PUBLIKASI ILMIAH Dasar-Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (Dp3a) Sasana Kebangkitan Memorial Building Of Bantul.

(1)

PUBLIKASI ILMIAH

SASANA KEBANGKITAN MEMORIAL BUILDING OF BANTUL

Disusun oleh: Wahyulihaevnu Suryanto

NIM : D 300 080 018

Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Program Studi Arsitektur

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

(3)

1

SASANA KEBANGKITAN MEMORIAL BUILDING OF BANTUL Wahyulihaevnu Suryanto

D 300 080 018

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Untuk mengenang sejarah maupun peristiwa besar dapat diwujudkan dengan berbagaimacam cara. Sampai saat ini belum ada satu wadah atau wujud mengenang salah satu peristiwa bersejarah di Bantul bahkan secara umum dapat dikatakn suatu peristiwa bersejarah di Indonesia yaitu sebuah bencana gempa bumi 27 Mei 2006 baik itu dalam wujud museum, monument, tugu maupun memorial building.

Indonesia termasuk dalam kawasan rawan bencana gempa. Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan akan sejarah gempa bumi di Bantul yang pernah merenggut ribuan nyawa perlu diperhatikan bagi generasi mendatang agar tidak lengah bila suatu saat terjadi gempa bumi.

Sebuah Memorial Building yang di dalamnya terdapat museum gempa dengan perpaduan teknologi dan informasi yang memberikan wahana edukasi kepada masyarakat diharap sanggup mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bantul akan keberadaan Memorial Building sebagai media pembelajaran dan monumen gempa di Bantul.

Tujuan Merancang sebuah Memorial Building yang dapat mewadahi fungsi untuk mengenang atau memperingati sebuah peristiwa besar dan bersejarah di Bantul, dan keluaran dari Memorial Building dapat mewadahi kebutuhan pendidikan, hiburan/wisata, dan informasi serta menjadi icon baru di Bantul.


(4)

2

1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Untuk mengenang sejarah maupun peristiwa besar dapat diwujudkan dengan berbagaimacam cara. Yang patut menjadi perhatian bahwa sampai saat ini belum ada satu wadah atau wujud yang benar-benar mengenang salah satu peristiwa bersejarah di Bantul bahkan secara umum dapat dikatakn suatu peristiwa bersejarah di Indonesia yaitu sebuah bencana gempa bumi 27 Mei 2006 baik itu dalam wujud museum, monument, tugu maupun memorial building.

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara yang cukup sering dilanda gempa bumi. Sebuah Memorial Building yang di dalamnya terdapat museum gempa dengan perpaduan teknologi dan informasi yang memberikan wahana edukasi kepada masyarakat juga berfungsi sebagai memorial place dan unsur pusat informasi gempa yang di dalamnya menyajikan benda-benda koleksi tentang gempa, didukung oleh alat/benda koleksi (sketsa, foto, peta dan lain-lain), dilengkapi dengan simulasi dan animasi kejadian gempa diharap sanggup mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bantul akan keberadaan Memorial Building sebagai media pembelajaran dan monumen gempa di Bantul.

1.2. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 1.2.1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, maka dapat diangkat sebuah permasalahan :

Sebuah bangunan yang berfungsi untuk mengenang atau memperingati sebuah peristiwa besar dan bersejarah di Bantul yang dapat mewadahi kebutuhan pendidikan, hiburan/wisata, dan informasi yang bersifat dokumen maupun benda-benda visual.


(5)

3

Memorial Building ini diarahkan untuk memperoleh sebuah wadah yang berfungsi sebagai Gedung Peringatan yang menerapkan prinsip-prinsip arsitektural yang mendukung konsep dasar perancangannnya.

1.3. TUJUAN DAN SASARAN 1.3.1. Tujuan

Merancang sebuah Memorial Building yang dapat mewadahi fungsi untuk mengenang atau memperingati sebuah peristiwa besar dan bersejarah di Bantul yang dapat mewadahi kebutuhan pendidikan, hiburan/wisata, dan informasi. 1.3.2. Sasaran

Mendapatkan hasil aplikasi konsep dari bentuk fisik perencanaan dan perancangan bangunan Memorial Building yang mampu merefleksikan seluruh konsep perencanaan yang ditentukan

1.4. METODE PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan meliputi metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode pembahasan dan perumusan konsep.

