Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan KemampuanMembaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.

(1)

MEMBACA MEMINDAI SISWA KELAS V SD NEGERI PASEH 2 KECAMATAN PASEH KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

EVA FATMAWATY 1008738

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG 2013


(2)

MEMBACA MEMINDAI SISWA KELAS V SD NEGERI PASEH 2 KECAMATAN PASEH KABUPATEN SUMEDANG

Oleh

EVA FATMAWATY 1008738

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I

Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd. NIP. 197212262005011002

Pembimbing II

Julia, M.Pd.

NIP. 198205132008121002

Mengetahui,

Ketua Program PGSD S1 Kelas UPI Kampus Sumedang

Riana Irawati, M.Si. NIP.198011252005012002


(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MELALUI METODE CIRC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MEMINDAI SISWA KELAS V SD NEGERI PASEH 2

KECAMATAN PASEH KABUPATEN SUMEDANG

Oleh

EVA FATMAWATY 1008738

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Penguji I Penguji II Penguji III

Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd.Drs. H. Ali Sudin, M.Pd.Riana Irawati, M.Si. NIP. 197212262005011002 NIP. 195703021980031006 NIP.198011252005012002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1 Kelas UPI Kampus Sumedang

Riana Irawati, M.Si. NIP.198011252005012002


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan dan Pemecahan Masalah ... 8

1. Perumusan Masalah ... 8

2. Pemecahan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 12

E. Batasan Istilah ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 14

B. Metode CIRC ... 20

1. Pengertian Metode CIRC ... 20

2. Langkah-langkah Penggunaan Metode CIRC ... 22

C. Membaca Memindai... 24

1. Pengertian Membaca Memindai ... 24

2. Kemampuan Membaca Memindai ... 31

3. Faktor-faktor Penentu Kemampuan Membaca Memindai ... 33

4. Evaluasi Membaca Memindai ... 34

D. Hipotesis Tindakan ... 36

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN... 37

A. Rencana Penelitian ... 37

1. Lokasi Penelitian ... 37

2. Subjek Penelitian ... 37

3. Waktu Penelitian ... 38

B. Metode dan Desain Penelitian ... 38

1. Metode Penelitian... 38

2. Desain Penelitian ... 39

3. Prosedur Penelitian Tindakan ... 41

C. Teknik Pengumpulan Data ... 46

D. Teknik Pengolahan Data ... 47

E. Validasi Data ... 48


(5)

BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN ... 50

A. Paparan Data Awal ... 50

B. Paparan Data Tindakan ... 57

1. Paparan Data Tindakan Siklus 1 ... 57

2. Paparan Data Tindakan Siklus 2 ... 69

3. Paparan Data Tindakan Siklus 3 ... 80

C. Paparan Data Pendapat Siswa dan Guru ... 93

1. Paparan Data Pendapat Siswa ... 93

2. Paparan Data Pendapat Guru ... 93

D. Pembahasan ... 94

1. Perencanaan Pembelajaran ... 94

2. Kinerja Guru... 95

3. Aktivitas Siswa ... 97

4. Hasil Belajar ... 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 106


(6)

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2Kecamatan

Paseh Kabupaten Sumedang ... 5

Tabel 4.1 Data Awal Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru ... 52

Tabel 4.2 Data Awal Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Kelas V 54 Tabel 4.3 Data Awal Hasil Pembelajaran Siswa ... 55

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru Siklus 1 ... 60

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 63

Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1 ... 65

Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 1 ... 68

Tabel 4.8 Data Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru Siklus 2 ... 73

Tabel 4.9 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus 2 ... 75

Tabel 4.10 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2 ... 77

Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 2 ... 79

Tabel 4.12 Data Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru Siklus 3 ... 85

Tabel 4.13 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus 3 ... 87

Tabel 4.14 Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus 3 ... 89

Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 3 ... 91

Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa dari data Awal sampai Siklus 3 ... 92


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 40 Gambar 4.1 Peningkatan Kinerja Guru dari Data Awal ke Siklus 1 ... 62 Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Data Awal ke Siklus 1 ... 64 Gambar 4.3 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa dari Data Awal ke-

Siklus 1 ... 67 Gambar 4.4 Peningkatan Kinerja Guru sampai Siklus 2 ... 74 Gambar 4.5 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Data Awal ke Siklus 2 ... 76 Gambar 4.6 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa dari Data Awal ke-

Siklus 2 ... 78 Gambar 4.7 Peningkatan Kinerja Guru sampai Siklus 3 ... 86 Gambar 4.8 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Data Awal ke Siklus 3 ... 88 Gambar 4.9 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa dari Data Awal ke-


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekapitulasi Nilai Tes Awal

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pembelajaran Siklus 1 Lampiran 4 Hasil Penilaian Tes Tertulis Pembelajaran Siklus 1 Lampiran 5 Hasil Evaluasi Individu Siklus 1

Lampiran 6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Lampiran 7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 1 Lampiran 8 Hasil Catatan Lapangan Siklus 1

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pembelajaran Siklus 2 Lampiran 11 Hasil Penilaian Tes Tertulis Pembelajaran Siklus 2 Lampiran 12 Hasil Evaluasi Individu Siklus 2

Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Lampiran 14 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 2 Lampiran 15 Hasil Catatan Lapangan Siklus 2

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3

Lampiran 17 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pembelajaran Siklus 3 Lampiran 18 Hasil Penilaian Tes Tertulis Pembelajaran Siklus 3 Lampiran 19 Hasil Evaluasi Individu Siklus 3

Lampiran 20 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 3 Lampiran 21 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 3 Lampiran 22 Hasil Catatan Lapangan Siklus 3 Lampiran 23 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Lampiran 24 Hasil Wawancara untuk Guru Lampiran 25 Hasil Wawancara untuk Siswa Lampiran 26 SK Pembimbing Pembuatan Skripsi Lampiran 27 Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 28 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Lampiran 29 Daftar Monitoring Bimbingan Skripsi Lampiran 30 Riwayat Hidup Penulis


(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Eva Fatmawaty, lahir di Sumedang30April1985dari pasangan suami istri Bapak Yusup Johansyah dan Ibu Euis Yuningsih.

