Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku untuk Menghindari Penyimpangan (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit Bandung Milk Central).

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Internal Control Structure is one important factor to achieve corporate objectives in the midst of an increasingly competitive climate of competition. If internal control has been implemented effectively, it can prevent or detect the occurrence of errors, whether intentional or unintentional. In connection with the internal control over purchase of raw materials is very important because it directly related to production activities.

This study to review the Internal Control Structure on the purchase of raw materials in BMC unit, whether the existing Internal Control Structure are adequate in detecting and preventing the occurrence of irregularities or errors that occurred, and whether the control structure is in its application has been carried out effectively or not.

This study uses interviews and questionnaires with research methods, questionnaires and submit its final results so that research can be more focused and provide a more in-depth about the subject and the object of research.

From the results of research, it is known that the structure of the internal control over raw material purchasing system Bandung BMC unit is very adequate, and the internal control structure plays a role in avoiding the deviation.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Struktur Pengendalian Intern merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan di tengah iklim persaingan yang semakin kompetitif. Jika pengendalian intern telah diterapkan secara efektif, maka dapat mencegah maupun mendeteksi terjadinya kesalahan-kesalahan, baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Dalam hubungan dengan pengendalian intern atas pembelian bahan baku sangat penting karena berhubungan langsung dengan kegiatan produksi.

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah Struktur Pengendalian Intern atas pembelian bahan baku di unit BMC Bandung, apakah Struktur Pengendalian Intern yang ada sudah memadai dalam mendeteksi dan mencegah terjadinya penyimpangan ataupun kesalahan yang terjadi, dan apakah struktur pengendalian tersebut dalam penerapannya sudah berjalan dengan efektif atau tidak.

Penelitian ini menggunakan, wawancara, dan penyebaran kuesioner dengan metode penelitian, menyerahkan kuesioner dan hasil akhir nya sehingga penelitian dapat lebih terpusat dan memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang subjek maupun objek penelitian.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa struktur pengendalian intern atas sistem pembelian bahan baku unit BMC Bandung sudah sangat memadai, dan struktur pengendalian intern berperan dalam menghindari adanya penyimpangan.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAM PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vii

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah... 4

Maksud Dan Tujuan Penulisan... 5

1.3Kegunaan Penelitian... 5

BAB II TINJAUN PUSTAKA, KERANGAKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 7

2.1 Struktur Pengendalian Intern... 7

2.1.1 Pengertian Struktur Pengendalian Intern... 7


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Tujuan Sturktur Pengendalian Inter... 13

2.1.4 Keterbatasan Struktur pengendalian Intern... 14

2.2 Sistem Informasi Akuntansi Pembelian... 15

2.2.1 Defenisi Pembelian... 16

2.2.2 Bagian-bagian Yang Terkait Dalam Prosedur Pembelian... 18

2.2.3 Catatan Akuntansi Yang Digunakan... 19

2.3 Persediaan... 20

2.3.1 Pengertian Persediaan... 20

2.3.2 Jenis-jenis Persediaan... 21

2.3.3 Biaya-biaya Persediaan... 22

2.3.4 Klasifikasi Persediaan... 23

2.3.5 Sifat-sifat Persediaan... 24

2.3.6 Sistem Pencatatan Persedian... 25

2.3.7 Metode Penilaian Persediaan... 26

2.4 Bahan Baku... 30

2.4.1 Pengerian Bahan Baku... 30

2.4.2 Tujuan Pengendalian Baha Baku... 31

2.5 Proses Produksi... 32

2.5.1 Pengertian Proses Produksi... 32

2.5.2 Proses Kegiatan Produksi... 33

2.5.3 Perencanaan Produksi... 34

2.5.4 Pola Produksi... 37

2.5.5 Jenis Proses Produksi... 38


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.5.7 Biaya-biaya Produksi... 45

