Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Keamanan Rumah Nirkabel Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Modul XBEE Pro T1 612007074 BAB II
BAB II
KONSEP DASAR PERANCANGAN
Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel
berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri
dari gambaran sistem, prinsip kerja sistem, dan komponen pembentuk sistem.
2.1 Gambaran Sistem
Alat yang akan direalisasikan dalam skripsi ini terdapat dua buah modul. Modul I
adalah modul sensor, modul sensor ini akan diletakkan pada daerah dekat pintu atau
jendela yang akan diletakkan sensor-sensor. Modul II adalah modul pengendali, modul
pengendali ini dapat dibawa kemana-mana dan berfungsi untuk mengaktifkan maupun
menonaktifkan modul sensor, dan memonitoring keadaan pintu atau jendela yang telah
dipasang modul sensor.
RX
SENSOR
M IKROKONTROLER
XBeePRO
TX
RX
SERVER
M IKROKONTROLER
XBeePRO
TX
Gambar 2.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan
2.2 Prinsip Kerja Sistem
Pada bagian ini dijelaskan mengenai prinsip kerja sistem dari perangkat keras
yang dirancang. Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa modul I terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu: modul sensor, modul mikrokontroler, modul wireless. Sedangkan pada
modul II terbagi menjadi beberapa bagian,yaitu: modul interface, modul mikrokontroler,
modul wireless. Sehingga perancangan perangkat keras yang akan dijelaskan dibagi
beberapa bagian, yaitu:
1. Modul Sensor (terdapat pada modul 1)
4
5
2. Modul Interface (terdapat pada modul II)
3. Modul Mikrokontroler (terdapat pada modul I dan modul II)
4. Modul Wireless (terdapat pada modul I dan modul II)
2. 2.1 Modul Sensor
Pada modul sensor terdapat dua komponen utama, yaitu:
1. Reed switch
2. Sensor PIR.
2.2.1.1 Reed Switch
Reed switch adalah sensor yang berfungsi juga sebagai saklar yang aktif atau
terhubung apabila di area jangkauannya terdapat medan magnet. Medan magnet yang
cukup kuat jika melalui area sekitar reed switch, maka dua buah plat yang saling
berdekatan tadi akan terhubung sehingga akan memberikan rangkaian tertutup bagi
rangkaian yang dipasangkan. Kondisi tersebut digunakan untuk membedakan kondisi
pintu atau jendela sedang tertutup atau terbuka. Pada perancangan ini jika kondisi pintu
atau jendela sedang tertutup maka pin mikrokontroler yang terhubung pada reed switch
akan tertutup (ON) sehingga terhubung dengan VCC. Sedangkan jika kondisi pintu atau
jendela sedang terbuka maka pin mikrokontroler yang terhubung pada reed switch akan
terbuka (OFF).
Gambar 2.2 Reed Switch
2.2.1.2 Sensor PIR
Modul PIR bekerja pada tegangan 5 volt. Saat PIR mendeteksi pergerakan
manusia, PIR akan memiliki tegangan keluatan 3,3 volt. Pin keluaran dari PIR akan
terhubung langsung dengan pin pada mikrokontroler, berikut penampakan PIR.
6
Gambar 2.3 Sensor PIR
2.2.2 Modul Interface
Bagian interface berfungsi untuk sarana interaksi user dengan sistem yang
dirancang. Melalui bagian ini user dapat mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi modul
sensor. Dengan adanya LCD user dapat memantau kondisi pintu dan jendela sedang
terbuka atau tertutup dan mengetahui jika ada orang yang mendekati pintu atau jendela.
Bagian ini secara keseluruhan terhubung dan dikendalikan oleh bagian modul
mikrokontroler. Ada dua komponen utama pada bagian interface yaitu keypad 4x4 dan
LCD karakter 16x2.
Keypad 4x4 digunakan sebagai sarana pengguna untuk memberikan masukan ke
sistem. Keypad 4x4 memiliki konektor delapan pin yang dihubungkan ke
mikrokontroler. LCD karakter 16x2 berfungsi sebagai penampil informasi yang ada
pada sistem, juga sebagai penampil menu utama. Gambar 2.4 menunjukkan keypad 4x4
dan LCD karakter 16x2 yang digunakan dalam perancangan.
