IEUPNYK 3

Oleh:
Jamzani Sodik,SE,MSi

GEOGRAFI EKONOMI
• Where
• Why
TEKNOLOGI
• Inovasi
• Trajectories
• Knowledge spillover

STRATEGI
• Globalisasi (slippery space)
• Sticky places (local
embeddedness)

Mengapa aktivitas ekonomi cenderung untuk terkonsentrasi dan
mengelompok secara geografis di beberapa tempat ?

2


Aglomerasi skala kecil=Kluster industri
* berada dalam satu wilayah tertentu
Industri karpet di Dalton, Georgia, USA (Krugman, 1991) dan
industri tekstil Italia di kota Prato (Pyke, Bacattini dan
Sangenberger, 1990; Porter, 1990)

Aglomerasi skala besar
* melintasi batas wilayah dan negara
Manufacturing Belt di USA (yang meliputi wilayah : Green
Bay-Saint Louis-Baltimore-Portland) dan Hot Banana di
Eropa (meliputi daerah antara Milan dan London : Italia
bagian Utara, Jerman bagian Selatan, Perancis bagian
Tenggara, wilayah Ruhr, Ile de France, Belgia, Belanda dan
Inggris bagian Tenggara)

3

Teori Lama
Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles

Theory)

Teori Baru
New Economic Geography / Geographical
Economics

4

Teori Lama
Teori Tempat Sentral (Central Place Theory)
Pengelompokan industri muncul




minimalisasi biaya transport, produksi dan kekuatan
aglomeratif (Weber, 1909; Isaard, 1956; Hoover, 1984)
permintaan pasar (Losch, 1959)
maksimalisasi laba perusahaan (Isard, 1957; Greenhut,
1956; Hotelling, 1929)


Teori Kutub Pertumbuhan (Growth Poles
Theory)
Industri yang mengalami ekspansi yang berlokasi di
suatu daerah perkotan, mendorong berkembangnya
kegiatan industri lain keseluruh daerah dalam
lingkup yang luas

5

Teori Baru
New Economic Geography / Geographical
Economics
Muncul karena paradigma lama memiliki banyak
kelemahan dan kekurangan yang umumnya
hanya memberikan penjelasan ‘secara klasik’
berdasarkan atas penghematan aglomerasi
(agglomeration economies) dalam bentuk :




Penghematan lokalisasi (localisation economies)
Penghematan urbanisasi (urbanisation economies)

6

Pengertian Aglomerasi
pengelompokan ……… terjemahan bahasa
konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi
dikawasan perkotaan sebagai akibat terjadinya
penghematan akibat lokasi yang berdekatan
(economies of proximity) ……….. Montgomery
suatu lokasi yang ‘tidak pernah berubah’ sebagai
akibat adanya penghematan eksternal (external
economies) yang terbuka bagi semua perusahaan
yang letaknya berdekatan dengan perusahan lain
serta penyedian jasa-jasa pendukung dan bukan
sebagai akibat dari kalkulasi perusahaan/ pekerja
secara individual …….. Markusen
pola lokasi yang terpadu atau berdekatan/ pola

kebersamaan lokasi ……. Soepomo
sekumpulan kluster industri ………………..
Kuncoro
7

Teori dan studi tentang aglomerasi dapat
digolongkan dalam 2 (dua) perspektif yaitu :
Perspektif Klasik
Perspektif Modern

8

Perspektif Klasik
Ada dua pendekatan yang digunakan
untuk melihat aglomerasi dari perspektif
klasik
Pendekatan Penghematan
Aglomerasi merupakan bentuk spasial dan para
pelaku ekonomi berupaya mendapatkan
penghematan aglomerasi (agglomeration

economies) dalam bentuk penghematan
lokalisasi (localisation economies) dan
penghematan urbanisasi (urbanisation
economies)

9

Penghematan Lokalisasi (Localisation
Economies)
Terjadi apabila biaya total rata-rata (produksi) dari
perusahaan yang sejenis pada lokasi yang sama turun
bila jumlah produksi dari industri itu naik.
Ada 3 (tiga) alasan penyebabnya
Pembelian input bersama dalam jumlah besar dari perusahaan sejenis
dalam lokasi yang sama dari perusahaan input yang sama
Ekonomi pasar tenaga kerja, dimana pekerja mudah berganti pekerjaan
dilokasi yang sama
Komunikasi ekonomi, dimana mudahnya pertukaran informasi dan
penyebaran teknologi antara pekerja dan perusahaan


10

Penghematan Urbanisasi (Urbanisation
Economies)
Terjadi apabila biaya total rata-rata (produksi) dari tiap
perusahaan (yang berbeda) turun bila jumlah produksi dari
berbagai industri dilokasi yang sama naik.

