Peranan Metode Job Order Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Pesanan pada CV Sejahtera.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

A company must have the strength to survive in business competition. One of the factors of power that must be owned by the company is the cost report. To obtain a reliable cost report must have a reliable method of calculation as well. Specifically for companies that produce products specifically for customer orders, costing methods used by the company was different. Job order costing is a costing method that can be used in calculating the production cost per product specifications of each order. The cost of production orders is the result obtained after performing the calculation of the cost of job order costing method. The cost of production orders can assist management in determining how much income a person could want from a product that is produced. Using job order costing method the author will compare the results of calculation of the costs calculated by the authors with actual costs calculated by the company in order to know the weaknesses and strengths of each cost calculation performed. Analytical calculation derived from comparison of cost, can provide new ideas for the management company or other party that requires the calculation of cost.

Keyword: Cost report, job order costing, cost of production orders, compare, weaknesses and strengths, analytical calculation


(2)

ABSTRAK

Suatu perusahaan harus mempunyai kekuatan untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Salah satu faktor dari kekuatan yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah laporan kos. Untuk mendapatkan laporan kos yang handal harus ada metode perhitungan yang handal pula. Khusus untuk perusahaan yang memproduksi produknya secara spesifik atas pesanan pelanggan, metode perhitungan kos yang digunakan oleh perusahaan pun berbeda. Job order costing adalah salah satu metode perhitungan kos yang dapat dipakai dalam menghitung kos produksi per produk dari setiap spesifikasi pesanan. Harga pokok produksi pesanan adalah hasil yang didapat setelah melakukan perhitungan kos dengan metode job order costing. Harga pokok produksi pesanan tersebut dapat membantu manajemen dalam menentukan seberapa besar laba yang ingin didapat dari suatu produk yang diproduksi. Dengan menggunakan metode job order costing penulis akan membandingkan hasil perhitungan kos yang dihitung oleh penulis dengan kos sebenarnya yang dihitung oleh perusahaan agar dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari tiap perhitungan kos yang dilakukan. Analisis perhitungan yang didapat dari perbandingan kos tersebut dapat dijadikan ide baru bagi manajemen perusahaan atau pihak lain yang membutuhkan dalam melakukan perhitungan kos.

Kata kunci: Laporan biaya, job order costing, harga pokok produksi pesanan, membandingkan, kelemahan dan kelebihan, analisis perhitungan


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………...i

HALAMAN PENGESAHAN………ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………...iii

KATA PENGANTAR………...iv

ABSTRACT...vii

ABSTRAK………...viii

DAFTAR ISI………...………...ix

DAFTAR GAMBAR..……….xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………..1

1.2Identifikasi Masalah………...4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...4

1.4Kegunaan Penelitian………...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Kos Produksi………6

2.1.1 Pengertian Kos……….………6

2.1.2 Laporan Kos Produksi………..7


(4)

2.1.2.2 Laporan Kos Produksi Pemanufakturan…………...8

2.1.2.3 Komponen Dalam Laporan Kos Produksi……….10

2.1.3 Klasifikasi Kos………...11

2.2 Metode Job Order Costing………...13

2.2.1 Karakteristik Job Order Costing..……...………...14

2.2.2 Manfaat Metode Job Order Costing………..…14

2.2.3 Keuntungan dan Kelemahan Metode Job Order Costing..15

2.2.4 Kartu Kos Pesanan………..………...16

2.2.5 Akuntansi Material / Bahan Baku…..………....18

2.2.6 Akuntansi Tenaga Kerja……….…....19

2.2.7 Akuntansi Overhead….………..20

2.3 Harga Pokok Produksi Pesanan………..……….23

2.3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi……….23

2.3.2 Tujuan Harga Pokok Produksi………...23

2.3.3 Unsur-unsur Yang mempengaruhi Harga Pokok Berdasarkan Pesanan………..24

2.4 Peranan Metode Job Order Costing dalam Perhituangan Harga Pokok Pesanan……….27


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian……….. 31

3.2 Aktivitas Perusahaan………31

3.3 Metode Penelitian……….33

3.3.1 Metode Pengumpulan Data………35

3.3.2 Analisis data………...36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………...37

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan..……….37

4.1.2 Struktur Organisasi CV. Sejahtera dan Uraian Tugas………..………38

4.1.3 Proses Produksi………..………46 4.1.4 Hasil Produksi……….………….. 49

4.1.5 Analisis Job Order Costing yang berlaku di perusahaan………..………49

4.1.5.1 Analisis Pencatatan Biaya Bahan Baku………….50

4.1.5.2Analisis Pencatatan Kos Tenaga Kerja Langsung………55

4.1.5.3Analisis Pencatatan Kos Produksi Tidak Langsung………59


(6)

