Peranan Struktur Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Pembelian Bahan Baku (Studi Kasus Pada PT PINDAD Persero Divisi Tempa dan Cor).

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Divisi Tempa dan Cor adalah salah satu unit usaha yang berada di PT Pindad (Persero). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Divisi Tempa dan Cor adalah menghasilkan produk tempa dan produk cor yang akan digunakan untuk peralatan militer, alat peralatan industri manufaktur, energi, transportasi dan lain-lain.

Bagi suatu perusahaan pembelian bahan baku yang efisien dan efektif akan menjamin kelangsungan kegiatan operasi perusahaan karena bahan baku inilah yang akan digunakan untuk diolah menjadi produk yang siap dijual. Aktivitas pembelian bahan baku harus dilakukan pada tingkat harga serendah mungkin dan dapat memenuhi ketersediaan bahan baku sesuai dengan waktu kebutuhannya.

Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, perusahaan perlu merancang suatu struktur pengendalian intern yang mendukung efektivitas pembelian bahan baku. Struktur pengendalian intern merupakan alat bantu umtuk mengawasi setiap kegiatan yang ada dalam perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan struktur pengendalian intern, pelaksanaan pembelian bahan baku serta mengetahui apakah ada peranan struktur pengendalian intern terhadap efektivitas pembelian bahan baku.

Data-data yang dibutuhkan diperoleh melalui wawancara, observasi, kuesioner serta melakukan studi kepustakaan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kuantitatif.

Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kuantitatif, dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Champion, menunjukkan hasil yang significant yaitu 69,03%, artinya struktur pengendalian intern memperoleh hasil cukup berpengaruh terhadap efektivitas pembelian bahan baku.

Sebagai penutup diuraikan mengenai kesimpulan dan saran. Kesimpulan diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasan. Sedangkan saran-saran ditujukan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan struktur pengendalian intern terhadap efektivitas pembelian bahan baku pada perusahaan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………... i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI ………iv

DAFTAR TABEL………...viii

DAFTAR GAMBAR ………ix

DAFTAR LAMPIRAN……….x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………1

1.2 Identifikasi Masalah……….4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……….4

1.4 Kegunaan Penelitian……….4

1.5 Kerangka Pemikiran……….5

1.6 Metodologi Penelitian ………..8

1.7 Lokasi Penelitian………10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem dan Struktur………..11

2.1.1 Struktur Pengendalian Intern………..12

2.1.1.1 Pengertian Struktur Pengendalian Intern………12


(3)

Universitas Kristen Maranatha 2.1.1.3 Unsur-Unsur Pengendalian Intern………..18

2.1.1.4 Lingkungan Pengendalian………..19 2.1.1.5 Penetapan resiko oleh manajemen………..22 2.1.1.6 Keterbatasan Struktur Pengendalian Intern…………23 2.1.1.7 Konsep dasar Struktur Pengendalian Intern………...24 2.1.1.8 Flowchart...27

2.2. Efektivitas………...30

2.2.1. Pembelian bahan baku………..31 2.2.1.1 Sistem dan prosedur pembelian bahan baku………..31 2.2.1.2 Pengertian dan tujuan sistem dan prosedur

pembelian bahan baku ………32 2.2.1.3 Fungsi- fungsi yang terkait dalam pembelian

bahan baku...33 2.2.1.4 Jaringan prosedur yang membentuk sistem

informasi akuntansi pembelian bahan baku…………34 2.2.1.5 Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan…..35

2.2.1.6 Pengendalian intern sistem dan prosedur

pembelian bahan baku ...39

2.3. Hubungan Struktur Pengendalian Intern dengan Efektivitas Pembelian Bahan Baku………...41

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN


(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………...44

3.1.2 Tujuan, Visi dan Misi PT. PINDAD (Persero)………..48

3.1.3 Aktivitas PT. PINDAD (Persero)………..50

3.1.4 Struktur Organisasi PT. PINDAD (Persero)……….52

3.1.5 Uraian tugas PT. PINDAD (Persero)………54

3.1.6 Uraian Tugas Divisi Tempa dan Cor (TC) PT. PINDAD (Persero)……….62

3.2 Metode Penelitian………...67

3.2.1 Operasional Variabel………...67

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………..70

3.2.3 Teknik Analisis Data………...70

3.3 Penarikan Simpulan………72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………73

4.1.1. Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern………73

4.1.2 Pelaksanaan Aktivitas Pembelian Bahan Baku……….77

4.1.2.1. Ruang Lingkup Pembelian……….77

4.1.2.2 Fungsi yang terkait………..77

4.1.2.3 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam prosedur pengadaan material………79

