PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Dengan Metode Problem Based Learning Di SMP N 2 Baki Kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012.

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

DI SMP N 2 BAKI KELAS VIII C TAHUN AJARAN 2011/2012

PUBLIKASI ILMIAH

Guna Memenuhi Persyaratan Sarjana S-1

Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Oleh:

SITI ISNAINI NUR HIDAYAH A 310 070 059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

DI SMP NEGERI 2 BAKI KELAS VIII C TAHUN AJARAN 2011/2012

Siti Isnaini Nur Hidayah A 310 070 059

Jurusan Pendidikan Baha sa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2012

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah (1) meningkatkan keterampilan menulis naskah drama dengan metode PBL pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri Baki kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012, dan (2) keaktifan siswa dalam keterampilan menulis naskah drama terhadap penerapan metode PBL dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Baki Tahun Ajaran 2011/2012. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data penelitian ini adalah informasi tentang pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL dan pengamatan langsung terhadap keaktifan dan keterampilan menulis naskah drama. Sumber data dalam penelitian ini adalah tempat peristiwa, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan tes. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis kritis dan teknik komparatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode PBL dapat meningkatkan keaktifan dan keterampilan siswa dalam menulis naskah drama. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I sebesar 60,62% (23 siswa), dan siklus II menjadi 71,05% (27 siswa). Jadi mengalami peningkatan sebesar 10,53%. Keterampilan siswa dalam menulis naskah drama telah mencapai KKM dengan nilai 64 mengalami peningkatan, pada siklus I mencapai 52,63% ( 20 siswa), dan siklus II 71,05% (27 siswa). Jadi mengalami peningkatan sebesar 18,42% .

Kata kunci: Peningkatan Menulis Naskah Drama, Metode Problem Based


(4)

A. PENDAHULUAN

Menulis merupakan wujud kemahiran yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia, khususnya siswa. Dengan menulis, siswa dapat menuangkan segala keinginan hati. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa dituntut berfikir untuk menuangkan gagasannya berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki secara tertulis. Aktifitas tersebut memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan bisa berupa puisi, pantun dan karangan.

Keterampilan menulis akan menunjang ketrampilan berbahasa yang lain. Untuk mewujudkannya diperlukan situasi yang kondusif dan efektif dengan peran guru sebagai motivator dan fasilitator. Keterampilan menulis tidak mungkin hanya diajarkan melalui uraian atau penjelas semata, tetapi dicapai melalui kegiatan praktik berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Penyampaian pengajaran secara lisan berupa penjelasan guru yang diucapkan secara lisan. Sedangkan melalui tulisan, dapat berupa paparan yang ditulis melalui media yang berupa tulisan di papan tulis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia dan siswa di SMP Negeri 2 Baki, peneliti memperoleh informasi bahwa Di SMP kelas VIII semester I terdapat Kompetensi Dasar yaitu menulis kreatif naskah drama berkenaan dengan kaidah penulisan naskah drama. P embelajaran menulis naskah drama di kelas VIII C di SMP Negeri 2 Baki dalam keterampilan dan keaktifan menulis naskah drama masih cenderung ceramah, dan kurang memanfaatkan metode pembelajaran sebagai faktor kelancaran ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.

Dengan adanya permasalahan di atas, peneliti memberi solusi dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa SMP Negeri 2 Baki. Solusi dalam menulis naskah drama yaitu dengan cara menggunakan metode Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Metode PBL dikenal dengan nama lain pembelajaran proyek, pembelajaran


(5)

otentik, dan pembelajaran berakar dari kehidupan nyata. Intinya, siswa dihadapkan pada situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat menantang siswa untuk memecahkanya (Nurhadi, 2004:109). Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran dan guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai berupa materi tentng naskah drama, siswa mudah menuangkan hasil imajinasinya ketika menulis naskah drama.

Dari uraian di atas, maka diadakan penelitian yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Metode Problem

Based Learning Di SMP Negeri 2 Baki Kelas VIII C Tahun Ajaran

2011/2012”. Penelitian ini bermaksud untuk meneliti tentang ketrampilan menulis naskah drama dengan menggunakan metode untuk mengetahui ada PBL tidaknya peningkatan keterampilan menulis naskah drama siswa kelas VIIIC.

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Sejauhmanakah metode PBL dapat meningkatkan keterampilan menulis

naskah drama pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP N 2 Baki kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012 ?

2. Sejauhmanakah keaktifan dalam menulis naskah drama siswa terhadap penerapan metode PBL dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP N 2 Baki Kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012 ?

