ANALISIS TENDENSI TINGKAT KEJAHATAN BERDASARKAN JENIS KEJAHATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN PELAKU DI KOTA MEDAN.

iv

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan sembah sujud, penulis mengucapkan terpujilah
Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih karena kasih karuniaNya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat memeperoleh gelar
sarjana matematika jurusan matematika pada Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universita Negeri Medan dengan judul ”Analisis Tendensi
Tingkat Kejahatan Berdasarkan Jenis Kejahatan dan Tingkat Pendidikan
Pelaku di Kota Medan”.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai hambatan, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan dengan baik, untuk itu
pada kesempatan ini dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih yang
tidak terhingga kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2.


Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

3.

Bapak Drs. H. Banjarnahor, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi dapat
diselesaikan dengan baik.

4.

Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, Bapak Mulyono, S.Si, M.Si serta Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.

5.

Para dosen dan staf pegawai Unimed Medan.


6.

Pimpinan Direktorat Binmas Polda Sumut ( KOMBES POL DR. H. HERY
SUBIANSAURI,SH, MH, M.Si ) dan seluruh staf yang telah memberikan
kesempatan dan membantu penulis mengumpulkan data sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.

v

7.

Teristimewa dengan penuh kasih sayang buat opung yang saya cintai N.Br
Pardede dan Ayahanda A.J Hutagalung serta abang dan kakakku tersayang,
George Hutagalung dan Desni Hutagalung yang telah memberikan perhatian,
dukungan baik material maupun moral serta doa dengan ketulusan hati dan
tidak terhingga nilainya kepada penulis.

8.

M.P Hutagalung, SH/R.br. Panggabean yang memberikan dorongan dan

perhatian serta doa untuk penulis.

9.

R.W Hutagalung, SE, M.Si, Ak/T.br. PardedeS.Sos yang telah memberikan
dukungan material maupun moral kepada penulis.

10. Kakakku Melva Panjaitan, SE dan abangku Ronald Purba serta adikku
Christina Purba buat semua tenaga, pikiran, material maupun moral kepada
penulis.
11. Buat semua keluarga besar Hutagalung yang turut membantu mendoakan
penulis yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
12. Buat sahabatku Lisna dan Irda yang selalu memeberikan bantuan, motivasi
dan doa yang tulus kepada penulis.
13. Buat rekan-rekan seperjuanganku Darman, Very, Daeng, Hendra, Vicky, Ico,
Domu, Eston, Lambok,Dame, Abdul rasyid, M.rasyid , Nandus, Desdi, yang
selalu bekerja sama dan saling membantu, semoga kita dapat menjadi sarjana
yang berkualitas dan berguna bagi Nusa dan Bangsa.
Penulis menyadari walaupun telah berusaha untuk memaksimalkan skripsi ini
masih terdapat kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis tidak menutup diri

untuk dikritik dan diberikan saran yang membangun. Akhirnya semoga skripsi ini
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Medan,

September 2012

Fransiska H
NIM.05410337

iii

ANALISIS TENDENSI TINGKAT KEJAHATAN BERDASARKAN JENIS
KEJAHATAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN PELAKU
DI KOTA MEDAN

Fransiska H (NIM : 05410337)
ABSTRAK
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan data yang
diperoleh dari arsip Polda Sumatera Utara yaitu data jenis kejahatan (pencurian,

penipuan, penganiayaan, pemerkosaan) dan tingkat pendidikan pelaku (tidak lulus
SD, SD, SMP, SMA, PT). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada perbedaan frekuensi kejahatan yang signifikan antar jenis
kejahatan dan tignkat pendidikan pelaku serta interaksi antara jenis kejahatan dan
tingkat pendidikan pelaku terhadap frekuensi kejahatan di Medan.
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis secara
analisis varian dua arah (anava) dua arah, diperoleh hasil bahwa terdapat
perbedaan frekuensi kejahatan yang signifikan antar jenis kejahatan, F hitung =
173,09 dan Ftabel = 2,62 ; Fhitung > Ftabel. Terdapat perbedaan frekuensi kejahatan
yang signifikan antar tingkat pendidikan pelaku Fhitung = 55,18 dan Ftabel = 2,39 ;
Fhit > Ftabel. Serta terdapat interaksi antara jenis kejahatan dan tingkat pendidikan
pelaku Fhitung = 12,43 dan Ftabel = 1,78 ; Fhitung > Ftabel.
Karena hasil uji hipotesis dari analisis statistik menyatakan bahwa terdapat
perbedaan frekuensi yang signifikan antara keempat jenis kejahatan dan kelima
tingkat pendidikan pelaku serta terdapat interaksi antar keempat jenis kejahatan
dan kelima tingkat pendidikan pelaku, maka dilakukan uji analisis lanjutan yaitu
uji beda dua rata-rata perlakuan dengan menggunakan Uji Jarak Duncan yang
menghasilkan bahwa rata-rata frekuensi kejahatan terbesar periode Juni 2006 –
Mei 2011 adalah 14,25 yaitu kejahatan pencurian dengan tingkat pendidikan
pelaku Sekolah Dasar.


vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
vii
viii


BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian

1
1
3
3
3
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kejahatan
2.2. Kejahatan Dalam Masyarakat
2.3. Tingkat Kejahatan di Indonesia
2.4. Penanggulangan Kejahatan

2.5. Analisis Varians Dua Arah
2.6. Analisis Lanjutan Setelah Anava

5
5
7
8
9
11
15

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Prosedur Penelitian

17
17

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data

4.2. Klasifikasi Data
4.3. Analisis Data
4.4. Analisis Lanjutan Setelah Anava
4.5. Pembahasan

19
19
20
22
26
31

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

33
33
33


vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tabel Anava Dua Arah untuk A dan B dengan r replikasi

12

Tabel 2.2. Ringkasan Hasil Perhitungan Anava Dua Arah Untuk A dan B

14

Tabel 4.1. Data jumlah kejahatan selama Juni 2006 - Mei 2011

19

Tabel 4.2. Data jenis kejahatan dan tingkat pendidikan pelaku di Medan

20


Tabel 4.3. Analisis Varian (anava) pada jenis kejahatan dan tingkat
pendidikan pelaku di Medan pada

23

Tabel 4.4. Rata-rata perlakuan dari jenis kejahatan dan tingkat
pendidikan pelaku terhadap frekuensi kejahatan di Medan

27

Tabel 4.5. Rata-rata perlakuan dari jenis kejahtan dan tingkat
pendidikan pelaku yang diurutkan dari yang kecil

28

sampai yang besar
Tabel 4.6. Rata-rata nilai tengah populasi (rp) dengan taraf 5 % (

29

Tabel 4.7. Rentang Signifikan Terkecil (rp) pada

30

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran1 Data Jumlah Kejahatan Periode Juni 2006 – Mei 2011

35

Lampiran2 Data Jenis Kejahatan dan Tingkat Pendidikan Pelaku
Periode Juni 2006 – Mei 2011

40

Lampiran3 Perhitungan harga-harga jumlah kuadrat dan rata-rata
jumlah kuadrat/estimasi varians

42

Lampiran4 Perbandingan dari hasil selisih rata-rata perlakuan
yang terbesar dan terkecil
Lampiran5 Tabel nilai F dengan daerah sebelah kanan 5% dan 1%

44
49

Lampiran6 Tabel nilai baku p pada taraf kritis 5% dan 1% untuk Uji
Jarak Nyata Duncan

51

Lampiran7 Dokumentasi

53

Lampiran8 Surat Penugasan Dosen

56

Lampiran9 Permohonan Surat Izin Penelitian

57

Lampiran10 Surat Izin Penelitian

58

Lampiran11 Surat Telah Menyelesaikan Penelitian

59

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masyarakat moderen yang serba kompleks sebagai produksi dari kemajuan
teknologi, industrialisasi, dan urbanisasi memunculkan masalah sosial. Maka adaptasi
atau penyesuaian diri terhadap masyarakat moderen yang hiperkompleks menjadi
tidak mudah. Dimana sifat manusia dalam suatu masyarakat selalu merasa tidak puas
terhadap apa yang ia dapatkan bahkan ingin kaidah hidup dan peraturan – peraturan
hukum yang telah ada dilanggarnya. Kepentingan atas kebutuhan manusia pada
dasarnya tidak terbatas, sedangkan manusia cenderung untuk selalu berusaha apa
yang diperlukan itu ada dan banyak orang menganggap bahwa peraturan itu dibuat
untuk dilanggar. Sebagimana dikemukakan oleh Ridwan dan Ediwarman (1994 : 45)
bahwa : “setiap tindakan atau perbuatan tertentu yang tidak disetujui oleh masyarakat
atau melanggar peraturan yang ada diartikan sebagai kejahatan”.
Tindak kejahatan di Indonesia setiap waktu berbeda dan cenderung meningkat
berdasarkan jenis kejahatan dan tingkat pendidikan perlaku. Sebagaimana
dikemukakan oleh kriminolog Syarifuddin Pettanasse (2008) bahwa:
“Dari data jumlah tahanan, tindak kejahatan lebih banyak dilakukan oleh anak muda
usia produktif. Pendidikan mereka sebagian besar Sekolah Dasar (50%), SLTP
(25%), SLTA (16,7%), Sarjana muda dan Sarjana masing-masing (4,2%). Namun,
tingkat pendidikan belum bisa dijadikan angka pasti bahwa pelaku kejahatan
kebanyakan hanya berpendidikan sekolah dasar. Karena semakin tinggi tingkat
pendidikan, makin besar tendensi terjadi penyimpangan nilai dan perilaku. Jadi, bisa
saja kemungkinan lain terjadi, mereka yang berpendidikan lebih tinggi cenderung
mudah mengelak kejaran polisi, atau memiliki kewaspadaan lebih tinggi sehingga
polisi susah mengungkap kasusnya”.

