HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL.

(1)

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN

HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA

FUTSAL

Study Deskriptif Pada Atlet UKM Futsal UPI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh:

AJI RASA KURNIAWAN 0807750

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... I

ABSTRAK ... Ii

KATA PENGANTAR ... Iii

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... 1ii

DAFTAR GAMBAR ... Ix DAFTAR BAGAN ... X DAFTAR LAMPIRAN ... Xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Masalah Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS A. DESKRIPSI TEORI ... 8

1. Futsal ... 8

a. Sejarah Futsal ... 8

b. Karakteristik Permainan Futsal ... 10

2. Teknik Dasar Futsal ... 16

a. Mengontrol dan Menggiring Bola ... 17

b. Menendang (Kicking) ... 19

c. Mengoper Bola (Passing) ... 28

d. Shooting ... 29


(3)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Koordinasi ... 30

4. Hasil ... 32

1. Kecepatan Tendangan ... 33

2. Ketepatan ... 35

3. Gol ... 36

B. KERANGKA TEORITIS ... 37

C. ANGGAPAN DASAR ... 38

D. HIPOTESIS ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 40

B. Pelaksanaan Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 42

D. Paradigma Penelitian ... 43

E. Definisi Operasional ... 44

F. Teknik Pengumpulan Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data ... 51

1. Analisis Deskriptif ... 51

2. Uji Normalitas ... 57

3. Uji Homogenitas ... 58

4. Uji Korelasi ... 58

5. Uji Regresi ... 60

B. Diskusi Penemuan ... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64


(4)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN


(5)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Study Deskriptif Pada Atlet UKM Futsal UPI

Aji Rasa Kurniawan

Futsal merupakan cabang olahraga permainan yang digemari oleh masyarakat, baik perkotaan maupun pedesaan. Futsal adalah permainan beregu, setiap regu berjumlah 5 orang termasuk 1 orang penjaga gawang. Tujuan bermain futsal adalah memasukan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan mencegah gawang sendiri kemasukan bola oleh lawan dengan memanipulasi bola menggunakan kaki, paha, dada, kepala dan tangan bagi penjaga gawang. Untuk memasukan bola ke gawang lawan perlu menguasai keterampilan-keterampilan dasar menendang khususnya keterampilan shooting. Shooting yang baik adalah shooting yang cepat laju arah bolanya serta mempunyai tingkat keakuratan yang sangat baik sehingga sulit untuk diantisipasi oleh penjaga gawang tim lawan dan menghasilkan gol. Permasalahan dalam penelitian ini adalah hubungan antara koordinasi mata-kaki dengan hasil shooting 8 meter cabang olahraga futsal. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet UKM Futsal UPI, dengan sampel sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa

“Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki dengan hasil shooting 8 meter”, namun terdapat pengaruh sebesar 5,8% dan 94,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

Kata kunci: Futsal, Koordinasi Mata-Kaki, Hasil Shooting (Kecepatan dan Ketepatan)


(6)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan. Futsal adalah kata yang digunakan secara internasional untuk permainan sepakbola dalam ruangan. Kata itu berasal dari kata FUTbol atau FUTEbol (dari bahasa Spanyol atau Portugal yang berarti permainan sepakbola) dan SALon atau SALa (dari bahasa Prancis atau Spanyol yang berarti dalam ruangan) (Murhananto, 2006). Secara resmi, badan sepakbola dunia FIFA (Federation International of Football Association) menyebutkan futsal pertama kali dimainkan di Montevideo, Uruguay, tahun 1930. Saat itu, Juan Carlos Ceriani memperkenalkan pertandingan sepakbola lima lawan lima untuk suatu kompetisi bagi remaja. Pertandingan itu dilakukan di lapangan basket. Pertandingan itu tidak memakai dinding pembatas, artinya ada kesempatan bola keluar lapangan dan terjadi tendangan ke dalam. Saat itu pertandingan dilakukan di dalam ruangan maupun di luar.

Futsal memang mirip dengan sepakbola pada umumnya. Sama-sama menggunakan lapangan, meskipun boleh di dalam ruangan. Beberapa pemain saling bekerjasama untuk memasukan bola ke gawang yang dijaga seorang penjaga gawang. Ukuran bola lebih kecil, gawangnya juga lebih kecil. Namun, bila dicermati ada beberapa perbedaan prinsip yang harus dipahami seorang pemain futsal. Dalam peraturan diketahui bahwa futsal dimainkan dalam lapangan yang berukuran lebih kecil, dengan jumlah pemain yang hanya lima orang, dan gawang yang lebih kecil, bola yang digunakanpun lebih kecil dan berat. Beberapa perbedaan itu memberikan karakter yang berbeda antara futsal dengan sepakbola.


(7)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Futsal ditegaskan juga oleh Murhananto (2006: 4) yaitu:

Permainan futsal adalah permainan bola dengan kecepatan. Kunci pokoknya adalah ball feeling. Artinya bagaimana menggunakan perasaan saat menyentuh bola dengan kaki. Penggunaan kaki memang harus terampil seperti penggunaan tangan. Dengan begitu, bola dapat dimainkan dengan leluasa.