4.1.5.4Kalkulasi Total Estimasi Kos Produksi Menurut

Penulis………63

4.1.5.5 Total Kos Produksi Sesungguhnya………64

4.2 Pembahasan……… ……….66

4.2.1 Penentuan Harga Pokok Produksi...………..66 4.2.2 Peranan Job Order Costing dalam Menetapkan Harga Pokok Produksi………...…..68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..69

5.2 Saran………70

DAFTAR PUSTAKA………...72


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran………...29


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan pasar di segmen kendaraan sport utility vehicle (SUV) kelas atas pada tahun ini kian sengit. Sedikitnya tiga pemain besar seperti Honda, Toyota dan Mitsubishi memperebutkan tempat menjadi pemimpin pasar. pada 9 bulan pertama 2011, mitsubishi pajero sport masih menduduki pringkat kedua untuk SUV kelas atas dengan total penjualan sebanyak 10.554 unit, sedangkan Toyota Fortuner masih memimpin dengan total penjualan 12.953. sementara itu, Honda CR-V masih berada di posisi ketiga dengan total penjualan sebesar 9540 unit (sumber: http://www.bisnis.com/articles/persaingan-di-segmen-suv-kian-sengit).

Persaingan antar perusahaan membuat lingkungan bisnis menjadi kompetitif. Suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun jasa, diharapkan bertahan dalam persaingan yang terlihat semakin ketat. Persaingan yang ketat membuat perusahaan harus mempunyai manajemen yang handal agar dapat bertahan dalam situasi tersebut. Manajemen yang handal adalah manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian secara efektif dan efisien.

Kinerja suatu perusahaan dapat dikatakan efektif dan efisien, jika hasil yang dicapai oleh perusahaan telah sesuai dengan tujuan perusahaan. Peningkatan kinerja perusahaan harus dilakukan oleh manajer dalam mengelola sebuah perusahaan agar


(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha mendapatkan posisi dalam kompetisi bisnis. Salah satu kinerja perusahaan yang harus ditingkatkan oleh manajer secara terus-menerus adalah kinerja operasi perusahaan. Peningkatan kinerja operasi perusahaan dapat berupa peningkatan produksi dan peningkatan kualitas produk. Kualitas produk yang meningkat dapat menciptakan daya saing produk yang baru dalam pasar. Daya saing produk yang baru ini diharapkan terjadinya peningkatkan penjualan atau laba perusahaan.

Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah memperoleh laba, karena dengan laba tersebut, perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu mengembangkan dirinya. Kesuksesan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba harus didukung dari kinerja pihak-pihak perusahaan yang handal. Manajemen perusahaan adalah salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam menjamin usaha yang dilakukan perusahaan agar dapat menghasilkan laba yang besar. Tanggung jawab tersebut mengharuskan manajemen perusahaan untuk mampu melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap tiga faktor utama penentu laba, yaitu investasi, pendapatan, dan kos.

Manajer perlu menyadari bahwa kenaikan pendapatan saja tidak menghasilkan laba yang memadai, jika tidak disertai dengan kemampuan dalam mengalokasi kos yang dikorbankan untuk memperoleh kenaikan pendapatan tersebut. Kemampuan manajer dalam mengalokasikan kos tersebut tercermin dalam informasi kos yang disajikan, sehingga informasi kos menjadi sangat penting untuk mendapatkan laba yang memadai. Manfaat dari informasi kos selain mendapatkan laba yang memadai adalah membantu seorang manajer dalam membuat keputusan, seperti keputusan untuk menentukan harga jual produk.


(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Setiap produk yang diproduksi oleh perusahaan memiliki sifat produk yang berbeda-beda. Sifat produk tersebut membuat suatu proses produksi dari suatu produk tertentu menjadi berbeda dengan produk yang lain. Berdasarkan sifat produk tersebut, ada 2 tipe produk yaitu produk spesifik dan produk standar. Produk spesifik merupakan produk yang mempunyai spesifikasi tertentu sesuai pesanan pelanggannya, sehingga terdapat perbedaan cara produksinya antara produk yang satu dengan produk yang lain. Produk standar merupakan produk yang mempunyai jenis yang standar (sama) dan jumlah produksinya banyak untuk persediaan maupun dikirimkan kepada pelanggan.

