UPAYA MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA KELAS VII SMP SWASTA PEMBANGUNAN GALANG PADA MATERI BILANGAN BULAT DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)TAHUN AJARAN 2012/2013.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP
SWASTA PEMBANGUNAN GALANG PADA MATERI BILANGAN
BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh :
Ely Syafitri
NIM. 408311014
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat,
karunia serta nikmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
dengan judul skripsi “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
Swasta Pembangunan Galang Pada Materi Bilangan Bulat dengan menggunakan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning Tahun ajaran 2012/
2013”.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi
penulis, namun semua dapat diatasi dengan bantuan yang tulus dari berbagi pihak.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. P. Siagian, Mpd selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd, Bapak Dr.
Edy Surya, M.Si, dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran–saran mulai perencanaan penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,
M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta pegawai direktorat, Bapak
Prof. Drs. Motlan, M.sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed. Bapak Prof.Dr.
Mukhtar, M.Pd selaku ketua jurusan, Bapak Drs. Yasipati Hia, M.Si selaku
sekretaris jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku ketua prodi
Pend. Matematika
akademik.
dan Bapak Mulyono, M.Si selaku Dosen pembimbing
Terima kasih Kepada Seluruh Dosen di FMIPA terutama Dosen Jurusan
Matematika yang telah menuangkan Ilmunya. Terima Kasih kepada Seluruh
Guru-Guru saya. Ibu H.Saragih, S.pd selaku kepala SMP Swasta Pembangunan
v
Galang, Ibu Mujiwati dan Bapak J. Purba selaku guru yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teristimewa kepada yang tercinta Ibunda Waginem, Ayahanda Edy
Hariono, adik-adikku tersayang (Ewin Syahputra, Ismita Sari dan Arif Hanali),
Nenek, Kakek dan keluarga besarku yang telah banyak memberi dukungan dan
kasih sayang dan terima kasih untuk doa dan semangat yang telah diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan studi (My Family is The Best Forever).
Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang sangat kusayangi
(Dwi Febrianti, Rini Ramadhani, Yulia Siska Siahaan, Syu’aida Hazar Nst, S.Pd,
Ramadani Asri, Elidar Tanjung “This great friendship, I never forget”).Yang
tersayang Eko Ariandi “I hope ALLAH write your name in Laufh Mahfuzd to me”;
The Narsis.com; Bapak Zulfahmi Indra, S.Si beserta keluarga; Kak Ira/Bang Anto
dan keluarga; Rudi Hadian, S.Si; M. Agustiawan, S.Pd; Neny S Supomo, S.Pd;
Keluarga Besar Nuansa Bimbel, Keluarga besar Alfy Prima, Teman-teman Kost
255G (Dessy, Ratih, Mona, Yani, Ayu) “Perbedaan dalam Kebersamaan yg
Indah dan Nyata”, Teman-teman Kost 245, The Dear’s, seluruh Kost Opung,
teman-teman sekelas Eks’08 dan temen-teman seangkatan di jurusan Matematika
Unimed, kawan-kawan PPLT, Seluruh temen-temen di UNIMED serta seluruh
pihak yang tidak bisa penulis tulis namanya satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan. Amin!
Medan, Januari 2013
Penulis,
Ely Syafitri
NIM. 408311014
ix
DAFTAR TABEL
1.1
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
3.1.
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
Tingkat ketuntasan belajar siswa pada tes diagnostik
Perbedaan Pembelajaran Kontekstual denganPembelajaran Tradisional
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar MateriPokok Bilangan Bulat
Cara menyelesaikan Operasi Penjumlahan BilanganBulat dengan menggunakan manik - manik
Penjumlahan Bilangan Bulat
Cara menyelesaika operasi Pengurangan BilanganBulat menggunakan manik - manik
Tabel Perkalian Bilangan Bulat
Pedoman untuk melihat aktivitas guru
Deskripsi Nilai Tes Awal Siswa
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.1
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.2
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.3
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.4
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.5
Hasil Belajar Siswa pada THB I di Kelas VII-B
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.2
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.3
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.4
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.5
Deskripsi Hasil Observasi Guru Dalam MelaksanakanPembelajaran pada Siklus I
Deskripsi Hasil Observasi Siswa Dalam MelaksanakanPembelajaran pada Siklus I
Hasil Belajar Siswa Pada THB II di Kelas VII-B
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Peningkatan hasil Belajar Siswa pada THB I dan THB II
Deskripsi Hasil Observasi Guru Dalam Melaksanakan-
Halaman
3
27
32
34
36
38
41
55
61
63
64
65
66
67
72
74
74
75
76
77
78
79
82
90
92
92
94
x
4.20
Pembelajaran pada Siklus II
Deskripsi Hasil Observasi Siswa Dalam MelaksanakanPembelajaran pada Siklus II
97
xi
DAFTAR GAMBAR
2.1.