Frekuensi kejahatan yang terjadi di Medan setiap waktu berbeda dan
cenderung meningkat berdasarkan jenis kejahatan dan tingkat pendidikan pelaku.
Sebagaimana dikemukakan oleh Adrianus (2007) bahwa :
“Tingkat kejahatan di Medan meningkat, khususnya tindak pencurian, dimana akhir
tahun lalu kasus pencurian di Medan tercatat sebanyak 97 kasus dan akhir tahun ini
tercatat sebanyak 116 kasus, atau meningkat 19,59%. Namun secara keseluruhan
tingkat kejahatan di Medan akhir tahun ini mengalami peningkatan dari 258 kasus
tahun lalu menjadi 298 kasus di tahun ini, atau meningkat 11,63%”.
(http://www.berita-sumatera.infogue.com).
Sebagaimana dipaparkan Fky (dalam Sumut Pos, 7 Januari 2008) :
“Seorang Pekerja Seks Komersil (PSK) bekerja sama dengan adiknya (tingkat
pendidikan SD) merampok toko Mas Pulungan di Pulo Brayan Medan. Modus
operasi mereka berpura-pura sebagai calon pembeli dan melakukan penawaran. Lalu
salah satu pelaku mencongkel kaca steling toko dan mengambil 5 kalung berlian
milik korban. Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Bambang, Sumut Pos Jumat (7/1),
mengatakan, sebenarnya kasus tersebut bukan perampokan melainkan pencurian”.
Tindakan pencurian di Sumatera Utara tidak hanya dilakukan orang yang
berpendidikan rendah tetapi juga dilakukan oleh orang yang berpendidikan tinggi.
Seperti dipaparkan S6/p (dalam Sumut Pos, tanggal 18 April 2009) :
“Seorang Sarjana mencuri sebuah laptop dan sebuah Handphone, dihukum 1 tahun 6
bulan di Pengadilan Negeri Medan. Pencurian itu dilakukan terdakwa di dua tempat
dan waktu yang berbeda. Selasa 23 Desember 2008 sebuah laptop dicuri terdakwa
dari rumah kost yang merugikan Ananda Rizki di Jalan Rakyat No. 67 Medan.
Sebelumnya Kamis 18 Desember 2008 di Jalan Jamin Ginting Medan, terdakwa telah
mencuri satu buah Handphone milik Sanggam Susanto Sinaga.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti memandang perlu dan tertarik untuk
melakukan penelitian tentang perbedaan frekuensi kejahatan berdasarkan jenis
kejahatan dan tingkat pendidikan pelaku. Oleh sebab itu peneliti mengangkat judul
“Analisis Tendensi Tingkat Kejahatan Berdasarkan Jenis Kejahatan dan Tingkat
Pendidikan Pelaku di Kota Medan”.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
a. Apakah ada perbedaan frekuensi kejahatan yang signifikan antar jenis kejahatan
dan tingkat pendidikan pelaku di Medan.
b. Apakah ada interaksi antar jenis kejahatan dan tingkat pendidikan pelaku terhadap
frekuensi kejahatan di Medan.

