Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH
(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia
Periode 2010-2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

EKO SUNARWAN
NIM 1111046100047

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H./2015 M.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate
Governance yang diukur dengan Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan

Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja
keuangan perbankan syariah yang diukur dengan Return On Asset (ROA).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan
syariah yaitu Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)
berdasarkan statistik perbankan syariah yang dipublikasikan Bank Indonesia perDesember 2013. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah dari tahun 2010
sampai tahun 2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling. Total sebanyak 30 bank, yaitu 10 Bank Umum Syariah
dan 20 Unit Usaha Syariah yang ditentukan sebagai sampel. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah berpengaruh signifikan terhadap kinerja
keuangan yang diukur dengan Return on Asset (ROA). Sedangkan variabel
independen Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return on
Asset (ROA).

Kata kunci: Good Corporate Governance, Dewan Komisaris, Dewan Direksi,
Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Dewan Pengawas
Syariah, Kinerja Keuangan , Return On Asset (ROA).


v

KATA PENGANTAR

   
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap
terurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatun
khasanah dalam hidup ini yang telah menuntun umatnya dari alam kegelapan menuju
ke alam yang terang benderang.
Alhamdulillah, penelitian yang berjudul “PENGARUH GOOD CORPORATE
GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT
USAHA SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2010-2013)” telah dapat penulis
selesaikan. Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang

terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater dan pihak-pihak
yang telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini. Sebagai bentuk penghargaan,
penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.

Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syar iah dan
Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH,

selaku Ketua Program Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.

Bapak Abdurrauf, Lc, MA, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


vi

4.

Bapak Ali Rama, SE, M.Ec, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu serta memberikan arahan dan masukan yang sangat bermanfaat demi
terselesaikannya skripsi ini dengan baik.

5.

Bapak Dr. Alimin, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak membantu penulis dalam hal akademik terkait penyelesaian studi.

6.

Segenap dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu pengetahuan yang sangat
bermanfaat bagi penulis.


7.

Kedua orang tua tercinta, Bapak dan Ibu atas limpahan kasih sayang, doa dan
air mata serta dukungan yang tiada pernah berakhir untuk penulis walaupun
jarak memisahkan. Segala perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan
demi pendidikan penulis. Tercurah doa selalu untukmu Bapak dan Ibu.

8.

Nenek dan kak Hendri atas doa dan dukungan yang selalu diberikan kepada
penulis serta adik-adik tercinta adik Riyan, Adik Diana dan Adik Edi atas
keceriaan dan kebahagiaan yang tiada habisnya, rajin belajar dan gapailah citacita kalian.

9.

Teman-teman seperjuangan dari Luwu Timur Sulawesi Selatan yang tergabung
dalam HIPMAJA LUTIM atas dukungan dan hiburannya ditengah-tengah
kesibukan kuliah. Andhiny atas dukungan dan motivasinya yang sangat
membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.


10.

Teman-teman seperjuangan perbankan syariah 2011, untuk kebersamaannya
selama ini. Semoga perjuangan kita selama ini akan berbuah manis dan suk ses
untuk kita semua.

11.

Serta seluruh pihak yang telah berjasa namun belum mampu penulis sebutkan
satu persatu.
Semoga Allah SWT dengan ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan

pahala yang berlipat ganda. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha
dengan semaksimal mungkin memberikan yang terbaik. Penulis menyadari skripsi ini

vii

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan
kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini.
Demikian skripsi ini penulis susun, semoga bermanfaat untuk masyarakat luas dan

menambah ilmu pengetahuan. Amin.

Jakarta, 16 April 2015

Penulis

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iv
ABSTRAK.............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................................... 9
1. Pembatasan Masalah ............................................................................. 9
2. Perumusan Masalah............................................................................... 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 11
1. Tujuan Penelitian................................................................................... 11
2. Manfaat Penelitian................................................................................. 12
a. Bagi Perusahaan .............................................................................. 12

ix

b. Bagi Institusi ................................................................................... 12
c. Bagi Peneliti .................................................................................... 13
d. Bagi Calon Investor......................................................................... 13
D. Sistematika Penulisan.................................................................................. 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 15
A. Agency Theory (Teori Keagenan) ............................................................... 15
B. Good Corporate Governance...................................................................... 17
1. Pengertian Good Corporate Governance.............................................. 17

2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ....................................... 21
3. Tujuan Good Corporate Governance ................................................... 25
4. Manfaat Good Corporate Governance ................................................. 26
C. Corporate Governance pada Perbankan Syariah ........................................ 28
D. Peraturan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance pada
Perbankan Syariah ....................................................................................... 33
E. Kinerja Keuangan........................................................................................ 35
F. Dewan Komisaris ........................................................................................ 38
G. Dewan Komisaris Independen .................................................................... 39
H. Dewan Direksi ............................................................................................. 41
I. Komite Audit ............................................................................................... 43
J. Dewan Pengawas Syariah ........................................................................... 47
K. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 50
L. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 56
x