Gambar 2.4 Keypad 4x4 dan LCD 16x2 yang Digunakan
Dalam Perancangan
7
2.2.3 Modul Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan adalah Atmega8535. ATMega8535 dipilih
karena memiliki fitur yang cukup lengkap. Mulai dari kapasitas memori program dan
memori data yang cukup besar, interupsi, timer/counter, PWM, USART, TWI, analog
comparator, EEPROM internal dan juga ADC internal. Atmega8535 memiliki
kemampuan eksekusi yang lebih tinggi dibandingkan mikrokontroler keluarga MCS-51.
Gambar 2.5. Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega8535
Gambar adalah konfigurasi pin dari mikrokontroler ATmega 8535 dengan
penjelasan fungsi-fungsinya sebagai berikut:
1.
VCC adalah untuk masukan digital voltage supply.
2.
GND adalah pin ground.
3.
PORT A (PA0 – PA7) digunakan untuk input ADC (Analog to Digital
Converter). Port A ini juga berfungsi sebagai input/output dan mempunyai
resistor pull-up internal yang bisa ditambahkan.
4.
PORT B (PB0 – PB7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor
pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port B juga mempunyai fungsi
khusus, yaitu komunikasi SPI, input analog comparator, input external
interrupt, timer/counter output compare match output, timer/counter external
counter input, dan USART external clock input/output.
8
5.
PORTC (PC0 – PC7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor
pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port C juga mempunyai fungsi
khusus, yaitu pin timer oscillator, JTAG, komunikasi I2C.
6.
PORTD (PD0 – PD7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor
pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port D juga mempunyai fungsi
khusus, yaitu komunikasi USART, external interrupt, timer/counter output
compare match output, pin timer/counter input capture.
7.
RESET berfungsi untuk mereset mikrokontroler apabila diberi input low.
8.
XTAL1 dan XTAL2 berfungsi sebagai pin external clock.
9.
AVCC adalah pin tegangan supply untuk ADC.
10. AREF adalah pin input tegangan referensi untuk ADC.
Mikrokontroler akan berkomunikasi dengan XBee menggunakan UART
(Universal
Asynchronous
Receiver/Transmitter).
Asynchronous
serial
adalah
komunikasi di mana kedua pihak (pengirim dan penerima) masing-masing
menghasilkan clock namun hanya data yang ditransmisikan, tanpa clock. Agar data yang
dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan
harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan
datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data
sesuai dengan frekuensi clock penerima.
Mikrokontroler berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh proses operasi
yaitu mengolah data dari reed switch dan sensor PIR dan diteruskan ke XBee Pro,
menerima data yang diterima oleh XBee Pro, mengolah data agar dapat ditampilkan
pada LCD, menerima inputan dari keypad, dan lain-lain. Mikrokontroler ATMega8535
ini menggunakan external osilator, sehingga pin XTAL 1 dan pin XTAL 2 perlu untai
tambahan dari luar. Untai ini dibuat menggunakan osilator kristal yang dirangkai
dengan dua kapasitor yang nilainya sama. Untai osilator untuk mikrokontroler ini
ditunjukkan pada Gambar 2.6.
C1
20pF
XTAL 1
C2
20pF
11.059MHZ
XTAL 2
Gambar 2.6. Untai Osilator ATMega8535
9
Pada perancangan nilai kapasitor yang digunakan adalah 20 pF dan kristal yang
digunakan mempunyai frekuensi resonansi 11,0592 MHz. Frekuensi yang dihasilkan
oleh kristal inilah yang digunakan sebagai penentu kecepatan mikrokontroler dalam
menjalankan program, karena frekuensi kerja AVR sama dengan frekuensi osilator
(kecepatan AVR dua belas kali lebih cepat dibandingkan kecepatan MCS51). Dalam
data sheet ATMega8535 memiliki kecepatan maksimal sebesar 16 MHz, sehingga
kristal yang dipilih masih bisa digunakan. Jika kita menggunakan kristal yang
mempunyai frekuensi 11,0592 MHz, maka satu siklus perintah membutuhkan waktu :
=
=
,
= 0,0904
(1)
2.2.4 Modul Wireless
Modul wireless XBee Pro atau yang sering disebut dengan ZigBee Merupakan
modul transceiver. Radio frequency transceiver atau pengirim dan penerima frekuensi
radio ini berfungsi untuk komunikasi secara full duplex. Radio frequency transceiver ini
merupakan sebuah modul yang terdiri dari RF transmitter dan RF receiver dengan
frekuensi 2.4 GHz. Gambar 2.7 menunjukan tampilan XBee Pro.