2.2.
3.1
4.1
4.2
Alat Peraga Mistar Bilangan
Alat Peraga Manik - Manik
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Diagram Nilai Rata – rata Tes Hasil Belajar Siswa
Diagram Ketuntasan Siswa
Halaman
12
13
58
100
101
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai,
terbuka, dan demokratis. Fakta menunjukkan hasil pendidikan bangsa Indonesia
selama ini belum memuaskan. Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus
selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Di era globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
yang semakin pesat, sumber daya manusia Indonesia dituntut lebih kompetitif
agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Berdasarkan laporan beberapa lembaga
internasional,
tingkat
daya
saing
sumber
daya
manusia
Indonesia kurang
menggembirakan. Menurut catatan Human Development Report tahun 2003 versi
UNDP
seperti
yang
dituliskan (Nurhadi, 2004:1),
peringkat
HDI
(Human
Development Index) atau kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia berada di
urutan 112. Indonesia berada jauh di bawah Filiphina (85), Thailand (74),
Malaysia (58), Brunei Darussalam (31), Korea Selatan (30), Singapura (28).
Internasional Educational Achievement (IEA) melaporkan bahwa kemampuan
membaca siswa SD Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang disurvei.
Berbagai upaya telah dilakukan Depdiknas untuk memperbaiki mutu
pendidikan nasional. Salah satunya adalah menerapkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat diartikan sebagai suatu konsep
kurikulum yang
menekankan
pada
pengembangan
kemampuan
melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar kinerja tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Agar kompetensi yang diharapkan dalam pelajaran matematika dapat
dicapai lebih cepat, efektif dan efisien, siswa harus menyadari bahwa matematika
2
mempunyai peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan suatu
mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah
Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan Perguruan
Tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa bidang studi matematika penting dalam
pendidikan, bahkan bukan hanya dalam dunia pendidikan, Matematika juga sangat
penting dibutuhkan dalam kehidupan. Begitu banyak alasan yang menjadikan
matematika tersebut menjadi salah satu bidang studi harus ada. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Cockrof (dalam Abdurrahman, 2003 : 253) bahwa :
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Cornelius (dalam Abdurrahman, 2003 : 253)
juga menambahkan bahwa :
Alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan sarana
berpikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari,
sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk
mengembangkan kreativitas, sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa matematika memegang peranan yang
sangat penting dalam pendidikan, sehingga seharusnya matematika penting dan
dijadikan bidang studi yang difavoritkan siswa, namun kenyataannya matematika
belum menjadi pelajaran yang difavoritkan siswa, melainkan matematika menjadi
momok bagi siswa dalam mempelajarinya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
oleh
Yaniawaty
(http.annie.student.umm.ac.id.htm)
bahwa
“Mata
matematika kerap dianggap momok bagi sebagian besar peserta didik”.
pelajaran
Namun kenyataanya mutu pendidikan matematika di Indonesia masih sangat
rendah hasil belajarnya yang dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan data UNESCO
3
(http://zainurie.wordpress.com) :“Data UNESCO menunjukkan bahwa peringkat
matematika Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia
masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah”. Sejalan dengan hal
ini, (Fauzan, 2008:9) menyatakan bahwa : “ Pada umumnya guru masih “bergulat”
dengan berbagai situasi, seperti : siswa merasa bosan dalam pembelajaran, siswa
tidak mampu mengerjakan PR atau latihan, dan hasil belajar siswa rendah”.
Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah
banyak siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari. Seperti yang
dikemukakan oleh (Abdurrahman, 2003:252) bahwa : “Dari berbagai bidang studi
yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling
sulit oleh siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang
berkesulitan belajar”.
Hasil belajar matematika siswa juga rendah di SMP Swasta Pembangunan
Galang Kabupaten Deli Serdang, khususnya kelas VII. Hal ini diperoleh dari hasil
wawancara peneliti kepada salah seorang guru matematika di sekolah tersebut, Bapak
J. Purba pada tanggal 20 Juli 2012 mengatakan bahwa : “Nilai rata-rata ujian
matematika siswa masih rendah dan belum tuntas, karena masih banyak yang
dibawah kriteria ketuntasan mengajar (KKM) yaitu 63”.
Dan berdasarkan tes diagnostik yang dilakukan peneliti terhadap siswa kelas
VII-B diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa pada tes diagnostik awal terhadap 6
orang dari 35 siswa atau 17% yang memiliki tingkat ketuntasan rendah, 20 orang
siswa atau 60 % yang memiliki tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor rata – rata tes
diagnostik adalah 47,714. Hasil lengkapnya dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
Interval
Penilaian
90% - 100 %
80% - 89 %
Tingkat
Banyak
Sangat Tingkat
1
Ketuntasan
Tinggi
Persentase
Siswa
Jumlah Siswa
1
3%
3%
Rata–rata
Nilai Siswa
4
65% - 79 %
55% - 64 %
00% - 54 %
Sedang
6
17%
Sangat Rendah
21
60%
Rendah
Jumlah
6
35
47,714
17%
100%
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang tepat. Seperti
yang diungkapkan oleh (Trianto, 2007:1) bahwa : ”Berdasarkan hasil analisis
penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan
proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada
pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi
pasif ”.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
Bapak
J.