M. Hipotesis ...................................................................................................... 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 58
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 58
B. Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 58

C. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 59
D. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 60
1. Variabel Bebas (Independent Variable) ................................................ 61
a. Aktivitas Dewan Komisaris ............................................................ 61
b. Dewan Direksi ................................................................................. 62
c. Dewan Komisaris Independen ........................................................ 63
d. Komite Audit ................................................................................... 64
e. Dewan Pengawas Syariah ............................................................... 65
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)................................................. 66
a. Kinerja Keuangan............................................................................ 66
E. Metode Analisis Data .................................................................................. 67
1. Estimasi Model Data Panel ................................................................... 69
a. Metode Common Effect atau Pooled Least Square (PLS) .............. 69
b. Metode Fixed Effect Model (FEM) ................................................. 70
c. Metode Random Effect Model (REM) ............................................ 70
2. Tahap Analisis Data .............................................................................. 72
a. Uji Chow ......................................................................................... 72
b. Uji Hausman.................................................................................... 73
xi


3. Uji Hipotesis.......................................................................................... 74
a. Koefisien Determinasi (R2 ) ............................................................. 74
b. Uji F (Uji Simultan) ........................................................................ 75
c. Uji t (Uji Parsial) ............................................................................. 76
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 77
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian................................................ 77
1. Deskripsi Objek Penelitian .................................................................... 77
2. Deskripsi Sampel Penelitian.................................................................. 78
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian............................................................... 81
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 81
a. Variabel Independen ....................................................................... 83
b. Variabel Dependen .......................................................................... 86
C. Uji Pemilihan Model Regresi Panel ............................................................ 86
1. Uji Chow ......................................................................................... 86
2. Uji Hausman.................................................................................... 89
D. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 92
1. Uji Model Regresi Data Panel Terpilih ........................................... 92
a. Koefisien Determinasi (R2 ) ....................................................... 93
b. Uji F (Uji Simultan)................................................................... 95
c. Uji t (Uji Parsial) ....................................................................... 96
E. Analisis Regresi Berganda .......................................................................... 104

xii

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 106
A. Kesimpulan.................................................................................................. 106
B. Implikasi ...................................................................................................... 107
C. Saran ............................................................................................................ 109
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 110
LAMPIRAN ........................................................................................................... 115

xiii

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Corporate Governance Konvensional dan Syariah............... 32
Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu ............................................................. 53
Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel............................................................................. 80
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif .................................................................................. 82
Tabel 4.3 Hasil Uji Metode Common Efect ............................................................ 87
Tabel 4.4 Hasil Uji Metode Fixed Effect................................................................. 88
Tabel 4.5 Hasil Uji Chow........................................................................................ 89
Tabel 4.6 Hasil Uji Metode Fixed Effect................................................................. 90
Tabel 4.7 Hasil Uji Metode Random Effect ............................................................ 91
Tabel 4.8 Hasil Uji Hausman .................................................................................. 92
Tabel 4.9 Hasil Uji Terpilih Metode Random Effect .............................................. 93
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi (R2 ) ................................................................... 94
Tabel 4.11 Hasil Uji F (Uji Simultan)..................................................................... 95
Tabel 4.12 Hasil Uji t (Uji Parsial) ......................................................................... 97

xiv

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur/Organ Good Corporate Governance pada
Perbankan Syariah............................................................................. 33
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................ 56

xv

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perkembangan Return On Asset (ROA) Perbankan Syariah ................. 78

xvi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sampel Bank Umum Syariah (BUS) ........................................ 115
Lampiran 2 Daftar Sampel Unit Usaha Syariah (UUS) .......................................... 115
Lampiran 3 Data Sampel Penelitian Bank Umum Syariah (BUS).......................... 117
Lampiran 4 Data Sampel Penelitian Unit Usaha Syariah (UUS)............................ 119
Lampiran 5 Statistik Deskriptif ............................................................................... 123
Lampiran 6 Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Panel ........................................... 124
Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis............................................................................... 127

xvii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu satu tahun terakhir

tergolong pesat, khususnya pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS) yang mendominasi aset perbankan syariah. Dari data Bank Indonesia (BI),
tercatat aset perbankan syariah per Oktober 2013 meningkat menjadi Rp229,5 trilyun
. Bila ditotal dengan aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah, maka aset
perbankan syariah mencapai Rp235,1 trilyun. Dengan peningkatan market share yang
juga mencapai 4,8% dan jumlah rekening 12 juta rekening atau 9,2% dari total
rekening perbankan nasional serta jumlah kantor mencapai 2.925 kantor. 1
Indonesia pernah mengalami krisis keuangan hebat pada tahun 1997 yang telah
merusak tatanan dan sendi-sendi perekonomian Indonesia khususnya dunia
perbankan. Hal ini mengakibatkan terjadi krisis perbankan terparah dalam sejarah
perbankan nasional yang menyebabkan penurunan kinerja perbankan nasional.
Berbagai penelitian menyebutkan bahwa krisis ekonomi hebat yang melanda
indonesia terjadi karena buruknya penerapan Good Corporate Governance di
Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Baird bahwa salah satu akar penyebab
timbulnya krisis ekonomi di Indonesia dan juga di berbagai negara Asia lainnya
adalah buruknya pelaksanaan Corporate Governance (tata kelola perusahaan) di
hampir semua perusahaan yang ada, baik perusahaan yang dimiliki pemerintah
1

Bank Indonesia,”Outlook Perbankan Syariah”,2013. h. 1.

1

2

(BUMN) maupun yang dimiliki pihak swasta. 1 Dengan buruknya pelaksanaan
corporate governance, maka tingkat kepercayaan para pemilik modal menjadi turun
karena investasi yang mereka lakukan menjadi tidak aman. Hal ini tentu akan diikuti
dengan tindakan penarikan atas investasi yang sudah ditanamkan, sementara investor
baru juga enggan untuk melakukan investasi. 2
Melihat hal tersebut, mendorong Bank Indonesia sebagai Bank Sentral mulai
berbenah diri karena tidak ingin kejadian yang sama terulang lagi di kemudian hari.
Oleh sebab itu, sejak awal januari 2004 Bank Indonesia telah memiliki sebuah
blueprint mengenai tatanan industri perbankan kedepan yang dinamakan Arsitektur
Perbankan Indonesia (API). 3
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Kep-117/MMBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate
Governance pada

Badan

Usaha

Milik

Negara,

dan

telah

disempurnakan

dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01
/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate
Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara menekankan kewajiban bagi Badan
Usaha Milik Negara untuk menerapkan Good Corporate Governance secara
1

Baird, M., The Proper Governance of Companies Will Become as Crucial to the World
Economy as the Proper Governing of Countries, Paper. 2000.
2
Azhar Maksum, “ Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia”, Gelanggang
Mahasiswa, (Medan: Kampus Universitas Su matra Utara, 17 Desember 2005), h. 2.
3
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan industri perbankan
untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri
perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem
perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka
membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

3

konsisten dan atau menjadikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance sebagai
landasan operasionalnya, yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan
keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang
saham

dalam

jangka

panjang

dengan

tetap

memperhatikan

kepenti-

ngan stakeholders lainnya, dan berlandaskan peraturan perundang-undangan serta
nilai- nilai etika.
Bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan penerapan Good Corporate
Governance dalam dunia perbankan juga dilakukan dengan menetapkan kebijakan
melalui Bank Indonesia yang tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.
8/4/PBI/2006

dan

disempurnakan

dalam

Peraturan

Bank

Indonesia

No.

8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Didalam Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, ditentukan
bahwa dalam melaksanakan usahanya, Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib
memenuhi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), prinsip
kehati-hatian dan pengelolaan risiko. Selain itu Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah
diwajibkan pula untuk menerapkan prinsip mengenal nasabah dan perlindungan
nasabah termasuk kewajiban untuk menjelaskan kepada Nasabah mengenai
kemungkinan timbulnya risiko kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang
dilakukan melalui Bank Syariah. Penerapan Good Corporate Governance dalam
perbankan syariah diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders).

4

Penilaian kinerja suatu entitas bisnis maupun manajemen bisnis dewasa ini
tidak hanya diukur dari aspek keuangan. Tanggung jawab keuangan yang
ditampakkan dengan ukuran moneter, akuntansi maupun rasio-rasio tertentu juga
harus dilengkapi dengan kinerja non-keuangan seperti penerapan good corporate
governance, pelaksanaan corporate social renponsibility dan sosially responsible
invesment yang memadai. 4
Penerapan prinsip Good Corporate Governance dalam dunia usaha di Indonesia
merupakan tuntutan zaman agar perusahaan-perusahaan yang ada tidak terlindas oleh
persaingan global yang semakin keras. Prinsip-prinsip dasar dari Good Corporate
Governance pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap
kinerja suatu perusahaan. 5 Peran dan tuntutan investor serta kreditor asing mengenai
penerapan prinsip Good Corporate Governance merupakan salah satu faktor dalam
pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan.
Salah satu kasus masih lemahnya penerapan Corporate Governance di
Indonesia yaitu munculnya berbagai skandal akuntansi yang terjadi pada perusahaanperusahaan telah mengakibatkan turunnya kepercayaan publik terutama investor
terhadap pelaporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) menemukan beberapa pelanggaran kepatuhan PT Jamsostek atas
laporan keuangan 2011 dengan nilai di atas Rp 7 triliun, Hal tersebut terungkap
Dhaniel Syam dan Taufik Najda, “Analisis Kualitas Penerapan Good Corporate Governance
pada Bank Umum Syariah di Indonesia Serta Pengaruhnya terhadap Tingkat Pengembalian dan
Risiko Pembiayaan”. Jurnal Rev iu Akuntansi dan Keuangan Vo l.2 No. 1, April 2012, h. 195.
5
Tri Purwani,” Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan”, Majalah
Ilmiah Informat ika vo l. 1 No. 2 Universitas AKI, Mei 2010, h. 54.
4

