PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET.

(1)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN

ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM

SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

Argian Rizki Taufik 1006543

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perbandingan Jump Stop Shooting dengan One-two Stop Shooting terhadap Hasil Medium Shoot Pada Cabang Olahraga Bola Basket

Oleh Argian Rizki Taufik

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Asaretkha Adjane 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA

:

ARGIAN RIZKI TAUFIK

NIM

:

1006543

JUDUL

:

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING

DENGAN

ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP

HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG

OLAHRAGA BOLA BASKET

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I,

Drs. Enjang Rahmat, M.Pd. NIP. 195107281984031001

Pembimbing II,

Drs. Basiran, M.Pd. NIP. 195611281986031004

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan,

Dr. H. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001


(4)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET


(5)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG

OLAHRAGA BOLA BASKET

Pembimbing I : Drs. Enjang Rahmat, M.Pd. Pembimbing II : Drs. Basiran, M.Pd.

Argian Rizki Taufik*

Permasalahan dalam penelitian ini adalah perbandingan jump stop

shooting dengan one-two stop shooting terhadap hasil medium shoot pada cabang

olahraga bola basket. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ex post

facto. Populasi dan sampel penelitian ini yaitu siswa SMAN 1 Bandung yang

mengikuti ekstrakulikuler bola basket putra sebanyak empat belas orang. Dimana sampel diperoleh melalui teknik Simple Random Sampling. Data berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa data populasi berdistribusi normal, maka pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara jump stop

shooting dengan one-two stop shooting terhadap hasil medium shoot dalam

permainan bola basket pengujian langsung menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji t (independent sample test). Uji ini menggunakan taraf signifikasi 0,05. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang signifikan antara jump stop shooting dengan one-two stop shooting terhadap ketepatan tembakan medium shoot. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa teknik jump stop shooting lebih baik dari pada teknik

one-two stop shooting terhadap hasil medium shoot dalam permainan bola basket.


(6)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D.Manfaat Penelitian... 5

E. Batasan Penelitian... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN PUSTAKA... 7

1. Permainan Bola Basket... 7


(7)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Dasar Permainan Bola Basket... 9

4. Teknik Dasar Shooting Bola Basket... 10

a. Shooting... 11

5. Teknik Dasar Berhenti Bola Basket... 12

a. One-two Stop... 13

b. Jump Stop... 14

6. Karakteristik Permainan anak-anak SMA... 15

B. KERANGKA PEMIKIRAN... 16

1. Keuntungan dan kerugian jump stop shooting... 17

2. Keuntungan dan kerugian one-two stop shootin... 18

C. HIPOTESIS... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 19

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 21

C. Desain Penelitian... 22

D. Definisi Operasional... 24

E. Instrumen Penelitian... 25

1. Uji Validitas Jump Stop... 25

2. Uji Reliabilitas Jump Stop... 27

3. Uji Validitas One-two Stop... 28

4. Uji Reliabilitas One-two Stop... 30


(8)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Data... 34

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data... 36

1. Analisis Deskriptif... 36

2. Uji Normalitas... 36

3. Uji Homogenitas... 37

4. Uji Perbedaan Dua Rata-rata... 38

B. Diskusi Penemuan... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 42

B. Saran... 43

DAFTAR PUSTAKA


(9)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

3.3 Hasil Jump Stop Shooting Medium Shoot... 26

3.4 Hasil Validitas Jump Stop Shooting... 26

3.5 Data Uji Instrumen Validitas Jump Stop Shooting... 28

3.6 Hasil Reliabilitas Jump Stop Shooting... 28

3.7 Hasil One-two Stop Shooting Medium Shoot... 29

3.8 Hasil Validitas One-two Stop Shooting... 29

3.9 Hasil Reliabilitas One-two Stop Shooting... 30

4.1 Nilai perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku... 36

4.2 Nilai perhitungan Normalitas... 37

4.3 Nilai perhitungan Homogenitas... 38

4.4 Pengujian Uji t (independent sample test)... 39


(10)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Fase Persiapan Shooting... 12

2.2 Sikap Berhenti One-two Stop... 13

2.3 Sikap Berhenti Jump Stop... 14

3.1 Desain Penelitian... 22

3.2 Langkah Penelitian... 23

3.10 Ilustrasi Pengambilan Data... 34


(11)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Tes Ranking... 45

Lampiran 1 Hasil Tes Tembakan... 46

Lampiran 2 Surat-surat... 47


(12)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bola basket adalah salah satu olahraga yang sangat digemari ditanah air kita ini, baik itu oleh kaum remaja, orangtua bahkan anak-anak. Sebenarnya perkembangan bola basket di Indonesia sekarang ini sudah menuju kearah yang lebih baik bila dibandingkan dengan perkembangan ditahun-tahun sebelumnya, terutama pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Olahraga satu ini menjadi olahraga yang sangat favorit dikalangan SMA dan persaingannya pun lebih merata.

Olahraga merupakan sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai dengan UU No. 3 th. 2005 Pasal 1 Ayat 11, 12, dan 13 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, yaitu:

Olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi. 1) Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidkan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani. 2) Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembnag sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegemaran.

Dari berbagai jenis cabang olahraga yang ada, salah satunya adalah dari cabang olahraga permainan bola besar yaitu bola basket yang merupakan cabang olahraga permainan yang digemari diseluruh negara selain sepak bola. Itu semua dikarenakan penggemarnya berasal dari berbagai usia dan merupakan olahraga yang menyenangkan, mendidik, dan menyehatkan.

Selain itu bola basket termasuk dalam olahraga dengan karakteristik

invasion atau saling menyerang dan dimainkan oleh dua regu yang tiap regu

terdiri dari lima orang pemain. Menurut Peraturan Resmi Bola Basket (2010:1), yaitu: “Bola basket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari


(13)

2

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lima (5) orang pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka”.

