Pengaruh Penggunaan Daun Mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap Profil Lemak Darah Ayam Petelur - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
20
BAB III
MATERI DAN METODE
Penelitian pengaruh penggunaan tepung daun mengkudu (Morinda
citrifolia) dalam pakan terhadap profil lemak darah ayam petelur dilaksanakan
pada tanggal 20 Oktober 2014 - 20 Desember 2014 di Desa Mijen, Kecamatan
Mijen Kota Semarang.
3.1.
Materi Penelitian
Materi yang digunakan ayam petelur periode layer strain ISA Brown
berumur 22 minggu sebanyak 200 ekor. Bobot badan rata-rata pada saat awal
perlakuan sebesar 1513,5 ± 13,67 gram (CV = 2,02%), ayam petelur ditempatkan
pada kandang jenis baterai.
3.1.1. Pakan
Bahan pakan yang digunakan terdiri dari bekatul, jagung giling kuning,
konsentrat, dan tepung daun mengkudu. Kandungan bahan pakan ada pada Tabel
4, sedang komposisi pakan dan kandungan nutrisi ada pada Tabel 5. Peralatan
yang digunakan untuk pengambilan darah antara lain spuit 3 ml untuk mengambil
darah, tabung penampungan darah, termos es untuk penyimpanan darah pada saat
didistribusikan, es batu untuk mencegah darah mengering, kapas dan alkohol
untuk mensterilkan permukaan pembuluh darah.
21
Tabel 3. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan
Bahan pakan
Konsentrat
Jagung
Bekatul
Tepung Daun Mengkudu
Kandungan Nutrisi dalam 100% BK
Air
EM
PK
LK
SK
Ca
P
(kkal)
-----------------------(%)----------------------3.342 33,65 7,14 5,00 11,00 1,30
7,18
3.862
7,19 3,27 2,50
0,03 0,26 13,49
2.531
9,17 6,73 11,60
0,12 1,51 12,24
2.400 16,63 7,47 29,38
2,28 0,28
7,33
Sumber
:
1. Hasil analisis di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta (2014).
2. Berdasarkan dari kalkulasi dengan EM dari jagung giling dan dedak (Hartadi et al., 2005),
sedangkan EM bahan pakan lainnya berdasarkan EM Balton.
Tabel 4. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan
Bahan Pakan
Tepung daun mengkudu
Konsentrat
Jagung giling kuning
Dedak halus
Total
Kandungan Nutrisi:
EM1 (Kkal/kg)
Protein Kasar2 (%)
Serat Kasar2 (%)
Lemak Kasar2 (%)
Calsium2 (%)
Phospor2 (%)
P0
P1
P2
P3
--------------------%-------------------0,00
2,50
5,00
7,50
35,00
34,00
34,00
34,00
50,00
50,00
50,00
50,00
15,00
13,50
11,00
8,50
100,00
100,00
100,00
100,00
3.480,35
16,75
4,74
5,14
4,23
0,88
3.468,97
16,69
5,25
5,16
4,17
0,85
3.465,69
16,88
5,695
5,18
4,22
0,82
3.462,42
17,06
6,14
5,19
4,28
0,79
Berdasarkan kalkulasi menggunakan kandungan protein kasar, serat kasar, lemak kasar, kalsium,
dan fosfor masing-masing bahan pakan (Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas
Gadjah Mada, 2014; Hartadi et al., 2005; Nastiti, 2013; PT. Malindo Feedmill. Tbk)
3.2.
Metode Penelitian
Metode penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu tahap persiapan,
perlakuan, tahap pengambilan data dan analisis hasil penelitian.
22
3.2.1. Tahap persiapan
Tahap pertama yakni tahap persiapan kandang yang diawali dengan
pembersihan kandang dengan cara di semprot dengan air dan air sabun, kemudian
dilakukan sanitasi dengan cara penyemprotan area kandang secara menyeluruh
menggunakan cairan desinfektan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan petak
unit percobaan, pemasangan instalasi air minum dan sekat pakan. Pembuatan
ransum perlakuan menggunakan daun mengkudu, daun mengkudu yang
digunakan adalah daun yang dalam keadaan segar, sedangkan daun yang sudah
lama jatuh dan sudah berubah warna menjadi coklat atau coklat kehitaman dan
kering tidak dipakai. Selanjutnya daun yang sudah disiapkan dikeringkan dalam
oven 60°C selama 15 menit hingga daun menjadi kering dan warna daun berubah
menjadi hijau tua, kemudian dibentuk tepung dengan cara di tumbuk/di blender.