Gambar 2.7 XBee Pro
Pada modul wireless disini menggunakan XBee Pro yang digunakan sebagai
sarana pengiriman dan penerimaan data. XBee pro memiliki daya maksimum 63 mwatt
dan bekerja pada tegangan 3,3 volt. Karena disebabkan output yang dihasilkan oleh pin
mikrokontroler adalah tegangan 5 volt sedangkan XBee Pro bekerja pada tegangan 3,3
volt maka digunakan modul regulator untuk mengubah tegangan catu daya 5 volt
menjadi 3,3 volt. Modul regulator cukup dengan pembagi tegangan menggunakan
resistor 2K2 Ω dan 1K Ω seperti pada gambar 2.8.
10
Gambar 2.8 Rangkaian Pembagi Tegangan
Vout =
=
(
2200
( 1000 + 2200)
)
(2)
×
×5
= 3,4375
Pada perancangan ini pin XBee yang digunakan hanya pin 1 (VCC), pin 2 (TX),
pin 3 (RX), dan pin 10 (GND). Pada saat akan mengirim data maka pin TX pada
mikrokontroler dihubungkan dengan pin RX pada XBee. Sedangkan pada saat
menerima data maka pin TX pada XBee dihubungkan dengan pin RX pada
mikrokontroler.
2.3 Komponen Pembentuk Sistem
Untuk merancang dan merealisasikan sistem keamanan rumah nirkabel berbasis
mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro, sistem ini memerlukan komponenkomponen tertentu untuk menyusun setiap modulnya baik modul sensor maupun modul
pengendali dan mempunyai fungsinya masing-masing sehingga membentuk suatu
kesatuan antara modul sensor dengan modul pengendali.
Berikut ini adalah komponen – komponen yang dibutuhkan untuk merancang
suatu sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul
Xbee Pro, antara lain:
1. Mikrokontroler.
2. Reed Switch.
3. PIR.
4. LCD.
11
5. Keypad.
6. XBee Pro.
7. Buzzer.
8. Baterai.
KONSEP DASAR PERANCANGAN
Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel
berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri
dari gambaran sistem, prinsip kerja sistem, dan komponen pembentuk sistem.
2.1 Gambaran Sistem
Alat yang akan direalisasikan dalam skripsi ini terdapat dua buah modul. Modul I
adalah modul sensor, modul sensor ini akan diletakkan pada daerah dekat pintu atau
jendela yang akan diletakkan sensor-sensor. Modul II adalah modul pengendali, modul
pengendali ini dapat dibawa kemana-mana dan berfungsi untuk mengaktifkan maupun
menonaktifkan modul sensor, dan memonitoring keadaan pintu atau jendela yang telah
dipasang modul sensor.
RX
SENSOR
M IKROKONTROLER
XBeePRO
TX
RX
SERVER
M IKROKONTROLER
XBeePRO
TX
Gambar 2.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan
2.2 Prinsip Kerja Sistem
Pada bagian ini dijelaskan mengenai prinsip kerja sistem dari perangkat keras
yang dirancang. Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa modul I terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu: modul sensor, modul mikrokontroler, modul wireless. Sedangkan pada
modul II terbagi menjadi beberapa bagian,yaitu: modul interface, modul mikrokontroler,
modul wireless. Sehingga perancangan perangkat keras yang akan dijelaskan dibagi
beberapa bagian, yaitu:
1. Modul Sensor (terdapat pada modul 1)
4
5
2. Modul Interface (terdapat pada modul II)
3. Modul Mikrokontroler (terdapat pada modul I dan modul II)
4. Modul Wireless (terdapat pada modul I dan modul II)
2. 2.1 Modul Sensor
Pada modul sensor terdapat dua komponen utama, yaitu:
1. Reed switch
2. Sensor PIR.
2.2.1.1 Reed Switch
Reed switch adalah sensor yang berfungsi juga sebagai saklar yang aktif atau
terhubung apabila di area jangkauannya terdapat medan magnet. Medan magnet yang
cukup kuat jika melalui area sekitar reed switch, maka dua buah plat yang saling
berdekatan tadi akan terhubung sehingga akan memberikan rangkaian tertutup bagi
rangkaian yang dipasangkan. Kondisi tersebut digunakan untuk membedakan kondisi
pintu atau jendela sedang tertutup atau terbuka. Pada perancangan ini jika kondisi pintu
atau jendela sedang tertutup maka pin mikrokontroler yang terhubung pada reed switch
akan tertutup (ON) sehingga terhubung dengan VCC. Sedangkan jika kondisi pintu atau
jendela sedang terbuka maka pin mikrokontroler yang terhubung pada reed switch akan
terbuka (OFF).