Sesuai yang dikatakan oleh Ahmadi dalam bukunya yang berjudul Permainan Bola Basket (2007:2), Bola basket merupakan olahraga yang muncul karena rasa bosan. Kebosanan melanda anggota penggemar olahraga yang tergabung dalam perkumpulan pemuda Kristiani, yaitu YMCA (young Mens Christian Association). Sebagai pembina olah raga pada sekolah pendidikan jasmani YMCA di Springfield, Massachusetts, Amerika Serikat, Dr.Luther Gullick menyadari timbulnya gejala-gejala merosotnya jumlah peserta yang mengikuti berbagai jenis latihan senam. Selain rasa bosan, juga kebutuhan yang mendesak akan kegiatan di musim dingin yang akan segera tiba. Atas dasar faktor atau kondisi itulah timbul pemikiran untuk merancang suatu jenis olahraga permainan yang lebih menarik, sederhana, dapat dilakukan setiap orang, biaya relatif murah, dan jumlah pemain relatif sedikit.

Pada tahun 1891, James A. Naismith menentukan sasaran tembak berupa keranjang yang berlubang di bagian bawah.. Seperti halnya olahraga-olahraga lain, bola basket juga memiliki keterampilan-keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh para pemain. Menurut Oliver (2007;vi) : “Keterampilan -keterampilan perseorangan seperti shooting, passing, dribble, dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini”. Teknik-teknik tersebut menjadi sangat penting dalam bola basket dan harus dikuasai dengan baik oleh pemain. Salah satu kebutuhan yang mendasar dalam permainan bola basket antara lain adalah teknik shooting atau menembak. Seperti yang dijelaskan Vic Amber (2012:11) bahwa : “Keterampilan terpenting dalam permainan bola basket ini ialah kemampuan untuk shooting atau menembakkan bola ke dalam jala keranjang”. Untuk mencetak angka pemain akan berusaha sedekat mungkin dengan ring agar akurasi tembakannya menjadi efektif. Seperti yang dijelaskan Oliver (2007:13) bahwa : “Para pemain bola basket yang melakukan sebagian tembakan mereka dalam posisi yang dekat dengan ring basket biasanya memiliki ketepatan tembakan paling tinggi, 55 hingga 60 persen berhasil dari semua usaha tembakan mereka”.


(14)

3

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari penjelasan tersebut penulis menggambarkan bahwa presentase point akan lebih besar dilakukan di dalam area dua point dibandingkan area tiga point.

Apabila dilihat pada peraturan permainan bola basket di lapangan, tembakan yang dilakukan terdiri dari tiga kategori nilai, yaitu: (1) Nilai 1, apabila tembakan dilakukan pada saat tembakan hukuman, (2) Nilai 2, apabila tembakan lapangan dilakukan di daerah 2 angka, dan (3) Nilai 3, apabila tembakan lapangan dilakukan di daerah 3 angka.

Usaha memasukkan bola ke keranjang diistilahkan dengan menembak, bagi usia remaja tidaklah mudah untuk mempelajari keterampilan menembak. Banyak jenis tembakan yang harus dipelajari yaitu set shoot, jump shoot, dsb. Kemudian jenis-jenis tembakan tersebut harus dilakukan dengan situasi permainan yang sangat sulit dan selalu berubah

Shooting (tembakan) adalah keahlian yang sangat penting dalam olahraga

basket. Seperti yang dijelaskan Kosasih (2008:46) menjelaskan bahwa : “Shooting adalah skill dasar bolabasket yang paling dikenal dan paling digemari”. Kita bisa mencetak angka hanya apabila pemain melakukan shooting secara akurat. Teknik dasar seperti passing, dribling, dan rebounding mungkin akan mengantar pemain atau suatu regu memperoleh peluang besar membuat skor, tetapi tetap saja untuk menciptakan skor pemain harus mampu melakukan tembakan dengan baik.

Walaupun shooting bukan yang diajarkan pertama kali kepada seorang pemain, tetapi tetap saja ini merupakan elemen penting dalam basket. Seperti halnya teknik-teknik lain yang tidak sederhana karena memiliki dasar-dasar mekanik yang harus diperhatikan. Dasar mekanik dalam melakukan tembakan, menurut Kosasih (2008:48) antara lain, “,balance, target, shooting hand, balance

hand, release, follow through”. Dari kutipan tersebut penulis rasa tidaklah

berlebihan jika kebutuhan teknik dasar tembakan yang harus diperhatikan pertama kali adalah balance (keseimbangan).

Dari kutipan tersebut penulis menggambarkan bahwa mekanik melakukan tembakan yang utama harus diperhatikan oleh pemain pemula maupun yang berpengalaman sekaligus adalah balance (keseimbangan). Itu dikarenakan dalam usaha seorang atlet melakukan shooting harus diawali dengan posisi badan yang


(15)

4

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik agar hasil shooting pun bisa lebih akurat. Sehingga presentase menambah angka bagi tim juga akan semakin besar. Keseimbangan badan di sini sangat dipengaruhi oleh cara berhenti atau posisi kaki seorang atlet agar bisa mengkontrol badan saat berhenti untuk melakukan shooting. Ini sesuai yang dijelaskan Wissel (1994:15) bahwa : “inexperienced players often lose balance in trying to stop quickly. learning two basic stops-the one-two stop and the jump stop-will help you stop under control”. Dari penjelasan tersebut penulis menggambarkan bahwa dalam permainan bola basket ada dua macam tekhnik dasar berhenti untuk membantu pemain agar pemain bisa berhenti dibawah kontrol mereka.

Seperti yang telah dijelaskan di atas kebutuhan teknik dasar berhenti menjadi sangat vital, terutama untuk para pemain pemula atau tingkat SMA. Itu dikarenakan jika posisi badan saat akan melakukan tembakan tidak seimbang maka peluang hasil tembakan yang masuk pun akan semakin kecil.

