S PSR 1103318 Chapter5

19

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode wawancara,
observasi, dokumentasi dan triangulasi (penggabungan) penulis memperoleh
berbagai data dan informasi dari beberapa narasumber tentang Masjid Agung
Sang Cipta Rasa. Dari hasil penelitian dan analisis akhirnya penulis menarik
kesimpulan, yaitu:
1. Struktur bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon terdiri dari atap,
badan masjid, pintu masjid berjumlah sembilan, tiang berjumlah 74 buah
dengan 5 soko guru dan 1 soko tatal, mihrab,

mimbar, dua maksurah,

serambi/selasar yang terdiri dari dua bagian yaitu serambi dalam dan serambi
luar, pagar keliling atau benteng dengan gerbang utama berbentuk
paduraksa/kori agung, dan bangunan-bangunan lain seperti tempat wudhu,
istiwa, pelayonan, serta makam. Terdapat 29 macam motif hias bangunan
utama Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Ornamen geometris berjumlah 16 motif,

yang paling banyak diterapkan yaitu tumpal (untu walang) dan antefiks.
Ornamen non-geometris berjumlah 13, yang paling banyak diterapkan yaitu
motif floratif (sulur, daun, dan bunga) dengan jenis bunganya adalah teratai.
2. Bentuk visual ornamen Masjid Agung Sang Cipta Rasa terpengaruh seni
budaya Hindu, Budha, dan Jawa. Analisis unsur visual ornamen yaitu ornamen
geometris memiliki garis vertikal, horizontal, zig zag, diagonal, dan lengkung
sedangkan ornamen non-geometris mayoritas memiliki garis lengkung. Wujud
ornamen geometris berupa lingkaran, elips, segi tiga, segi empat, segi delapan,
dan segi enam. Ornamen non-geometris memiliki corak nuansa alam berwujud
daun, bunga, matahari, dan lainnya. Memiliki tekstur kasar nyata, kasar semu,
dan halus. Warnanya mayoritas adalah warna natural namun ada pula warna
sintetis. Sedangkan analisis prinsip visualnya yaitu ornamen dikomposisikan
sedemikian rupa sehingga keselarasan, irama, keseimbangan dicapai dari
penempatan motif dengan pola simetris dan berulang serta memiliki kontras
ekstrem.
Asih Rahayu, 2015
ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

19


3. Ornamen Masjid Agung Sang Cipta Rasa secara keseluruhan memiliki makna
filsafat Cirebon yang menjelaskan tentang hubungan antara Tuhan, manusia,
dan alam yang terkait Islam. Mayoritas tentang ketauhidan dan berhubungan
dengan ibadah Selain itu, ada pula ornamen-ornamen yang memiliki makna
simbolik sebagai Wali Sanga dan ornamen-ornamen yang berfungsi sebagai
tolak bala.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan,
terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan terkait Masjid Agung Sang Cipta
Rasa, khususnya mengenai ornamen yang terdapat pada tiap bagiannya. Saransaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pemeritah Kota Cirebon, khususnya Balai Pengelola Keraton Kasepuhan
dan DKM Agung Sang Cipta Rasa agar lebih memperhatikan kegiatan
pemeliharaan dengan lebih mengangkat dan menginformasikan secara detail
tentang ornamen yang terdapat pada tiap bagian masjid. Hal ini agar
pengunjung lebih mengetahui bahwa ornamen-ornamen tersebut tidak hanya
berfungsi sebagai hiasan, namun juga memiliki fungsi simbolik dan filsafat
Cirebon yang tinggi sehingga pengunjung ikut menjaga, merawat, dan
melestarikannya serta dapat mengambil nilai-nilai baik yang dapat dijadikan
pedoman hidup.

2. Bagi Departemen Pendidikan Seni dan Desain diharapkan menambah wawasan
dan masukan bagi mata kuliah yang berhubungan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan melakukan studi awal secara mendalam
sebelum

memutuskan

mengambil

judul

skripsi.

Lebih

menggunakan

pendekatan ilmu-ilmu lain yang beragam dan relevan dengan judul skripsi.

Asih Rahayu, 2015

ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu