Buku Sistem Akuntansi BLU Unsoed

LAMPIRAN
PERATURAN REKTOR NOMOR: 004 Tahun 2011

DAFTAR ISI

TENTANG
BAB I

BADAN LAYANAN UMUM

BAB II

ORGANISASI PENGELOLA BLU
A. Struktur Organisasi.............................................................................................. 3
B. Deskripsi Tugas ..................................................................................................... 3

BAB III

KEBIJAKAN AKUNTANSI
A. Kebijakan Umum...................................................................................................
B. Kebijakan Akuntansi Keuangan......................................................................

C. Kebijakan Akuntansi Biaya...............................................................................
D. Kebijakan Akuntansi Aset Tetap ....................................................................

6
8
21
22

LAPORAN KEUANGAN
A. Laporan Operasional ...........................................................................................
B. Neraca ........................................................................................................................
C. Laporan Arus Kas..................................................................................................
D. Catatan atas Laporan Keuangan.....................................................................

27
29
31
33

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


BAB IV

Universitas Jenderal Soedirman
2011

i

halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................................ 1
C. Ruang Lingkup ....................................................................................................... 2

BAB V

BAGAN AKUN STANDAR (BAS)

BAB VI


JURNAL STANDAR
A. Jurnal Standar pada Unit BLU.......................................................................... 39
B. Jurnal Standar pada BLU.................................................................................... 41

BAB VII

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN
A. SUB SISTEM PENDAPATAN JASA LAYANAN PENDIDIKAN ..............
B. SUB SISTEM PENDAPATAN JASA LAINNYA..............................................
C. SUB SISTEM KAS KECIL .....................................................................................
D. SUB SISTEM PENGELUARAN KAS BESAR..................................................
E. SUB SISTEM PEMBAYARAN LANGSUNG....................................................

42
44
46
56
60

BAB VIII SISTEM AKUNTANSI BIAYA

A. Deskripsi ...................................................................................................................
B. Pengertian Biaya ...................................................................................................
C. Klasifikasi Biaya.....................................................................................................
D. Pengakuan Biaya ...................................................................................................
E. Pengukuran Biaya.................................................................................................

65
65
65
65
65

ii

F.
G.
H.
I.
J.
BAB IX


BAB X

Pengungkapan Biaya ...........................................................................................
Fungsi Terkait.........................................................................................................
Prosedur....................................................................................................................
Bagan Alir .................................................................................................................
Formulir ....................................................................................................................

66
66
66
67
67

SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP
A. SUB SISTEM PENGADAAN ASET TETAP ...................................................
B. SUB SISTEM PEMELIHARAAN ASET TETAP ............................................
C. SUB SISTEM MUTASI ASET TETAP ..............................................................
D. SUB SISTEM PENGHAPUSAN ASET TETAP ..............................................

E. SUB SISTEM REVALUASI ASET TETAP ......................................................

68
68
69
69
70

SISTEM PELAPORAN KEUANGAN
A. Deskripsi ...................................................................................................................
B. Fungsi Terkait.........................................................................................................
C. Prosedur....................................................................................................................
D. Bagan Alir .................................................................................................................
E. Formulir ....................................................................................................................

71
71
71
72
72


BAB XI PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii

4.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

6.

Jl. Prof. Dr. HR. Boenjamin 708 Purwokerto 53122
Telp. 0281-635292 (Hunting), 638337, 638795 Faks. 631802

7.
PERATURAN REKTOR
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
NOMOR: 004 Tahun 2011

TENTANG
SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

8.

MEMPERHATIKAN

REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
MENIMBANG

MENGINGAT

: a.

bahwa dalam rangkapertanggung jawaban pelaksanaan
anggaranyang mengacu pada standar akuntansi
sebagaimana diatur dalam PP Nomor 23 Tahun 2005
Pasal 26 Ayat 4, maka perlu diatur mengenenai Sistem

AkuntansiBadan Layanan UmumUniversitas Jenderal
Soedirman;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu diterbitkan Peraturan
Rektor;

: 1. Undang-Undang:
a. Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
c. Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
3. Peraturan PemerintahNomor 23 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

Keppres Nomor 18/M Tahun 2010 tentang
Pengangkatan Rektor Unsoed;
Peraturan
Menteri
Keuangan

Nomor
171/PMK.06/2007 Tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008
Tentang PedomanAkuntansi dan Pelaporan Keuangan
Badan Layanan Umum;
Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor
502/KMK.05/2009 tentang Penetapan Universitas
Jenderal Soedirman pada Kementerian Pendidikan
Nasional
sebagai
Instansi
Pemerintah
Yang
Menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum.

: Saran dan pertimbangan Pimpinan Universitas Jenderal

Soedirman
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM AKUNTANSI
BADAN LAYANAN UMUM UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Rektor ini yang dimaksud dengan:
1.

2.

Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) adalah
pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yarg sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dan ketentuan
pengelolaan keuangan negara pada umumnya.
Badan Layanan Umum (BLU) Universitas Jenderal Soedirman atau selanjutnya
disebut BLU adalah satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional
yang menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan jasa layanan pendidikan dan
jasa layanan lain yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan

3.

4.
5.
6.

7.

8.

9.

10.
11.
12.

13.