Lulus pendidikan dasar SD Negeri Paseh 2 tahun 1997, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Paseh, lulus tahun2000. Setelah lulus dari SMP melanjutkan ke SMA Negeri 1Cimalakalulus pada tahun 2003. Pada tahun 2006 lulus dari D2 PGTK UPI.

Pada 2010 penulis tercatat sebagai mahasiswa Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang jurusan Bahasa Indonesia. Saat ini penulis bertempat tinggal di Dusun Kojengkang Rt. 02 Rw. 08 Desa Licin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.


(10)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa mempunyai fungsi yang sangat penting bagi manusia. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Tanpa bahasa manusia tidak akan dapat berkomunikasi satu sama lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Keraf (1990 : 16) yang menyatakan bahwa, “Fungsi bahasa pada umumnya sebagai alat komunikasi atau alat penghubung antar anggota masyarakat”. Dengan demikian tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Agar dapat mengfungsikan bahasa dengan baik maka setiap masyarakat pemakai bahasa dituntut untuk terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa tidak datang dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari. Oleh karena itu, sudah sepatutnya apabila keterampilan berbahasa dipelajari dan ditingkatkan. Dalam upaya pembelajaran dan peningkatan kemampuan berbahasa inilah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia diberikan di sekolah-sekolah mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran bahasa, pemerintah telah menerapkan Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kurikulum tersebut disusun dengan memperhatikan taraf perkembangan siswa dan masing-masing jenjang pendidikan. Salah satunya adalah kurikulum Bahasa Indonesia untuk sekolah dasar. Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tahun 2006 (KTSP) diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan


(11)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

maupun secara tertulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Keterampilan berbahasa (language skill) mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini sejalan dengan pendapat Nida (dalam Tarigan, 2004 : 1) yang menyebutkan bahwa, ''Keterampilan berbahasa meliputi keterampilan menyimak, berbicara, menulis, dan membaca”. Keempat aspek tersebut diberikan secara seimbang dan terpadu. Hal ini dikarenakan hal-hal tersebut saling berhubungan. Keterampilan berbicara berhubungan erat dengan keterampilan mendengarkan, sedangkan keterampilan membaca berhubungan erat dengan keterampilan menulis.

Dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), disebutkan bahwa, ''Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.” Salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah keterampilan membaca.

Pembaca dalam kegiatan membaca dituntut untuk memiliki keterampilan menggunakan teknik/metode membaca agar terbentuk predikat pembaca yang fleksibel, efektif, dan efisien. Tampubolon (1998 : 22) mengemukakan beberapa teknik untuk menemukan informasi fokus secara efisien, yaitu sebagai berikut.

1. Baca-pilih (selecting) bahwa pembaca memilih bahan bacaan dan atau bagian bagian yang relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukan.

2. Baca-lompat (skipping) bahwa pembaca dalam menemukan bagian atau bagian-bagian bacaan yang relevan, melampaui atau melompati bagian-bagian lainnya.

3. Baca-lenyap (skimming) membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagian.


(12)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

4. Baca-tatap (scanning) membaca dengan cepat dengan memusatkan perhatian untuk menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah ditetukan, sehingga informasi fokus itu dikemukakan dengan tepat dan dipahami.

Keempat teknik membaca itu dapat digunakan pada waktu tertentu secara sekaligus dalam arti berurutan. Teknik baca-tatap (scanning) digunakan dalam pembelajaran membaca memindai. “Keterampilan membaca memindai (scanning) berati keterampilan membaca dengan cermat dan dalam waktu singkat untuk mendaptakan keterangan yang diperlukan” (Suwanto, dkk, 2004 : 119). Hal ini berarti dalam membaca memindai pembaca harus mampu menemukan keterangan penting yang diperlukan dalam waktu yang relatif singkat. Untuk mencapai hal tersebut, dalam pembelajaran membaca memindai di sekolah guru harus melibatkan siswa secara aktif. Hal ini perlu dilakukan agar aktivitas siswa dapat berkembang. Tetapi kenyataan di lapangan, berdasarkan pengamatan penulis di SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang pada umumnya guru tersebut menggunakan RPP yang langkah-langkah pada kegiatan intinya tidak banyak melibatkan aktivitas siswa.

Dalam pembelajaran membaca, peneliti mengadakan observasi awal pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang dan ditemukan permasalahan, yaitu kemampuan membaca siswa masih rendah khususnya dalam membaca memindai. Penyebab kekurangmampuan siswa dalam membaca memindai adalah kurang lengkapnya sumber belajar bagi siswa itu sendiri. Sumber belajar adalah salah satu penunjang yang dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa berupa: 1) buku-buku pelajaran yang wajib, buku pelajaran yang pernah dipakai yang masih sesuai, buku pelengkap, buku bacaan,


(13)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

kamus, ensiklopedia, 2) media cetak, surat kabar, majalah, 3) media elektronik: radio, televisi, 4) lingkungan alam sosial, budaya, 5) nara sumber, 6) pengalaman dan minat anak serta, 7) hasil karya siswa.