Purba,
peneliti
menyimpulkan penyebab rendahnya hasil belajar siswa di SMP Swasta Pembangunan
Galang Kabupaten Deli Serdang, khususnya kelas VII adalah model dan cara
mengajar guru matematika belum efektif dan siswa belum diajak berinteraksi secara
langsung dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
matematika di SMP Swasta Pembangunan Galang , peneliti menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran Bilangan bulat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Bilangan bulat adalah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL). Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang mampu membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran
matematika lebih bermakna bagi siswa. Guru berperan sebagai pengarah dan
pembimbing, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi
5
informasi. CTL hanya salah satu model pembelajaran yang dihubungkan dengan
tujuan agar pembelajaran berjalan lebih bermakna.
Penggunaan model pembelajaran CTL pada materi pokok bilangan bulat
diharapkan anak belajar menjalani sendiri, mengkontruksi pengetahuan berdasarkan
pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Ada 7 langkah yang harus
ditempuh guru dalam penerapan model pembelajaran CTL di kelas (Trianto,
2009:111) yaitu : (1) Konstruktivisme, (2) Inkuiri, (3) Bertanya, (4) Masyarakat
belajar, (5) Pemodelan, (6) Refleksi, (7) Penilaian autentik.
Penggunaan LKS sangat membantu pelaksanaan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning, karena dengan adanya LKS siswa tidak hanya
menerima penjelasan guru melainkan siswa dapat bekerja sama dan membagi ide
dalam mempertimbangkan jawaban yang benar.
Melalui Contextual Teaching and Learning, peneliti mengharapkan dapat
membuat perubahan bagi para siswa SMP Swasta Pembangunan Galang Kabupaten
Deli Serdang dalam mempelajari materi bilangan bulat sehingga hasil belajar siswa
semakin meningkat dari tahun ke tahun dan membantu guru matematika khususnya
kelas VII dalam mengajarkan Bilangan bulat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP Swasta Pembangunan Galang Pada Materi Bilangan Bulat Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)
T.A 2012/ 2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Matematika dianggap pelajaran yang sulit oleh siswa.
6
2. Hasil belajar siswa dalam matematika masih rendah, khususnya pada materi
bilangan bulat di SMP Swasta Pembangunan Galang.
3. Penggunaan model dan cara mengajar guru belum efektif.
4. Proses pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh pembelajaran
tradisional.
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi dibandingkan
waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis merasa perlu memberi
batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas. Masalah
dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
bilangan bulat di SMP Swasta Pembangunan Galang tahun ajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam memahami materi
bilangan bulat ?
2. Upaya apakah yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa dengan menggunakan pembelajaran kontekstual pada materi bilangan
bulat di kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang Tahun Ajaran
2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab semua
permasalahan pokok penelitian yaitu Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
7
1. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
memahami materi bilangan bulat.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang pada materi bilangan bulat
dengan menggunankan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) pada tahun ajaran 2012 / 2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan diterapkannya tujuan penelitian ini, dapat diharapkan manfaatnya
sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran
matematika melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
2. Bagi calon guru / guru matematika
Sebagai bahan informasi mengenai model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning.
3. Bagi pihak sekolah
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan
kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah menjalin komunikasi
yang positif dengan siswa.
4. Bagi peneliti
Sebagai bahan informasi sekaligus bahan pegangan bagi peneliti dalam
menjalankan tugas pengajaran sebagai calon pengajar di masa yang akan
datang.
103
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memahami Materi Bilangan
Bulat adalah : (1) Siswa tidak suka belajar bilangan negatif. (2) Siswa
belum mampu menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan. (3)
Siswa kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat. (4) Siswa belum
mampu mengoperasikan bilangan bulat terutama bilangan bulat negatif.
(5) Siswa kesulitan menggunakan dan menentukan sifat – sifat bilangan
bulat. (6) Siswa kesulitan dalam menerjemahkan soal cerita menjadi
bentuk kalimat matematika.
2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut agar dapat
meningkatkan hasil belajar adalah: (1) Melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual pada materi
Bilangan Bulat dengan menerapkan 7 komponen pembelajaran kontekstual
yaitu: konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya
(questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic
assesment). (2) Memvariasikan kelompok dalam pembelajaran dengan
cara menyusun kelompok yang heterogen dimana dalam satu kelompok
terdapat siswa yang berkemampuan tinggi , sedang dan rendah. (3)
Membimbing dan membantu siswa dalam memahami mengatasi kesulitan
yang dialami dengan menggunakan LKS dan MODUL yang berisi materi
dan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. (4)
Menerapkan 3 tahapan belajar Bruner seperti menggunakan tabel
perkalian, tabel penjumlahan, chip bilangan, gambar garis bilangan, untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran.