5

dalam makalah presentasi Bahrullah Akbar, anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan.
Bahrullah mengatakan ada empat temuan BPK atas laporan keuanga n 2011
Jamsostek yang menyimpang dari aturan. Pertama, Jamsostek membentuk Dana
Pengembangan Progran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar Rp7,24 triliun yang tidak
sesuai dengan Peraturan Pemerintah 22/2004. Kedua, Jamsostek kehilangan potensi
iuran karena terdapat penerapan tarif program yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Ketiga, BPK menemukan Jamsostek belum menyelesaikan aset eks investasi
bermasalah, yakni jaminan medium term notes. Adapun temuan keempat dari BPK
adalah masih terdapat beberapa kelemahan dala m pemantauan piutang hasil 5
investasi. Pengendalian dan monitoring PT Jamsostek atas piutang jatuh tempo dan
bunga deposito belum sepenuhnya memadai. 6
Dengan melihat contoh kasus tersebut, sangat releven bila ditarik suatu
pertanyaan tentang efektifitas penerapan Corporate Governance. Good Corporate
Governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi
ekonomis yang dapat membantu terciptanya hubungan yang kondusif dan dapat
dipertanggungjawabkan diantara elemen dalam perusahaan (Dewan komisaris,
Dewan Direksi dan para pemegang saham) dalam rangka meningkatkan kinerja
perusahaan. Dalam paradigma ini, Dewan Komisaris berada pada posisi untuk
memastikan bahwa manajemen telah bekerja dengan benar demi kepentingan
perusahaan sesuai strategi yang telah ditetapkan serta menjaga kepentingan para

6

Rustia Anastasya, diakses tanggal 10 februari 2015 dari http://investasi.kontan.co.id/news/bpk
- temukan – potensi penyimpangan-gcg-di-atas-rp7-triliun. 2012

6

pemegang saham yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomis perusahaan. Demikian
juga komite audit mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal
memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga
terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya
Good Corporate Governance.7 Ini menunjukan bahwa penerapan Good Corporate
Governance tidak hanya berakibat positif bagi pemegang saham, tetapi juga kepada
masyarakat.
Penerapan Good Corporate Governance pada bank syariah menjadi sangat
penting. Ini dikarenakan bank syariah memiliki perbedaan yang mendasar dengan
bank konvensional, salah satunya adalah penerapan shariah compliance. Penerapan
shariah compliance inilah yang menjadi pilar penting keberlangsungan entitas bank
syariah. Salah satu turunan dari penerapan shariah compliance ini adalah adanya
Dewan Pengawas Syariah (DPS). 8 Keberadaan Dewan Pengawas Syariah dalam
struktur perbankan syariah mempunyai tugas utama untuk mengawasi jalannya
operasional bank syariah sehari- hari agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuanketentuan syariat islam. Atau dengan kata lain DPS bertindak sebagai penyaring
pertama atas produk yang telah di fatwakan oleh Dewan S yariah Nasional. 9 Oleh
karena itu, perbankan syariah sebagai salah satu lembaga keuangan yang
7
Eko wati Dyah Lestari, “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja Keuangan
(Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20072009)”, (Skripsi Fakultas Ekono mi, Universitas Diponegoro, Semarang. 2011), h. 2.
8
Agustin Takarini, “Pengaruh Intelectual Capital, Kualitas Penerapan Good Corporate
Governance dan Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Periode 2010-2012”,
(Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. UIN Syarif Hidayatullah jakarta. 2014), h. 3.
9
Antonio, M.S,“Bank Syariah dari Teori ke Praktik”, (Jakarta: Gema Insani Press. 2001), h.
25.