Kegiatan yang dilakukan guru ketika pembelajaran membaca di kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang ketika observasi awal adalah siswa disuruh maju ke depan kelas untuk membacakan teks bacaan tanpa diberitahukan cara membacakan teks tersebut dengan benar. Selain itu guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa dalam membacakan teks bacaan yang baik dan benar.

Penyebab kesulitan dalam pembelajaran membaca adalah sebagai berikut : a. Kurang lengkapnya sumber belajar bagi siswa.

b. Siswa kurang bisa mengetahui serta memahami isi bacaan.

c. Guru kurang menguasai dan memahami metode pembelajaran membaca. Berdasarkan deskripsi kegiatan pembelajaran membaca yang dilakukan oleh guru di kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran membaca yang dilakukan di kelas kurang mendapat perhatian sehingga suasana dan kondisi belajar kurang menunjang terhadap kebermaknaan dan keberhasilan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari indikator: 1) kurang terciptanya kondisi emosional antara guru dan siswa, 2) kurang terciptanya kondisi sosial dan kerjasama antar siswa, 3) kurang berkembangnya kondisi intelektual siswa dalam belajar 4) kurang terciptanya suasana yang kondusif dalam pembelajaran serta 5) kurang terciptanya partisipasi, bentuk kerjasama dan motivasi siswa dalam belajar, salah satu faktor yang


(14)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

mempengaruhi berbagai kelemahan kinerja guru dan aktivitas siswa di atas adalah model pengolahan kelas yang diterapkan.

Hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus membantu siswa untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi pelajaran maupun karakteristik siswa. Untuk lebih jelasnya, hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

No Nama Siswa Skor Nilai

Persentase Ketuntasan Tuntas Belum

Tuntas

1 Adinda Dwi A. 6 60 

2 Anggun Anggita 3 30 

3 Azka Nur Kh. 2 20 

4 Dede Herliani A. 3 30 

5 Detya Eka Nur. 3 30 

6 Duddi Darmawan 3 30 

7 Elzan Fahmi M. 5 50 

8 Lilis Parlina 4 40 

9 Muhamad David 4 40 

10 Neti Fitriyani 7 70 

11 Riska M. Marisa 5,5 55 

12 Sabila Nurul F. 7 70 


(15)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

14 Silvia S. 7,5 75 

15 Siska Agustia 6 60 

16 Tessa Nur. Alifah 6 60 

17 Vina Padrinawati 6 60 

18 Tiana Apriani D. 6 60 

Jumlah 3 15

Persentase (%) 16,7 % 83,3 %

Ketarangan :

Nilai KKM = 65

Nilai 65 ke atas berarti tuntas, sedangkan nilai kurang dari 65 belum tuntas.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penggunaan model pembelajaran yang relevan. Secara umum manfaat penggunaan model pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu (1) model pembelajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan, (2) model pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosial ekonomi, (3) model pembelajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain, (4) model pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar, (5) model pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan, dan (6) model pembelajaran dapat


(16)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

mengurangi adanya verbalisme dalam suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

Salah satu model yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran membaca memindai adalah model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC. Model pembelajaran kooperatif metode CIRC menurut Slavin (2005 : 28) adalah,

“Pembelajaran terpadu antara membaca dan menulis yang dilakukan dalam

kelompok”. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif metode CIRC

merupakan sistem pengajaran gotong royong yang didefinisikan sebagai sistem kerja/belajar kelompok yang terstruktur”. Termasuk ke dalam struktur ini adalah lima unsur pokok, yaitu : saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian kerjasama, dan proses kelompok. Dengan kata lain, pembelajaran kooperatif metode CIRC merupakan model pembelajaran yang ditata/diatur sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota dalam kelompok melaksanakan tanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode CIRC dalam pembelajaran membaca memindai memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif, sehingga tercipta suatu kondisi dan situasi belajar yang optimal. Model pembelajaran kooperatif metode CIRC membuat kegiatan pembelajaran lebih terpusat pada siswa. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya dipengaruhi oleh faktor guru dan siswa saja tetapi juga dipengaruhi oleh ketepatan pemilihan model pembelajaran pembelajaran.


(17)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang”.

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC dalam meningkatkan kemampuan membaca memindai pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang?

2) Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang? 3) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca memindai dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC?

4) Bagaimana peningkatan kemampuan membaca memindai setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang?


(18)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

a. Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan informasi utama dari buku petunjuk telepon?

b. Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan informasi utama dari daftar susunan acara?

c. Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan informasi utama dari daftar menu masakan?

2. Pemecahan Masalah

Salah satu keterampilan membaca yang perlu dikuasai siswa adalah membaca memindai. Dengan keterampilan tersebut, siswa diharapkan dapat memahami makna yang terkandung dalam suatu bacaan secara cepat dan menyeluruh. Membaca memindai ini pun pada dasarnya merupakan proses kognitif, maksudnya membaca memindai merupakan kegiatan penalaran dan kegiatan berpikir.

Dalam membaca memindai yang menjadi tujuan utama ialah mencapai kemampuan membaca yang maksimal. Dengan demikian, kemampuan membaca memindai adalah kesanggupan dan kecakapan dalam menelaah serta memahami lambang-lambang grafis sehingga dapat menangkap makna atau arti yang terkandung dalam bacaan secara cepat dan mendalam. Artinya, seseorang dapat menangkap isi atau makna yang terkandung dalam suatu teks bacaan, apabila orang tersebut telah mempunyai kemampuan dalam membaca memindai.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran membaca memindai, peneliti berinisiatif mengambil langkah tindakan dengan menggunakan model


(19)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC. Alasan penggunaan model pembelajaran kooperatif metode CIRC dapat mengatasi kesulitan siswa dalam membaca memindai karena penggunaan model pembelajaran tersebut lebih banyak membangkitkan minat siswa dan banyak melibatkan siswa secara aktif. Dikatakan demikian, karena dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif metode CIRC siswa dituntut mampu membaca dengan cermat dalam waktu relatif singkat untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan dengan cara bekerja sama dalam kelompok. Dengan kata lain, membaca dengan model pembelajaran kooperatif metode CIRC tidak hanya sekedar menangkap makna bacaan, tetapi berupaya untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan. Dengan demikian metode tersebut akan dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran membaca.

