HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL | Kurniawan | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7996 16139 2 PB
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI
DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL
SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Setiabudi No. 229 Sukasari Bandung, Jawa Barat 40154
[email protected]
Abstrak (Times New Roman 10 Bold)
Shooting yang baik adalah shooting yang cepat laju arah bolanya serta mempunyai tingkat
keakuratan yang sangat baik sehingga sulit untuk diantisipasi oleh penjaga gawang tim lawan dan
menghasilkan gol. Permasalahan dalam penelitian ini adalah hubungan antara koordinasi matakaki dengan hasil shooting 8 meter cabang olahraga futsal. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode deskriptif dengan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah atlet UKM Futsal UPI, dengan sampel sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki dengan
hasil shooting”.
Kata kunci: koordinasi Mata-Kaki, Shooting, Kecepatan, dan ketepatan
PENDAHULUAN
Permainan futsal (Murhananto 2006;4)
adalah permainan bola dengan kecepatan.
Kunci pokoknya adalah ball feeling. Artinya
bagaimana menggunakan perasaan saat
menyentuh bola dengan kaki. Penggunaan kaki
memang harus terampil seperti menggunakan
tangan. Dengan begitu,bola dapat dimainkan
dengan leluasa. Tujuan bermain futsal adalah
memasukan bola ke gawang lawan sebanyak
mungkin dan berusaha menggagalkan serangan
lawan untuk melindungi atau menjaga agar
gawang tidak kemasukan dengan memanipulasi
bola dengan kaki, dada, kepala, dan tangan
(khusus penjaga gawang). Jadi, tim yang
mencetak jumlah gol paling banyak selama
pertandingan adalah pemenang pertandingan.
Mengingat karakteristik permainan futsal
yang cepat dan reaktif maka perlu ditunjang
dengan tingkat koordinasi tubuh atau bagian
tubuh yang baik.
Dalam Jurnal Ilmu
Kepelatihan (2002:56) disebutkan bahwa
“Dengan banyaknya gerakan yang harus
dilakukan dalam satu waktu yang berdekatan
maka keberhasilan seseorang dalam melakukan
gerakan tersebut harus ditunjang oleh koordinasi
yang baik”. Harsono (1988:220) “Seorang atlit
dengan koordinasi yang baik bukan hanya
mampu melakukan suatu keterampilan secara
sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat
dapat melakukan keterampilan yang masih baru
baginya”. Menurut D. Allen Phillips dan E.
Hornak (dikutip dari Jurnal Ilmu Kepelatihan
2002: 55) koordinasi adalah kemampuan
melakukan suatu gerakan pada gerakan yang
membutuhkan keterampilan. Koordinasi juga
merupakan bagian integral dari kemampuan
motorik, pada kenyataannya pengertian
184
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
-
koordinasi telah dianggap sebagai padanan dari
kata kemampuan motorik dan keterampilan.
Salah satu keterampilan yang harus
dimiliki pemain futsal yakni Shooting
(tendangan ke gawang), dengan faktor ukuran
gawang futsal yang lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran gawang pada sepakbola dan
belum ditambah dengan adanya penjaga
gawang, maka tingkat kecepatan dan ketepatan
hasil shooting dalam permainan futsal dituntut
sangat tinggi. John D. Tenang (2008:84)
menyebutkan
bahwa;
Shooting
adalah
menendang bola dengan keras ke gawang guna
mencetak gol. Dalam gerakan tersebut pelaku
melibatkan koordinasi mata-kaki (foot - eye
coordination). Berdasarkan uraian tersebut,
maka yang dimaksud dengan koordinasi dalam
penelitian ini adalah kemampuan seseorang
melakukan suatu pola gerakan yang kompleks
yang membutuhkan keterampilan. Koordinasi
antara mata-kaki bercirikan keterpaduan hal ini
penulis tertarik untuk menghubungkan antara
koordinasi mata-kaki dengan kecepatan dan
ketepan hasil shooting dalam permainan futsal.
METODE
Metode yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah deskriptif. Sampel yang
diteliti adalah atlet UKM Futsal UPI yang aktif.