7

berlandaskan syariat islam diharapkan menjadi uswah hasanah dalam penerapan
Good Corporate Governance. Bank-bank syariah harus berada di garis terdepan
dalam implementasi Good Corporate Governance.10
Penerapan Good Corporate Governance dalam perbankan syariah dapat
membantu bank syariah meminimalisasi kualitas pembiayaan yang tidak baik,
meningkatkan akurasi penilaian bank, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
bisnis, dan mempunyai sistem deteksi dini terhadap high risk business area, product,
dan services. 11 Sehingga dengan menerapkan Good Corporate Governance secara
tepat dapat mendorong bank syariah untuk lebih maju dan dapat bersaing dengan
perusahaan lain di era global ini.
Ukuran yang dicapai dalam menilai kinerja perusahaan sangatlah bermacammacam dan berbeda-beda dari satu industri ke industri lainnya tergantung pada
aktivitas pokok perusahaan seperti produksi, keuangan, pemasaran, sumber daya
manusia, dan banyak lagi kegiatan lainnya. Kinerja keuangan adalah salah satu tolak
ukur dalam menilai suatu perusahaan, kondisi keuangan yang bagus cenderung
menarik perhatian investor, Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan
sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. 12 Laporan keuangan
menunjukkan posisi keuangan dan juga indikator kinerja perusahaan. Namun tidak
10
Ari Wibowo,”Membangun Perbankan Syariah Menuju Good Corporate Governance ,”
diakses pada tanggal 4 november 2014 dari http//www.pesantren.uii.ac.id, h. 7.
11
Iman Sjahputra Tunggal dan Amin Wid jaja Tunggal, Memahami Konsep Corporate
Governance, dalam Hesel Nogi S Tangkilisan, Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan
Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance, (Yogyakarta: Balairung & Co., 2003), h.
112.
12
Kieso E. Donald, dan Weygandt J Jerry. Akuntansi Intermediate. Jilid Satu, Edisi Ketujuh,
(T.tp., Binarupa Aksara. 1995).

8

semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan benar. Dalam perusahaan yang
tata kelolanya kurang baik, bisa terjadi kondisi dimana informasi dalam laporan
keuangan tidak sesuai dengan fakta dilapangan.
Penelitian mengenai pengaruh mekanisme Good Corporate Governance
terhadap kinerja perusahaan telah banyak dilakukan, diantaranya penelitian Bukhori
(2012). Kinerja perusahaan diukur menggunakan Cash Flow Return On Asset
(CFROA), dengan sampel sebanyak 160 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketiga variabel
independen, yaitu Dewan Direksi, Dewan Komisaris, serta Ukuran Perusahaan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Danang (2013) melakukan penelitian mengenai analisis penerapan Good
Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan
indikator dewan komisaris independen, jumlah dewan direksi, kepemilikan
institusional dan kepemilikan manajerial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan yang diukur
dengan Tobin’s Q. Penelitian ini mengambil populasi laporan keuangan tahunan
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sa mpai 2012.
Sementara Widagdo (2014) melakukan penelitian yang serupa untuk menguji
pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kinerja perusahaan yang diukur
dengan Earning Per Share. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
non-financial yang terdaftar di BEI pada tahun 2012. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa independensi komite audit, independensi dewan komisaris,

9

kepemilikan manajerial, jumlah rapat dewan komisaris, dan jumlah rapat komite audit
tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dari penelitian ini hanya ukuran
dewan komisaris yang berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut dapat disimpulkan
bahwa pengaruh dari masing- masing dewan sebagai struktur atau organ dalam
mewujudkan Good Corporate Governance terhadap kinerja suatu perusahaan masih
beragam. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk mendukung penelitian yang
sudah ada. Penelitian ini memfokuskan pada penerapan Good Corporate Governance
di perbankan syariah sehingga menambahkan Dewan Pengawas Syariah sebagai salah
satu indikator Good Corporate Governance.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, menarik untuk diteliti sejauh mana
tingkat keberhasilan perbankan syariah dalam menerapkan Good Corporate
Governance serta pengaruhnya terhadap kinerja perbankan syariah. Penulis merasa
tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: Pengaruh Good Corporate Governance
(GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank
Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013).
B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.

Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti

akan membatasi permasalahan yang akan diteliti pada Pengaruh Good
Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

10

(Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia
Tahun 2010-2013), diantaranya adalah:
a.

Data Good Corporate Governance (GCG) yang digunaka n
merupakan data dari laporan Good Corporate Governance (GCG)
seluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada tahun
2010 sampai dengan 2013. Yang mana indikatornya adalah jumla h
rapat dewan komisaris, jumlah dewan direksi, persentase jumla h
dewan komisaris independen, jumlah komite audit dan jumlah rapat
dewan pengawas syariah.

b.

Data kinerja keuangan yang digunakan merupakan data dari lapora n
tahunan seeluruh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syaria h
pada tahun 2010 sampai dengan 2013. Yang mana indikatornya
adalah Return on Asset (ROA).