Karena lapangan lebih kecil, pemain harus bergerak lebih lincah. Bila tidak, gawang akan lebih cepat kebobolan. Lapangan yang kecil juga menyebabkan pemain selalu dekat dengan lawan, sehingga pemain futsal harus cepat dan lincah bergerak. Pergerakan tanpa bola harus terus dilakukan. Karenanya kondisi fisik pemain futsal harus prima. Selain kondisi fisik yang prima pemain futsal harus menguasi beberapa teknik bermain futsal dengan baik.

Karakteristik bermain futsal yang khas terutama pada ciri bermain yang menekankan pada peraturan ketat yang meminimalisir terjadinya body contact. Lapangan yang lebih kecil, tingkat tempo permainan yang cepat dan taktis, dengan waktu bermain lebih sedikit mengharuskan para pemain bermain, berinteraksi lebih cepat, dan inten diantara pemain dalam merebut bola, mengumpan, atau berusaha mencetak gol.

Futsal tidak hanya sebagai olahraga untuk membangun fisik daya tahan prima. Futsal merupakan permainan yang dapat membantu proses peningkatan kemampuan yang dimiliki terutama teknik, taktik, strategi, dan mental. Ditegaskan oleh John D. Tenang (2008: 16) bahwa: “Futsal ternyata sangat efektif menumbuhkembangkan kemampuan pemain pemula dengan mengasah keterampilan bermain bola di lapangan rumput”. Keterampilan menurut Mahendra (1998: 146) adalah: “Kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum”. Jadi futsal juga bisa dijadikan metode untuk mengasah keterampilan kita dalam bermain bola dengan baik.


(8)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan bermain futsal adalah memasukan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga agar gawang tidak kemasukan dengan memanipulasi bola dengan kaki, dada, kepala, dan tangan (khusus penjaga gawang). Jadi, tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenang pertandingan. Murhananto (2006: 36) menjelaskan bahwa:

“Gol dapat dikatakan ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan di bawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan, dibawa, atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang”. Proses terjadinya gol pada olahraga futsal bisa diperoleh diantaranya dari tendangan sudut, tendangan hukuman (tendangan bebas, tendangan penalti 10 meter, tendangan penalti 6 meter), tendangan ke dalam dengan terlebih dahulu mengenai anggota tubuh pemain, tendangan langsung baik dari pemain maupun penjaga gawang.

John D. Tenang (2008:69) menyebutkan beberapa teknik-teknik dasar yang harus dikuasai pemain futsal adalah sebagai berikut:

1. Mengontrol dan menggiring bola.

Melakukan sentuhan pertama yang sempurna merupakan skill yang vital bagi pemain dalam mengontrol bola ketika menerima operan dari rekannya. Ada beberapa cara mengontrol bola, yakni dengan kaki, dada, dan paha.

2. Menendang (kicking).

Dalam permainan futsal, menendang bola tidak harus kencang, kecuali saat mencetak gol. Bola harus ditendang pelan atau lazy pass. Ini sesuai dengan karakteristik futsal sebagai olahraga yang mengutamakan passing game, yakni permainan dengan operan-operan pendek. Menendang bola memang mudah, tapi harus dilakukan dengan benar. Perlu latihan rutin karena menendang bola untuk


(9)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengumpan, mengoper, atau menyarangkan bola ke gawang atau mencetak gol tidak sama, bergantung pada situasi saat pertandingan.

3. Mengoper bola (passing).

Pengaturan langkah yang tepat bertujuan agar bola bisa digulirkan dengan sempurna dan terukur sehingga memudahkan rekan pemain lain untuk menerimanya dengan baik. Yang sering terjadi, pemain melakukan umpan atau tendangan tanpa mengontrol atau menghentikan bola terlebih dahulu, tetapi langsung menendangnya.

4. Shooting

Shooting adalah menendang bola dengan keras ke gawang guna mencetak gol. Ini juga merupakan bagian tersulit karena perlu kematangan dan kecerdikan pemain dalam menendang bola agar tidak bisa dijangkau atau ditangkap oleh penjaga gawang. Tendangan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa dengan tendangan voli, half volley, atau menyusur tanah. Itu bergantung pada posisi, sudut tendang, pergerakan, serta saat sebelum menendang.

5. Menyundul (heading).

Teknik ini memerlukan latihan rutin karena tidak mudah melakukannya. Pemain harus menjaga keseimbangan, ketepatan waktu, dan kecermatan dalam membaca arah sehingga bola bisa disundul dengan baik dan sempurna.

Teknik-teknik dasar permainan futsal harus dikuasai dengan baik oleh pemain futsal. Pada saat menendang langsung ke gawang yang harus dikuasai adalah teknik menendang bola (shooting) yang baik. Pada permainan futsal biasanya tendangan langsung dilakukan dengan keras. Hal ini disebabkan karena ukuran gawang yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan gawang sepak bola. Tentu saja tidak hanya keras tetapi masih tetap harus ada unsur ketepatan pada


(10)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saat menendang, sehingga bola dapat masuk ke gawang dengan arah sasaran yang diinginkan dan tidak terjangkau oleh penjaga gawang.

Power tendangan tersebut dihasilkan oleh daya ledak otot tungkai, yang merupakan salah satu dari komponen biomotorik yang penting dalam kegiatan olahraga, termasuk cabang olahraga futsal dalam melakukan tendangan (shooting). “Daya otot (muscular power) kemampuan untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam yang sependek-pendeknya” (M. Sajoto, 1995:8). Lebih lanjut U. Jonath (1998:190) menyatakan bahwa “Daya ledak merupakan kemampuan sistem otot untuk mengatasi tahanan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi dimana sebagai daya cepat”. Adapun pengaruhnya dalam olahraga futsal dapat dilihat dari tendangan (Shooting), yaitu pada saat kaki menendang bola untuk menghasilkan power tendangan yang sangat keras.