4.1.2.4 Jaringan Prosedur Pembelian………..83


(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.2.1 Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern………92

4.2.2 Pelaksanaan Aktivitas Pembelian Bahan Baku……….98 4.3 Peranan Struktur Pengendalian Intern terhadap Efektivitas

Pembelian Bahan Baku………106 4.4 Analisis Pengujian Hipotesis………...109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……….113 5.2 Saran………...115 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Hal Tabel 2.1 Simbol Bagan Aliran Dokumen………..28 Tabel 3.2 Indikator Variabel………...68 Tabel 4.3 Hasil Jawaban Kuesioner Variabel………...110


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Pindad (Persero)………65 Struktur Organisasi Divisi Tempa dan Cor……….66


(8)

(9)

Kuesioner

Struktur Pengendalian Intern

Pertanyaan Ya Tidak

- Mengamankan Harta

1. Apakah terdapat pihak khusus yang bertugas untuk mengamankan harta yang dimiliki perusahaan ?

2. Apakah harta yang dimiliki perusahaan relevan dengan data yang tersedia ?

3. Apakah harta yang dimiliki perusahaan telah tersimpan cukup aman ?

4. Apakah harta yang dimiliki dapat digunakan sebagai modal perusahaan di masa yang akan datang ?

5. Apakah harta yang dimiliki perusahaan suag dicatat dengan benar?

- Efisiensi Operasional

6. Apakah sudah terjadi penghematan biaya dalam kegiatan produksi?

7. Apakah kegiatan operasional perusahaan memberikan kemudahan bagi setiap pemakai ?

8. Apakah kegiatan operasional dalam pabrik sudah efisien ?

9. Apakah kecenderungan terjadinya produk gagal sudah diminimalisasi dengan benar ?

10.Apakah kegiatan operasional dalam pabrik selesai dengan tepat waktu dan sesuai dengan yang diharapkan ?

- Mentaati Kebijakan

11.Apakah perusahaan memiliki ketentuan khusus dalam penerimaan pegawai yang akan bekerja di perusahaan ?

12.Apakah perusahaan memiliki standar waktu dalam proses produksi ?


(10)

13.Apakah kebijakan perusahaan telah sepenuhnya ditaati oleh pegawai perusahaan ?

14.Apakah ada perlakuan khusus bagi pegawai yang melanggar ketentuan yang berlaku dalam perusahaan ?

15.Apakah kebijakan perusahaan yang ada merugikan pegawai yang bekerja di perusahaan ?

- Prosedur Pengendalian

16.Apakah setiap kegiatan administrasi yang terjadi menggunakan dokumen atau catatan yang lengkap ?

17.Apakah kegiatan administrasi sudah memberikan kemudahan bagi pemakai ?

18.Apakah data akuntansi untuk setiap transaksi telah disortir dan diklasifikasikan secara tepat sesuai kode rekening?

19.Apakah Perusahaan memiliki komite audit ?

20.Apakah proses pencatatan sudah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku ?

Kuesioner

Efektivitas Pembelian Bahan Baku

Pertanyaan Ya Tidak

- Pencapaian Tujuan

1. Apakah semua data akuntansi perusahaan sudah dicek kebenarannya ?

2. Apakah ketepatan waktu pembelian sudah terlaksana dengan baik ? 3. Apakah ketelitian pegawai sangat berpengaruh terhadap efisiensi


(11)

4. Apakah pengesahan dokumen kegiatan pembelian yang dilakukan oleh pimpinan, pembubuhan cap, penomoran sesuai dengan prosedur otorisasi yang telah digariskan ?