Untuk para pemain pemula (SMA), mereka biasanya cenderung tidak memperhatikan posisi badan dan jarak tembak, sehingga perlu penguasaan teknik yang benar. Yang paling penting dalam melakukan shooting adalah pemain memperhatikan teknik yang benar dan meningkatkan jarak tembak efektif. Seperti yang dijelaskan Kosasih (2008:46) : “Lakukanlah shooting dengan benar pada dan jarak yang masih dapat dijangkau”.

Dari penjelasan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap hasil shooting medium shoot, khususnya mengenai pemberhentian kaki, hal tersebut yang menggugah penulis untuk mengadakan penelitian tentang “Perbandingan Jump Stop Shooting Dengan One-Two Stop Shooting Terhadap Hasil Medium Shoot Pada Cabang Olahraga Bola Basket ”.

B. Rumusan Masalah

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dan analisis data. Sehingga pada akhirnya


(16)

5

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat perbedaan antara jump stop shooting dengan one-two

stop shooting terhadap hasil tembakan medium shoot dalam cabang

olahraga bola basket.

C. Tujuan Penelitian

Dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan antara jump stop shooting dengan

one-two stop shooting terhadap hasil tembakan medium shoot dalam

cabang olahraga bola basket? D. Manfaat penelitian

Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah :

1. Manfaat secara teoretis :

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi keilmuan bagi seorang pelatih dan atlet sebagai masukan pada saat memberikan materi latihan fisik dan teknik dalam menjalankan profesinya.

2. Manfaat secara praktis :

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penulis khususnya, para pelatih, dan atlet pada umumnya dalam menentukan dan menerapkan latihan yang efektif untuk meningkatkan kemampuan tembakan

medium shoot dalam cabang olahraga bola basket.

E. Batasan Masalah

Batasan masalah sangatlah perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut :


(17)

6

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada Jump stop shooting dan one-two stop shooting terhadap hasil shooting medium shoot pada cabang olahraga bola basket.

2. Pengujian dan pengukuran terbatas pada hasil shooting medium shoot. 3. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah atlet bola basket

putra SMAN 1 Bandung.

4. Shooting dalam jarak antara 4,2 sampai 4,6 meter dari titik tengah ring yang ditarik garis khayal vertikal ke lantai permainan di dalam area dua point.


(18)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 19

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian memerlukan metode atau cara. Dalam hal ini metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Penggunaan metode haruslah selaras dengan tujuan dari penelitian itu sendiri. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan, pengumpulan dan analisis data. Dengan metode penelitiaan akan lebih terstruktur rapih dan lebih efisien.

Sehubungan dengan masalah yang diutarakan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode ex post facto. Dalam hal ini, Riduwan (2008:50) yang mengkutip Sugiyono (1999:7) mendefinisikan metode penelitian ex post facto sebagai “suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut”.

Serta menurut Emzir (2012:119) yang mengutip Kerlinger (1973:379) mendefinisikan metode penelitian ex post facto sebagai:

Penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi.

Pendapat Sugiyono serta Kerlinger dapat penulis gambarkan bahwa ex post

facto adalah suatu metode penelitian di dalamnya variabel bebas telah terjadi atau

telah dilaksanakan (tanpa ada perlakuan), dan peneliti memulai dengan mengobservasi hubungan yang terlihat antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ini sesuai dengan sampel yang di pakai. Pada dasarnya variabel bebas


(19)

20

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sudah di miliki oleh sampel sehingga tidak ada perlakuan dan hanya melakukan observasi.

Ciri utama dalam penelitian ex post facto adalah tidak adanya perlakuan yang diberikan oleh peneliti atau dengan kata lain perlakuannya sudah dilakukan tanpa ada control dari peneliti. Hal ini seperti dijelaskan oleh Nasir (1999:73) sebagai berikut: “sifat penelitian ex post facto yaitu tidak ada kontrol terhadap variabel. Variabel dilihat sebagaimana adanya.

Tujuan penelitian ex post facto menurut Emzir (2012:119) yang mengutip Gay (1981:197): “di mana peneliti berusaha mentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dari pernyataan tersebut penulis menggambarkan bahwa penelitian ex post facto bertujuan untuk melihat sebab akibat mengapa variabel bebas terjadi.

Dari kesimpulan di atas, maka digambarkan sifat dari metode ex post facto selain untuk mengumpulkan informasi, ini pun bertujuan pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masa yang aktual. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, berikut ini terdapat langkah-langkah sebagai berikut :

1. Sampel melakukan shooting medium shoot menggunakan jump stop

shooting

2. Sampel melakukan shooting medium shoot menggunakan one-two

stop shooting

Data yang diperoleh dari hasil tes masih merupakan data mentah yang harus diolah sehingga data tersebut mempunyai arti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah :

1. Mengumpulkan data.

2. Menyusun dan mengolah data. 3. Menganalisa data.


(20)

21

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Menyusun kesimpulan

B. Populasi dan Sampel penelitian B1. Populasi

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Arikunto, 2010.173). Dan yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah siswa ektrakulikuler bola basket putra SMAN 1 Bandung sebanyak 14 orang, dirasa cocok dengan tujuan yang hendak penulis capai. Hal ini digunakan karena siswa putra SMAN 1 Bandung yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler bola basket dapat dikategorikan sebagai sampel dengan tingkatan penyempurnaan, karena mayoritas para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler adalah siswa-siswa pilihan yang masuk dengan jalur prestasi bola basket. Selain itu tim bola basket SMAN 1 Bandung adalah salah satu tim sekolah yang terbaik diantara tim-tim sekolah lainnya yang berada di kota Bandung.