14.

dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Unit Badan Layanan Umum Universitas Jenderal Soedirman atau selanjutnya
disebut Unit BLU adalah unit kerja di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman
yang melaksanakan tugas pokok sebagai pelaksana teknis kegiatan dan anggaran
BLU.
Pemimpin BLU adalah pejabat yang bertanggungjawab terhadap kinerja
operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan dalam RBA.
Otorisator Perbendaharaan BLU (OP) adalah pejabat yang diberi tugas dan
tanggungjawab untuk melaksanakan fungsi perbendaharaan BLU.
Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) adalah pejabat yang diangkat oleh
Rektor selaku Pemimpin BLU, yang diberi wewenang dan tanggungjawab sebagai
pengguna anggaran untuk melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah
ditetapkan dalam dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Unit BLU,
menerbitkan keputusan yang berkaitan dengan kepegawaian, mengadakan
ikatan/perjanjian/kontrak dengan pihak ketiga dan surat lainnya yang
berhubungan dengan tugas pelaksanaan anggaran.
Bendahara Penerimaan BLU adalah orang yang ditunjuk oleh pejabat yang
berwenang untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan
mempertangungjawabkan uang dalam rangka penerimaan pendapatan pada
Universitas Jenderal Soedirman.
Bendahara PengeluaranBLU adalah orang yang ditunjuk oleh pejabat yang
berwenang
untuk
menerima,
menyimpan,
menatausahakan
dan
mempertanggungjawabkan uang dalam rangka pengeluaran biaya pada
Universitas Jenderal Soedirman.
Bendahara Unit BLU (BUB) adalah orang yang ditunjuk oleh Rektoruntuk
menerima, menyimpan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang
untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan pendapatan dan
belanja pada unit BLU Universitas Jenderal Soedirman.
Penguji Tagihan BLU (PT) adalah orang yang diberi tugasoleh Rektor untuk
melaksanakan fungsi pengujian tagihan pada tingkat perbendaharaan BLU.
Penguji Tagihan Unit BLU (PTU) adalah orang yang diberi tugas oleh Rektor
untuk melaksanakan fungsi pengujian tagihan pada tingkat unit BLU.
Penanggungjawab Teknis Kegiatan (PTK) adalah orang yang ditunjuk oleh OKA
sebagai penanggungjawab teknis kegiatan untuk menjamin tercapainya target
kinerja kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen RBA unit BLU.
Pembantu Bendahara Unit BLU (PBUB) adalah orang yang ditunjuk oleh OKA
untuk membantu tugas Bendahara Unit BLU (BUB) dalam rangka pelaksanaan
administrasi perbendaharaan pada unit BLU.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BLU adalah dokumen pelaksanaan
anggaran yang dibuat oleh Rektor serta disahkan oleh Direktur Jenderal
Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dokumen

15.

16.

17.

18.
19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

pelaksanaan pembiayaan kegiatan serta dokumen pendukung kegiatan akuntansi
pemerintah.
Rencana Bisnis dan Anggaran BLU (RBA) adalah dokumen perencanaan bisnis
dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran
suatu BLU.
Sistem Akuntansi BLU adalah serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran dan pelaporan keuangan BLU.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah prinsip akuntansi yang ditetapkan
oleh ikatan profesi akuntansi Indonesia dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan suatu entitas usaha.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan Pemerintah.
Bagan Akun Standar adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dan
disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan pemerintah.
Kas Kecil adalah sejumlah dana yang disediakan untuk membiayai kebutuhan
operasional sehari-hari pada unit BLU dengan ketentuan-ketentuan tertentu,
yang dikelola menggunakan sistem dana tetap (imprest system) dan dapat
dilakukan pengisian kembali (revolving) jika telah digunakan minimal lima
puluh persen.
Pembayaran Langsung (PL) adalah pelaksanaan pembayaran yang dilakukan
oleh Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) kepada pihak yang
berhak/rekanan melalui penerbitan SPM-PL atas nama pihak yang
berhak/rekanan.
Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan oleh
Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) yang ditujukan kepada Otorisator
Perbendaharaan untuk melakukan pembayaran kepada pihak yang berhak atas
kegiatan/aktivitas yang ada dalam dokumen RBA unit BLU. SPM juga berisi
Perintah Pencairan Dana yang diterbitkan oleh Otorisator Perbendaharaan
kepada Bank yang ditunjuk untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak
yang berhak.
SPM-KK adalah Surat Perintah Membayar yang diterbitkan oleh Otorisator
Kegiatan dan Anggaran (OKA) untuk pembentukan, pengisian kembali maupun
penutupan kas kecil pada unit BLU.
SPM-PL adalah Surat Perintah Membayar langsung yang diterbitkan oleh
Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) kepada pihak yang berhak atas dasar
perjanjian kontrak kerja/surat keputusan/surat tugas/dan sejenisnya.
Perintah Pencairan Dana (PPD) adalah dokumen yang diterbitkan oleh
Otorisator Perbendaharaan ditujukan kepada Bank yang ditunjuk untuk
membayarkan sejumlah uang kepada pihak yang berhak sesuai yang tertera
dalam SPM.

26. Laporan Keuangan BLU (LK) adalah laporan yang terdiri dari laporan aktivitas,
neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan BLU yang disusun
secara periodik setiap triwulan, semester dan tahunan.
27. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan BLU yaitu
aset, utang dan ekuitas pada tanggal tertentu.
28. Laporan Aktivitas BLU (LA) adalah laporan yang berisi informasi mengenai
pendapatan dan biaya BLU.
29. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi arus masuk dan
keluar kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas
operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pembiayaan.
30. Catatan atas Laporan Keuangan(CALK) adalah laporan yang menyajikan
informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Operasional, Neraca,
dan Laporan Arus Kas dalam rangka pengungkapan yang memadai.
31. Laporan Keuangan Unit BLU (LKU) adalah laporan yang terdiri dari laporan
aktivitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan unit BLU,
yang disusun secara periodik setiap triwulan, semester dan tahunan.
32. Laporan Aktivitas Unit BLU (LAU) adalah laporan yang berisi informasimengenai
pendapatan dan biaya unit BLU.
33. Laporan Posisi Kas BLU (LPK) adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan
kas oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran yang disusun
secara periodik setiap bulan.
34. Laporan Posisi Kas Unit (LPKU) adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan
kas oleh Bendahara Unit BLU yang disusun secara periodik setiap bulan.
35. Laporan Aset Tetap dan Persediaan BLU (LATP) adalah laporan yang berisi
informasi mengenai posisi aset tetap dan persediaan BLU.
36. Laporan Aset Tetap dan Persediaan Unit BLU (LATPU) adalah laporan yang
berisi informasi mengenai posisi aset tetap dan persediaan unit BLU.
37. Laporan BMN Unit BLU (LBMNU) adalah laporan barang milik negara pada unit
BLU yang disusun berdasarkan ketentuan yang berlaku.