104
3. Sebelum pemberian tindakan diperoleh nilai rata-rata siswa di kelas VII-B
adalah
47,714 dengan ketuntasan secara klasikal 22,85%. Setelah
pemberian tindakan I dengan menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning, nilai rata-rata Tes Hasil Belajar I
mencapai 69,57 dengan tingkat ketuntasan klasikal 57,14%. Karena hasil
yang diperoleh untuk pembelajaraan secara klasikal belum memenuhi nilai
ketuntasan, maka dilanjutkan dengan siklus II dan diperoleh nilai rata-rata
Tes Hasil Belajar II 82,71 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal
88,57%. Ini berarti melalui model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning dapat mengatasi kesulitan belajar siswa sekaligus dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
1.2 SARAN
Adapun
saran-saran
yang diajukan
berdasarkan
pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
hasil
penelitian,
1. Bagi guru
Dalam mengajarkan materi bilangan bulat hendaknya guru dapat melakukan
pembelajaran dengan menggunakan model Contextual Teaching and
Learning, sehingga membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Bagi Siswa
Diharapkan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, saling
membagikan ide-ide dan bekerjasama dalam pembelajaran kontekstual.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama
dengan peneliti ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan
kemampuan penguasaan kelas yang lebih baik dan dapat memodifikasi objek
ini.
105
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta
Ajrina, Sheila. 2011.Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL).http:// sheilajrina.wordpress.com/2011/11/19/pembelajarankontekstual-contextual-teaching-and-learning-ctl/, (diakses 15 Juli 2012)
Artauly, Sari. 2011.Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Pada Pokok Bahasan
Bangun Ruang Sisi Lengkung di SMP Katolik Tri Sakti II Medan Tahun
Ajaran 2011/2012, Skripsi. Medan : FMIPA UNIMED(Tidak diterbitkan)
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat
kurikulum Balitbang Depdiknas
Fuadi, Ihsan. 2010. Penerapan Pendekatan CTL untuk meningkatkan pemahaman
konsep Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan
Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD 060851
Medan T.A 2009/2010. Medan : FMIPA UNIMED (Tidak diterbitkan)
Jauhari, Muhammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari BEHAVIORISTIK
sampai KONSTRUKTIVISTIK Sebuah Pengembangan Pembelajaran
Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Jakarta :Penerbit
Prestasi Pustakaraya
Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan
Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung : Penerbit
Mizan Learning Center
Kurniawati, Maya. 2007. Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Dasar
siswaKelas V SD Negeri Sekaran 02 Tahun Pelajaran 2006/2007Dalam
Materi Bilangan Bulat melalui Implementasi Kurikulum Berbasis
KompetensidenganPendekatanCTL(contextual teaching and learning)
berbasis penggunaan alat peraga. Semarang : UNNES
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Surakarta : ANDI
Muntazimah. 2001. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Tipe STAD
Berbantuan Chip Bilangan Pada siswa Kelas VII SMPN I Lubuk Pakam
T.a 2010/2011. Medan : FMIPA UNIMED (Tidak diterbitkan)
106
Nurhadi, dkk. 2004.
Grasindo
Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan jawaban). Jakarta :
Purwanto. 2011. EVALUASI HASIL BELAJAR. Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Pelajar
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009.
Alfabeta
INOVASI PENDIDIKAN. Bandung Penerbit
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Penerbit
Alfabeta
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit
Rajawali Pers
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Penerbit Alfabeta
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Penerbit Pustaka Belajar
Trianto.
2007. Model – Model Pembelajaran
Konstruktivistik. Surabaya : Prestasi Pustaka
inovatif
Berorientasi
Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta :
Prenada Media
http://zainurie.wordpress.com/2007/05/14/pakar-matematika-bicara-tentangprestasi-pendidikan-matematika-indonesia/, “Pakar Matematika” Bicara
Tentang, Prestasi Pendidikan Matematika Indonesia, diakses 13 Juli
2012.
SWASTA PEMBANGUNAN GALANG PADA MATERI BILANGAN
BULAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh :
Ely Syafitri
NIM. 408311014
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
iv
KATA PENGANTAR
Syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat,
karunia serta nikmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan
dengan judul skripsi “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
Swasta Pembangunan Galang Pada Materi Bilangan Bulat dengan menggunakan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning Tahun ajaran 2012/
2013”.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi
penulis, namun semua dapat diatasi dengan bantuan yang tulus dari berbagi pihak.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada Bapak Prof. Dr. P. Siagian, Mpd selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
kepada Bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Drs. M. Panjaitan, M.Pd, Bapak Dr.
