PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB) DALAM MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS REKOMENDASI IZIN PENDIRIAN RUMAH IBADAT).
PERAN FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (FKUB)
DALAM MEWUJUDKAN KERUKUNAN ANTAR UMAT
BERAGAMA DI KOTA MEDAN
(STUDI KASUS: REKOMENDASI IZIN PENDIRIAN RUMAH IBADAT
)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh
Mariyana NIM. 308111061
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah yang telah di berikan-NYA, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Adapun skripsi ini berjudul
“Peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam Mewujudkan Kerukunan antar Umat Beragama di Kota Medan (Studi Kasus: Rekomendasi Izin
Pendirian Rumah Ibadat)”.
Dalam penulisan skripsi ini tentu saja banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan serta kritik yang membangun demi sempurnanya penulisan skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor UNIMED. 2. Bapak Drs. H. Restu, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED. 3. Ibu Dra. Nurmala Brutu, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial,
UNIMED beserta stafnya.
4. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED dan dosen penguji penulis.
(5)
5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Ketua Jurusan PPKn UNIMED dan dosen penguji penulis.
6. Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, S.H, M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan PPKn, UNIMED.
7. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi penulis yang telah memberikan arahan dan saran dalam proses penyusunan skripsi. 8. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, S.H, M.Hum, sebagai dosen pembimbing
akademik dan dosen penguji penulis.
9. Seluruh dosen mata kuliah Jurusan PPKn UNIMED yang tidak pernah lelah untuk memberikan ilmu pengetahuan dan kesempatan kepada penulis untuk selalu menyampaikan pendapat, bertanya dan berdiskusi tentang berbagai hal yang berkenaan dengan mata kuliah PPKn.
10. Bapak Sugiono, sebagai administrasi jurusan PPKn yang turut membantu penulis.
11. Seluruh anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan serta para stafnya.
12. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis yang terkasih dan tersayang, Ibunda Nurul Hayati Hutasoit dan Ayahanda Syahnanuddin Batu Bara, atas segala kasih sayang, motivasi, dukungan dan doa yang telah dilimpahkan kepada penulis. Semoga Allah Swt selalu melimpahkan kasih sayang-NYA kepada kalian.
13. Seluruh teman angkatan 2008 terkhusus reguler A PPKn (Teman duetku Herlisna Sinambela, Sekretaris Kelasku Deby, Komisaris terawet Sarianto,
(6)
Vany, Nila, Risna, Nur, Delima, Lina, Budi, Devi dan yang lainnya). Semoga kita semua sukses menjalani hidup yang sebenarnya.
15. Seluruh teman PPL Perbaungan 2011 (Claudya, Sri, Fitri, Hada, Wahyu, Dedy, Rozi, Fauzi, Koko, Ami, Rudy, Advent, Wilson, Halim, dan Richardo) untuk kebersamaan, dukungan dan semangat saat menjalani PPL di SMK Melati Perbaungan. Semoga kita semua sukses.
16. Sahabat terdekat penulis, Hafni Syahfitri Pulungan dan Dewi Shinta Pasaribu atas dorongan semangat yang diberikan. Semoga sukses.
17. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini.
Akhirulkalam, semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Waallahu yubarik fik. Terima Kasih.
Medan, Juli 2012 Penulis
Mariyana
(7)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kerangka Teori... 8
1. Pengertian Peran... 8
2. Forum Kerukunan Umat Beragama ... 9
3. Kerukunan antar Umat Beragama ... 14
4. Rumah Ibadat ... 16
B. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi Penelitian ... 25
B. Populasi dan Sampel ... 25
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
E. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Hasil Penelitian ... 29
(8)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari masyarakat yang plural. Dikatakan plural karena keanekaragaman bumi Indonesia dengan suku dan agamanya. Pluralitas tidak saja menunjukkan pada kenyataan tentang adanya kemajemukan, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan aktif terhadap kenyataan adanya pluralitas tersebut. Salah satu keterlibatan aktif tersebut adalah dengan meningkatkan kerukunan antar masyarakat tanpa memandang suku, ras, maupun agama.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Syahrin Harahap (2011:6) bahwa untuk menciptakan kerukunan, bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, upaya konstitusional dan politik seperti yang tertera pada pasal 29 tentang kebebasan beragama. Kedua, membangun ketulusan pluralitas melalui penumbuhan kesadaran titik temu ditingkat esoterik agama-agama secara tulus, untuk kemudian membangun harmonitas kehidupan.