B2. Sampel

Sampel penelitian menurut Nazir (2005:271) “sebuah sampel adalah bagian dari populasi”. Jadi bisa dikatakan bahwa sampel penelitian merupakan bagian dari populasi yang mewakili semua karakteristik dan sifat yang terdapat pada populasi tersebut

Dalam hal teknik pengambilan dan pemilihan sampel, Sugiyono (2009:81) menjelaskan bahwa teknik sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Salah satu teknik sampling yang ada adalah

Sampling Jenuh. Sampling Jenuh menurut Sugiyono (2009:85) adalah : “teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang”.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah mempergunakan teknik Sampling jenuh. Hal ini dilakukan karena populasi yang dijadikan kurang dari 30 orang. Artinya keseluruhan 14 sampel yang ada dijadikan sampel. Serta


(21)

22

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seluruh sampel ini dianggap homogen di lihat dari kemampuan dasar bola basket yang sama.

Pengambilan sampel untuk dijadikan dua kelompok dilakukan dengan cara meranking dari hasil shooting menggunakan rumus A-B-B-A. Sedangkan metode penelitian yang digunakan yaitu ex-pose facto pendekatan static group

comparison.

Selain itu lokasi penelitian pun penulis lakukan di Gor Tri Lomba Juang. Hal ini dilakukan agar hasil pengambilan data nanti sesuai dengan ukuran lapangan yang sebenarnya yang sesuai dengan peraturan resmi bola basket.

C. Desain Penelitian

Pola atau desain pelaksanaan penelitian merupakan hal yang penting untuk mempermudahh langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian, sehingga terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan, supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun pola atau desain penelitian ini menggunakan Post Test Only Design adalah sebagai berikut :

A O

B O

Gambar 3.1 Post Test Only Design Sumber :Sugiyono (2009:76)

Keterangan :

A : Shooting medium shoot menggunakan jump stop B : Shooting medium shoot menggunakan one-two stop O : Hasil shooting medium shoot


(22)

23

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah desain penelitian ditentukan oleh penulis, selanjutnya penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagaimana tertera dalam gambar halaman 23:

Populasi

Sampel

Tes Shooting medium shoot menggunakan jump

stop dan one-two stop

Data

Kesimpulan Pengolahan dan


(23)

24

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Langkah Penelitian

Dari langkah-langkah di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Langkah pertama adalah menentukan populasi, kemudian memilih sampel yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini. Setelah memperoleh sampel langkah selanjutnya adalah melakukan tes pada sampel yang telah dipilih. Tes yang dilakukan adalah Shooting medium shoot menggunakan jump stop shooting dan one-two stop shooting. Setelah memperoleh data, langkah berikutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut. Dari hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh maka didapat hasil dari Shooting medium shoot menggunakan

jump stop shooting dan one-two stop shooting, kemudian diambil kesimpulan

mengenai perbandingan ketepatan Medium shoot menggunakan jump stop

shooting dan one-two stop shooting. D. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka penulis membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Shooting menurut Ahmadi (2007:18) adalah usaha memasukkan bola

ke keranjang diistilahkan dengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan, dan lay-up

2. Medium shoot menurut Rismayadi (2013) adalah tembakan yang

dilakukan dalam jarak 4,2 sampai 4,6 meter dari titik tengah diameter ring yang ditarik garis khayal vertikal ke lantai permainan di dalam area dua point.

3. Hasil menurut Rahmat (2013) adalah ketika bola lepas dari kedua tangan kemudian masuk ke keranjang dari atas melewati jaring


(24)

25

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keranjang tersebut. Ini sesuai dengan peraturan bola basket pasal 16 tentang definisi bola masuk (2010:18): Bola masuk terjadi ketika bola hidup memasuki keranjang dari atas dan tetap di dalamnya atau melewati keranjang tersebut.

4. Jump stop menurut Wissel (1994:16) yaitu then stop with both feet

landing simultaneously, shoulder-width apart, with your knees flexed. Jadi penulis menggambarkan bahwa definisi jump stop adalah berhenti dengan menggunakan kedua kaki mendarat secara bersamaan.

5. One-two stop Wissel (1994:15) yaitu the foot that lnds first becomes

the pivot foot. Jadi penulis menggambarkan bahwa definisi one-two stop adalah berhenti yang diawali dengan satu langkah pertama dan diikuti dengan langkah kaki yang lainnya serta langkah pertama menjadi kaki pivot (poros).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian digunakan sebagai alat ukur untuk memperoleh data dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Hasil dari pengolahan data ini kemudian akan dijadikan sebagai sebuah kesimpulan dari hasil penelitian, dan akan menjawab permasalahan yang ada. Berkaitan dengan penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah tes menembak bola ke sasaran (shooting) dengan jarak maksimal 4,6 m dari Asep Ahmad Taufik (1997:36). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jump stop dan one-two stop.

Namun instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian ini belum ada validitas dan reliabilitasnya, untuk itu terlebih dahulu penulis melakukan uji instrumen dari kelompok jump stop shooting dan kelompok one-two stop shooting untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitasnya.

1. Uji validitas kelompok jump stop

Uji instrumen dilaksanakan diluar sampel penelitian di luar sampel penelitian yaitu siswa SMA Negeri 6 Cimahi, melakukan teknik jump stop shooting sebanyak 5 kali kesempatan di tiga daerah tembakan yang berbeda.


