PENGEMBANGAN PERFORMANCE ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK PEMELIHARAAN IKAN.

(1)

PENGEMBANGAN PERFORMANCE ASSESSMENT DALAM PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK PEMELIHARAAN IKAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh

IMAM ARDLI

0811681

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Pengembangan Performance Assessment

dalam Pembelajaran Teknik

Pemeliharaan Ikan

Oleh Imam Ardli

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Imam Ardli 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Imam Ardli 0811681

Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri

Pengembangan Performance Assessment dalam Proses Pembelajaran Teknik Pemeliharaan Ikan

Pembimbing I

Dr. Ade Gafar Abdullah, M.Si. NIP. 197211131999031001

Pembimbing II

Siti Mujdalipah, STP, MSi. NIP. 198210072010122001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Sri Handayani M. Pd NIP. 196609301997032001


(4)

PENGEMBANGAN PERFORMANCE ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK PEMELIHARAAN IKAN

Imam Ardli (0811681)

Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Skripsi ini memaparkan hasil penelitian tentang pengembangan

performance assessment dalam pembelajaran teknik pemeliharaan ikan, tujuan

penelitian ini adalah untuk memperoleh alat penilaian kinerja baru dan untuk mengetahui bagaimana respon guru dan siswa terhadap penggunaan alat penilaian kinerja ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and

Development (R&D) dengan mengambil sampel 27 orang siswa. Sebelum alat

penilaian kinerja ini diaplikasikan kepada siswa, terlebih dahulu dilaksanakan uji kelayakan oleh beberapa ahli yang kompeten. Hasil uji kelayakan menunjukan tingkat ketercapaian pada kualifikasi sangat baik sehingga tidak perlu direvisi. Setelah melalui uji kelayakan, alat penilaian kinerja di uji cobakan secara terbatas kepada siswa pada praktikum sampling ikan. Hasil penelitian penggunaan alat penilaian kinerja dalam praktikum menunjukan tingkat ketercapaian media menurut guru adalah sangat baik, dan tingkat ketercapaian media menurut siswa dalam kualifikasi baik. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengguaan alat penilaian kinerja pada kegiatan praktikum mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan mampu meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan praktikum, memotivasi siswa dalam pembelajaran dan juga membantu siswa dalam perolehan nilai.

Kata kunci: alat penilaian kinerja, research and development (R&D), teknik pemeliharaan ikan.


(5)

THE DEVELOPMENT OF PERFORMANCE ASSESSMENT IN FISH MAINTENANCE TECHNIQUE LEARNING

Imam Ardli (0811681)

Study Program of Agroindustri Technology Education Faculty of Technology and Vocational Education

Indonesia University of Education

ABSTRACT

This thesis explains the research result about performance assessment development in fish maintenance technique learning. The purpose of this research

is to get the new performance assessment tool and to know how the teachers’ and student’s response to the use of this assessment tool. The research method which

is used is Research and Development (R&D) with 27 students as sample. Before this performance assessment tool was applied to the students, firstly done the feasibility test. The result of the feasibility test showed the level of achievement in

qualifying was excellent, so it doesn’t need to be revised.

After going through the feasibility test, performance assessment tool tested on limited basis to the students at fish sampling practicum. The results of using performance assessment tool in practicum shows the level of achievement by the media according to the teacher is a very good, and according to the students the level of achievement by media is well-qualified staff.

From that research result, can be concluded that the use of performance assessment tool to the practicum activity at fish maintenance technique subject can increase the students interest in practicum activity, motivated the students in learning and also help the students to get the point.

Key words: performance assessment tool, research and development (R&D), maintenance fish technique.


(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ...i

HALAMAN JUDUL ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERNYATAAN ...iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ...vi

UCAPAN TERIMA KASIH ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...4

1.3. Batasan Masalah ...4

1.4. Rumusan Masalah ...5

1.5. Tujuan Penelitian ...5

1.6. Manfaat Penelitian ...6

1.7. Penjelasan Judul Penelitian ...7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ...8

2.1.Konsep Penilaian dan Kinerja ...8

2.1.1. Pengertian Penilaian ...8

2.1.2. Pengertian Kinerja ...11

2.2.Konsep Penilaian Kinerja ...15

2.2.1. Pengertian Penilaian Kinerja ...15

2.2.2. Manfaat Penilaian Kinerja ...19

2.2.3. Kriteria Penilaian Kinerja ...19

2.3.Teknik Penyusunan Performance Assessment ...22

2.3.1. Aspek-aspek Pengukuran Performance ...28

2.3.2. Penskoran Performance Assessment ...29

2.3.3. Checklist ...31


(7)

