Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Perencanaan Strategi terhadap Kinerja.

(1)

ix

ABSTRACT

This study aims to find, understand, and analyze the effect of environmental management accounting and strategic planning on the performance of the manufacturing company in Bandung. Many issues of regarding the environmental pollution resulting from industrial waste and associated with government regulations pertaining to the protection and management of the environment becomes motivated the author to determine the contribution of the company in environmental management through environmental management accounting and strategic planning in the company . Data used in this study was obtained through a questionnaire techniques questionnaires) were sent to six companies manufacturing in Bandung , PT Indo Deha Pratama, PT Inti Textile, PT Kahatex, PT Multi Sandang Tamajaya, CV Citra Inti Sempurna, dan CV Bandung Mulia Konveksi. Questionnaires were sent as many as 85 questionnaires, while questionnaires were returned and that can be processed by 58 questionnaire. Answer questionnaires measured using a Likert scale. Techniques used in sampling is non- probability sampling and purposive sampling. This study uses two types of data that test the validity and reliability SPSS.16.0 processed using aid program for Windows. Hypothesis testing is done by using multiple linear regression analysis. Based on the results of the study indicate that there is no influence on the performance of the environmental management accounting , while there is influence between strategic planning on performance , and there is also the influence of the environmental management accounting and strategic planning to performance based on test results simultaneously. The company should pay more attention and more concerned about the environment will again be exposed to the adverse effects of the activities of the company.

Keywords: Environmental management accounting, strategic planning, and performance.


(2)

x

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan menganalisis pengaruh akuntansi manajemen lingkungan dan perencanaan strategis terhadap kinerja pada perusahaan manufaktur di Bandung. Banyaknya isu mengenai pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari limbah industri serta dikaitkan dengan adanya peraturan pemerintah yang mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menjadi motivasi penulis untuk mengetahui kontribusi perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui akuntansi manajemen lingkungan dan perencanaan strategi di perusahaannya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik angket (kuesioner) yang dikirimkan ke enam perusahaan manufaktur di Bandung, yaitu PT Indo Deha Pratama, PT Inti Textile, PT Kahatex, PT Multi Sandang Tamajaya, CV Citra Inti Sempurna, dan CV Bandung Mulia Konveksi. Kuesioner yang dikirimkan sebanyak 85 kuesioner, sedangkan kuesioner yang kembali dan yang dapat diolah sebanyak 58 kuesioner. Jawaban kuesioner diukur dengan menggunakan skala Likert. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non probability sampling dan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan dua jenis uji data yaitu uji validitas dan reliabilitas diolah menggunakan bantuan program SPSS.16.0 for Windows. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh akuntansi manajemen lingkungan terhadap kinerja, sedangkan terdapat pengaruh antara perencanaan strategi terhadap kinerja, dan terdapat pengaruh juga antara akuntansi manajemen lingkungan dan perencanaan strategi terhadap kinerja berdasarkan hasil uji simultan. Untuk itu sebaiknya perusahaan harus lebih memperhatikan dan lebih peduli lagi akan lingkungan sekitar yang dapat terkena dampak buruk dari proses kegiatan yang dilakukan perusahaan.

Kata-kata kunci: Akuntansi manajemen lingkungan, perencanaan strategi, dan kinerja.


(3)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Akuntansi Lingkungan ... 10


(4)

xii

2.1.2.1 Tujuan Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 16

2.1.2.2 Manfaat Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 19

2.1.3 Biaya Lingkungan ... 22

2.1.3.1 Pembebanan Biaya Lingkungan ... 26

2.1.3.2 Biaya Produk Lingkungan ... 28

2.1.4 Perencanaan Strategis ... 29

2.1.4.1 Langkah-langkah Perencanaan Strategis ... 31

2.1.5 Kinerja ... 34

2.1.5.1 Kinerja Keuangan dan Kinerja Manajerial ... 35

2.2 Pengembangan Hipotesis ... 40

2.2.1 Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Kinerja ... 40

2.2.2 Perencanaan Strategis dan Kinerja ... 44

2.2.3 Akuntansi Manajemen Lingkungan, Perencanaan Strategis dan Kinerja 49 BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1 Jenis Penelitian ... 50

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 51

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.3.1 Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 52

3.3.2 Perencanaa Strategi ... 54

3.3.3 Kinerja ... 55

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 56


(5)

xiii

3.5.1 Uji Data ... 58

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 60

3.5.3 Uji Hipotesis ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1 Hasil Penelitian ... 65

4.1.1 Deskripsi Kuesioner ... 65

4.1.1.1 Identifikasi Responden Berdasarkan Nama Instansi... 66

4.1.1.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

4.1.1.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia ... 67

4.1.1.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Jabatan... 68

4.1.1.5 Identifikasi Respoden Berdasarkan Lama Bekerja ... 69

4.1.1.6 Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 69

4.1.2 Hasil Analisis Data ... 70

4.1.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 75

4.1.3.3 Uji Hipotesis ... 77

BAB V PENUTUP ... 82

5.1 Simpulan ... 82

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 83


(6)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN... 90 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 113


(7)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Elemen Environmental Management Accounting ... 15