BAB II
KEBIJAKAN PELAKSANAAN ANGGARAN
Pasal 2
(1) Pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang dibebankan pada DIPA BLU Universitas
Jenderal Soedirman harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam sistem
akuntansi sebagaimana diatur dalam peraturanini.
(2) Pelaksanaan kegiatan harus dilakukan secara tertib, transparan dan akuntabel
dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas anggaran serta pencapaian
target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA).
(3) Setiap pengeluaran biaya tidak boleh melampaui anggaran yang tersedia dalam
RBA Unit BLU, untuk setiap aktivitas dan akun yang bersangkutan.
(4) Setiap transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola secara tertib.
(5) Seluruh pembayaran pada dasarnya dilakukan secara langsung melalui
penerbitan SPM-PL, kecuali untuk pembayaran yang dapat dilakukan
menggunakan kas kecil.
(6) Pembiayaan dalam rangka perolehan aset tetap (pengadaan barang/jasa) yang
menggunakan jenis belanja modal harus menggunakan prosedur pembayaran
langsung.
(7) Setiap penerimaan pendapatan dan pengeluaran biaya harus dikuatkan dengan
dokumen sumber dan dokumen pendukung yang memenuhi syarat-syarat
keabsahan.
(8) Setiap pengeluaran biaya harus mematuhi ketentuan perpajakan, antara lain
memotong Pajak Penghasilan (PPh) dan ataumemungut Pajak Pertambahan Nilai
(PPN), menyetorkan dan melaporkannya sesuai dengan ketentuan perpajakan
yang berlaku.
(9) Setiap unit BLU dapat mengelola kas kecil untuk kebutuhan operasional seharihari, yang dikelola menggunakan sistem dana tetap (imprest system) dan dapat
dilakukan pengisian kembali (revolving) jika telah digunakan minimal 50%.
Kebutuhan operasional sehari-hari yang dapat dibiayai dengan kas kecil adalah
yang nilai transaksi paling tinggi adalah Rp. 1.000.000 (Satu juta rupiah), dengan
ketentuan:
a. tidak
dapat
digunakan
untuk
pembayaran
honorarium/tunjangan/vakasi/dan sejenisnya
b. tidak dapat digunakan untuk pembelian aset tetap/belanja modal
(10) Jumlah dana kas kecil yang dapat dikelola oleh unit BLU ditentukan berdasarkan
keputusan Otorisator Perbendaharaan.

(11) Sisa Kas Kecil pada akhir periode akuntansi harus disetor kembali ke Rekening
Rektor selambat-lambatnya minggu kedua bulan Desember tahun berjalan atau
berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh Rektor.
(12) Pejabat yang mengotorisasi dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang
menjadi dasar pengeluaran atas beban DIPA BLU bertanggungjawab sepenuhnya
atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat
bukti/dokumen pengeluaran.
(13) Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) wajib menunjuk masing-masing satu
orang untuk diangkat sebagai Penguji Tagihan Unit BLU (PTU), Bendahara Unit
BLU (BUB) dan Pejabat Pengadaan Barang/Jasa.
(14) Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) dapat menunjuk satu orang atau lebih
untuk diangkat sebagai Penanggungjawab Teknis Kegiatan (PTK).
(15) Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) dapat menunjuk satu orang atau lebih
untuk diangkat sebagai Pembantu Bendahara Unit BLU (PBUB) untuk membantu
tugas-tugas BUB.
(16) Otorisator Kegiatan dan Anggaran (OKA) dapat menunjuk satu orang atau lebih
untuk diangkat sebagai staf pengelola keuangan, dan staf pengelola Barang Milik
Negara pada unit kerjanya sesuai dengan kebutuhan.
BAB III
SISTEM AKUNTANSI
Bagian Kesatu
Periode Akuntansi
Pasal 3
Periode akuntansi BLU meliputi masa 1 (satu) tahun, mulai dari tanggal 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember.
Bagian Kedua
Jenis Sistem Akuntansi
Pasal 4
(1) Sistem Akuntansi BLU terdiri dari:
a. sistem akuntansi keuangan, yang menghasilkan Laporan Keuangan pokok
untuk keperluan akuntabilitas, manajemen, dan transparansi;
b. sistem akuntansi aset tetap, yang menghasilkan laporan aset tetap untuk
keperluan manajemen aset tetap; dan
c. sistem akuntansi biaya dan manajemen, yang menghasilkan informasi biaya
satuan (unit cost) per unit layanan, pertanggungjawaban kinerja ataupun
informasi lain untuk kepentingan manajerial.