(25)

26

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan mengukur hasil shooting medium shoot datanya di olah secara statistik menggunakan SPSS 20, dengan tujuan untuk mengukur validitas jump stop shooting medium shoot dengan teknik Corrected Item Total Correlation, yaitu mengkorelasikan antara skor jump stop shooting point, jump stop shooting wing, jump stop shooting corner sebanyak 5 kali kesempatan dengan total ketiga daerah tembakan., kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi. Di bawah ini adalah hasil ketiga shooting jump stop :

NO NAMA

JUMP STOP SHOOTING 1 Rifki Irpandi 4 2 Restu Dwi S 13 3 Adhika Nugraha 5 4 Alfian Dwi P 2 5 Gendra Prilly R 3 6 Ibnu Elbaetar 10 7 Reynaldi S R 10

Tabel 3.3. Hasil Jump stop shooting medium shoot Sumber : Penulis (2013)

Output uji validitas variabel jump stop shooting medium shoot adalah sebagai berikut : Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted jumpstoppoint 4.5714 10.619 .373 .726 jumpstopwing 4.2857 10.905 .410 .541 Jumpstopcorne

r


(26)

27

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4. Hasil Jump stop shooting medium shoot

Sumber : Penulis (2013)

Uji validitas jump stop shooting medium shoot dengan analisis reability dapat dilihat pada output “Item-Total Statistics” pada kolom “Corrected Item-Total Correlation. Angka ini merupakan nilai korelasi antara tiap item dengan skor total item dan telah dilakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi.

Untuk menentukan suatu item layak digunakan atau tidak, maka batas nilai minimal korelasi 0.30 bisa digunakan. Menurut Priyatno (2012:184) yang dikutip dari Azwar (1999) menjelaskan, “Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Jadi item yang memiliki nilai koefisien korelasi di bawah 0.30 dianggap tidak valid”.

Dari output di atas didapat kesimpulan sebagai berikut :

“Untuk variabel jump stop shooting medium shoot, nilai korelasi untuk lima kali kesempatan semuanya di atas 0.30. Jadi dapat disimpulkan bahwa lima kali kesempatan pada variabel jump stop shooting medium shoot dianggap telah valid”.

2. Uji Reliabilitas untuk Jump Stop Shooting Medium Shoot

Uji reliability ini untuk mengetahui alat ukur yang digunakan benar-benar dapat diandalkan dan dipercaya sehingga menghasilkan pengukuran yang sesungguhnya. Nurhasan (2007:42) menjelaskan, Suatu alat pengukur atau tes dikatakan reliabilitas jika alat pengukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya”.

Sedangkan menurut Sekaran (1992) yang dikutip oleh Priyatno (2012:187) mengatakan, “Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima, dan di atas 0.8 adalah baik”.


(27)

28

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun sebelumnya terlebih dahulu penulis membahas tentang output Case Processing Summary dengan tujuan untuk menjelaskan bahwa data atau case yang valid berjumlah 7 orang dengan persentase 100 %.

Case Processing Summary N % Cases Valid 7 100.0

Excludeda 0 .0 Total 7 100.0 Tabel 3.5. Data Uji Instrumen Validitas

Sampel Penelitian

Jadi tidak ada data yang dikeluarkan (exclude) dengan total data 7 orang. Selanjutnya di bawah ini adalah output reliabilitas statistics.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items .714 3

Tabel 3.6. Data Uji Instrumen Reliabilitas Sampel Penelitian

Dapat diketahui nilai Cronbach Alpha untuk variabel jump stop shooting medium shoot sebesar 0.714. Karena nilai lebih dari 0.7 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian telah reliabel.

3. Uji validitas kelompok one-two stop shooting

Dalam penelitian ini menjelaskan tentang instrumen tes untuk one-two stop shooting medium shoot, karena tidak menggunakan instrument tes yang tidak


(28)

29

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baku untuk itu penulis sebelum memberikan tes kepada sampel penelitian yang sebenarnya terlebih dahulu one-two stop ini harus diuji tentang validitas dan reliabilitas agar layak dijadikan sebagai alat ukur pada penelitian one-two shooting medium shoot.

Di bawah ini adalah daftar hasil uji instrumen one-two shooting medium shoot sebanyak 5 kali kesempatan di tiga daerah tembakan yang berbeda dengan menggunakan sampel SMA Negeri 6 Cimahi yang mengikuti extrakulikuler Bolabasket.

NO NAMA

ONE-TWO SHOOTING 1 Sam Frans 4 2 Daniel Pranata S 11 3 Erie Krisna P 10 4 Rafly Ramadhan 3 5 Edo Y 3 6 Cipto S P 10 7 Antoni H 6

Tabel 3.7. Hasil Jump stop shooting medium shoot Sumber : Penulis (2013)

Output yang diperoleh dari pengolahan data secara statistik menggunakan SPSS 20 adalah sebagai berikut :

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted onetwostoppoint 4,8571 6,476 ,626 ,721


(29)

30

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

onetwostopwing 3,7143 5,905 ,797 ,548 onestopstopcorne

r 4,8571 6,143 ,507 ,868 Tabel 3.8. Hasil One-two stop shooting medium shoot

Sumber : Penulis (2013) Penjelasan :

Dari output di atas dapat disimpulkan untuk variabel one-two stop shooting, nilai korelasi untuk ke-tiga daerah tembakan tersebut semuanya di atas 0.30. jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi pada variabel one-two shooting medium shoot adalah valid.

4. Uji Reliabilitas kelompok one-two stop shooting

Output yang diperoleh dari pengolahan data secara statistika menggunakan SPSS 20 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8. Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 7 100,0 Excludeda 0 ,0 Total 7 100,0 Listwise deletion based on all variables

in the procedure.

Output Case Processing Summary dengan tujuan untuk menjelaskan bahwa data atau case yang valid berjumlah 7 orang dengan presentase 100%. Jadi tidak ada data yang dikeluarkan (exclude) dengan total data 7 orang.

Selanjutnya di bawah ini adalah output teliabilitas statistics. Reliability Statistics


(30)

31

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Cronbach's

Alpha

N of Items ,790 3

Tabel 3.9. Hasil One-two stop shooting medium shoot Sumber : Penulis (2013)

Dapat diketahui nilai Cronbach Alpha untuk vaiabel one-two stop shooting sebesar 0.790. Karena nilai lebih dari 0.6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian untuk one-two stop shooting medium shoot telah reliabel.