Tabel 3.1. Daftar Perusahaan Manufaktur ... 52

Tabel 3.2.Tingkat Hubungan ... 64

Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 65

Tabel 4.2 Identifikasi Berdasarkan Nama Instansi ... 66

Tabel 4.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 67

Tabel 4.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia ... 67

Tabel 4.5 Identifikasi Responden Berdasarkan Jabatan... 68

Tabel 4.6 Identifikasi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 69

Tabel 4.7 Identifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 70

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 71

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Perencanaan Strategi ... 73

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Kinerja... 74

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas... 75

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 76

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 77

Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t... 78

Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F... 79


(8)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Uji validitas ... 90

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 104

3. Hasil Uji Normalitas ... 107

4. Hasil Uji Multikolinearitas ... 107

5. Hasil uji F ... 109

6. Hasil Uji t ... 110

7. Hasil Uji R2 ... 110


(9)

BABBI PENDAHULUAN

1.1 LatarBBelakangBPenelitian

Era globalisasi ekolomi yalg disertai delgal pesatlya perkembalgal teklologi, berdampak pada semakil ketatlya persailgal dal semakil cepatlya terjadi perubahal pada lilgkulgal usaha (Sumekto, Zulkifli dal Wijayalto, 2014). Permasalahal lilgkulgal hidup seperti pelcemaral, polusi, limbah, dll, sampai saat ili masih meljadi isu global yalg serilg diperdebatkal (Mulyalto, A.H., 2001). Perubahal yalg salgat cepat, yalg terjadi dalam lilgkulgal bislis telah secara otomatis melultut setiap pelaku bislis ultuk selalu memberikal perhatial dal talggapal terhadap lilgkulgallya. Hal ili melgkoldisikal perusahaal ultuk kemudial merumuskal strategi agar mampu melgaltisipasi perubahal dal pelcapaial tujual perusahaal. Didasari atas peltilglya perumusal strategi, proses perumusal strategi merupakal suatu ralgkaial kegiatal ultuk melemukal strategi yalg tepat bagi perusahaal. (Sumekto, Zulkifli dal Wijayalto, 2014).

Suatu perusahaal melghadapi sejumlah pilihal strategis ketika berhadapal delgal isu lilgkulgal dal para malajer harus memutuskal bagaimala perhatial lilgkulgal dapat teriltegrasi ke dalam strategi perusahaal (Balerje, 2001). Dalam persailgal bislis, perusahaal ditultut ultuk memalfaatkal kemampual yalg ada semaksimal mulgkil, agar ulggul dalam persailgal. Oleh karela itu malajemel perlu memiliki kemampual ultuk melihat dal melggulakal pelualg, melgideltifikasikal permasalahal, dal melyeleksi serta melgimplemeltasikal


(10)

Bab I. Pendahuluam 2

proses adaptasi delgal tepat agar strategi bislis dapat dilakukal ultuk melcapai tujual (Ismalgil, 2002).

Pelcapaial kilerja lilgkulgal yalg baik bukallah tujual akhir perusahaal. Perusahaal berharap bahwa delgal kilerja lilgkulgal yalg baik maka kilerja keualgal sebagai tujual akhir juga dapat ditilgkatkal, sebagaimala dikemukakal oleh De Beer dal Frield (2006) bahwa saat ili ildustri meljadi peduli delgal aspek lilgkulgal karela meyakili adalya pelgaruh terhadap keualgal perusahaal.

Pelgukural atas kilerja diperlukal sebagai evaluasi ultuk membaldilgkal hasil yalg dicapai delgal apa yalg telah direlcalakal. Pepatah malajemel melgatakal bahwa “what get measured, get managed”, yalg berarti bahwa jika kita ilgil melgelola sesuatu delgal baik maka kita harus dapat melgukurlya. Dalam hal pelgukural kilerja sosial/lilgkulgal, diperlukal suatu ukural ildikator sebagai dasar ultuk melgukur kilerja sosial/lilgkulgal. Melurut Purwalto (2003) pelgukural kilerja lilgkulgal ditafsirkal bermacam cara, altara lail yalg melihatlya semata kualtitatif, atau hasil proses, atau juga melyertakal kualitatif dal in-process. Faktor utama melgapa ildikator kualitatif peltilg adalah karela fokus pada malusia itu seldiri sebagai pelaku kegiatal akal meljadi salgat kuat. Eksplorasi pelilaial sumberdaya malusia sebagai aset berlilai perusahaal tidak bisa halya melggulakal ildikator kualtitatif yalg lebih sesuai diterapkal pada aset fisik saja. (Purwalto, 2012). Ildikator kualitatif perlu memiliki pola pelgukural yalg jelas dal meliputi semua aspek yalg ada dalam orgalisasi. Terdapat balyak cara melgukur kilerja lilgkulgal seperti hallya ISO (International Organization for Staldardizatiol) 14001, CERES, The Natural Step, dal Balanced Scorecard. Setiap


(11)

Bab I. Pendahuluam 3

metoda tersebut memiliki jawabal terseldiri melgelai kilerja lilgkulgal, lamul setiap jawabal adalah sebagial dari pertalyaal tersebut. (Pojasek, 2001).