Langkah-langkah pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode CIRC menurut Slavin (2005 : 32) sebagai berikut.

1) Guru menyiapkan wacana terpilih yang relatif sempurna, yakni wacana yang tidak bergantung pada informasi sebelumnya.

2) Guru mengelompokkan siswa menjadi sub-sub kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang secara heterogen.

3) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran. 4) Guru membagikan tugas yang bertalian dengan membaca memindai

kepada masing-masing kelompok.

5) Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.

6) Tiga orang siswa dalam kelompok tersebut ditugaskan masing-masing membaca wacana/kliping sesuai materi pelajaran di depan kelas. 7) Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan wacana yang telah dibaca. 8) Siswa mengulang pembacaan wacana yang telah dibaca sebelumnya.


(20)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Target yang diharapkan dari pembelajaran ini, yaitu 90% siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang mampu menemukan informasi secara cepat dari teks khusus (buku petunjuk telepon, jadwal perjalanan, daftar susunan acara, daftar menu, dll.) yang dilakukan melalui membaca memindai. Dengan demikian, diharapkan ketuntasan belajar siswa mencapai 90%.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif metode CIRC dalam meningkatkan kemampuan membaca memindai pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.

2. Mendeskripsikan kinerja guru dalam pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode CIRC pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. 3. Mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca memindai

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode CIRC.

4. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca memindai setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode CIRC pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang.

a. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menemukan informasi utama dari buku petunjuk telepon.


(21)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

b. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menemukan informasi utama dari daftar susunan acara.

c. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menemukan informasi utama dari daftar menu masakan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, terutama bagi sekolah, guru, dan siswa. Manfaat yang diharapkan diperoleh dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

1. Memberikan informasi bagi sekolah yang bersangkutan tentang kemampuan siswanya dalam hal pembelajaran membaca memindai.

2. Memberikan gambaran yang luas bagi guru tentang efektivitas penerapan model kooperatif metode CIRC dalam pembelajaran membaca memindai. 3. Memberikan informasi bagi siswa yang bersangkutan tentang kemampuan

dirinya dalam hal pembelajaran bahasa pada umumnya, dan membaca memindai pada khususnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam keterampilan membaca.

4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas sehingga peneliti memperoleh pengalaman dalam melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah di masa yang akan datang.

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, diperlukan batasan istilah. Batasan istilah tersebut


(22)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

diharapkan akan dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, berikut ini penulis uraikan batasan istilah yang berkaitan dengan penelitian ini.

1. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang terdiri atas kelompok kecil yang bekerja sama sebagai satu tim untuk memecahkan masalah, melengkapi tugas atau menyelesaikan tugas bersama (Puspasari, 2003 : 12).

2. Metode CIRC adalah, “Pembelajaran terpadu antara membaca dan menulis yang dilakukan dalam kelompok (Slavin, 2005 : 28).

3. Membaca memindai adalah keterampilan membaca dengan cermat dan dalam waktu relatif singkat untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan (Suwanto, 2004 : 18).

Evaluasi membaca memindai dilakukan melalui tingkat pemahaman isi, tingkat pemahaman makna, dan tingkat pemahaman evaluasi.


(23)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB III

RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penulis melakukan penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih karena pertimbangan sebagai berikut.

Pertama, penulis merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan di SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang sehingga perlu mengadakan pembaharuan terhadap model mengajar yang monoton menjadi bervariasi. Dengan menerapkan model mengajar yang bervariasi, masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa maupun oleh guru akan terselesaikan.

Kepala sekolah dan guru-guru di SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang sangat terbuka mendukung terhadap peningkatan kualitas pendidikan sehingga memudahkan penulis untuk berkolaborasi dalam penelitian ini.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang penulis teliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 18 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki


(24)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

dan 15 orang perempuan, dengan latar belakang kehidupan sosial ekonomi orang tua siswa menengah ke atas dan ditunjang dengan latar belakang pendidikan SLTA sehingga dalam melaksanakan penelitian ini, penulis tidak mengalami hambatan yang berarti.

3. Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, penulis memerlukan waktu selama enam bulan, yaitu sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2013. Dalam pembagian waktu ini terbagi dalam lima kegiatan yang dimulai dengan: 1) pembahasan masalah dan pembuatan proposal dilaksanakan pada bulan Februari; 2) pemecahan masalah dan seminar proposal dilaksanakan pada bulan Februari; 3) perencanaan penelitian dengan cara membagikan angket, wawancara, dan teknik observasi dilaksanakan pada bulan Maret dan April; 4) pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, yaitu pada bulan Mei dan Juni; 5) pembuatan laporan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Juli.

B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (clasroom action research). Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu berangkat dari permasalahan praktik faktual. Menurut Kasbolah (2002 : 22), “Permasalahan faktual adalah permasalahan yang timbul dalam kegiatan sehari-hari yang dihadapi guru”. Sedangkan Wibawa (2003 : 7) mengatakan sebagai berikut.


(25)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya, mendorong guru untuk berani bertindak dalam mengembangkan teori dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.