Untuk mencapai tingkat ketepatan yang baik dengan power tendangan yang kuat perlu ditunjang dengan tingkat koordinasi tubuh yang baik pula. Dalam Jurnal Ilmu Kepelatihan (2002:56) disebutkan bahwa “Dengan banyaknya gerakan yang harus dilakukan dalam satu waktu yang berdekatan maka keberhasilan seseorang dalam melakukan gerakan tersebut harus ditunjang oleh koordinasi yang baik”. Harsono (1988:220) “Seorang atlit dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan yang masih baru baginya”. Maka untuk untuk mendapat tingkat ketepatan yang baik sangat diperlukan koordinasi yang baik pula.

Keterampilan gerak menendang bola ke gawang dalam permainan futsal dimana pelaku harus dapat melakukan ancang-ancang dan sedikit berlari dan diakhiri dengan melakukan tendangan bola kearah gawang. Dalam gerakan tersebut pelaku melibatkan koordinasi mata-kaki (foot - eye coordination). Berdasarkan uraian tersebut, maka yang dimaksud dengan koordinasi dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang melakukan suatu pola gerakan yang


(11)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompleks yang membutuhkan keterampilan. Koordinasi antara mata-kaki bercirikan keterpaduan informasi visual dengan anggota badan.

Dengan ukuran gawang yang relatif kecil, ditambah dijaga oleh seorang penjaga gawang, proses terjadi gol dalam permainan futsal bisa dikatakan gampang-gampang susah. Keterampilan dasar shooting sangat diperlukan untuk untuk menciptakan sebuah gol, apalagi gawang yang dijaga seorang penjaga gawang yang lumayan bagus. Maka tendangan ke gawang harus memerlukan tingkat kecepatan dan keakuratan yang mumpuni.

Menurut penjelasan diatas hasil dari tendangan ke gawang yang dilakukan pemain futsal ialah gol dengan dua unsur yaitu ketepatan dan kecepatan hasil tendangan tersebut. Dalam kaitan pentingnya power tendangan, koordinasi dan ketepatan tendangan atlet futsal saat melakukan tendangan langsung, maka peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penulis

mengambil judul “Hubungan Antara koordinasi mata-kaki dengan Hasil Shooting

8 meter Cabang Olahraga Futsal ( Study Deskriptif pada Atlet Futsal UKM Futsal UPI)”.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitiannya terhadap atlet futsal UKM UPI dikarenakan melihat prestasi UKM futsal UPI sudah tidak diragukan lagi, terbukti dengan banyaknya gelar yang didapat oleh UKM futsal tersebut dan pemain-pemain yang cukup disegani oleh tim lawan. Prestasi tersebut tentunya ditunjang oleh pemain-pemain yang berkualitas, mempunyai dan menguasai teknik-teknik dasar futsal yang mumpuni dan tentunya kerja sama tim yag baik.

B. MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba mengemukakan suatu permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini, yaitu: “Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata - kaki dengan hasil shooting 8 meter pada atlet futsal UKM futsal Universitas Pendidikan Indonesia?”


(12)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan masalah penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: “Ingin mengetahui hubungan yang signifikan antara koordinasi mata - kaki dengan hasil shooting 8 meter pada atlet futsal UKM futsal Universitas Pendidikan Indonesia”.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian lainnya adalah:

1. Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian, b. Mengembangkan ilmu yang sudah diperoleh dalam masa kuliah.

2. Bagi Institusi

a. Dapat mengetahui hubungan antara koordinasi mata – kaki dengan hasil shooting 8 meter pada atlit UKM futsal UPI,

b. Menambah daftar skripsi dalam bidang kajian kecabangan olahraga terhadap bidang olahraga futsal bagi perpustakaan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan dan juga Program Studi Ilmu Keolahragaan.

3. Bagi Keilmuan

a. Sebagai bahan tambahan dan referensi keilmuan khususnya untuk Program Studi Ilmu Keolahragaan yang memberikan ilmu mengenai teknik dasar futsal dan hubungan koordinasi mata – kaki dengan hasil shooting 8 meter pada olahraga futsal,

b. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.


(13)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan untuk mengatasi atlet-atlet untuk futsal yang mempunyai tingkat koordinasi yang rendah,

b. Dapat dijadikan bahan acuan untuk mengatasi atlet-atlet UKM futsal yang mempunyai tingkat akurasi yang rendah,

c. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai koordinasi mata – kaki dan shooting 8 meter pada olahraga futsal.


(14)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Sesuai dengan penelitian ini, tujuan penelitian dititik beratkan untuk mengetahui gambaran tentang hubungan antara koordinasi mata- kaki dengan hasil Shooting 8 meter.

Adapun metode yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif, menurut Nazir (2005:54): “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang”. Dalam metode deskriptif, tujuan yang hendak dicapai adalah

menggambarkan atau mendeskripsikan fakta-fakta, atau sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Nazir (2005:54) mengungkapkan tentang tujuan metode deskriptif, “Tujuan metode deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, serta hubungan antar penomena yang diselidiki”.