- Penyimpanan Bahan Baku

5. Apakah tersedia gudang sebagai tempat penyimpanan bahan baku ? 6. Apakah letak gudang dan tempat produksi bahan baku berjauhan ? 7. Apakah pengawasan gudang sudah terkoordinir dengan baik sesuai

dengan tugas karyawan yang bersangkutan ?

8. Apakah bahan baku yang sudah dicadangkan telah tersimpan dengan semestinya ?

- Kegiatan Pembelian

9. Apakah setiap kegiatan pembelian dapat dilakukan secara kredit ? 10.Apakah setiap kegiatan pembelian dapat dilakukan secara tunai ? 11.Apakah setiap kegiatan pembelian yang terjadi menggunakan

dokumen atau catatan yang lengkap ?

12.Apakah pembelian barang dapat dilakukan melalui pemesanan lewat telepon ?

- Lingkungan Pengendalian

13.Apakah penempatan pegawai di dalam organisasi sudah sesuai dengan kemampuannya ?

14.Apakah ada koordinasi antar bagian dalam struktur organisasi perusahaan ?

15.Apakah metode pengendalian yang diterapkan sudah sepenuhnya dimengerti oleh pemakai ?

16.Apakah Dewan komisaris dan Komite Pemerikasaan berfungsi dengan baik ?


(12)

17.Apakah setiap transaksi yang terjadi dicatat secara akuntansi ? 18.Apakah data akuntansi pembelian yang dicatat sudah relevan

dengan transaksi yang diwakilinya ?

19.Apakah setiap transaksi yang dicatat secara akuntansi telah diperiksa kebenarannya sehingga tidak terjadi kecurangan ?

20.Apakah prosedur pencatatan, penyimpanan dan pengeluaran data menjadi informasi pembelian telah dilaksanakan dengan benar ?


(13)

Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Bandung, 3 Juli 2007

Kepada Yth,

Bapak / Ibu / Sdr. Responden di

Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir program strata satu (S1) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha (UKM), kami bermaksud mengadakan penelitian mengenai “Peranan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Pembelian Bahan Baku.”

Agar penelitian ini dapat terlaksana, kami mohon Bapak / Ibu dapat meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang kami lampirkan bersama surat ini. Setelah kuesioner tersebut diisi, kami akan mengambil kuesioner tersebut. Kami akan merahasiakan identitas Bapak / Ibu sebagai sumber data jika Bapak / Ibu menghendakinya.

Kami ucapkan terimakasih atas bantuan dan partisipasi yang Bapak / Ibu berikan.

Hormat saya,


(14)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Peningkatan teknologi yang melanda Indonesia dan negara-negara lain di berbagai belahan dunia telah menjangkau berbagai aspek kehidupan. Pengaruh ini membawa dampak yang sangat besar terhadap dunia usaha yaitu semakin meningkatnya tingkat persaingan diantara berbagai perusahaan.

Konsekuensi logis yang harus ditanggung dengan semakin kompleksnya persaingan adalah pimpinan perusahaan harus melakukan berbagai tindakan yang diarahkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya yaitu dengan mempersiapkan organisasinya yang kompetitif. Organisasi yang kompetitif adalah organisasi yang mempunyai daya saing dalam arti mampu berkembang untuk memuaskan pihak-pihak yang berkepentingan.

Sejalan dengan berkembangnya suatu perusahaan baik dalam ukuran, jenis usaha dan kegiatannya akan mengakibatkan meningkatnya tugas yang harus dihadapi oleh pimpinan perusahaan. Pada peusahaan yang berskala kecil, seorang pimpinan perusahaan dapat dengan mudah mengawasi semua aktivitas yang dilakukan oleh bawahannya. Lain halnya dengan perusahaan yang besar, pimpinan perusahaan mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengawasi semua aktivitas perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugasnya, maka pimpinan perusahaan harus melakukan pendelegasian wewenang, tetapi tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan tetap berada pada pimpinan perusahaan


(15)

2 Universitas Kristen Maranatha Untuk mengelola dan mengawasi jalannya perusahaan secara efektif, pimpinan perusahaan memerlukan suatu alat yang dapat membantu dalam melakukan pengelolaan dan pengawasan tersebut. Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu alat Bantu bagi manajemen dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan baik dalam aktivitas perencanaan, pengkoordinasian serta pengendalian. Dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi yang memadai akan diperoleh informasi yang tepat waktu dan akurat sehingga dapat digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan.

