangan, khususnya karangan eksposisi.

2. Populasi

Berdasarkan pertimbangan kesesuian materi yang akan diteliti, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI. Penulis menggunakan populasi siswa kelas XI di SMK Daarut Tauhiid Boarding School yang berjumlah dua kelas yaitu kelas XI A dan kelas XI B. Peneliti memilih siswa SMK Daarut Tauhiid sebagai populasi berdasarkan tingkat kemampuan menulis siswa yang masih dianggap kurang serta pola pembelajaran yang berbasis pesantren sehingga memungkinkan adanya perbedaan dengan sekolah pada umumnya.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Populasi Jumlah Jumlah

Keseluruhan Laki-laki Perempuan

Siswa Kelas XI-A 27 - 27

Siswa Kelas XI-B 26 - 26

3. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan merandom populasi. Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 120). Berdasarkan populasi yang dipaparkan di atas, sampel yang digunakan pun merupakan populasi dari kelas XI yaitu kelas XI B sebagai kelas eksperimen dan kelas XI A sebagai kelas kontrol atau kelas pembanding.


(4)

C. Teknik Penelitian 1. Tes

Menurut Arikunto (2010:193) tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Berkenaan dengan itu, Sukardi (2004: 138) menyatakan pula bahwa tes merupakan prosedur sistematik individual yang dites direpresentasikan dengan suatu set stimuli jawaban mereka yang dapat menunjukkan ke dalam angka. Ia menamambahkan, dengan tes seorang peneliti dapat mengukur konstruk yang diinginkan.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menggunakan tes tulis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi. Tes dilakukan dalam bentuk awal (pretest) dan test akhir (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan untuk melihat kemampuan siswa sebelum diterapkan model pembelajaran integratif, dan tes akhir dilakukan untuk melihat kemampuan siswa setelah diterapkan model pembelajaran integratif di kelas eksperimen. Sedangkan di kelas kontrol dilakukan tes awal dan tes akhir tanpa mendapatkan perlakuan model pembelajaran integratif.

2. Observasi

Hadi dalam Sugiyono (2012:203) menyatakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua di antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Ia menambahkan bahwa teknik ini digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia,proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menggunakan teknik observasi dalam melakukan pengamatan terhadap perilaku dan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi


(5)

menggunakan model pembelajaran integratif. Kegiatan observasi ini lebih dikhususkan pada kelas eksperimen, yang dilakukan pada saat peneliti memberikan perlakuan model pembelajaran integratif. Adapun aspek-aspek perilaku dan kemampuan siswa yang diobservasi adalah sebagai berikut.

1) Perhatian siswa terhadap guru ketika memberikan penjelasan

mengenai materi yang akan dipelajari.

2) Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab ketika proses

pembelajaran.

3) Siswa dapat diarahkan ketika pembelajaran berlangsing

4) Peran aktif dan antusias siswa ketika pembelajaran berlangsung.

5) Kemampuan siswa dalam membuar kerangka karangan dengan model

pembelajaran integratif.

6) Kemampuan siswa dalam mengembangkan kerangka karangan

eksposisi dengan model pembelajaran integratif.

7) Siswa lebih mudah mempraktikan model pembelajaran integratif dalam membuat karangan eksposisi.


(6)

D. Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik penelitian di atas, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar soal dan format penilaian observasi.

1. Tes

Adapun soal yang akan digunakan adalah sebagai berikut. a. Lembar soal tes awal

Tabel 3.3

Lembar Soal Awal Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas Eksperimen

(XI-B)

Kelas Kontrol (XI-A) Buatlah karangan eksposisi,

dengan memperhatikan hal-hal berikut:

 ketepatan jenis karangan

 kejelasan fakta

 kepaduan paragraf

 keefektifan kalimat

 ejaan dan tanda baca

Buatlah karangan eksposisi, dengan memperhatikan hal-hal berikut:

 ketepatan jenis karangan

 kejelasan fakta

 kepaduan paragraf

 keefektifan kalimat

 ejaan dan tanda baca

b. Lembar soal tes akhir

Tabel 3.4

Lembar Soal Tes Akhir Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas Eksperimen

(XI-B)

Kelas Kontrol (XI-A) Buatlah karangan eksposisi

berdasarkan model pembelajaran integratif yang telah kalian dapatkan, dengan

memperhatikan hal-hal berikut:

 ketepatan jenis karangan

Buatlah karangan eksposisi berdasarkan model pembelajaran yang telah kalian dapatkan di dalam kelas, dengan

memperhatikan hal-hal berikut:


(7)

 kejelasan fakta

 kepaduan paragraf

 keefektifan kalimat

 ejaan dan tanda baca

 kejelasan fakta

 kepaduan paragraf

 keefektifan kalimat

 ejaan dan tanda baca

c. Format Penilaian

Pedoman penilaian yang digunakan peneliti untuk menilai hasil karangan eksposisi siswa diturunkan dari ciri-ciri karangan eksposisi yang terdapat pada teori BAB II yang dipadukan dengan kaidah penulisan dan tata bahasa yang baik dan benar.

