Penilaian Depg Krist 08

PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN ALAT
PENILAIAN

Burhan Nurgiyantoro
FBS/PPs Universitas Negeri Yogyakarta

22 April 2008

PENDAHULUAN










Kurikulum di dunia pendidikan Indonesia tergolong sering
berubah

Tujuan yang utama adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan
agar mampu menjawab tantangan zaman di dunia kerja
Kurikulum terakhir yang diberlakukan di Indonesia adalah
kurikulum yang berbasis pada kompetensi yang kemudian
dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Artinya, berbagai kompetensi yang telah dirumuskan
sebelumnya itulah yang akan dicapai lewat proses kegiatan
pembelajaran
Dalam perkembangannya yang kemudian KBK dikonkretkan
secara operasional menjadi KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai berlaku
pada 2007, maka disebut Kurikulum 2007
KTSP memberi kebebasan otonomi penuh kepada sekolah
untuk menyelenggarakan dan mengkreasikan pendidikan
2

Pendahuluan lanjutan…








KBK: desain kurikulum yang dikembangkan berdasarkan
seperangkat kompetensi
Ada tiga fokus utama KBK:

Kompetensi

Silabus

Evaluasi
Kompetensi sebagai tolok ukur pencapaian pendidikan
siswa dan kontrol kualitas secara nasional
Silabus sebagai bahan pembelajaran yang secara faktual
dibelajarkan di kelas
Evaluasi sebagai tolok ukur keberhasilan KBM,efisiensi
dan efektivitas KBM
3


Pendahuluan lanjutan…








KBK menerapkan prinsip MBS dan MBK
MBS: memberikan kebebasan kreativitas kepada
sekolah/PT (Kepala Sekolah/Pimpinan PT) untuk
meningkatkan pengelolaan sekolah/lembaga
MBK: memberikan kebebasan kreativitas kepada
guru/dosen untuk meningkatkan kegiatan PBM
Pembelajaran berbasis kompetensi mencakup:
 Kompetensi yang akan dicapai
 Strategi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi

 Sistem evaluasi untuk menentukan keberhasilan
siswa dalam mencapai kompetensi
Pelaksanaan KBK menerapkan berbagai prinsip
manajemen (SDM, fasilitas, pembelajaran, penilaian)
4

Manajemen
Penilaian

• Salah satu implikasi penting KBK terletak pada sistem
pembelajaran dan penilaian
• Manajemen penilaian yang meliputi:
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pengendalian pelaksanaan penilaian
 Pengelolaan hasil penilaian
• Perencanaan meliputi pengelolaan semua kegiatan
dalam penyiapan penilaian yang mencakup: penentuan
KD, indikator, bahan, waktu, penyiapan kisi-kisi,
penulisan soal, sampai penggandaan soal

• Pelaksanaan: realisasi perencanaan, pelaksanaan
pengukuran
• Perencanaan bagus, pelaksanaan tentunya juga baik,
tetapi tetap perlu pengendalian
• Pengelolaan hasil penilaian: untuk apa atau mau
diapakan hasil penilaian, bagaiamana cara mengolah, dll
5

Penilaian dan Pengukuran












Penilaian bersifat kualitatif, sedang pengukuran kuantitatif;
hasil pengukuran berwujud angka-angka
Penilaian kegiatan menafsirkan hasil pengukuran untuk
menentukan kadar pencapaian kompetensi
Penilaian: (1) proses untuk mengetahui kadar ketercapaian
tujuan dalam sebuah program, (2) pemberian nilai
(grading, valuing)
Penilaian dapat dilakukan dengan baik, akurat, dan objektif
jika kita mempunyai data-data angka (informasi) hasil
pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan
Pengukuran dapat berwujud kegiatan tes, pemberian
tugas-tugas tertentu (kinerja), pemberian angket (sikap),
dll.
Pengukuran akan mempunyai makna jika dikaitkan dengan
tujuan penilaian; jadi keduanya haruslah saling mendukung
sebagai sebuah sistem
6

