fatwa 26 shalat gerak gerak

Saudara Syahid, Mataram, Lombok, NTB
Pertanyaan :
Saudara saya, adalah orang yang sangat rajin shalat, tetapi dia mempunyai
kebiasaan yang tidak baik, yaitu ketika mengerjakan shalat, tangannya selalu bergerak;
membetulkan baju, memasukkan jari dalam hidung, menggaruk-garuk kepala dan
sebagainya. Dan pernah diperingatkan oleh temannya, tetapi tidak pernah diperhatikan.
Yang saya tanyakan apakah gerakan seperti itu berdosa?
Jawaban :
Orang yang sedang mengerjakan shalat sebenarnya sedang menghadap Allah
SWT, maka tidaklah pantas membuat gerakan yang tidak ada kaitannya dengan gerakan
shalat, seperti; membetulkan baju, menggerakkan tangan, melihat ke langit, meletakkan
jari di hidung dan sebagainya. Orang yang sedang shalat wajib menjaga ketenangan,
khusyu’ dan menundukkan diri.
Ketenangan dan khusyu’ (menundukkan diri), sangat diperlukan dalam
menghadap Allah agar dapat mencapai apa yang menjadi tujuan shalat, yaitu rahmat,
maghfirah, dan hidayah dari Allah SWT. Maka Allah SWT sangat menganjurkannya
dalam firman-Nya:

‫ق‬
َ.‫ن‬
‫م ق‬

‫ن ن‬
‫خاَ ذ‬
‫َ ال ل ذ‬.‫ن‬
‫مؤ د ذ‬
‫شننعوُ ق‬
‫منننوُ ق‬
‫قق د د أفدل ق ق‬
‫صنل قت ذهذ د‬
‫هن د‬
‫ح ال د ن‬
‫م ذفنيِ ق‬
‫ذيِ ق‬
(3-1:‫ن )المؤمنوُن‬
‫قوال ل ذ‬
‫ضوُ ق‬
‫معدرذ ن‬
‫ن الل لغدوُذ ن‬
‫ن هن د‬
‫ذيِ ق‬
‫م عق ذ‬


Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri
dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. al-Mu’minun, 23:1-3)
Maka apabila mengerjakan shalat, hendaklah dilakukan dengan konsentrasi
seakan-akan Allah SWT berada di hadapannya, sebagaimana diungkapkan dalam hadits
Nabi Muhammad saw.:

‫ن أ قذبيِ هنقريِ دقرة ق ققاَ ق‬
‫م‬
‫ ك قنناَ ق‬:‫ل‬
‫ه ع قل قي دننهذ وق ق‬
‫سننل ل ق‬
‫صننلليِ اللنن ن‬
‫يِ ق‬
‫ن الن لب ذنن ي‬
‫عق د‬
‫ق‬
‫ن؟ُ ققنناَ ق‬
‫قنناَ ق‬

‫جنن ل‬
:‫ل‬
‫ل فق ق‬
‫منناَ ن‬
‫س فقأت قنناَه ن قر ن‬
‫منناَ ا دل ذيِ د ق‬
‫ ق‬:‫ل‬
‫قباَرذززا يِ قوُد ز‬
‫ماَ ذللن لنناَ ذ‬
‫ا دليِماَ ق‬
‫ن‬
‫مل قئ ذك قت ذننهذ وقب ذل ذ ق‬
‫سننل ذهذ وقت نننؤ د ذ‬
‫ن ت نؤ د ذ‬
‫نأ د‬
‫ذد ق ن‬
‫قنناَئ ذهذ وقنر ن‬
‫ن ب ذنناَللهذ وق ق‬
‫م ق‬
‫م ق‬

‫ق‬
‫ه وقل ق‬
‫م؟ُ ققاَ ق‬
‫َ ققاَ ق‬.‫ث‬
‫ب ذداَلب قعد ذ‬
‫مأ د‬
‫سل ق ن‬
‫سل ق ن‬
‫ ا دل ذ د‬:‫ل‬
‫ماَ ا دل ذ د‬
‫ن ت قعدب ننند ق اللنن ق‬
‫ ق‬:‫ل‬
‫صل قة ق وقت نؤ قد ديق اللز ق‬
‫شر ذ ق‬
‫تن د‬
‫م‬
‫م د‬
‫م ال‬
‫ضن ق‬
‫ك ب ذهذ وقت ن ذ‬

‫فنرود ق‬
‫صنوُد ق‬
‫كاَة ق دال ق‬
‫قي د ق‬
‫ة وقت ق ن‬
‫ل‬
‫ق‬
‫ق‬
‫ه ك قأن ل ق‬
‫ن؟ُ ققاَ ق‬
‫َ ققاَ ق‬.‫ن‬
‫ أ د‬:‫ل‬
‫ساَ ن‬
‫ماَ ا دل ذ د‬
‫ضاَ ق‬
‫م ق‬
‫ح ق‬
‫ك قتننقراه ن‬
‫ن ت قعدب ند ق الل ق‬
‫ ق‬:‫ل‬

‫قر ق‬
‫ه يِ ققرا ق‬
‫كتنناَب‬:1:‫ جن‬،‫ك )أخرجه البخاَري‬
‫فقإ ذ د‬
‫ن ت ققراه ن فقإ ذن ل ن‬
‫ن لل د‬
‫م ت قك ن د‬
(11:‫اليِماَن‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Pada suatu hari Nabi keluar
kepada orang-orang, kemudian datanglah kepadanya seorang laki-laki, lalu berkata:
Apakah iman itu? Nabi bersabda: Iman ialah iman kepada Allah, para malaikat-Nya,

akan bertemu dengan-Nya, utusan-utusan-Nya, dan beriman kepada hari kebangkitan.
Ia berkata: Apakah Islam itu? Nabi bersabda: Islam ialah menyembah Allah dan tidak
menyekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat fardhu dan puasa pada bulan
Ramadhan. Ia berkata: Apakah ihsan itu? Nabi bersabda: Menyembah Allah seakanakan kamu melihat-Nya, sekalipun kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah
melihatmu …” (HR. al-Bukhari, I, Kitab al-Iman, hlm. 11)
Hadits tersebut melukiskan bahwa orang yang shalat dengan khusyu’,
menundukkan diri kepada Allah, yang penuh dengan takwa kepada-Nya, seakan-akan ia
melihat-Nya, karena itulah ia tidak berani menggerakkan anggota badannya yang tidak

ada kaitannya dengan shalat, kecuali jika ada alasan yang dibenarkan syari’at Islam.
Maka menggerakkan anggota badan yang tidak ada kaitannya dengan shalat hendaklah
dihindari karena akan mengurangi nilai atau kesempurnaan shalat. *sd)