Selg (1994) melyatakal bahwa salah satu cara ultuk melakukal perlildulgal lilgkulgal dalam jalgka paljalg adalah delgal melgiltegrasikal pertimbalgal lilgkulgal ke dalam sistem akultalsi perusahaal. Bebbilgtol (2001) melyatakal bahwa akultalsi memailkal peral yalg salgat peltilg dalam melgelola hubulgal altara perusahaal delgal lilgkulgal.

Permasalahal lilgkulgal terus meljadi sorotal serta perbilcalgal, dal saat ili dalam dulia bislis terjadi pelilgkatal usaha dalam hal pelgelolaal serta pelestarial lilgkulgal. Hal ili disebabkal adalya dorolgal dari luar perusahaal. Sebagai coltoh adalah dorolgal yalg disebabkal oleh tekalal lilgkulgal. (Nuraili, 2010). International Finance Corporation (IFC) melyebutkal coltoh melcolok dari tekalal lilgkulgal yalg releval dalam level ilterlasiolal altara lail pertama adalah tekalal raltai lilai seperti perusahaal besar mewajibkal pemasok mereka ultuk melgikuti Standard Environmental Management System (EMS) yalg sesuai ISO. Kedua, tekalal ultuk melgulgkapkal kilerja lilgkulgal di dalam laporal keualgal tahulal atau delgal pelaporal yalg bersifat sukarela (voluntary). Ketiga, tekalal pembiayaal melalui dala worldwide growth of social responsible investment (SRI), sistem pelilaial ilvestasi seperti pada Dow Jones Sustainability Index dal persyaratal pelgulgkapal peratural ilvestasi. Keempat, tekalal peratural keldali seperti RoHS Directive yalg merupakal peratural di Uli Eropa yalg melgatur pelggulaal bahal kimia terteltu dalam peralatal elektrik yalg dijual di wilayah tersebut. Kelima, tekalal pajak lilgkulgal seperti pajak pelggulaal elergi, biaya pelgeluaral emisi dal sebagailya. Serta yalg terakhir


(12)

Bab I. Pendahuluam 4

adalah adalya tekalal ultuk mematuhi Protokol Kyoto melgelai masalah lilgkulgal hidup.

Di Ildolesia, kebijakal ekolomi makro terkait delgal pelgelolaal lilgkulgal dal kolservasi alam mulai dipikirkal oleh pemeriltah. Adalya uldalg-uldalg terbaru yaitu Uldalg-Uldalg Nomor 32 Tahul 2009 Teltalg Perlildulgal dal Pelgelolaal Lilgkulgal Hidup, serta pelerapallya di dalam ildustri delgal Peratural Pemeriltah RI Nomor 74 Tahul 2001 Teltalg Pelgelolaal Bahal Berbahaya dal Beracul meljadi bukti bahwa pemeriltah peduli terhadap pelgelolaal lilgkulgal. Namul uldalg-uldalg dal peratural tersebut perlu dievaluasi efektivitaslya di lapalgal terkait delgal pelgelolaal lilgkulgal agar dalam prakteklya hal tersebut tidak halya meljadi sebuah regulasi semata. (Nuraili, 2010).

Dewasa ili diketahui bahwa kemajual di bidalg ildustri salgat pesat. Di Ildolesia seldiri sudah balyak ildustri berdiri, baik dari ildustri mikro maupul ildustri yalg besar, salah satu ildustri tersebut adalah ildustri malufaktur. Salah satu yalg termasuk malufaktur adalah ildustri tekstil. Ildustri tekstil merupakal salah satu aldalal pemeriltah dalam bidalg ekspor ultuk memperoleh hasil devisa, khususlya dalam melghadapi ASEAN Economic Community atau Masyarakat Komulitas ASEAN. Selail itu, Ildolesia merupakal salah satu pemasok tekstil dal produk tekstil (TPT) yalg mampu memeluhi 1,8 persel kebutuhal dulia delgal lilai ekspor melcapai 12,48 miliar dolar AS atau setara delgal 10,7 persel dari total ekspor lol-migas. (Republika.com, 2014). Namul demikial, para pelgusaha dibidalg ildustri tekstil tersebut tidak memikirkal cara pelgolahal limbah yalg dihasilkal secara serius. Sehilgga melyebabkal terjadilya pelcemaral lilgkulgal.


(13)

Bab I. Pendahuluam 5

(Nuryalti, dkk, 2015). Limbah tekstil merupakal limbah yalg dihasilkal dalam proses pelgkajial, pelghilalgal kalji, pelggelaltalgal, merseriasi, pewarlaal, percetakal, dal proses pelyempurlaal. (Malurulg, dkk, 2004)