Sesuai identifikasi masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan keterampilan menulis naskah drama dengan metode PBL pada pembe lajaran bahasa Indonesia di SMP N 2 Baki kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012.

2 Meningkatkan keaktifan siswa dalam keterampilan menulis naskah drama terhadap penerapan metode PBL dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP N 2 Baki Kelas VIII C Tahun Ajaran 2011/2012.

Menurut Tarigan (dalam Hasani, 2005:1) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang digambarkan suatu bahasa yang


(6)

dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut.

Menurut Hasani (2005:1) menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang dimiliki dan digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi tidak langsung. Menulis adalah aktivitas seseorang dalam menuangkan ide -ide, pikiran dan perasaan secara logis dan sistematis dalam bentuk tertulis sehingga pesan tersebut dapat dipahami para pembaca.

Metode pembelajaran merupa ka n cara-cara yang digunakan pengajar atau instruktur untuk menyajikan informasi atau pengalaman baru, menggali pengalaman peserta belajar, menampilkan unjuk kerja peserta belajar dan lain-lain. Menurut Atwi (dalam Hamzah, 2007:61) metode pembelajaran adalah cara pengajar mengorganisasikan materi pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen strategi pembelajaran.

Naskah drama disebut juga sastra lakon. Sebagai salah satu genre sastra, naskah drama dibangun oleh strutur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (makna). Menurut Waluyo (2002: 6) wujud fisik sebuah naskah drama adalah dialog ata u ragam tutur. Ragam tutur adalah ragam sastra. Dasar teks sastra adalah konflik manusia yang digali dari kehidupan. Konflik manusia biasanya terbangun oleh pertentangan antara tokoh-tokohnya.

Pembelajaran naskah drama menuntut siswa terlibat aktif dalam menulis naskah drama. Siswa diharapkan dapat mendefinisikan pengertian naskah drama. Siswa harus dapat mengumpulkan informasi dan menemukan pemecahan masalah dalam menulis naskah drama dengan metode PBL.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakandi kelas VIII C SMP N Negeri 2 Baki, Sukoharjo. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Baki. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan November 2011 hingga bulan Februari 2012. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini pada dasarnya menggunakan model menurut Suhadjono (2006:45) ada empat langkah


(7)

tindakan yaitu (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi.

Data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif yaitu berupa informasi tentang pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL di SMP Negeri 2 Baki dan pengamatan langsung terhadap keaktifan dan keterampilan menulis naskah drama pada kelas VIII C. Suber data dalam penelitian ini meliputi em pat macam yaitu informan, tempat, peristiwa, dan dokumen.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan tes dan non tes. Teknik tes dalakukan dengan menggunakan soal yang berhubungan dengan menulis naskah drama. Teknik nontes dilaksanakan dengan melakukan observasi dan wawancara.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis dan komparatif. Menurut Suwandi (2009:61) analisis kritis adalah kegiatan untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP Negeri 2 Baki beralamatkan di Desa Menuran, Baki, Sukoharjo. Sekolah ini dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama Dra. Eny Widayati. Peneliti memilih SMP Negeri 2 Baki karena (1) peneliti sudah cukup mengenal dan memiliki hubungan baik dengan pihak sekolah, khususnya dengan kepala sekolah dan guru bidang studi bahasa Indonesia, (2) sekolah tersebut merupakan sekolah mendukung untuk diadakannya penelitian, (3) sekolah tersebut memiliki prestasi yang cukup baik, (4) sekolah tersebut tidak jauh dari jangkauan peneliti.

Berdasarkan pengalaman guru selama mengajar dan mengamati guru secara langsung di kelas, siswa kurang latihan dalam menulis, siswa kesulitan dalam menentukan ide, siswa kurang aktif dalam pembelajaran, dan metode yang digunakan guru dalam penyampaian materi kurang menarik perhatian siswa.


(8)

Keterampilan menulis naskah drama siswa kelas VIII C masih rendah, karena 22 siswa atau 57,89% tidak mencapai KKM, 42,10% atau sekitar 16 siswa yang telah mencapai KKM 64. Dari 38 siswa, hampir 30 siswa tidak aktif ketika pembelajaran atau 78,94%, dan hanya 8 siswa atau 21,05% yang aktif ketika pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: (1) rencana tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi tindakan.