2.3.5. Rubric ...32

2.3.6. Pengembangan dan Penerapan Performance Assessment ...32

BAB III. METODE PENELITIAN ...34

3.1 Metode Penelitian ...34

3.2 Prosedur Penelitian ...34

3.2.1. Tahap Studi Pendahuluan ...37

3.2.2. Tahap Studi Pengembangan ...38

3.2.3. Tahap Evaluasi ...40

3.3 Subyek Uji Coba Penelitian ...40

3.4 Instrumen Penelitian ...40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...42

3.6 Teknik Analisis Data ...43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...45

4.1. Studi Pendahuluan ...45

4.1.1. Studi Literatur ...45

4.1.2. Studi Lapangan ...46

4.1.3. Deskripsi dan Analisis Temuan ...49

4.2. Studi Pengembangan ...49

4.2.1. Temuan Draft Desain ...50

4.2.2. Expert Judgment ...51

4.2.3. Ujicoba terbatas di SMK ...55

4.3. Hasil Produk Performance Assessment ...61

4.4. Pembahasan Performance Assessment ...62

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...64

5.1. Kesimpulan ...64

5.2. Saran ...65

DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1. Konversi Tingkat Ketercapaian ...44 4.1. Hasil uji ahli produk performance assessment ...52 4.2. Hasil Uji Ahli Isi Mata Pelajaran ...54


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.

Lampiran 1. Kisi-kisi Angket Studi Pendahuluan Pembelajaran Lampiran 2. Wawancara Terstruktur Guru

Lampiran 3. Angket Siswa

Lampiran 4. Alat Penilaian Kinerja SMK

Lampiran 5. Pengembangan Performance Assessment Lampiran 6. Pedoman Penilaian Kinerja

Lampiran 7. Materi Praktikum Sampling Ikan Lampiran B.

Lampiran 8. Kisi-kisi Expert Judgment

Lampiran 9. Expert Judgment Performance Assessment Lampiran 10. Expert Judgment Isi Mata Pelajaran Lampiran 11. Hasil Uji Coba Tarbatas

Lampiran 12. Kisi-kisi Angket Uji Coba Terbatas Lampiran 13. Angket Uji Coba Terbatas Guru Lampiran 14. Angket Uji Coba Terbatas Siswa Lampiran 15. Dokumentasi Kegiatan Penelitian Lampiran C.

Lampiran 16. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi Lampiran 17. Surat Permohonan Tempat Penelitian

Lampiran 18. Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 19. Lembar Usulan Perbaikan Draft Skripsi Lampiran 20. Riwayat Hidup


(11)

Imam Ardli, 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Praktikum merupakan bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan agar peserta didik mendapatkan kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori. Kegiatan praktikum merupakan latihan aktivitas ilmiah baik berupa eksperimen, observasi maupun demonstrasi yang menunjukan adanya ketertarikan antara teori dengan fenomena yang dilaksanakan baik di laboratorium maupun di luar laboratorium, (Rustaman, 2003: 161). Kegiatan praktikum juga dapat memberikan pengalaman belajar secara nyata kepada peserta didik dengan mengembangkan keterampilan dasar bekerja di laboratorium seperti scientist, serta memberikan peserta didik kesempatan untuk berpartisipasi aktif sehingga memperoleh informasi dan kecakapan sains dengan cara observasi.