Berbagai kasus kerusakal lilgkulgal yalg terjadi meljadi bukti awal bahwa kilerja lilgkulgal ildustri tekstil di Ildolesia masih dililai buruk. Sebagai coltoh adalah pelcemaral dal/atau perusakal daerah aliral sulgai (DAS) Citarum yalg mempelgaruhi pertumbuhal ekolomi kawasal Ralcaekek dikarelakal pembualgal air limbah dari kegiatal ildustri yalg berlokasi di wilayah kabupatel Sumedalg. Pelcemaral pada Sulgai Cikijilg dal sawah yalg terjadi di 4 desa, yaitu desa Jelegolg, Bojolgloa, Lilggar dal Sukamulya Kecamatal Ralcaekek yalg diduga disebabkal oleh pembualgal air limbah dari kegiatal ildustri yalg berlokasi di wilayah Kabupatel Sumedalg, yaitu: PT. KHT-II, PT. ISIT dal PT. FST. Perkiraal luas lahal tercemar di Kecamatal Ralcaekek seluas 752 ha dari total luas lahal baku sawah 983 ha. (Berita Kemeltrial Lilgkulgal Hidup RI, 2014). Adapula berita dari CNN (Cable News Network) Ildolesia yalg diulggah talggal 24 lovember 2014 melgatakal bahwa Kabupatel Karawalg saat ili dililai melgalami sejumlah masalah lilgkulgal akibat perkembalgal ildustri dal ilvestasi. Ratusal hektar talah yalg dulu merupakal talah garapal dal daerah resapal, dalam waktu 2 sampai 3 tahul telah berubah meljadi kawasal ildustri. Melurut Ketua Harial Forum Komulikasi Daerah Aliral Sulgai Citarum, Heldro Wibowo, masalah lilgkulgal ili terlihat dari koldisi Karawalg yalg selalu dilalda baljir setiap tahullya. Tidak halya baljir, pelcemaral lilgkulgal pul terjadi di kawasal ildustri tersebut. Sekitar kuralg lebih 100 perusahaal yalg dibalgul di baltaral sulgai Citarum dialggap tidak melakukal pelgolahal limbah ildustrilya delgal


(14)

Bab I. Pendahuluam 6

belar. Melurut Heldro, sebelarlya ada peratural pemeriltah yalg melyatakal bahwa perusahaal-perusahaal bisa membualg air limbah ke badal sulgai Citarum jika sudah dilakukal proses IPAL (ilstalasi pelgolahal air limbah). Dampak dari pelcemaral Sulgai Citarum pul akhirlya melyebabkal pelurulal kualitas pertalial di Karawalg yalg melggulakal irigasi teklis sehilgga melgakibatkal kualitas beras melurul.

Ayulilgtyas dal Ildriala (2012) dalam jurlallya yalg berjudul “Pelgaruh Akultalsi Malajemel Lilgkulgal Terhadap Kilerja Perusahaal delgal Ilovasi dal Keulggulal Bersailg sebagai Variabel Intervening” melgemukakal bahwa akultalsi malajemel lilgkulgal berpelgaruh positif siglifikal terhadap ilovasi, akultalsi malajemel lilgkulgal berpelgaruh positif tidak siglifikal terhadap keulggulal bersailg, ilovasi berpelgaruh positif siglifikal terhadap kilerja perusahaal, keulggulal bersailg berpelgaruh positif tidak siglifikal terhadap kilerja perusahaal, dal akultalsi malajemel lilgkulgal berpelgaruh positif siglifikal terhadap kilerja perusahaal.

Pelelitial Widiastuti (2005) delgal judul pelgaruh ketidakpastial lilgkulgal dal strategi bislis terhadap kilerja perusahaal delgal karakteristik ilformasi sistem akultalsi malajemel broadscope dal timeliness sebagai variable intervening dilakukal secara khusus di lilgkulgal PT.BPR di wilayah Semaralg, Demak, dal Keldal. Masilg-masilg direktur PT. BPR dipilih sebagai sukyek pelelitial. Dalam pelelitial meluljukkal bahwa ketidakpastial lilgkulgal memiliki pelgaruh tidak lalgsulg terhadap kilerja perusahaal delgal melalui karakteristik Sistem Akultalsi Malajemel Broadscope dal Timeliness. Ketidakpastial lilgkulgal juga memiliki pelgaruh tidak lalgsulg terhadap


(15)

Bab I. Pendahuluam 7

kilerja perusahaal delgal melalui karakteristik SAM (Sistem Akultalsi Malajemel) Timeliness. Sedalgkal strategi bislis diperoleh tidak pelgaruh lalgsulg terhadap kilerja perusahaal delgal melalui karateristik SAM Broadscope dal Timeliness.

Pelelitial Arlalda (2014) teltalg pelgaruh lilgkulgal bislis, perelcalaal strategis dal ilovasi terhadap kilerja perusahaal daerah, melgemukakal bahwa hasil dari pelelitial yalg dilakukallya adalah perelcalaal strategis berpelgaruh siglifikal terhadap kilerja perusahaal daerah. Adapula pelelitial dari Sudarma (2003), melgelai pelgaruh perelcalaal strategis terhadap kilerja keualgal studi kasus pada Balk Perkredital Rakyat di Malalg meljelaskal bahwa hasil dari pelelitiallya adalah derajat pelekalal dalam proses pelgambilal keputusal strategis BPR perelcala strategis formal berbeda secara siglifikal delgal BPR perelcala strategis lol-formal. Derajat pelekalal pada BPR perelcala strategis formal lebih ditekalkal pada dimelsi tujual delgal alalisis lilgkulgal sedalgkal pada BPR perelcala strategis non-formal lebih ditekalkal pada dimelsi peletapal atas formulasi tujual dal misi. Ili berarti bahwa BPR yalg melerapkal perelcalaal strategis formal lebih peka terhadap perubahal lilgkulgal persailgal serta memiliki sifat altisipatif terhadap resiko bislis.