Kemudian juga mengenai metode deskriptif, Surakhmad (2002:139) mengemukakan sebagai berikut :

“Metode deskriptif bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada

masa sekarang karena banyak sekali ragam penelitian demikian, metode deskriptif lebih merupakan istilah umum yang mencakup berbagai teknik deskripsi. Diantaranya ialah penyelidikan yang menuturkan menganalisa dan mengklasifikasi, penyelidikan dengan teknik survey, dengan teknik interview, angket observasi, atau dengan teknik tes”.


(15)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data saja, tetapi meliputi analisa dan tafsiran mengenai arti dari data itu sendri. Sifat umum dari metode deskriptif dikemukakan oleh Surakhmad (1988:39) sebagai berikut :

“Metode penelitian deskriptif adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, permasalahannya adalah tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, suatu kegiatan dengan kegiatan lain, pandangan, sikap yang Nampak, atau tentang suatu proses yang sedang berlangsung”.

Dari pernyataan Surakhmad tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat umum dari segala bentuk deskriptif adalah menuturkan dan menafsirkan data. Ciri khusus dari metode deskriptif antara lain tertuju pada pemecahan masalah yang pada masa sekarang dan masalah-masalah tertentu yang dianggap populer.

Mengenai ciri khusus dari metode deskriptif antara lain dikemukakan oleh Surakhmad (2002:140) sebagai berikut :

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah-masalah yang atual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa (karena metode ini sering juga disebut metode analisis).

Dalam penelitian deskriptif yang akan penulis lakukan, informasi atau data akan diperoleh melalui pemberian instrument tes, yaitu berupa tes koordinasi mata-kaki (Passing) dan tes shooting 8 meter kepada populasi atau sampel. Data yang diperoleh akan disusun dan diolah sehingga dapat ditetapkan untuk mencari sebuah kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, teknik dan alat yang digunakan dalam meneliti, serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, yaitu menggunakan teknik atau metode survey. Mengenai metode survey Nazir (2005:55) mengungkapkan : “Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang intitusi social, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah”. Dalam metode survey penelitian dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap


(16)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

sejumlah individu atau unit, baik secara sensus maupun dengan menggunakan sampel.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah metode penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat sekarang yang nampak dalam satu situasi. Data yang diperoleh itu dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan. Hal ini merupakan cara yang akan dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Oleh karena hal diatas, maka penulis menggunakan metode deskriptif dalam pelaksanaan penelitian ini. Hal ini dikarenakan penelitian ini ingin mengungkapkan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa penelitian ini ingin meneliti sejauh mana hubungan antara koordinasi mata dan kaki dengan hasil shooting 8 meter dalam permainan futsal.

B. Pelaksanaan Penelitian

Adapun waktu penelitian adalah saat penelitian itu akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini data dan informasi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti diambil pada saat atlet libur latihan dan dilaksanakan di gerlong futsal Bandung. Oleh karena itu, peneliti merencanakan pengambilan data akan dilakukan pada tanggal 3 april 2014. Instrumen berupa tes akan diberikan kepada sampel penelitian sebanyak 20 orang. Sebelum para sampel melakukan tes tersebut penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara dalam setiap instrumen tes supaya didapatkan hasil yang diharapkan.

C. Populasi dan Sampel

Dalam pemecahan masalah penelitian diperlukan adanya data. Data ini diperoleh dari objek penelitian atau populasi yang diselidiki. Sugiyono (2012: 117) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:


(17)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal Pria Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang aktif sebanyak 30 orang. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Berkaitan dengan ini Sugiyono (2012: 118) mengemukakan: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh poopulasi tersebut”. Sesuai dengan anggapan tersebut maka penulis

mengambil sampel atlet anggota UKM futsal UPI sebanyak 20 orang. Alasan penulis mengambil sampel tersebut dikarenakan kualitas dari anggota UKM futsal tersebut, dan keterbatasan waktu penelitian. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Sugiyono (2012: 124)

mengemukakan: “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.”

D. Paradigma Penelitian

Dalam penelitian yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Sugiyono (2012:65) mengemukakan bahwa: “Pola hubungan antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma penelitian”.

Jadi, paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang digunakan. Berdasarkan hal ini maka bentuk paradigma dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

r


(18)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

Bagan 3.1 Paradigma Sederhana Keterangan:

X= Koordinasi Mata-Kaki Y= Hasil shooting 8 meter r = Korelasi

Langkah-langkah penelitian di deskripsikan dalam bagan seperti berikut:

Bagan 3.2

Langkah-langkah Penelitian

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari interpretasi yang salah dalam penelitian ini, ada beberapa istilah yang harus diberikan penjelasan antara lain:

1. Hubungan adalah suatu kaitan antara variabel yang satu dengan yang lainnya. Purwadarminta (1998 :158).

2. Korelasi Menurut Arikunto (1998:249) “penelitian korelasi bertujuan untuk

menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya Masalah

Populasi

Sampel

Validitas dan Reliabilitas Tes Koordinasi Mata-Kaki dan Shooting 8 meter

Tes Shooting 8 meter

Kesimpulan Analisis Data Tes koordinasi


(19)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

hubungan serta berarti tidaknya hubungan itu”. Dari pernyataan tersebut penulis mengartikan korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dan memiliki tingkat keeratan.