F. Teknik pengumpulan Data

Untuk mempermudah pengambilan data, berikut adalah langkah-langkah pengambilan data :

a. Prosedur umum

1. Penjelasan : dalam pelaksanaan tes, orang coba akan melakukan dua tes yaitu tes shooting medium shoot menggunakan jump

stop shooting dan one-two stop shooting.

2. Pemanasan : pemanasan ditekankan pada anggota tubuh bagian atas dan bawah otot tungkai, kaki, lengan, dan tangan yang dilakukan masing-masing sesuai kebiasaannya selama 15 menit.

3. Penjelasan kepada testee dan tester mengenai tata cara pengambilan data.

4. Pemberian contoh : testee akan memberikan contoh tentang tes yang akan dilakukan, sesuai dengan prosedur.

5. Klasifikasi testee


(31)

32

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Telah mendapatkan pelatihan dasar permainan bola basket dalam kegiatan ekstrakulikuler.

c. Telah atau pernah mengikuti latihan dalam kegiatan ekstrakulikuler.

6. Klasifikasi tester

a. Mengetahui secara jelas tentang permainan bola basket. b. Sudah lulus mengikuti matakuliah tes dan pengukuran. c. Sudah lulus mengikuti matakuliah bola basket.

d. Memiliki lisensi minimal C. b. Prosedur khusus

1. Tujuan : bertujuan untuk mengetahui kemampuan orang dalam melakukan shooting medium shoot menggunakan jump stop dan one-two

stop.

2. Alat yang digunakan :  Bola basket

 Setengah lapangan bola basket  Satu ring basket

 Peluit  Stopwatch

 Kertas / formulir tes  Pulpen

3. Petunjuk pelaksanaan

 Siswa diberikan pengarahan mengenai pelaksanaan tes yang akan dilakukan.

 Siswa dipersilahkan melakukan pemanasan masing-masing 15 menit.


(32)

33

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Siswa coba berdiri rileks di sekitar three point shoot.

 Siswa boleh melakukan percobaan terlebih dahulu sebanyak 1 kali disetiap tes yang diinginkan.

 Siswa diberikan lima kali kesempatan di setiap area tembak : corner, wing, point (lima kali pengulangan dianggap telah memenuhi validitas dan reabilitas tes keterampilan menembak dua angka).

 Siswa menembak dengan urutan jump stop terlebih dahulu lalu setelah selesai semua dilanjutkan dengan one-two stop.

 Tembakan yang digunakan bebas sesuai kebiasaan siswa.

 Tiap satu kali pelaksanaan, saat akan menembak setelah berhenti dibatasi waktu lima detik sesuai dengan peraturan permainan bola basket.

 Setelah aba-aba “ya” (peluit), testee mendribble bola ke daerah medium shoot yang sudah ditentukan dan berusaha memasukkan bola.

 Hanya bola masuk yang diberi skor.

 Waktu istirahat 20menit setelah tes item pertama. 4. Catatan

Tes dinyatakan gagal bila :

 Bola keluar dari daerah sasaran / tidak masuk ring.  Melakukan pelanggaran peraturan bola basket.

Teknik tungkai salah (misalnya, ketika tes menggunakan jump stop pemain melakukan one-two stop).

 Menginjak batas garis yang sudah ditentukan. Tes dinyatakan sukses bila :


(33)

34

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Melakukan tembakan di bawah waktu lima detik sesuai peraturan bola basket.

 Teknik yang dilakukan benar.  Tidak melakukan pelanggaran.

5. Ilustrai gambar proses pengambilan data

Gambar 3.10

Ilustrasi Pengambilan Data

6. Cara penilaian:

 Menghitung jumlah skor dalam lima kali percobaan jika gerakan benar dan bola masuk.

 Skor satu untuk tembakan yang masuk dan sah G. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran merupakan data mentah, sehingga perlu diolah dan dianalisis, sehingga menghasilkan suatu makna atau kesimpulan yang dapat menjelaskan tentang hasil dari penelitian yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini.


(34)

35

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini sebagai berikut:

Prosedur Pengolahan Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pencapaian siswa mengenai data yang diperoleh. Adapun data deskriptif yang dihitung adalah mean dan standar deviasi.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji 1-Sample K-S

(Kolmogorov-Smirnov) atau S-W (Shapiro-Wilk) dengan taraf signifikansi

sebesar 5%. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka tidak dilakukan pengujian homogenitas, tetapi dilakukan pengujian perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji non-parametrik, seperti uji Mann-Whitney U.

3. Uji Homogenitas

Jika uji normalitas dipenuhi, maka langkah selanjutnya adalah menguji homogenitas data. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diuji memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas data tersebut menggunakan uji Levene’s test dengan taraf signifikansi sebesar 5%.

4. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen maka pengujiannya menggunakan uji t (independent


(35)

36

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

homogen maka pengujiannya menggunakan uji t’ (independent sample t-test).

Untuk data yang tidak berdistribusi normal digunakan uji non-parametrik


(36)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Bola basket adalah salah satu olahraga yang sangat digemari ditanah air kita ini, baik itu oleh kaum remaja, orangtua bahkan anak-anak. Selain itu bola basket termasuk dalam olahraga dengan karakteristik invasion atau saling menyerang dan dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencoba memasukkan bola ke ring lawan sebanyak-banyaknya agar sebuah tim bisa memenangkan pertandingan. Dengan teknik tembakan yang tepat kemungkinan suatu tim untuk memenangkan pertandingan akan lebih besar.

Melakukan tembakan yang utama harus diperhatikan oleh pemain pemula maupun yang berpengalaman sekaligus adalah balance (keseimbangan). Itu dikarenakan dalam usaha seorang atlet melakukan shooting harus diawali dengan posisi badan yang baik agar hasil shooting pun bisa lebih akurat

Seperti yang telah dijelaskan dalam keseluruhan penelitian ini kebutuhan teknik dasar berhenti dalam cabang olahraga bola basket menjadi sangat vital, terutama untuk para pemain pemula atau tingkat SMA. Itu dikarenakan jika posisi badan saat akan melakukan tembakan tidak seimbang maka peluang hasil tembakan yang masuk pun akan semakin kecil.