Pada sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah peraturan pemerintah yang menyangkut pembinaan kerukunan antar umat beragama. Salah satu di antara peraturan tersebut adalah Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 9 dan No. 8 Tahun 2006 yang mengatur tugas pemerintah di tingkat daerah dalam membina kerukunan antar umat beragama
(10)
2
dengan dibentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai perantara umat beragama dengan pemerintah daerah.
Adapun forum ini berfungsi sebagai konsultatif bagi pemerintah demi mewujudkan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat. Forum kerukunan umat beragama (FKUB) merupakan wadah yang turut berperan penting dalam menciptakan harmoni antarumat beragama. Melalui forum ini diharapkan dapat membantu pemerintah, tidak hanya memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut kehidupan beragama melainkan juga mempertahankan suasana harmonis antarumat beragama. Forum ini juga diharapkan dapat membentuk kerjasama antar umat dalam mengatasi berbagai permasalahan keagamaan. Salah satu contohnya adalah masalah pendirian rumah ibadat yang cukup kompleks.
Rumah ibadat merupakan kebutuhan bagi setiap umat beragama. Adapun agama yang diakui oleh Indonesia ada enam yaitu meliputi Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Masing-masing agama tersebut membutuhkan rumah ibadat sebagai tempat untuk beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dikarenakan rumah ibadat adalah tempat yang dianggap suci bagi tiap umat agama. Rumah ibadat tidak saja dijadikan sebagai tempat beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa melainkan juga sebagai tempat bermusyawarah untuk memecahkan masalah umat dan melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan.
Untuk mengakomodasi kebutuhan rumah ibadat tiap agama, maka dalam hal pendirian rumah ibadat, pemerintah telah mengatur dalam Peraturan Bersama Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 pada bab IV pasal 14 sampai dengan pasal 16.
(11)
3
Berdasarkan pasal tersebut, izin mendirikan rumah ibadat didasarkan atas rekomendasi secara tertulis dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang kemudian diserahkan kepada kepala daerah.
Mengenai hal ini, FKUB di daerah cenderung belum didukung secara maksimal oleh pemerintah daerah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Ketua
FKUB Sulawesi Barat, Aruchul Thahir, bahwa “FKUB hanya semacam pemadam
kebakaran. Pemerintah daerah baru meminta bantuan kalau ada masalah konflik keagamaan, sementara dalam pembinaannya, FKUB sama sekali tidak dibina,
bahkan tidak ada bantuan dana dari pemerintah daerah” (Thahir dalam http:// www.bataviase.co.id/node/688349/peran-fkub-tak-didukung-pemerintah//Senin-6-Juni 2011).
Hal ini menunjukkan bahwa FKUB seolah dijadikan pihak yang bertanggung jawab dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama. Padahal sudah ada aturan jelas yang menyebutkan bahwa pemeliharaan kerukunan umat beragama di provinsi dan kota/kabupaten menjadi tugas dan kewajiban gubernur dan walikota/bupati yang dibantu oleh kepala kantor wilayah departemen agama provinsi, kota/kabupaten (pasal 2 dan 4 Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 9 Tahun 2006 dan Nomor : 8 Tahun 2006).
Belum lagi dalam hal perizinan membangun rumah ibadat yang dianggap sebagian kalangan belum dilaksanakan secara maksimal. Salah satu alasan yang menyebabkan sampai terjadinya gangguan dan penutupan rumah ibadah yakni : pertama karena pemahaman atas PB2M (Peraturan Bersama Dua Menteri) yang belum sama dengan alasan kurang disosialisasikan, multitafsir bahkan melanggar
(12)
4
HAM, seperti contohnya penyimpangan tugas dan wewenang FKUB yang mana salah satu tugas FKUB adalah memberikan rekomendasi izin pendirian rumah ibadat (Radjagukguk dalam http://www.christianpost.co.id/society//20090601/
4838/pentingnya-fkub-memainkan-peranannya-secara-aktif-dalam-upaya-penyelesaian-masalah-kerukunan-umat-beragama//Senin-6-Juni-2011).
