Panduan Analisis lanjut Riset Kesehatan Nasional | Makalah Dan Jurnal Gratis panduan anlan 2014
P
ANDUAN
L
ANJUT
RIS
ET
KES
EHATAN
NAS
IONAL TAHUN 2014
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN 2014
A
NALISIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat karunia dan rahmat
Nya, Buku Pedoman Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional Tahun 2014 dapat
diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan Analisis
Lanjut Riset Kesehatan Nasional sehingga dapat menghasilkan tulisan ilmiah yang sesuai
dengan tujuan, prioritas, dan sasaran program kesehatan.
Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional Tahun 2014 merupakan kegiatan
menganalisis data lebih detil dan mendalam dari riset kesehatan nasional, dibandingkan
semua laporan yang sudah diterbitkan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Analisis lanjut tersebut diharapkan menghasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi
ilmu pengetahuan dan perumusan kebijakan program kesehatan.
Kepada seluruh pihak yang telah bersungguhsungguh melaksanakan kegiatan
analisis lanjut ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar
besarnya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan karunia, kekuatan
dan memberikan petunjuk kepada kita semua dalam melaksanakan kegiatan penulisan
ilmiah dalam rangka mendukung penelitian dan pengembangan kesehatan yang bermanfaat
untuk perumusan kebijakan program kesehatan.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
II. TUJUAN ............................................................................................ 1
III. PENGERTIAN ..................................................................................... 2
IV. SUMBER DATA ................................................................................ 2
V. DASAR HUKUM ................................................................................ 3
VI. OUTPUT/LUARAN ............................................................................. 3
VII. UNSUR PENILAIAN ........................................................................... 4
VIII. PENGAJUAN PROPOSAL..................................................................... 4
IX. PRIORITAS TOPIK ANALISIS LANJUT.................................................. 5
X. SYARAT – SYARAT ................................................................................. 5
XI. PEMBIAYAAN.......................................................................................... 6
XII. LANGKAH KEGIATAN............................................................................ 6
XIII. JADWAL.......................... ...................................................................... 7
XIV. SYARAT PERMINTAAN DATA................................................................ 8
XV. PENYUSUNAN LAPORAN HASIL ANALISIS LANJUT................................. 8
XVI PERTANGGUNGJAWABAN ADMINISTRASI KEUANGAN ............................... 8
LAMPIRAN .................................................................................................
iii
I. PENDAHULUAN
Data Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) yang dikelola oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan meliputi Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Riset
Fasilitas Kesehatan (Risfakes), serta data yang dihasilkan BPS terkait bidang
kesehatan adalah Susenas dan Podes. Pengelolaan data tersebut bertujuan untuk
mendukung penyediaan indikator status kesehatan dan faktor risikonya.
Data Riskesnas telah banyak dimanfaatkan oleh Peneliti dari Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan maupun dari Lembaga Penelitian
Pusat atau Daerah (Balitbangda Provinsi/ Kabupaten/ Kota), mahasiswa program
Sarjana (S1), Paska Sarjana (S2), dan program Doktoral (S3). Disamping itu sudah
banyak juga digunakan dalam perumusan kebijakan program kesehatan.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan telah
menyelenggarakan Analisis Lanjut Riset Kesehatan Nasional sejak tahun 2009. Tahun
2014 ini merupakan periode ke3 pelaksanaan Analisis Lanjut Riset Kesehatan
Nasional. Analisis lanjut merupakan kegiatan pengolahan data bukan hanya deskriptif
terhadap data Riset Kesehatan Nasional yang ada dengan ulasan yang lebih detil
dibandingkan dengan laporan dasar yang telah diterbitkan Badan Litbangkes.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan memberikan kesempatan kepada
para peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan maupun dari luar
Kementerian Kesehatan (Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian di Luar Kemenkes,
Balitbangda) untuk berpartisipasi melakukan analisis lanjut riset kesehatan nasional
agar membuka wacana ilmiah yang lebih luas.
II. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Diperolehnya hasil analisis yang lebih tajam dan mendalam dari data riset
kesehatan berskala nasional, yang mampu memberikan kontribusi bermakna
dalam mewujudkan visi, misi dan sasaran pembangunan kesehatan
B. TUJUAN KHUSUS
1. Melakukan analisis data riset kesehatan berskala nasional dan penulisan
ilmiah dengan topik sesuai prioritas pembangunan kesehatan
1
2. Menghasilkan tulisan ilmiah dalam rangka pengembangan kebijakan dan
program kesehatan
3. Menghasilkan publikasi ilmiah yang bertaraf Nasional dan Internasional
4. Meningkatkan kemampuan peneliti, mahasiswa, dan dosen dalam melakukan
analisis data dan penulisan ilmiah
5. Meningkatkan jejaring antar peneliti dan antar lembaga penelitian termasuk
perguruan tinggi
III. PENGERTIAN
1. Analisis lanjut adalah analisis terhadap data berskala nasional yang telah
ditentukan (Riskesdas, Rifaskes, Susenas, Podes) dengan menggunakan teknik
statistik yang tepat.
2. Panel Pakar adalah sekumpulan orang yang menekuni dan telah diakui
kepakarannya dalam disiplin ilmu tertentu di bidang Kesehatan. Panel Pakar
bertugas menyeleksi dan menilai proporsal dan protokol analisis lanjut.
3. Peer Reviewer adalah para pakar yang memiliki kompetensi dan keahlian,
khususnya tentang permasalahan, metodologi, dan hasil penelitian dari suatu
proposal tertentu yang diminta untuk menyumbangkan pendapat dan sarannya.
Peer reviewer dipilih di luar panel pakar dan berasal dari luar Badan Litbangkes
4. Tim Pengarah adalah Tim yang memberikan arahan, kebijakan dan keputusan
pokok bagi kegiatan analisis lanjut riset kesehatan nasional yang kompetitif yang
beranggotakan pimpinan Badan Litbangkes, Kepala Pusat, Kepala Balai Besar,
Sekretaris Badan Litbangkes, dan Ketua Panel Pakar.
IV. SUMBER DATA
Sumber data inti yang dapat digunakan adalah data yang dihasilkan oleh Badan
Litbangkes dari hasil wawancara:
• Riskesdas 2007 dan 2013 – kabupaten/ provinsi/ nasional
• Riskesdas 2010 – provinsi/ nasional
• Rifaskes 2011 – kabupaten
Detail variabel yang digunakan dapat dilihat pada kuesioner yang dapat diunduh di
http://labdata.litbang.depkes.go.id
Data inti lain yang dihasilkan Badan Litbangkes berdasarkan pemeriksaan
laboratorium:
• Data pemeriksaan laboratorium Riskesdas 2013 – nasional
2
Gula darah, kolesterol, hemoglobine, dan malaria (RDT)
• Data pemeriksaan laboratorium Riskesdas 2010 – nasional
Malaria (RDT) dan TB Paru
• Data biomedis Riskesdas 2007 – nasional khusus wilayah perkotaan
Gula darah, kolesterol, dan hemoglobine
Data pendukung lain berasal dari Badan Pusat Statistik yang dapat digunakan adalah:
• Podes – kabupaten/ provinsi/ nasional
• Susenas – kabupaten/ provinsi/ nasional
Hasil analisis dapat dilengkapi dengan tambahan informasi dari data primer yang
dikumpulkan melalui penelitian kualitatif atau penelitian kuantitatif yang bersifat
konfirmasi informasi dari data sekunder yang digunakan. Dalam melaksanakan
penelitian tambahan tersebut, pengusul wajib mengajukan ijin etik ke Komisi Etik
Badan Litbangkes setelah proposal dinyatakan lulus seleksi. Ijin etik juga diperlukan
jika pengusul memerlukan identitas responden untuk kunjungan ulang ke responden
Riskesdas atau Rifaskes.
V. DASAR HUKUM
1. Undangundang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1995 tentang Litbangkes
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1179a Th. 1999 tentang Kebijakan Nasional
Litbangkes
4. Instruksi Presiden No 4 th 2003 tentang Pengkoordinasian Perumusan dan
Pelaksanaan Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Iptek
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 20102014
6. Millennium Development Goals (MDGs) 2015
7. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 20102014
8. Arah Pembangunan Kesehatan serta Prioritas Pembangunan Kesehatan Tahun
20092014
VI. OUTPUT/LUARAN:
Hasil atau luaran yang diharapkan dari kegiatan Analisis Lanjut Riset Kesehatan
Nasional tahun 2014, terutama :
1. Publikasi ilmiah dalam Jurnal Nasional terakreditasi maupun Internasional atau
presentasi ilmiah dalam konferensi, atau seminar ilmiah nasional maupun
internasional
3
2. Hasil yang dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan (industri, swasta,
pemerintah, masyarakat ilmiah)
3. Terciptanya suasana dan lingkungan ilmiah yang memacu perkembangan litbang
bidang kesehatan
4. Pengembangan jejaring peneliti dan institusi penelitian di bidang kesehatan.
VII. UNSUR PENILAIAN
• Originalitas
• Kejelasan perumusan masalah
• Keterkaitan antara metode dan teknik analisis dengan tujuan
• Keterkaitan hasil analisis dengan manfaat
• Tingkat ketajaman dan ketepatan teknik analisis.
