207 PEMBUATAN SIRUP DARI DAUN PISANG

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016

PEMBUATAN SIRUP DARI DAUN PISANG
Aden Wijan, Rifqi Prasetya Yuniawan
Universitas Islam Indonesia
Email: shinjiprasetya @gmail.com

ABSTRAK
Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa
bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat. Daun pisang (Musa sapientum var.
sylveteris) berpotensi digunakan dalam bidang medis karena diketahui adanya aktivitas antimikroba
dan antioksidan. Kandungan daun pisang yang paling tinggi ialah kandungan allantolin yang
berperan untuk memperbarui sel kulit mati di lapisan kulit Anda. Antioksidan merupakan suatu
bahan kimia yang dapat melindungi sel serta jaringan tubuh dari kerusakan akibat proses oksidasi
dari serangan radikal bebas. Manfaat daun pisang adalah meredakan batuk, mengobati radang,
menambah daya tahan tubuh, mengatasi keputihan dan lain-lain. Tujuan dari program ini adalah
untuk mendorong dan memotivasi masyarakat agar dapat membuat usaha sendiri. Jenis daun
pisang yang digunakan adalah dari pisang kepok atau pisang batu. Kombinasi bahan tersebut
direbus menggunakan air selama 3-5 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi lama
perebusan berpengaruh terhadap warna dan rasa dari sirup daun pisang itu sendiri.

Kata kunci : daun pisang, Sirup, pisang kepok

ABSTRACT
The syrup is a concentrated dosage in the water of a sugar or sugar substitutes with or
without additives, fragrance, and the active substance as a medicine. Leaf banana (Musa sapientum
var. Sylveteris) may potentially be used in the medical field because there are known antimicrobial
and antioxidant activity. The content of banana leaves is the highest content of allantolin whose role
is to update the layer of dead skin cells on your skin. Antioxidants are chemical that may protect
cells and tissues from damage caused by oxidation from free radical attack. Benefits of banana
leaves is relieve cough, treat inflammation, increase endurance, overcoming whiteness and others.
The purpose of this program is to encourage and motivate the community to create their own
business. Type of banana leaves used are of bananas or banana kepok stone. The combination of
the ingredients are boiled with water for 3-5 minutes. The results showed that the variation of the
old boiling affect the color and flavor of syrup banana leaves itself.
Key Word: syrup, banana leaves, banana kapok

PENDAHULUAN
Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi sebagian besar orang
sebagai minuman pelepas dahaga. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti
gula dengan atau tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat (Ansel,

2005). Menurut Mun’im dan Endang (2012), menyatakan bahwa sirup mengandung paling
sedikit 50% sukrosa dan biasanya 60-65%. Sirup bahan herbal yang berkhasiat obat
menggunakan bahan dari daun pisang (Musa sapientum var. sylveteris ) karena ditinjau dari
manfaatnya bahan tersebut mempunyai potensi yang sangat besar. Pemanfaatan daun pisang

207

Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"

sebagai bahan sirup, memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa daun pisang tidak
hanya dapat digunakan sebagai pembungkus makanan saja.
Secara tradisional daun pisang banyak digunakan sebagai pembungkus makanan dan
pemberi flavor dalam pengolahan bahan pangan. Bahan pangan yang dibungkus daun pisang
lalu dikukus akan memberikan cita rasa tertentu (Mohapatra dkk., 2010). Makanan khas
Indonesia yang menggunakan daun pisang diantaranya lontong, nagasari, bugis dan lontong.
Daun pisang juga banyak digunakan sebagai kemasan pembungkus seperti tempe.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sahaa dkk (2013) diketahui bahwa daun
pisang (Musa sapientum var. sylveteris) berpotensi digunakan dalam bidang medis karena
diketahui adanya aktivitas antimikroba dan antioksidan.

Kandungan daun pisang yang paling tinggi ialah kandungan allantolin yang berperan
untuk memperbarui sel kulit mati di lapisan kulit Anda. Bahan antioksidan mampu menetralisir
racun di dalam tubuh hingga mengandung zat anti radang. Manfaat daun pisang adalah
meredakan batuk, mengobati radang, menambah daya tahan tubuh, mengatasi keputihan
dan lain-lain.
Walaupun tanaman pisang mudah tumbuh dan dapat dijumpai di banyak tempat,
penggunaan daun pisang sebagai bahan untuk pembuatan sirup mempunyai keterbatasan dari
segi pengumpulan, kontinyuitas dan masa pakai. Pohon pisang yang terlalu sering diambil
daunnya akan berpengaruh pada buah yang dihasilkan. Selain itu menyimpan daun pisang
dalam waktu lama akan membuat daun menjadi layu sehingga perlu upaya pengolahan agar
mudah memperoleh daun pisang kapanpun dibutuhkan.
Jenis tanaman pisang beragam dan dapat dilihat dari buah pisang yang dihasilkan. Jenis
pisang yang beragam tersebut juga membuat daunnya memiliki bentuk maupun tekstur yang
berbeda. Daun pisang yang paling baik untuk digunakan sebagai bahan pembuatan sirup adalah
dari jenis pisang kepok atau batu. Daun pisang ini lebih tebal, menghasilkan aroma harum dan
tidak menimbulkan perubahan warna pada sirup. Oleh sebab itu, pohon pisang batu dan
kepok banyak dibudidayakan dengan tujuan untuk diambil dan dimanfaatkan daunnya saja.
Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong dan memotivasi warga giricahyo
terutama di dusun jati agar dapat membuat usaha sendiri dan memanfaatkan banyaknya pohon
pisang yang ada di desa giricahyo.


