Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

(1)

Masalah Penyebaran data


(2)

Penyebaran Data

Penyajian data statistik dalam berbagai bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik, masih belum bisa membuat angka menjadi

berbicara .

Untuk dapat membuat suatu data berbicara dan bermakna, bisa menggunakan ukuran tendensi pusat data:

1. Rata-rata hitung (Arithmetic Mean) 2. Rata-rata pertengahan (Median) 3. Modus dll.

• Akan tetapi dengan cara diatas, dirasa masih belum cukup tajam dan teliti

• Karena belum dapat diketahui bagaimana penyebaran/ pemencaran/ variasi/ variabilitas data yang sebenarnya.


(3)

Contoh:

Mean dari hasil tes Bahasa Arab dari 2 kelompok (kelompok I asal SMP dan kelompok II asal MTs) adalah sama 50.

Ternyata nilai Bahasa Arab siswa:

1. Asal SMP tersebar antara 0-100 2. Asal MTs tersebar antara 40-60


(4)

Contoh:

Galang dan Awang adalah dua orang calon tes seleksi MABA di sebuah PT Agama Islam.

Ada 5 mapel yang diujikan (PMP, Dirasah Islamiyah, Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia)

Galang mendapat nilai: 60-60-60-60-60 Awang mendapat nilai: 80-45-60-40-75 Rata2 keduanya sama yaitu 60

Tapi nilai Awang lebih bervariasi daripada nilai Galang

Jadi dapat disimpulkan nilai Galang lebih stabil dibandingkan nilai Awang.

 Perlu ketajaman analisis untuk mengetahui variabilitas dan penyebarannya

Yaitu dengan Variabilitas Data atau Ukuran Penyebaran Data (Measures of Dispersion)


(5)

Penyebaran data

Statistik yang digunakan untuk

mengetahui luas penyebaran

data/variasi data dan

homogenitas data

Macam ukuran sebaran data:

Range, deviasi, varians


(6)

1. RANGE

Range (R) adalah ukuran statistik yang menunjukkan jarak

penyebaran antara skor (nilai) terendah (Lowest Score) sampai skor (nilai) tertinggi (Highest Score)

RUMUS:

Range (R=H-L)

R = Range yang kita cari

H = Skor atau nilai tertinggi (Highest Score) L = Skor atau nilai terendah (Lowest Score)


(7)

Contoh mencari Range:

Tabel 1. Perhitungan Range Nilai Hasil Tes untuk 5 Macam Bidang Studi yang Diikuti oleh 3 Orang Calon Mahasiswa Baru Pada Sebuah

Perguruan Tinggi Agama Islam.

Tabel 1. menunjukkan bahwa makin kecil jarak penyebaran nilai dari Nilai Terendah sampai Nilai Tertinggi, akan makin homogen (concentrated) distribusi nilai tersebut. Sebaliknya, semakin besar Range nya, maka akan makin berserakan (bervariasi) lah nilai-nilai yang ada dlm distribusi nilai tersebut.

 Semakin kecil Range maka mean yang diperoleh bisa dianggap representatif, sebaliknya semakin besar Range maka mean nya semakin meragukan.

No. Uji an

Nama Nilai yang dicapai H L R= H-L Jml. Nila i

Mean

PMP Dir.Is lam

B.Ind B. Arab

B. Ingg.

1. A 85 55 75 45 65 85 45 40 325 65

2. B 58 65 72 60 70 72 58 14 325 65


(8)

Kelebihan dan Kekurangan

Range

Kelebihan:

Dapat digunakan dalam waktu singkat untuk

menggambarkan penyebaran data.

Kekurangan:

1. Sifatnya labil dan kurang teliti karena

tergantung nilai ekstrimnya.

2. Tidak memperhatikan distribusi yang

terdapat dlm range itu sendiri.


(9)

2. DEVIASI

Deviasi Adalah selisih atau simpangan dari

masing-masing skor atau interval dari nilai rata-rata

hitungnya (

Deviation from the Mean)

.