Pengambilan data dari sampel dilakukan pada
saat atlet libur latihan dan di laksanakan di
lapang Gerlong Futsal, tanggal 13 April 2014.
Populasi sebanyak 50 atlet laki-laki lebih yang
terdaftar sebagai atlet UKM Futsal UPI.
Namun, pada saat itu yang aktif latihan sebanyak
30 atlet laki-laki. Peneliti menggunakan teknik
purpusive sampling untuk menentukan sampel,
sehingga menjadi 20 atlet laki-laki UKM Futsal
UPI yang menjadi sampel.
Test Koordinasi Mata-Kaki
Tes koordinasi mata-kaki model A yang
diadopsi dari Awaludin Ramadiarsyah (2013)
yang memiliki validitas sebesar 0.90 dan
reabilitas sebesar 0.63.
Sarana / Alat
-
Area tes dan area target berupa dinding
yang rata
Bola futsal
Stopwatch
Kapur
Alat tulis
Pluit
Tatacara Pelaksanaan Tes
- Testee berdiri dibelakang garis tembak
dengan jarak 1,83 m dari target area
(dinding)
- Testee mulai melakukan tendangan
kearah target area setelah terdengar
bunyi peluit.
- Testee melakukan tendangan kearah
target area dan menahannya kembali
lalu menendang lagi dengan posisi kaki
berada di belakang garis batas yang
telah ditentukan.
- Testee diberi kesempatan satu kali
selama 20 detik.
Petunjuk Penilaian
- Hitung jumlah tendangan yang berhasil
mengenai sasaran dan kembali lagi
dengan melewati garis batas.
- Apabila
testee
menahan
bola
menggunakan tangan maka di kurangi 1
point.
Tes Dinyatakan Gagal Bila :
- Bola ditahan tidak di belakang atau tepat
di garis batas.
- Bola ditendang tidak di belakang garis
batas.
- Bola yang ditendang melewati target
area (dinding) yang telah ditentukan.
Adapun gambar untuk melakukan tes
koordinasi model A
1.5 m
4m
1,83 m
185
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Test Shooting
Tes keterampilan shooting diadopsi dari
skripsi Asep Sumpena (2008) memiliki validitas
sebesar 0,886 dan reabilitas sebesar 0,866.
Sarana / Alat
- Bola futsal
- Stopwatch
- Kapur
- Gawang dengan ukuran standar Futsal
- Tali
Tatacara Pelaksanaan Tes
Testee melakukan tendangan langsung ke
arah gawang yang telah ditandai dengan tali dan
ditandai dengan skor-skor yang berbeda-beda.
Hasil tendangan dianggap sah apabila waktu
tempo bola yang telah ditendang kurang dari 0,5
detik, dan bola mengarah masuk ke gawang baik
itu tengah, maupun samping. Diberikan satu
kali kesempatan melakukan tendangan. Hasil
tendangan dinyatakan gagal apabila waktu yang
ditempuh lebih dari 0,5 detik dan apabila bola
tidak masuk ke gawang.
Cara Penilaian
Jumlah skor dari satu kali kesempatan
tendangan. Untuk gambar tes shooting dapat
dilihat pada gambar berikut:
7
5
3
1
3
5
7
Dengan jarak lebar skor yaitu : 7 = 31 cm, 5
= 37 cm, 3 = 42 cm, 1 = 76 cm.
Prosedur Pengolahan Data dan Analisis
Prosedur pengolahan dan analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan
dengan : 1) Mengumpulkan data tes koordinasi
mata-kaki dan tes shooting, 2) Analisis data
menggunakan Pearson Correlation dengan
alpha level 0,05.
Dioperasikan dengan
menggunakan Statistical Product and Service
Solution (SPSS) for Windows versi 16.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Frekuensi dan Presentase Tes Koordinasi MataKaki
Jumlah
Frekuensi Presentase (%)
Skor
17
1
5
19
3
15
20
4
20
21
6
30
22
3
15
23
2
10
24
1
5
Jumlah
20
100
Berdasarkan tabel tersebut, bahwa jumlah
sampel yang memiliki jumlah terbanyak
pertama adalah dengan total skor tes koordinasi
mata-kaki 21 dengan presentase 30%, terbanyak
kedua dengan total skor 20 dengan presentase
20%, kemudian terbanyak ketiga ialah dengan
skor 19 dan 22 dengan frekuensi 15%, jumlah
skor terbanyak keempat ialah 23 dengan
presentase 10%, sedangkan untuk sampel yang
memiliki jumlah terkecil adalah dengan total
skor tes koordinasi mata-kaki 17 dan 24 dengan
jumlah presentase masing-masing 5%.