Seyogyianya sebagai wadah forum kerukunan umat beragama, FKUB diharapkan mampu memainkan perannya dan secara aktif mengupayakan dialog antar agama dalam upaya penyelesaian masalah-masalah yang dapat menggangu terciptanya kerukunan antar umat beragama, serta dapat membantu dalam upaya perizinan pendirian rumah ibadah.
Berdasarkan rujukan ini, penulis tertarik untuk lebih mengetahui secara mendalam tentang peran FKUB dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya dalam hal rekomendasi izin pendirian rumah ibadat. Adapun penulis lebih tertarik untuk melakukan penelitian di FKUB Kota Medan. Oleh karena alasan tersebut, penulis berminat untuk meneliti lebih komprehensif
tentang hal tersebut dengan judul “Peran FKUB Dalam Mewujudkan Kerukunan
Antar Umat Beragama di Kota Medan (Studi Kasus : Rekomendasi Izin Pendirian Rumah Ibadat)”
B. Identifikasi Masalah
Salah aspek penting dalam penelitian adalah mengidentifikasikan masalah. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui masalah - masalah yang muncul dari suatu objek penelitian yang akan dilakukan.
(13)
5
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut ;
1. Tugas dan wewenang FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.9 dan No.8 Tahun 2006.
2. Peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
3. Hambatan Forum Kerukunan Umat Beragama dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
4. Pengaruh Forum Kerukunan Umat Beragama dalam menjaga harmonisasi kehidupan bermasyarakat.
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penulis dalam melakukan penelitian, maka diperlukan pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh lebih jelas dan terarah.
Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut ;
1. Peran Forum Kerukunan Umat Beragama dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya mengenai pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
2. Lokasi penelitian dilakukan di kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) wilayah kota Medan.
(14)
6
D. Rumusan Masalah
Setelah dilakukan pembatasan masalah, maka selanjutnya diperlukan
perumusan masalah. Menurut Sugiyono (2008:38), “rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana peran Forum
Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya mengenai hal pemberian rekomendasi izin
pendirian rumah ibadat ? “ E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul “Peran Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) dalam Mewujudkan Kerukunan Antarumat Beragama di
Kota Medan Khususnya dalam Hal Pendirian Rumah Ibadat” adalah untuk
mengetahui peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya mengenai hal pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, sebagai berikut; 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan mahasiswa
khususnya UNIMED terhadap peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Kota Medan khususnya dalam hal rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
(15)
7
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, baik mahasiswa, guru, dosen ataupun masyarakat.
3. Melalui hasil penelitian ini diharapkan seluruh pihak terkait seperti lingkungan keluarga, masyarakat, mahasiswa, pemuka agama dan pejabat pemerintahan menyadari arti penting kerukunan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara dan secara bersama turut berpartisipasi untuk menjaga kerukunan tersebut.
(16)
57
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan paparan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan mengenai peran FKUB Kota Medan dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya tentang rekomendasi izin tertulis untuk mendirikan rumah ibadat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ;
1. FKUB Kota Medan telah melakukan berbagai kegiatan dan sosialisasi yang berhubungan dengan kerukunan seperti melakukan dialog-dialog dengan organisasi pemuda, tokoh-tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan serta membentuk pelatihan tim relawan yang ada di Kota Medan baik di tingkat kelurahan maupun tingkat kecamatan.
2. Dialog selalu menjadi hal yang paling diutamakan oleh FKUB Kota Medan dalam menyesaikan masalah atau pertentangan yang terjadi.
3. Pemerintah Kota Medan selalu memberikan dukungan materil maupun moril kepada FKUB Kota Medan yang terkait dengan perwujudan kerukunan antar umat beragama.