Penelitian tindakan kelas yang digunakan yaitu terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini rencana tindakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC dalam pembelajaran membaca memindai siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013. Selanjutnya, rencana tersebut dilaksanakan dan diobservasi serta direfleksi untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas (clasroom action research). Desain penelitian yang digunakan mengacu kepada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Tagart, yaitu model spiral yang dimulai dengan: 1) perencanaan (planing); 2) aksi/tindakan (acting); 3) observasi (observing); dan 4) refleksi (reflecting). Hanya saja sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang (replaning) atau revisi terhadap implementansi siklus sebelumnya. Selanjutnya, berdasarkan perencanaan ulang


(26)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

tersebut dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian untuk seterusnya, dari siklus satu ke siklus berikutnya sehingga PTK dapat dilakukan dengan beberapa kali siklus. Untuk lebih detailnya berikut ini model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas REFLEC

OBSERV

ACTION

PLAN

REFLEC

OBSERV

ACTION

PLAN

PLAN REFLEC

OBSERV


(27)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

3. Prosedur Penelitian Tindakan

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, prosedur penelitian yang ditempuh pada penelitian ini sesuai dengan model Kemmis dan Taggart, yaitu terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini rencana tindakan adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif metode CIRC dalam pembelajaran membaca memindai pada siswa kelas V. Selanjutnya, rencana tersebut dilaksanakan dan diobservasi serta direfleksi untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan.

Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Tahapan Perencanaan

Berangkat dari hasil pengamatan awal bahwa siswa kurang perhatian, kurang aktif, dan kurang kerjasama yang berakibat pada rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif metode CIRC dalam pembelajaran membaca memindai dengan indikator “Mampu menemukan informasi utama dari buku petunjuk telepon, daftar susunan acara, dan daftar menu masakan melalui membaca memindai dengan tepat”. Pada tahap perencanaan ditempuh lima langkah kegiatan yang dilakukan peneliti bersama guru sebagai mitra peneliti secara kolaboratif.

Langkah pertama, peneliti bersama mitra peneliti melakukan kolaborasi untuk menyusun rencana tindakan yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif metode CIRC sebagai upaya mengatasi masalah dalam pembelajaran membaca memindai di kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten


(28)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Sumedang. Pada langkah ini ditetapkan pula waktu pelaksanaan tindakan dan pembagian tugas masing-masing, yaitu guru kelas V sebagai observer dan peneliti sebagai praktisi.

Langkah kedua, peneliti dan guru kelas bersama-sama menentukan indikator keberhasilan baik proses maupun hasil pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan dengan pasti apakah tindakan yang telah dilakukan berhasil atau belum. Indikator keberhasilan proses menyangkut kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dari awal sampai akhir dan aktivitas siswa sepanjang pembelajaran berlangsung. Sedangkan indikator keberhasilan pembelajaran adalah kemampuan menemukan informasi utama dari buku petunjuk telepon, daftar susunan acara, dan daftar menu masakan melalui membaca memindai dengan tepat yang diukur melalui tes proses dan tes akhir. Indikator keberhasilan proses dan akhir ini tertuang dalam instrumen penelitian.

Langkah ketiga, peneliti dan guru kelas bersama-sama membuat skenario pembelajaran dengan mengembangkan tahap-tahap penggunaan model pembelajaran kooperatif metode CIRC menjadi langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai penetapan jenis tindakan yang akan diterapkan. Kemudian mengadakan diskusi bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif metode CIRC tersebut berkaitan dengan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pelaksanaan tindakan. Disiapkan pula sarana dan prasarana yang diperlukan sesuai skenario pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS) sebagai pedoman siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa.


(29)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Langkah keempat, peneliti bersama guru kelas menyusun alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan lapangan, dan pedoman wawancara untuk mengetahui bagaimana gambaran kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Langkah kelima, merencanakan teknik pengolahan data yang dilakukan setelah data terkumpul. b. Tahapan Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan yaitu tahap pelaksanaan praktik pembelajaran yang telah disusun dan tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode CIRC yang dilaksanakan oleh guru di kelas. Selama proses pelaksanaan tindakan diupayakan agar siswa tidak merasakan bahwa kegiatan pembelajaran yang berlangsung sebenarnya sedang diamati, sehingga proses belajar mengajar berlangsung secara wajar dan alamiah. Kehadiran peneliti akan dirasakan siswa sebagai hal yang biasa tanpa menarik perhatian ataupun mengganggu konsentrasi belajar mereka.

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan tersebut kemudian dilaksanakan, yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

1) Kegiatan Awal (10 menit)

a) Mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dengan meminta siswa duduk rapi, berdo`a, dan memusatkan perhatiannya pada situasi belajar.

b) Melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran.


(30)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (40 menit)

a) Guru menyiapkan wacana terpilih yang relatif sempurna, yakni wacana yang tidak bergantung pada informasi sebelumnya.