(2) Sistem akuntasi sebagaimana dalam ayat (1) dapat dikembangkan dalam
lingkungan manual maupun terkomputerisasi.
Bagian Ketiga
Sistem Akuntansi keuangan
Pasal 5
(1) Sistem akuntansi keuangan BLU dirancang agar paling sedikit menyajikan:
a. informasi tentang posisi keuangan secara akurat dan tepat waktu;
b. informasi tentang kemampuan BLU untuk memperoleh sumber daya
ekonomi berikut beban yang terjadi selama suatu periode;
c. informasi mengenai sumber dan penggunaan dana selama suatu periode;
d. informasi tentang pelaksanaan anggaran secara akurat dan tepat waktu; dan
e. informasi tentang ketaatan pada peraturan perundang-undangan.
(2) Sistem akuntansi keuangan BLU menghasilkan Laporan Keuangan sesuai dengan
SAK/standar akuntansi industri spesifik BLU.
(3) Sistem akuntansi keuangan BLU memiliki karakteristik antara lain sebagai
berikut:
a. basis akuntansi yang digunakan pengelolaan keuangan BLU adalah basis
akrual;
b. sistem akuntansi dilaksanakan dengan sistem pembukuan berpasangan; dan
c. sistem akuntansi BLU disusun dengan berpedoman pada prinsip
pengendalian intern sesuai praktek bisnis yang sehat.
Bagian Keempat
Sistem Akuntansi Aset
Pasal 6
(1) Sistem akuntansi aset tetap BLU paling sedikit mampu menghasilkan:
a. informasi tentang jenis, kuantitas, nilai, mutasi, dan kondisi aset tetap milik
BLU; dan
b. informasi tentang jenis, kuantitas, nilai, mutasi, dan kondisi aset tetap bukan
milik BLU namun berada dalam pengelolaan BLU.
(2) Dalam pelaksanaan sistem akuntansi aset tetap, BLU menggunakan sistem
akuntansi barang milik negara yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan
sistem akuntansi aset tetap yang dikembangkan oleh BLU.

Bagian Kelima

Bagian Ketiga

Sistem Akuntansi Biaya

Laporan Kinerja

Pasal 7

Pasal 10

(1) Sistem akuntansi biaya BLU paling sedikit mampu menghasilkan:
a. informasi tentang harga pokok produksi;
b. informasi tentang biaya satuan (unit cost) per unit layanan; dan
c. informasi tentang analisis varian (perbedaan antara biaya standar dan biaya
sesungguhnya).
(2) Sistem akuntansi biaya menghasilkan informasi yang berguna dalam:
a. perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional BLU;
b. pengambilan keputusan oleh Pimpinan BLU; dan
c. perhitungan tarif layanan BLU.

Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 butir b paling sedikit terdiri
dari:
a. Kinerja bidang akademik
b. Kinerja bidang penelitian
c. Kinerja bidang pengabdian pada masyarakat
d. Kinerja bidang kemahasiswaan
e. Kinerja bidang manajemen internal, yang meliputi:
- Aspek kinerja layanan akademik
- Aspek kinerja layanan non akademik
- Aspek kinerja keuangan
- Aspek organisasi dan sumberdaya manusia
- Aspek sarana dan prasarana

BAB IV
PELAPORAN KEUANGAN
Bagian Kesatu
Jenis Laporan
Pasal 8
Dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan kegiatan
pelayanannya, BLU dan unit BLU menyusun dan menyajikan:
a. Laporan Keuangan; dan
b. Laporan Kinerja
Bagian Kedua
Isi Laporan
Pasal 9
Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 butir a paling sedikit terdiri
dari:
a. Laporan Operasional berupa Laporan Aktivitas;
b. Neraca;
c. Laporan Arus Kas; dan
d. Catatan atas Laporan Keuangan.

Bagian Keempat
Laporan Keuangan BLU
Pasal 11
(1) Laporan Keuangan BLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a
disampaikan secara berjenjang kepada Menteri Pendidikan Nasional serta kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan,
semester, dan tahun.
(2) Laporan Kinerja BLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8huruf b hanya
dilampirkan dalam Laporan Keuangan BLU semester dan tahunan.
(3) Penyampaian Laporan Keuangan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. laporan triwulanan paling lambat tanggal 10 setelah triwulan berakhir
b. laporan semesteran paling lambat tanggal 10 setelah semester berakhir; dan
c. laporan tahunan paling lambat tanggal 15 setelah tahun berakhir.
Bagian Kelima
Laporan Unit BLU
Pasal 12
(1) Laporan Keuangan Unit BLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a
disampaikan kepada Pemimpin BLU setiap triwulan, semester, dan tahun.

Peraturan
(2) Laporan
RektorKinerja
ini mulai
Unit
berlaku
BLU sebagaimana
pada tanggal
al ditetapkan.
dimaksud dalam Pasal 8huruf b hanya
dilampirkan dalam Laporan Keuangan Unit BLU semester dan tahunan.
(4) Penyampaian Laporan Keuangan Unit BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. laporan triwulanan paling lambat tanggal
7 setelah di
triwulan
berakhir
Ditetapkan
: Purwokerto
b. laporan semesteran paling lambat tanggal
7 setelah
berakhir;
dan
Pada
tanggalsemester
: 10 Januari
2011
c. laporan tahunan paling lambat tanggal 10
setelah tahun berakhir.
Rektor,

BAB V
REVIU DAN AUDIT
Y
Ph.D
Pasal 13 Prof. Drs. Edy Yuwono,
NIP. 196212081986011001
196212081
(1) Laporan Keuangan BLU dan Unit BLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
sebelum disampaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri
Keuangan direviu oleh Satuan Pengendali Internal (SPI) BLU.
(2) Reviu dapat dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan anggaran dan
penyusunan Laporan Keuangan BLU.
(3) Laporan Keuangan tahunan BLU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 diaudit
oleh auditor eksternal.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 14
(1) Seluruh unit BLU wajib menerapkan sistem akuntansi BLU sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (1) mulai tahun anggaran 2011.
(2) Unit BLU yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dikenakan sanksi terkait alokasi anggaran dalam RBA unit BLU atau
penundaan proses pencairan anggaran.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Dengan diberlakukannya Peraturan Rektor ini maka Peraturan Rektor UNSOED
Nomor 037/H23/KU.00.00/2010 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Universitas Jenderal Soedirman, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 16