3. Futsal adalah versi kecil dari sepakbola outdoor dimana dua tim berbeda secara berlawanan (dua sisi) saling menyerang dengan tujuan menciptakan goal (bola masuk gawang). Futsal dimainkan dilapangan lebih kecil dengan pemain lebih sedikit (5 orang) dan bola yang digunakan berukuran lebih kecil pula.

4. Koordinasi adalah “suatu kemampuan biomotorik yang kompleks” (Harsono,

1988: 219). Dalam hal ini koordinasi mata-kaki.

5. Tendangan/Shooting adalah menendang bola dengan keras ke gawang guna mencetak gol”, (John D. Tenang, 2008: 84).

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan daripada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian (Emory, 1985). Pernyataan ini sejalan dengan Sugiyono (2012; 148) yang menyatakan:

“Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Sesuai dengan desain yang digunakan dalam desain penelitian ini, maka instrument pengumpulan data dilakukan dengan tes koordinasi mata-kaki dan tes shooting 8 meter pada cabang olahraga futsal.


(20)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

A. Tes Koordinasi Mata-Kaki

Tes koordinasi mata-kaki model A yang diadopsi dari Awaludin Ramadiarsyah (2013) yang memiliki validitas sebesar 0.90 dan reabilitas sebesar 0.63.

a. Tujuan

Tujuan dari tes koosrdinasi ini ialah mengukur tingkat koordinasi seseorang.

b. Sarana/ Alat

- Area tes dan area target berupa dinding yang rata - Bola futsal

- Stopwatch - Kapur - Alat tulis - Pluit

c. Tatacara Pelaksanaan Tes

- Testee berdiri dibelakang garis tembak dengan jarak 1.83 meter dari target area (dinding).

- Testee mulai melakukan tendangan ke arah target area setelah terdengar bunyi pluit.

- Testee melakukan tendangan kearah target area dan menahannya kembali lalu menendang lagi dengan posisi kaki berada di belakang garis batas yang telah ditentukan.

- Testee diberi satu kali kesempatan berdurasi 20 detik.

d. Petunjuk Penilaian

- Hitung jumlah tendangan yang berhasil mengenai sasaran dan kembali lagi dengan melewati garis batas.


(21)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

- Apabila testee menahan bola menggunakan tangan maka di kurangi 1 point.

e. Tes dinyatakan gagal bila

- Bola ditahan tidak di belakang atau tepat di garis batas. - Bola ditendang tidak di belakang garis batas.

- Bola yang ditendang melewati target area (tembok) yang telah di tentukan

Adapun gambar untuk melakukan tes koordinasi model A

4 m

2.5 m

Gambar 3.3

Tes Koordinasi Mata-Kaki Model A

B. Tes Shooting 8 meter

Tes keterampilan shooting diadopsi dari skripsi Asep Sumpena (2008) memiliki validitas sebesar 0,886 dan reabilitas sebesar 0,866.

a. Tujuan

Tujuan untuk mengukur kemampuan dalam menendang bola ke arah gawang (mencetak gol), dengan target yang telah ditentukan, serta kecepatan yang telah ditentukan pula.

1.5 m


(22)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

b. Sarana/Alat

- Bola futsal - Gawang dengan ukuran standar - Stop Watch - Tali

- Kapur

c. Tatacara Pelaksanaan Test

Pelaku melakukan tendangan langsung ke arah gawang yang telah ditandai dengan tali dan ditandai dengan skor-skor yang berbeda-beda. Hasil tendangan dianggap sah apabila waktu tempo bola yang telah ditendang kurang dari 0,5 detik, dan bola mengarah masuk ke gawang baik itu tengah, maupun samping. Diberikan satu kali kesempatan melakukan tendangan. Hasil tendangan dinyatakan gagal apabila waktu yang ditempuh lebih dari 0,5 detik dan apabila bola tidak masuk ke gawang.

d. Cara Penilaian

Jumlah skor dari satu kali kesempatan tendangan. Untuk gambar tes shooting dapat dilihat pada gambar

7 5 3 1 3 5 7

Gambar 3.4

Gambar Tes Shooting 8 meter

2. Prosedur Pengolahan Data

Prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:


(23)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

a. Mengumpulkan data tes koordinasi mata-kaki dan tes shooting 8 meter dalam permainan futsal.

b. Menghitung skor dari setiap tes dengan menggunakan Program Statistik (SPSS).

Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut agar dapat ditarik kesimpulan. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif (Sugyono, 1998) “Statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang berfungsi untuk mengumpulkan data, menentukan nilai-nilai statistik dan pembuatan diagram atau grafik mengenai suatu hal agar dapat lebih mudah dibaca dan dipahami.