2.6 Kerangka Pemikiran... 46

2.7 Pengembangan Hipotesis... 49

BAB III METODE PENELITIAN... 50

3.1 Objek Penelitian... 50

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 50

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Unit BMC Bandung... 52

3.1.3 Prosedur Pembelian Persediaan Bahan Baku... 58

3.1.4 Dokumen-dokumen Yang Digunakan... 63

3.1.5 Catatan-catatan Akuntansi Yang Digunakan... 65

3.1.6 Bagan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Persediaan Bahan Baku... 65

3.1.7 Pengendalian Persedian... 65

3.1.8 Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku di Unit BMC Untuk Menghindari Penyimpangan... 65

3.2 Metode Penelitian... 67

3.2.1 Pengujian Hipotesis ... 68

3.3 Operasional Variabel... 71

3.5 Tehnik Pengumpulan Data... 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 77 4.1 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Pada


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

Bandoeng Milk Central ... 77

4.2 Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku di unit BMC untuk Menghindari Penyimpangan... 81

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 89

5.1 Kesimpulan... 89

5.2 Saran... 90

5.2.1 Saran Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Bahan Baku... 90

DAFTAR PUSTAKA... 93

LAMPIRAN... 94


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Gambar Skema Kerangka Pemikiran...48

Gambar 2 Struktur Organisasi PT. BMC unit Bandung...54

Gambar 3 Bagan Usulan Untuk Bagian Gudang...91


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Indikator Variabel dan Skala Pengukuran...72 Tabel II Hasil Jawaban Kuesioner Untuk Variabel Independen

Peranan Struktur Pengendalian Intern...83 Tabel III Hasil Jawaban Kuesioner Untuk Variabel Dependen

Untuk Menghindari Penyimpangan...84 Tabel IV Hasil Keseluruhan Jawaban Kuesioner Peranan Struktur

Pengendalian Intrern Pembelian Bahan Baku Untuk


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Pesanan Barang... 94

Lampiran B Badan Struktur Pengendalian Intern Bahan Susu Murni... 95

Lampiran C Buku Harian Kas... 97

Lampiran D Cek Uang Muka... 98

Lampiran E Bukti Pengeluaran Gudang... 99

Lampiran F Bukti Penerimaan Gudang...100


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, hal ini berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi dewasa ini berkembang pesat. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan mempertahankan kontinuitas perusahaan dituntut adanya sistem informasi akuntansi dan struktur pengendalian intern yang memadai dalam menjalankan kegiatan perusahaan seefesien mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik.

Struktur pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dapat dicapai. Struktur Pengendalian intern satuan usaha terdiri dari tiga unsur yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.

Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan Jika struktur pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidak akuratan atau pun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Bagi akuntan publik, hal tersebut menimbulkan resiko yang besar, dalam arti risiko untuk memberikan opini yang tidak sesuai dengan kenyataan, jika auditor kurang hati–hati dalam melakukan pemeriksaan dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yang diberikannya


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha Betapapun kecilnya perusahaan tetap berusaha mempertahankan kelangsungan hidup dan memacu perkembangan perusahaan terutama pimpinan perusahaan dituntut mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengawasi segala kegiatan perusahaan yang dijalankan, serta menentukan langkah yang terbaik untuk memadai dalam mengelola atau menjalankan perusahaan.

Sebagaimana diketahui bahwa definisi Pengendalian Intern yang dikemukakan commite on Auditing Procedur American Institute of Certified PractisingAccountant (APAICPA) adalah sebagai beirkut :

Pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya, mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi operasi, dan mendorong ketaatan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan pimpinan (James 1997:155).

Sampai saat ini, pengertian pengendalian intern telah dikemukakan oleh banyak pihak. Dalam arti sempit, pengendalian intern didefinisikan sebagai pengecekan untuk memeriksa kecermatan penjumlahan. Sedangkan dalam arti luas, pengendalian intern adalah semua alat-alat yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk melakukan pengawasan. Sistem informasi produksi memfokuskan pada aspek-aspek seperti: pemesanan, penyimpanan, dan ketersediaan bahan baku dan perlengkapan produksi; penjadwalan mesin, fasilitas dan tenaga kerja untuk memproses bahan baku menjadi bahan jadi; mendesain dan menguji produk dengan jumlah sesuai rencana, kualitas yang baik dan biaya yang dianggarkan. Dengan kata lain, sistem informasi produksi bertujuan mendukung fungsi produksi dan operasi


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha yang terdiri atas aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian produksi barang dan jasa.