Komponen Penilaian
• Komponen penilaian: (1) informasi, (2) pembuatan

pertimbangan, dan (3) pembuatan keputusan
• Informasi: pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
tingkah laku, sikap subjek-belajar; informasi antara lain
diperoleh lewat pengukuran
• Keakuratan informasi akan menjamin keakuratan,
objektivitas, dan ketepatan pembuatan pertimbangan
dan pengambilan keputusan; di sinilah sebenarnya
permasalahan utama penilaian: memperoleh informasi
akurat tentang seseorang/sesuatu yang akan dinilai
• Pertimbangan: estimasi kondisi dan penampilan kini dan
prediksi kondisi dan penampilan mendatang
• Pengambilan keputusan: pemilihan di antara sejumlah
alternatif atau berbagai arah tindakan.
• Pengambilan keputusan diikuti oleh tindakan
• Ketiga komponen penilaian perlu dimanajemen
denganbaik
7

PENILAIAN
BERBASIS KOMPETENSI

Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar

Kompetensi: pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai
dasar yang terrefleksi dalam berpikir dan bertindak

Kompetensi: seperangkat tindakan cerdas untuk
berpikir dan bertindak

Standar kompetensi: batas dan arah kemampuan
yang harus dikuasai

Kompetensi dasar: kemampuan minimal yang
harus dikuasai dan dijabarkan langsung dari
standar kompetensi

Penilaian standar kompetensi lewat kompetensi
dasar

Penilaian kompetensi dasar lewat indikator
8


Pengembangan Indikator
Indikator:
 dijabarkan langsung dari kompetensi dasar
 ciri, perbuatan, tanggapan yang ditunjukkan siswa
 berupa kata-kata kerja operasional
 petunjuk tingkah laku bukti hasil belajar
 cakupan bahan lebih sempit dibanding kompetensi
dasar
 pengembangannya diserahkan kepada kreativitas guru
 untuk menilai pencapaian kompetensi dasar
 sebagai dasar membuat soal, tugas, pertanyaan, atau
perintah
 satu indikator dapat terdiri dari satu atau bebarapa
soal
 Cakupan ranah: kognitif, afektif, psikomotorik
9

Sistem Pengujian
Berkelanjutan







Pengujian berbasis kompetensi menganut sistem
pengujian berkelanjutan
Sistem pengujian berkelanjutan: semua indikator
harus ada soalnya, hasil ujian dianalisis, dan ada
tindak lanjut (selama hal ini masih menjadi kendala
para guru baik karena kemauan maupun
kemampuan)
Perlu dikembangkan kisi-kisi untuk rencana
pengujian satu semester/tahun
Kolom kisi-kisi yang harus diisi: (i) kompetensi
dasar, (ii) materi pokok dan uraian materi, (iii)
pengalaman belajar, (iv) indikator, (v) jenis
tagihan, (vi) bentuk tagihan, (vii) waktu, (viii)
sumber/bahan/alat

10

Macam
Penilaian
 Penilaian dapat dibedakan ke dalam bermacam







kategori tergantung dari mana dilihat
Dilihat dari saat dan tujuan, penilaian dapat dibedakan
ke dalam penilaian proses dan produk/hasil
Penilaian proses: penilaian yang dilakukan ketika
KBM masih berlangsung, hasilnya dipergunakan untuk
umpan balik KBM; penilaian proses menjadi bagian dari
strategi pembelajaran yang dilakukan
Penilaian proses sering juga disebut sebagai penilaian
kelas (classroom assessment) walau sebenarnya
ada perbedaan fokus (proses pembelajaran vs penilaian
di proses pembelajaran) namun tidak bertentangan dan
bahkan saling mendukung
Penilaian hasil: penilaian untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir program
pembelajaran; penilaian hasil lazimnya mencakup
beberapa KD sekaligus dan dalam KBK disebut sebagai
penilaian blok
11

PENILAIAN KELAS



(Classroom) assessment: process of collecting, interpreting, and synthesizing
information to aid in decision making
Istilah penilaian kelas (classroom assessment) paling tidak mencakup tiga
hal:
 pupils
 instruction
 classroom climate