Frekuensi dan Presentase Tes Shooting
(Kecepatan)
Kecepatan Frekuensi
Presentase (%)
0.22
1
5
0.24
1
5
0.25
3
15
0.26
1
5
0.27
3
15
0.29
1
5
0.30
2
10
0.31
1
5
0.33
2
10
0.34
1
5
0.38
1
5
0.39
1
5
0.40
1
5
0.41
1
5
Jumlah
20
100
186
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Berdasarkan tabel diatas, bahwa jumlah
sampel
yang
paling
banyak
jumlah
presentasenya adalah dengan kecepatan
tendangan 0,25 dan 0,27 dengan presentase
sebanyak 15%, sedangkan jumlah presentasi
terbanyak kedua ialah 0,30 dan 0,33 dengan
jumlah presentase sebanyak 10% sedangkan
untuk jumlah presentase terkecil ialah 0,22,
0,24, 0,26, 0,29, 0,31, 0,34, 0,38, 0,39, 0,40,
0,41 dengan jumlah presentase sebanyak 5%.
Frekuensi dan Presentase Tes Shooting
(Ketepatan/Skor)
Skor
Frekuensi Presentase (%)
Tendangan
1
1
5
3
6
30
5
8
40
7
5
25
Jumlah
20
100
Berdasarkan tabel diatas, bahwa skor yang
paling banyak didapat oleh sampel ialah 5
dengan frekuensi 8 dengan presentase 40%,
yang paling banyak kedua ialah skor 3 dengan
frekuensi 6 dan presentase 30%, yang paling
banyak ketiga ialah skor 7 dengan frekuensi 5
dengan presentase 25% dan skor yang paling
sedikit didapat oleh sampel ialah skor 1 dengan
frekuensi 1 dan presentase 5%.
Setelah diketahui frekuensi dan presentase
mengenai tes koordinasi mata-kaki dan tes
shooting 8 meter, maka dapat dilihat pada tabel
dibawah mengenai hasil deskriptif dari kedua tes
tersebut yaitu sebagai berikut:
Statistik Deskriptif Tes Koordinasi Mata-Kaki
dan Tes Shooting
Tes
Koordinasi
Mata-Kaki
Tes
Shooting
(Kecepatan
)
Tea
Shooting
(Ketepatan
)
N
Mean
Std.
Deviatio
n
Media
n
Max
.
Min
.
2
0
20.80
1.642
21.00
24
17
2
0
0.303
0
0.05704
0.2950
0.41
0.22
2
0
4.70
1.750
5.00
7
1
Koordinasi mata-kaki atlet UKM Futsal UPI
memiliki rata-rata 20,80 dengan nilai tertinggi
24 dan terendah 17, rata-rata waktu yang
ditempuh dari tendangan sampel ialah 0,3030
dengan waktu tercepat 0,22 dan waktu terlama
0,41, sedangkan untuk nilai ketepatan hasil
shooting nilai rata-ratanya 4,70 dengan nilai
tertinggi 7 dan nilai terendah 1.
Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas penulis
menggunakan taraf kepercayaan pada 0,05
dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
tabel 4.6 untuk uji normalitas koordinasi matakaki dan shooting.
Variabel
Koordinasi
Mata-Kaki
Shooting
(Kecepatan)
Shooting
(Ketepatan)
KolmogorovSmirnova
0,687
Kategori
0,754
Normal
0,975
Normal
Normal
Uji Homogenitas
Levene
Statistic
0,243
df1
df2
Sig.
2
16
0,787
Uji homogenitas data yang terdapat pada
tabel 4.8 diatas terlihat bahwa nilai dari Levene
Statistic 0,243 dan nilai Sig. 0,787. Maka dapat
dilihat data tersebut homogen karena 0,787 >
0,05.