4. Rekomendasi izin tertulis oleh FKUB Kota Medan diberikan setelah melalui tiga tahap yaitu pemeriksaan berkas (persyaratan administratif), peninjauan lapangan dan keputusan melalui rapat pleno.
(17)
58
5. Pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat oleh FKUB Kota dilakukan melalui putusan rapat pleno yang berdasarkan asas musyawarah mufakat.
6. Tidak ada diskriminasi pada agama tertentu terkait pemberian rekomendasi izin sementara atau izin permanen pendirian rumah ibadat oleh FKUB Kota Medan.
7. Pemerintah Kota Medan selalu melaksanakan rekomendasi tertulis yang diberikan oleh FKUB Kota Medan terkait pendirian rumah ibadat.
8. Tidak ada perbedaan antara rekomendasi izin yang diterbitkan oleh FKUB Kota Medan dan rekomendasi izin dari Departemen Agama.
9. FKUB Kota Medan belum menemukan kendala yang dapat mengganggu stabilitas kerukunan masyarakat di Kota Medan, khususnya mengenai pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
10.Terkait dengan rekomendasi izin pendirian rumah ibadat yang tidak diberikan oleh FKUB Kota Medan, hal ini disebabkan oleh ketidaklengkapan administrasi dari pihak panitia pembangunan.
Dari berbagai simpulan diatas, secara ringkas dapat diketahui bahwa FKUB Kota Medan telah melaksanakan perannya dengan baik terkait perwujudan kerukunan antar umat beragama khususnya dalam hal pemberian rekomendasi izin tertulis pendirian rumah ibadat.
(18)
59
B. Saran
Adapun saran untuk penulisan mengenai peran FKUB Kota Medan khususnya mengenai pemberian rekomendasi untuk mendirikan rumah ibadat demi mewujudkan kerukunan antar umat beragama adalah,
1. FKUB Kota Medan hendaknya turut mengikutsertakan kaum pemuda di kalangan perguruan tinggi agar dapat terlibat dalam mensosialisasikan Peraturan Bersama Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 khususnya tentang proses pendirian bangunan untuk rumah ibadat.
2. Pemerintah Kota Medan harus melanjutkan kerjasama yang sudah berjalan dengan baik terhadap FKUB Kota Medan.
3. Untuk Pemerintah Pusat hendaknya mempertegas Peraturan Bersama yang terkait dengan masa berlaku pemberian izin sementara penggunaan bangunan untuk rumah ibadat.
4. Masyarakat, FKUB Kota Medan, Pemerintah Kota Medan serta pihak yang terkait lainnya harus saling mendukung dan bekerja sama untuk mewujudkan dan mempertahankan suasana kehidupan yang harmonis dan damai di Kota Medan yang tercinta ini.
5. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan lebih membahas tentang rekomendasi izin sementara penggunaan bangunan untuk rumah ibadat.
(1)
5
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut ;
1. Tugas dan wewenang FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No.9 dan No.8 Tahun 2006.
2. Peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
3. Hambatan Forum Kerukunan Umat Beragama dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.
4. Pengaruh Forum Kerukunan Umat Beragama dalam menjaga harmonisasi kehidupan bermasyarakat.
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penulis dalam melakukan penelitian, maka diperlukan pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh lebih jelas dan terarah.
Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut ;
1. Peran Forum Kerukunan Umat Beragama dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya mengenai pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
2. Lokasi penelitian dilakukan di kantor Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) wilayah kota Medan.
(2)
6 D. Rumusan Masalah
Setelah dilakukan pembatasan masalah, maka selanjutnya diperlukan perumusan masalah. Menurut Sugiyono (2008:38), “rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya mengenai hal pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat ? “
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul “Peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam Mewujudkan Kerukunan Antarumat Beragama di Kota Medan Khususnya dalam Hal Pendirian Rumah Ibadat” adalah untuk mengetahui peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya mengenai hal pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, sebagai berikut; 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan mahasiswa
khususnya UNIMED terhadap peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Kota Medan khususnya dalam hal rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
(3)
7
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pikiran terhadap pihak-pihak yang berkepentingan, baik mahasiswa, guru, dosen ataupun masyarakat.