Untuk mencapai tujuan perusahaan manajemen bertanggung jawab terhadap praktek pembelian bahan baku dan produksi dalam perusahaan yang dikelola dan harus secara terus-menerus mengawasi sistem pengendalian intern yang sudah ditetapkan. Dari definisi yang diungkapkan di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa, Struktur Pengendalian Intern merupakan suatu “Sistem atau Struktur” yang terdiri dari berbagai macam unsur dengan tujuan untuk melindungi harta benda, meneliti ketetapan dan seberapa jauh dapat dipercayai data akuntansi, mendorong efisien operasi dan menunjang dipatuhinya kebijaksanaan Pimpinan.

Menurut Mulyadi dalam buku nya” Sistem Akuntansi ” (2001 : 299-303) Pada sistem pembelian umumnya diperlukan informasi-informasi sebagai berikut: 1. Jumlah order pembelian yang diterbitkan setiap periode

2. Barang yang di-order yang belum diterima barangnya.

3. Jumlah hutang yang akan jatuh tempo (0-30, 31-60, 61-90, lebih dari 90 hari) 4. Informasi pembelian berdasarkan barang, suplier/pemasok, maupun faktur atau

urutan pembelian.

5. Informasi hutang berdasarkan suplier, maupun urutan pembayaran hutang.

Sebuah sistem informasi pembelian pada suatu perusahaan umumnya memiliki aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Permintaan pembelian dari bagian yang membutuhkan, misalnya Bagian Gudang 2. Pemesanan barang dan dokumen dari suplier

3. Penerimaan barang dan dokumen dari suplier 4. Pencatatan barang masuk


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha 5. Pencatatan hutang jika pembelian kredit

6. Pembayaran hutang jika pembelian kredit

Perkembangan dunia industri yang semakin pesat telah mendapat banyak perhatian dari pemerintah maupun dari masyarakat. Pemerintah selalu berusaha membantu perusahaan kecil terutama perusahaan menengah akan tetapi tidak semua perusahaan tersebut berjalan sukses. Dalam dunia industri saat ini diperlukan Sistem informasi Akuntansi dan Struktur Pengendalian Intern yang efisien dan efektif untuk lebih mempermudah kelancaran pengendalian sistem pembelian bahan baku terhadap perusahaan. Disamping itu juga dapat mempermudah pemilik perusahaan untuk melakukan peningkatan pengendalian intern persediaan bahan baku dengan sistem tersebut.

Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi dan Struktur Pengendalian Intern yang efektif dan efisien pada suatu perusahaan diharapkan dapat mempertahankan bahkan dapat menaikan pendapatan perusahaan dan menghindari dari setiap penyimpangan. Pentingnya pengendalian persediaan yang baik sangat diperlukan oleh banyak perushaan indusrti, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hal tersebut dan menulisnya kedalam skripsi yang berjudul : “Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku Untuk Menghindari Penyimpangan (Studi kasus pada Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat unit BMC Bandung)“.

1.2 Identifikasi Masalah

Didalam menjalankan suatu perusahaan umumnya akan dihadapi berbagai masalah yang tentu saja akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan permasalah tersebut di atas maka penulis dapat merumuskan masalah-masalah pokok yang akan diteliti yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern dalam pembelian persediaan bahan baku pada Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.

2. Bagaimana peranan Struktur Pengendalian Intern pembelian bahan baku untuk menghindari adanya penyimpangan pembelian bahan baku di Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud penulis didalam pembuatan skripsi ini adalah untuk mengetahui kewajaran persediaan bahan baku yang ditetapkan perusahaan.