Termasuk di dalamnya: the full range of methods teachers use to gather
information; interpreting and synthesizing the information to helps teachers
understanding the pupils, plan and monitor instruction, and establish a viable
culture
Dalam penilaian kelas tidak hanya guru yang menilai siswa, proses
pembelajaran, dan suasana kelas, tetapi juga terjadi: so too do pupils
constantly assess the teacher, instruction, and classroom climate
Jika guru menilai motivasi siswa, kerja-keras, capaian akademik, dan
penyesuaian dengan suasana kelas, siswa juga: so too pupils want to know if
the teacher is fair, gives hard test, enforces rigid discipline
Fokus penilaian kelas: capaian kompetensi siswa, PBM, suasana kelas
selama berlangsungnya KBM
12

Tujuan Penilaian Kelas
Tujuan penilaian kelas yang utama:






Diagnosis of problems: masalah-masalah yang dialami
siswa di kelas yang mencakup kegiatan pembelajaran,
emosi, dan sosial; berdasarkan hal ini antara lain kemudian
guru memilih kegiatan pembelajaran remidial
Planning and conducting of instruction: perencanaan,
monitoring pelaksanaan, penciptaan dan pemertahanan
suasana kelas yang kondusif; fokus utama kegiatan adalah
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sebaik
mungkin sehingga membantu siswa mencapai kompetensi
Establish and maintain the social equilibrium of the
classroom: kondisi kelas biasanya cukup kompleks, maka
itu perlu diatur, dicptakan, dan dijaga keseimbangannya
sehingga suasana pembelajaran dapat berlangsung
kondusif
13

Tujuan Penilaian Proses




Penilaian proses dilakukan untuk menilai capaian
kompetensi siswa secara terus-menerus selama
berlangsungnya kegiatan pembelajaran
Tujuan penilaian proses paling tidak mencakup:
 Informasi akurat tentang capaian siswa selama masa
pengamatan/pembelajaran (tidak hanya pada akhir
kegiatan saja karena itu dapat bias) yang diperoleh
lewat berbagai cara
 Masukan untuk pemberian nilai akhir subjek-belajar
 Umpan-balik kegiatan pembelajaran: informasi tentang
capaian siswa memberikan informasi konkret tentang
efektivitas kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan



Informasi yang diperoleh dari penilaian proses
dapat dipergunakan untuk melihat kemajuan
belajar subjek-belajar (mirip portofolio)
14

MBK dan Penilaian Kelas/Proses
• MBK memberi kebebasan kreativitas guru/dosen di kelas
dalam mengelola PBM (dosen mempunyai hak otonomi
keilmuan)
• Itu juga berarti: kreativitas dalam melaksanakan
penilaian proses, penilaian kelas, dan kegiatan PBM
secara keseluruhan
• Inti MBK adalah pengelolaan PBM termasuk di
dalamnya penilaian kelas/penilaian proses
• Persoalan: bagaimana kita memanajemen penilaian
kelas/proses, khususnya dalam hal menilai kemajuan
dan capaian kompetensi siswa
• Penilaian kelas/proses menjadi bagian dari PBM
• PBM dan penilaian diintegrasikan, saling memberikan
umpan balik, untuk menciptakan suasana kelas yang
kondusif dan capaian target kompetensi maksimal
15

Macam Penilaian Proses
Cakupan Ranah:




Psikomotor, performansi, kinerja
Afektif, sikap, minat, motivasi berperilaku, tingkah laku
Kognitif, daya berpikir

Bentuk:





Pengamatan informal: pengamatan capaian kognitif, kinerja, dan
berbagai perilaku afektif
Kuis: pertanyaan singkat di kelas dan hanya ditujukan dan atau
dijawab oleh sebagian siswa
Tanya-jawab: mirip kuis, ini bisa menjadi bagian dari strategi
pembelajaran
Tugas rumah: pemberian tugas-tugas tertentu yang harus dikerjakan
siswa di luar kelas; tugas rumah harus ditagih, diperiksa, dan
hasilnya diketahui oleh siswa; jadi ia juga berfungsi sebagai
reinforcment
16