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

BAB I

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 502/KMK.05/2009 tentang
Penetapan Universitas Jenderal Soedirman pada Departemen Pendidikan
Nasional sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Keuangan Badan
Layanan Umum. Terkait dengan hal tersebut pada tahun 2010 Universitas
Jenderal Soedirman telah menyusun Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Universitas Jenderal Soedirman yang tertuang dalam
Peraturan Rektor Nomor 037/H23/KU.00.00/2010 tanggal 27 Januari 2010.
Namun seiring dengan perkembangan kebutuhan, untuk efektivitas dan efisiensi
serta meningkatnya struktur pengendalian internal maka pada tahun 2011
dilakukan perubahan terhadap Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan BLU
tersebut dengan Sistem Akuntansi Badan Layanan Umum Universitas Jenderal
Soedirman.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
ndang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
membuka koridor baru bagi penerapan basis kinerja ini di lingkungan
pemerintah. Dalam Pasal 68 dan Pasal 69 dari undang-undang tersebut,
instansi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada
masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas. Instansi demikian, dengan
sebutan umum sebagai Badan Layanan Umum (BLU), diharapkan menjadi contoh
konkrit yang menonjol dari penerapan manajemen keuangan berbasis pada hasil
(kinerja).
Dengan pola pengelolaan keuangan BLU, fleksibilitas diberikan dalam rangka
pelaksanaan anggaran, termasuk pengelolaan pendapatan dan belanja,
pengelolaan kas, dan pengadaan barang/jasa. Kepada BLU juga diberikan
kesempatan untuk mempekerjakan tenaga profesional non PNS serta kesempatan
pemberian imbalan jasa kepada pegawai sesuai dengan kontribusinya. Tetapi
sebagai pengimbang, BLU dikendalikan secara ketat dalam perencanaan dan
penganggarannya, serta dalam pertanggungjawabannya. Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005, BLU wajib menghitung harga pokok dari
layanannya dengan kualitas dan kuantitas yang distandarkan oleh menteri teknis
pembina. Demikian pula dalam pertanggungjawabannya, BLU harus mampu
menghitung dan menyajikan anggaran yang digunakannya dalam kaitannya
dengan layanan yang telah direalisasikan. Oleh karena itu, BLU berperan sebagai
agen dari menteri/pimpinan lembaga induknya. Kedua belah pihak
menandatangani kontrak kinerja (a contractual performance agreement), di
mana menteri/pimpinan lembaga induk bertanggung jawab atas kebijakan
layanan yang hendak dihasilkan, dan BLU bertanggung jawab untuk menyajikan
layanan yang diminta.
Universitas Jenderal Soedirman sebagai salah satu satuan kerja di bawah
Kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal 17 Desember 2009 telah
ditetapkan sebagai satuan kerja yang menerapkan Pola Keuangan BLU,
Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

1

B.

TUJUAN
istem Akuntansi Badan Layanan Umum Universitas Jenderal Soedirman ini
digunakan sebagai pedoman bagi para pengelola keuangan dan pelaksana
anggaran pada seluruh unit kerja di lingkungan Universitas Jenderal
Soedirman, agar pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan, akuntabel,
tertib administrasi, efisien dan efektif.

C. RUANG LINGKUP

2.
3.
4.
5.

Sistem

uang lingkup Sistem Akuntansi Badan Layanan Umum Universitas Jenderal
Soedirman meliputi:
1. Organisasi Pengelola Kegiatan dan Anggaran BLU
Kebijakan Akuntansi
Laporan Keuangan
Jurnal Standar
Sistem Akuntansi Keuangan
a. Sub Sistem Pendapatan Jasa Layanan Pendidikan
b. Sub Sistem Pendapatan Jasa Lainnya
c. Sub Sistem Kas Kecil (KK)
d. Sub Sistem Kas Besar (KB)
e. Sub Sistem Pembayaran Langsung (PL)

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

2

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

6.
7.
8.

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

BAB II

Sistem Akuntansi Biaya
Sistem Akuntansi Aset Tetap
Sistem Pelaporan Keuangan

ORGANISASI PENGELOLA KEGIATAN DAN ANGGARAN BLU

A. STRUKTUR ORGANISASI

B. DESKRIPSI TUGAS

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

3

1.

Pemimpin BLU
1) Mengkoordinasikan dan membuat kebijakan umum perencanaan dan
pelaksanaan anggaran sesuai Rencana Strategis Bisnis (RSB) yang dijabarkan
dalam Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) setiap tahunnya
2) Menetapkan Pejabat Pengelola Keuangan dan Penanggungjawab Teknis
Kegiatan BLU
3) Mengawasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran BLU
4) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran BLU

2.

Otorisator Perbendaharaan BLU
1) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan fungsi perbendaharaan BLU
2) Mengelola pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan BLU
3) Mengelola investasi jangka pendek dan jangka panjang BLU
4) Menjamin likuiditas keuangan BLU

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

4

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

3.

4.

5.