Edy Surya, M.Si, dan Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran–saran mulai perencanaan penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,
M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta pegawai direktorat, Bapak
Prof. Drs. Motlan, M.sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed. Bapak Prof.Dr.
Mukhtar, M.Pd selaku ketua jurusan, Bapak Drs. Yasipati Hia, M.Si selaku
sekretaris jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, selaku ketua prodi
Pend. Matematika
akademik.
dan Bapak Mulyono, M.Si selaku Dosen pembimbing
Terima kasih Kepada Seluruh Dosen di FMIPA terutama Dosen Jurusan
Matematika yang telah menuangkan Ilmunya. Terima Kasih kepada Seluruh
Guru-Guru saya. Ibu H.Saragih, S.pd selaku kepala SMP Swasta Pembangunan
v
Galang, Ibu Mujiwati dan Bapak J. Purba selaku guru yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teristimewa kepada yang tercinta Ibunda Waginem, Ayahanda Edy
Hariono, adik-adikku tersayang (Ewin Syahputra, Ismita Sari dan Arif Hanali),
Nenek, Kakek dan keluarga besarku yang telah banyak memberi dukungan dan
kasih sayang dan terima kasih untuk doa dan semangat yang telah diberikan
kepada penulis dalam menyelesaikan studi (My Family is The Best Forever).
Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang sangat kusayangi
(Dwi Febrianti, Rini Ramadhani, Yulia Siska Siahaan, Syu’aida Hazar Nst, S.Pd,
Ramadani Asri, Elidar Tanjung “This great friendship, I never forget”).Yang
tersayang Eko Ariandi “I hope ALLAH write your name in Laufh Mahfuzd to me”;
The Narsis.com; Bapak Zulfahmi Indra, S.Si beserta keluarga; Kak Ira/Bang Anto
dan keluarga; Rudi Hadian, S.Si; M. Agustiawan, S.Pd; Neny S Supomo, S.Pd;
Keluarga Besar Nuansa Bimbel, Keluarga besar Alfy Prima, Teman-teman Kost
255G (Dessy, Ratih, Mona, Yani, Ayu) “Perbedaan dalam Kebersamaan yg
Indah dan Nyata”, Teman-teman Kost 245, The Dear’s, seluruh Kost Opung,
teman-teman sekelas Eks’08 dan temen-teman seangkatan di jurusan Matematika
Unimed, kawan-kawan PPLT, Seluruh temen-temen di UNIMED serta seluruh
pihak yang tidak bisa penulis tulis namanya satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah
ilmu pendidikan. Amin!
Medan, Januari 2013
Penulis,
Ely Syafitri
NIM. 408311014
ix
DAFTAR TABEL
1.1
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
3.1.
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
Tingkat ketuntasan belajar siswa pada tes diagnostik
Perbedaan Pembelajaran Kontekstual denganPembelajaran Tradisional
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar MateriPokok Bilangan Bulat
Cara menyelesaikan Operasi Penjumlahan BilanganBulat dengan menggunakan manik - manik
Penjumlahan Bilangan Bulat
Cara menyelesaika operasi Pengurangan BilanganBulat menggunakan manik - manik
Tabel Perkalian Bilangan Bulat
Pedoman untuk melihat aktivitas guru
Deskripsi Nilai Tes Awal Siswa
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.1
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.2
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.3
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.4
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada Tes AwalSoal No.5
Hasil Belajar Siswa pada THB I di Kelas VII-B
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.2
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.3
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.4
Data Kesalahan Siswa Kelas VII-B Pada THB ISoal No.5
Deskripsi Hasil Observasi Guru Dalam MelaksanakanPembelajaran pada Siklus I
Deskripsi Hasil Observasi Siswa Dalam MelaksanakanPembelajaran pada Siklus I
Hasil Belajar Siswa Pada THB II di Kelas VII-B
Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Peningkatan hasil Belajar Siswa pada THB I dan THB II
Deskripsi Hasil Observasi Guru Dalam Melaksanakan-
Halaman
3
27
32
34
36
38
41
55
61
63
64
65
66
67
72
74
74
75
76
77
78
79
82
90
92
92
94
x
4.20
Pembelajaran pada Siklus II
Deskripsi Hasil Observasi Siswa Dalam MelaksanakanPembelajaran pada Siklus II
97
xi
DAFTAR GAMBAR
2.1.
2.2.
