S PLS 1107570 Chapter1

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, dikarenakan pendidikan adalah salah satu pondasi dasar, yang bertujuan membentuk seorang tunas bangsa yang bukan hanya fisik yang sehat tapi juga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan, yang dinyatakan dalam Undang-undang RI NO.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional.

Pendidikan ialah salah satu usaha sadar dan terencanaterwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dengan harapan itu semua sebagai pondasi bagi seorang tunas bangsa, ia akan berdedikasi tinggi dan berperan aktif menbangun dirinya sendiri , bangsa dan negara di masa yang akan datang sebagai komitmen dan keseriusan bangsa terhadap pendidikan anak usia dini, yang merupakan dasar pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional, seperti dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa

Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sehat jasmani dan rohani.

Pendidikan itu sendiri terbagi dalam tiga yaitu pendidikan formal, non formal dan informal, satu sama lain saling melengkapi dan menguatkan dalam peningkatan mutu pendidikan ,tercantum padaUU No.20 Tahun 2003 pasal 26 ayat 3 menyatakan bahwa:


(2)

Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan,

pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain yang diajukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta lain.

Dari undang-undang diatas maka didalamnya jelas adanya jenis pendidikan non formal yaitu pendidikan anak usia dini, adapunprinsip utama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai salah satu jenis pendidikan nonformal adalah memberikan stimulasi pendidikan kepada anak dengan tujuan mengembangkan semua potensinya agar anak memiliki kesiapan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut , kesiapan itu sendiri mencakup antara lain telah adanya rasa percaya diri, disiplin diri, jujur, kreatif, memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain,dan memiliki kemampuan dasar berpikir logis, berbahasa, dan juga matematika tentunya dengan pengertian matematika yang dasar tidak berbentuk sesuatu yang baku, karena mereka memperoleh ilmu melalui bermain sambil belajar, sebagai fitrah anak usia dini, tercantum dalam UUD 1945 UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, yang menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah:

Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan usia dini merupakan pendidikan pertama dan utama, tumbuh kembang anak dimulai dari lahir, perkembangan anak usia dini pada periode 5

tahun pertama anak merupakan “Masa emas” ( golden age), pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional, sebagai pondasi yang sangat kuat antara perkembangan yang dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan selanjutnya, tanpa mengantikan fungsi Pendidikan informal ( keluarga) sebagai pendidikan yang utama.

Pendidikan yang paling awal dan pertama adalah pendidikan in formal yaitu keluarga, peran dan tanggung jawab pemerintah terhadap pengasuhan,


(3)

pendidikan dan pengembangan anak usia dini, adalah menjadi tanggung jawab, bahan pemikiran dari seluruh dunia,pemerintah, sampai yang paling kecil dan utama adalah keluarga yaitu orangtua,menurut:

Ki hajardewantara, dalamElihSudiapermana (2012:hlm.23-24), mengatakan bahwa :

“…keluarga inti tempat pendidikan yang lebih sempurna sifat dan wujudnya

dari pada pusat-pusat lainnya, untuk melangsungkan pendidikan kearah kecerdasan budi pekerti (pembentukan watak individu) dan sebagai persediaan hidup kemasyarakatan....orang tua dalam keluarga dengan kesucian yang semurni-murninya, kecintaan yang sebesar-besarnya, keihlasan yang sesuci-sucinya dan sebagaimana berhadapan dengan anak-anaknya sendiri, maka teranglah mereka itu sukar disamakan dengan kaum guru lainnya, yang istimewa yang hanya terikat formal, hanya organisasi wajib melakukan pendidikan tahap anak-anak yang bukan anaknya sendiri.

Peran dan tanggung jawab keluarga (orangtua) terhadap pengasuhan, pendidikan dan pengembangan anak usia dini adalah dimulai dari pendidikan informal (keluarga), selanjutnya semua proses yang berhubungan dengan

pengasuhan pada non formal pendidikan anak usia dini (PAUD)

memerlukanhubungan harmonis, mendidik dan penuh kasih sayang antara orangtua dan lembaga PAUD, upaya menjalin hubungan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya orangtua pentingnya pendidikan sesuai tahap perkembangan sejak usia dini, maka didalamprogram pendidikan anak usia dini, terdapat program parenting sebagai wadah membangun hubungan antara orangtua dan lembaga pendidikan anak usia dini,di dalamnya adanya proses saling bertukar pesan, informasi yang menunjang perkembangan pendidikan anak usia dini itu sendiri, baik dari pihak lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) sebagai penyelenggara pendidikan non formal maupun keluarga sebagai pendidikan Informal, dengan adanya kesesuaian program antara di rumah dan peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD.