Sifat produk yang berbeda-beda tersebut, menyebabkan Informasi akan kos yang dihasilkan oleh setiap perusahaan pun berbeda-beda, Sehingga sistem perhitungan kos nya pun berbeda-beda sesuai sifat produknya. Perusahaan yang memproduksi produk spesifik menggunakan perhitungan kos dengan metode job order costing, tetapi apabila produk yang dihasilkan perusahaan adalah produk standar, maka perhitungan kos nya menggunakan metode process costing.

Penulis lebih tertarik dengan metode job order costing, karena dengan metode ini, dapat membantu manajemen dalam memperoleh informasi kos produk dan laba setiap produk atas pesanan. Hal ini membuat manajemen dapat menentukan taksiran harga pokok produk untuk penentuan harga jual tiap pesanan yang masuk ke bagian penjualan. Taksiran kos sangat dibutuhkan oleh pihak manajer dalam menentukan harga jual produk tersebut, karena pada umumnya pelanggan mengajukan permintaan harga untuk produk sesuai spesifikasi yang diinginkan, sebelum pelanggan menyetujui pesanan penjualan.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan berjudul:

“Peranan Metode Job Order Costing Dalam Perhitungan Harga Pokok

Produksi Pesanan Pada CV. Sejahtera.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penyusunan skripsi ini, masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode job order costing yang dalam perhitungan harga pokok produksi di setiap pesanan pada CV. Sejahtera?

2. Bagaimana cara perhitungan kos yang dilakukan oleh CV. Sejahtera dalam menghitung harga pokok produksi pesanannya?

3. Apakah metode job order costing berperan dalam perhitungan harga pokok produksi pesanan pada CV. Sejahtera?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian ini dalam bentuk skripsi adalah sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang S1 program studi akuntansi pada Universitas Kristen Maranatha.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan metode job order costing yang telah diterapkan oleh CV. Sejahtera


(12)

BAB I PENDAHULUAN 5

2. Untuk mengetahui dan menilai CV. Sejahtera dalam melakukan perhitungan terhadap harga pokok produksi pesanannya.

3. Untuk menganalisis apakah penerapan metode job order costing berperan dalam perhitungan harga pokok produksi pesanan pada CV. Sejahtera tersebut. 4. Untuk memberikan rekomendasi apabila ada kebijakan yang dianggap oleh

penulis sebagai kerugian CV. Sejahtera dalam perhitungan harga pokok produksi pesanan.

1.4 Kegunaan Penilitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi penulis

Untuk lebih memahami tentang penerapan metode job order costing dalam praktik sesungguhnya, dibandingkan dengan yang diperoleh selama kuliah.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan mengenai peranan metode job order costing yang diterapkan dalam perhitungan harga pokok produksi pesanan.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan penelitian yang dibuat ini akan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkepentingan sehingga dapat menjadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.


(13)

69 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di perusahaan, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Metode job order costing yang dipakai perusahaan dalam menghitung harga

pokok pesanan yang diterapkan pada CV. Sejahtera sudah cukup baik dan cukup memadai karena syarat-syarat dalam perhitungan harga pokok pesanan telah dilakukan, seperti:

 Adanya pemisahan kos produksi menjadi kos produksi langsung yang

terdiri dari : kos bahan baku langsung dan kos tenaga kerja langsung serta kos produksi tidak langsung yang terdiri dari kos-kos selain kos bahan baku dan kos tenaga kerja langsung.

 Khusus untuk penetapan kos overhead pabrik, perusahaan

menetapkan berdasar pada kos yang dibebankan langsung pada setiap pesanan yang diterima oleh perusahaan.

 Penentuan harga pokok setiap pesanan dilakukan pada saat pesanan

tersebut selesai.

 Harga pokok per item produk, dihitung dengan membagi jumlah kos

produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah produk yang dipesan.