Otorisator Kegiatan dan Anggaran
1) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang menjadi
kewenangannya
2) Bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran
sesuai dokumen anggaran yang menjadi kewenangannya
3) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan pencairan anggaran yang
menjadi kewenangannya
4) Membuat keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan
substansi tugas seperti menerbitkan Surat Keputusan, Surat Tugas, Surat
Perintah Perjalanan Dinas dan sejenisnya
5) Bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, sehingga dapat membuat
keputusan dalam rangka pengadaan barang/jasa sesuai kewenangannya yang
diatur dalam peraturan tentang pengadaan barang/jasa
6) Menandatangani formulir-formulir, dokumen-dokumen dan laporan-laporan
yang terkait dengan penerimaan pendapatan dan atau pengeluaran biaya
yang menjadi kewenangannya
Bendahara Penerimaan
1) Menerima, mencatat dan mempertanggungjawabkan pendapatan BLU
2) Menandatangani dan
mempertanggungjawabkan
semua dokumen
pendapatan yang dikelolanya
3) Membukukan semua transaksi pendapatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
4) Melakukan perhitungan fisik kas (cash opname) setiap akhir bulan dan
menandatangani Berita Acara Perhitungan Fisik Kas
5) Membuat perhitungan alokasi penerimaan dana (pendapatan) unit kerja
secara periodik 1 (satu) bulan sekali
6) Membuat laporan alokasi penerimaan dana (pendapatan) unit BLU
7) Mengirimkan laporan alokasi penerimaan dana (pendapatan) unit kerja
kepada seluruh unit BLU penerima pendapatan
8) Menyusun Laporan Posisi Kas
Bendahara Pengeluaran
1) Menerima, mencatat dan mempertanggungjawabkan distribusi dana BLU
kepada unit BLU
2) Menandatangani dokumen pencairan dana yang telah dilakukan pengujian
sebelumnya oleh Penguji Tagihan BLU

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

5

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

3) Memotong dan/atau memungut, menyetorkan, membukukan dan
melaporkan pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku
4) Membukukan semua transaksi pengeluaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan menutup buku pada akhir bulan
5) Membuat Register Penutupan Kas setiap akhir bulan
6) Melakukan perhitungan fisik kas (cash opname) setiap akhir bulan dan
menandatangani Berita Acara Perhitungan Fisik Kas
7) Menyusun Laporan Posisi Kas
6.

Penguji Tagihan BLU
1) Memeriksa kelengkapan, keabsahan dokumen pencairan anggaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
2) Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam dokumen anggaran unit BLU
untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu
anggaran
3) Memeriksa ketersediaan kas unit BLU untuk memperoleh keyakinan bahwa
unit BLU masih memiliki saldo kas
4) Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain:

a. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/
perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank);

b. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya
dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang
tercantum dalam kontrak);

c. Jadual waktu pembayaran
7.

Penguji Tagihan Unit BLU
1) Membantu Otorisator Kegiatan dan Anggaran dalam mengelola anggaran
untuk pelaksanaan kegiatan
2) Membantu Otorisator Kegiatan dan Anggaran dalam dalam menyusun
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
3) Memeriksa secara rinci dokumen pendukung pencairan anggaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
4) Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam dokumen anggaran unit BLU
untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu
anggaran
5) Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain:

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

6

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

a. Kehandalan persyaratan/dokumen pendukung pencairan anggaran
b. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/

2) Mempertanggungjawabkan pengeluaran kas kecil kepada Bendahara Unit
BLU

perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama bank)

c. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya
dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang
tercantum dalam kontrak)

d. Jadual waktu pembayaran
6) Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan
indikator keluaran yang tercantum dalam dokumen anggaran unit BLU
berkenaan dan/atau spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan dalam kontrak
8.

Penanggungjawab Teknis Kegiatan
1) Menyusun rencana kegiatan dan anggaran yang menjadi kewenangannya
2) Bertanggungjawab terhadap pencapaian target kinerja kegiatan yang menjadi
kewenangannya
3) Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi
kewenangannya
4) Memberikan laporan perkembangan/pelaksanaan kegiatan kepada
Otorisator Kegiatan dan Anggaran

9.

Bendahara Unit BLU
1) Menerima, mencatat dan mempertanggungjawabkan pendapatan dan biaya
unit BLU yang ada dalam penguasaannya
2) Memotong dan/atau memungut, menyetorkan, membukukan dan
melaporkan pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku
3) Menandatangani dan
mempertanggungjawabkan
semua dokumen
pengeluaran yang ada dalam penguasaannya
4) Membukukan semua transaksi pengeluaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan menutup buku pada setiap akhir bulan
5) Membuat Register Penutupan Kas setiap akhir bulan
6) Melakukan perhitungan fisik kas (cash opname) setiap akhir bulan dan
menandatangani Berita Acara Perhitungan Fisik Kas
7) Menyusun Laporan Posisi Kas

10. Pembantu Bendahara Unit BLU
1) Membantu Bendahara Unit BLU dalam hal pengelolaan kas kecil

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

7

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

8

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. KEBIJAKAN UMUM
ebijakan akuntansi BLU Universitas Jenderal Soedirman mengacu pada
prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum. Prinsip akuntansi
dimaksudkan sebagai ketentuan yang harus dipahami dan ditaati oleh
penyelenggara sistem akuntansi BLU dalam melakukan kegiatannya, serta oleh
pengguna laporan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan.
Delapan prinsip yang digunakan dalam sistem akuntansi BLU Universitas
Jenderal Soedirman:
a. Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi BLU Universitas
Jenderal Soedirman adalah basis akrual untuk pengakuan pendapatan, biaya
dalam Laporan Operasional serta untuk pengakuan aset-aset, kewajiban, dan
ekuitas dana dalam Neraca.
Basis akrual berarti bahwa pendapatan, biaya, aset, kewajiban, dan ekuitas
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat
kejadian/kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan BLU, jadi bukan
pada saat kas diterima oleh Bendahara Penerimaan atau dibayar oleh
Bendahara Pengeluaran.
b. Prinsip Nilai Perolehan (Historical Cost Principle)
Aset dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari
imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Utang dicatat sebesar jumlah kas yang diharapkan akan dibayar
untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan
kegiatan BLU.
c. Prinsip Realisasi (Realization Principle)
Ketersediaan pendapatan BLU yang telah diotorisasikan melalui RBA Unit
BLU selama suatu tahun berjalan akan digunakan untuk membiayai
pengeluaran BLU dalam periode akuntansi tersebut.
d. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk (Substance Over Form Principle)