Implementasi pembelajaran orang dewasa pada program parenting menjadi hal penting dikarenakan peserta didalam program tersebut sebagai orang dewasa,


(4)

maka pembelajaran yang di pakai harus tepat, agar seluruh informasi tepat sampai sasaran.

Pada kenyataannya dalam suatu program bukan hanya program parenting saja,di setiap penyelenggaraan pendidikan, contohnya dalam seminar-seminar, pendidikan dan pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat umum, sering kali kurang memperhatikan pembelajaran yang dipakai dalam suatu program, yang sudah jelas pesertanya adalah seorang dewasa.

Menurut Soedomo (1989) dalam Suprijanto (2008:hlm.55) menyatakan bahwa orang dewasa yang ingin belajar, yang terbuka lebar adalah pendidikan luar sekolah dan pendidikan masyarakat, perencanaan pendidikan dan rancangan pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan maka pembelajaran harus berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa.

Sehubungan itu,di dalam program parenting di PAUD sangatlah penting memperhatikan pembelajaran yang dipakai dalam pelaksanaan program itu sendiri, dikarenakan menurut hasil kajian menyimpulkan kemajuan peserta belajar pada usia dini banyak dipengaruhi keterlibatan orang tua dalam lingkungan belajar karena tingkat adaptasi dan penyesuaian peserta belajar pada lingkungan belajar dan cara belajarnya dipengaruhi kuat oleh tingkat edukabilitas orang tuanya, karenanya kegiatan parenting tergantung pada kegiatan orang tua dalam mengikutipembelajaran orang dewasa, keberhasilan dalam pencapaian tujuan yaitu tingkat edukabilitasorangtua yang merupakan orang dewasa, maka penyelenggara pendidikan dalam program parenting, perlu memahami pembelajaran orang dewasa.

Hal ini dikuatkan Merriam 2007 (Ishak Abdulhak,2000:hlm15), keterlibatan orang tua dalam kegiatan parenting memenuhi ciri-ciri pembelajaran orang dewasa yaitu motivasi internal atas dorongan kasih sayang dan tanggungjawab, adanya kebutuhan untuk memahami benar makna pendidikan untuk anak, mereka belajar sambil melakukan tindakan nyata, pembelajaran berdasar pada permasalahan mengatasi kesalahan pembelajaran pada anak usia dini, pemanfaatan pengalaman, situasi yang informal dan belajar situasional.


(5)

Sedangkan menurut DjudjuSudjana (2000), “Pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang dewasa. menjelaskan bahwa:

Pendidikan orang dewasa merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi dengan berbagai bahan belajar, tingkatan, dan metoda, baik bersifat resmi maupun tidak, meliputi upaya kelanjutan atau perbaikan pendidikan yang diperoleh dari sekolah, akademi, universitas, atau magang. Pendidikan tersebut diperuntukan bagi orang – orang dewasa dalam lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan keteranpilan dan profesi yang telah dimiliki, memperoleh cara-cara baru, serta mengubah sikap dan perilaku orang dewasa, tujuan pendidikan ini ialah supaya orang – orang dewasa mampu mengembangkan diri secara optimal dan berpartisipasi aktif, malah menjadi pelopor di masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah dan berkembang.Pendidikan orang dewasa ini memiliki corak pendidikan seperti pendidikan berkelanjutan, pendidikan perbaikan, pendidikan populer, pendidikan kader, pendidikan kehidupan keluarga, dan pendidikan perluasan. (2000:5)

Pada lingkup PAUD Kober Melati Putih peserta program parenting adalah orangtua yaitu seorang termasuk kategori orang dewasadidalamproses pendidikan terorganisasi, ada bahan ajar, metode, dalam wujudnya penyampaian segala informasi atau ilmu berhubungan dengan pendidikan tumbuh kembang anak usia dini, dengan pembelajaran orang dewasa, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diarahkan pada partisipasi aktif para orang tua dalam upaya menunjang kegiatan lembaga pendidikan.