Berdasarkan tahapan-tahapan yang dilalui dari awal permasalahan dalam cabang olahraga bola basket yang ditemukan dilapangan sampai hasil pengolahan data statistik mengenai perbandingan jump stop shooting dengan one-two stop

shooting terhadap hasil medium shoot dalam permainan bola basket, maka

penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan anatara jump stop shooting dengan one-two stop

shooting terhadap hasil tembakan medium shoot dalam cabang olahraga

bola basket. Teknik dasar jump stop shooting lebih baik dibandingkan teknik dasar one-two stop shooting terhadap hasil tembakan medium shoot.


(37)

43

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Saran-saran yang penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih bola basket, khususnya pelatih ekstrakulikuler di SMA, lebih baik melatih kedua teknik tersebut supaya pelatih dapat meningkatkan latihan medium shoot baik dengan teknik jump stop

shooting maupun one-two stop shooting agar para pemain bisa terbiasa

pada saat pertandingan.

2. Kedua teknik ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kedua teknik ini pelatih harus mengenal secara menyeluruh kedua teknik ini.

3. Bagi para pecinta dan pemerhati olahraga khususnya bola basket, penelitian ini dapat menjadi informasi yang lebih baik mengenai pentingnya latihan teknik serta lebih memperhatikan kualitas latihan

medium shoot dalam bola basket.

4. Bagi pihak sekolah SMAN 1 Bandung, hendaknya merancang program latihan khusus mengenai teknik dasar shooting, sehingga dapat meningkatkan kualitas shooting itu sendiri.

5. Bagi para siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bola basket di SMAN 1 Bandung agar lebih ditingkatkan lagi latihan teknik dasar shooting.


(38)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 43

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, N.(2007). Permainan Bola Basket.Solo: Era Intermedia

Amber, V.(2012). Pentunjuk Pelatih dan Pemain Bola Basket : Pionir Jaya

Arikunto, S.(2010 Pendekatan). Prosedur Penelitian Suatu Praktik Jakarta : PT. RinekaCipta

Balai Pustaka, (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta

Emzir.(2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif Jakarta : PT. Rajagrafindo Prasada

FIBA.(2010). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_05.htm(12 september 2012) Kosasih, D.(2008). Fundamental Basketball :Karmedia

Lautan, dkk.(2000). Dasar Dasar Kepelatihan.Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia

Mar’at, S. (2009). Psikologi Perkembangan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nasir. M. (1999).Metode Penelitian. Penerbit Galia Indonesia. Jakarta.

Oliver, J.(2007). Dasar-dasar Bola Basket.(Diterjemahkan IKAPI No.052) Bandung : PT IntanSejati

Priyatno, D.(2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:ANDI


(39)

44

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahmat, E.(2013). Wawancara Definisi Hasil Medium Shoot pada Cabang

Olahraga Bola Basket. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Riduwan (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rismayadi, A.(2013). Wawancara Jarakl Medium Shoot pada Cabang Olahraga

Bola Basket. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta

Sunaryadi, Yadi. 2013. Wawancara Kelebihan dan Kekurangan dari Jump stop

dan One-two stop dilihat dari sisi Biomekanika”. Bandung : Tidak

Diterbitkan.

Surakhmad, W.( 1998). Penelitian Penelitian Penelitian Ilmiah.Bandung :Tarsito Surbakti, E.(2008). Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja.Jakarta :

PT Elex Media Komputindo

Taufik, Asep A.(1997). Skripsi Konstruksi Tes Keterampilan Menembak Dua

Angka Permainan Bolabasket. Bandung: Universitas Pendidkan

Indonesia (UPI) Bandung.


(1)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini sebagai berikut:

Prosedur Pengolahan Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran umum pencapaian siswa mengenai data yang diperoleh. Adapun data deskriptif yang dihitung adalah mean dan standar deviasi.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji 1-Sample K-S (Kolmogorov-Smirnov) atau S-W (Shapiro-Wilk) dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka tidak dilakukan pengujian homogenitas, tetapi dilakukan pengujian perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan uji non-parametrik, seperti uji Mann-Whitney U.

3. Uji Homogenitas

Jika uji normalitas dipenuhi, maka langkah selanjutnya adalah menguji homogenitas data. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diuji memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas data tersebut menggunakan uji Levene’s test dengan taraf signifikansi sebesar 5%. 4. Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Jika data berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen maka pengujiannya menggunakan uji t (independent sample t-test). Jika data berdistribusi normal dan tidak memiliki varians yang


(2)

36 homogen maka pengujiannya menggunakan uji t’ (independent sample t-test). Untuk data yang tidak berdistribusi normal digunakan uji non-parametrik Mann-Whitney U.


(3)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Bola basket adalah salah satu olahraga yang sangat digemari ditanah air kita ini, baik itu oleh kaum remaja, orangtua bahkan anak-anak. Selain itu bola basket termasuk dalam olahraga dengan karakteristik invasion atau saling menyerang dan dimainkan oleh dua regu yang tiap regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan dari permainan bola basket adalah mencoba memasukkan bola ke ring lawan sebanyak-banyaknya agar sebuah tim bisa memenangkan pertandingan. Dengan teknik tembakan yang tepat kemungkinan suatu tim untuk memenangkan pertandingan akan lebih besar.