1. Siklus I

a. Rencana Tindakan Siklus I

Rencana tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 23 November 2011. Dalam perencanaan tindakan siklus I, peneliti dan guru bahasa Indonesia kelas VIII C melakukan diskusi mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I. Hal-hal yang didiskusikan dengan guru antara lain sebagai berikut.

a. Pene liti menyamakan tujuan dengan guru Bahasa Indonesia kelas VIII C mengenai penelitian tentang menulis naskah drama.

b. Peneliti dan guru menyepakati digunakannya metode PBL sebagai peningkatan kemampuan dan keaktifan menulis naskah drama.

c. Peneliti menyusun RRP atas kesepakatan guru yang akan digunakan dalam pembelajaran. RPP selengkapnya dilihat pada lampiran 3.

d. Peneliti dan guru membuat lembar penilaian. Tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa menulis naskah drama dengan metode PBL, contoh tes siswa dapat dilihat pada lampiran 4.

e. Menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan hari Jum’at, 25 November 2011 mulai pukul 07.00 sampai 08.45 WIB. Pada saat pelaksanaan siklus I, peneliti berperan sebagai guru yang mengajar materi menulis naskah drama. Sedangkan guru bidang studi bahasa Indonesia kelas VIII, hanya


(9)

sebagai observer atau mengamati jalannya PBL yang dilakukan peneliti dengan siswa.

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis naskah drama pada tindakan siklus I ini adalah sebagai berikut. Kegiatan Awal.

1. Guru mengkondisikan kelas, agar siswa segera duduk berkelompok

sesuai kelompok masing-masing, dan berpesan kepada siswa supaya tidak gaduh di dalam kelas.

2. Guru mengucapkan salam

3. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa

4. Guru menyampaikan maksud dan tujuan secara umum

5. Guru bertanya kepada siswa tentang pengalaman siswa dalam

membuat naskah drama, yaitu dengan cara bertanya kepada siswa bagaimana cara membuat naskah drama yang pernah dibuat siswa. Kegiatan Inti.

1. Siswa secara berkelompok mencari informasi materi pelajaran sesuai dengan pokok pembahasan mengenai hakikat naskah drama, cara menulis naskah drama, dan guru memberi contoh naskah drama. 2. Guru membagikan lembar kerja siswa.

3. Siswa membuat naskah drama secara berkelompok berdasarkan

kehidupan nyata, dengan pilihan kata yang tepat dan kata yang sesuai. 4. Siswa mengerjakan tugas membuat naskah drama.

5. Siswa dengan kelompoknya mempresentasikan di depan kelas hasil naskah drama yang telah dibuatnya.

Kegiatan Akhir:

1. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

2. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran mengenai kesulitan yang dialami siswa.

3. Guru memberi tugas agar siswa di rumah berlatih membuat naskah drama.


(10)

c. Observasi dan Evaluasi

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan keaktifan dan keterampilan menulis naskah drama dengan metode PBL pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Baki Siswa aktif menanggapi teman dan mampu mempresentasikan hasil pekerjaannya pada siklus I sebanyak 34,21% dan siswa yang hanya aktif presentasi sebanyak 26,31%. Jadi, jumlah siswa yang dikatakan aktif sebanyak 60,52% atau 23 siswa aktif. Nilai keterampilan menulis naskah drama yang ditulis siswa pada siklus I masih kurang bagus. Terbukti siswa yang mencapai KKM 64 hanya mencapai 20 siswa atau 52,63%, sedangkan yang dibawah nilai KKM sebanyak 18 siswa atau 47,36%.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus I yaitu (1) Keterampilan siswa dalam menulis naskah drama belum mencapai indikator pencapaian sebesar 70% seperti yang ingin dicapai dalam penelitian ini. (2) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL masih rendah dan belum mencapai target yaitu 70% siswa aktif pembelajaran.

2. Siklus I

a. Rencana Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan yang dilakukan dalam siklus I tidak jauh beda dengan perecanaan siklus II, yaitu sebagai berikut.

1. Peneliti menyusun RRP atas kesepakatan guru yang akan digunakan dalam pembelajaran. RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. 2. Mendiskusikan tentang posisi guru saat mengajar.

3. Mendiskusikan tentang cara penyampaian materi saat mengajar. 4. Membuat skenario pembelajaran menulis naskah drama pada siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan

Seperti yang telah direncanakan, siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan, yaitu Jum’at, 10 Februari 2012. Tindakan siklus II dilaksanakan pukul 07.00 sampai 08.45 WIB.


(11)

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis naskah drama pada siklus II ini adalah sebagai berikut.

Kegiatan Awal.