Istilah pendidikan orang dewasa sering juga disebut pendidikan berkelanjutan, seperti di dalam Ishak Abdulhak (1993: hlm.16) mengemukakan bahwa tujuan penyelenggaraan pendidikanberkelanjutan adalah untuk: 1. menolong orang dewasa dalam menghadapi kenyataan hidup, 2. Melengkapi keterampilan untuk memecahkan masalah yang di hadapinya, 3. menolong orang dewasa dalam mengubah keadaan kehidupan sosial, dan 4. menolong dalam melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam kehidupannya.


(6)

Maka dari itu program parenting,adalah sarana pencapaian target, yang didalamnya adalah pesertanya Orang dewasa, sebelumnya perlu memahami pendidikan Orang dewasa terdapat dasar menjadi asumsi, seorang pendidik melaksanakan proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan orang dewasa, orang dewasa memiliki karakteristik berbeda dengan karakteristik anak, maka asumsi dalam pembelajarannya orang dewasa berbeda, dalam pendekatan yang dipakai dalam proses pembelajaran disesuaikan dengan asumsi orang dewasa dalam pembelajaran, berikut asumsi pendidikan orang dewasa menurut Knowles (1976) orang dewasa memiliki :a. Konsep diri (self- concept), b. Pengalaman hidup (experience), c. Kesiapan belajar (readiness to learn) , d. Orientasi untuk belajar (orientation to learning), e. Kebutuhan pengetahuanorangtua dalam mempelajari sesuatu, f. Motivasi (motivation to learn)( Ishak Abdulhak,2000:hlm15-16 ).

Dengan diadakan program parenting berbasis pembelajaran orang dewasa, di harapkan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan orang tua dalam pengasuhan anak yang lebih baik di rumah sebagai upaya memaksimalkan tumbuh kembang anak, seperti di lihat hasil penelitian yang dilakukan oleh Sardin, 2011:x, sebagai berikut :

Bahwa untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman orangtua, dan keterlibatan orang tua dalam program di lembaga PAUD, lembaga pendidikan usia dini dapat melakukan aktivitas berupa 1) menyelenggarakan program khusus untuk orang tua, misalnya melalui kelas orang tua (parent class); 2) melibatkan orang tua sebagai pendidik untuk anaknya sendiri di lembaga pendidikan; 3) melibatkan orang tua sebagai pemerhati proses pendidikan yang diharapkan terjadi proses dialog antara orang tua dengan lembaga PAUD; 4) melibatkan orang tua sebagai pendidiksukarela ataupun sumber belajar di lembaga PAUD, sehingga terjadi interaksi yang saling membelajarkan antara pendidik dan orang tua; dan 5) melibatkan orang tua dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga PAUD, sehingga orangtua memahami secara utuh tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh lembaga PAUD.

Dengan program parenting, harapannya mencapai tujuannya yaitu terciptanya dukungan yang memadai dari lingkungan keluarga khususnya orangtua terhadap lembaga pendidikan, dimana warga belajar melaksanakan proses pendidikan yang tidak lain adalah anak mereka, memiliki kaitan dengan


(7)

peningkatan kecakapan peserta belajar dan perkembangan yang lebih baik, bahwa keterlibatan yang sempurna tergantung dari sentuhan pendidikan dan dan pendekatan yang dipakai lembaga pendidikan khususnya pengelola dan tutor dalam menyampaikan maksud, informasi, dengan harapan terjalin kerjasama yang baik.

Kegiatan parenting berbasis pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, berlangsung selama satu tahun terakhir atas gagasan pengelola dengan dukungan dari orang tua dan berdasarkan hasil wawancara telah memberikan dampak positif pada proses pembelajaran dan kemajuan peserta didik, program parenting tersebut mengimplementasikan pembelajaran orang dewasa dalam pembelajarannya,yangdidalampelaksanaanya berpusat pada kebutuhan peserta.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang dan hasil pengamatan secara langsung dilapangan, maka hasilnya, peneliti menemukan beberapa indikasi sebagai berikut:

1. Program parenting berbasis pembelajaran orang dewasa, suatu hal yang baru , sehingga belum ada kurikulum yang baku.

2. Program Parenting yang dilaksanakan merupakan hasil identifikasi kebutuhan yang dilakukan pengelola PAUD.

3. Program parenting di PAUD KoberMelati putih memngunakan metode yang

bervariasi sehingga peserta program parenting menjadi atunsias.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini“ BagaimanaImplementasipembelajaranorang dewasa dalam program parenting di PAUD KoberMelati Putih”.

