PENGGUNAAN BOM CURAH (CLUSTER BOMB) PADA AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL.

SKRIPSI

PENGGUNAAN BOM CURAH (CLUSTER BOMB) PADA
AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA DALAM
PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

ALAN KUSUMA DINAKARA
080 300 5113

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

i

PENGGUNAAN BOM CURAH (CLUSTER BOMB) PADA
AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA DALAM
PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

ALAN KUSUMA DINAKARA
NIM : 080 300 5113

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat-Nya yang diberikan, akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan sebagai syarat pokok yang harus dipenuhi dalam rangka
menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Udayana guna memperoleh
gelar kesarjanaan dalam bidang ilmu hukum. Walaupun dengan segala
keterbatasan


pengetahuan dan kemampuan yang ada pada penulis, maka

tersusunlah skripsi ini dengan judul “PENGGUNAAN BOM CURAH
(CLUSTER BOMB) PADA AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA
DALAM PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL”.
Adapun keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan dan dorongan serta bimbingan pihak lain, baik berupa bantuan materiil
maupun dorongan formil.
Untuk itu melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH., MH., Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
2. Bapak I Ketut Sudiarta SH., MH., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, SH., MH., Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Udayana.

v


4. Bapak I Wayan Suardana, SH., MH., Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
5. Bapak Ida Bagus Erwin Ranawijaya, SH.,MH Ketua Bagian Hukum
Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana.
6. Bapak I Gede Putra Ariana, SH., M.Kn., Sekretaris Bagian Hukum
Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana.
7. Bapak I Made Udiana SH.,MH., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Bapak Dr. I Dewa Gede Palguna SH.,M.Hum., Pembimbing I yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Anak Agung Sri Utari SH.,MH., Pembimbing II yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
10. Bapak I Made Budi Arsika, SH.,LLM., yang telah memberikan masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
11. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah
banyak memberikan bimbingan, petunjuk serta masukan dalam ilmu
pengetahuan selama kuliah sehingga saya dapat menyelesaikan kuliah.
12. Segenap Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Udayana.
13. Kedua orang tua yang penulis cintai, adik, serta saudara-saudara yang
penulis hormati yang telah mengasuh dan memberikan dorongan serta


vi

membimbing penulis selama ini, atas semuanya penulis sangat berhutang
budi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
14. Teman-teman angkatan 2007 hingga 2011 Fakutas Hukum, KMFH,
FOR, yang telah membantu serta memberikan inspirasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis memperoleh balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis
berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya dan kritik serta saran
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini, sehingga dapat
memberikan manfaat sebagai mana yang diharapkan

Denpasar, Juni 2015

Penulis

vii

DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN SAMPUL DALAM ...............................................

i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ........

ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................

iii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .....................................

iv

KATA PENGANTAR ...............................................................


v

DAFTAR ISI

………………………………………………….

viii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ..................................

xiii

ABSTRAK .....................................................................................

xiv

BAB I

1


PENDAHULUAN

……………………………….....

1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah

………………………

1

…………………………......

6

1.3 Ruang Lingkup Masalah

………………………

6


1.4 Tujuan Penelitian

……………………………...

7

1.5 Manfaat Penelitian

…………………………….

7

1.6 Landasan Teoritis

……………………………...

8

1.7 Metode Penelitian


……………………………..

11

BAB II Tinjauan Umum Bom Curah (Cluster Bomb) Dalam Perspektif Hukum
Humaniter Internasioanl …………………………….....
2.1 Larangan

Penggunaan

Konflik Bersenjata

Senjata

Tertentu

Dalam

………………………………....


viii

14

14

2.1.1 Konvensi Deen Haag ...…………………………

14

2.1.2 Konvensi Jenewa ……………………………..….

15

2.1.3 Pengaturan Lainnya …………………………..….

15

2.1.3.1 Hukum Humaniter Internasional Kebiasaan

(HHIK) ……………………………………......
2.1.3.2 Resolusi

Dewan

Keamanan

Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) …………………….......
2.2

15

16

Tinjauan Umum Bom Curah (Cluster Bomb)
Dalam Konvensi Cluster Munition ………......

17

2.2.1

Pengertian Bom Curah …………………….....

17

2.2.2

Ruang Lingkup Berlakunya Konvensi Cluster
Munition ………………………………….......

19

2.2.3

Mulai Berlakunya Konvensi Cluster Munition ..

20

2.3

Konvensi Cluster Munition Dalam Kaitannya
Dengan Sumber Hukum Internasional …..........

2.3.1

21

Kedudukan Konvensi Cluster Munition Sebagai
Subjek Primer Hukum Internasional …….........

21

2.3.1.1 Berlakunya Konvensi Cluster Munition …........

22

2.3.2

Akibat Hukum Konvensi Cluster Munition …...

23

2.4

Prinsip Pembedaan Dalam Hukum Humaniter ..

23

2.4.1

Pengertian Prinsip Pembedaan …………….......

23

2.4.2

Pengaturan

Prinsip

Pembedaan

Dalam

Instrumen Hukum Humaniter Internasional …..

ix

24

BAB III Legalitas Penggunaan Bom Curah (Cluster Bomb)
Dalam Agresi Militer Israel ke Palestina …………....

29

3.1 Agresi Militer …………………………………....

29

3.1.1 Agresi

Militer

Dalam

Perspektif

Hukum

Internasional …………………………………...