2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka diidentifikasikan

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana pengaruh Dewan Komisaris terhadap kinerja keuanga n
perbankan syariah di Indonesia?

2.

Bagaimana pengaruh Dewan Direksi terhadap kinerja keuanga n
perbankan syariah di Indonesia?

3.

Bagaimana pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap
kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia?

11

4.

Bagaimana pengaruh Komite Audit terhadap kinerja keuanga n
perbankan syariah di Indonesia?

5.

Bagaimana pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap kinerja
keuangan perbankan syariah di Indonesia?

6.

Bagaimana pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewa n
Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syaria h
secara bersama-sama (simultan)

terhadap

kinerja keuanga n

perbankan syariah di Indonesia?
C.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

secara empiris pengaruh Good Corporate Governance terhadap kinerja
keuangan perbankan syariah:
1.

Untuk menganalisis pengaruh aktivitas Dewan Komisaris terhadap
kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia.

2.

Untuk menganalisis pengaruh Dewan Direksi terhadap kinerja
keuangan perbankan syariah di Indonesia.

3.

Untuk menganalisis pengaruh Dewan Komisaris Independe n
terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di indonesia.

4.

Untuk menganalisis pengaruh Komite Audit terhadap kinerja
keuangan perbankan syariah di Indonesia.

12

5.

Untuk menganalisis pengaruh Dewan Pengawas Syariah terhadap
kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia

6.

Untuk menganalisis pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi,
Dewan Komisaris Independen, Komite Audit dan Dewan Pengawas
Syariah secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja keuanga n
perbankan syariah di Indonesia.

2.

Manfaat Penelitian
a.

Bagi Perusahaan
Sebagai acuan perusahaan untuk lebih meningkatkan fungsi da n

kemandirian dari masing- masing organ corporate perusahaan yaitu
Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite dan Dewan Pengawas
Syariah sehingga dapat

meningkatkan kualitas Good Corporate

Governance demi meningkatkan kinerja keuangan khususnya perusahaan
yang bergerak di sektor perbankan berbasis syariah.
b.

Bagi Institusi
Menambah referensi penelitian di Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan diharapkan
dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya
mengenai praktik Good Corporate Governance berkaitan dengan kinerja
perusahaan serta dapat dijadikan referensi dalam mengadakan penelitian
lebih lanjut tentang masalah yang sama dan dapat diterapkan di masa
yang akan datang.

13

c.

Bagi Peneliti
Dengan melakukan Penelitian ini, penulis memperoleh pengalama n

dan menambah wawasan serta

pengetahuan mengenai pengaruh

penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja
keuangan perbankan khususnya perbankan syariah.
d.

Bagi Calon Investor
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambara n

dan tambahan informasi kepada investor mengenai kinerja keuangan
perusahaan dengan melihat penerapan Good Corporate Governance
sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi investor untuk
melakukan keputusan investasi pada perusahaan secara tepat dan
menguntungkan di masa yang akan datang.
D.

Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, batasan dan rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan disajikan teori terkait Good Corporate Governance (GCG)
dan kinerja keuangan perbankan syariah.

14

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ruang lingkup penelitian, metode
pengumpulan data, metode analisis data, penjelasan mengenai operasional
variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi data penelitian mengenai pengaruh Good Corporate
Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah dan Unit
Usaha Syariah pada tahun 2010 sampai dengan 2013.
BAB V : PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan
permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.

Agency Theory (Teori Keagenan)
Sebenarnya konsep Corporate Governance bukanlah sesuatu yang baru, karena

konsep ini telah ada dan berkembang sejak konsep korporasi mulai diperkenalkan di
Inggris di sekitar pertengahan abad XIX. 1 Teori korporasi pertama yang dikatakan
sebagai teori induk dari berbagai teori mengenai korporasi adalah Equity Theory.
Teori ini kemudian menurunkan berbagai teori lainnya, antara lain Entity Theory
yang kemudian menurunkan pula Agency Theory yang menjelaskan bagaimana
hubungan

kontraktual antara

mendelegasikan

pengambilan

pihak

pemilik

keputusan

perusahaan
tertentu

(principal)

guna

yang

meningkatkan

kesejahteraannya dengan pihak manajemen/pengelola (agent) yang menerima
pendelegasian tersebut. Agency Theory inilah yang kemudian memberikan landasan
model teoritis yang sangat berpengaruh terhadap konsep Good Corporate
Governance di berbagai perusahaan di seluruh dunia. Kemudian konsep ini menjadi
sangat populer dan bahkan dapat dikatakan telah menjadi isu sentral bagi kalangan
pelaku usaha, pemerintah dan juga pihak-pihak lainnya. 2
Meskipun konsep Corporate Governance telah muncul bersamaan dengan
konsep korporasi, namun kesadaran terhadap pentingnya konsep ini baru berkembang
Solomon, J., and Solo mon, A. “Corporate Governance and Accountability”, John Wiley &
Sons, Ltd, 2004.
2
Azhar Maksum, “Tinjauan atas Good Corporate Governance di Indonesia ”. Gelanggang
Mahasiswa, (Medan: Kampus USU, 17 Desember 2005), h. 6.
1