1. Guru mengkondisikan kelas agar siswa duduk sesuai kelompok

masing-masing, dan berpesan kepada siswa agar tidak gaduh.

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menyapa

siswa. Kegiatan Inti.

1. Guru mengulang materi yang telah disampaikan pada siklus I yaitu mengenai hakikat naskah drama dan cara membuat naskah drama untuk menyegarkan ingatan siswa.

2. Guru memberi penguatan langkah-langkah menulis naskah drama

dengan metode PBL.

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi ataupun tugas yang belum jelas.

4. Siswa mengerjakan tugas membuat naskah drama. Siswa menentukan

permasalahan yang ingin diceritakan, siswa dalam kelompoknya menentukan tokoh dan watak dalam naskah drama, siswa menentukan tempat kejadian dan menyusun kerangka naskah drama.

5. Siswa dengan kelompoknya mempresentasikan atau membacakan

naskah drama.

6. Guru menyuruh siswa mengumpulkan pekerjaannya

Kegiatan Akhir:

1. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam menulis naskah drama pada siklus I maupun siklus II.

2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan do’a penutup. c. Observasi dan Evaluasi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, peneliti melakukan analisis dan refleksi. Dari hasil observasi dan evaluasi, dapat ditemukan


(12)

bahwa kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL mengalami peningkatan.

Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa dikatakan aktif jika siswa berani menanggapi teman pada saat presentasi di depan kelas dan berani maju di depan kelas membacakan atau mempresentasikan naskah drama yang ditulis, sedangkan siswa yang cukup aktif maksudnya siswa be rani maju di depan kelas membacakan hasil naskah drama yang ditulisnya, dan siswa yang tidak aktif maksudnya siswa tidak berani mengomentari teman dan tidak maju di depan kelas. Pada saat itu siswa yang aktif sebanyak 17 siswa atau 44,73%, siswa yang cukup aktif sebanyak 10 siswa atau 26,31%, dan siswa yang tidak aktif sebanyak 11 siswa atau 28,94%.

Berdasarkan penilaian naskah drama yang ditulis siswa pada siklus II, diketahui keterampilan menulis naskah drama sudah meningkat dari siklus sebelumnya yaitu siklus I. Terbukti siswa yang mencapai KKM 64 sebanyak 27 siswa atau 71,05%, sedangkan yang yang tidak mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau 28,94%.

d. Refle ksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, peneliti melakukan analisis dan refleksi. Dari hasil observasi dan evaluasi, dapat ditemukan bahwa kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL mengalami peningkatan.

Ukuran berhasil tidaknya peningkatan pembelajaran penulisan naskah drama melalui metode PBL baik sebelum dan sesudah tindakan adalah meningkatnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan standar nilai atau KKM 64.

Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru, menjawab guru ketika diberi pertanyaan, memberi tanggapan maupun maju di depan kelas membacakan atau mempresentasikan hasil pekerjaannya mengalami peningkatan besar yaitu 10,53% dengan rincian, dalam siklus I hanya 60,52% (23 siswa), dalam siklus II menjadi 71,05% (27 siswa). Keterampilan siswa yang mencapai KKM sebesar 64,


(13)

mengalami peningkatan sebesar 18,42%. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM 52,63% (20 siswa), pada siklus II 71,05% (27 siswa). Dengan data tersebut metode PBL yang digunakan sebagai metode pembelajaran menulis naskah drama dikatakan berhasil.

D. KESIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini yaitu terjadinya peningkatan ke terampilan menulis naskah drama pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Baki. Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode PBL terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Baki, hal ini terlihat dari indikator berikut.

1. Keaktifan siswa sebelum tindakan dengan sesudah tindakan

mengalami peningkatan bagus, terbukti sebelum tindakan siswa yang aktif 42,10%, atau 16 siswa, siklus 1 yang aktif 60,62% atau 23 siswa dan siklus II 71,05 % atau 27 siswa.

2. Berdasarkan naskah drama yang ditulis siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan mengalami peningkatan bagus, terbukti sebelum tindakan yang mencapai nilai KKM 64 hanya 21,05% atau sekitar 8 siswa, siklus I 52,63% dan siklus II 71,05% atau 27 siswa.

Penelitian ini memberikan gambaran sebuah proses pembelajaran di sekolah, faktor yang melibatkan ketika pembelajaran yaitu guru dan siswa. Faktor yang berasal dari guru, yaitu kemampuan guru dalam menyampaikan materi, mengelola kelas, strategi belajar, dan media maupun metode dalam menyampaikan materi. Faktor dari siswa, yaitu keaktifan, minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dimiliki oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, kondusif, menyenangkan, efektif dan efisien.