Melakukan tembakan yang utama harus diperhatikan oleh pemain pemula maupun yang berpengalaman sekaligus adalah balance (keseimbangan). Itu dikarenakan dalam usaha seorang atlet melakukan shooting harus diawali dengan posisi badan yang baik agar hasil shooting pun bisa lebih akurat

Seperti yang telah dijelaskan dalam keseluruhan penelitian ini kebutuhan teknik dasar berhenti dalam cabang olahraga bola basket menjadi sangat vital, terutama untuk para pemain pemula atau tingkat SMA. Itu dikarenakan jika posisi badan saat akan melakukan tembakan tidak seimbang maka peluang hasil tembakan yang masuk pun akan semakin kecil.

Berdasarkan tahapan-tahapan yang dilalui dari awal permasalahan dalam cabang olahraga bola basket yang ditemukan dilapangan sampai hasil pengolahan data statistik mengenai perbandingan jump stop shooting dengan one-two stop shooting terhadap hasil medium shoot dalam permainan bola basket, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan anatara jump stop shooting dengan one-two stop shooting terhadap hasil tembakan medium shoot dalam cabang olahraga bola basket. Teknik dasar jump stop shooting lebih baik dibandingkan teknik dasar one-two stop shooting terhadap hasil tembakan medium shoot.


(4)

43

B. Saran

Saran-saran yang penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih bola basket, khususnya pelatih ekstrakulikuler di SMA, lebih baik melatih kedua teknik tersebut supaya pelatih dapat meningkatkan latihan medium shoot baik dengan teknik jump stop shooting maupun one-two stop shooting agar para pemain bisa terbiasa pada saat pertandingan.

2. Kedua teknik ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kedua teknik ini pelatih harus mengenal secara menyeluruh kedua teknik ini.

3. Bagi para pecinta dan pemerhati olahraga khususnya bola basket, penelitian ini dapat menjadi informasi yang lebih baik mengenai pentingnya latihan teknik serta lebih memperhatikan kualitas latihan medium shoot dalam bola basket.

4. Bagi pihak sekolah SMAN 1 Bandung, hendaknya merancang program latihan khusus mengenai teknik dasar shooting, sehingga dapat meningkatkan kualitas shooting itu sendiri.

5. Bagi para siswa yang mengikuti ekstrakulikuler bola basket di SMAN 1 Bandung agar lebih ditingkatkan lagi latihan teknik dasar shooting.


(5)

Argian Rizki Taufiq,2014

PERBANDINGAN JUMP STOP SHOOTING DENGAN ONE-TWO STOP SHOOTING TERHADAP HASIL MEDIUM SHOOT PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, N.(2007). Permainan Bola Basket.Solo: Era Intermedia

Amber, V.(2012). Pentunjuk Pelatih dan Pemain Bola Basket : Pionir Jaya

Arikunto, S.(2010 Pendekatan). Prosedur Penelitian Suatu Praktik Jakarta : PT. RinekaCipta

Balai Pustaka, (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta

Emzir.(2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif Jakarta : PT. Rajagrafindo Prasada

FIBA.(2010). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_3_05.htm(12 september 2012) Kosasih, D.(2008). Fundamental Basketball :Karmedia

Lautan, dkk.(2000). Dasar Dasar Kepelatihan.Bandung.Universitas Pendidikan Indonesia

Mar’at, S. (2009). Psikologi Perkembangan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nasir. M. (1999).Metode Penelitian. Penerbit Galia Indonesia. Jakarta.

Oliver, J.(2007). Dasar-dasar Bola Basket.(Diterjemahkan IKAPI No.052) Bandung : PT IntanSejati

Priyatno, D.(2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta:ANDI


(6)

44 Rahmat, E.(2013). Wawancara Definisi Hasil Medium Shoot pada Cabang

Olahraga Bola Basket. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Riduwan (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rismayadi, A.(2013). Wawancara Jarakl Medium Shoot pada Cabang Olahraga Bola Basket. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Sugiyono.(2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta

Sunaryadi, Yadi. 2013. Wawancara Kelebihan dan Kekurangan dari Jump stop dan One-two stop dilihat dari sisi Biomekanika”. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Surakhmad, W.( 1998). Penelitian Penelitian Penelitian Ilmiah.Bandung :Tarsito Surbakti, E.(2008). Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja.Jakarta :

PT Elex Media Komputindo

Taufik, Asep A.(1997). Skripsi Konstruksi Tes Keterampilan Menembak Dua Angka Permainan Bolabasket. Bandung: Universitas Pendidkan Indonesia (UPI) Bandung.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN JUMP STOP SHOOT DAN TRIPPLE THREAT POSITION TERHADAP HASIL JUMP SHOOT PADA TIM PUTERA UNIT KEGIATAN MAHASISWA BOLA BASKET UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2013

3 25 88

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN OPERAN DAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN DRIBBLE TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BAGI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET

1 43 97

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHOOTING FROM CHAIR DAN LATIHAN WALL SHOOTING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA TIM BASKET SMA DHARMAWANGSA MEDAN TAHUN 2015.

1 5 19

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANATARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET.

0 3 29

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS BENTUK SPLIT JUMP dan KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI dan DUKUNGANNYA TERHADAP HASIL SHOOTING PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA.

0 7 34

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL SHOOTING PADA OLAHRAGA PERMAINAN BOLABASKET.

10 35 34

PERBANDINGAN ONE HANDED SET SHOOT DENGAN TWO HANDED SET SHOOT TERHADAP KETEPATAN HASIL SHOOTING UNDER BASKET SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET : Studi Deskrptif Pada Siswa MI Asih Putra Cimahi Kelompok Umur 12-13 tahun.

0 8 27

PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN KONSEP BEEF TERHADAP KETERAMPILAN SHOOTING BOLA BASKET PEMULA Oleh:.

2 25 82

PERBANDINGAN STANDING SHOOT, JUMP SHOOT, SIDE SHOOT DENGAN FLYING SHOOT TERHADAP HASIL TEMBAKAN PADA CABANG OLAHRAGA BOLA TANGAN - repository UPI S KOR 1002956 Title

0 0 3

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

0 3 12