Gambar 2.2 Reed Switch
2.2.1.2 Sensor PIR
Modul PIR bekerja pada tegangan 5 volt. Saat PIR mendeteksi pergerakan
manusia, PIR akan memiliki tegangan keluatan 3,3 volt. Pin keluaran dari PIR akan
terhubung langsung dengan pin pada mikrokontroler, berikut penampakan PIR.
6
Gambar 2.3 Sensor PIR
2.2.2 Modul Interface
Bagian interface berfungsi untuk sarana interaksi user dengan sistem yang
dirancang. Melalui bagian ini user dapat mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi modul
sensor. Dengan adanya LCD user dapat memantau kondisi pintu dan jendela sedang
terbuka atau tertutup dan mengetahui jika ada orang yang mendekati pintu atau jendela.
Bagian ini secara keseluruhan terhubung dan dikendalikan oleh bagian modul
mikrokontroler. Ada dua komponen utama pada bagian interface yaitu keypad 4x4 dan
LCD karakter 16x2.
Keypad 4x4 digunakan sebagai sarana pengguna untuk memberikan masukan ke
sistem. Keypad 4x4 memiliki konektor delapan pin yang dihubungkan ke
mikrokontroler. LCD karakter 16x2 berfungsi sebagai penampil informasi yang ada
pada sistem, juga sebagai penampil menu utama. Gambar 2.4 menunjukkan keypad 4x4
dan LCD karakter 16x2 yang digunakan dalam perancangan.
Gambar 2.4 Keypad 4x4 dan LCD 16x2 yang Digunakan
Dalam Perancangan
7
2.2.3 Modul Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan adalah Atmega8535. ATMega8535 dipilih
karena memiliki fitur yang cukup lengkap. Mulai dari kapasitas memori program dan
memori data yang cukup besar, interupsi, timer/counter, PWM, USART, TWI, analog
comparator, EEPROM internal dan juga ADC internal. Atmega8535 memiliki
kemampuan eksekusi yang lebih tinggi dibandingkan mikrokontroler keluarga MCS-51.
Gambar 2.5. Konfigurasi pin mikrokontroler Atmega8535
Gambar adalah konfigurasi pin dari mikrokontroler ATmega 8535 dengan
penjelasan fungsi-fungsinya sebagai berikut:
1.
VCC adalah untuk masukan digital voltage supply.
2.
GND adalah pin ground.
3.
PORT A (PA0 – PA7) digunakan untuk input ADC (Analog to Digital
Converter). Port A ini juga berfungsi sebagai input/output dan mempunyai
resistor pull-up internal yang bisa ditambahkan.
4.
PORT B (PB0 – PB7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor
pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port B juga mempunyai fungsi
khusus, yaitu komunikasi SPI, input analog comparator, input external
interrupt, timer/counter output compare match output, timer/counter external
counter input, dan USART external clock input/output.
8
5.
PORTC (PC0 – PC7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor
pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port C juga mempunyai fungsi
khusus, yaitu pin timer oscillator, JTAG, komunikasi I2C.
6.
PORTD (PD0 – PD7) berfungsi sebagai input/output dan mempunyai resistor
pull-up internal yang bisa ditambahkan. Port D juga mempunyai fungsi
khusus, yaitu komunikasi USART, external interrupt, timer/counter output
compare match output, pin timer/counter input capture.
7.
RESET berfungsi untuk mereset mikrokontroler apabila diberi input low.
8.
XTAL1 dan XTAL2 berfungsi sebagai pin external clock.
9.
AVCC adalah pin tegangan supply untuk ADC.
10. AREF adalah pin input tegangan referensi untuk ADC.
Mikrokontroler akan berkomunikasi dengan XBee menggunakan UART
(Universal
Asynchronous
Receiver/Transmitter).