Lanjutan…
 Latihan: pemberian latihan-latihan tertentu yang
dikerjakan siswa di kelas; sebaiknya latihan diawasi
guru; hasil pekerjaan siswa dibicarakan bersama; ia
juga berfungsi reinforcement
 Ulangan harian: ulangan-ulangan yang dimaksudkan
untuk menagih dan menyadap capaian kompetensi
tertentu siswa; menyadap capaian satu kompetensi;
hasil ulangan siswa harus tahu; ia juga berfungsi
reinforcement
 Pemberian tugas tertentu: penugasan untuk
melakukan aktivitas, unjuk kerja/kinerja, atau sesuatu
yang lain; pemberian kesempatan kepada siswa
untuk melakukan unjuk kerja terkait dengan
pembelajaran; ini penting untuk meningkatkan rasa
percaya diri
17

Langkah Penilaian
• Tentukan kompetensi dasar yang akan diujikan (ambil di
kurikulum)
• Buat deskripsi bahan yang akan diujikan
• Buat kisi-kisi pengujian (diikuti telaah oleh sejawat, revisi);
kisi-kisi yang baik dapat dipergunakan sebagai
pertanggungjawaban validitas alat tes (validitas isi)
• Tulis soal ujian
• Telaah soal ujian oleh sejawat (menggunakan lembar
pengamatan), revisi
• Uji coba alat evaluasi atau pelaksanaan tes
• Penyekoran
• Telaah hasil uji coba per indikator per kompetensi dasar
• Analisis hasil ujian: analisis butir soal dan penghitungan
indeks reliabilitas
• Tindak lanjut: -revisi alat tes (uji coba, analisis, soal jadi,
bank soal)-remidial, pengayaan, akselerasi
18

Pembuatan Deskripsi Bahan
Uji
• Bahan pembelajaran yang diujikan adalah bahan







yang telah diajarkan
Bahan yang diajarkan tentu telah disiapkan
sebelumnya (ketika akan melangsungkan PBM)
Bahan pembelajaran adalah sarana untuk mencapai
kompetensi yang dibelajarkan dan yang secara
faktual menjadi topik pembelajaran
Deskripsi bahan pembelajaran bersumber dari
silabus dan penjabaran silabus
Uraian lebih lengkap lazimnya ada dalam buku teks
SK, KD, Indikator, dan bahan pembelajaran yang
akan diukur ketercapaiannya harus ditunjukkan
dalam kisi-kisi
Kisi-kisi harus menjadi acua pembuatan soal
pengujian
19

Pembuatan Kisi-kisi
Pengujian
• Kisi-kisi adalah cetak-biru panduan penyusunan soal-soal ujian
• Semua pembuatan soal ujian harus mendasarkan diri pada kisikisi yang telah disusun/disepakati
• Atau sebaliknya, semua soal harus secara jelas menunjuk pada
komponen kisi-kisi yang mana
• Komponen kisi-kisi paling tidak mencakup (i) standar
kompetensi, (ii) kompetensi dasar, (ii) materi pokok, (iv)
indikator, (v) jumlah soal, (vi) nomor soal, (vii) bentuk soal,
(viii) waktu
• Kisi-kisi bisa disusun oleh setiap pengajar atau mungkin sudah
disediakan formatnya oleh lembaga
• Jika kisi-kisi dibuat oleh pengajar sendiri, sebelum
dipergunakan harus ditelaah terlebih dahulu oleh sejawat
(orang yang ahli di bidangnya, expert judgement)
• Jika ada saran perbaikan, ia harus direvisi, dan barulah
dipergunakan sebagai acuan penulisan soal ujian
• Alat ujian (tes) yang ditulis dengan mendasarkan diri pada kisikisi yang baik (: telah dinyatakan baik oleh expert), dapat
dipandang telah memenuhi validitas isi
20

Contoh Kisi-kisi
Pengujian
Contoh I: (satu standar kompetensi)
Standar Kompetensi:
No.
1.

