Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Tingkat Pencairan Tunggakan Pajak Dengan Penagihan Pajak Aktif di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Salatiga
ABSTRACT
As the government’s efforts to increase state revenue, especially in the
sector of the tax, the taxpayer is given the authority to calculate, deposit and
report their own tax obligations. But in practice there are many taxpayers who
are less concerned and deliberately avoid their tax obligations resulting in higher
tax arrears. The purpose of this research was to determine the level of
liquefaction and liquefaction development with tax collection of tax arrears
actively using Reprimand Letters, Forced Letters , Seizure Warrant Implement
and Auction. The method used in this research is descriptive quantitave where
data used are secondary data from the Tax Office Primary Salatiga. The result of
this research indicate that the active used of tax collection Reprimand Letters,
Forced Letters, Seizure Warrant Implement and Auction is less effective due to the
level of liquefaction of tax arrears is still less than 50% of the pre-set target.
Keywords: Tax Billing Active, Liquefaction Development of Arrears,
Liquefaction Target of Arrears Liquefaction Rate of Arrears, Tax Arrears .
v
SARIPATI
Seiring upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan Negara
terutama dalam sektor pajak, wajib pajak diberikan kewenangan untuk
menghitung, menyetor serta melapor kewajiban perpajakannya sendiri. Tetapi
dalam prakteknya masih banyak wajib pajak yang kurang peduli serta sengaja
menghindari kewajiban perpajakannya sehingga menyebabkan tunggakan pajak
yang semakin tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pencairan dan perkembangan pencairan tunggakan pajak dengan Penagihan Pajak
Aktif menggunakan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan dan Lelang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Salatiga. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Penagihan Pajak Aktif Menggunakan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat,
Perintah Melaksanakan Penyitaan serta Lelang masih kurang efektif karena
tingkat pencairan tunggakan pajaknya masih kurang dari 50% dari target yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Kata kunci: Penagihan Pajak Aktif, Perkembangan Pencairan Tunggakan,
Target Pencairan Tunggakan, Tingkat Pencairan Tunggakan, Tunggakan
Pajak
vi
As the government’s efforts to increase state revenue, especially in the
sector of the tax, the taxpayer is given the authority to calculate, deposit and
report their own tax obligations. But in practice there are many taxpayers who
are less concerned and deliberately avoid their tax obligations resulting in higher
tax arrears. The purpose of this research was to determine the level of
liquefaction and liquefaction development with tax collection of tax arrears
actively using Reprimand Letters, Forced Letters , Seizure Warrant Implement
and Auction. The method used in this research is descriptive quantitave where
data used are secondary data from the Tax Office Primary Salatiga. The result of
this research indicate that the active used of tax collection Reprimand Letters,
Forced Letters, Seizure Warrant Implement and Auction is less effective due to the
level of liquefaction of tax arrears is still less than 50% of the pre-set target.
Keywords: Tax Billing Active, Liquefaction Development of Arrears,
Liquefaction Target of Arrears Liquefaction Rate of Arrears, Tax Arrears .
v
SARIPATI
Seiring upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan Negara
terutama dalam sektor pajak, wajib pajak diberikan kewenangan untuk
menghitung, menyetor serta melapor kewajiban perpajakannya sendiri. Tetapi
dalam prakteknya masih banyak wajib pajak yang kurang peduli serta sengaja
menghindari kewajiban perpajakannya sehingga menyebabkan tunggakan pajak
yang semakin tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pencairan dan perkembangan pencairan tunggakan pajak dengan Penagihan Pajak
Aktif menggunakan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan dan Lelang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif dimana data yang digunakan merupakan data sekunder dari
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Salatiga. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Penagihan Pajak Aktif Menggunakan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat,
Perintah Melaksanakan Penyitaan serta Lelang masih kurang efektif karena
tingkat pencairan tunggakan pajaknya masih kurang dari 50% dari target yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Kata kunci: Penagihan Pajak Aktif, Perkembangan Pencairan Tunggakan,
Target Pencairan Tunggakan, Tingkat Pencairan Tunggakan, Tunggakan
Pajak
vi