Berbicara mengenai pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya SMK PP Negeri Tanjungsari, kegiatan praktikum juga menjadi pilihan utama seperti pada Sekolah Menengah Kejuruan lain. Kegiatan lebih sering dilaksanakan di laboratorium, bengkel latih, dan tempat lainnya yang sesuai dengan program keahlian. Dalam prosesnya, peserta didik memang lebih tertarik dan termotivasi dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang hanya dilaksanakan di kelas, dengan kegiatan praktikum siswa dapat melakukan


(12)

2

observasi, membuat predikisi, membuat hipotesis, menganalisis data, dan membuat kesimpulan tentang konsep yang dipelajari melalui berbagai fakta langsung sehingga konsep tersebut menjadi lebih nyata dan bermakna bagi siswa, (Agustinus, 2008: 2). Permasalahan yang ada adalah bahwa kegiatan praktikum yang ada di SMK Tanjungsari khususnya dalam kegiatan pembelajaran teknik pemeliharaan ikan adalah kurang efektifnya kegiatan praktikum dikarenakan tidak adanya penilaian. Seiring dengan lebih banyaknya kegiatan praktikum serta ditemukannya permasalahan-permasalahan dalam praktikum maka kegiatan penilaian pun harus dilakukan, yaitu dengan penilaian kinerja.

Penilaian kinerja adalah proses mengumpulkan data dengan cara pengamatan yang sistematik untuk membuat keputusan tentang individu. Penilaian kinerja terutama sangat sesuai dalam menilai keterampilan. Keterampilan peserta didik yang dapat dinilai meliputi keterampilan proses intelektual (seperti keterampilan observasi, berhipotesis, menerapkan konsep, merencanakan serta melakukan penelitian, dan lain-lain). Penilaian kinerja sangat tepat bila digunakan dalam kegiatan praktikum. Bentuk penilaian kinerja yaitu kinerja klasikal, asesmen kinerja kelompok, asesmen kinerja personal.

Penilaian kinerja tidak menggunakan kunci jawaban dalam menentukan skor, melainkan menggunakan pedoman penskoran berupa rubrik. Untuk menjamin reliabilitas, keadilan dan kebenaran penilaian maka perlu dikembangkan kriteria atau rubrik untuk pedoman menilai hasil kerja.


(13)

3

Imam Ardli, 2013

Penilaian kinerja tidak hanya bergantung pada jawaban benar atau salah. Sebagaimana halnya dengan asesmen bentuk essay, observasi yang dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan pertimbangan-pertimbangan subyektif berkenaan dengan level prestasi yang dicapai siswa. Evaluasi ini didasarkan pada perbandingan kinerja siswa dalam mencapai standar

excellent (keunggulan, prestasi) yang telah dicapai sebelumnya (UPI, 2011).

Dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya pasal 58 ayat (1)

dinyatakan bahwa “Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh

pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar

peserta didik secara berkesinambungan”. Ayat ini menunjukkan bahwa

tujuan pokok evaluasi hasil belajar adalah dilakukan sebagai kegiatan pemantauan proses pembelajaran, kemajuan belajar dan perbaikan prestasi belajar peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga mencapai sasaran pendidikan yang ditentukan oleh kurikulum. Berdasarkan UUSPN No. 20 Tahun 2003 pasal 58 ayat (1) sistem penilaian yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Prinsip sistem penilaian yang berkelanjutan adalah menilai semua kompetensi dasar, menganalisis hasil penilaian dan melakukan tindak lanjut yaitu berupa program perbaikan atau program pengayaan. Penilaian berkelanjutan ini penting agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar secara bertahap.


(14)

4

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi pembelajaran pada mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan dan pengembangan alat penilaian kinerja dalam praktikum mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan di SMK PP Negeri Tanjungsari.

1.2. Identifikasi Masalah

Untuk lebih memperjelas permasalahan dalam penelitian ini agar lebih mudah dipahami maka peneliti mengidentifikasikan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Minat siswa dalam kegiatan praktikum lebih besar dari pada proses pembelajaran di kelas.

2. Tidak adanya penilaian di setiap kegiatan praktikum khususnya penilaian kinerja.

3. Keterbatasan guru dalam memantau kegiatan siswa yang tidak sedikit, sehingga ada kalanya kinerja siswa yang muncul tidak terpantau dengan baik.

1.3. Batasan Masalah

Supaya lebih efektif dan terarah, ruang lingkup yang diteliti dibatasi pada hal-hal berikut ini:

1. Alat penilaian kinerja dalam penelitian ini hanya difokuskan pada pengembangan produk performance assessment untuk menilai kegiatan praktikum siswa pada praktik sampling ikan.