Suatu sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan harus dapat menciptakan pengendalian intern atas semua aktivitas yang ada dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi sendiri disusun dengan tujuan umum untuk memperbaiki pengendalian intern yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

Struktur pengendalian intern merupakan kebijakan-kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai. Dengan diterapkannya struktur pengendalian intern diharapkan segala bentuk tindakan yang akan merugikan perusahaan dapat dicegah atau kalau sudah terjadi dapat diketahui sedini mungkin.

Bagi suatu perusahaan pengadaan bahan baku yang efektif dan efisien sangat membantu menjamin kelancaran kegiatan operasi perusahaan karena bahan baku inilah yang nantinya akan digunakan dan diolah menjadi produk yang siap dijual. Pengelolaan pembelian yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian


(16)

3 Universitas Kristen Maranatha bagi perusahaan. Beberapa kerugian dapat terjadi akibat penanganan yang kurang tepat dalam aktivitas pembelian. Kerugian akibat pembayaran yang terlalu tinggi dari yang seharusnya dibayar oleh perusahaan, pembelian yang tidak sesuai dengan kebutuhan serta keterlambatan penyediaan bahan baku yang dibutuhkan.

Bertitik tolak dari hal ini maka suatu perusahaan perlu merancang suatu sistem informasi yang mendukung pengendalian intern atas pembelian bahan baku. Sistem informasi akuntansi pembelian yang memadai diharapkan dapat menjamin bahwa pembelian bahan baku telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu suatu sistem informasi akuntansi harus dapat menciptakan pengendalian intern yang memadai atas aktivitas pembelian. Dalam pelaksanaannya sistem informasi akuntansi tidak lepas dari dukungan pengendalian intern. Dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi yang didukung dengan pengendalian intern yang memadai maka diharapkan segala bentuk penyimpangan dalam aktivitas pembelian dapat segera diketahui.

Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul :

“PERANAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELIAN BAHAN BAKU”


(17)

4 Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas maka masalah yang akan dikemukakan dalam penulisan skripsi ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan struktur pengendalian intern pada perusahaan ?

2. Bagaimana pelaksanaan aktivitas pembelian bahan baku pada perusahaan ?

3. Apakah terdapat peranan antara struktur pengendalian intern dengan

efektivitas pembelian bahan baku pada perusahaan ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan struktur pengendalian intern pada perusahaan.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan aktivitas pembelian bahan baku pada

perusahaan.

3. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peranan antara struktur pengendalian

intern dengan efektivitas pembelian bahan baku pada perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat :

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan tentang

sistem informasi akuntansi dengan cara membandingkan teori yang dipelajari dengan penerapan yang terjadi di perusahaan.

2. Bagi Perusahaan dapat memberikan masukan untuk penerapan sistem

informasi akuntansi yang digunakan serta pertimbangan penyempurnaan dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan


(18)

5 Universitas Kristen Maranatha

3. Bagi Pihak lain, diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk

penelitian lebih lanjut.

1.5 Kerangka Pemikiran

Bagi suatu perusahaan, aktivitas pembelian bahan baku merupakan salah satu aktivitas yang penting karena merupakan sebagian langkah awal dari rangkaian kegiatan produksi suatu barang. Pembelian bahan baku ditujukan untuk menjamin tersedianya bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Pengelolaan aktivitas pembelian bahan baku yang tidak tepat akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan akibat lebih lanjut adalah terhambatnya operasi perusahaan.

Pembelian bahan baku yang efektif harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh bagian yang membutuhkannya. Selain itu pembelian harus dilakukan pada tingkat harga yang serendah mungkin dan dapat mencukupi ketersediaan bahan baku yang bersangkutan sesuai dengan waktu kebutuhannya.

Menurut James R. Davis, C. Wayne Alderman and Leonard A.

