HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS Hubungan Antara Kepuasan Kerja dengan Intensi Turnover Pada Karyawan PT dan Liris Sukoharjo.

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI
TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS
SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh:
AMIN YULIANTO
F 100 080 101

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI
TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS
SUKOHARJO


NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Diajukan oleh :
AMIN YULIANTO
F 100 080 101

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI
TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS
SUKOHARJO
Amin Yulianto
Achmad Dwityanto, S.Psi, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
aminyulianto@ymail.com

Abstraksi

Dalam lingkungan perusahaan, turnover merupakan hal yang sudah
sering terjadi. Terjadinya turnover merupakan hal yang tidak diharapkan oleh
perusahaan. Pergantian karyawan yang disebabkan oleh pengunduran diri, akan
menyulitkan perusahaan karena berkaitan dengan implementasi program kerja
yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover, dan hipotesis yang
diajukan yaitu ada hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan intensi
turnover.
Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Dan Liris bagian Konfeksi IV,
teknik pengambilan sampel dengan purposive non random sampling, dan sampel
dalam penelitian ini berjumlah 100 karyawan. Metode pengambilan data dengan
menggunakan skala kepuasan kerja dan skala intensi turnover yang kemudian
dianalisis dengan bantuan program computer SPSS for Windows Release 15.0.
Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat
signifikan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover, dengan nilai koefisien
korelasi (r) sebesar -0,603; p = 0,000 (p < 0,01). Sumbangan efektif variabel
kepuasan kerja terhadap intensi turnover sebesar 36,36%. Berarti masih terdapat
63,64% yang mempengaruhi intensi turnover di luar variabel kepuasan kerja

misalnya faktor eksternal, yakni pasar tenaga kerja, faktor institusi yakni kondisi
ruang kerja, ketrampilan kerja, karakteristik personal dari karyawan seperti
intelegensi, sikap, minat, masa lalu, jenis kelamin, umur, dan lama bekerja serta
reaksi individu terhadap pekerjaanya. Berdasarkan hasil analisis, diketahui
bahwa variabel kepuasan kerja tergolong sedang dan variabel intensi turnover
juga tergolong sedang. Hasil dari analisis stepwise menunjukkan bahwa aspek
kepuasan kerja yang paling berperan terhadap intensi turnover adalah promosi.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang
sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan intensi turnover pada karyawan
PT DAN LIRIS Sukoharjo. Artinya, semakin tinggi kepuasan kerja maka semakin
rendah intensi turnover yang dimiliki karyawan, begitu pula sebaliknya, semakin
rendah kepuasan kerja maka semakin tinggi intensi turnover yang dimiliki
karyawan.
Kata kunci : Kepuasan Kerja, Intensi Turnover

1

2

hanya akan diperoleh dari karyawan


PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi yang
ditandai

dengan

derasnya

yang

arus

selalu

produktif,

inovatif,

bersemangat


kreatif

dan

loyal.

informasi dan cepatnya mobilitas

Karyawan yang memenuhi kriteria

manusia, modal, barang dan jasa,

seperti itu hanya akan dimiliki

semakin

melalui penerapan konsep yang tepat

terlihat


ketergantungan

pula
dan

sifat

sekaligus

dengan

memperhatikan

persaingan yang tajam antar bangsa.

kesejahteraan SDM atau karyawan

Perusahaan satu dengan perusahaan


perusahaan tersebut. Salah satu cara

lainnya

untuk meningkatkan kesejahteraan

saling

bersaing

dalam

produk

yang

karyawan

dapat


bermanfaat dipasaran masyarakat.

kepuasan

kerja

Namun,

Semakin besar suatu perusahaan,

menghasilkan

dapat

setiap

perusahaan

berjalan


secara

tidak

mandiri,

dilihat
yang

melalui
dirasakan.

semakin banyak karyawan

yang

melalui sumber daya manusia yang

bekerja didalamnya, sehingga besar


ada

kemungkinan

didalamnyalah

perusahaan

tersebut bergerak.
Sumber daya manusia dalam

timbulnya

permasalahan

didalamnya

dan

permasalahan


manusianya,

salah

artian tenaga kerja atau orang-orang

satunya adalah keluarnya karyawan

yang berada dalam suatu organisasi

dari perusahaan atau yang sering

merupakan aset perusahaaan yang

disebut dengan turnover.

sangat penting, hal ini dikarenakan

Dalam

lingkungan

manusia merupakan sumber daya

perusahaan, turnover merupakan hal

yang selalu dibutuhkan dalam setiap

yang sudah sering terjadi. Terjadinya

proses produksi barang dan jasa.

turnover merupakan hal yang tidak

Untuk

dengan

diharapkan

sejenis

Perusahaan selalu berusaha ingin

dapat

bersaing

industri/perusahaan
lainnya,

yang

perusahaan.

harus

memberikan

yang

terbaik bagi karyawannya agar tetap

kompetitif yang sangat sulit ditiru

tinggal di perusahaan tempat ia

oleh perusahaan lain, dan itu semua

bekerja. Fenomena turnover juga

mempunyai

perusahaan

oleh

keunggulan

2

kesejahteraan

yang

3

terjadi di salah satu perusahaan yang

pada karyawan, diantaranya usia,

berada di kawasan Sukoharjo yang

lama kerja, tingkat intelegensi, dan

bergerak

organisasi.

dibidang

garmen

dan

Siagian

(2001)

tekstil. Perusahaan tersebut adalah

menyatakan bahwa salah satu faktor

PT. Dan Liris. Berdasarkan hasil

penyebab

interview awal peneliti dengan ibu R

pindah kerja adalah kepuasan kerja

yang menjabat sebagai Staf HRD

yang kurang dirasakan karyawan di

(Human Resource and Development)

tempat bekerja.

pada

tahun

keinginan

Kepuasan kerja merupakan

pada tanggal 28 Mei 2012, data
terbaru

timbulnya

2012

suatu

sikap

yang

positif

dan

menyebutkan karyawan yang keluar

menyangkut penyesuaian diri yang

dari devisi

pada bulan

sehat dari para karyawan terhadap

januari berjumlah 10 orang, pada

kondisi kerja dan situasi kerja,

bulan februari 8 orang, pada bulan

termasuk

maret 11 orang dan pada bulan april

finansial, kondisi sosial, kondisi

6 orang.