VIII. PENGAJUAN PROPOSAL
1. Pengajuan proposal analisis lanjut diawali dengan pengumuman undangan proposal
(call for proposal) kepada yang berminat melalui laman (website) Badan Litbang
Kesehatan.
2. Proposal harus ditulis mengikuti panduan yang sudah diterbitkan Badan Litbang
Kesehatan Tahun 2014 yang dapat diakses melalui website:
http://www.litbang.depkes.go.id atau http://labdata.litbang.depkes.go.id
3. Pengajuan proposal harus disertai dengan surat resmi dari pimpinan institusi
pengusul
4. Informasi tentang kuesioner Riskesdas 2007, 2010, 2013 dan Rifaskes dapat
diperoleh melalui halaman website Laboratorium Manajemen Data Badan
Penelitiaan dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan
alamat:
http://labdata.litbang.depkes.go.id
5. Proposal dikirimkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy. Jumlah proposal awal
dan proposal perbaikan yang harus diserahkan masingmasing sebanyak 3 (tiga)
eksemplar yang sudah diberi cover kertas warna kuning. Proposal dalam bentuk
softcopy dikirimkan ke Sekretariat Analisis Lanjut dengan alamat email:
analisislanjut@gmail.com
6. Alur pengajuan proposal dapat dilihat pada Lampiran.
4
IX. PRIORITAS TOPIK ANALISIS LANJUT
Diprioritaskan pada analisis lanjut yang mempunyai kaitan dengan RPJMN, RPJP,
MDGs, post MDGs, JKN, PHC, Equity dan 12 Fokus prioritas pembangunan
kesehatan.
X. SYARATSYARAT
1. Peserta yang dapat mengikuti analisis lanjut data riset kesehatan berskala nasional:
a. Peneliti Badan Litbangkes, yang sudah dan masih mempunyai jabatan
fungsional peneliti (peneliti aktif)
b. Peneliti kesehatan dari Balitbangda Provinsi/ Kabupaten/ Kota
c. Dosen pada Institusi Pendidikan/ Perguruan Tinggi Kesehatan Negeri dan
Swasta
d. Organisasi Profesi Kesehatan (Apkesi, IDI, PDGI, IAI, IAKMI, PAEI, JEN, IBI,
PPNI dsb)
e. Mahasiswa Pascasarjana (S2 dan S3) dari Indonesia yang belajar di dalam
negeri.
2. Dilakukan secara tim yang terdiri dari 1 orang Ketua Pelaksana, 1 2 orang Peneliti
dan 1 orang Tenaga Administrasi.
3. Pengajuan proposal analisis lanjut harus mencantumkan pernyataan dari seluruh
anggota tim dan persetujuan atasan yang berwenang, atau dekan/direktur
pascasarjana bagi mahasiswa
4. Proposal Analisis Lanjut dalam bentuk hardcopy dikirim ke:
Bagian Informasi, Publikasi dan Diseminasi
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226
Telepon (021) 4261088 Faksimili (021) 4243933
5. Proposal analisis lanjut yang mempunyai judul dan/ atau isi materi yang sama,
maka akan dipilih salah satu dengan pertimbangan ilmiah
6. Judul atau topik yang sudah pernah diajukan oleh pengusul sebelumnya, tidak
diproses lebih lanjut (tidak diterima)
7. Pengusul tidak sedang dalam proses analisis menggunakan data Badan Litbangkes
dan/atau belum menyelesaikan kewajibannya menyerahkan hasil analisisnya
8. Pengusul yang pernah mendapat dana penelitian DIPA Badan Litbangkes (tahun
20112013), sudah menyerahkan seluruh kewajibannya (laporan, raw data, dan
manuskrip) kepada bagian Perencanaan dan Anggaran Badan Litbangkes
5
9. Pengusul (Principal Investigator) hanya boleh mengajukan 1 (satu) judul proposal
10. Satu nama maksimal hanya terlibat dalam 2 proposal analisis lanjut.
XI. PEMBIAYAAN
1. Total maksimum jumlah proposal yang dibiayai Badan Litbangkes sebanyak 90
judul
2. Biaya yang disediakan maksimum Rp. 25.000.000,(dua puluh lima juta rupiah) per
proposal
3. Komponen pembiayaan sebagai berikut :
a. Belanja honor, maksimal 25% dari total anggaran
Honor hanya diberikan untuk penunjang penelitian seperti pengolah data,
pembantu peneliti, dan sekretariat.