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan

program parenting di PAUD Kober Melati Putih?

2. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih?


(8)

3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi program parenting di PAUD Kober Melati Putih?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai:

1. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih.

2. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan program

parenting di PAUD Kober Melati Putih.

3. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi program parenting di PAUD Kober Melati Putih.

D. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat diambil manfaatnya dan memberikan kontribusi bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Manfaat praktis a. Bagi peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan kajian,masukan dan evaluasi untuk meningkatkan pentingnya memperhatikan metode pembelajaranyang dipakai dalam program parenting dalam rangka mengoptimalkan, tercapainya ketepatan dalam penyampaian segala pesan dan informasi, dari lembaga pendidikan usia dini kepada orang tua sebagai orang tua warga belajar sasaran pendidikan, begitu juga adanya pesan, informasi dariorangtua warga belajar kepada lembaga pendidikan itu sendiri, dan tercapai kesinambungan diantara keduanya.

b. Bagi Lembaga

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi lembaga khususnya pengelola,dan tutor menambah wawasan, bahwa dengan mengunakan pembelajaran orang dewasa, dalam penyampaian pesan dan informasi dari


(9)

lembaga pendidikan usia dini dalam program parenting yang diadakan di lembaga, dapat mengoptimalkan pendidikan anak usia dini.

c. Bagi Orangtua

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi orang tua khususnya ibu dengan mengikuti pembelajaran orang dewasa, dalam memahami penyampaian pesan dan informasi dalam program parenting yang diadakan di lembaga, dengan tujuan mengoptimalkan pendidikan anak usia dini itu sendiri dan tercapai kesinambungan antara orangtua dan lembaga pendidikan anak usia dini.

2. Manfaat teoritis

a. Mengingat pelaksanaan parenting berbasis pembelajaranorang dewasa masih relatif baru dalam pelaksanaan belum ada kurikulum yang baku maka, hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dan memberikan informasi mengenai pembelajaran orang dewasa dalam program pendidikan anak usia dini, khususnya program parenting, yang menjadi program sebagai wadah,media, hubungan orangtua dan lembaga pendidikan.

b. Diharapkan memberikan wawasan tentang pembelajaran orang dewasa yang dipakai dalam program parenting di lembaga pendidikan anak usia dini khususnya, dikarenakan pesertanya adalah para orangtua khususnya ibu yang merupakan manusia dewasa dengan harapan pesan bukan hanya sampai, tapi dimengerti dan dilaksanakan dirumah.


(10)

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I :Pendahuluan, didalamnya terkandung pembahasan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, perumusan pembatasan masalah, Tujuan Penelitian, manfaat penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Kajian pustaka didalamnya membahas beberapa teori berhubungan dengan teori implementasi, teori pembelajaran orang dewasa , dan teori dan konsep program parenting di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, dan Penelitian terdahulu berisikan penelitian yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannya, dengan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III : Didalamnya berisi uraian metode penelitian,membahas lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian,metode penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data dan isu etik.

BAB IV : Didalamnya berisi deskripsi analisis data hasil penelitian, pengolahan

data hasil penelitian, serta pembahasan,gambaran umum

penyelenggaraan program parenting di PAUD KoberMelati Putih, yang mengimplementasipembelajaran orang dewasa, dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

BAB V : Kesimpulan dan saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dan rekomendasi.


(11)

(12)

(1)

peningkatan kecakapan peserta belajar dan perkembangan yang lebih baik, bahwa keterlibatan yang sempurna tergantung dari sentuhan pendidikan dan dan pendekatan yang dipakai lembaga pendidikan khususnya pengelola dan tutor dalam menyampaikan maksud, informasi, dengan harapan terjalin kerjasama yang baik.