(15)

5

Imam Ardli, 2013

2. Penelitian ini memfokuskan pada pendapat guru dan siswa mengenai hasil pengembangan produk performance assessment.

3. Penelitian ini dilaksanakan sampai uji coba terbatas, sehingga penelitian ini dibatasi pada satu tingkat saja yaitu kelas XI/F Program Keahlian Agribisnis Perikanan SMK PP Negeri Tanjungsari.

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi pembelajaran mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan pada kompetensi dasar melakukan pembesaran di Program Keahlian Agribisnis Perikanan?

2. Bagaimana proses pembuatan pengembangan performance assessment untuk menilai kegiatan praktikum?

3. Bagaimana hasil pengembangan performance assessment dalam kegiatan praktikum?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka tujuan penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Menggambarkan kondisi pembelajaran Mata Pelajaran Teknik Pemeliharaan Program Keahlian Agribisnis Perikanan.


(16)

6

2. Mengembangkan alat penilaian kinerja pada mata pelajaran teknik pemeliharaan untuk penilaian kinerja praktikum.

3. Menggambarkan hasil pengembangan produk alat penilaian kinerja pada mata pelajaran teknik pemeliharaan di Program Keahlian Agribisnis Perikanan SMK PP Negeri Tanjungsari.

1.6. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada banyak pihak antara lain bagi siswa, guru, dan bagi peneliti.

1. Manfaat yang diperoleh siswa

a. Meningkatkan kemauan dan kemampuan siswa dalam melakukan kinerja praktikum.

b. Untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan praktikum. 2. Manfaat yang diperoleh guru

a. Guru memperoleh gambaran mengenai kemampuan siswanya dalam kinerja.

b. Mempermudah penilaian kerja siswa saat kegiatan praktikum. 3. Manfaat bagi peneliti

a. Bagi peneliti lain, dapat memberikan gambaran mengenai penelitian yang berkaitan dengan alat penilaian kinerja.

b. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan performance assessment pada kegiatan praktikum.


(17)

7

Imam Ardli, 2013

1.7. Penjelasan Judul Penelitian

Penjelasan judul penelitian dalam skripsi ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi dan memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca.

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Performance Assessment

Penilaian kinerja secara sederhana didefinisikan sebagai penilaian terhadap proses perolehan, penerapan pengetahuan, dan keterampilan, melalui proses pembelajaran yang menunjukan kemampuan siswa dalam proses maupun produk. (Zainul, 2001: 4).

2. Proses Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Gagne dan Briggs (1979: 3).


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan “Penelitian Pengembangan” (Research and Development), yang dimaksud dengan

model penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, atau menguji keefektifan suatu produk. (Sugiyono, 2012: 297). Selain untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil-hasil pendidikan, Research and Development juga bertujuan untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru melalui „basic

research’, atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus tentang

masalah-masalah yang bersifat praktis melalui „applied research’, yang digunakan untuk meningkatkan praktik-praktik pendidikan. Dalam penelitian ini Research and Development dimanfaatkan untuk mengembangkan performance assessment sebagai upaya meningkatkan kompetensi keahlian siswa dalam praktikum selama proses pembelajaran berlangsung.

3.2. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan meliputi sepuluh langkah, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data; (2) Perencanaan; (3) pengembangan draft produk; (4) Uji coba lapangan awal (subjek 6–12 orang); (5) merevisi hasil uji coba; (6) Uji coba lapangan (30–100 orang


(19)

35

Imam Ardli, 2013

subjek); (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan; (8) uji pelaksanaan lapangan (40-200 subjek); (9) penyempurnaan produk akhir; (10) diseminasi dan implementasi. (Sukmadinata, 2008: 169).

Dalam penelitian R&D diperbolehkan meneliti sampai pada tahap ujicoba terbatas saja. Oleh karenanya penelitian pengembangan alat penilaian kinerja praktikum siswa dalam proses pembelajaran ini menggunakan prosedur dalam tiga tahap sebagai penyederhanaan dari tahapan yang telah dijelaskan dan sesuai dengan batasan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya , yaitu : (1) tahap studi pendahuluan (2) tahap studi pengembangan (3) tahap evaluasi. (Sugiyono, 2012: 314).