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum menggunakan suatu instrumen berupa tes dalam suatu penelitian, sebelumnya instrumen tes tersebut harus di uji coba terlebih dahulu kepada subjek dengan keadaan yang sama namun bukan sampel yang diteliti. Peneliti mengadakan uji validitas dan realibitas dengan menggunakan instrumen tes yang sudah diteliti oleh penelitian sebelumnya, uji validitas tes koordinasi mata-kaki sebelumnya di uji cobakan oleh Awaludin Ramardiansyah (2013) sedangkan tes tendangan 8 meter oleh Asep Sumpena (2008). Berikut adalah hasil tes yang telah di validitaskan oleh penelitian sebelumnya sebagai berikut:

a. Koordinasi Mata-kaki

Hasil uji validitas dan reliabilitas dari hasil pengujian instrument data analisis dengan teknik statistik perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 16.0. Adapun hasil pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 3.5

Validitas dan Reliabilitas Koordinasi Mata-Kaki

No Tes Koordinasi Mata-kaki Validitas


(24)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dari tabel 3.5, Menurut

Nisfiannoor Muhammad (2009:229), bahwa “untuk menyatakan bahwa butir valid

atau tidak valid digunakan patokan 0,2”. Berdasarkan hasil uji tes koordinasi mata-kaki yang memiliki nilai diatas 0,2 berarti item dari tes koordinasi mata-kaki adalah valid dan reliabel.

b. Tes Tendangan 8 Meter

Hasil uji validitas dan reliabilitas dari hasil pengujian instrument data analisis dengan teknik statistik perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 16.0. Adapun hasil pengujiannya sebagai berikut:

Tabel 3.6

Validitas dan Reliabilitas Shooting 8 meter

Berdasarkan hasil uji tes koordinasi mata-kaki yang memiliki nilai diatas 0,2 berarti item dari tes tendangan 8 meter adalah valid dan reliabel.

4. Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan Pearson Correlation dengan alpha level 0,05. Analisis data penelitian ini dioperasikan dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 16.0.

1. Tes Model A (1,83Meter) 0,90

0,63

Tes Tendangan 8 Meter

Validitas Reliabilitas


(25)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu \


(26)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian

ini adalah “Tidak Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Koordinasi Mata-Kaki dengan

Hasil Shooting 8 meter Atlet UKM Futsal UPI”.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan berdasarkan kesimpulan yang telah penulis ungkapkan, maka penulis menyarankan beberapa hal seperti berikut:

1. Bagi para pembina ataupun pelatih UKM Futsal UPI maupun UKM lain sebaiknya memberikan latihan lebih intensif lagi dan sebaiknya memberikan pembinaan dari segi psikologisnya juga harus diasah.

2. Bagi atlet/sampel sebaiknya pada saat diadakan penelitian lebih serius dalam melaksanakan tesnya agar hasil penelitian lebih memuaskan dan memberikan gambaran hasil yang lebih nyata.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian tentang hubungan koordinasi mata-kaki dengan hasil shooting 8 meter dalam olahraga permainan futsal, perlu kiranya untuk meneliti lebih lanjut dengan populasi dan sampel yang berbeda dan lebih banyak serta didasari oleh ajian teori yang lebih mendalam, sehingga hasilnya akan memberikan gambaran lebih nyata terhadap penguasaan teknik dasar pada saat melakukan tendangan.

4. Bagi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai institusi yang berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan olahraga baik formal maupun non-formal sebaiknya lebih banyak mengadakan seminar maupun pelatihan atau semacamnya mengenai berbagai macam cabang olahraga khususnya futsal.


(27)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2005. AnalisisKinerjaKeuangan Dan PerencaanKeuangan Perusahaan. PT. GramediaPustakaUtama: Jakarta

Ang, Robert. 1997. BukuPintarPasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide To Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. EdisiRevisi. Jakarta: RinekaCipta

BEI. 2010. BukuPanduanIndeksHargaSaham Bursa Efek Indonesia

Berstein, Leopold A. 1983. Financial Statement Analysis, Theory Application, And Interpretation. 3rd Ed. Richard D. Irwin

Brigham, Eugene Dan Joel F. Houston. 2001. ManajemenKeuangan. EdisiKedelapan. Jakarta: Erlangga

Courtis, J.K, 1987. Modeling A Financial Ratio, Categorized Frame Work, Journal Of Business Finance And Accounting, Winter:201-224

Fahmi, Irham. 2013. RahasiaSahamdanObligasi. Bandung: Alfabeta

Harahap, SofyanSyafri. 2008. AnalisisKritisAtasLaporanKeuangan. Jakarta: PT . Raja GrafindoPersada

Hariyani, Iswi, Serfianto. 2010. BukuPintarHukumBisnisPasar Modal.Jakarta :TransmediaPustaka

Husnan, Suad. 225. Dasar-DasarTeoriPortofoliodanAnalisisSekuritas. Yogyakarta: UPP Amp Ykpn

Jogiyanto. 2008. TeoriPortofolio Dan AnalisisInvestasi. Yogyakarta: BPFE

Kasmir. 2008. AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta :RajawaliPers

Munawir, S . 2010. AnalisisLaporanKeuangan. Yogyakarta: Liberty

Sambas danMaman. 2007. AnalisisKorelasi, Regresi, Dan JalurDalamPenelitian. PustakaSetia: Bandung

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal Dan ManajemenPortofolio. Jakarta: Erlangga

Siamat, Dahlan. 2004. ManajemenLembagaKeuangan. Jakarta: LembagaPenerbit FE Universitas Indonesia


(28)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subramanyamdan John J. Wild. 2010. AnalisisLaporanKeuangan, Edisi 10. Jakarta: SalembaEmpat

Sugiyono. 2009. StatistikaUntukPenilaian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. MetodePenelitianKuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. AnalisisInvestasi Dan ManajemenPortofolio. Yogyakarta: BPFE

Umar, Husein. 2008. DesainPenelitianAkuntansiKeperilakuan. PT. RajagrafindoPersada: Jakarta

Waspada, Ikaputera. 2010. PengetahuanPasar Modal Dan Portofolio (AnalisisPraktisPasar Modal). Bandung: Laboratorium PEK UniversitasPendidikan Indonesia

Widoatmodjo, Sawidji. 2005. Cara SehatInvestasi Di Pasar Modal. Jakarta: Media Komputindo

JurnaldanKaryaIlmiah

Budialim, Giovani. 2013. PengaruhKinerjaKeuangan Dan RisikoTerhadap Return Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.JurnalIlmiahMahasiswaUniversitas Surabaya Vol. 2 No.1

Faried, AbsiRachman. 2008. AnalisisPengaruhFaktor Fundamental Dan NilaiKapitalisasiPasarTerhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002-2006.Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.