Berikut pedoman penilaian kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk tabel.

Tabel 3.5

Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Aspek yang

dinilai

Skala Penilaian

Bobot Skor

4 3 2 1

a. Ketepatan Jenis karangan Termasuk karangan eksposisi Walaupun banyak penyimpan gan tetapi masih terasa sebagai jenis karangan eksposisi Lebih banyak kesan bahwa paragraf bukan dari jenis karangan eksposisi Bukan termasuk karangan eksposisi 3 b. Kejelasan fakta Isi paragraf lengkap dan penjelasan Isi paragraf dan penjelasan fakta cukup Penjelasan fakta kurang Tidak ada fakta yang dijelaska 2


(8)

fakta sangat baik n c. Kepaduan paragraf Paragraf berikutnya merupakan kelanjutan paragraf sebelumny a dengan kata hubung yang tepat, sehingga berkemban g harmonis dan enak dibaca Hubungan antarparag-raf sudah baik, hanya terganggu oleh penghubu-ng yapenghubu-ng tidak diperlukan Paragraf tidak saling berhuungan Semua paragraf dalam karangan tidak saling berhubun

gan 2

d. Keefektifan Kalimat Struktur kalimat yang digunakan tertib dan bervariasi Terdapat satu sampai dua kesalahan struktur kalimat yang disebabkan oleh kekeliruan penulisan Terdapat tiga sampai lima kesaahan struktur kalimat, sehingga mencermin kan kurangnya penguasaan bahasa Terdapat lebih dari lima kesalahan struktur kalimat karena tidak meguasai struktur bahasa sama sekali 2


(9)

e. Ejaan dan Tanda Baca Ejaan sempurna dan tanda baca yang digunakan tepat Hampir semua ejaan benar, tetapi masih terdapat pengguna-an singkatan-singkatan yang kurang tepat, tanda baca yang digunakan sudah tepat Terdapat tiga sampai lima kesalahan ejaan dan maknanya agak kabur, tanda baca banyak yang tidak tepat Terdapat lebih dari lima kesalahan ejaan, tanda baca tidak tepat sehingga tidak terbaca. 1 Jumlah Tabel 3.6

Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi

No Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Ju m lah S k or Nilai Ketepatan Jenis Karangan (3) Kejelasan Fakta (2) Kepaduan Paragraf (2) Keefektifan Kalimat (2) Ejaan dan Tanda Baca (1)


(10)

Catatan:

a. Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.

1 = kurang baik 2 = cukup/sedang 3 = baik

4 = sangat baik

b. Nilai akhir merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator aspek yang dijumlahkan dengan rumus berikut.

2. Format Observasi

Tabel 3.7 Lembar Observasi

Ketika Menerapkan Model Pembelajaran Integratif dalam Menulis Karangan Eksposisi

No Aspek-Aspek yang Diamati Baik Cukup Kurang

1

Siswa memperhatikan ketika guru

memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari.

2 Siswa aktif bertanya dan menjawab ketika proses pembelajaran.

3 Siswa dapat diarahkan ketika pembelajaran berlangsung.

4 Siswa berperan aktif dan antusias ketika pembelajaran berlangsung.

5

Siswa dapat membuat kerangka karangan

eksposisi dengan model pembelajaran


(11)

7

Siswa dapat mengembangkan kerangka

karangan eksposisi dengan model

pembelajaran integratif

8

Siswa lebih mudah mempratikan model pembelajaran integratif dalam membuat karangan eksposisi.

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data akan dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang dimaksud adalah data yang terkumpul dari hasil prates dan pascates keterampilan menulis karangan eksposisi menggunakan model pembelajaran integratif.