Kompetensi
Dasar

Materi
Pokok

Indikator Soal
Nomor
1)
2)
3)

1
2, 3
4

Jumlah
Soal
1
2
1

Bentuk
Soal
PG

2.
3.
n.
21

Contoh Kisi-kisi Pengujian

Contoh II: (sejumlah standar kompetensi)
No.

Standar
Kompetensi

1.

Kompetensi
Dasar
1.

Materi
Pokok

Indikator

1)
2)
3)

Soal
Nomor

Jumlah
Soal

Bentuk
Soal

2
1
3

PG

1, 2
3
4, 5, 6

2.
3.
4.

2.

n

Jumlah

60
22

ALAT PENILAIAN
• Tes: alat pengumpul informasi tentang subjek
belajar yang berupa seperangkat pertanyaan,
latihan, atau alat lain yang dipakai untuk
mengukur pengetahuan, kemampuan,
intelegensi, atau keterampilan
 Ada sejumlah alat tes: uraian (esai), objektif,
dan uraian-objektif

• Nontes: alat pengumpul informasi tentang subjek
belajar yang bukan berupa tes
 Ada sejumlah alat nontes: pengamatan,
penugasan, wawancara, kuesioner, portofolio
23

Nontes
• Kuesioner (angket):
 Daftar pertanyaan untuk mendapatkan tanggapan
responden (sikap, kecenderungan, motivasi, pendapat, dll)
 Bersifat sepihak (pertanyaan hanya dr pemberi angket)
 Dapat terbuka atau tertutup
 Penyekoran dengan skala (Likert: 1-4; 1-5)
 Kuantifikasi sesuatu yang kualitatif
 Semua jawaban/pilihan jawaban ada skornya
 Tidak ada jawaban salah hanya berbeda bobotnya

• Pengamatan:

 Untuk mengamati (menilai) tingkah laku, penampilan,
praktik (berbahasa)
 Pastikan aspek apa yang mesti diamati
 Ada lembar observasi

• Wawancara:

 Dimaksudkan untuk mendapatkan informasi tentang
respoden (siswa)
 Dapat terpimpin atau bebas, ada daftar pertanyaan
 Dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan
berbahasa lisan (untuk menyeleksi calon
mahasiswa/pegawai)

24

Lanjutan…

• Penugasan:
 Pemberian tugas melakukan aktivitas tertentu:
mewawancarai, berseminar, meliput suatu
peristiwa, bertugas di suatu kegiatan, dll
 Pemberian berbagai tugas tersebut diikuti
pembuatan laporan, dan laporan inilah yang
merupakan bukti konkret siswa telah melaksanakan
tugas
 Penilaian dengan cara ini akan memberikan data
otentik tentang kemampuan berbahasa (: menulis!)
siswa
 Penilaian dapat dilakukan sebagaimana halnya
menilai sebuah karangan, tetapi kebenaran fakta
harus diutamakan
 Kumpulan karya penugasan ini juga dikenal sebagai
portofolio
25

Lanjutan…
• Portofolio:
 Sekumpulan karya siswa yang disusun secara sistematis selama jangka
waktu pembelajaran tertentu
 Portofolio diperoleh lewat penugasan yang diberikan secara terstruktur
 Selain untuk menilai hasil belajar siswa, portofolio juga dapat berfungsi
untuk memantau perkembangan kemajuan belajar
 Portofolio merupakan bukti (evidence) pengalaman yang dihasilkan
sepanjang waktu pembelajaran yang dijadikan objek penilaian
 Karya yang diperoleh adalah hasil kerja langsung siswa, maka
protofolio merupakan bahan untuk penilaian otentik (authentic
assessment) dan sekaligus penilaian kinerja (performance assessment)
 Bahan yang termasuk portofolio sebenarnya dapat apa saja yang
menyangkut semua perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran
 Barton & Collins (1997) membedakan objek penilaian portofolio
(evidence) ke dalam:
o Hasil karya peserta didik (artifacts): hasil kerja yang
dilakukan di kelas
o Reproduksi (reproduction): hasil kerja peserta didik yang
dilakukan di luar kelas
o Pengesahan (attestations): pernyataan dan hasil
pengamatan guru/pihak lain terhadap peserta didik
o Produksi (productions): hasil kerja peserta didik yang
sengaja dipersiapkan untuk portofolio
26