3.1
4.1
4.2
Alat Peraga Mistar Bilangan
Alat Peraga Manik - Manik
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Diagram Nilai Rata – rata Tes Hasil Belajar Siswa
Diagram Ketuntasan Siswa
Halaman
12
13
58
100
101
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai,
terbuka, dan demokratis. Fakta menunjukkan hasil pendidikan bangsa Indonesia
selama ini belum memuaskan. Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus
selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Di era globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
yang semakin pesat, sumber daya manusia Indonesia dituntut lebih kompetitif
agar mampu bersaing dengan bangsa lain. Berdasarkan laporan beberapa lembaga
internasional,
tingkat
daya
saing
sumber
daya
manusia
Indonesia kurang
menggembirakan. Menurut catatan Human Development Report tahun 2003 versi
UNDP
seperti
yang
dituliskan (Nurhadi, 2004:1),
peringkat
HDI
(Human
Development Index) atau kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia berada di
urutan 112. Indonesia berada jauh di bawah Filiphina (85), Thailand (74),
Malaysia (58), Brunei Darussalam (31), Korea Selatan (30), Singapura (28).
Internasional Educational Achievement (IEA) melaporkan bahwa kemampuan
membaca siswa SD Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang disurvei.
Berbagai upaya telah dilakukan Depdiknas untuk memperbaiki mutu
pendidikan nasional. Salah satunya adalah menerapkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat diartikan sebagai suatu konsep
kurikulum yang
menekankan
pada
pengembangan
kemampuan
melakukan
(kompetensi) tugas-tugas dengan standar kinerja tertentu, sehingga hasilnya dapat
dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Agar kompetensi yang diharapkan dalam pelajaran matematika dapat
dicapai lebih cepat, efektif dan efisien, siswa harus menyadari bahwa matematika
2
mempunyai peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan suatu
mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah
Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan Perguruan
Tinggi. Hal ini memperlihatkan bahwa bidang studi matematika penting dalam
pendidikan, bahkan bukan hanya dalam dunia pendidikan, Matematika juga sangat
penting dibutuhkan dalam kehidupan. Begitu banyak alasan yang menjadikan
matematika tersebut menjadi salah satu bidang studi harus ada. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh Cockrof (dalam Abdurrahman, 2003 : 253) bahwa :
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Cornelius (dalam Abdurrahman, 2003 : 253)
juga menambahkan bahwa :
Alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan sarana
berpikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah sehari-hari,
sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman, sarana untuk
mengembangkan kreativitas, sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap
perkembangan budaya.
Dari penjelasan di atas jelas bahwa matematika memegang peranan yang
sangat penting dalam pendidikan, sehingga seharusnya matematika penting dan
dijadikan bidang studi yang difavoritkan siswa, namun kenyataannya matematika
belum menjadi pelajaran yang difavoritkan siswa, melainkan matematika menjadi
momok bagi siswa dalam mempelajarinya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan
oleh
Yaniawaty
(http.annie.student.umm.ac.id.htm)
bahwa
“Mata
matematika kerap dianggap momok bagi sebagian besar peserta didik”.
pelajaran
Namun kenyataanya mutu pendidikan matematika di Indonesia masih sangat
rendah hasil belajarnya yang dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan data UNESCO
3
(http://zainurie.wordpress.com) :“Data UNESCO menunjukkan bahwa peringkat
matematika Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara. Sejauh ini, Indonesia
masih belum mampu lepas dari deretan penghuni papan bawah”. Sejalan dengan hal
ini, (Fauzan, 2008:9) menyatakan bahwa : “ Pada umumnya guru masih “bergulat”
dengan berbagai situasi, seperti : siswa merasa bosan dalam pembelajaran, siswa
tidak mampu mengerjakan PR atau latihan, dan hasil belajar siswa rendah”.
Salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar matematika adalah
banyak siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari. Seperti yang
dikemukakan oleh (Abdurrahman, 2003:252) bahwa : “Dari berbagai bidang studi
yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling
sulit oleh siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang
berkesulitan belajar”.
Hasil belajar matematika siswa juga rendah di SMP Swasta Pembangunan
Galang Kabupaten Deli Serdang, khususnya kelas VII. Hal ini diperoleh dari hasil
wawancara peneliti kepada salah seorang guru matematika di sekolah tersebut, Bapak
J. Purba pada tanggal 20 Juli 2012 mengatakan bahwa : “Nilai rata-rata ujian
matematika siswa masih rendah dan belum tuntas, karena masih banyak yang
dibawah kriteria ketuntasan mengajar (KKM) yaitu 63”.
Dan berdasarkan tes diagnostik yang dilakukan peneliti terhadap siswa kelas
VII-B diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa pada tes diagnostik awal terhadap 6
orang dari 35 siswa atau 17% yang memiliki tingkat ketuntasan rendah, 20 orang
siswa atau 60 % yang memiliki tingkat ketuntasan sangat rendah. Skor rata – rata tes
diagnostik adalah 47,714. Hasil lengkapnya dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 1.1. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Diagnostik
Interval
Penilaian
90% - 100 %
80% - 89 %
Tingkat
Banyak
Sangat Tingkat
1
Ketuntasan
Tinggi
Persentase
Siswa
Jumlah Siswa
1
3%
3%
Rata–rata
Nilai Siswa
4
65% - 79 %
55% - 64 %
00% - 54 %
Sedang
6
17%
Sangat Rendah
21
60%
Rendah
Jumlah
6
35
47,714
17%
100%
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika siswa
terletak pada penerapan model serta metode mengajar yang kurang tepat. Seperti
yang diungkapkan oleh (Trianto, 2007:1) bahwa : ”Berdasarkan hasil analisis
penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan
proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada
pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi
pasif ”.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
Bapak
J.