(14)

Penelitian ini juga memberikan gambaran yang jelas bahwa metode PBL dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama siswa, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan metode yang sejenis. Bagi guru bidang studi bahas Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternative dalam melaksanakan proses pembelajaran menulis naskah drama yang menarik dan efektif. Karena dalam penelitian ini dipapa rkan pembelajaran menulis naskah drama dapat dilakukan dengan memmanfaatkan metode PBL.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasani, Aceng. 2005. Ihwal Menulis. Banten: Untirta Press.

Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS.

Waluyo, Herman J. 2002. Drama Teori dan Pengajarannya.Yogyakarta:


(1)

c. Observasi dan Evaluasi

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan keaktifan dan keterampilan menulis naskah drama dengan metode PBL pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Baki Siswa aktif menanggapi teman dan mampu mempresentasikan hasil pekerjaannya pada siklus I sebanyak 34,21% dan siswa yang hanya aktif presentasi sebanyak 26,31%. Jadi, jumlah siswa yang dikatakan aktif sebanyak 60,52% atau 23 siswa aktif. Nilai keterampilan menulis naskah drama yang ditulis siswa pada siklus I masih kurang bagus. Terbukti siswa yang mencapai KKM 64 hanya mencapai 20 siswa atau 52,63%, sedangkan yang dibawah nilai KKM sebanyak 18 siswa atau 47,36%.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus I yaitu (1) Keterampilan siswa dalam menulis naskah drama belum mencapai indikator pencapaian sebesar 70% seperti yang ingin dicapai dalam penelitian ini. (2) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL masih rendah dan belum mencapai target yaitu 70% siswa aktif pembelajaran.

2. Siklus I

a. Rencana Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan yang dilakukan dalam siklus I tidak jauh beda dengan perecanaan siklus II, yaitu sebagai berikut.

1. Peneliti menyusun RRP atas kesepakatan guru yang akan digunakan dalam pembelajaran. RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6. 2. Mendiskusikan tentang posisi guru saat mengajar.

3. Mendiskusikan tentang cara penyampaian materi saat mengajar. 4. Membuat skenario pembelajaran menulis naskah drama pada siklus II. b. Pelaksanaan Tindakan

Seperti yang telah direncanakan, siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan, yaitu Jum’at, 10 Februari 2012. Tindakan siklus II dilaksanakan pukul 07.00 sampai 08.45 WIB.


(2)

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran menulis naskah drama pada siklus II ini adalah sebagai berikut.

Kegiatan Awal.

1. Guru mengkondisikan kelas agar siswa duduk sesuai kelompok masing-masing, dan berpesan kepada siswa agar tidak gaduh.

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan menyapa siswa.

Kegiatan Inti.

1. Guru mengulang materi yang telah disampaikan pada siklus I yaitu mengenai hakikat naskah drama dan cara membuat naskah drama untuk menyegarkan ingatan siswa.

2. Guru memberi penguatan langkah-langkah menulis naskah drama dengan metode PBL.

3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi ataupun tugas yang belum jelas.

4. Siswa mengerjakan tugas membuat naskah drama. Siswa menentukan permasalahan yang ingin diceritakan, siswa dalam kelompoknya menentukan tokoh dan watak dalam naskah drama, siswa menentukan tempat kejadian dan menyusun kerangka naskah drama.

5. Siswa dengan kelompoknya mempresentasikan atau membacakan naskah drama.

6. Guru menyuruh siswa mengumpulkan pekerjaannya Kegiatan Akhir:

1. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran mengenai kesulitan yang dialami siswa dalam menulis naskah drama pada siklus I maupun siklus II.

2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan do’a penutup. c. Observasi dan Evaluasi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, peneliti melakukan analisis dan refleksi. Dari hasil observasi dan evaluasi, dapat ditemukan


(3)

bahwa kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL mengalami peningkatan.

Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa dikatakan aktif jika siswa berani menanggapi teman pada saat presentasi di depan kelas dan berani maju di depan kelas membacakan atau mempresentasikan naskah drama yang ditulis, sedangkan siswa yang cukup aktif maksudnya siswa be rani maju di depan kelas membacakan hasil naskah drama yang ditulisnya, dan siswa yang tidak aktif maksudnya siswa tidak berani mengomentari teman dan tidak maju di depan kelas. Pada saat itu siswa yang aktif sebanyak 17 siswa atau 44,73%, siswa yang cukup aktif sebanyak 10 siswa atau 26,31%, dan siswa yang tidak aktif sebanyak 11 siswa atau 28,94%.