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menelaah dan membaca memindai wacana yang telah disiapkan.

c) Guru mengelompokkan siswa menjadi sub-sub kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang secara heterogen.

d) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran. e) Guru membagikan tugas yang bertalian dengan membaca memindai

kepada masing-masing kelompok.

f) Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.

g) Tiga orang siswa dalam kelompok tersebut ditugaskan masing-masing membaca wacana/kliping tentang daftar menu makanan, buku petunjuk telepon, dan daftar susunan acara TV di depan kelas.

h) Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan wacana yang telah dibaca. i) Siswa mengulang pembacaan wacana yang telah dibaca sebelumnya. 3) Kegiatan Akhir (20 menit)

a) Melaksanakan tes akhir b) Memeriksa hasil tes

c) Memberikan komentar/balikan terhadap hasil belajar siswa d) Menutup pelajaran


(31)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu c. Tahapan Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data, yaitu data tentang kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti atau mitra peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran membaca memindai, merekam data dan membuat catatan lapangan secara lengkap mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran.

d. Tahapan Analisis dan Refleksi

Analisis dan refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran pada pelaksanaan tindakan dalam rangka memperbaiki praktik pembelajaran bahasa Indonesia, sehingga pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yakni meningkatnya kemampuan membaca memindai melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif metode CIRC. Adapun langkah-langkah analisis dan refleksi yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Pengecekan kelengkapan data yang terjaring selama proses tindakan.

2) Analisis, sintesis, dan interpretasi terhadap semua informasi atau data yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.

3) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan. 4) Mendiskusikan dan pemaknaan data yang dilakukan antara guru, peneliti, dan

pihak lain yang terlibat.

5) Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario pembelajaran dengan berdasar pada analisa data proses dalam tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan.


(32)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Lembar observasi, Observasi ialah pengamatan atau peninjauan secara cermat. (Depdiknas, 2004 : 475).

2. Pedoman wawancara, ialah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal (Moleong, 2004 : 135).

3. Soal tes hasil belajar, ialah tes yang diberikan kepada siswa setelah selesai proses pembelajaran untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum (Sudjana, 2001 : 100).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Teknik observasi.

Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas dan perilaku siswa kelas V di SD Negeri Paseh 2 dalam proses pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode CIRC.

2. Teknik wawancara.

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang kesulitan dan hambatan yang dihadapi oleh siswa kelas V di SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang dalam pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan model pembalajaran kooperatif metode CIRC.


(33)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 3. Teknik tes hasil belajar.

Tujuan dilaksanakannya tes hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan cara membandingkan nilai rata-rata yang diperoleh.

E. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik catatan lapangan, dan teknik tes. Data yang diperoleh dengan teknik-teknik tersebut dikumpulkan secara bertahap pada setiap pelaksanaan pembelajaran. Pengolahan data tersebut dilakukan dengan cara mengobservasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Aspek yang dinilai dari kinerja guru meliputi tahap perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran. Sedangkan aspek yang dinilai dari aktivitas siswa meliputi keaktifan, kedisiplinan, dan kerjasama.

Untuk setiap kinerja guru dan aktivitas siswa diberi skor sebagai berikut: Skor 3 : jika ketiga indikator tercapai

Skor 2 : jika dua indikator tercapai Skor 1 : jika satu indikator tercapai

Dengan demikian, skor ideal adalah 3 x 3 = 9

Untuk menentukan nilai aktivitas siswa digunakan rumus

�� � � ℎ � ��

� � × 100%.

Dengan ketentuan sebagai berikut: Nilai 0 – 50 = Kurang


(34)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu Nilai 71 – 100 = Baik

Teknik observasi digunakan untuk menjaring data mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran mendengarkan serta data tentang kesulitan siswa dalam pembelajaran tersebut.

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang permasalahan atau kesulitan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keluhan siswa tentang situasi pembelajaran.

Teknik catatan lapangan berupa catatan seperlunya yang sangat dipersingkat berisi kata-kata inti dan pokok-pokok isi pengamatan yang berguna sebagai alat perantara dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.

Teknik test digunakan pengukuran dan penentuan nilai perkembangan dan kemajuan hasil belajar yang dicapai siswa baik secara individu maupun secara kelompok. Pengolahan data hasil diperoleh dari tes hasil belajar siswa dengan kriteria secara lengkap termaktub dalam RPP (terlampir).

Adapun penglohan data hasil dilakukan melalui tes kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 yang meliputi kemampuan menemukan informasi dari buku petunjuk telepon, menemukan informasi utama dari daftar susunan acara TV, dan menemukan informasi utama dari daftar menus masakan. Masing-masing diberi skor maksimal 4, sehingga skor ideal adalah 12.

Untuk menentukan nilai hasil pembelajaran mendengarkan diguhakan rumus �� � � ℎ � ��

� � × 100%.

Dengan kriteria ketuntasan sebagai berikut: Nilai 0 – 64 belum tuntas


(35)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

F. Validasi Data

Untuk mengetahui validitas sebuah data penulis menggunakan beberapa buah validasi data, hal ini mengacu kepada pendapat Hopkins (dalam Wiriaatmaja, 2005 : 168-171) bahwa untuk mengetahui validitas data dapat menggunakan :

1. Member check, yakni dengan memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh peneliti dengan cara mengkomfirmasikan kepada guru dan siswa melalui diskusi balikan pada setiap akhir tindakan. 2. Triangulasi, yakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh dalam penelitian

dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh mitra peneliti (rekan guru) secara kolaboratif.

3. Audit trail, yakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikannya dengan pembimbing.

4. Expert opinion, yakni mengecek kesahihan hasil temuan penelitian kepada pakar dibidangnya. Contohnya penulis mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing sehingga hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

5. Pemeriksaan teman sejawat, maksudnya agar peneliti mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan agar disusun sehingga dapat diklasifikasikan. Diskusi dengan teman sejawat memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis penelitian.


(36)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang, dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Perencanaan pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan metode CIRC.

Perencanaan pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC telah dibuat dengan tepat. Hal ini berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap perencanaan dari aspek pengorganisasian, pengelolaan kegiatan belajar mengajar, pengelolaan kelas, penggunaan metode dan sumber pengajaran, serta evaluasi telah direncanakan dengan baik. Artinya, telah disusun perencanaan pembelajaran dengan matang, sehingga kegiatan belajar-mengajar dapat digambarkan melalui persiapan tersebut.