29

3.1.2 Doktrin Ius Ad Bellum ………………………...

34

3.1.3 Pengaturan Mengenai Agresi Militer Sebelum
dan Sesudah Lahirnya Perserikatan BangsaBangsa (PBB) ………………………………....

35

3.1.3.1 Pengaturan Mengenai Agresi Militer Sebelum
Lahirnya PBB ………………………………....

36

3.1.3.2 Agresi Militer Setelah Lahirnya PBB ………....

39

3.2

Analisis Penggunaan Bom Curah (Cluster
Bomb) Pada Agresi Militer Israel ke Palestina
Dalam Perspektif Prinsip Pembedaan …….......

46

3.2.1 Perspektif Hukum Humaniter Internasioanl
Pada Umumnya dan Konvensi Jenewa Tahun
1949 ……………………………………….......

46

3.2.2 Perspektif Hukum Humaniter Internasional
Ditinjau Dari Konvensi Cluster Munition ….....
3.2.3 Pelanggaran

Terhadap

Prinsip

49

Pembedaan

Berkaitan Dengan Penggunaan Bom Curah
Dalam Agresi Militer Israel ke Palestina ……...

x

52

3.3

Tinjauan Komprehensif …………………….....

56

BAB IV Akibat Hukum Dari Penggunaan Bom Curah (Cluster
Bomb) Pada Agresi Militer ke Palestina ……………...
4.1

Akibat Hukum Dari Perspektif Hukum
Internasional Umum ………………………......

4.1.1

60

60

Akibat Hukum Dalam Kaitannya Dengan
Tanggungjawab Negara ………………………..

60

4.1.1.1 Doktrin Tentang Tanggungjawab Negara …......

60

4.1.1.2 Bentuk-Bentuk Tanggungjawab Negara Yang
Dapat Dikenakan Kepada Israel ……………....
4.1.2

62

Akibat Hukum Dalam Kaitannya Dengan
Kewenangan Dewan Keamanan PBB ……........

65

4.1.2.1 Kedudukan Dan Kewenangan Dewan
Keamanan PBB …………………………..........

65

4.1.2.2 Pelaksanaan Kewenangan Dewan Keamanan
PBB Dalam Kasus Agresi Militer Israel ke
Palestina ………………………………….........
4.2

Akibat Hukum Dari Perspektif Hukum
Humaniter Internasional ……………………....

4.2.1

67

69

Perspektif Hukum Humaniter Internasional
Pada Umumnya Dan Konvensi Jenewa Tahun
1949 …………………………………………...

xi

69

BAB V

4.2.2

Perspektif Konvensi Cluster Munition ……......

73

4.3

Tinjauan Komprehensif …………………….....

75

PENUTUP …………………………………………....

78

5.1 Simpulan ………………………………………….

78

5.2 Saran ……………………………………………...

79

DAFTAR BACAAN

xii

xiii

ABSTRAK

Agresi adalah penggunaan kekuatan bersenjata oleh suatu negara terhadap
kedaulatan, keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik Negara lain, atau dengan
cara lain yang tidak sesuai dengan Piagam PBB. Salah satu agresi yang mendapat
perhatian dari dunia adalah agresi militer Israel ke Palestina. Agresi ini mendapat
perhatian dunia karena menggunakan senjata-senjata yang dilarang
penggunaannya oleh instrumen-instrumen Hukum Internasional. Salah satu
senjata yang dilarang penggunaannya adalah bom curah (cluster bomb).
Bom curah (cluster bomb) merupakan salah satu teknologi persenjataan
yang digunakan di dalam perang, yang mendatangkan ancaman terhadap
keamanan masyarakat sipil. Senjata jenis ini mampu mengeluarkan bom-bom
kecil yang menyebar ke wilayah sasaran, namun hal yang berbahaya dari senjata
ini adalah kegagalan bom-bom kecil yang tidak ikut meledak pada saat bersamaan
jatuh di sasaran. Situasi ini sesungguhnya menimbulkan permasalahan hukum
berkaitan dengan legalitas penggunaan bom curah dan akibat hukum yang
ditimbulkan dari penggunaan senjata tersebut dalam kaitannya dengan Prinsip
Pembedaan. Prinsip Pembedaan digunakan untuk membedakan antara kombatan
dan warga sipil pada saat perang sedang berlangsung.
Kata Kunci: Bom Curah, Perang, Permasalahan Hukum, Keabsahan

xiv

ABSTRACT
Aggression is the use of armed force by a State against the sovereignty,
territorial integrity or political independence of another State, or in any other
manner inconsistent with the UN Charter. One of the aggression that got the
attention of the world is the Israeli military aggression on Palestine. This
aggression got the attention of the world because of using weapons banned by
international law instruments. One of the weapons is banned cluster bombs.
Cluster bombs is one of the weapons technology used in the war, which
brings threats to the security of civil society. This type of weapon capable of
removing small bombs which spread to the region of the target, but the dangerous
thing of this weapon is the failure of small bombs exploded that did not
participate at the same time fall in the target. This situation actually raises legal
issues with regard to the legality of the use of cluster bombs and the legal
consequences arising from the use of such weapons in relation to the principle of
distinction. The principle of distinction is used to distinguish between combatants
and civilians in times of war is in progress.
Keywords: Cluster Munitions, War, Legal Issues, Validity

xv