Hernendiastro, Andre. 2005. PengaruhKinerja Perusahaan Dan KondisiEkonomiTerhadap ReturnSahamDenganMetodeIntervalling (StudiKasusPadaSaham-Saham LQ45. Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.

Malintan, Rio. 2012. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio, dan return on asset terhadap return sahamperusahaanpertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia

tahun

2005-2010.SkripsiSarjanapadaAkuntansiFakultasEkonomidanBisnis.Universita sBrawijaya: tidakditerbitkan.


(29)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MamikMardiani, Topowijono, dan M.G. Wi Endang NP. 2011. Penilaiankinerjakeuanganperusahaanmenggunakananalisisrasiokeuanga ndankonsepEVA (Economic Value Added) (Studipada PT. HM Sampoerna, Tbk yang terdaftar di BEI periodetahun 2009-2011).FakultasIlmuAdmisnistrasi. UniversitasBrawijaya: tidakditerbitkan.

Prihantini, Ratna. 2009. AnalisisPengaruhInflasi, NilaiTukar, ROA, DER Dan CR Terhadap Return Saham (Studikasussaham industry real estate and property yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2003-2006).Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.

Internet

PT. PEFINDO [9 April 2014] http://new.pefindo.com

Okezone [8 April 2014]

http://economy.okezone.com

BURSA EFEK INDONESIA [13 Maret 2014] http://www.idx.co.id

SINDO [10 Juni 2014]

http://www.sindotrijaya.com/news/detail/5287/prospek-ekonomi-2014-dinilai-memiliki-peluang-positif-bagi-indonesia#.U5ZnzCg09kM

KOMPAS [10 Juni 2014]

http://m.kompasiana.com/post/read/631625/1/sekilas-ekonomi-indonesia-2014.html

Bank Indonesia [29 Juni 2014]


(1)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

\

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dari tabel 3.5, Menurut Nisfiannoor Muhammad (2009:229), bahwa “untuk menyatakan bahwa butir valid atau tidak valid digunakan patokan 0,2”. Berdasarkan hasil uji tes koordinasi mata-kaki yang memiliki nilai diatas 0,2 berarti item dari tes koordinasi mata-kaki adalah valid dan reliabel.

b. Tes Tendangan 8 Meter

Hasil uji validitas dan reliabilitas dari hasil pengujian instrument data analisis dengan teknik statistik perangkat lunak Statistical Product and Service

Solution (SPSS) for Windows versi 16.0. Adapun hasil pengujiannya sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Validitas dan Reliabilitas Shooting 8 meter

Berdasarkan hasil uji tes koordinasi mata-kaki yang memiliki nilai diatas 0,2 berarti item dari tes tendangan 8 meter adalah valid dan reliabel.

4. Analisis Data

Analisis data penelitian ini menggunakan Pearson Correlation dengan

alpha level 0,05. Analisis data penelitian ini dioperasikan dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Windows versi 16.0.

1. Tes Model A (1,83Meter) 0,90

0,63

Tes Tendangan 8 Meter

Validitas Reliabilitas


(2)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(3)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian

ini adalah “Tidak Terdapat Hubungan yang Signifikan antara Koordinasi Mata-Kaki dengan

Hasil Shooting 8 meter Atlet UKM Futsal UPI”.

B. Saran

Dari hasil penelitian dan berdasarkan kesimpulan yang telah penulis ungkapkan, maka penulis menyarankan beberapa hal seperti berikut:

1. Bagi para pembina ataupun pelatih UKM Futsal UPI maupun UKM lain sebaiknya memberikan latihan lebih intensif lagi dan sebaiknya memberikan pembinaan dari segi psikologisnya juga harus diasah.

2. Bagi atlet/sampel sebaiknya pada saat diadakan penelitian lebih serius dalam melaksanakan tesnya agar hasil penelitian lebih memuaskan dan memberikan gambaran hasil yang lebih nyata.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian tentang hubungan koordinasi mata-kaki dengan hasil shooting 8 meter dalam olahraga permainan futsal, perlu kiranya untuk meneliti lebih lanjut dengan populasi dan sampel yang berbeda dan lebih banyak serta didasari oleh ajian teori yang lebih mendalam, sehingga hasilnya akan memberikan gambaran lebih nyata terhadap penguasaan teknik dasar pada saat melakukan tendangan.

4. Bagi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai institusi yang berkaitan dengan pendidikan dan pembinaan olahraga baik formal maupun non-formal sebaiknya lebih banyak mengadakan seminar maupun pelatihan atau semacamnya mengenai berbagai macam cabang olahraga khususnya futsal.