Robinson dalam buku “Accounting Information System : A Cycle Approach”, Aktivitas pembelian didefinisikan sebagai berikut :

“The purchasing involves the procurement of material, supplies, equipment and services at lowest possible cost with required quality standards to support the production of merchandise and product that meet (the company’s) image and reputation for excellence in its field. The main goal must always be the promotion of (the company’s) best interest trough intelligent action and fair dealing that result in the acquition of maximum value for each dollar of expenditure.”


(19)

6 Universitas Kristen Maranatha Mengingat pentingnya pengadaan bahan baku maka perusahaan perlu merancang suatu sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku yang mampu menyediakan berbagai informasi kepada manajemen perusahaan berkaitan dengan aktivitas pembelian bahan baku.

Untuk memperoleh sistem informasi akuntansi yang memadai, maka sistem informasi tersebut harus memenuhi karakteristik-karakteristik sebagaimana yang diungkapkan Barry E. Cushing, yang diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan” sebagai berikut :

“1. Kegunaan (usefulness) 2. Ekonomis (economis) 3. Keandalan (rellability)

4. Pelayanan Langganan (customer service) 5. Kapasitas (capacity)

6. Kesederhanaan (simplicity) 7. Fleksibitas (fleksibility)”

(Ruchyat Kosasih, 1995 : hal. 329) Adapun pengertian sistem informasi akuntansi itu sendiri menurut Barry E. Cushing, yang diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, dalam bukunya “Sistem informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan” adalah :

“Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber manusia dan modal dalam organisasi yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari pengelolahan data transaksi.”

(Ruchyat Kosasih, 1995 : hal. 17)

Dalam perusahaan yang berskala kecil manajemen terlibat dalam semua aktivitas perusahaan, tetapi apabila perusahan tersebut semakin berkembang, manajemen mempunyai kemampuan terbatas untuk mengawasi secara langsung


(20)

7 Universitas Kristen Maranatha seluruh aktivitas perusahaan. Untuk menjamin segala aktivitas telah diarahkan untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan perusahaan.

Menurut IAI, dalam buku “Standar Profesional Akuntan Publik”, memberikan penjelasan mengenai struktur pengendalian intern adalah sebagai berikut :

“Struktur pengendalian intern suatu satuan usaha terdiri dari kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan keyakinan (assurance) memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha dapat tercapai.”

(IAI, 1994 : hal. 359.03) Adapun tujuan dari struktur pengendalian intern menurut Mulyadi dalam bukunya “Pemeriksaan Akuntan” adalah sebagai berikut :

“1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 3. Mendorong efisiensi.

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”

(Mulyadi, 1992 : hal. 64) Untuk tercapainya tujuan struktur pengendalian intern yang memadai, maka perlu adanya unsur-unsur yang menunjang struktur pengendalian intern.

Unsur-unsur struktur pengendalian intern menurut Arens and Loebbecke, yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf, dalam bukunya “Auditing Pendekatan Terpadu” adalah :

“1. Lingkungan Pengendalian 2. Sistem Akuntansi

3. Prosedur Pengendalian”

(Amir Abadi Jusuf, 1993 : hal. 38) Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, penulis mengemukakan hipotesis bahwa :


(21)

8 Universitas Kristen Maranatha “Apabila Struktu Pengendalian Intern dijalankan dengan baik, maka pembelian bahan baku menjadi efektif.”

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kuantitatif. Dimana data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis lebih lanjut dengan dasar teori yang dipelajari.

• Operasionalisasi Variavel

Sesuai dengan judul penelitian di atas maka terdapat dua variable yang akan dianalisis dalam penelitian yaitu :

1. Struktur pengendalian intern sebagai variable independent atau disebut

variable X.

2. Efektivitas pembelian bahan baku sebagai variable dependen atau disebut

variable Y.

Kriteria yang ditetapkan sebagai dasar untuk menganalisis mencakup criteria sistem informasi akuntansi dengan beberapa indikatornya serta criteria pengendalian inter pembelian bahan baku yang efektif dengan beberapa indikatornya, kemudian melakukan analisis atas dasar kiteria yang ditetapkan..

• Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Pengumpulan data primer (Field Research)


(22)

9 Universitas Kristen Maranatha Data primer diperoleh dan dikumpulkan dengan cara melakukan penelitian langsung pada perusahaan yang merupakan objek penelitian, sedangkan teknik untuk mengumpulkan data primer dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Mengunjungi langsung perusahaan yang menjadi objek penelitian dan melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan bagian-bagian yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti dan mengumpulkan data-data yang diperlukan.

b. Wawancara

Melakukan wawancara dengan pihak yang berwenang untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk penelitian.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa bahan-bahan dan dokumen-dokumen

2. Pengumpulan Data Sekunder (Library Research)

Pengumpulan data-data yang diperlukan yang dilakukan dengan menggunakan literatur, buku-buku, catatan-catatan kuliah dan sumber data lainnya di perpusatakaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3. Studi kasus Analisis yang dilakukan dengan mendasarkan ciri pada teori-teori yang telah dipelajari dalam studi pustaka untuk diterapkan pada kenyataan yang ada


(23)

10 Universitas Kristen Maranatha 1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. PINDAD (Persero), Divisi Tempa dan Cor yang beralamat di jalan Gatot Subroto 157 Bandung.


(24)

113       Universitas Kristen Maranatha   

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah penulis lakukan mengenai peranan Struktur Pengendalian Intern dalam menunjang Efektivitas Pembelian Bahan Baku di PT. PINDAD (Persero) Divisi TC, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern pada PT. PINDAD (Persero) Divisi TC telah sangat memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi sebagai berikut:

• Adanya karakterisitik struktur pengendalian intern yang menunjukkan bahwa struktur pengendalian intern di PT.PINDAD (Persero) Divisi TC mempunyai sifat yaitu: memiliki kegunaan, manfaat, keandalan yang tinggi, pelayanan pelanggan, kapasitas, kesederhanaan dan fleksibilitas.

• Metode pengolahan data dilaksanakan oleh karyawan yang tepat yaitu karyawan yang profesional dan sesuai dengan keahliannya, data akuntansi pembelian dapat diterapkan dengan tepat waktu dengan menggunakan alat bantu berupa komputer sehingga dapat menghasilkan informasi dengan waktu yang cepat.


(25)

114       Universitas Kristen Maranatha   

• Dihasilkannya informasi yang digunakan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan, pertanggungjawaban berkenaan dengan kepengurusan serta sebagai alat pengawasan atas aktivitas perusahaan.

2. Efektivitas pembelian bahan baku pada PT. PINDAD (Persero) Divisi TC telah sangat efektif. Adapun hal-hal yang mendukung kesimpulan tersebut adalah:

• Adanya struktur organisasi yang memadai yang menggambarkan adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab serta pemisahan fungsi yang jelas pada tiap bagian. Dengan adanya pembagian wewenang yang jelas, maka perusahaan dapat mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilki untuk mencapai tujuan organisasi dan mempermudah pertanggunjawaban penggunaannya.

• Terdapat penerapan prosedur otorisasi yang bertujuan untuk menjamin bahwa setiap transaksi yang terjadi telah mendapatkan persetujuan. Prosedur otorisasi digunakan juga untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dokumen sehingga dapat memberikan perlindungan yang cukup atas kekayaan dan catatan.

• Telah dilaksanakannya pengecekan secara independen atas kinerja karyawan di PT. PINDAD (Persero) divisi TC yang dilakukan oleh satuan pengawas intern dengan melakukan internal audit. Selain itu pemisahan fungsi yang dilakukan juga mendukung pengecekan independen atas kinerja. Pengecekan


(26)

115       Universitas Kristen Maranatha   

independen ini ditujukan untuk menelaah dan mendeteksi perubahan yang terjadi pada struktur pengendalian intern yang diterapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan melalui perbandingan kriteria dan pengamatan yang dilakukan, penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai koreksi atas kelemahan dalam penerapan struktur pengendalian intern berkaitan dengan aktivitas pembelian bahan baku, diantaranya

1. Perlunya dibentuk suatu bagian tersendiri yang bertanggungjawab atas pengamanan dan pengendalian data. Secara organisasional bagian ini harus independen terhadap semua bagian yang menggunakan data di perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan data serta ditujukan untuk menciptakan pengecekan silang antar bagian di perusahaan. Saran ini didasarkan pada hasil pembahasan yang menunjukkan bahwa tanggung jawab pengamanan data di PT. PINDAD (Persero) Divisi TC berada pada masing-masing bagian operasional yang melaksanakan suatu transaksi. Pengamanan dan pengendalian data yang diserahkan pada bagian operasional akan memungkinkan terjadinya manipulasi atau penyalahgunaan data.