Semua bahan pakan ditimbang sesuai dengan formulasi, kemudian ditambahkan
tepung daun mengkudu sesuai dengan taraf perlakuan dengan proses
pencampuran. Pencampuran dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan
pakan sesuai dengan formulasinya hingga tercampur rata.
3.2.2. Parameter
Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol, High Density Lipoprotein
(HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL) dalam serum darah ayam petelur.
Serum darah diperoleh dengan mengambil sampel darah ayam petelur melalui
vena brachialis berada di sayap sebanyak 3 ml setiap ekor. Selanjutnya
dimasukan ke dalam tabung penampung darah dan dikemas dalam termos es
23
untuk kemudian dilakukan pengujian serum darah di Balai Laboraturium
Kesehatan Semarang untuk mengetahui kadar Kolesterol, HDL, LDL dalam
darah.
3.2.3. Rancangan penelitian
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah :
T0 : pakan kontrol tanpa penggunaan tepung daun mengkudu
T1 : pakan menggunakan 2,5% tepung daun mengkudu
T2 : pakan menggunakan 5% tepung daun mengkudu
T3 : pakan menggunakan 7,5% tepung daun mengkudu
3.2.4. Tahap perlakuan
Tahap kedua yakni tahap perlakuan dimulai dengan memelihara sebanyak
200 ekor ayam petelur umur 22 minggu dengan ratataan awal 1513,5 ± 13,67
gram yang telah ditempatkan acak pada kandang. Tahap perlakuan dimulai
dengan adaptasi pakan untuk membiasakan ayam petelur terhadap ransum
perlakuan yang diberikan. Pemberian ransum dilakukan pagi serta siang hari
dengan pemberian air minum secara ad libitum.
24
3.2.5. Tahap pengambilan data dan analisis data penelitian
Tahap ketiga adalah tahap pengambilan darah, diawali dengan
mempersiapkan peralatan berupa spuit 3 ml, termos es, es batu, kapas, alkohol dan
botol tabung penampung darah. Pengambilan darah melalui vena brachialis yang
berada di sayap sebanyak 3 ml setiap ekor, permukaan kulit ayam yang akan
diambil darahnya dibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah diberi
alkohol, memasukan sampel darah
ke dalam tabung penampung darah dan
dikemas dalam termos es untuk kemudian dilakukan pengujian serum darah di
Balai Laboraturium Kesehatan Semarang.
Pengukuran kadar kolesterol total darah dilakukan dengan metode
enzimatik Kit (Diagnostic System International, 2005). Sampel yang akan diuji
dipersiapkan. Tabung blangko diisi 10 l akuades dan 1.000 l reagen kit, tabung
standar diisi 10 l larutan standar kolesterol dan 1.000 l reagen kit. Tabung
sampel diisi 10 l serum darah dan 1.000 l reagen kit. Campuran di homogenkan
dengan menggunakan vortex kemudian diinkubasi pada suhu 20 - 25oC selama 10
- 20 menit. Absobansi dibaca pada panjang gelombang ( ) 546 nm dalam waktu 1
jam setelah dicampurkan dengan alat spektofotometer.
Pengukuran kadar kolesterol HDL dilakukan dengan metode enzimatik Kit
(Diagnostic System International, 2005). Serum 500
l dicampurkan hingga
homogen dengan 1.000 l larutan Kit, didiamkan selama 10 menit pada suhu 20 25oC. Campuran disentrifus selama 10 menit dengan 4.000 rpm putaran per
menit. Serum dipisahkan dengan endapan setelah 2 jam kemudian. 100
l
supernatant dicampur dengan 1.000 l CHOD-PAP, diinkubasi selama 10 menit
25
pada suhu 20 - 25oC. Blangko diisi dengan 100 l aquades dan ditambahkan 1.000
l reagen CHOD-PAP, tabung 100 l diisi dengan standar kolesterol dan 1.000 l
reagen CHOD-PAP. Absobansi dibaca pada panjang gelombang ( ) 546 nm
dalam waktu 1 jam setelah dicampurkan dengan alat spektofotometer.
Pengukuran kadar kolesterol LDL dilakukan dengan metode perhitungan
secara tidak langsung yakni metode Friedwald (Friedwald et al., 1972) yakni:
LDL (mg/dl) = Kolesterol total – Kolesterol HDL – (Trigliserida / 5)
3.2.6. Analisis data
Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian dengan uji
F pada taraf signifikansi 5% untuk mengetahui pengaruh setiap perlakuan.