Ada 2 jenis deviasi:

Deviasi yang berada di atas Mean ( deviasi positif)

Deviasi yang berada di bawah Mean (deviasi negatif)

NB: semua deviasi (+) dan (-) apabila dijumlahkan pasti

hasilnya nol

(0)


(10)

Contoh Deviasi:

Skor (X) F Deviasi (x= X-Mx)

8 1 8-6= +2

7 1 7-6= +1

6 1 6-6= 0

5 1 5-6= -1

4 1 4-6= -2

X= 30 N= 5 x=0

N

X

M

Ingat

x


(11)

Deviasi Rata-Rata

Yaitu jumlah harga mutlak deviasi dari tiap-tiap skor, di bagi dengan banyaknya skor itu sendiri

x

Deviasi rata-rata AD=

---N

AD = Average Deviation (Deviasi rata-rata)

x = Jumlah harga mutlak deviasi tiap-tiap skor atau interval N = Number of cases


(12)

Cara Mencari Deviasi Rata-rata

1. Deviasi Rata-Rata untuk Data Tunggal yang Masing-Masing Skornya Berfrekuensi 1

Tabel 2. Nilai Hasil Studi Tingkat Sarjana Cindy

Nilai F Deviasi (x=X-Mx)

73 1 +3

78 1 +8

60 1 -10

70 1 0

63 1 -8

80 1 +10

67 1 -3

X=490 N=7 x= 42

Tabel 3. Nilai Hasil Studi Tingkat Sarjana Novi

Nilai F Deviasi (x=X-Mx)

73 1 +3

69 1 -1

72 1 +2

70 1 0

71 1 +1

67 1 -3

68 1 -2


(13)

Nilai Hasil Studi Tingkat Sarjana Cindy

Interpretasi:

• Karena deviasi rata-rata yang dimiliki Novi jauh lebih kecil dari pada Cindy, maka dapat kita interpretasikan bahwa nilai hasil studi Novi sifatnya lebih homogen dari pada nilai studi yang dicapai Cindy

Nilai Hasil Studi Tingkat Sarjana Novi

0

,

6

7

42

70

7

490

N

x

AD

N

X

M

x

7

,

1

7

12

70

7

490

N

x

AD

N

X

M

x


(14)

2. Deviasi Rata-Rata untuk Data Tunggal yang Masing-Masing Skornya Berfrekuensi lebih dari 1

• Rumus:

AD= Average Deviation

fx = jumlah hasil perkalian antara

deviasi tiap-tiap skor dgn frekuensi masing2 skor tsb.

N = Number of cases

Usia (X)

f fX x fx

31 4 124 +3,8 +15,2 30 4 120 +2,8 +11,2 29 5 145 +1,8 +9,0 28 7 196 +0,8 +5,6 27 12 324 -0,2 -2,4 26 8 208 -1,2 -9,6 25 5 125 -2,2 -11,0 24 3 72 -3,2 -9,6 23 2 46 -4,2 -8,4 Total N= 50 fX= - fx=

N

fx

AD


(15)

Usia (X)

f fX x Fx

31 4 124 +3,8 +15,2 30 4 120 +2,8 +11,2 29 5 145 +1,8 +9,0 28 7 196 +0,8 +5,6 27 12 324 -0,2 -2,4 26 8 208 -1,2 -9,6 25 5 125 -2,2 -11,0 24 3 72 -3,2 -9,6 23 2 46 -4,2 -8,4 Total N= 50 fX=

1360

- fx=

82,0

• Langkah:

1. Mencari Mean (Mx)

2. Menghitung deviasi

masing2 skor

x=X-Mx

3. Jumlah

fx

4. Menghitung deviasi

rata2


(16)

3.