(20)

36

Berikut merupakan tahap-tahap pelaksanaan penelitian secara skematik dapat tergambar pada Gambar. 3.1. dibawah ini:

Gambar 3.1. Tahapan kegiatan penelitian dan pengembangan performance

assessment. (Sugiyono, 2012: 316). 1. TAHAP STUDI PENDAHULUAN

Deskripsi dan analisis temuan

(model)

Studi lapangan tentang pembelajaran mata pelajaran

teknik pemeliharaan STUDI

LITERATUR

2. TAHAP STUDI PENGEMBANGAN

Evaluasi dan Perbaikan

3. TAHAP EVALUASI

Evaluasi dan penyempurnaan Expert Judgment Temuan draft desain performance assessment Penyusunan performance assessment PRODUK FINAL Uji terbatas di

SMK

Distribusi angket


(21)

37

Imam Ardli, 2013

Penjelasan lebih rinci mengenai tahapan penelitian dipaparkan dalam penjelasan berikut ini:

3.2.1. Tahap Studi Pendahuluan

Tahap ini merupakan prasurvey (tahap awal), dimana kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Studi literatur

- Mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian kinerja dalam pelaksanaan praktikum.

- Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan erat dengan performance assessment.

b) Studi lapangan

- Melakukan studi lapangan untuk mengetahui gambaran tentang pembelajaran mata pelajaran teknik pemeliharaan.

- Melakukan studi lapangan tentang permasalahan yang ada didalam kegiatan praktikum.

c) Deskripsi dan analisis temuan (model)

- Pemecahan masalah setelah melakukan kajian teori dan studi lapangan.


(22)

38

3.2.2. Tahap Studi Pengembangan

Pada tahap ini kegiatannya meliputi: a) Temuan draft desain produk

Yaitu menentukan desain baru produk yang akan dikembangkan dalam hal ini adalah alat penilaian kinerja untuk kegiatan praktikum pada mata pelajaran teknik pemeliharaan.

b) Perancangan desain produk

Setelah menentukan produk yang akan dikembangkan, tahap selanjutnya adalah perancangan produk yang akan dibuat. Perancangan desain antara lain meliputi desain alat penilaian kinerja secara keseluruhan beserta rubrik penilaiannya.

c) Penyusunan aspek-aspek dan kategori penilaian

Aspek dan kategori penilaian yang digunakan merupakan materi pelajaran teknik pemeliharaan pada kompetensi dasar melakukan pembesaran. Pemilihan kategori penilaian dari materi mata pelajaran bertujuan untuk mempermudah penilaian terhadap siswa.

d) Pembuatan performance assessment

Pembuatan alat penilaian kinerja dilakukan setelah perancangan desain produk dan pemilihan kategori-kategori penilaian telah selesai, berikut juga pembuatan kolom penskoran serta pembuatan rubrik penilaian untuk mempermudah dalam penilaian.


(23)

39

Imam Ardli, 2013

e) Uji coba produk

Uji coba produk merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah pembuatan produk selesai. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang telah dibuat layak digunakan atau tidak. Uji coba produk juga melihat sejauh mana produk yang telah dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. (Tim Puslitjaknov, 2008: 12).

Uji coba dilakukan 2 kali: (1) Uji ahli (2) Uji coba terbatas dilakukan terhadap kelompok kecil. Dengan uji coba kualitas produk yang dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.

Ada 2 tahapan dalam uji coba produk: 1. Uji ahli atau Expert Judgment

Performance assessment yang telah selesai disusun selanjutnya

divalidasi oleh tim ahli alat evaluasi dan juga ahli materi pelajaran. Jika ada saran untuk perbaikan dan penyempurnaan maka dilakukan revisi.

2. Uji coba terbatas

Uji coba terbatas dilakukan terhadap siswa kelas XI/F, uji coba ini dilakukan dalam kegiatan praktikum. kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian dan efektifitas produk performance


(24)

40

3.2.3. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi: a) Evaluasi dan penyempurnaan

Data yang didapatkan dari uji coba terbatas dianalisis. jika tingkat ketercapaian produk dibawah 75% maka dilakukan revisi (lihat Tabel 3.1).

b) Produk akhir

Implementasi produk baru setelah tahap pengembangan mulai dari tahap desain, uji ahli, ujicoba terbatas sampai dengan revisi akhir.