2. Kinerja guru.

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, guru melaksanakan prosedur pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC, mulai dari menyampaikan tujuan, manfaat


(37)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

pembelajaran, dan memperkenalkan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC dengan memberikan informasi tentang langkah-langkah proses pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan metode pembelajaran tersebut. Langkah-langkah proses pembelajaran tersebut diawali dengan menyiapkan wacana terpilih yang relatif sempurna, yakni wacana yang tidak bergantung pada informasi sebelumnya. Kemudian, guru mengelompokkan siswa menjadi sub-sub kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang. Guru membagikan tugas yang bertalian dengan membaca memindai kepada masing-masing kelompok. Selanjutnya, Siswa dalam kelompok tersebut ditugaskan masing-masing membaca wacana sesuai dengan materi ajar melalui membaca memindai.

3. Aktivitas siswa

Dalam pembelajaran siklus 1 dan siklus 2, setelah pembagian kelompok banyak siswa yang merasa enggan dengan teman kelompok yang dibentuk oleh guru. Siswa menginginkan sekelompok dengan teman-teman dekatnya. Tetapi pada siklus 3 guru memberikan penjelasan sehingga pembentukan kelompok menjadi lebih lancar, karena siswa bersedia sekelompok dengan teman sesuai dengan yang dibentuk oleh guru.

Dalam kegiatan membaca memindai, siswa mendiskusikan mengenai informasi utama dari buku petunjuk telepon, daftar susunan acara TV, dan daftar menu masakan pada siklus 1. Pada siklus 2 siswa mendiskusikan mengenai informasi utama dari artikel dan dongeng dengan teman sekelompoknya.


(38)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

Demikian pula pada siklus 3, siswa mendiskusikan mengenai informasi utama dari berita dan cerpen dengan teman sekelompoknya.

Berdasarkan hasil pengematan, terlihat adanya peningkatan aktivitas hampir seluruh siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013 sepanjang pembelajaran membaca memindai dengan menggunakan metode CIRC dari siklus 1 sampai siklus 3. Dari ketiga aspek aktivitas yang diamati, rata-rata setiap siswa aktivitasnya menjadi lebih baik, meskipun masih ada 2 orang atau 11,1% yang aktivitasnya masih tergolong cukup. Kedua orang tersebut yaitu Tessa Nur. Alifah dan Tiana Apriani.

4. Peningkatan kemampuan membaca memindai siswa.

Setelah dilaksanakannya pembelajaran siklus 1 sampai dengan siklus 3, hasil belajar siswa mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Pada siklus 1 kemampuan menemukan informasi utama dari buku petunjuk telepon ada 6 orang atau 33,3%, kemampuan menemukan informasi utama dari daftar susunan acara hanya ada 5 orang atau 27,8%, dan kemampuan menemukan informasi utama dari menu masakan hanya ada 4 orang atau 22,2% yang dapat menjawab 4-5 pertanyaan yang diberikan dengan tepat. Pada siklus 2 kemampuan menemukan informasi utama dari artikel ada 6 orang atau 33,3% yang yang dapat menjawab 4-5 pertanyaan yang diberikan dengan tepat dan kemampuan menemukan informasi utama dari dongeng ada 8 orang atau 44,4% yang yang dapat menjawab 4-5 pertanyaan yang diberikan dengan tepat. Demikian pula pada siklus 3 kemampuan menemukan informasi utama dari berita ada 15 orang atau 83,3% yang yang dapat menjawab 4-5 pertanyaan yang diberikan dengan tepat dan


(39)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

kemampuan menemukan informasi utama dari cerpen ada 15 orang atau 83,3% yang yang dapat menjawab 4-5 pertanyaan yang diberikan dengan tepat.

Dari data tersebut membuktikan bahwa peningkatan kemampuan membaca memindai setelah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC pada siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang tergolong sangat baik.

B. Saran

Dengan memperhatikan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca memindai siswa kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi guru

a. Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif melalui metode CIRC ini merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran membaca memindai. Namun demikian, guru harus mampu memilih dan mengembangkan metode-metode pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.

b. Guru hendaknya memahami secara mendalam mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC dalam pembelajaran


(40)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

membaca memindai, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.

c. Dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC, hendaknya guru memberikan penjelasan yang rinci mengenai tahapan penggunaan metode tersebut, agar siswa paham dan tidak merasa kesulitan dalam melaksanakan tahapan penggunaan metode pembelajaran tersebut. d. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan

pada cara mengajar yang sebelumnya lebih banyak secara teori saja, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada keaktifan dan kreativitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih bermakna.

2. Bagi siswa

a. Siswa pada waktu mengikuti pelajaran harus berkonsentrasi dan perhatian hanya terfokus pada guru.

b. Siswa sebaiknya bisa lebih aktif dalam pembelajaran dan tidak malu bertanya bila ada hal yang kurang dipahami.

c. Dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa sebaiknya tidak hanya sekedar menerima informasi dari penjelasan guru, tetapi juga memikirkan informasi-informasi yang telah diterimanya dari sumber pelajaran lain.

3. Bagi sekolah

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran membaca memindai, pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini sesuai dengan tuntutan kurikulum. Hal


(41)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun untuk guru.

b. Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC hendaknya dapat disosialisasikan lebih lanjut pada setiap mata pelajaran. Hal ini perlu dilakukan karena penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC memberikan perubahan dan hasil yang positif, baik terhadap penguasaan materi maupun perubahan sikap ke arah yang lebih baik.

c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu dilakukan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran di kelas.