187
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Uji Korelasi
Hasil Uji Korelasi Koordinasi Mata-Kaki
dengan kecepatan dan ketepatan hasil
Shooting.
test
koordin
asi
mata- Wak Ketep
kaki
tu
atan
test
koordinasi
mata-kaki
Pearson
Correlatio 1
n
-.094 .234
Sig.
(2tailed)
.692 .320
N
Waktu
20
Pearson
Correlatio -.094
n
20
20
1
-.180
Sig.
(2.692
tailed)
N
Ketepatan
20
.447
20
20
Pearson
Correlatio .234
n
-.180 1
Sig.
(2.320
tailed)
.447
N
20
20
20
keduanya diterima. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa “Tidak Terdapat Hubungan yang
Signifikan antara Koordinasi Mata-Kaki dengan
kecepatan dan ketepatan Hasil Shooting pada
Atlet UKM Futsal UPI”.
KESIMPULAN
Setelah pengolahan data dan dianalisis,
peneliti menemukan beberapa penemuan pada
atlet UKM futsal UPI. Skor terbesar dari hasil
tes koordinasi mata-kaki atlet UKM futsal UPI
adalah 24 dan skor terendah adalah 17 dengan
rata-rata 20,80. Skor dari hasil shooting waktu
tercepat adalah 0,22 dan terlambat waktunya
adalah 0,41 dengan rata-rata kecepatan
tendangan 0,3030, sedangkan untuk skor
ketepatan dari hasil shooting yang terbesar
adalah 7 dan terkecil adalah 1 dengan skor ratarata 4,70. Hasil pengolahan data membuktikan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara koordinasi mata-kaki dengan kecepatan
dan ketepatan hasil shooting.
Penulis meyakini banyak sekali kekurangan
dalam penelitian ini, penulis berharap penelitian
ini bisa dikembangkan dengan metode maupun
alat-alat instrumen yang lebih modern dan
akurat.
Karena pengambilan data dalam
penelitian ini masih menggunakan instrumen
yang masih tradisional, sederhana dan
keakuratan data yang tidak cukup akurat.
Menentukan Hipotesis
Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara koordinasi mata-kakai dengan kecepatan
dan ketepatan hasil shooting.
Hi : terdapat hubungan yang signifikan antara
koordinasi mata-kakai dengan kecepatan dan
ketepatan hasil shooting.
Menentukan Dasar Pengambilan Keputusan
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
Dari hasil analisis data didapat pada tabel 4.9
nilai dari signifikan yaitu koordinasi mata-kaki
dengan waktu 0,692 > 0,05 dan koordinasi matakaki dengan ketepatan 0,320 > 0,05, maka Ho
188
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Harsono, (2002), Jurnal Ilmu Kepelatihan. UPI Bandung.
Murhananto (2006). Dasar-dasar Permainan Futsal. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.
Nurhasan, dan Cholil, H (2007), Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan.
Bandung: FPOK UPI Bandung.
Penulisan Karya Ilmiah (2013), UPI Bandung.
Ramardiarsyah, Awaludin (2013), Uji Validitas dan Realibilitas Tes Koordinasi
Untuk Cabang Olahraga Futsal (Modifikasi Soccer Wall Volley Test). UPI
Bandung.
Robiussani, Uus (2009), Uji Validitas dan Reliabilitas Baterai Tes Teknik Dasar
Permainan Olahraga Futsal. UPI Bandung.
Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alpabeta.
Santoso, Singgih (2009), Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 16.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tenang, John D (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung: Dar! Mizan.
Sumber Lain
Tersedia: http://zho-day.blogspot.com/2010/08/petunjuk-pelaksanaan-teskoordinasi.html (27 Juli 2013 Pukul 10.00)
Tersedia: http://www.artikata.com/arti-354220-tepat.html (5 juni 2013 13:22)
Tersedia: http://2011-2-00026-PS_Bab1001.html (29 Desember 2013 20:17)
Tersedia: http://6211409084(httplib.unnes.ac.id1875616211409084.pdf).html
(25 mei 2014 20:33)
189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI
DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL
SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Setiabudi No. 229 Sukasari Bandung, Jawa Barat 40154
[email protected]
Abstrak (Times New Roman 10 Bold)
Shooting yang baik adalah shooting yang cepat laju arah bolanya serta mempunyai tingkat
keakuratan yang sangat baik sehingga sulit untuk diantisipasi oleh penjaga gawang tim lawan dan
menghasilkan gol. Permasalahan dalam penelitian ini adalah hubungan antara koordinasi matakaki dengan hasil shooting 8 meter cabang olahraga futsal. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan metode deskriptif dengan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah atlet UKM Futsal UPI, dengan sampel sebanyak 20 orang. Hasil penelitian ini diperoleh
kesimpulan bahwa “Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki dengan
hasil shooting”.