Apabila pada analisis ragam terdapat pengaruh perlakuan (P
BAB III
MATERI DAN METODE
Penelitian pengaruh penggunaan tepung daun mengkudu (Morinda
citrifolia) dalam pakan terhadap profil lemak darah ayam petelur dilaksanakan
pada tanggal 20 Oktober 2014 - 20 Desember 2014 di Desa Mijen, Kecamatan
Mijen Kota Semarang.
3.1.
Materi Penelitian
Materi yang digunakan ayam petelur periode layer strain ISA Brown
berumur 22 minggu sebanyak 200 ekor. Bobot badan rata-rata pada saat awal
perlakuan sebesar 1513,5 ± 13,67 gram (CV = 2,02%), ayam petelur ditempatkan
pada kandang jenis baterai.
3.1.1. Pakan
Bahan pakan yang digunakan terdiri dari bekatul, jagung giling kuning,
konsentrat, dan tepung daun mengkudu. Kandungan bahan pakan ada pada Tabel
4, sedang komposisi pakan dan kandungan nutrisi ada pada Tabel 5. Peralatan
yang digunakan untuk pengambilan darah antara lain spuit 3 ml untuk mengambil
darah, tabung penampungan darah, termos es untuk penyimpanan darah pada saat
didistribusikan, es batu untuk mencegah darah mengering, kapas dan alkohol
untuk mensterilkan permukaan pembuluh darah.
21
Tabel 3. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan
Bahan pakan
Konsentrat
Jagung
Bekatul
Tepung Daun Mengkudu
Kandungan Nutrisi dalam 100% BK
Air
EM
PK
LK
SK
Ca
P
(kkal)
-----------------------(%)----------------------3.342 33,65 7,14 5,00 11,00 1,30
7,18
3.862
7,19 3,27 2,50
0,03 0,26 13,49
2.531
9,17 6,73 11,60
0,12 1,51 12,24
2.400 16,63 7,47 29,38
2,28 0,28
7,33
Sumber
:
1. Hasil analisis di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta (2014).
2. Berdasarkan dari kalkulasi dengan EM dari jagung giling dan dedak (Hartadi et al., 2005),
sedangkan EM bahan pakan lainnya berdasarkan EM Balton.
Tabel 4. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan
Bahan Pakan
Tepung daun mengkudu
Konsentrat
Jagung giling kuning
Dedak halus
Total
Kandungan Nutrisi:
EM1 (Kkal/kg)
Protein Kasar2 (%)
Serat Kasar2 (%)
Lemak Kasar2 (%)
Calsium2 (%)
Phospor2 (%)
P0
P1
P2
P3
--------------------%-------------------0,00
2,50
5,00
7,50
35,00
34,00
34,00
34,00
50,00
50,00
50,00
50,00
15,00
13,50
11,00
8,50
100,00
100,00
100,00
100,00
3.480,35
16,75
4,74
5,14
4,23
0,88
3.468,97
16,69
5,25
5,16
4,17
0,85
3.465,69
16,88
5,695
5,18
4,22
0,82
3.462,42
17,06
6,14
5,19
4,28
0,79
Berdasarkan kalkulasi menggunakan kandungan protein kasar, serat kasar, lemak kasar, kalsium,
dan fosfor masing-masing bahan pakan (Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas
Gadjah Mada, 2014; Hartadi et al., 2005; Nastiti, 2013; PT. Malindo Feedmill. Tbk)
3.2.
Metode Penelitian
Metode penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu tahap persiapan,
perlakuan, tahap pengambilan data dan analisis hasil penelitian.
22
3.2.1. Tahap persiapan
Tahap pertama yakni tahap persiapan kandang yang diawali dengan
pembersihan kandang dengan cara di semprot dengan air dan air sabun, kemudian
dilakukan sanitasi dengan cara penyemprotan area kandang secara menyeluruh
menggunakan cairan desinfektan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan petak
unit percobaan, pemasangan instalasi air minum dan sekat pakan. Pembuatan
ransum perlakuan menggunakan daun mengkudu, daun mengkudu yang
digunakan adalah daun yang dalam keadaan segar, sedangkan daun yang sudah
lama jatuh dan sudah berubah warna menjadi coklat atau coklat kehitaman dan
kering tidak dipakai. Selanjutnya daun yang sudah disiapkan dikeringkan dalam
oven 60°C selama 15 menit hingga daun menjadi kering dan warna daun berubah
menjadi hijau tua, kemudian dibentuk tepung dengan cara di tumbuk/di blender.