1.4.1. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi

Mengamati dan meneliti langsung ke lapangan, yaitu kawasan Bantul yang mempunyai potensi didirikannya Sasana Kebangkitan Memorial Building of Bantul untuk mendapatkan data primer berupa kondisi site.

b. Metode Wawancara

Memperoleh data sekunder melalui survey instansional dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait.

c. Metode Studi Literatur

Meliputi menelaah data sekunder yang diperoleh dari berbagai literature, buku-buku, jurnal dan karya ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.


(6)

4 1.4.2. Metode Pembahasan

a. Metode Analisis

Data yang sudah dikaji kemudian diuraikan secara lebih mendekati untuk memperoleh pembahasan dan penyelesaian masalah yang ada pada fasilitas Sasana Kebangkitan Memorial Building of Bantul.

b. Metode Sintesis

Studi pendekatan konsep yang didapatkan digunakan untuk menentukan konsep perencanaan dan perancangan sebagai dasar untuk menuju tahap desain fisik.

2. LOKASI PERENCANAAN

Lokasi site berada di jalan Parangtritis tepatnya di kawasan jalan Parangtritis km 3.5 Sewon, Bantul. Merupakan bekas Kampus STIE KERJASAMA yang hancur karena gempa 27 Mei 2006. Jalan Parangtritis sendiri merupakan jalan aretri yang menghubungkan Kabupaten dengan kota Yogyakarta. Jarak yang ditempuh dari Ring Road Selatan cukup dekat sekitar 1 km.

Sebelah Utara ; Permukiman dan lahan kosong Sebelah Selatan : Jalan, Perumahan Perwita regency Sebelah Timur : Jalan Kampung, Kampung

Sebelah Barat : Jalan Parangtritis Luas Wilayah Site = 47.695 m2= 4,76 ha


(7)

5 Peraturan Pemerintah Daerah :

a. BCR/KDB (Building Coveraged Ratio/ Koefisien Dasar Bangunan): 50 % b. FAR/KLB (Floor Area Ratio/ Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,8 – 6 c. GSB (Garis Sepadan Bangunan)

Sebelah barat (Jl. Parang Tritis) = 6 meter Pada jalan lingkungan minimal = 2 meter

3. HASIL PERENCANAAN

Dengan adanya Sasana Kebangkitan Memorial Building of Bantul diharap sanggup mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bantul akan keberadaan Memorial Building sebagai media pembelajaran dan monumen gempa di Bantul.


(8)

6


(9)

7 Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bantul. Bantul : Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Bantul

Anonim. 2010. Rencana Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul 2006 - 2025. Bantul:

Bapeda

Broadbent Geoffrey , 1978. Marina in Architectural Concept. Deutcher, Germany

Cahyoadi, Yanu. 2009. Perencanaan Beteng Vastenburg Sebagai Museum Kota di

Surakarta. Tugas Akhir Jurusan Teknik Arsitektur : UMS

Prasetyo, Kurnia Dimas. 2009. Yogyakarta School of Design. Tugas Akhir Jurusan

Teknik Arsitektur : UMS

Supangkat, Gading. 2011. Museum Gempa Dengan Penerapan Arsitektur Berkelanjutan.

Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan : UGM www.google.com

www.wikipedia.com www.dubaimarina.com www.bantul.go.id www.zaha-hadid.com/ www.designboom.com/


(1)

2 1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Untuk mengenang sejarah maupun peristiwa besar dapat diwujudkan dengan berbagaimacam cara. Yang patut menjadi perhatian bahwa sampai saat ini belum ada satu wadah atau wujud yang benar-benar mengenang salah satu peristiwa bersejarah di Bantul bahkan secara umum dapat dikatakn suatu peristiwa bersejarah di Indonesia yaitu sebuah bencana gempa bumi 27 Mei 2006 baik itu dalam wujud museum, monument, tugu maupun memorial building.

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara yang cukup sering dilanda gempa bumi. Sebuah Memorial Building yang di dalamnya terdapat museum gempa dengan perpaduan teknologi dan informasi yang memberikan wahana edukasi kepada masyarakat juga berfungsi sebagai memorial place dan unsur pusat informasi gempa yang di dalamnya menyajikan benda-benda koleksi tentang gempa, didukung oleh alat/benda koleksi (sketsa, foto, peta dan lain-lain), dilengkapi dengan simulasi dan animasi kejadian gempa diharap sanggup mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bantul akan keberadaan Memorial Building sebagai media pembelajaran dan monumen gempa di Bantul.

1.2. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 1.2.1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, maka dapat diangkat sebuah permasalahan :

Sebuah bangunan yang berfungsi untuk mengenang atau memperingati sebuah peristiwa besar dan bersejarah di Bantul yang dapat mewadahi kebutuhan pendidikan, hiburan/wisata, dan informasi yang bersifat dokumen maupun benda-benda visual.