Kata kunci: koordinasi Mata-Kaki, Shooting, Kecepatan, dan ketepatan
PENDAHULUAN
Permainan futsal (Murhananto 2006;4)
adalah permainan bola dengan kecepatan.
Kunci pokoknya adalah ball feeling. Artinya
bagaimana menggunakan perasaan saat
menyentuh bola dengan kaki. Penggunaan kaki
memang harus terampil seperti menggunakan
tangan. Dengan begitu,bola dapat dimainkan
dengan leluasa. Tujuan bermain futsal adalah
memasukan bola ke gawang lawan sebanyak
mungkin dan berusaha menggagalkan serangan
lawan untuk melindungi atau menjaga agar
gawang tidak kemasukan dengan memanipulasi
bola dengan kaki, dada, kepala, dan tangan
(khusus penjaga gawang). Jadi, tim yang
mencetak jumlah gol paling banyak selama
pertandingan adalah pemenang pertandingan.
Mengingat karakteristik permainan futsal
yang cepat dan reaktif maka perlu ditunjang
dengan tingkat koordinasi tubuh atau bagian
tubuh yang baik.
Dalam Jurnal Ilmu
Kepelatihan (2002:56) disebutkan bahwa
“Dengan banyaknya gerakan yang harus
dilakukan dalam satu waktu yang berdekatan
maka keberhasilan seseorang dalam melakukan
gerakan tersebut harus ditunjang oleh koordinasi
yang baik”. Harsono (1988:220) “Seorang atlit
dengan koordinasi yang baik bukan hanya
mampu melakukan suatu keterampilan secara
sempurna, akan tetapi juga mudah dan cepat
dapat melakukan keterampilan yang masih baru
baginya”. Menurut D. Allen Phillips dan E.
Hornak (dikutip dari Jurnal Ilmu Kepelatihan
2002: 55) koordinasi adalah kemampuan
melakukan suatu gerakan pada gerakan yang
membutuhkan keterampilan. Koordinasi juga
merupakan bagian integral dari kemampuan
motorik, pada kenyataannya pengertian
184
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
-
koordinasi telah dianggap sebagai padanan dari
kata kemampuan motorik dan keterampilan.
Salah satu keterampilan yang harus
dimiliki pemain futsal yakni Shooting
(tendangan ke gawang), dengan faktor ukuran
gawang futsal yang lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran gawang pada sepakbola dan
belum ditambah dengan adanya penjaga
gawang, maka tingkat kecepatan dan ketepatan
hasil shooting dalam permainan futsal dituntut
sangat tinggi. John D. Tenang (2008:84)
menyebutkan
bahwa;
Shooting
adalah
menendang bola dengan keras ke gawang guna
mencetak gol. Dalam gerakan tersebut pelaku
melibatkan koordinasi mata-kaki (foot - eye
coordination). Berdasarkan uraian tersebut,
maka yang dimaksud dengan koordinasi dalam
penelitian ini adalah kemampuan seseorang
melakukan suatu pola gerakan yang kompleks
yang membutuhkan keterampilan. Koordinasi
antara mata-kaki bercirikan keterpaduan hal ini
penulis tertarik untuk menghubungkan antara
koordinasi mata-kaki dengan kecepatan dan
ketepan hasil shooting dalam permainan futsal.
METODE
Metode yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah deskriptif. Sampel yang
diteliti adalah atlet UKM Futsal UPI yang aktif.
Pengambilan data dari sampel dilakukan pada
saat atlet libur latihan dan di laksanakan di
lapang Gerlong Futsal, tanggal 13 April 2014.
