Dewan Dukung Inspektorat Audit Bawaslu

Dewan Dukung Inspektorat Audit Bawaslu

Ilustrasi dana hibah (google)
Kalangan DPRD NTB mendukung penuh langkah Inspektorati NTB untuk melakukan
auditii khusus terhadap dana hibah yang diterima Bawaslu NTB tahun 2013 sebesar Rp13,5
miliar untuk mendukung pengawasan pilkada Gubernur-Wakil Gubernur NTB. Audit khusus
dipandang perlu untuk menjaga nilai dari opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) iii yang
diperoleh Pemprov NTB dari BPK RI.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD NTB, H. Mahalli Fikri kepada Global FM
Lombok di Mataram kemarin. Ia mengatakan, audit khusus tersebut bukan untuk mencaricari kesalahan Bawaslu. Oleh karenanya ia berharap agar Bawaslu tidak menyalahartikan
audit khusus tersebut. Termasuk pertanyaan Bawaslu terkait adanya motif dari audit khusus
tersebut.
“Itu namanya su’udzon, apa hubungannya Bawaslu dengan Pilkada Kota. Kalau
Bawaslu mengatakan seperti itu berarti Bawaslu ada main mata sama orang yang terlibat
dengan Pilkada Kota. Entah Panwaslu atau pesertannya. Berarti dia sendiri yang
mengumumkan dia ada hubungannya dengan itu kalau dikait-kaitkan dengan itu (Pilkada
Kota). Tidak ada, siapa yang mencurigai Bawaslu seperti itu,” katanya.
Ia mengatakan, audit tersebut merupakan bagian dari pengawasan yang rutin harus
dilakukan Pemprov NTB melalui Inspektorat sebagai langkah preventif sehingga tidak terjadi
masalah besar dalam pengelolaan keuangan. Daripada persoalan keuangan tersebut sampai ke
ranah hukum, menurutnya akan lebih baik dilakukan audit oleh Inspektorat.

“Harusnya Bawaslu itu bersyukur, tidak langsung yang memeriksa itu jaksa atau polisi.
Saya akan lebih respek jika investigasiiv di DPR itu dilakukan oleh Inspektorat daripada ujukujuk yang datang jaksa.”katanya.

Sumber berita:
1. Suara NTB, Dewan Dukung Inspektorat Audit Bawaslu, Jumat, 4 September 2015.
2. Lombok Post, Diaudit, Bawaslu Bela Diri, Senin, Jumat, 4 September 2015.

Catatan:
 Hibah daerah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah atau
pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian (Pasal 1 angka 10 Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah).
 Selanjutnya dalam Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 dijelaskan bahwa
hibah kepada Pemerintah Daerah merupakan salah satu sumber penerimaan daerah untuk
mendanai penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam
kerangka hubungan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2008 Bagian Keempat Pasal 5, menyatakan
bahwa Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah.

i.


Inspektorat Provinsi, aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab
langsung kepada gubernur.

ii.

Audit, pemeriksaan keuangan, memeriksa pembukuan, suatu pemeriksaan resmi
mengenai perkembangan situasi keuangan dari perorangan atau suatu organisasi
(umum).

iii.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion), pendapat wajar tanpa
pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperikasa
menyajikan secara wajar : dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil
usaha, dan arus kas entitas tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.

iv.


Investigasi, penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta-fakta melakukan
peninjauan; percobaan, dan sebagainya, dengan tujuan memperoleh jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan terutama yang menyangkut peristiwa, sifat, atau khasiat suatu
zat, dan sebagainya; penyidikan