3. Melalui hasil penelitian ini diharapkan seluruh pihak terkait seperti lingkungan keluarga, masyarakat, mahasiswa, pemuka agama dan pejabat pemerintahan menyadari arti penting kerukunan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara dan secara bersama turut berpartisipasi untuk menjaga kerukunan tersebut.
(4)
57 BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan paparan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan mengenai peran FKUB Kota Medan dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya tentang rekomendasi izin tertulis untuk mendirikan rumah ibadat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ;
1. FKUB Kota Medan telah melakukan berbagai kegiatan dan sosialisasi yang berhubungan dengan kerukunan seperti melakukan dialog-dialog dengan organisasi pemuda, tokoh-tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan serta membentuk pelatihan tim relawan yang ada di Kota Medan baik di tingkat kelurahan maupun tingkat kecamatan.
2. Dialog selalu menjadi hal yang paling diutamakan oleh FKUB Kota Medan dalam menyesaikan masalah atau pertentangan yang terjadi.
3. Pemerintah Kota Medan selalu memberikan dukungan materil maupun moril kepada FKUB Kota Medan yang terkait dengan perwujudan kerukunan antar umat beragama.
4. Rekomendasi izin tertulis oleh FKUB Kota Medan diberikan setelah melalui tiga tahap yaitu pemeriksaan berkas (persyaratan administratif), peninjauan lapangan dan keputusan melalui rapat pleno.
(5)
58
5. Pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat oleh FKUB Kota dilakukan melalui putusan rapat pleno yang berdasarkan asas musyawarah mufakat.
6. Tidak ada diskriminasi pada agama tertentu terkait pemberian rekomendasi izin sementara atau izin permanen pendirian rumah ibadat oleh FKUB Kota Medan.
7. Pemerintah Kota Medan selalu melaksanakan rekomendasi tertulis yang diberikan oleh FKUB Kota Medan terkait pendirian rumah ibadat.
8. Tidak ada perbedaan antara rekomendasi izin yang diterbitkan oleh FKUB Kota Medan dan rekomendasi izin dari Departemen Agama.
9. FKUB Kota Medan belum menemukan kendala yang dapat mengganggu stabilitas kerukunan masyarakat di Kota Medan, khususnya mengenai pemberian rekomendasi izin pendirian rumah ibadat.
10.Terkait dengan rekomendasi izin pendirian rumah ibadat yang tidak diberikan oleh FKUB Kota Medan, hal ini disebabkan oleh ketidaklengkapan administrasi dari pihak panitia pembangunan.
Dari berbagai simpulan diatas, secara ringkas dapat diketahui bahwa FKUB Kota Medan telah melaksanakan perannya dengan baik terkait perwujudan kerukunan antar umat beragama khususnya dalam hal pemberian rekomendasi izin tertulis pendirian rumah ibadat.
(6)
59 B. Saran
Adapun saran untuk penulisan mengenai peran FKUB Kota Medan khususnya mengenai pemberian rekomendasi untuk mendirikan rumah ibadat demi mewujudkan kerukunan antar umat beragama adalah,
1. FKUB Kota Medan hendaknya turut mengikutsertakan kaum pemuda di kalangan perguruan tinggi agar dapat terlibat dalam mensosialisasikan Peraturan Bersama Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 khususnya tentang proses pendirian bangunan untuk rumah ibadat.
2. Pemerintah Kota Medan harus melanjutkan kerjasama yang sudah berjalan dengan baik terhadap FKUB Kota Medan.
3. Untuk Pemerintah Pusat hendaknya mempertegas Peraturan Bersama yang terkait dengan masa berlaku pemberian izin sementara penggunaan bangunan untuk rumah ibadat.
4. Masyarakat, FKUB Kota Medan, Pemerintah Kota Medan serta pihak yang terkait lainnya harus saling mendukung dan bekerja sama untuk mewujudkan dan mempertahankan suasana kehidupan yang harmonis dan damai di Kota Medan yang tercinta ini.
5. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya, diharapkan lebih membahas tentang rekomendasi izin sementara penggunaan bangunan untuk rumah ibadat.