Populasi sebanyak 50 atlet laki-laki lebih yang
terdaftar sebagai atlet UKM Futsal UPI.
Namun, pada saat itu yang aktif latihan sebanyak
30 atlet laki-laki. Peneliti menggunakan teknik
purpusive sampling untuk menentukan sampel,
sehingga menjadi 20 atlet laki-laki UKM Futsal
UPI yang menjadi sampel.
Test Koordinasi Mata-Kaki
Tes koordinasi mata-kaki model A yang
diadopsi dari Awaludin Ramadiarsyah (2013)
yang memiliki validitas sebesar 0.90 dan
reabilitas sebesar 0.63.
Sarana / Alat
-
Area tes dan area target berupa dinding
yang rata
Bola futsal
Stopwatch
Kapur
Alat tulis
Pluit
Tatacara Pelaksanaan Tes
- Testee berdiri dibelakang garis tembak
dengan jarak 1,83 m dari target area
(dinding)
- Testee mulai melakukan tendangan
kearah target area setelah terdengar
bunyi peluit.
- Testee melakukan tendangan kearah
target area dan menahannya kembali
lalu menendang lagi dengan posisi kaki
berada di belakang garis batas yang
telah ditentukan.
- Testee diberi kesempatan satu kali
selama 20 detik.
Petunjuk Penilaian
- Hitung jumlah tendangan yang berhasil
mengenai sasaran dan kembali lagi
dengan melewati garis batas.
- Apabila
testee
menahan
bola
menggunakan tangan maka di kurangi 1
point.
Tes Dinyatakan Gagal Bila :
- Bola ditahan tidak di belakang atau tepat
di garis batas.
- Bola ditendang tidak di belakang garis
batas.
- Bola yang ditendang melewati target
area (dinding) yang telah ditentukan.
Adapun gambar untuk melakukan tes
koordinasi model A
1.5 m
4m
1,83 m
185
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Test Shooting
Tes keterampilan shooting diadopsi dari
skripsi Asep Sumpena (2008) memiliki validitas
sebesar 0,886 dan reabilitas sebesar 0,866.
Sarana / Alat
- Bola futsal
- Stopwatch
- Kapur
- Gawang dengan ukuran standar Futsal
- Tali
Tatacara Pelaksanaan Tes
Testee melakukan tendangan langsung ke
arah gawang yang telah ditandai dengan tali dan
ditandai dengan skor-skor yang berbeda-beda.
Hasil tendangan dianggap sah apabila waktu
tempo bola yang telah ditendang kurang dari 0,5
detik, dan bola mengarah masuk ke gawang baik
itu tengah, maupun samping. Diberikan satu
kali kesempatan melakukan tendangan. Hasil
tendangan dinyatakan gagal apabila waktu yang
ditempuh lebih dari 0,5 detik dan apabila bola
tidak masuk ke gawang.
Cara Penilaian
Jumlah skor dari satu kali kesempatan
tendangan. Untuk gambar tes shooting dapat
dilihat pada gambar berikut:
7
5
3
1
3
5
7
Dengan jarak lebar skor yaitu : 7 = 31 cm, 5
= 37 cm, 3 = 42 cm, 1 = 76 cm.
Prosedur Pengolahan Data dan Analisis
Prosedur pengolahan dan analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan
dengan : 1) Mengumpulkan data tes koordinasi
mata-kaki dan tes shooting, 2) Analisis data
menggunakan Pearson Correlation dengan
alpha level 0,05.
Dioperasikan dengan
menggunakan Statistical Product and Service
Solution (SPSS) for Windows versi 16.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Frekuensi dan Presentase Tes Koordinasi MataKaki
Jumlah
Frekuensi Presentase (%)
Skor
17
1
5
19
3
15
20
4
20
21
6
30
22
3
15
23
2
10
24
1
5
Jumlah
20
100
Berdasarkan tabel tersebut, bahwa jumlah
sampel yang memiliki jumlah terbanyak
pertama adalah dengan total skor tes koordinasi
mata-kaki 21 dengan presentase 30%, terbanyak
kedua dengan total skor 20 dengan presentase
20%, kemudian terbanyak ketiga ialah dengan
skor 19 dan 22 dengan frekuensi 15%, jumlah
skor terbanyak keempat ialah 23 dengan
presentase 10%, sedangkan untuk sampel yang
memiliki jumlah terkecil adalah dengan total
skor tes koordinasi mata-kaki 17 dan 24 dengan
jumlah presentase masing-masing 5%.