Penghematan urbanisasi terjadi untuk alasan yang sama
seperti penghematan lokalisasi, hanya bedanya :
Perusahaan dari berbagai industri (yang tidak sejenis) dilokasi yang sama
dapat membeli secara bersama pada perusahaan bahan baku yang sama
Dari sisi pekerja, mereka yang diberhentikan di suatu industri mudah
mendapat pekerjaan di industri lain, dan dari sisi perusahaan, mereka dapat
dengan mudah merubah / mengurangi pekerja karena biaya mencari pekerja
dan biaya pindah murah
Aglomerasi mempermudah dan mempercepat pertukaran informasi dan
penyebaran teknologi

11


Pendekatan Eksternalitas
Aglomerasi merupakan bentuk spasial melalui
konsep eksternalitas.
Eksternalitas dapat dibedakan menjadi :
1. External agglomeration economies
2. Internal agglomeration economies
3. Economies of scale
4. Economies of scope

12

External Agglomeration Economies
Penghematan aglomerasi eksternal melihat
penurunan biaya yang terjadi akibat aktivitas diluar
lingkup perusahaan/ industri, dengan cara
beraglomerasi secara spasial dalam bentuk :
penghematan biaya, dimana perusahaan dalam industri yang
sama bersaing satu dengan yang lainnya untuk memperoleh
pasar atau konsumen

penghematan tenaga kerja terampil
penghematan bahan baku

13

Internal Agglomeration economies
Penghematan aglomerasi internal melihat
penurunan biaya secara internal di dalam suatu
perusahaan/ industri akibat adanya efisiensi
dalam kegiatan produksi, dalam bentuk :
Pembagian kerja (spesialisasi)
Mekanisasi
Sub kontrak aktivitas rposes produksi kepada perusahaan lain
Kontinuitas dan stabilitas titik optimum produksi yang akan
meminimumkan biaya

14

Economies of Scale
Penghematan skala terjadi karena perusahaan/

industri menaikkan tingkat produksi melalui
perluasan skala ekonomi (dengan memperbesar/
memperluas pabrik)
Penghematan biaya terjadi dengan meningkatkan
skala pabrik sehingga biaya produksi per unit dapat
ditekan

Economies of Scope
Penghematan cakupan terjadi karena seluruh unit
produksi yang ada dalam perusahaan/ industri
bekerja secara bersama sehingga dapat dilakukan
penghematan biaya.

15

Perspektif Modern
Meskipun konsep-konsep dasar perspektif Klasik
secara intuitif dapat memberikan penjelasan yang
beralasan dan dinamik mengapa aktivitas ekonomi
cenderung untuk terkonsentrasi secara geografis

di suatu/ beberapa tempat saja, tetap saja
memiliki kelemahan mendasar yaitu tidak dapat
memperhitungkan berbagai biaya yang hendak
diminimalkan oleh perusahaan.
Untuk itu dikembangkaan pemikiran-pemikiran
baru yang mencoba menjelaskan mengapa
aglomerasi terjadi di daerah tertentu. Pemikiran
baru tersebut diantaranya :
Eksternalitas Dinamis
Paradigma Pertumbuhan Perkotaan
Geografi Ekonomi Baru
Analisis Biaya Transaksi

16

Konsep dan teori yang telah dikemukakan mengenai
aglomerasi di atas menyajikan sumbangan pemikiran yang
sangat berharga dalam menganalisa perilaku
pengelompokan industri secara spasial. Namun konsep
dan teori ini sebenarnya belumlah cukup apabila kita ingin
mengetahui mengapa industri (khususnya manufaktur)
cenderung mengelompok disuatu atau beberapa daerah
tertentu.
Analisis kluster (tepatnya industrial cluster/ industrial
district) dapat membantu melengkapi analisa perilaku
industri secara spasial tersebut.

17