Data yang telah diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah menjadi data yang lebih spesifik.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data penelitian adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil tulisan siswa berupa karangan eksposisi dari setiap aspek yang dinilai. Memberikan skor (penskoran) terhadap hasil kerja siswa dari hasil tes awal dan tes akhir menulis karangan eksposisi.

b.Mengubah skor prates dan pascates siswa dengan menggunakan rumus:

c. Membuat tabel nilai rata-rata siswa dari seluruh penilai baik nilai prates maupun pascates


(12)

Tabel 3.8

Kategori Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi

Skala Nilai Kategori

85 – 100 70 – 84 55 – 69 40 – 54

<40

Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) (Kurniawan, 2012: 186-188)

e. Mengkategorikan hasil nilai rata-rata siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pelajaran bahasa Indonesiadi SMK Daarut Tauhiid Boarding School, yaitu 75.

f. Uji reliabilitas antarpenimbang.

Uji realibilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antara penguji yang satu dengan penguji yang lain. Penghitungan realibilitas instrumen ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu:

1) Menghitung jumlah kuadrat siswa

2) Menghitung kuadrat penguji

3) Menghitung jumlah kuadrat total

4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

SSkk∑d2kk = 2

SSt∑dt2 =

SSp∑d2p =


(13)

Setelah data dihitung, data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of Varians)

Tabel 3.9

Format ANAVA (Analisys Of Varians)

Variasi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 (Vt)

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSkk∑d2kk (N-1) (K-1)

Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus:

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari

Vt = varian dari testi (siswa)

Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, disesuaikan dengan tabel Guilford Tabel 3.10 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

0,00 – 0,199 sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Cukup

0,60 - 0,799 Kuat

0,80-1,000 sangat kuat

(Sugiyono, 2012:257)

r

11 =


(14)

g. Uji Normalitas dan Homogenitas

Dalam menentukan teknik statistik yang akan dipakai peneliti terlebih dahulu menguji normalitas dan homogenitas tes awal dan tes akhir terkait dengan performa siswa pada kedua kelompok antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan.

1) Uji Normalitas

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menguji normal tidaknya data yang didapatkan adalah sabagai berikut.

(a)Menentukan mean =

(b)Menentukan simpang baku (standar deviasi)

(c)Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspektasi dengan rumus:

 Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil

 Banyaknya kelas (Bk) = 1 + 3,3 log n

 Panjang kelas

 Derajat kebebasan = k – 3

(d)Menggunakan rumus chi-kuadrat untuk memperoleh thitung

dengan rumus:

Ket.: Oi = Frekuensi observasi atau pengamatan

Ei = Frekuensi ekspektasi

Berdasarkan rumus-rumus di atas, menurut Subana dan Sudrajat (2005: 124) data dikatakan normal jika nilai chi-kuadrat dengan derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya kelas interval dikurangi 3 (dk = k – 3). Jika diperoleh harga X2 (thitung) < X2

(ttabel), pada taraf nyata α tertentu, maka dapat dikatakan bahwa data

berdistribusi normal. Jika X2 (thitung) > X2 (ttabel), maka dapat

dikatakan bahwa data tidak berdistribusi tidak normal.


(15)

Cara menghitung uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus:

Ket.: Fhitung = Nilai yang dicari

Vb = Varian terbesar

Vk = Varian terkecil

Data yang dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel.

(Nurgana, 2012: 62) h. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dapat ditentukan uji hipotesis yang akan digunakan. Apabila skor prates dan pascates terkait performa siswa dalam berbicara berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Mencari rata-rata dari kelas pembanding dan kelas eksperimen dari kegiatan prates dan pascates.

2) Mencari jumlah deviasi dari setiap nilai x1 dan x2, y1 dan y2

3) Mengitung thitung

4) Menentukan db dengan rumus =

5) Menentukan dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan derajat kebebasan

yang telah dicari sebelumnya

6) Pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan hipotesis: H0 ditolak dan H1 diterima jika thitung > ttabel


(1)

Catatan:

a. Kolom aspek yang dinilai diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.

1 = kurang baik 2 = cukup/sedang 3 = baik

4 = sangat baik

b. Nilai akhir merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator aspek yang dijumlahkan dengan rumus berikut.

2. Format Observasi

Tabel 3.7 Lembar Observasi

Ketika Menerapkan Model Pembelajaran Integratif dalam Menulis Karangan Eksposisi

No Aspek-Aspek yang Diamati Baik Cukup Kurang

1

Siswa memperhatikan ketika guru

memberikan penjelasan mengenai materi yang akan dipelajari.

2 Siswa aktif bertanya dan menjawab ketika proses pembelajaran.

3 Siswa dapat diarahkan ketika pembelajaran berlangsung.

4 Siswa berperan aktif dan antusias ketika pembelajaran berlangsung.


(2)

7

Siswa dapat mengembangkan kerangka

karangan eksposisi dengan model

pembelajaran integratif

8

Siswa lebih mudah mempratikan model pembelajaran integratif dalam membuat karangan eksposisi.