(14)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70

2. Perhitungan harga pokok produksi atas suatu pesanan pada CV. Sejahtera

yaitu dengan membebankan pada unsur-unsur kos langsung yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja dan kos tidak langsung yang dibebankan kepada kos produksinya. Dengan demikian, manajemen dapat memantau realisasi kos produksinya dengan mudah sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengendalian produksi pesanan yang bersangkutan dan pesanan-pesanan lain yang memiliki spesifik yang serupa di masa yang akan datang.

3. Dengan menerapkan metode job order costing, maka pihak manajemen

perusahaan akan dapat mengetahui besarnya harga pokok pesanan, dengan demikian perusahaan akan dapat memprediksi order pesanan yang akan datang apakah akan diterima atau ditolak. Hal ini dikarenakan manajemen telah mengetahui besarnya harga pokok pesanan tersebut dari pengalaman masa lalu.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian dan pembahasan, maka penulis akan mencoba untuk memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi perusahaan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, bahwa penerapan metode job

order costing yang telah dilakukan oleh perusahaan telah cukup memadai sesuai dengan landasan teoritis yang telah penulis kemukakan dalam bab II,

Sehingga konsistensi pelaksanaan metode job order costing dalam


(15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71

Universitas Kristen Maranatha

2. Sebaiknya setiap unsur-unsur yang mendukung harga pokok dibuatkan daftar

sendiri mengenai budget taksirannya, baik dalam kaitannya dengan kos bahan

baku, kos tenaga kerja langsung ataupun kos overheadnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah menghitung harga pokok pesanan sebagai alat pengendali produksi.

3. Penerapan metode job order costing secara umum sudah baik, perusahaan

harus dapat mempertahankan dan menignkatkannya dalam rangka memberikan kontribusi yang besar terhadap perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan teknologi yang semakin maju. Yang menuntut perusahaan untuk dapat menyajikan perhitungan harga pokok yang lebih handal.

Dengan kesimpulan dan saran yang penulis telah sampaikan dimana kesimpulan dan saran tersebut mungkin terdapat banyak kekurangan, namun penulis berharap agar hasil tulisannya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K. (2008). Akuntansi Biaya. Edisi kelimabelas, Diterjemahkan oleh: Krista, Salemba Empat, Jakarta.

Garrison, Ray H. (2000). Managerial accounting. Ninth Edition, Advision of the Mogrow-Hill. Company.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.

Jati, Y.W. (2011). Persaingan Di Segmen SUV Kian Sengit. Harian Bisnis

Indonesia, 20 Oktober 2011 diakses dari http://www.bisnis.com

/articles/persaingan-di-segmen-suv-kian-sengit pada tanggal 11 november 2011.

Mulyadi. (1993). Akuntansi biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian

BIaya. Edisi Kelima, STIE YPKN, Yogyakarta.

Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.


(1)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan

berjudul:

“Peranan Metode Job Order Costing Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi Pesanan Pada CV. Sejahtera.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis mengidentifikasikan

masalah-masalah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penyusunan skripsi ini,

masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode job order costing yang dalam perhitungan harga

pokok produksi di setiap pesanan pada CV. Sejahtera?

2. Bagaimana cara perhitungan kos yang dilakukan oleh CV. Sejahtera dalam

menghitung harga pokok produksi pesanannya?

3. Apakah metode job order costing berperan dalam perhitungan harga pokok produksi pesanan pada CV. Sejahtera?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukan penelitian ini dalam bentuk skripsi adalah sebagai salah satu

syarat untuk menempuh ujian sidang S1 program studi akuntansi pada Universitas

Kristen Maranatha.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan metode job order costing yang telah diterapkan


(2)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 2. Untuk mengetahui dan menilai CV. Sejahtera dalam melakukan perhitungan

terhadap harga pokok produksi pesanannya.

3. Untuk menganalisis apakah penerapan metode job order costing berperan dalam perhitungan harga pokok produksi pesanan pada CV. Sejahtera tersebut.

4. Untuk memberikan rekomendasi apabila ada kebijakan yang dianggap oleh

penulis sebagai kerugian CV. Sejahtera dalam perhitungan harga pokok

produksi pesanan.