4. Bagi peneliti lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan bandingan sekaligus landasan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran membaca memindai.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC sebagai tindakan.

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga teman-teman dalam pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC ini lebih lengkap.


(42)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu


(43)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. (2000). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Dahlan. (1990). Model-Model Mengajar. Bandung : CV Dipenogoro.

Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas. Djuanda. (2008). Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Depdiknas.

Hariyanto. (2001). Model Pembelajaran Cooperative Leraning. Surabaya : CV Citra Media.

Harjasujana, A. S. (1997). Membaca 2. Jakarta : Depdikbud.

Hidayat, K. (1991) Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung : Angkasa.

Kartadinata. (2001). Metode Penelitian Survei. Yogyakarta : Pustaka Indonesia. Kasbolah. (2002). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang : Depdiknas. Keraf, G. (1990). Komposisi. Ende-Flores : Nusa Indah.

Lie, M. (2002). Metode Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya : CV Citra Media.

Puspasari. (2003). Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bina Aksara.

Putra. (2002). Cooperative Leraning. Surabaya : CV Citra Media. Slavin. (2005). Model-Model Mengajar. Bandung : CV Dipenogoro.

Soedarso. (2001). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : Gramedia Pustaka utama.


(44)

Suwanto, A et al. (2004). Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : PT Citra Aji Parama.

Tampubolon. (1998). Kemampuan Membaca, Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung : Angkasa.


(45)

DAFTAR PUSTAKA BAB III

Depdiknas. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Kasbolah. (2002). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang : Depdiknas.

Moleong. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2001). Dasar-Dasar Metode Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dikdasmen.

Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.


(1)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

membaca memindai, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.

c. Dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC, hendaknya guru memberikan penjelasan yang rinci mengenai tahapan penggunaan metode tersebut, agar siswa paham dan tidak merasa kesulitan dalam melaksanakan tahapan penggunaan metode pembelajaran tersebut. d. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan

pada cara mengajar yang sebelumnya lebih banyak secara teori saja, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada keaktifan dan kreativitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih bermakna.

2. Bagi siswa

a. Siswa pada waktu mengikuti pelajaran harus berkonsentrasi dan perhatian hanya terfokus pada guru.

b. Siswa sebaiknya bisa lebih aktif dalam pembelajaran dan tidak malu bertanya bila ada hal yang kurang dipahami.

c. Dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa sebaiknya tidak hanya sekedar menerima informasi dari penjelasan guru, tetapi juga memikirkan informasi-informasi yang telah diterimanya dari sumber pelajaran lain. 3. Bagi sekolah

a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran membaca memindai, pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini sesuai dengan tuntutan kurikulum. Hal


(2)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun untuk guru.

b. Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC hendaknya dapat disosialisasikan lebih lanjut pada setiap mata pelajaran. Hal ini perlu dilakukan karena penggunaan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC memberikan perubahan dan hasil yang positif, baik terhadap penguasaan materi maupun perubahan sikap ke arah yang lebih baik.

c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu dilakukan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran di kelas. 4. Bagi peneliti lain

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan bandingan sekaligus landasan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran membaca memindai.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC sebagai tindakan.

c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga teman-teman dalam pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif melalui metode CIRC ini lebih lengkap.


(3)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu


(4)

Eva Fatmawaty, 2013

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui Metode CIRC untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Memindai Siswa Kelas V SD Negeri Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang

UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Astuti. (2000). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Dahlan. (1990). Model-Model Mengajar. Bandung : CV Dipenogoro.

Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas. Djuanda. (2008). Pendekatan Kontekstual. Jakarta : Depdiknas.

Hariyanto. (2001). Model Pembelajaran Cooperative Leraning. Surabaya : CV Citra Media.

Harjasujana, A. S. (1997). Membaca 2. Jakarta : Depdikbud.

Hidayat, K. (1991) Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung : Angkasa.

Kartadinata. (2001). Metode Penelitian Survei. Yogyakarta : Pustaka Indonesia. Kasbolah. (2002). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang : Depdiknas. Keraf, G. (1990). Komposisi. Ende-Flores : Nusa Indah.

Lie, M. (2002). Metode Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya : CV Citra Media.

Puspasari. (2003). Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bina Aksara.

Putra. (2002). Cooperative Leraning. Surabaya : CV Citra Media. Slavin. (2005). Model-Model Mengajar. Bandung : CV Dipenogoro.

Soedarso. (2001). Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : Gramedia Pustaka utama.


(5)

Suwanto, A et al. (2004). Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta : PT Citra Aji Parama.

Tampubolon. (1998). Kemampuan Membaca, Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung : Angkasa.


(6)

DAFTAR PUSTAKA BAB III

Depdiknas. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Kasbolah. (2002). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang : Depdiknas.

Moleong. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2001). Dasar-Dasar Metode Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dikdasmen.

Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 101774 SAMPALI.

0 3 32

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN KOOPERATIF TEKNIK TGT PADA SISWA KELAS V SDN CIHANEUT KECAMATAN PASEH KABUPATEN BANDUNG.

0 1 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Reading and Composition) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Pajang III Surakarta Tahun 2011/ 2012.

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

MENINGKATKATKAN KETEPATAN MENANGKAP BOLA DALAM PEMBELAJARAN KIPPERS MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TGT KELAS IV SDN TALUN KECAMATAN PASEH KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 50

Penggunaan Ovaprim Pada Pemijahan Ikan Koi Di Desa Paseh Kaler Kec. Paseh Kab. Sumedang.

0 2 40

Undangan Pembuktian Kualifikasi SD. Cileuksa Paseh

0 1 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI CIKIJING III KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

0 0 13