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data akan dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang dimaksud adalah data yang terkumpul dari hasil prates dan pascates keterampilan menulis karangan eksposisi menggunakan model pembelajaran integratif.

Data yang telah diperoleh akan dianalisis dan digunakan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah menjadi data yang lebih spesifik.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data penelitian adalah sebagai berikut.

a. Menganalisis hasil tulisan siswa berupa karangan eksposisi dari setiap aspek yang dinilai. Memberikan skor (penskoran) terhadap hasil kerja siswa dari hasil tes awal dan tes akhir menulis karangan eksposisi.

b.Mengubah skor prates dan pascatessiswa dengan menggunakan rumus:

c. Membuat tabel nilai rata-rata siswa dari seluruh penilai baik nilai prates maupun pascates


(3)

Tabel 3.8

Kategori Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi

Skala Nilai Kategori

85 – 100 70 – 84 55 – 69 40 – 54

<40

Sangat Baik (SB) Baik (B) Cukup (C) Kurang (K) Sangat Kurang (SK) (Kurniawan, 2012: 186-188)

e. Mengkategorikan hasil nilai rata-rata siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pelajaran bahasa Indonesiadi SMK Daarut Tauhiid Boarding School, yaitu 75.

f. Uji reliabilitas antarpenimbang.

Uji realibilitas antarpenimbang ini digunakan untuk mengetahui tingkat reliabilitas penilaian antara penguji yang satu dengan penguji yang lain. Penghitungan realibilitas instrumen ini terdiri atas beberapa langkah, yaitu:

1) Menghitung jumlah kuadrat siswa

2) Menghitung kuadrat penguji

3) Menghitung jumlah kuadrat total

4) Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan

SSt∑dt2 =

SSp∑d2p =


(4)

Setelah data dihitung, data dimasukkan ke dalam tabel ANAVA (Analisys Of Varians)

Tabel 3.9

Format ANAVA (Analisys Of Varians)

Variasi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 (Vt)

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSkk∑d2kk (N-1) (K-1)

Reliabilitas antarpenimbang dihitung dengan rumus:

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari Vt = varian dari testi (siswa) Vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, disesuaikan dengan tabel Guilford

Tabel 3.10 Tabel Guilford

Nilai Kualitas Korelasi

0,00 – 0,199 sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Cukup

0,60 - 0,799 Kuat

0,80-1,000 sangat kuat

(Sugiyono, 2012:257)


(5)

g. Uji Normalitas dan Homogenitas

Dalam menentukan teknik statistik yang akan dipakai peneliti terlebih dahulu menguji normalitas dan homogenitas tes awal dan tes akhir terkait dengan performa siswa pada kedua kelompok antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan.

1) Uji Normalitas

Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menguji normal tidaknya data yang didapatkan adalah sabagai berikut.

(a)Menentukan mean =

(b)Menentukan simpang baku (standar deviasi)

(c)Menentukan daftar frekuensi observasi dan ekspektasi dengan rumus:

 Rentang skor (R) = skor terbesar – skor terkecil

 Banyaknya kelas (Bk) = 1 + 3,3 log n

 Panjang kelas

 Derajat kebebasan = k – 3

(d)Menggunakan rumus chi-kuadrat untuk memperoleh thitung

dengan rumus:

Ket.: Oi = Frekuensi observasi atau pengamatan Ei = Frekuensi ekspektasi

Berdasarkan rumus-rumus di atas, menurut Subana dan Sudrajat (2005: 124) data dikatakan normal jika nilai chi-kuadrat dengan derajat kebebasan tertentu sebesar banyaknya kelas interval dikurangi 3 (dk = k – 3). Jika diperoleh harga X2 (thitung) < X2


(6)

Cara menghitung uji homogenitas varian rata-rata tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus:

Ket.: Fhitung = Nilai yang dicari Vb = Varian terbesar

Vk = Varian terkecil

Data yang dinyatakan homogen jika Fhitung < Ftabel.

(Nurgana, 2012: 62) h. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka dapat ditentukan uji hipotesis yang akan digunakan. Apabila skor prates dan pascates terkait performa siswa dalam berbicara berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Mencari rata-rata dari kelas pembanding dan kelas eksperimen dari kegiatan prates dan pascates.

2) Mencari jumlah deviasi dari setiap nilai x1 dan x2, y1 dan y2

3) Mengitung thitung

4) Menentukan db dengan rumus =

5) Menentukan dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan derajat kebebasan

yang telah dicari sebelumnya

6) Pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan hipotesis: H0 ditolak dan H1 diterima jika thitung > ttabel