Frekuensi dan Presentase Tes Shooting
(Kecepatan)
Kecepatan Frekuensi
Presentase (%)
0.22
1
5
0.24
1
5
0.25
3
15
0.26
1
5
0.27
3
15
0.29
1
5
0.30
2
10
0.31
1
5
0.33
2
10
0.34
1
5
0.38
1
5
0.39
1
5
0.40
1
5
0.41
1
5
Jumlah
20
100
186
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Berdasarkan tabel diatas, bahwa jumlah
sampel
yang
paling
banyak
jumlah
presentasenya adalah dengan kecepatan
tendangan 0,25 dan 0,27 dengan presentase
sebanyak 15%, sedangkan jumlah presentasi
terbanyak kedua ialah 0,30 dan 0,33 dengan
jumlah presentase sebanyak 10% sedangkan
untuk jumlah presentase terkecil ialah 0,22,
0,24, 0,26, 0,29, 0,31, 0,34, 0,38, 0,39, 0,40,
0,41 dengan jumlah presentase sebanyak 5%.
Frekuensi dan Presentase Tes Shooting
(Ketepatan/Skor)
Skor
Frekuensi Presentase (%)
Tendangan
1
1
5
3
6
30
5
8
40
7
5
25
Jumlah
20
100
Berdasarkan tabel diatas, bahwa skor yang
paling banyak didapat oleh sampel ialah 5
dengan frekuensi 8 dengan presentase 40%,
yang paling banyak kedua ialah skor 3 dengan
frekuensi 6 dan presentase 30%, yang paling
banyak ketiga ialah skor 7 dengan frekuensi 5
dengan presentase 25% dan skor yang paling
sedikit didapat oleh sampel ialah skor 1 dengan
frekuensi 1 dan presentase 5%.
Setelah diketahui frekuensi dan presentase
mengenai tes koordinasi mata-kaki dan tes
shooting 8 meter, maka dapat dilihat pada tabel
dibawah mengenai hasil deskriptif dari kedua tes
tersebut yaitu sebagai berikut:
Statistik Deskriptif Tes Koordinasi Mata-Kaki
dan Tes Shooting
Tes
Koordinasi
Mata-Kaki
Tes
Shooting
(Kecepatan
)
Tea
Shooting
(Ketepatan
)
N
Mean
Std.
Deviatio
n
Media
n
Max
.
Min
.
2
0
20.80
1.642
21.00
24
17
2
0
0.303
0
0.05704
0.2950
0.41
0.22
2
0
4.70
1.750
5.00
7
1
Koordinasi mata-kaki atlet UKM Futsal UPI
memiliki rata-rata 20,80 dengan nilai tertinggi
24 dan terendah 17, rata-rata waktu yang
ditempuh dari tendangan sampel ialah 0,3030
dengan waktu tercepat 0,22 dan waktu terlama
0,41, sedangkan untuk nilai ketepatan hasil
shooting nilai rata-ratanya 4,70 dengan nilai
tertinggi 7 dan nilai terendah 1.
Uji Normalitas
Dalam pengujian normalitas penulis
menggunakan taraf kepercayaan pada 0,05
dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
tabel 4.6 untuk uji normalitas koordinasi matakaki dan shooting.
Variabel
Koordinasi
Mata-Kaki
Shooting
(Kecepatan)
Shooting
(Ketepatan)
KolmogorovSmirnova
0,687
Kategori
0,754
Normal
0,975
Normal
Normal
Uji Homogenitas
Levene
Statistic
0,243
df1
df2
Sig.
2
16
0,787
Uji homogenitas data yang terdapat pada
tabel 4.8 diatas terlihat bahwa nilai dari Levene
Statistic 0,243 dan nilai Sig. 0,787. Maka dapat
dilihat data tersebut homogen karena 0,787 >
0,05.