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

9

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

Informasi akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi
serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan. Oleh karena itu peristiwa lain
tersebut harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
ekonomi, bukan hanya mengikuti aspek formalitasnya. Apabila substansi
transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten atau berbeda dengan aspek
formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
e. Prinsip Periodisitas (Periodicity Principle)
Penyelenggaraan akuntansi BLU perlu dibagi menjadi periode-periode
pelaporan sehingga kinerja Unit BLU dapat diukur dan posisi sumberdaya
yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama untuk pelaporan keuangan
yang digunakan adalah periode semester dan tahunan. Namun demikian
periode bulanan/triwulanan juga diperkenankan.
f. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kegiatan yang serupa
dari periode ke periode oleh BLU Universitas Jenderal Soedirman (prinsip
konsistensi internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi
perubahan perlakuan dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang
lain. Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa
metode yang baru diterapkan harus menunjukkan hasil yang lebih baik dari
metode yang lama. Pengaruh dan pertimbangan atas perubahan penerapan
metode ini harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
g. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
Laporan keuangan BLU Universitas Jenderal Soedirman harus menyajikan
secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan. Informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna laporan dapat ditempatkan pada lembar
muka dari laporan keuangan tersebut atau catatan atas laporan keuangan.
h. Prinsip Penyajian Wajar (Fair Presentation Principle)
Laporan keuangan BLU Universitas Jenderal Soedirman harus menyajikan
dengan wajar Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan.
Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas dan
menyajikan informasi antara lain mencakup:
1. Nama Unit BLU atau identitas lain;

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

10

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

2.

Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu unit atau
beberapa unit;
3. Tanggal atau periode pelaporan;
4. Mata uang pelaporan dalam Rupiah; dan
5. Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan Unit BLU
Universitas Jenderal Soedirman diperlukan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidak-pastian seperti itu diakui
dengan mengungkapkan hakekat serta tingkatnya dengan menggunakan
pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan Unit BLU.
Pertimbangan sehat mengandung arti adanya kehati-hatian pada saat
melakukan prakiraan dalam kondisi ketidak-pastian sehingga aset atau
pendapatan tidak terlalu tinggi dan biaya tidak dinyatakan terlalu rendah.
Namun demikian, penggunaan pertimbangan sehat tidak memperbolehkan
hal-hal tertentu, misalnya: (i) pembentukan dana cadangan tersembunyi; (ii)
sengaja menetapkan aset atau pendapatan yang terlalu rendah atau; (iii)
sengaja mencatat kewajiban dan biaya yang terlalu tingi, sehingga laporan
keuangan tidak netral dan tidak handal.
i. Prinsip Materialitas (Materiality Principle)
Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan BLU
Universitas Jenderal Soedirman hanya diharuskan memuat informasi yang
memenuhi kriteria materialitas. Informasi dipandang material apabila
kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi
tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil
atas dasar laporan keuangan BLU Universitas Jenderal Soedirman.

a.

Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan
Merupakan pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas barang
atau jasa yang diserahkan kepada masyarakat. Pendapatan Usaha
dari Jasa Layanan selanjutnya dirinci per jenis layanan yang
diperoleh BLU.
b. Hibah
Merupakan pendapatan yang diterima dari masyarakat atau badan
lain, tanpa adanya kewajiban bagi BLU untuk menyerahkan
barang/jasa. Hibah diklasifikasikan menjadi Hibah Terikat dan Hibah
Tidak Terikat. Hibah Terikat adalah hibah yang peruntukannya
ditentukan oleh pemberi hibah. Hibah tidak terikat adalah hibah yang
peruntukannya tidak ditentukan oleh pemberi hibah.
c. Pendapatan APBN
Merupakan pendapatan yang berasal dari APBN, baik untuk belanja
operasional maupun belanja investasi. Belanja operasional
merupakan belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Belanja
investasi merupakan belanja modal.
d. Pendapatan Usaha Lainnya
Merupakan pendapatan yang berasal dari hasil kerja sama dengan
pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan
yang tidak berhubungan secara langsung dengan tugas dan fungsi
BLU.
e. Keuntungan Penjualan Aset Non Lancar
Merupakan selisih lebih antara harga jual dengan nilai buku aset non
lancar.
f. Pendapatan dari Kejadian Luar Biasa
Merupakan pendapatan yang timbul di luar kegiatan normal BLU,
yang tidak berulang dan di luar kendali BLU.
3. Pengakuan
a. Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya
diakui pada saat diterima atau hak untuk menagih timbul
sehubungan dengan adanya barang/jasa yang diserahkan kepada
masyarakat.
b. Pendapatan dari APBN diakui pada saat pengeluaran belanja
dipertanggungjawabkan dengan diterbitkannya SP2D.

B. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEUANGAN
a. Akuntansi Pendapatan
1. Pengertian
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas BLU selama satu periode yang mengakibatkan penambahan
ekuitas bersih.
2. Klasifikasi pendapatan BLU
Pendapatan diklasifikasikan ke dalam:

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

11

Sistem

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

12

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

-

c.