1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas maka penulis membuat batasan
yaitu :
a. Perbedaan frekuensi kejahatan di Medan berdasarkan jenis kejahatan dan tingkat
pendidikan pelaku, dimana jenis kejahatan yang akan dianalisis adalah Pencurian,
Penipuan, Penganiayaan, dan Pemerkosaan, sedangkan tingkat pendidikan pelaku
kejahatan tertentu dengan kategori: Tidak lulus SD, SD, SMP, SMA, dan
Perguruan Tinggi (PT).
b. Data kejahatan adalah perindividu dan perkejahatan serta data tersebut diambil
dari arsip Polda Sumut.

1.4. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan frekuensi kejahatan yang signifikan
antar jenis kejahatan dan tingkat pendidikan pelaku di Medan.
b. Untuk mengetahui interaksi antar jenis kejahatan dan tingkat pendidikan pelaku
terhadap frekuensi kejahatan di Medan.

1.5. Manfaat Penelitian
a. Untuk mengetahui jenis kejahatan apa dan tingkat pendidikan apa yang paling
menonjol frekuensinya di Medan.
b. Untuk menambah pengetahuan dalam menganalisis data hasil pengukuran dua
variabel.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan dari
hasil penelitian di Polda Sumut, yaitu :
Terdapat perbedaan frekuensi jenis kejahatan yang signifikan antar keempat jenis kejahatan
(pencurian, penipuan, penganiayaan, pemerkosaan) di Medan.
Terdapat perbedaan frekuensi jenis kejahatan yang signifikan antar keempat tingkat
pendidikan pelaku (tidak lulus SD, SD, SMP, SMA, PT) di Medan.
Terdapat interaksi antara empat jenis kejahatan dan kelima tingkat pendidikan pelaku
terhadap frekuensi kejahatan di Medan.
Rata-rata frekuensi kejahatan terbesar pada setiap periode adalah 14,25 yaitu kejahatan
Pencurian dengan tingkat pendidikan pelaku Sekolah Dasar (SD).
5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini disarankan kepada masyarakat Medan khususnya Pemerintah Medan
agar lebih memperhatikan pendidikan. Kepada pihak-pihak yang berkompeten di Polda Sumut
disarankan dapat mengambil suatu kebijakan untuk meningkatkan pelayanan keamanan di Kota
Medan sehingga frekuensi tindak kejahatan khususnya Pencurian dapat berkurang.

33

34

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus, (2007), Tingkat Kriminalitas di Medan meningkat, Medan :
http://www.berita-sumatera.infogue.com
Agung, I Gusti Ngurah, (2004), Statistika, PT RajaGrafindo Persada , Jakarta.
Banjarnahor, H, 2007, Metode Statistika, Medan, Unimed.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Dan Proposal Penelitian Non
Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.
F.Ky, (2008), PSK Curi Berlian, Poskota, 7 Januari 2008.
Hamzah, Andi, 2004, KUHP dan KUHAP, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta
Hanafiah, Kemas, A., (1995), Rancangan Percobaan Teori Dan Aplikasi, PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kartono, Kartini, 2007, Patologi Sosial, penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta
Meliala, Adrianus., (2009), Angka Kejahatan Meningkat 6%, Bogor :
http://pikiran-rakyat.com/index
Santoso, Topo., (2008), Menyingkapi Maraknya Tindak Kejahatan dari Kacamata
Kriminolog, Jakarta : http://theceli.com/index
Sarwoko, (2007), Statistik Inferensi Untuk Ekonomi dan Bisnis, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Siregar, Syafaruddin, 2004, Statistika Terapan, Penerbit Grasindo, Jakarta
S6/p, (2009), Mengaku Sarjana Curi Laptop dan Handphone, Sinar Indonesia
Baru, 18 april 2009.
Walpole, R.E dan Myer, R.H., (1995), Ilmu Peluang Dan statistika Untuk
Insinyur Dan Ilmuwan, Penerbit ITB, Bandung.
Walpole, Ronald, Pengantar Statistika. Penerbit. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Widy,(2007),Penanggulangan Kejahatan, Jakarta
http://widy133.multiply.com/journal/item/14

ii

RIWAYAT HIDUP

Fransiska Hutagalung dilahirkan di Medan pada tanggal 25 Januari 1987.
Ayah bernama A.J Hutagalung dan Ibu bernama Kuswati dan merupakan anak
ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1992, penulis masuk SD Negeri 064015
Medan dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan sekolah
di SLTP Negeri 11 Medan dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2001, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Medan dan lulus pada tahun 2004. Pada
tahun 2005, penulis diterima di Program Studi Matematika Jurusan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam Universitas Negeri Medan
melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, dan lulus ujian mempertahankan
skripsi pada tanggal 29 Agustus 2012.