1.4 Kegunaan Penilitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Untuk lebih memahami tentang penerapan metode job order costing dalam praktik sesungguhnya, dibandingkan dengan yang diperoleh selama kuliah.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

pertimbangan mengenai peranan metode job order costing yang diterapkan dalam perhitungan harga pokok produksi pesanan.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan penelitian yang dibuat ini akan dapat bermanfaat bagi siapa saja

yang berkepentingan sehingga dapat menjadikan referensi untuk penelitian


(3)

69 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di perusahaan, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

1. Metode job order costing yang dipakai perusahaan dalam menghitung harga pokok pesanan yang diterapkan pada CV. Sejahtera sudah cukup baik dan cukup memadai karena syarat-syarat dalam perhitungan harga pokok pesanan telah dilakukan, seperti:

 Adanya pemisahan kos produksi menjadi kos produksi langsung yang terdiri dari : kos bahan baku langsung dan kos tenaga kerja langsung serta kos produksi tidak langsung yang terdiri dari kos-kos selain kos bahan baku dan kos tenaga kerja langsung.

 Khusus untuk penetapan kos overhead pabrik, perusahaan menetapkan berdasar pada kos yang dibebankan langsung pada setiap pesanan yang diterima oleh perusahaan.

 Penentuan harga pokok setiap pesanan dilakukan pada saat pesanan tersebut selesai.

 Harga pokok per item produk, dihitung dengan membagi jumlah kos produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah produk yang dipesan.


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70

Universitas Kristen Maranatha 2. Perhitungan harga pokok produksi atas suatu pesanan pada CV. Sejahtera

yaitu dengan membebankan pada unsur-unsur kos langsung yang terdiri dari kos bahan baku, kos tenaga kerja dan kos tidak langsung yang dibebankan kepada kos produksinya. Dengan demikian, manajemen dapat memantau realisasi kos produksinya dengan mudah sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengendalian produksi pesanan yang bersangkutan dan pesanan-pesanan lain yang memiliki spesifik yang serupa di masa yang akan datang.

3. Dengan menerapkan metode job order costing, maka pihak manajemen perusahaan akan dapat mengetahui besarnya harga pokok pesanan, dengan demikian perusahaan akan dapat memprediksi order pesanan yang akan datang apakah akan diterima atau ditolak. Hal ini dikarenakan manajemen telah mengetahui besarnya harga pokok pesanan tersebut dari pengalaman masa lalu.

5.2 Saran

Setelah mengadakan penelitian dan pembahasan, maka penulis akan mencoba untuk memberikan saran yang mungkin dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan atau masukan bagi perusahaan sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, bahwa penerapan metode job order costing yang telah dilakukan oleh perusahaan telah cukup memadai sesuai dengan landasan teoritis yang telah penulis kemukakan dalam bab II, Sehingga konsistensi pelaksanaan metode job order costing dalam menghitung harga pokok pesanan disarankan untuk tetap dipertahankan.


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71

Universitas Kristen Maranatha 2. Sebaiknya setiap unsur-unsur yang mendukung harga pokok dibuatkan daftar

sendiri mengenai budget taksirannya, baik dalam kaitannya dengan kos bahan baku, kos tenaga kerja langsung ataupun kos overheadnya. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah menghitung harga pokok pesanan sebagai alat pengendali produksi.

3. Penerapan metode job order costing secara umum sudah baik, perusahaan harus dapat mempertahankan dan menignkatkannya dalam rangka memberikan kontribusi yang besar terhadap perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan teknologi yang semakin maju. Yang menuntut perusahaan untuk dapat menyajikan perhitungan harga pokok yang lebih handal.

Dengan kesimpulan dan saran yang penulis telah sampaikan dimana kesimpulan dan saran tersebut mungkin terdapat banyak kekurangan, namun penulis berharap agar hasil tulisannya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.


(6)

72 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K. (2008). Akuntansi Biaya. Edisi kelimabelas, Diterjemahkan

oleh: Krista, Salemba Empat, Jakarta.

Garrison, Ray H. (2000). Managerial accounting. Ninth Edition, Advision of the

Mogrow-Hill. Company.

Hartono, Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.

Jati, Y.W. (2011). Persaingan Di Segmen SUV Kian Sengit. Harian Bisnis

Indonesia, 20 Oktober 2011 diakses dari http://www.bisnis.com /articles/persaingan-di-segmen-suv-kian-sengit pada tanggal 11 november 2011.

Mulyadi. (1993). Akuntansi biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian

BIaya. Edisi Kelima, STIE YPKN, Yogyakarta.

Suwardjono. (2009). Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis, Edisi Pertama, ANDI, Yogyakarta.