Adapun tujuan lainnya adalah untuk memperoleh gambaran dan menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern dalam pembelian bahan baku pada Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung. 2. Bagaimana peranan Struktur Pengendalian Intern pembelian bahan baku untuk

menghindari adanya penyimpangan pembelian bahan baku di Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk skripsi ini diharapkan dapat memberi kegunaan dari segi :


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang pengendalian intern khusus nya dalam efektivitas Struktur Pengendalian Intern terhadap pembelian bahan baku.

2. Kegunaan bagi operasional a. Bagi penulis

Penelitian ini dapat memberikan peluang untuk menambah wawasan berpikir memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktek.

Dalam teori berarti memperoleh pemahaman dan penghayatan yang diperoleh pada saat kuliah. Dalam praktek, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penerapan dalam kegiatan perusahaan, khususnya Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan atau informasi untuk kemajuan Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang bermanfaat dan masukan sesuai dengan kebutuhan.


(16)

89 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan penulis dimana penulis melakukan praktek kerja, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Penerapan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku ini sudah

saangat baik dan memadai, hal ini disebabkan karena adanya pemisahan dan pembagian tugas kepada bagian-bagian yang melakukan prosedur pembelian, pengeluaran kas, pencatatan, dan pendistribusian persediaan yang ada digudang ke bagian produksi yang melakukan permintaan. Penggunaan dokumen-dokumen yang sudah dapat memadai mengenai transaksi pembelian yang terjadi, persediaan bahan baku yang masih ada atau yang sudah habis digudang, dan pengeluaran kas dari pembeliaan bahan baku tersebut.

2. Peranan Struktur Pengendalian Pembelian Bahan Baku untuk menghindari

ada nya penyimpangan dalam pembelian bahan baku di unit Bandoeng Milk Central telah berperan baik untuk menghindari ada nya penyimpangan karena dalam transaksi pembelian bahan baku dilakukan dengan baik dan sesuai kebijakan yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan, sehingga dapat menghasilkan informasi yang memadai dan aktual, terutama mengenai persediaan bahan baku yang masih ada atau yang sudah habis, tetapi pemesanan ulang terhadap persediaan baru dilakukan apabila ada permintaan.


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 90

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Dari hasil kerja praktek yang penulis laksanakan selama ini, penulis akan memberikan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang berguna untuk memperlancar kegiatan atau proses produksi yang dilaksanakan di unit Bandoeng Milk Central ini, dimana penulis ditempatkan untuk melaksanakan

Praktek kerja . Adapun saran-saran yang akan penulis berikan adalah sebagai berikut, antara lain :

1. Disesuaikannya jadwal pembelian persediaan dengan jadwal pemesanan dari

bagian produksi, sehingga tidak terjadi kesibukan yang tidak merata pada harihari kerja di gudang.

2. Kartu stok yang ada di gudang sebaiknya langsung diinput ke komputer

sehingga dapat mempercepat pencarian kartu persediaan dan mempercepat proses pembelian bahan baku kembali.

5.2.1 Saran Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Persediaan Bahan Baku

Dari hasil analisis penulis di bab sebelumnya, penulis memberikan saran yang berguna untuk memperlancar Sistem informasi akuntansi yang berlaku selama ini yaitu untuk mempermudah proses pencatatan sebaiknya di bagian kasir dan gudang proses pencatatannya dengan cara komputerisasi walaupun di bagian akuntansi biaya diinput kembali tapi untuk mempermudah proses penginputan sebaiknya dari bagian kasir dan gudang langsung secara komputerisasi jangan manual.Dengan bagan sebagai berikut:


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 91


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 92


(20)

DAFTAR PUSTAKA 93

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arens dan Loebbeke, 2000. Auditing An Intregrated Approach. Eight Edition Englewood Cliffs, Prentice Hall International Inc. New Jersey.

Bodnan, George H, Wiliam S Hopwood. Penerjemah Amir Abadi Yusuf Dkk. 2000.

Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Cushing Romney. 2003. Accounting Information System. Edisi 9, Addsion-Wesley Publishing Company.

Freddy Rangkuti. 2000. Manajemen Persediaan. Grafindo Persada, Jakarta.

George H.bodnar, Wiliam S.Hopwood Di Indonesiakan Oleh Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan.2004. Sitem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, Edisi 8.

Henry Simamora. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Salemba Empat.

Ikatan Audit Internal. (1999). Standar Profesional Akuntan Publik. Struktur Pengendalian Intern.

James. (1997). Definisi Pengendalian. Interncommite on Auditing Procedur

American Institute of Carified Public Accountant (ICPA), hal.155.

Kusnadi.2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate). Brawijaya Malang, Edisi Pertama

La Mijan dan Azhar Susanto. 1999. Sistem Informasi Akuntansi. Lembaga

Informatika Akuntansi, Bandung, Edisi II.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media, Edisi 5 Suyadi Priwiroentono.2000. Manajemen Operasi. Jakarta, Bumi Askara.

Sofyan Assauri. 1999. Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Salemba Empat-Simon Schuster-Prentice Hall, Edisi Empa.

Zaki Baridwan. 1990. Sistem Informasi Akuntansi Penyusunan Prosedur Dan Metode. Yogyakarta, BPFE, edisi 4.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang pengendalian intern khusus nya dalam efektivitas Struktur Pengendalian Intern terhadap pembelian bahan baku.

2. Kegunaan bagi operasional a. Bagi penulis

Penelitian ini dapat memberikan peluang untuk menambah wawasan berpikir memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktek.

Dalam teori berarti memperoleh pemahaman dan penghayatan yang diperoleh pada saat kuliah. Dalam praktek, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penerapan dalam kegiatan perusahaan, khususnya Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan sumbangan atau informasi untuk kemajuan Perusahaan Daerah Industri Jawa Barat Unit BMC Bandung.

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang bermanfaat dan masukan sesuai dengan kebutuhan.


(2)

89 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan penulis dimana penulis melakukan praktek kerja, maka penulis menyimpulkan bahwa :

1. Penerapan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku ini sudah saangat baik dan memadai, hal ini disebabkan karena adanya pemisahan dan pembagian tugas kepada bagian-bagian yang melakukan prosedur pembelian, pengeluaran kas, pencatatan, dan pendistribusian persediaan yang ada digudang ke bagian produksi yang melakukan permintaan. Penggunaan dokumen-dokumen yang sudah dapat memadai mengenai transaksi pembelian yang terjadi, persediaan bahan baku yang masih ada atau yang sudah habis digudang, dan pengeluaran kas dari pembeliaan bahan baku tersebut.

2. Peranan Struktur Pengendalian Pembelian Bahan Baku untuk menghindari ada nya penyimpangan dalam pembelian bahan baku di unit Bandoeng Milk Central telah berperan baik untuk menghindari ada nya penyimpangan karena dalam transaksi pembelian bahan baku dilakukan dengan baik dan sesuai kebijakan yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan, sehingga dapat menghasilkan informasi yang memadai dan aktual, terutama mengenai persediaan bahan baku yang masih ada atau yang sudah habis, tetapi pemesanan ulang terhadap persediaan baru dilakukan apabila ada permintaan.


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 90

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Dari hasil kerja praktek yang penulis laksanakan selama ini, penulis akan memberikan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang berguna untuk memperlancar kegiatan atau proses produksi yang dilaksanakan di unit Bandoeng Milk Central ini, dimana penulis ditempatkan untuk melaksanakan

Praktek kerja . Adapun saran-saran yang akan penulis berikan adalah sebagai berikut, antara lain :

1. Disesuaikannya jadwal pembelian persediaan dengan jadwal pemesanan dari bagian produksi, sehingga tidak terjadi kesibukan yang tidak merata pada harihari kerja di gudang.

2. Kartu stok yang ada di gudang sebaiknya langsung diinput ke komputer sehingga dapat mempercepat pencarian kartu persediaan dan mempercepat proses pembelian bahan baku kembali.