2. Setiap dokumen tentang pembelian sebaiknya dicantumkan nomor urut tercetak. Penomoran tercetak tersebut maupun untuk penelusuran dokumen jika sewaktu-waktu dibutuhkan.


(27)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Amir Abadi Yusuf, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi ke-5, Salemba Empat, Jakarta, 1993.

Aren, Alvin A., dan James K. Loebbecke, Auditing : An Integrated Approach, Sixth Edition, Prentice Hal, New Jersey: 1994.

Agus Maulana, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi ke-6, Binarupa Aksara, Jakarta, 1992.

Brink, Victor Z., and Herbert Witt, Modern of Internal Auditor, Fourth Edition, A Ronald Press Publiction, New york:1982.

D. Hartano, Akuntansi Untuk Usahawan, PPM, Jakarta, 1995.

Davis, James R, C. Wayne Alderman, Leonard A Robinson,Accounting Information System : A ycle Approach, 3 Edition, John Wiley & Son Inc, New York, 1990.

HM Yogianto, Analisis dan Desain Sistem. Edisi Keempat : Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1994.

La Midzan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi I, Edisi ke-10, Lembaga Informatika Akuntansi, Bandung, 1995.


(28)

Universitas Kristen Maranatha La Midzan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi II, Edisi ke-5, Lembaga

Informatika Akuntansi, Bandung, 1994.

Moscove, Stephen A, Accounting Information System, John Wiley & Son Inc, Newyork, 1981.

Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, Edisi ke-4, bagian penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1992.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1993.

Ruchyat Kosasih, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, Edisi ke-3, Erlangga, Jakarta, 1992

Supriyono, RA dan Mulyadi, Akuntansi Manjemen 2, Edisi ke-2, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1990.

Tuanakotta, M. Theodorus, Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Balai Penerbit FE Universitas Indonesia, Jakarta:1977.

Wilkinson, Joseph. W, Accounting and Information Systems, 2nd Edition, John Wisley and Son Inc, New york, 1986.


(1)

1.7 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. PINDAD (Persero), Divisi Tempa dan Cor yang beralamat di jalan Gatot Subroto 157 Bandung.


(2)

113       Universitas Kristen Maranatha   

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah penulis lakukan mengenai peranan Struktur Pengendalian Intern dalam menunjang Efektivitas Pembelian Bahan Baku di PT. PINDAD (Persero) Divisi TC, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern pada PT. PINDAD (Persero) Divisi TC telah sangat memadai. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi sebagai berikut:

• Adanya karakterisitik struktur pengendalian intern yang menunjukkan bahwa struktur pengendalian intern di PT.PINDAD (Persero) Divisi TC mempunyai sifat yaitu: memiliki kegunaan, manfaat, keandalan yang tinggi, pelayanan pelanggan, kapasitas, kesederhanaan dan fleksibilitas.

• Metode pengolahan data dilaksanakan oleh karyawan yang tepat yaitu karyawan yang profesional dan sesuai dengan keahliannya, data akuntansi pembelian dapat diterapkan dengan tepat waktu dengan menggunakan alat bantu berupa komputer sehingga dapat menghasilkan informasi dengan waktu yang cepat.


(3)

• Dihasilkannya informasi yang digunakan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan, pertanggungjawaban berkenaan dengan kepengurusan serta sebagai alat pengawasan atas aktivitas perusahaan.