3.3. Subyek Uji Coba Penelitian

Subyek dalam penalitian ini adalah siswa kelas XI/F dengan Program Keahlian Agribisnis Perikanan SMK PP Negeri Tanjungsari yang berjumlah 27 orang, yang mengikuti mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan.

3.4. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011: 102) menyatakan bahwa: Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur prestasi belajar (jawabannya salah atau benar) dan instrumen non test untuk mengukur sikap (jawabannya positif dan negatif). Instrumen ini dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.


(25)

41

Imam Ardli, 2013

Terdapat validitas yang harus dipenuhi instrumen (test dan non test) untuk dikatakan valid:

1. Validitas internal atau rasional, bila kriteria yang dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang telah diukur dan data yang dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan instrumen yang digunakan.

2. Validitas eksternal, bila kriteria didalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada (pengalaman) dan hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel yang lain, atau hasil penelitian itu dapat digeneralisasi.

Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas isi. Dengan validitas konstruksi ini instrumen tersebut dapat mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan, sedangkan dengan validitas isi instrumen dapat mengukur prestasi belajar dan efektivitas pelaksanaan program dan tujuan. Agar mempunyai validitas isi, instrumen prestasi belajar harus disusun berdasarkan materi pelajaranya yang telah diajarkan, instrumen pelaksanaan program harus disusun berdasarkan program yang telah direncanakan untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan (efektivitas) harus disusun berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan. Sedangkan untuk validitas internal instrumen yang berupa non test hanya cukup memenuhi validitas konstruksi.


(26)

42

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data atau pengukuran yang disesuaikan dengan karakteristik data yang akan dikumpulkan dan responden penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Interview (Wawancara) tersruktur

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dengan jumlah respondennya sedikit/kecil, Sugiyono, (2011: 137). Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terstruktur yang disusun secara terperinci sehinggga menyerupai checklist. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui kondisi awal pembelajaran di sekolah. 2. Catatan lapangan

Catatan lapangan ini berisi seluruh proses pembuatan performance

assessment dalam kegiatan praktikum mata pelajaran teknik

pemeliharaan.

3. Kuesioner (Angket) tertutup

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui, Arikonto, (1997: 140). Dalam penelitian ini dilakukan kuesioner tertutup dengan menggunakan kalimat positif dan negatif


(27)

43

Imam Ardli, 2013

agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius dan tidak mekanintis. Kuesioner dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh informasi kondisi pembelajaran teknik pemeliharaan ikan, implementasi produk pengembangan baru, dan pandangan siswa dan guru terhadap pengembangan alat penilaian kinerja ini.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

1. Interview (Wawancara) terstruktur

Data yang diperoleh dari wawancara terstruktur ini berupa catatan lapangan tentang kondisi pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknik Pemeliharaan. Kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.

2. Catatan lapangan

Data yang berisi seluruh proses pembuatan performance assessment dijelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.

3. Kuesioner (Angket) tertutup

Data yang didapat berupa perspektif guru dan siswa terhadap penggunaan performance assessment. Dan kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.


(28)

44

Analisis ini digunakan adalah deskriptif naratif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase sebagai berikut:

Keterangan: = jumlah

n = jumlah seluruh item angket

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan, dijelaskan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Konversi Tingkat Ketercapaian

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90%-100% Sangat baik Tidak perlu direvisi

75%-89% Baik Tidak perlu direvisi

65%-74% Cukup Direvisi

55%-64% Kurang Direvisi

0-54% Sangat kurang Direvisi


(29)

Imam Ardli, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan performance

assessment dalam pembelajaran teknik pemeliharaan ikan yang dilaksanakan SMK PP Negeri Tanjungsari pada kelas XI/F Program Keahlian Agribisnis Perikanan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kondisi pembelajaran yang didapatkan dari hasil studi pendahuluan

menunjukan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan praktikum. Pemasalahan tersebut antara lain kurangnya perhatian dan bimbingan guru dalam kegiatan praktikum dan tidak adanya penilaian terhadap kegiatan praktikum. Dengan adanya permasalahan ini tentunya mengahambat kegiatan pembelajaran khususnya dalam kegiatan praktikum.

2. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah alat penilaian kinerja. Alat penilaian kinerja ini berisikan aspek-aspek penilaian dalam kegiatan praktikum sampling ikan, yang meliputi tahap persiapan praktikum, pelaksanaan praktikum, dan kegiatan akhir praktikum. Dalam menentukan penilaian kinerja siswa, alat penilaian kinerja ini mengacu kepada rubrik atau pedoman penilaian yang tersedia. Alat penilaian kinerja ini juga telah melewati uji ahli alat evaluasi, uji ahli isi mata pelajaran, dan uji coba terbatas. Tetapi media


(30)

65

ini belum dapat dikatakan layak digunakan secara luas karena hanya dilakukan sampai uji coba terbatas.

3. Hasil pengembangan produk performance assessment untuk menilai kegiatan praktikum pada mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan ini memperoleh nilai yang sangat baik menurut ahli evaluasi karena sudah memenuhi kriteria penilaian kinerja dengan dibuatnya rubrik/pedoman penilaian, ahli isi mata pelajaran juga memberikan nilai sangat baik dengan alasan bahwa kategori penilaian dalam performance assessment sudah memenuhi kriteria dan pas dengan materi kegiatan praktikum. Respon yang baik juga diberikan oleh guru dan juga siswa setelah dilakukannya ujicoba terbatas.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun untuk semua pihak yang berkepentingan.

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Pengembagan performance assessment ini sebaiknya diujicobakan pada beberapa kegiatan praktikum yang berbeda.

2. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, perlu dilakukan penelitian pengembangan performance assessment dalam skala besar.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Berk, R.A. 1986. Performance Assessment. London: The Johns Hopkins Press Ltd.

Depdiknas, RI.(2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta penjelasannya. Jakarta :

Balai Pustaka.

Drucker, Peter F, (1977), Management Task, Responsibilities, New York, Harper & Row.

Gagne and Briggs. L. J. (1979). Princliples of Intructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston.

Herdiana, Dian. (2008). Implementasi Penilaian Kinerja (performance

Assessment) dalam Meningkatkan Aplikasi Pengetahuan Fisika. Skripsi

Sarjana Strata 1 pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan. LAN. (1992). Penilaian Kinerja Pegawai. Jakarta: LAN

Mangkunegara A.P, (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Marzano, R.J. et al. (1994). Assessing Student Outcomes: Performance

Assessment Using the Dimensions of Learning Model. Alexandria:

Association for Supervision and Curriculum Development.

Nazarudin, Mohamad Riza (2009). Penggunaan Asesmen Kinerja Terhadap Siswa

Sma Kelas X Dalam Praktikum Tik Pada Kompetensi Perangkat Lunak Pengolah Angka. Skripsi strata 1 FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

Prawirosentono Suryadi, (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Robbins, S. (1994) Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi. Jakarta: Arcan. Rustaman, N.Y. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan


(32)

67

Schuller, S Randall dan Jackson, E Susan (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia: Menghadapi Abad ke-21 (Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Setiadi, H. (2006). Penilaian Kinerja. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas.

Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Westra, P. dkk. (1977). Enslikopedi Administrasi: Jakarta: Gunung Agung.

Zainul. A. (Mei 2005). Asesmen Alternatif untuk Mendukung Belajar dan

Pembelajaran. Makalah disampaikan dalam Seminar HEPI di Yogyakarta.


(1)

agar responden dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius dan tidak mekanintis. Kuesioner dalam penelitian ini juga digunakan untuk memperoleh informasi kondisi pembelajaran teknik pemeliharaan ikan, implementasi produk pengembangan baru, dan pandangan siswa dan guru terhadap pengembangan alat penilaian kinerja ini.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

1. Interview (Wawancara) terstruktur

Data yang diperoleh dari wawancara terstruktur ini berupa catatan lapangan tentang kondisi pembelajaran pada Mata Pelajaran Teknik Pemeliharaan. Kemudian data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.

2. Catatan lapangan

Data yang berisi seluruh proses pembuatan performance assessment dijelaskan dalam bentuk deskriptif naratif.