Pendapatan Hibah berupa barang diakui pada saat hak kepemilikan
berpindah.
d. Pendapatan Hibah berupa uang diakui pada saat kas diterima oleh
BLU.
4. Pengukuran
a. Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya
dicatat sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima.
b. Pendapatan dari APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran bruto
belanja pada SPM.
c. Pendapatan hibah berupa barang dicatat sebesar nilai wajar pada
saat perolehan.
e. Pendapatan hibah berupa uang dicatat sebesar jumlah kas yang
diterima oleh BLU.
f. Pengukuran pendapatan diatas menggunakan azas bruto.
5. Pengungkapan
a. Pendapatan disajikan secara terpisah pada laporan keuangan untuk
setiap jenis pendapatan.
b. Rincian jenis pendapatan diungkapkan pada Catatan Atas Laporan
Keuangan.

Bank adalah saldo simpanan di
bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai
kegiatan Unit BLU
- Piutang Kepada
Hak yang timbul dari pendapatan
Bendahara Penerimaan
operasional Unit BLU berupa kas
yang masih ada di Bendahara
Penerimaan BLU
Setiap unit BLU dapat mengelola Kas Kecil untuk melaksanakan
kegiatan operasional sehari-hari pada unit BLU, yang dikelola
menggunakan model dana tetap (imprest system) dan dapat direvolving (diisi kembali) jika telah digunakan minimal 50% (lima
puluh persen). Sisa Kas Kecil pada akhir tahun anggaran harus
disetor kembali ke Rekening Rektor selambat-lambatnya pada akhir
atau dalam minggu ketiga bulan Desember tahun berjalan atau sesuai
ketentuan yang diberlakukan Universitas Jenderal Soedirman.
b. Pengakuan (Recognition)
Kas dan setara kas diakui pada saat diterima oleh BLU.
c. Pengukuran (Measurement)
Kas dan setara kas diukur sebesar nilai nominal pada saat diterima.
d. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)
Kas dan setara kas merupakan akun yang paling likuid (lancar) dan
lazim disajikan pada urutan pertama unsur aset dalam neraca.
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan adalah:
1) Kebijakan yang diterapkan dalam menentukan komponen kas
dan setara kas.
2) Rincian jenis dan jumlah kas dan setara kas.

b. Akuntansi Aset Lancar
1.

Sistem

Kas dan Setara Kas
a. Definisi
Kas adalah uang tunai atau saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan BLU. Kas terdiri dari
saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash
equivalent) merupakan bagian dari aset lancar yang sangat likuid,
yang dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 3 (tiga) bulan tanpa menghadapi resiko perubahan
nilai yang signifikan. Yang termasuk dalam komponen kas dan setara
kas adalah sebagai berikut :
- Kas
Kas adalah uang tunai (cash on
hand) yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai
kegiatan Unit BLU

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

13

2.

Sistem

Bank

Investasi Jangka Pendek
a. Definisi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomi seperti bunga, dividen, royalti, atau manfaat sosial dan/atau
manfaat lainnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan BLU
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dan aset
tetap bukan merupakan investasi.

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

14

Sistem

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

Lampiran Peraturan Rektor Universitas Jenderal Soedirman
Nomor: 004 Tahun 2011

lnvestasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan
dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 3 (tiga) sampai 12 (dua
belas) bulan.
Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai
berikut:
1) Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
2) Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas,
artinya BLU dapat menjual investasi tersebut apabila timbul
kebutuhan kas;
3) Beresiko rendah.
b. Pengakuan
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi
apabila memenuhi salah satu kriteria:
1) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa
potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi tersebut
dapat diperoleh BLU;
2) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable).
c. Pengukuran
1) Investasi jangka pendek harus dicatat dalam neraca
berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual
beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangka
perolehan tersebut.
2) Investasi jangka pendek dalam bentuk deposito jangka pendek
dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
d. Penyajian dan Pengungkapan
1) Investasi jangka pendek disajikan pada kelompok aset lancar
dalam neraca.
2) Hal-hal yang harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan adalah:
a) rincian jenis dan jumlah penempatan dana;
b) jenis mata uang;
c) jumlah penempatan dana pada pihak-pihak yang memiliki
hubungan istimewa;

d) kebijakan akuntansi untuk:
(1) penentuan nilai tercatat dari investasi;
(2) perlakuan perubahan dalam nilai pasar investasi lancar
yang dicatat pada nilai pasar; dan jumlah signifikan
yang dilaporkan sebagai penghasilan investasi untuk
bunga, royalti, dividen, dan sewa pada investasi jangka
panjang dan lancar; dan laba dan rugi pada pelepasan
investasi lancar dan perubahan dalam nilai investasi
tersebut;
e) BLU yang layanan utamanya mengelola investasi menyajikan
analisis portofolio investasi.

Akuntansi

BLU Universitas Jenderal Soedirman

15

3.

Sistem

Piutang Usaha
a. Definisi
Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau
jasa dalam rangka kegiatan operasional BLU. Transaksi piutang usaha
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Terdapat penyerahan barang, jasa, uang, atau timbulnya hak
untuk menagih berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan;
2) Persetujuan atau kesepakatan pihak-pihak terkait; dan
3) Jangka waktu pelunasan.
b. Pengakuan
1) Piutang usaha diakui pada saat barang atau jasa diserahkan,
tetapi belum menerima pembayaran dari penyerahan tersebut.
2) Piutang usaha berkurang pada saat dilakukan pembayaran atau
dilakukan penghapusan.
3) Apabila piutang usaha yang dihapuskan lebih besar dari
penyisihan