208

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016

METODE
Bahan
Bahan utama yang digunakan adalah daun pisang batu atau daun pisang kepok yang
diperoleh dari desa Giricahyo, Purwosari,. Bahan lain yang digunakan adalah cytrun, gula pasir,
air secukupnya dan vanili atau daun pandan
Alat
Alat yang digunakan untuk pembuatan sirup dari daun pisang adalah



















Blender
Saringan
Kain kasa atau serbet
Kompor atau tungku
Baskom, ( 1 buah )
Timbangan
Gunting
Pisau
Gelas


Prosedur
Cara pembuatan sirup dari daun pisang diawali dengan mencuci daun pisang yang telah
di sortir. Kemudian daun pisang di timbang sebanyak 50 gr, lalu di potong-potong hingga kecil.
Setelah itu daun pisang yang telah di potong-potong hingga kecil dimasukkan ke dalam
blender dan tambahkan air secukupnya. Daun pisang yang telah di blender hingga halus
disaring menggunakan kain kasa atau serbet sebanyak 3-4 kali agar ampasnya benar-benar
hilang. Setelah itu masukkan kedalam panci dan tambahkan gula pasir sebanyak 4-6 sendok
makan ( jika daun pisang sebanyak 50 gram ), sedikit cytrun dan vanili sebanyak ½ sendok
makan. Kombinasi bahan tersebut di rebus selama 3-5 menit, kemudian di dinginkan dan
masukkan ke dalam gelas. Sirup daun pisang siap disajikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Daun pisang yang digunakan adalah daun pisang kepok, karena daun nya lebih tebal dan
menghasilkan aroma yang harum. Kandungan daun pisang yang paling tinggi ialah kandungan
allantolin yang berperan untuk memperbarui sel kulit mati di lapisan kulit Anda. Antioksidan
merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas (Hariyatmi, 2004 : 54).
Lamanya perebusan dilakukan sekitar 3-5 menit, jika terlalu lama akan berpengaruh
terhadap warna dan rasa dari sirup daun pisang itu sendiri. Perebusan ini bertujuan untuk
209


Prosiding Pengabdian Seminar Nasional seri 6
"Menuju Masyarakat Madani dan Lestari"

menghilangkan bakteri dan getah yang ada di daun pisang. Serta kebanyakan cytrun akan
mempengaruhi rasa daun pisang.
Sirup daun pisang khususnya daun pisang kepok, banyak sekali memiliki manfaat.
Dari segi kesehatan, daun pisang mengandung unsur-unsur yang bermanfaat bagi tubuh,
contohnya meredakan batuk, mengobati radang, menambah daya tahan tubuh, mengatasi
keputihan dan lain-lain.
Hasil pembuatan sirup dari daun pisang adalah warnanya hijau muda
Gambar 1.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, program ini dapat disimpulkan bahwa daun yang
digunakan untuk pembuatan sirup dari daun pisang ini adalah daun pisang kepok dan lama
perebusan dan kebanyakan cytrun akan mempengaruhi rasa dan warna dari sirup daun pisang
itu sendiri.

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan terselesaikannya Artikel Program Unggulan dari KKN Unit 404, kami
mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah S.W.T. atas limpahan karunia dan hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan
penelitian dan menyelesaikan Artikel Program Unggulan.
2. Bapak Drs. Aden Wijdan, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 dan Bapak Usmar Ismail, SE
selaku Dosen Pembimbing 2, terima kasih banyak atas segala masukan, kritik, dan saran
yang mendidik

210

ISBN: 978-602-60361-3-1
Yogyakarta, 30 November 2016

3. Kedua Orang Tua kami yang telah membantu dan mendukung kami dalam mengerjakan
Artikel Program Unggulan unit.
4. Teman-teman KKN Unit 404 : Satya Mernugraha Loka, Wardhatunnisa Saputri
Megananda, Hidayatul Fitri, Dayu Arya Pambudiarti, Yazid Luthfil Khaliq, Dian
Indriyani dan Putry Bayu Rini. Terima kasih atas kerjasamanya dalam menyelesaikan artikel
program unggulan unit 404


REFERENSI
Mun’im, Abdul dan Endang Hanani. 2012. Fitoterapi Dasar . Jakarta : Dian Rakyat.
Ansel, H. C, Allen, L. V and Popovich, N. G. 2005. Ansel Farmaccutical Dosage Form and
Drug Delivery System. Eight Edition, Lippincott Williams and Wilkins a Watters Kluver
Company. Philadelphia.

Sahaa, R.K., Srijan A., Syed Sohidul H.S., Priyanka R., (2013), Medicinal activities of the
leaves of Musa sapientum var. sylvesteris in vitro, Asian Pacific Journal of Tropical
Biomedicine, 3 (6), 476-482.
Mohapatra, D., Sabyasachi M. and Namrata S., (2010), Banana and its by-product utilization:
an overview, Journal of Science and Industrial Res.69 : 323-329

211