Kegiatan parenting berbasis pembelajaran orang dewasa di PAUD Kober Melati Putih, berlangsung selama satu tahun terakhir atas gagasan pengelola dengan dukungan dari orang tua dan berdasarkan hasil wawancara telah memberikan dampak positif pada proses pembelajaran dan kemajuan peserta didik, program parenting tersebut mengimplementasikan pembelajaran orang dewasa dalam pembelajarannya,yangdidalampelaksanaanya berpusat pada kebutuhan peserta.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang dan hasil pengamatan secara langsung dilapangan, maka hasilnya, peneliti menemukan beberapa indikasi sebagai berikut:

1. Program parenting berbasis pembelajaran orang dewasa, suatu hal yang baru , sehingga belum ada kurikulum yang baku.

2. Program Parenting yang dilaksanakan merupakan hasil identifikasi kebutuhan yang dilakukan pengelola PAUD.

3. Program parenting di PAUD KoberMelati putih memngunakan metode yang bervariasi sehingga peserta program parenting menjadi atunsias.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini“ BagaimanaImplementasipembelajaranorang dewasa dalam program parenting di PAUD KoberMelati Putih”.

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih?

2. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih?


(2)

3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi program parenting di PAUD Kober Melati Putih?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan kepada latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran mengenai:

1. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam perencanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih.

2. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam pelaksanaan program parenting di PAUD Kober Melati Putih.

3. Implementasi pembelajaran orang dewasa dalam evaluasi program parenting di PAUD Kober Melati Putih.

D. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat diambil manfaatnya dan memberikan kontribusi bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Manfaat praktis a. Bagi peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan kajian,masukan dan evaluasi untuk meningkatkan pentingnya memperhatikan metode pembelajaranyang dipakai dalam program parenting dalam rangka mengoptimalkan, tercapainya ketepatan dalam penyampaian segala pesan dan informasi, dari lembaga pendidikan usia dini kepada orang tua sebagai orang tua warga belajar sasaran pendidikan, begitu juga adanya pesan, informasi dariorangtua warga belajar kepada lembaga pendidikan itu sendiri, dan tercapai kesinambungan diantara keduanya.


(3)

lembaga pendidikan usia dini dalam program parenting yang diadakan di lembaga, dapat mengoptimalkan pendidikan anak usia dini.

c. Bagi Orangtua

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat bagi orang tua khususnya ibu dengan mengikuti pembelajaran orang dewasa, dalam memahami penyampaian pesan dan informasi dalam program parenting yang diadakan di lembaga, dengan tujuan mengoptimalkan pendidikan anak usia dini itu sendiri dan tercapai kesinambungan antara orangtua dan lembaga pendidikan anak usia dini.

2. Manfaat teoritis

a. Mengingat pelaksanaan parenting berbasis pembelajaranorang dewasa masih relatif baru dalam pelaksanaan belum ada kurikulum yang baku maka, hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dan memberikan informasi mengenai pembelajaran orang dewasa dalam program pendidikan anak usia dini, khususnya program parenting, yang menjadi program sebagai wadah,media, hubungan orangtua dan lembaga pendidikan.

b. Diharapkan memberikan wawasan tentang pembelajaran orang dewasa yang dipakai dalam program parenting di lembaga pendidikan anak usia dini khususnya, dikarenakan pesertanya adalah para orangtua khususnya ibu yang merupakan manusia dewasa dengan harapan pesan bukan hanya sampai, tapi dimengerti dan dilaksanakan dirumah.


(4)

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I :Pendahuluan, didalamnya terkandung pembahasan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, perumusan pembatasan masalah, Tujuan Penelitian, manfaat penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Kajian pustaka didalamnya membahas beberapa teori berhubungan dengan teori implementasi, teori pembelajaran orang dewasa , dan teori dan konsep program parenting di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini, dan Penelitian terdahulu berisikan penelitian yang relevan dengan bidang yang diteliti, termasuk prosedur, subjek dan temuannya, dengan penelitian yang sedang dilakukan.

BAB III : Didalamnya berisi uraian metode penelitian,membahas lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian,metode penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur pengolahan dan analisis data dan isu etik.

BAB IV : Didalamnya berisi deskripsi analisis data hasil penelitian, pengolahan data hasil penelitian, serta pembahasan,gambaran umum penyelenggaraan program parenting di PAUD KoberMelati Putih, yang mengimplementasipembelajaran orang dewasa, dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.

BAB V : Kesimpulan dan saran, membahas kesimpulan dari hasil penelitian dan saran dan rekomendasi.


(5)

(6)