. Deviasi Rata-Rata untuk Data kelompokan

• Rumus

Interval f X fX x

(X-Mx)

fx

70-74 3 65-69 5 60-64 6 55-59 7 50-54 7 45-49 17 40-44 15 35-39 7 30-34 6 25-29 5 20-24 2 Total N=

N

fx

AD


(17)

Interval f X fX x (X - Mx)

fx

75 – 79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34

8 16 32 160 240 176 88 40 32 8

N=800 ∑f x


(18)

Interval f X fX x (X - Mx)

fx

75–79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 8 16 32 160 240 176 88 40 32 8 77 72 67 62 57 52 47 42 37 32 616 1152 2144 9920 13680 9152 4136 1680 1184 256 ∑fX= 43920 +22,1 +17,1 +12,1 +7,1 +2,1 -2,9 -7,9 -12,9 -17,9 -22,9 176,8 273,6 387,2 1136 504 510,4 695,2 516 572,8 183,2 ∑fx= 4955,2 M=54,9 AD= 6,194

N=800 ∑ f x


(19)

Deviasi Standar=

f

---N


(20)

Interval f X fX x (X - M)

x² fx²

75 – 79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 8 16 32 160 240 176 88 40 32 8 77 72 67 62 57 52 47 42 37 32 616 1152 2144 9920 13680 9152 4136 1680 1184 256

N=800 ∑ fX=

43920


(21)

Interval f X fX x (X - M)

x² fx² 75 – 79

70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 8 16 32 160 240 176 88 40 32 8 77 72 67 62 57 52 47 42 37 32 616 1152 2144 9920 13680 9152 4136 1680 1184 256 ∑fX= 43920 +22,1 +17,1 +12,1 +7,1 +2,1 -2,9 -7,9 -12,9 -17,9 -22,9 488,41 292,41 146,41 50,41 4,41 8,41 62,41 166,41 320,41 524,41 3907,28 ∑ fx²= 50472

N=800 ∑f x SD=

7,9


(22)

Interval

f

X

fX

x

(X - M)

f x²

75 – 79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34

8 16 32 160 240 176 88 40 32 8

∑fX

∑f


(1)

Interval

f

X

fX

x

(X - Mx)

fx

75 – 79

70-74

65-69

60-64

55-59

50-54

45-49

40-44

35-39

30-34

8

16

32

160

240

176

88

40

32

8

N=800

∑f x


(2)

Interval f X fX x (X - Mx)

fx 75–79

70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 8 16 32 160 240 176 88 40 32 8 77 72 67 62 57 52 47 42 37 32 616 1152 2144 9920 13680 9152 4136 1680 1184 256 ∑fX= 43920 +22,1 +17,1 +12,1 +7,1 +2,1 -2,9 -7,9 -12,9 -17,9 -22,9 176,8 273,6 387,2 1136 504 510,4 695,2 516 572,8 183,2 ∑fx= 4955,2 M=54,9 AD= 6,194

N=800 ∑ f x


(3)

Deviasi Standar=

f

---N


(4)

Interval

f

X

fX

x

(X - M)

fx²

75 – 79

70-74

65-69

60-64

55-59

50-54

45-49

40-44

35-39

30-34

8

16

32

160

240

176

88

40

32

8

77

72

67

62

57

52

47

42

37

32

616

1152

2144

9920

13680

9152

4136

1680

1184

256

N=800

∑ fX=

43920


(5)

Interval f X fX x (X - M)

x² fx²

75 – 79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 8 16 32 160 240 176 88 40 32 8 77 72 67 62 57 52 47 42 37 32 616 1152 2144 9920 13680 9152 4136 1680 1184 256 ∑fX= 43920 +22,1 +17,1 +12,1 +7,1 +2,1 -2,9 -7,9 -12,9 -17,9 -22,9 488,41 292,41 146,41 50,41 4,41 8,41 62,41 166,41 320,41 524,41 3907,28 ∑ fx²= 50472

N=800 ∑f x SD=

7,9


(6)

Interval

f

X

fX

x

(X - M)

f x²

75 – 79

70-74

65-69

60-64

55-59

50-54

45-49

40-44

35-39

30-34

8

16

32

160

240

176

88

40

32

8

∑fX

∑f