15

16

secara cepat dalam tahun-tahun belakangan ini. Di awal tahun 1990an di Amerika
Serikat mulai muncul berbagai inisiatif guna merealisasikan dan mengembangkan
konsep ini yang ditandai dengan dipublikasikannya berbagai prinsip good corporate
governance oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
dan diikuti pula penyebarannya bekerjasama dengan Bank Dunia.
Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang digunakan untuk
memahami corporate

governance. Jensen

dan

Meckling

menyatakan

bahwa

hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor
(principal). Konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan
agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu
biaya keagenan (agency cost). Timbulnya manajemen laba dapat dijelaskan dengan
teori agensi. Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung jawab untuk
mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai imbalannya akan
memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. 1 Dengan demikian terdapat dua
kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana masing- masing pihak
berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang
dikehendaki. 2 Eisenhardt (1989) menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga
asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri
(self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

1

Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. “Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency
Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics. 3. 1976, h. 305-360.
2
Ali Irfan.”Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi ”. (Lintasan
Ekonomi Vol. XIX. No.2. Ju li 2002).

17

mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk
averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai manusia
akan bertindak opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya. 3
Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori
keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan
kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah
mereka investasikan. Corporate Governance berkaitan dengan bagaimana para
investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi mereka, yakin
bahwa manajer tidak akan mencuri/menggelapkan atau menginvestasikan ke dalam
proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana/kapital yang telah
ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan bagaimana para investor mengontrol
para manajer. 4 Dengan kata lain Corporate Gover-nance diharapkan dapat berfungsi
untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan (agency cost).
B.

Good Corporate Governance
1.

Pengertian Good Corporate Governance
Istilah “Corporate Governance” pertama kali diperkenalkan oleh

Cadbury Committee tahun 1992 dalam laporan yang dikenal dengan Cadbury
Report. Laporan ini menandakan pula sebagai titik balik yang menentukan bagi
praktik Corporate Governance di seluruh dunia. Dalam Cadbury Report yang

3

Haris Wibisono, Pengaruh Earnings Management Terhadap Kinerja Di Seputar SEO. Tesis
S2. Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. 2004.
4
Shleifer, A. dan R.W. Vishny. A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance, Vo l.52.
No.2. Juni1997, h.737-783.

18

dimaksud dengan Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi. Corporate governance
merupakan seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para
pemegang saham, manager, kreditor, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak
yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan
dengan hak- hak dan tanggungjawab mereka. 5
Di Indonesia, konsep good corporate governance mulai diperkenalkan
pada tahun 1999 setelah pemerintah membentuk Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG). KNKG mengeluarkan Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia pada tahun 2000 yang kemudian direvisi pada tahun
2006. Isi dari pedoman tersebut adalah setiap perusahaan harus membuat
pernyataan tentang kesesuaian penerapan good corporate governance dengan
pedoman yang telah dikeluarkan oleh KNKG dalam laporan tahunannya. Hal
ini berarti setiap perusahaan telah menerapkan prinsip good corporate
governance.
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI),
mendefinisikan corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak
kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau
Sudarmayanti,”Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) dan Good Corporate
Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik)”, (Bandung: CV. Mandar Maju, bagian ketiga,
2007), h. 53.
5

19

dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan
Corporate Governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua
pihak yang berkepentingan (stakeholders). 6
Sementara Corporate Governance menurut Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) adalah struktur yang mengatur para
pemegang saham, komisaris dan manager dalam menyusun tujuan-tujuan
perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut serta mengawasi
kinerja.
Good Corporate Governance merupakan sebuah sistem tata kelola
perusahaan yang berisi seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara
pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya dalam
kaitannya dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain, suatu
sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan, dengan tujuan untuk
meninngkatkan nilai tambah (value added) bagi semua pihak

yang

berkepentingan (stakeholders). Jika pelaksanaan Good Corporate Governance
tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka seluruh proses aktivitas
perusahaan akan berjalan dengan baik, sehingga hal- hal yang berkaitan dengan

Sony Devano, dan Sit i Kurni Rahayu, “Perpajakan: Konsep,Teori, dan Isu”, (Jakarta:
Cetakan Pertama, 2006), h. 34.
6