b. Belanja bahan maksimal 15% dari total anggaran
Meliputi belanja ATK, penggandaan, bahan komputer (CD/DVD, tinta printer) dan
biaya transport dalam kota.
c. Belanja non operasional, sebesar 30% dari total anggaran
Meliputi biaya permintaan set data, biaya pengurusan ijin etik, dan bahan kontak
penelitian.
d. Belanja perjalanan, maksimal sebesar 30% dari total anggaran.
Meliputi belanja perjalanan untuk pengumpulan data primer (misalnya indepth
interview), biaya perjalanan untuk pengurusan ijin, biaya perjalanan untuk
konsultasi ke tim teknis dan biaya penginapan/akomodasi.
4. Tim reviewer berhak melakukan usulan revisi anggaran dari proposal yang diajukan
5. Pencairan dana dilakukan dengan sistem reimburs dalam 3 (tiga) tahap setelah
pekerjaan dan SPJ rampung. Pencairan dana tahap akhir akan diberikan setelah
perbaikan laporan akhir diterima Sekretariat Analisis Lanjut.
6. Penjelasan lebih lanjut mengenai pembiayaan dapat dilihat pada panduan
administrasi Analisis Lanjut 2014.
XII. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan :
• Penentuan Tim Panel Pakar sesuai dengan bidang kepakaran
• Penerimaan proposal
2. Seleksi administrasi
6
• Telaah proposal analisis lanjut yang masuk, terhadap analisis yang pernah
dilakukan oleh pengusulpengusul sebelumnya. Seleksi administrasi dilakukan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya duplikasi atau plagiarisme
• Hasil seleksi administrasi menghasilkan 2 (dua) kategori:
a) Proposal diterima tanpa perbaikan administrasi, diteruskan ke seleksi
selanjutnya
b) Proposal diterima dengan perbaikan atau perlu dilengkapi
• Pengelompokan proposal sesuai topik kesehatan
3. Seleksi oleh Panel Pakar
• Semua proposal analisis lanjut yang sudah memenuhi syarat administrasi akan
dibahas oleh Tim Panel Pakar sesuai dengan kepakarannya
• Untuk mendapatkan penilaian yang lebih objektif semua proposal analisis lanjut
diseleksi oleh Tim Panel Pakar dengan ketentuan satu proposal direview oleh 2
reviewer yang sesuai dengan kepakarannya dengan sistem blind.
• Proposal yang lolos dari seleksi oleh Panel Pakar tetapi ditemukan tidak
memenuhi syarat yang ditentukan maka akan dinyatakan gugur.
• Keputusan tim panel pakar tidak dapat diganggu gugat
XIII. JADWAL
KEGIATAN
Pengumuman via web Badan Litbang dan milis jaringan 6 Mei 2014
Penyusunan proposal oleh peneliti 6 12 Mei 2014
Seleksi proposal internal satker (untuk Badan Litbang oleh PPI) 12 – 19 Mei 2014
Batas akhir proposal diterima panitia analisis lanjut 20 Mei 2014
Penilaian oleh panel pakar 25 Mei – 5 Juni
Rapat panel pakar 1011 Juni 2014
Pengumuman proposal yang diterima 12 Juni 2014
Batas akhir penerimaan protocol 18 Juni 2014
Presentasi protokol 2025 Juni 2014
Perbaikan protokol dan permintaan set data 30 Juni 2014
Pembuatan set data 112 Juli 2014
Pelaksanaan analisis lanjut & administrasi 13 Juli s/d 12 September 2014
Pembinaan 13 Juli s/d 12 September 2014
Batas akhir penerimaan laporan analisis 30 September 2014
Seminar dan penyusunan artikel siap terbit 115 Oktober 2014
Evaluasi 1631 Oktober 2014
7