3. Kuesioner (Angket) tertutup

Data yang didapat berupa perspektif guru dan siswa terhadap penggunaan performance assessment. Dan kemudian data tersebut


(2)

44

Analisis ini digunakan adalah deskriptif naratif persentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase sebagai berikut:

Keterangan: = jumlah

n = jumlah seluruh item angket

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan, dijelaskan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Konversi Tingkat Ketercapaian

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

90%-100% Sangat baik Tidak perlu direvisi

75%-89% Baik Tidak perlu direvisi

65%-74% Cukup Direvisi

55%-64% Kurang Direvisi

0-54% Sangat kurang Direvisi


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan performance

assessment dalam pembelajaran teknik pemeliharaan ikan yang

dilaksanakan SMK PP Negeri Tanjungsari pada kelas XI/F Program Keahlian Agribisnis Perikanan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kondisi pembelajaran yang didapatkan dari hasil studi pendahuluan

menunjukan bahwa terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran khususnya dalam kegiatan praktikum. Pemasalahan tersebut antara lain kurangnya perhatian dan bimbingan guru dalam kegiatan praktikum dan tidak adanya penilaian terhadap kegiatan praktikum. Dengan adanya permasalahan ini tentunya mengahambat kegiatan pembelajaran khususnya dalam kegiatan praktikum.

2. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah alat penilaian kinerja. Alat penilaian kinerja ini berisikan aspek-aspek penilaian dalam kegiatan praktikum sampling ikan, yang meliputi tahap persiapan praktikum, pelaksanaan praktikum, dan kegiatan akhir praktikum. Dalam menentukan penilaian kinerja siswa, alat penilaian


(4)

65

ini belum dapat dikatakan layak digunakan secara luas karena hanya dilakukan sampai uji coba terbatas.

3. Hasil pengembangan produk performance assessment untuk menilai kegiatan praktikum pada mata pelajaran teknik pemeliharaan ikan ini memperoleh nilai yang sangat baik menurut ahli evaluasi karena sudah memenuhi kriteria penilaian kinerja dengan dibuatnya rubrik/pedoman penilaian, ahli isi mata pelajaran juga memberikan nilai sangat baik dengan alasan bahwa kategori penilaian dalam performance assessment sudah memenuhi kriteria dan pas dengan materi kegiatan praktikum. Respon yang baik juga diberikan oleh guru dan juga siswa setelah dilakukannya ujicoba terbatas.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka terdapat beberapa saran untuk siswa maupun untuk semua pihak yang berkepentingan.

Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan yaitu:

1. Pengembagan performance assessment ini sebaiknya diujicobakan pada beberapa kegiatan praktikum yang berbeda.

2. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, perlu dilakukan penelitian pengembangan performance assessment dalam skala besar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Berk, R.A. 1986. Performance Assessment. London: The Johns Hopkins Press Ltd.

Depdiknas, RI.(2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta penjelasannya. Jakarta : Balai Pustaka.

Drucker, Peter F, (1977), Management Task, Responsibilities, New York, Harper & Row.

Gagne and Briggs. L. J. (1979). Princliples of Intructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston.

Herdiana, Dian. (2008). Implementasi Penilaian Kinerja (performance Assessment) dalam Meningkatkan Aplikasi Pengetahuan Fisika. Skripsi Sarjana Strata 1 pada FPMIPA UPI Bandung : tidak diterbitkan.

LAN. (1992). Penilaian Kinerja Pegawai. Jakarta: LAN

Mangkunegara A.P, (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Marzano, R.J. et al. (1994). Assessing Student Outcomes: Performance Assessment Using the Dimensions of Learning Model. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development.

Nazarudin, Mohamad Riza (2009). Penggunaan Asesmen Kinerja Terhadap Siswa Sma Kelas X Dalam Praktikum Tik Pada Kompetensi Perangkat Lunak Pengolah Angka. Skripsi strata 1 FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan Prawirosentono Suryadi, (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta:


(6)

67

Schuller, S Randall dan Jackson, E Susan (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia: Menghadapi Abad ke-21 (Jilid 1). Jakarta: Erlangga.

Setiadi, H. (2006). Penilaian Kinerja. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas.

Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, N. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Westra, P. dkk. (1977). Enslikopedi Administrasi: Jakarta: Gunung Agung.

Zainul. A. (Mei 2005). Asesmen Alternatif untuk Mendukung Belajar dan Pembelajaran. Makalah disampaikan dalam Seminar HEPI di Yogyakarta. Zainul. A. (1999). Diklat Kuliah Assesmen Pendidikan. Bandung: UPI