Berdasarkan penilaian naskah drama yang ditulis siswa pada siklus II, diketahui keterampilan menulis naskah drama sudah meningkat dari siklus sebelumnya yaitu siklus I. Terbukti siswa yang mencapai KKM 64 sebanyak 27 siswa atau 71,05%, sedangkan yang yang tidak mencapai KKM sebanyak 11 siswa atau 28,94%.

d. Refle ksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, peneliti melakukan analisis dan refleksi. Dari hasil observasi dan evaluasi, dapat ditemukan bahwa kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama dengan metode PBL mengalami peningkatan.

Ukuran berhasil tidaknya peningkatan pembelajaran penulisan naskah drama melalui metode PBL baik sebelum dan sesudah tindakan adalah meningkatnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan standar nilai atau KKM 64.

Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru, menjawab guru ketika diberi pertanyaan, memberi tanggapan maupun maju di depan kelas membacakan atau mempresentasikan hasil pekerjaannya mengalami peningkatan besar yaitu 10,53% dengan rincian, dalam siklus I hanya 60,52% (23 siswa), dalam siklus II menjadi 71,05% (27 siswa). Keterampilan siswa yang mencapai KKM sebesar 64,


(4)

mengalami peningkatan sebesar 18,42%. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM 52,63% (20 siswa), pada siklus II 71,05% (27 siswa). Dengan data tersebut metode PBL yang digunakan sebagai metode pembelajaran menulis naskah drama dikatakan berhasil.

D. KESIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini yaitu terjadinya peningkatan ke terampilan menulis naskah drama pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Baki. Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode PBL terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Baki, hal ini terlihat dari indikator berikut.

1. Keaktifan siswa sebelum tindakan dengan sesudah tindakan mengalami peningkatan bagus, terbukti sebelum tindakan siswa yang aktif 42,10%, atau 16 siswa, siklus 1 yang aktif 60,62% atau 23 siswa dan siklus II 71,05 % atau 27 siswa.

2. Berdasarkan naskah drama yang ditulis siswa sebelum tindakan dan setelah tindakan mengalami peningkatan bagus, terbukti sebelum tindakan yang mencapai nilai KKM 64 hanya 21,05% atau sekitar 8 siswa, siklus I 52,63% dan siklus II 71,05% atau 27 siswa.

Penelitian ini memberikan gambaran sebuah proses pembelajaran di sekolah, faktor yang melibatkan ketika pembelajaran yaitu guru dan siswa. Faktor yang berasal dari guru, yaitu kemampuan guru dalam menyampaikan materi, mengelola kelas, strategi belajar, dan media maupun metode dalam menyampaikan materi. Faktor dari siswa, yaitu keaktifan, minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dimiliki oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, kondusif, menyenangkan, efektif dan efisien.


(5)

Penelitian ini juga memberikan gambaran yang jelas bahwa metode PBL dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama siswa, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan metode yang sejenis. Bagi guru bidang studi bahas Indonesia, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternative dalam melaksanakan proses pembelajaran menulis naskah drama yang menarik dan efektif. Karena dalam penelitian ini dipapa rkan pembelajaran menulis naskah drama dapat dilakukan dengan memmanfaatkan metode PBL.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasani, Aceng. 2005. Ihwal Menulis. Banten: Untirta Press.

Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 UNS.

Waluyo, Herman J. 2002. Drama Teori dan Pengajarannya.Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.


Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Morfologi Dalam Keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas Vii Semester 2 Di Mtsn Tangerang Ii Pamulang Tahun Ajaran 2012/2013

0 8 253

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 21 56

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 63 60

INCREASING OF WRITING ABILITY THROUGH PROBLEM BASED LEARNING MODEL OF CLASS IX A SMP N 4 METRO ACADEMIC YEAR 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IX A SMP NEGERI 4 METRO TAHUN PELAJARAN

0 8 81

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

1 1 10

Menulis Naskah Fragmen Identifikasi Penulisan Naskah Naskah Drama Bertema Alam Menulis Naskah

4 555 11

Keyword : Kreativitas Pembelajaran, Problem Based Learning Pendahuluan - MENUMBUHKAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN GURU SMPN KOTA BANDUNG MELALUI PROBLEM BASED LEARNING

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN DI MA KHULAFAUR RASYIDIN KUBU RAYA

0 0 11