(4)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agnes, Sawir. 2005. AnalisisKinerjaKeuangan Dan PerencaanKeuangan

Perusahaan. PT. GramediaPustakaUtama: Jakarta

Ang, Robert. 1997. BukuPintarPasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide To

Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek.

EdisiRevisi. Jakarta: RinekaCipta

BEI. 2010. BukuPanduanIndeksHargaSaham Bursa Efek Indonesia

Berstein, Leopold A. 1983. Financial Statement Analysis, Theory Application,

And Interpretation. 3rd Ed. Richard D. Irwin

Brigham, Eugene Dan Joel F. Houston. 2001. ManajemenKeuangan. EdisiKedelapan. Jakarta: Erlangga

Courtis, J.K, 1987. Modeling A Financial Ratio, Categorized Frame Work,

Journal Of Business Finance And Accounting, Winter:201-224

Fahmi, Irham. 2013. RahasiaSahamdanObligasi. Bandung: Alfabeta

Harahap, SofyanSyafri. 2008. AnalisisKritisAtasLaporanKeuangan. Jakarta: PT . Raja GrafindoPersada

Hariyani, Iswi, Serfianto. 2010. BukuPintarHukumBisnisPasar Modal.Jakarta :TransmediaPustaka

Husnan, Suad. 225. Dasar-DasarTeoriPortofoliodanAnalisisSekuritas.

Yogyakarta: UPP Amp Ykpn

Jogiyanto. 2008. TeoriPortofolio Dan AnalisisInvestasi. Yogyakarta: BPFE Kasmir. 2008. AnalisisLaporanKeuangan. Jakarta :RajawaliPers

Munawir, S . 2010. AnalisisLaporanKeuangan. Yogyakarta: Liberty

Sambas danMaman. 2007. AnalisisKorelasi, Regresi, Dan JalurDalamPenelitian. PustakaSetia: Bandung

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal Dan ManajemenPortofolio. Jakarta: Erlangga

Siamat, Dahlan. 2004. ManajemenLembagaKeuangan. Jakarta: LembagaPenerbit FE Universitas Indonesia


(5)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subramanyamdan John J. Wild. 2010. AnalisisLaporanKeuangan, Edisi 10. Jakarta: SalembaEmpat

Sugiyono. 2009. StatistikaUntukPenilaian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. MetodePenelitianKuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tandelilin, Eduardus. 2010. AnalisisInvestasi Dan ManajemenPortofolio.

Yogyakarta: BPFE

Umar, Husein. 2008. DesainPenelitianAkuntansiKeperilakuan. PT. RajagrafindoPersada: Jakarta

Waspada, Ikaputera. 2010. PengetahuanPasar Modal Dan Portofolio (AnalisisPraktisPasar Modal). Bandung: Laboratorium PEK UniversitasPendidikan Indonesia

Widoatmodjo, Sawidji. 2005. Cara SehatInvestasi Di Pasar Modal. Jakarta: Media Komputindo

JurnaldanKaryaIlmiah

Budialim, Giovani. 2013. PengaruhKinerjaKeuangan Dan RisikoTerhadap

Return Saham Perusahaan Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011.JurnalIlmiahMahasiswaUniversitas

Surabaya Vol. 2 No.1

Faried, AbsiRachman. 2008. AnalisisPengaruhFaktor Fundamental Dan

NilaiKapitalisasiPasarTerhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEI Periode 2002-2006.Tesis.UniversitasDiponegoro:

tidakditerbitkan.

Hernendiastro, Andre. 2005. PengaruhKinerja Perusahaan Dan KondisiEkonomiTerhadap ReturnSahamDenganMetodeIntervalling (StudiKasusPadaSaham-Saham LQ45. Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.

Malintan, Rio. 2012. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Price

Earning Ratio, dan return on asset terhadap return sahamperusahaanpertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia

tahun

2005-2010.SkripsiSarjanapadaAkuntansiFakultasEkonomidanBisnis.Universita


(6)

Aji Rasa Kurniawan , 2014

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MamikMardiani, Topowijono, dan M.G. Wi Endang NP. 2011.

Penilaiankinerjakeuanganperusahaanmenggunakananalisisrasiokeuanga ndankonsepEVA (Economic Value Added) (Studipada PT. HM Sampoerna, Tbk yang terdaftar di BEI periodetahun 2009-2011).FakultasIlmuAdmisnistrasi. UniversitasBrawijaya: tidakditerbitkan.

Prihantini, Ratna. 2009. AnalisisPengaruhInflasi, NilaiTukar, ROA, DER Dan CR

Terhadap Return Saham (Studikasussaham industry real estate and property yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode 2003-2006).Tesis.UniversitasDiponegoro: tidakditerbitkan.

Internet

PT. PEFINDO [9 April 2014] http://new.pefindo.com Okezone [8 April 2014]

http://economy.okezone.com

BURSA EFEK INDONESIA [13 Maret 2014] http://www.idx.co.id

SINDO [10 Juni 2014]

http://www.sindotrijaya.com/news/detail/5287/prospek-ekonomi-2014-dinilai-memiliki-peluang-positif-bagi-indonesia#.U5ZnzCg09kM

KOMPAS [10 Juni 2014]

http://m.kompasiana.com/post/read/631625/1/sekilas-ekonomi-indonesia-2014.html

Bank Indonesia [29 Juni 2014]