Purba,
peneliti
menyimpulkan penyebab rendahnya hasil belajar siswa di SMP Swasta Pembangunan
Galang Kabupaten Deli Serdang, khususnya kelas VII adalah model dan cara
mengajar guru matematika belum efektif dan siswa belum diajak berinteraksi secara
langsung dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam
matematika di SMP Swasta Pembangunan Galang , peneliti menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran Bilangan bulat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
Bilangan bulat adalah penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL). Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang mampu membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadikan pembelajaran
matematika lebih bermakna bagi siswa. Guru berperan sebagai pengarah dan
pembimbing, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi
5
informasi. CTL hanya salah satu model pembelajaran yang dihubungkan dengan
tujuan agar pembelajaran berjalan lebih bermakna.
Penggunaan model pembelajaran CTL pada materi pokok bilangan bulat
diharapkan anak belajar menjalani sendiri, mengkontruksi pengetahuan berdasarkan
pengetahuan yang telah dimiliki dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika. Ada 7 langkah yang harus
ditempuh guru dalam penerapan model pembelajaran CTL di kelas (Trianto,
2009:111) yaitu : (1) Konstruktivisme, (2) Inkuiri, (3) Bertanya, (4) Masyarakat
belajar, (5) Pemodelan, (6) Refleksi, (7) Penilaian autentik.
Penggunaan LKS sangat membantu pelaksanaan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning, karena dengan adanya LKS siswa tidak hanya
menerima penjelasan guru melainkan siswa dapat bekerja sama dan membagi ide
dalam mempertimbangkan jawaban yang benar.
Melalui Contextual Teaching and Learning, peneliti mengharapkan dapat
membuat perubahan bagi para siswa SMP Swasta Pembangunan Galang Kabupaten
Deli Serdang dalam mempelajari materi bilangan bulat sehingga hasil belajar siswa
semakin meningkat dari tahun ke tahun dan membantu guru matematika khususnya
kelas VII dalam mengajarkan Bilangan bulat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP Swasta Pembangunan Galang Pada Materi Bilangan Bulat Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL)
T.A 2012/ 2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Matematika dianggap pelajaran yang sulit oleh siswa.
6
2. Hasil belajar siswa dalam matematika masih rendah, khususnya pada materi
bilangan bulat di SMP Swasta Pembangunan Galang.
3. Penggunaan model dan cara mengajar guru belum efektif.
4. Proses pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh pembelajaran
tradisional.
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah-masalah yang teridentifikasi dibandingkan
waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penulis merasa perlu memberi
batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar lebih terarah dan jelas. Masalah
dalam penelitian ini dibatasi hanya pada penggunaan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
bilangan bulat di SMP Swasta Pembangunan Galang tahun ajaran 2012/2013.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi fokus permasalahan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam memahami materi
bilangan bulat ?
2. Upaya apakah yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa dengan menggunakan pembelajaran kontekstual pada materi bilangan
bulat di kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang Tahun Ajaran
2012/2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab semua
permasalahan pokok penelitian yaitu Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah :
7
1. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam
memahami materi bilangan bulat.
2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang pada materi bilangan bulat
dengan menggunankan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) pada tahun ajaran 2012 / 2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Dengan diterapkannya tujuan penelitian ini, dapat diharapkan manfaatnya
sebagai berikut :
1. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran
matematika melalui model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
2. Bagi calon guru / guru matematika
Sebagai bahan informasi mengenai model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning.
3. Bagi pihak sekolah
Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan
kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah menjalin komunikasi
yang positif dengan siswa.
4. Bagi peneliti
Sebagai bahan informasi sekaligus bahan pegangan bagi peneliti dalam
menjalankan tugas pengajaran sebagai calon pengajar di masa yang akan
datang.
103
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam memahami Materi Bilangan
Bulat adalah : (1) Siswa tidak suka belajar bilangan negatif. (2) Siswa
belum mampu menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan. (3)
Siswa kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat. (4) Siswa belum
mampu mengoperasikan bilangan bulat terutama bilangan bulat negatif.
(5) Siswa kesulitan menggunakan dan menentukan sifat – sifat bilangan
bulat. (6) Siswa kesulitan dalam menerjemahkan soal cerita menjadi
bentuk kalimat matematika.