Asynchronous
serial
adalah
komunikasi di mana kedua pihak (pengirim dan penerima) masing-masing
menghasilkan clock namun hanya data yang ditransmisikan, tanpa clock. Agar data yang
dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan
harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan
datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data
sesuai dengan frekuensi clock penerima.
Mikrokontroler berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh proses operasi
yaitu mengolah data dari reed switch dan sensor PIR dan diteruskan ke XBee Pro,
menerima data yang diterima oleh XBee Pro, mengolah data agar dapat ditampilkan
pada LCD, menerima inputan dari keypad, dan lain-lain. Mikrokontroler ATMega8535
ini menggunakan external osilator, sehingga pin XTAL 1 dan pin XTAL 2 perlu untai
tambahan dari luar. Untai ini dibuat menggunakan osilator kristal yang dirangkai
dengan dua kapasitor yang nilainya sama. Untai osilator untuk mikrokontroler ini
ditunjukkan pada Gambar 2.6.
C1
20pF
XTAL 1
C2
20pF
11.059MHZ
XTAL 2
Gambar 2.6. Untai Osilator ATMega8535
9
Pada perancangan nilai kapasitor yang digunakan adalah 20 pF dan kristal yang
digunakan mempunyai frekuensi resonansi 11,0592 MHz. Frekuensi yang dihasilkan
oleh kristal inilah yang digunakan sebagai penentu kecepatan mikrokontroler dalam
menjalankan program, karena frekuensi kerja AVR sama dengan frekuensi osilator
(kecepatan AVR dua belas kali lebih cepat dibandingkan kecepatan MCS51). Dalam
data sheet ATMega8535 memiliki kecepatan maksimal sebesar 16 MHz, sehingga
kristal yang dipilih masih bisa digunakan. Jika kita menggunakan kristal yang
mempunyai frekuensi 11,0592 MHz, maka satu siklus perintah membutuhkan waktu :
=
=
,
= 0,0904
(1)
2.2.4 Modul Wireless
Modul wireless XBee Pro atau yang sering disebut dengan ZigBee Merupakan
modul transceiver. Radio frequency transceiver atau pengirim dan penerima frekuensi
radio ini berfungsi untuk komunikasi secara full duplex. Radio frequency transceiver ini
merupakan sebuah modul yang terdiri dari RF transmitter dan RF receiver dengan
frekuensi 2.4 GHz. Gambar 2.7 menunjukan tampilan XBee Pro.
Gambar 2.7 XBee Pro
Pada modul wireless disini menggunakan XBee Pro yang digunakan sebagai
sarana pengiriman dan penerimaan data. XBee pro memiliki daya maksimum 63 mwatt
dan bekerja pada tegangan 3,3 volt. Karena disebabkan output yang dihasilkan oleh pin
mikrokontroler adalah tegangan 5 volt sedangkan XBee Pro bekerja pada tegangan 3,3
volt maka digunakan modul regulator untuk mengubah tegangan catu daya 5 volt
menjadi 3,3 volt. Modul regulator cukup dengan pembagi tegangan menggunakan
resistor 2K2 Ω dan 1K Ω seperti pada gambar 2.8.
10
Gambar 2.8 Rangkaian Pembagi Tegangan
Vout =
=
(
2200
( 1000 + 2200)
)
(2)
×
×5
= 3,4375
Pada perancangan ini pin XBee yang digunakan hanya pin 1 (VCC), pin 2 (TX),
pin 3 (RX), dan pin 10 (GND). Pada saat akan mengirim data maka pin TX pada
mikrokontroler dihubungkan dengan pin RX pada XBee. Sedangkan pada saat
menerima data maka pin TX pada XBee dihubungkan dengan pin RX pada
mikrokontroler.
2.3 Komponen Pembentuk Sistem
Untuk merancang dan merealisasikan sistem keamanan rumah nirkabel berbasis
mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro, sistem ini memerlukan komponenkomponen tertentu untuk menyusun setiap modulnya baik modul sensor maupun modul
pengendali dan mempunyai fungsinya masing-masing sehingga membentuk suatu
kesatuan antara modul sensor dengan modul pengendali.
Berikut ini adalah komponen – komponen yang dibutuhkan untuk merancang
suatu sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul
Xbee Pro, antara lain:
1. Mikrokontroler.
2. Reed Switch.
3. PIR.
4. LCD.
11
5. Keypad.
6. XBee Pro.
7. Buzzer.
8. Baterai.