Melihat kasus-kasus yalg terjadi akibat dari dampak ildustri di Ildolesia, maka perusahaal perlu melildak laljuti apakah perelcalaal yalg telah direlcalakal sebelumlya sudah terlaksala dal terorgalisir delgal baik, atau bahkal perlu adalya pelgkajial ulalg terhadap perelcalaal ataupul kilerja perusahaal yalg bersalgkutal. Adapul kilerja dari perusahaal tersebut berkaital delgal bagaimala perusahaal melgelola sistem akultalsi malajemel lilgkulgal


(16)

Bab I. Pendahuluam 8

maupul perelcalaal strategis, yalg kedepallya dijadikal patokal perusahaal ultuk melcapai tujual dalam memperoleh keultulgal.

Adalya fakta permasalahal pelcemaral lilgkulgal dal kebijakal ekolomi makro terkait delgal pelgelolaal lilgkulgal dal kolservasi alam melyebabkal sebuah perusahaal harus mampu mempertahalkal proses bislislya agar dapat meleltukal kebijakal dal perelcalaal strategi yalg sesuai demi terciptalya going concern atau keberlalgsulgal usaha perusahaal. Adapul alasal yalg meldasari melgapa sebuah orgalisasi dal akultal harus memperhatikal masalah lilgkulgal adalah mulai tumbuhlya perhatial dal kepeltilgal para stakeholders dal stockholders berkaital delgal kilerja lilgkulgal dari sebuah orgalisasi. (Ikhsal, 2009).

Berdasarkal uraial di atas maka pelulis tertarik melakukal pelelitial delgal judul: “Pelgaruh Akultalsi Malajemel Lilgkulgal dal Perelcalaal Strategi Terhadap Kilerja”.

1.2 BBBBBBIdentifikasiBMasalah

Berdasarkal latar belakalg yalg telah diuraikal di atas, maka pelulis melcoba melgideltifikasi permasalahal sebagai bahal ultuk diteliti dal dialalisis sebagai berikut: Bagaimala pelgaruh akultalsi malajemel lilgkulgal dal perelcalaal strategis terhadap kilerja pada perusahaal malufaktur di Baldulg? 1.3 BBBBBBTujuanBPenelitian

Tujual pelelitial ili adalah ultuk melgumpulkal data-data, melcari dal meldapatkal ilformasi melgelai akultalsi malajemel lilgkulgal, perelcalaal strategis dal kilerja pada perusahaal malufaktur di Baldulg. Selail itu juga berdasarkal latar belakalg dal ideltifikasi masalah yalg telah dikemukakal di atas, pelelitial ili juga bertujual ultuk melgetahui, memahami, dal melgalalisis


(17)

Bab I. Pendahuluam 9

pelgaruh akultalsi malajemel lilgkulgal dal perelcalaal strategis terhadap kilerja pada perusahaal malufaktur di Baldulg. Serta melemukal bukti empiris melgelai akultalsi malajemel lilgkulgal dal perelcalaal strategis berpelgaruh terhadap keualgal perusahaal, dimala keualgal perusahaal yalg baik dapat dilihat dari kilerja perusahaal yalg baik pula.

1.4 ManfaatBPenelitian

Pelelitial ili diharapkal dapat memberikal malfaat bagi berbagai pihak, baik perusahaal itu seldiri maupul pihak-pihak lail. Adapul kegulaal dari pelelitial ili adalah :

1. Koltribusi Praktek

Bagi pelulis, delgal diadakallya pelelitial ili diharapkal dapat digulakal sebagai referelsi pelelitial selaljutlya, dal juga sebagai kepeltilgal pelelitial, yalg berhubulgal delgal akultalsi malajemel lilgkulgal, perelcalaal strategi, dal kilerja.

2. Koltribusi Kebijakal

Bagi perusahaal, hasil dari pelelitial ili dapat meljadi bahal pertimbalgal ultuk meleltukal beberapa kebijaksalaal dalam perusahaal, sehubulgal delgal masalah akultalsi malajemel lilgkulgal, serta sebagai bahal masukal bagi perusahaal dalam memperoleh lalgkah-lalgkah pemecahal masalah.


(18)

Bab V. Penutup 82

BABBV

PENUVUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh akuntansi manajemen lingkungan terhadap kinerja dikarenakan tingkat kesadaran karyawan pada perusahaan manufaktur di Bandung akan lingkungan sekitarnya masih sangat kurang. Hal ini berarti membuktikan bahwa H1 ditolak.

2. Berdasarkan hasil uji t, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perenpanaan strategi terhadap kinerja. Hal ini berarti membuktikan bahwa H2

diterima.

3. Berdasarkan hasil Uji F dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh akuntansi manajemen lingkungan dan perenpanaan strategi terhadap kinerja. Hal ini berarti membuktikan bahwa H3 diterima, yang mana pengaruh akuntansi manajemen

lingkungan dan perenpanaan strategi dapat dilihat dari hasil uji R2 yaitu sebesar

32,8329% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain seperti motivasi, organisasi, imbalan, gaya kepemimpinan, dan faktor lingkungan kerja.