20

kinerja perusahaan baik yang sifatnya kinerja finansial maupun non finansial
akan juga turut membaik. 7
Berdasarkan pengertian diatas, Corporate Governance didefinisikan
sebagai suatu sistem pengendalian internal perusahaan yang memiliki tujuan
utama mengelola risiko yang signifikan guna memenuhi tujuan bisnisnya
melalui pengamanan aset perusahaan dan meningkatkan investasi pemegang
saham dalam jangka panjang. 8
Good Corporate Governance terdiri dari dua unsur, yaitu unsur yang
berasal dari dalam perusahaan (Corporate Governance internal perusahaan) dan
unsur yang berasal dari luar perusahaan (Corporate Governance eksternal
perusahaan).
Corporate Governance internal perusahaan adalah unsur yang selalu
diperlukan dalam perusahaan dan sangat berperan dalam mengelola perusahaan.
Jika kinerja Corporate Governance internal perusahaan baik maka kinerja
perusahaan pun baik dan sebaliknya. Unsur- unsur Corporate Governance
internal perusahaan menurut Kresnohadi adalah Pemegang Saham, Direksi,
Dewan Komisaris, Manajer, Karyawan, Sistem dan Komite Audit. 9

Brown, Lawrence, and J., Caylor, ”Corporate Governance and Firm Performance”, Boston
Accounting Research Colloquiu m 15th, Desember, 2004
8
Muh. Arief Effendi, ”The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi”,
(Jakarta: Salemba Empat, 2009), h. 1.
9
Ariyoto Kresnohadi,”Good Corporate Governance dan Konsep Penegakannya di BUMN dan
Lingkungan Usaha”, (Majalah Usahawan No. 10 Tahun XXIX, 2000), h. 9.
7

21

Corporate Governance eksternal perusahaan adalah unsur yang selalu
dibutuhkan atau diperlukan diluar

perusahaan dan mempunyai pengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan. Adapun unsur-unsur Corporate
Governance eksternal perusahaan

menurut Kresnohadi adalah kecukupan

undang-undang dan perangkat hukum, Investor, institusi penyedia informasi,
akuntan publik, institusi yang memihak kepentingan publik bukan golongan,
pemberi pinjaman dan pengesah legalitas. 10
2.

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Konsep Good Corporate Governance baru populer di Asia. Konsep ini

relatif berkembang sejak tahun 1990-an. Konsep Good Corporate Governance
baru dikenal di Inggris pada tahun 1992. Negara-negara maju yang tergabung
dalam kelompok OECD (kelompok Negara- negara maju di Eropa Barat dan
Amerika Utara) mempraktikkan pada tahun 1999.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
menawarkan prinsip-prinsip yang menjadi indikator utama dari good corporate
governance. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: Fairness, Transparency,
Accountability, dan Responsibility. Keempat prinsip tersebut penting karena
penerapan prinsip good corporate governance secara konsisten terbukti dapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat

10

Ariyoto Kresnohadi,”Good Corporate Governance dan Konsep Penegakannya di BUMN dan
Lingkungan Usaha”, (Majalah Usahawan No. 10 Tahun XXIX, 2000), h. 10.

22

aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak
menggambarkan nilai fundamental perusahaan. 11
a.

Fairness (Keadilan)
Prinsip keadilan merupakan kesetaraan yang harus menjamin

adanya perlakuan adil

di dalam memenuhi hak dan kewajibannya

terhadap stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Perlakuan yang sama terhadap
pemegang saham, terutama pemegang saham yang hanya memiliki
sejumlah kecil saham di dalam perusahaan (pemegang saham minoritas)
dan pemegang saham asing yang secara otomatis memiliki akses dan
kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok yang
mayoritas. Dengan perlakuan yang adil tersebut diharapkan semua
peraturan yang ada ditaati guna melindungi semua pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap keberlangsungan bisnis.
b.

Disclosure/Transparency (Transparasi)
Keputusan Menteri Negara BUMN tahun 2002 mengartikan

transparansi merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses
pen

Dokumen yang terkait

Good Corporate Governance ( GCG ) pada Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah

2 58 103

Pengaruh penerapan good corporate governance oleh dewan komisaris, dewan direksi, komite-komite, dan dewan pengawas syariah terhadap kinerja perbankan pada Bank umum syariah di Indonesia Tahun 2010-2013

1 7 115

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Syariah.

0 3 14

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 1 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 2 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

0 2 12

PENDAHULUAN Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

0 1 9

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia.

0 3 17

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Bank Umum Syariah (BUS) dengan Unit Usaha Syariah (UUS) pada Bank Umum Konvensional

0 0 23