187
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
Uji Korelasi
Hasil Uji Korelasi Koordinasi Mata-Kaki
dengan kecepatan dan ketepatan hasil
Shooting.
test
koordin
asi
mata- Wak Ketep
kaki
tu
atan
test
koordinasi
mata-kaki
Pearson
Correlatio 1
n
-.094 .234
Sig.
(2tailed)
.692 .320
N
Waktu
20
Pearson
Correlatio -.094
n
20
20
1
-.180
Sig.
(2.692
tailed)
N
Ketepatan
20
.447
20
20
Pearson
Correlatio .234
n
-.180 1
Sig.
(2.320
tailed)
.447
N
20
20
20
keduanya diterima. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa “Tidak Terdapat Hubungan yang
Signifikan antara Koordinasi Mata-Kaki dengan
kecepatan dan ketepatan Hasil Shooting pada
Atlet UKM Futsal UPI”.
KESIMPULAN
Setelah pengolahan data dan dianalisis,
peneliti menemukan beberapa penemuan pada
atlet UKM futsal UPI. Skor terbesar dari hasil
tes koordinasi mata-kaki atlet UKM futsal UPI
adalah 24 dan skor terendah adalah 17 dengan
rata-rata 20,80. Skor dari hasil shooting waktu
tercepat adalah 0,22 dan terlambat waktunya
adalah 0,41 dengan rata-rata kecepatan
tendangan 0,3030, sedangkan untuk skor
ketepatan dari hasil shooting yang terbesar
adalah 7 dan terkecil adalah 1 dengan skor ratarata 4,70. Hasil pengolahan data membuktikan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara koordinasi mata-kaki dengan kecepatan
dan ketepatan hasil shooting.
Penulis meyakini banyak sekali kekurangan
dalam penelitian ini, penulis berharap penelitian
ini bisa dikembangkan dengan metode maupun
alat-alat instrumen yang lebih modern dan
akurat.
Karena pengambilan data dalam
penelitian ini masih menggunakan instrumen
yang masih tradisional, sederhana dan
keakuratan data yang tidak cukup akurat.
Menentukan Hipotesis
Ho : tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara koordinasi mata-kakai dengan kecepatan
dan ketepatan hasil shooting.
Hi : terdapat hubungan yang signifikan antara
koordinasi mata-kakai dengan kecepatan dan
ketepatan hasil shooting.
Menentukan Dasar Pengambilan Keputusan
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
Dari hasil analisis data didapat pada tabel 4.9
nilai dari signifikan yaitu koordinasi mata-kaki
dengan waktu 0,692 > 0,05 dan koordinasi matakaki dengan ketepatan 0,320 > 0,05, maka Ho
188
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
184-189
Aji Rasa Kurniawan, Iman Imanudin
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Harsono, (2002), Jurnal Ilmu Kepelatihan. UPI Bandung.
Murhananto (2006). Dasar-dasar Permainan Futsal. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.
Nurhasan, dan Cholil, H (2007), Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan.
Bandung: FPOK UPI Bandung.
Penulisan Karya Ilmiah (2013), UPI Bandung.
Ramardiarsyah, Awaludin (2013), Uji Validitas dan Realibilitas Tes Koordinasi
Untuk Cabang Olahraga Futsal (Modifikasi Soccer Wall Volley Test). UPI
Bandung.
Robiussani, Uus (2009), Uji Validitas dan Reliabilitas Baterai Tes Teknik Dasar
Permainan Olahraga Futsal. UPI Bandung.
Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alpabeta.
Santoso, Singgih (2009), Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 16.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tenang, John D (2008). Mahir Bermain Futsal. Bandung: Dar! Mizan.
Sumber Lain
Tersedia: http://zho-day.blogspot.com/2010/08/petunjuk-pelaksanaan-teskoordinasi.html (27 Juli 2013 Pukul 10.00)
Tersedia: http://www.artikata.com/arti-354220-tepat.html (5 juni 2013 13:22)
Tersedia: http://2011-2-00026-PS_Bab1001.html (29 Desember 2013 20:17)
Tersedia: http://6211409084(httplib.unnes.ac.id1875616211409084.pdf).html
(25 mei 2014 20:33)
189