(19)

Bab V. Penutup 83

Selama melakukan penelitian, peneliti memiliki beberapa kendala atau keterbatasan-keterbatasan diantaranya yaitu:

1. Sampel

Sampel yang diambil terlalu sedikit dibandingkan dengan populasinya. Sehingga kurang bisa mewakili tujuan penelitian. Sampel hanya diambil sebanyak 58 buah dikarenakan adanya keterbatasan waktu, seperti kesibukan bekerja para karyawan perusahaan membuat peneliti hanya mendapatkan sedikit kuesioner yang dapat diisi oleh responden. Selain itu sedikitnya jumlah perusahaan yang memberikan izin untuk peneliti meneliti di perusahaannya juga menjadi keterbatasan peneliti dalam menyebarkan kuesioner.

5.3. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel independen lainnya atau menambahkan variabel moderating guna mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.

2. Bagi Perusahaan Manufaktur di Bandung

Harus dapat lebih memperhatikan dan lebih peduli lagi akan lingkungan sekitar perusahaan yang dapat terkena dampak buruk yang ditimbulkan oleh proses


(20)

Bab V. Penutup 84

kegiatan di perusahaannya, sehubungan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.


(21)

Daftar Pustaka 85

DAFTAR PUSTAKA

Adappted frop (2003). Guide Corporate Environmental Cost Management. Berlin: Gerpan Environpent Ministry.

Al Tuwaijri, dan Sulaipan, A. (2003). The Relation Among Environmental Disclosure, Environmental Perfoemance, dan Economic Performance: A

Simultaneous Equation Approach. Accounting Organizational and Society.

Vol.29. page 447-471.

Apstrong, Mischael, (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjepahan Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Kopputindo. Jakarta.

Arlow, Peter, Gannon, Martin, J. (1982). Social Responsiveness, Corporate

Structure, and Economic Performance. Acadepy of Managepent Review,

Vol.7, No.2.

Askary, Muhappad. (2003). Valuasi Ekonopi dalap Kebijakan Analisis Mngenai Dappak Lingkungan Hidup (AMDAL), Procedding Natural Resourcing

and Environmental Accounting. 1 89 -2O7.

Azizah, N., Dzulkirop, M.A.R., Endang, M.G.W. (2013). Analisis Penerapan

Environmental Management Accounting (EMA) sebagai Bentuk

Eco-Efficiency dalap Meningkatkan Keunggulan koppetitif perusahaan. Jurnal

Adpinistrasi Bisnis. Vol.6 No.2. p.2.

Banerjee, S.B. (2001), Managerial environpental attitudes and corporate environpentalisp: A prelipinary investigation. Journal of Environmental

Education, 32(4), p.36.


(22)

Daftar Pustaka 86

Brownell .P., (1982). Participation in budgeting Process: When It Works and it

Doen’t. Journal of Accounting Literature, 1. hal 124-153.

Burritt, R.L., Hahn, T. And Schaltegger, S. (2002), Towards a comprehensive framework for environmental management accounting – link between

business actors and environmental management accounting tools.

Australian Accounting Review, Vol.12 No.2, pp.39-50.

Bosshard, R. E. (2003). Environmental Accounting: A Case Study of its Application to a Small Business in Atlantic Canada. Tesis: Dalhousie University Halifax. Nova Scotia.

Crupbley, D.L., Successfull Efort Method, Handbook of Accounting for Natural Resources, https://www.scribd.com/doc/37623445/akuntansi-lingkungan, 30 paret 2015.

Ferreira, A. Moulang, C, and Hendro, B. (2009). “Environpental panagepent accounting and innovation: an exploratory analysis”. Accounting, Auditing & Accountability Journal. Vol.23 No.7, 2010. Pp. 920-948q. Eperald Group.

Hansen, Don R dan Mowen, (2007). “Accounting Managerial”, 8th. edisi 7 buku2, Jakarta: Salepba Eppat.

Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. (2011). “Akuntansi panajerial”. Jakarta: Salepba Eppat.

Ikhsan, Arfan. (2009). “Akuntansi Manajepen Lingkungan”. Edisi pertapa. Yogyakarta:Graha ilpu.


(23)

Daftar Pustaka 87

Ispangil, Wardiono, (2002), “Berpikir Startegik, Keberhasilan dan Mengendalikan Perubahan, Manajepen Usahawan Indonesia”, No. 09, Tahun XXXI, Septepber.

Jones. (2004). “Inevestpent Analysis and Managepent”. Edisi 7. New York: John Willey and Sons.Inc.

Luthans, F. (2005). “Organizational Behavior”. New York: McGraw-hill.

Mahoney, T.A., T.H. Jerdee dan S.J. Caroll, (1963). “Developpent of panagerial Perforpance: A Research Approach”, Cincinnati: South Western Publ.Co. Mangkunegara, Anwar Prabu . (2002). “Manajepen Supber Daya Manusia”.

Repaja Rosdakarya. Bandung.

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. (2006). “Hupan Resource Managepent: Manajepen Supber Daya Manusia”. Terjepahan Dian Angelia. Jakarta: Salepba Eppat.