Pengembangan Alat
Evaluasi Ranah Afektif
• KBK mementingkan penilaian ranah afektif
• Ranah afektif: watak perilaku perasaan, sikap,
minat, emosi, motivasi, kecenderungan nilai-nilai
• Keberhasilan belajar didukung oleh faktor afeksi:
afeksi tinggi akan berhasil secara optimal
• Inventori ranah afektif lewat pengamatan,
wawancara, angket
• Hasil inventori afektif untuk memotivasi siswa agar
lebih berminat dan termotivasi untuk belajar lebih
baik sehingga capaiannya lebih optimal
• Afeksi dalam pembelajaran agama mesti terlihat
dalam bentuk tingkah laku keseharian

27

Langkah Pengembangan
Instrumen Inventori Afektif
• Tentukan komponen ranah afektif yang akan
diinventori
• Tentukan cara inventori data afektif: pengamatan,
wawancara, atau angket
• Buat kisi-kisi pengujian dan indikator
(pertanyaan) tiap komponen afektif
• Tentukan rentangan skala penilaian (skala Likert),
misalnya 1- 5: 5 (sangat tinggi) dan 1 (sangat
rendah)
• Berikan daftar pertanyaan kepada siswa
• Lakukan penyekoran; misalnya ada 15
pertanyaan: skor tertinggi 75 dan terendah 15
• Buat pedoman posisi afektif siswa, misalnya: 66 –
ke atas: tinggi; 36-65: sedang; 15-35: rendah 28

Contoh Pertanyaan dan Penilaian Siswa untuk Mata
Pelajaran Agama lewat Angket
No.
1.

Saya senang pada mata pelajaran
agama

2.

Saya merasa rugi jika tidak ikut
mata pelajaran agama

3.

Saya selalu menyediakan waktu
belajar untuk mata pelajaran
agama

4.

Saya berusaha baik untuk
memahami pelajaran agama

5.

Saya berusaha untuk memperoleh
buku-buku pelajaran agama

6.

Saya merasakan adanya manfaat
yang besar dari mata pelajaran
agama

7.

Skala Penilaian

Pernyataan

Dan seterusnya

5

4

3

2

1

29

Contoh Penilaian Kecenderungan
Berperilaku Siswa untuk Mata Pelajaran
Agama
lewat Pengamatan
No.

Indikator Perilaku

1.

Selalu berdoa terlebih dahulu
sebelum melakukan berbagai
aktivitas

2.

Berperilaku baik, jujur, berdisiplin,
dan bertanggung jawab

3.

Mengingatkan kawaannya yang
berperilaku tidak benar

4.

Bersikap ramah dan suka membantu
kawannya

5.

Mengikuti pelajaran dengan tekun
dan senang belajar bersama

6.

Mengerjakan tugas dengan baik

Skala Penilaian
5

4

3

2

1

30

CATATAN PENUTUP















MBK yang memberi kebebasan kreativitas guru menuntut
tanggung jawab besar
Jadi, perlu adanya kreativitas guru
Kreativitas dapat dipelajaari dan dilatihkan, tetapi perlu kemauan
untuk berjuang untuk dapat memiliki
Penilaian kelas/proses sebaiknya dilakukan terus-menerus
sepanjang PBM, tetapi mesti tetap terencana
Kebijakan boleh diubah, kurikulum boleh diganti, tetapi
keberhasilan pembelajaran tetap saja lebih banyak ditentukan
oleh apa yang terjadi di kelas
Teori boleh bagus, tetapi realisasi di kelas tergantung pada sikap
dan kemauan (juga: kemampuan) guru sebagai pemegang
otoritas
Hal yang perlu direnungkan: maukah kita berkorban melakukan
itu semua demi siswa kita, mahasiswa kita?
Kita pasti bangga jika anak kita, mantan siswa dan mahasiswa
kita mencapai suskses melebihi capaian kita
31

SELAMAT BERJUANG
Meningkatkan Profesionalitas
Menyambut UU Guru & Dosen

Terima Kasih
32