2. Efektivitas pembelian bahan baku pada PT. PINDAD (Persero) Divisi TC telah sangat efektif. Adapun hal-hal yang mendukung kesimpulan tersebut adalah: • Adanya struktur organisasi yang memadai yang menggambarkan adanya

pembagian wewenang dan tanggung jawab serta pemisahan fungsi yang jelas pada tiap bagian. Dengan adanya pembagian wewenang yang jelas, maka perusahaan dapat mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilki untuk mencapai tujuan organisasi dan mempermudah pertanggunjawaban penggunaannya.

• Terdapat penerapan prosedur otorisasi yang bertujuan untuk menjamin bahwa setiap transaksi yang terjadi telah mendapatkan persetujuan. Prosedur otorisasi digunakan juga untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dokumen sehingga dapat memberikan perlindungan yang cukup atas kekayaan dan catatan.

• Telah dilaksanakannya pengecekan secara independen atas kinerja karyawan di PT. PINDAD (Persero) divisi TC yang dilakukan oleh satuan pengawas intern dengan melakukan internal audit. Selain itu pemisahan fungsi yang dilakukan juga mendukung pengecekan independen atas kinerja. Pengecekan


(4)

115       Universitas Kristen Maranatha   

independen ini ditujukan untuk menelaah dan mendeteksi perubahan yang terjadi pada struktur pengendalian intern yang diterapkan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan melalui perbandingan kriteria dan pengamatan yang dilakukan, penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai koreksi atas kelemahan dalam penerapan struktur pengendalian intern berkaitan dengan aktivitas pembelian bahan baku, diantaranya

1. Perlunya dibentuk suatu bagian tersendiri yang bertanggungjawab atas pengamanan dan pengendalian data. Secara organisasional bagian ini harus independen terhadap semua bagian yang menggunakan data di perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan data serta ditujukan untuk menciptakan pengecekan silang antar bagian di perusahaan. Saran ini didasarkan pada hasil pembahasan yang menunjukkan bahwa tanggung jawab pengamanan data di PT. PINDAD (Persero) Divisi TC berada pada masing-masing bagian operasional yang melaksanakan suatu transaksi. Pengamanan dan pengendalian data yang diserahkan pada bagian operasional akan memungkinkan terjadinya manipulasi atau penyalahgunaan data.

2. Setiap dokumen tentang pembelian sebaiknya dicantumkan nomor urut tercetak. Penomoran tercetak tersebut maupun untuk penelusuran dokumen jika sewaktu-waktu dibutuhkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amir Abadi Yusuf, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi ke-5, Salemba Empat, Jakarta, 1993.

Aren, Alvin A., dan James K. Loebbecke, Auditing : An Integrated Approach, Sixth Edition, Prentice Hal, New Jersey: 1994.

Agus Maulana, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi ke-6, Binarupa Aksara, Jakarta, 1992.

Brink, Victor Z., and Herbert Witt, Modern of Internal Auditor, Fourth Edition, A Ronald Press Publiction, New york:1982.

D. Hartano, Akuntansi Untuk Usahawan, PPM, Jakarta, 1995.

Davis, James R, C. Wayne Alderman, Leonard A Robinson,Accounting Information System : A ycle Approach, 3 Edition, John Wiley & Son Inc, New York, 1990.

HM Yogianto, Analisis dan Desain Sistem. Edisi Keempat : Andi Offset, Yogyakarta, 1995.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1994.

La Midzan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi I, Edisi ke-10, Lembaga Informatika Akuntansi, Bandung, 1995.


(6)

Universitas Kristen Maranatha La Midzan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi II, Edisi ke-5, Lembaga

Informatika Akuntansi, Bandung, 1994.

Moscove, Stephen A, Accounting Information System, John Wiley & Son Inc, Newyork, 1981.

Mulyadi, Pemeriksaan Akuntan, Edisi ke-4, bagian penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1992.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta, 1993.

Ruchyat Kosasih, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, Edisi ke-3, Erlangga, Jakarta, 1992

Supriyono, RA dan Mulyadi, Akuntansi Manjemen 2, Edisi ke-2, Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1990.

Tuanakotta, M. Theodorus, Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik, Balai Penerbit FE Universitas Indonesia, Jakarta:1977.

Wilkinson, Joseph. W, Accounting and Information Systems, 2nd Edition, John Wisley and Son Inc, New york, 1986.