5.2.1 Saran Hasil Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Persediaan

Bahan Baku

Dari hasil analisis penulis di bab sebelumnya, penulis memberikan saran yang berguna untuk memperlancar Sistem informasi akuntansi yang berlaku selama ini yaitu untuk mempermudah proses pencatatan sebaiknya di bagian kasir dan gudang proses pencatatannya dengan cara komputerisasi walaupun di bagian akuntansi biaya diinput kembali tapi untuk mempermudah proses penginputan sebaiknya dari bagian kasir dan gudang langsung secara komputerisasi jangan manual.Dengan bagan sebagai berikut:


(4)

(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 92


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arens dan Loebbeke, 2000. Auditing An Intregrated Approach. Eight Edition

Englewood Cliffs, Prentice Hall International Inc. New Jersey.

Bodnan, George H, Wiliam S Hopwood. Penerjemah Amir Abadi Yusuf Dkk. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Cushing Romney. 2003. Accounting Information System. Edisi 9, Addsion-Wesley

Publishing Company.

Freddy Rangkuti. 2000. Manajemen Persediaan. Grafindo Persada, Jakarta.

George H.bodnar, Wiliam S.Hopwood Di Indonesiakan Oleh Amir Abadi Jusuf,

Rudi M. Tambunan.2004. Sitem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba

Empat, Edisi 8.

Henry Simamora. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Salemba

Empat.

Ikatan Audit Internal. (1999). Standar Profesional Akuntan Publik. Struktur

Pengendalian Intern.

James. (1997). Definisi Pengendalian. Interncommite on Auditing Procedur

American Institute of Carified Public Accountant (ICPA), hal.155.

Kusnadi.2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate). Brawijaya Malang,

Edisi Pertama

La Mijan dan Azhar Susanto. 1999. Sistem Informasi Akuntansi. Lembaga

Informatika Akuntansi, Bandung, Edisi II.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media, Edisi 5

Suyadi Priwiroentono.2000. Manajemen Operasi. Jakarta, Bumi Askara.

Sofyan Assauri. 1999. Manajemen Operasi dan Produksi. Jakarta: Salemba

Empat-Simon Schuster-Prentice Hall, Edisi Empa.

Zaki Baridwan. 1990. Sistem Informasi Akuntansi Penyusunan Prosedur Dan Metode. Yogyakarta, BPFE, edisi 4.


Dokumen yang terkait

Peranan struktur pengendalian intern terhadap gaji pada perusahaan daerah air minum Kota Bandung

0 6 24

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Pengendalian Intern Aktivitas Pembelian Bahan Baku Guna Mencapai Penyerahan Bahan Baku yang Tepat Waktu (Studi Kasus pada Perusahaan “X” Bandung).

0 1 29

Peranan Pengauditan Intern dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus pada PT. X di Bandung).

0 0 23

Peranan Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku dalam Usaha Meningkatkan Efektivitas Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus pada CV. Rajawali Kniting).

0 0 17

Peran Sistem Informasi Akuntansi terhadap Pengendalian Intern Aktivitas Pembelian Bahan Baku Guna Mencapai Penyerahan Bahan baku yang Tepat Waktu (Studi Kasus pada Perusahaan "X" Bandung).

0 1 17

Peranan Struktur Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT PINDAD Persero Divisi Tempa dan Cor).

1 2 28

Pengaruh Struktur Pengendalian Intern Terhadap Pembelian Bahan Baku Dalam Menunjang Efektivitas dan Efisiensi Produksi pada Perusahaan Hilton.

0 0 39

Peranan Struktur Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT. Sariyunika Jaya Cimahi).

0 3 20

Peranan Anggaran Bahan Baku Terhadap Perencanaan Pengendalian Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT "CM" Majalaya, Jawa Barat).

0 0 23

Peranan Pengauditan Intern Dalam Menunjang Keefektifan Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT "X" Rancaekek-Bandung).

0 0 62