2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut agar dapat
meningkatkan hasil belajar adalah: (1) Melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Kontekstual pada materi
Bilangan Bulat dengan menerapkan 7 komponen pembelajaran kontekstual
yaitu: konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya
(questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic
assesment). (2) Memvariasikan kelompok dalam pembelajaran dengan
cara menyusun kelompok yang heterogen dimana dalam satu kelompok
terdapat siswa yang berkemampuan tinggi , sedang dan rendah. (3)
Membimbing dan membantu siswa dalam memahami mengatasi kesulitan
yang dialami dengan menggunakan LKS dan MODUL yang berisi materi
dan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. (4)
Menerapkan 3 tahapan belajar Bruner seperti menggunakan tabel
perkalian, tabel penjumlahan, chip bilangan, gambar garis bilangan, untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran.
104
3. Sebelum pemberian tindakan diperoleh nilai rata-rata siswa di kelas VII-B
adalah
47,714 dengan ketuntasan secara klasikal 22,85%. Setelah
pemberian tindakan I dengan menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning, nilai rata-rata Tes Hasil Belajar I
mencapai 69,57 dengan tingkat ketuntasan klasikal 57,14%. Karena hasil
yang diperoleh untuk pembelajaraan secara klasikal belum memenuhi nilai
ketuntasan, maka dilanjutkan dengan siklus II dan diperoleh nilai rata-rata
Tes Hasil Belajar II 82,71 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal
88,57%. Ini berarti melalui model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning dapat mengatasi kesulitan belajar siswa sekaligus dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
1.2 SARAN
Adapun
saran-saran
yang diajukan
berdasarkan
pembahasan serta kesimpulan adalah sebagai berikut :
hasil
penelitian,
1. Bagi guru
Dalam mengajarkan materi bilangan bulat hendaknya guru dapat melakukan
pembelajaran dengan menggunakan model Contextual Teaching and
Learning, sehingga membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Bagi Siswa
Diharapkan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran, saling
membagikan ide-ide dan bekerjasama dalam pembelajaran kontekstual.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama
dengan peneliti ini, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan
kemampuan penguasaan kelas yang lebih baik dan dapat memodifikasi objek
ini.
105
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta
Ajrina, Sheila. 2011.Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL).http:// sheilajrina.wordpress.com/2011/11/19/pembelajarankontekstual-contextual-teaching-and-learning-ctl/, (diakses 15 Juli 2012)
Artauly, Sari. 2011.Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Melalui Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Pada Pokok Bahasan
Bangun Ruang Sisi Lengkung di SMP Katolik Tri Sakti II Medan Tahun
Ajaran 2011/2012, Skripsi. Medan : FMIPA UNIMED(Tidak diterbitkan)
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta : Pusat
kurikulum Balitbang Depdiknas
Fuadi, Ihsan. 2010. Penerapan Pendekatan CTL untuk meningkatkan pemahaman
konsep Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan
Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD 060851
Medan T.A 2009/2010. Medan : FMIPA UNIMED (Tidak diterbitkan)
Jauhari, Muhammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari BEHAVIORISTIK
sampai KONSTRUKTIVISTIK Sebuah Pengembangan Pembelajaran
Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Jakarta :Penerbit
Prestasi Pustakaraya
Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching & Learning Menjadikan Kegiatan
Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung : Penerbit
Mizan Learning Center
Kurniawati, Maya. 2007. Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Dasar
siswaKelas V SD Negeri Sekaran 02 Tahun Pelajaran 2006/2007Dalam
Materi Bilangan Bulat melalui Implementasi Kurikulum Berbasis
KompetensidenganPendekatanCTL(contextual teaching and learning)
berbasis penggunaan alat peraga. Semarang : UNNES
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Surakarta : ANDI
Muntazimah. 2001. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Tipe STAD
Berbantuan Chip Bilangan Pada siswa Kelas VII SMPN I Lubuk Pakam
T.a 2010/2011. Medan : FMIPA UNIMED (Tidak diterbitkan)
106
Nurhadi, dkk. 2004.
Grasindo
Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan jawaban). Jakarta :
Purwanto. 2011. EVALUASI HASIL BELAJAR. Yogyakarta : Penerbit Pustaka
Pelajar
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009.
Alfabeta
INOVASI PENDIDIKAN. Bandung Penerbit
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Penerbit
Alfabeta
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit
Rajawali Pers
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Penerbit Alfabeta
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Penerbit Pustaka Belajar
Trianto.
2007. Model – Model Pembelajaran
Konstruktivistik. Surabaya : Prestasi Pustaka
inovatif
Berorientasi
Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta :
Prenada Media
http://zainurie.wordpress.com/2007/05/14/pakar-matematika-bicara-tentangprestasi-pendidikan-matematika-indonesia/, “Pakar Matematika” Bicara
Tentang, Prestasi Pendidikan Matematika Indonesia, diakses 13 Juli
2012.