Semua bahan pakan ditimbang sesuai dengan formulasi, kemudian ditambahkan
tepung daun mengkudu sesuai dengan taraf perlakuan dengan proses
pencampuran. Pencampuran dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan
pakan sesuai dengan formulasinya hingga tercampur rata.
3.2.2. Parameter
Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol, High Density Lipoprotein
(HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL) dalam serum darah ayam petelur.
Serum darah diperoleh dengan mengambil sampel darah ayam petelur melalui
vena brachialis berada di sayap sebanyak 3 ml setiap ekor. Selanjutnya
dimasukan ke dalam tabung penampung darah dan dikemas dalam termos es
23
untuk kemudian dilakukan pengujian serum darah di Balai Laboraturium
Kesehatan Semarang untuk mengetahui kadar Kolesterol, HDL, LDL dalam
darah.
3.2.3. Rancangan penelitian
Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah :
T0 : pakan kontrol tanpa penggunaan tepung daun mengkudu
T1 : pakan menggunakan 2,5% tepung daun mengkudu
T2 : pakan menggunakan 5% tepung daun mengkudu
T3 : pakan menggunakan 7,5% tepung daun mengkudu
3.2.4. Tahap perlakuan
Tahap kedua yakni tahap perlakuan dimulai dengan memelihara sebanyak
200 ekor ayam petelur umur 22 minggu dengan ratataan awal 1513,5 ± 13,67
gram yang telah ditempatkan acak pada kandang. Tahap perlakuan dimulai
dengan adaptasi pakan untuk membiasakan ayam petelur terhadap ransum
perlakuan yang diberikan. Pemberian ransum dilakukan pagi serta siang hari
dengan pemberian air minum secara ad libitum.
24
3.2.5. Tahap pengambilan data dan analisis data penelitian
Tahap ketiga adalah tahap pengambilan darah, diawali dengan
mempersiapkan peralatan berupa spuit 3 ml, termos es, es batu, kapas, alkohol dan
botol tabung penampung darah. Pengambilan darah melalui vena brachialis yang
berada di sayap sebanyak 3 ml setiap ekor, permukaan kulit ayam yang akan
diambil darahnya dibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah diberi
alkohol, memasukan sampel darah
ke dalam tabung penampung darah dan
dikemas dalam termos es untuk kemudian dilakukan pengujian serum darah di
Balai Laboraturium Kesehatan Semarang.
Pengukuran kadar kolesterol total darah dilakukan dengan metode
enzimatik Kit (Diagnostic System International, 2005). Sampel yang akan diuji
dipersiapkan. Tabung blangko diisi 10 l akuades dan 1.000 l reagen kit, tabung
standar diisi 10 l larutan standar kolesterol dan 1.000 l reagen kit. Tabung
sampel diisi 10 l serum darah dan 1.000 l reagen kit. Campuran di homogenkan
dengan menggunakan vortex kemudian diinkubasi pada suhu 20 - 25oC selama 10
- 20 menit. Absobansi dibaca pada panjang gelombang ( ) 546 nm dalam waktu 1
jam setelah dicampurkan dengan alat spektofotometer.
Pengukuran kadar kolesterol HDL dilakukan dengan metode enzimatik Kit
(Diagnostic System International, 2005). Serum 500
l dicampurkan hingga
homogen dengan 1.000 l larutan Kit, didiamkan selama 10 menit pada suhu 20 25oC. Campuran disentrifus selama 10 menit dengan 4.000 rpm putaran per
menit. Serum dipisahkan dengan endapan setelah 2 jam kemudian. 100
l
supernatant dicampur dengan 1.000 l CHOD-PAP, diinkubasi selama 10 menit
25
pada suhu 20 - 25oC. Blangko diisi dengan 100 l aquades dan ditambahkan 1.000
l reagen CHOD-PAP, tabung 100 l diisi dengan standar kolesterol dan 1.000 l
reagen CHOD-PAP. Absobansi dibaca pada panjang gelombang ( ) 546 nm
dalam waktu 1 jam setelah dicampurkan dengan alat spektofotometer.
Pengukuran kadar kolesterol LDL dilakukan dengan metode perhitungan
secara tidak langsung yakni metode Friedwald (Friedwald et al., 1972) yakni:
LDL (mg/dl) = Kolesterol total – Kolesterol HDL – (Trigliserida / 5)
3.2.6. Analisis data
Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis varian dengan uji
F pada taraf signifikansi 5% untuk mengetahui pengaruh setiap perlakuan.
Apabila pada analisis ragam terdapat pengaruh perlakuan (P