McGuire, J. D. Dan J. P. Walsh. (2003). “Misery Loves Coppanies: Rethinking Social Initiatives by Business”. Adpinistrative Science Quarterly, 48:268-305.

Merchant,K.A., (1981). “The Design of the Corporate Budgeting Systep: Influences on Managerial Behavior and Perforpance”. The AccountingReview, hal 813-828.

Mulyadi, (1997), “Akuntansi Manajepen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi Dua’, Yogyakarta: STIE YKPN.

Mulyanto, A.H., (2002), “Green Managepent: WTO, Tinjauan teoritik dan praktek”,


(24)

Daftar Pustaka 88

Munawir,S, (2002). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keeppat, Cetakan Kesebelas, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Nurlaila, (2010). “Manajemen Sumber Daya Manusia I”. Penerbit LepKhair.

Pfeffer, J. and Salancik, G. R. (1978), “The External Control of Organizations: A Resource Dependence Perspective”, Harper & Row, New York.

Purwanto, Andie Tri, (2003). ” Pengukuran Kinerja Lingkungan ”, http://andietri.tripod.cop. Diakses 1 april 2015.

Rafianto, R.A. (2013). “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan”. Jurnal Akuntansi Manajepen. Diakses 4 agustus 2015.

Rasidi, D. (2011). “Rencana Strategis Langkah Awal Mewujudkan Manajepen Peperintahan Berbasis Kinerja”.http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian perencanaan

/kajianperencanaan/rencanastrategislangkahawalpewujudkanpanajepenpe perintahanberbasiskinerja. Diakses 1 april 2015.

Rivai, Vethzal & Basri. (2005). “Peformance Appraisal: Sistep yang tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sahid, (2002). Akuntansi Lingkungan: Info Jakstra Good Governance, Peperiksa, No. 86.

Singgih.Moses L. (2006). “Pengukuran dappak lingkungan penggunakan Environpental Managepent Accounting (EMA)”. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopepber.


(25)

Daftar Pustaka 89

Supekto,A., Zulkifli,A,K dan Alexander Sitio, (2014). “Menilai Lingkungan Eksternal”.

https://www.academia.edu/8577073/TUGAS_MANAJEMEN_STRATEGI_LINGKUN

GAN_EKSTERNAL_ . Diakses 29 paret 2015.

United Nations Division for Sustainable Developpent, UNDSD. (2003). “Environpental Managepent Accounting. Procedures and Principles”. United Nations. New York.

United States Environpental Protection Agency, EPA. (1995). “An Introduction to

Environmental Accounting as a Business Tolls: Key Concept and Terms’.

USA.EPA,.

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 29 TAHUN 2010


(1)

kegiatan di perusahaannya, sehubungan dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Adappted frop (2003). Guide Corporate Environmental Cost Management. Berlin: Gerpan Environpent Ministry.

Al Tuwaijri, dan Sulaipan, A. (2003). The Relation Among Environmental Disclosure, Environmental Perfoemance, dan Economic Performance: A Simultaneous Equation Approach. Accounting Organizational and Society. Vol.29. page 447-471.

Apstrong, Mischael, (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjepahan Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Kopputindo. Jakarta.

Arlow, Peter, Gannon, Martin, J. (1982). Social Responsiveness, Corporate Structure, and Economic Performance. Acadepy of Managepent Review, Vol.7, No.2.

Askary, Muhappad. (2003). Valuasi Ekonopi dalap Kebijakan Analisis Mngenai Dappak Lingkungan Hidup (AMDAL), Procedding Natural Resourcing and Environmental Accounting. 1 89 -2O7.

Azizah, N., Dzulkirop, M.A.R., Endang, M.G.W. (2013). Analisis Penerapan Environmental Management Accounting (EMA) sebagai Bentuk Eco-Efficiency dalap Meningkatkan Keunggulan koppetitif perusahaan. Jurnal Adpinistrasi Bisnis. Vol.6 No.2. p.2.

Banerjee, S.B. (2001), Managerial environpental attitudes and corporate environpentalisp: A prelipinary investigation. Journal of Environmental Education, 32(4), p.36.


(3)

Brownell .P., (1982). Participation in budgeting Process: When It Works and it Doen’t. Journal of Accounting Literature, 1. hal 124-153.

Burritt, R.L., Hahn, T. And Schaltegger, S. (2002), Towards a comprehensive framework for environmental management accounting – link between business actors and environmental management accounting tools. Australian Accounting Review, Vol.12 No.2, pp.39-50.

Bosshard, R. E. (2003). Environmental Accounting: A Case Study of its Application to a Small Business in Atlantic Canada. Tesis: Dalhousie University Halifax. Nova Scotia.

Crupbley, D.L., Successfull Efort Method, Handbook of Accounting for Natural Resources, https://www.scribd.com/doc/37623445/akuntansi-lingkungan, 30 paret 2015.

Ferreira, A. Moulang, C, and Hendro, B. (2009). “Environpental panagepent accounting and innovation: an exploratory analysis”. Accounting, Auditing & Accountability Journal. Vol.23 No.7, 2010. Pp. 920-948q. Eperald Group.

Hansen, Don R dan Mowen, (2007). “Accounting Managerial”, 8th. edisi 7 buku2, Jakarta: Salepba Eppat.

Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. (2011). “Akuntansi panajerial”. Jakarta: Salepba Eppat.

Ikhsan, Arfan. (2009). “Akuntansi Manajepen Lingkungan”. Edisi pertapa. Yogyakarta:Graha ilpu.


(4)

Ispangil, Wardiono, (2002), “Berpikir Startegik, Keberhasilan dan Mengendalikan Perubahan, Manajepen Usahawan Indonesia”, No. 09, Tahun XXXI, Septepber.

Jones. (2004). “Inevestpent Analysis and Managepent”. Edisi 7. New York: John Willey and Sons.Inc.

Luthans, F. (2005). “Organizational Behavior”. New York: McGraw-hill.

Mahoney, T.A., T.H. Jerdee dan S.J. Caroll, (1963). “Developpent of panagerial Perforpance: A Research Approach”, Cincinnati: South Western Publ.Co. Mangkunegara, Anwar Prabu . (2002). “Manajepen Supber Daya Manusia”.

Repaja Rosdakarya. Bandung.

Mathis, R.L. & J.H. Jackson. (2006). “Hupan Resource Managepent: Manajepen Supber Daya Manusia”. Terjepahan Dian Angelia. Jakarta: Salepba Eppat.

McGuire, J. D. Dan J. P. Walsh. (2003). “Misery Loves Coppanies: Rethinking Social Initiatives by Business”. Adpinistrative Science Quarterly, 48:268-305.

Merchant,K.A., (1981). “The Design of the Corporate Budgeting Systep: Influences on Managerial Behavior and Perforpance”. The AccountingReview, hal 813-828.

Mulyadi, (1997), “Akuntansi Manajepen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Edisi Dua’, Yogyakarta: STIE YKPN.

Mulyanto, A.H., (2002), “Green Managepent: WTO, Tinjauan teoritik dan praktek”, Usahawan, no.26. p-6.


(5)

Munawir,S, (2002). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keeppat, Cetakan Kesebelas, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Nurlaila, (2010). “Manajemen Sumber Daya Manusia I”. Penerbit LepKhair.

Pfeffer, J. and Salancik, G. R. (1978), “The External Control of Organizations: A Resource Dependence Perspective”, Harper & Row, New York.

Purwanto, Andie Tri, (2003). ” Pengukuran Kinerja Lingkungan ”, http://andietri.tripod.cop. Diakses 1 april 2015.

Rafianto, R.A. (2013). “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan”. Jurnal Akuntansi Manajepen. Diakses 4 agustus 2015.

Rasidi, D. (2011). “Rencana Strategis Langkah Awal Mewujudkan Manajepen Peperintahan Berbasis Kinerja”.http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian perencanaan

/kajianperencanaan/rencanastrategislangkahawalpewujudkanpanajepenpe perintahanberbasiskinerja. Diakses 1 april 2015.

Rivai, Vethzal & Basri. (2005). “Peformance Appraisal: Sistep yang tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sahid, (2002). Akuntansi Lingkungan: Info Jakstra Good Governance, Peperiksa, No. 86.

Singgih.Moses L. (2006). “Pengukuran dappak lingkungan penggunakan Environpental Managepent Accounting (EMA)”. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopepber.


(6)

Supekto,A., Zulkifli,A,K dan Alexander Sitio, (2014). “Menilai Lingkungan Eksternal”.

https://www.academia.edu/8577073/TUGAS_MANAJEMEN_STRATEGI_LINGKUN GAN_EKSTERNAL_ . Diakses 29 paret 2015.

United Nations Division for Sustainable Developpent, UNDSD. (2003). “Environpental Managepent Accounting. Procedures and Principles”. United Nations. New York.

United States Environpental Protection Agency, EPA. (1995). “An Introduction to Environmental Accounting as a Business Tolls: Key Concept and Terms’. USA.EPA,.

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 29 TAHUN 2010


Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS, PERENCANAAN STRATEGI, DAN INOVASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DAERAH Pengaruh Lingkungan Bisnis, Perencanaan Strategi, Dan Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan Daerah (Studi Kasus P

0 2 16

PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS, PERENCANAAN STRATEGI, DAN INOVASI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DAERAH Pengaruh Lingkungan Bisnis, Perencanaan Strategi, Dan Inovasi Terhadap Kinerja Perusahaan Daerah (Studi Kas

0 2 15

Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan terhadap Kinerja Perusahaan dan Inovasi Sebagai Variabel Intervening.

9 29 28

Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Perencanaan Strategi terhadap Keunggulan Kompetitif Perusahaan.

16 54 31

Pengaruh Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Dorongan Manajemen Lingkungan Proaktif terhadap Kinerja Lingkungan pada Perusahaan di Jawa Barat yang Terdaftar di Proper 2014.

4 16 25

PENGARUH INTERAKSI KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, DESENTRALISASI, DAN AGREGAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ipi14023

1 1 24

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ipi31926

4 20 9

perencanaan dan strategi manajemen lingkungan

0 0 8

Dampak perubahan lingkungan bisnis terhadap perusahaan, organisasi , manajemen strategi dan akuntansi manajemen.

0 1 14

Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial dengan Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating - Unika Repository

0 0 10