(2)

3

Memorial Building ini diarahkan untuk memperoleh sebuah wadah yang berfungsi sebagai Gedung Peringatan yang menerapkan prinsip-prinsip arsitektural yang mendukung konsep dasar perancangannnya.

1.3. TUJUAN DAN SASARAN 1.3.1. Tujuan

Merancang sebuah Memorial Building yang dapat mewadahi fungsi untuk mengenang atau memperingati sebuah peristiwa besar dan bersejarah di Bantul yang dapat mewadahi kebutuhan pendidikan, hiburan/wisata, dan informasi. 1.3.2. Sasaran

Mendapatkan hasil aplikasi konsep dari bentuk fisik perencanaan dan perancangan bangunan Memorial Building yang mampu merefleksikan seluruh konsep perencanaan yang ditentukan

1.4. METODE PENGUMPULAN DATA DAN PEMBAHASAN

Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan meliputi metode pengumpulan data, metode pengolahan data, metode pembahasan dan perumusan konsep.

1.4.1. Metode Pengumpulan Data a. Metode Observasi

Mengamati dan meneliti langsung ke lapangan, yaitu kawasan Bantul yang mempunyai potensi didirikannya Sasana Kebangkitan Memorial Building of Bantul untuk mendapatkan data primer berupa kondisi site.

b. Metode Wawancara

Memperoleh data sekunder melalui survey instansional dengan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait.

c. Metode Studi Literatur

Meliputi menelaah data sekunder yang diperoleh dari berbagai literature, buku-buku, jurnal dan karya ilmiah yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas.


(3)

4 1.4.2. Metode Pembahasan

a. Metode Analisis

Data yang sudah dikaji kemudian diuraikan secara lebih mendekati untuk memperoleh pembahasan dan penyelesaian masalah yang ada pada fasilitas Sasana Kebangkitan Memorial Building of Bantul.

b. Metode Sintesis

Studi pendekatan konsep yang didapatkan digunakan untuk menentukan konsep perencanaan dan perancangan sebagai dasar untuk menuju tahap desain fisik.

2. LOKASI PERENCANAAN

Lokasi site berada di jalan Parangtritis tepatnya di kawasan jalan Parangtritis km 3.5 Sewon, Bantul. Merupakan bekas Kampus STIE KERJASAMA yang hancur karena gempa 27 Mei 2006. Jalan Parangtritis sendiri merupakan jalan aretri yang menghubungkan Kabupaten dengan kota Yogyakarta. Jarak yang ditempuh dari Ring Road Selatan cukup dekat sekitar 1 km.

Sebelah Utara ; Permukiman dan lahan kosong Sebelah Selatan : Jalan, Perumahan Perwita regency Sebelah Timur : Jalan Kampung, Kampung

Sebelah Barat : Jalan Parangtritis Luas Wilayah Site = 47.695 m2= 4,76 ha


(4)

5 Peraturan Pemerintah Daerah :

a. BCR/KDB (Building Coveraged Ratio/ Koefisien Dasar Bangunan): 50 % b. FAR/KLB (Floor Area Ratio/ Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 1,8 – 6 c. GSB (Garis Sepadan Bangunan)

Sebelah barat (Jl. Parang Tritis) = 6 meter Pada jalan lingkungan minimal = 2 meter

3. HASIL PERENCANAAN

Dengan adanya Sasana Kebangkitan Memorial Building of Bantul diharap sanggup mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Bantul akan keberadaan Memorial Building sebagai media pembelajaran dan monumen gempa di Bantul.


(5)

6


(6)

7 Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bantul. Bantul : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bantul

Anonim. 2010. Rencana Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul 2006 - 2025. Bantul: Bapeda

Broadbent Geoffrey , 1978. Marina in Architectural Concept. Deutcher, Germany

Cahyoadi, Yanu. 2009. Perencanaan Beteng Vastenburg Sebagai Museum Kota di Surakarta. Tugas Akhir Jurusan Teknik Arsitektur : UMS

Prasetyo, Kurnia Dimas. 2009. Yogyakarta School of Design. Tugas Akhir Jurusan Teknik Arsitektur : UMS

Supangkat, Gading. 2011. Museum Gempa Dengan Penerapan Arsitektur Berkelanjutan.

Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan : UGM www.google.com

www.wikipedia.com www.dubaimarina.com www.bantul.go.id www.zaha-hadid.com/ www.designboom.com/