Sedangkan dari devisi

fisik, dan kondisi psikologis (As’ad,

tekstil karyawan yang keluar pada

2001). Kepuasan kerja yang kurang

bulan januari 6 orang, bulan februari

dirasakan

4 orang, bulan maret tidak ada dan

menyebabkan keinginan pada diri

pada bulan april 1 orang. Terhitung

karyawan

untuk

dari bulan januari hingga bulan april

perusahaan

tersebut.

tahun 2012 terdapat 35 karyawan

kepuasan kerja kurang itu dapat

bagian garmen dan 11 karyawan

beraneka ragam seperti penghasilan

bagian tekstil

rendah

perusahan.

garmen

yang keluar dari

didalamnya

oleh

atau

karyawan

masalah

dapat

meninggalkan
Sebab-sebab

dirasakan

kurang

Hal ini menunjukkan

memadai, kondisi kerja yang kurang

jumlah karyawan yang keluar dari

memuaskan, hubungan yang tidak

perusahaan tergolong cukup tinggi.

serasi, baik dengan atasan maupun

Terjadinya
karyawan

dapat

turnover

dengan para rekan sekerja, pekerjaan

merugikan

yang tidak sesuai dan berbagai faktor

perusahaan. Ada beberapa faktor

lainnya.

penyebab timbulnya intensi turnover

3

4

Hasil
(2007)

penelitian

yang

turnover

berjudul

karyawan

Menurut

Novliadi
intensi

ditinjau

As’ad

(2001)

menjelaskan bahwa faktor - faktor

dari

yang mempengaruhi kepuasan kerja

budaya perusahaan dan kepuasan

yaitu :

kerja, menunjukkan bahwa hubungan

1. Faktor psikologi, yang meliputi

antara

budaya

kepuasan

perusahaan

kerja

dengan

dan

minat, ketentraman dalam kerja,

intensi

sikap terhadap kerja, bakat, dan

turnover karyawan bersifat negatif,
dimana

semakin

kepuasan

tinggi

kerja

keterampilan.

tingkat

karyawan

2. Faktor sosial. Merupakan faktor

dan

yang

semakin kuat budaya perusahaan

3. Faktor

turnover karyawan

fisik,

pekerjaan,

Berdasarkan uraian di atas,
rumusan

masalah

dengan

interaksi sosial antar karyawan.

maka semakin rendah tingkat intensi

maka

berhubungan

kerja

dalam

meliputi

pengaturan

dan

jenis
waktu

waktu

istirahat,

kerja

keadaan

perlengkapan

penelitian ini adalah “ Apakah ada

ruangan,

hubungan antara kepuasan kerja

pertukaran

dengan

kesehatan karyawan, dan umur.

intensi

turnover

pada

karyawan ? “.

4. Faktor

suhu,

penerangan,

udara,

finansial.

kondisi

Merupakan

faktor yang berhubungan dengan
LANDASAN TEORI

jaminan

A. Kepuasan Kerja

karyawan

Kepuasan kerja merupakan
suatu

sikap

yang

positif

serta

kesejahteraan

Anoraga (1992) menyatakan

dan

dalam mengukur kepuasan kerja

menyangkut penyesuaian diri yang

tidak dapat dilepaskan dari aspek –

sehat dari para karyawan terhadap

aspek kepuasan, karena aspek -

kondisi kerja dan situasi kerja,

aspek inilah nantinya yang akan

termasuk

membentuk kepuasan kerja. Aspek -

didalamnya

masalah

finansial, kondisi sosial, kondisi

aspek

fisik, dan kondisi psikologis (As’ad,

adalah:

2001).

4

kepuasan

kerja

tersebut

5

1. Pekerjaan itu sendiri. Termasuk
tugas-tugas

yang

Harnoto

(dalam

Nasution,

diberikan,

2009) mengatakan bahwa intensi

sikap pekerjaan yang ditangani,

turnover adalah kadar intensitas dari

minat

keinginan

untuk

menekuni

dan

konsentrasi pada pekerjaan.

untuk

keluar

perusahaan, banyak alasan yang

2. Promosi. Promosi mempunyai

menyebabkan

timbulnya

hubungan erat dengan masalah

turnover

diantaranya

kenaikan

keinginan

untuk

pangkat

maupun

karir

Jewell

dan

adalah

mendapatkan

&

Siegall

(1998)

mengungkapkan dua faktor penentu

prospek masa depan.

pindah kerja yaitu :

3. Teman sekerja. Teman sekerja
meliputi

intensi

pekerjaan yang lebih baik.

jabatan, kesempatan untuk maju,
pengembangan

dari

hubungan

1. Variabel

antara

pribadi,

penelitian

pegawai, harapan keluarga, dan

variabel pribadi yang berkaitan

pandangan

dengan pindah kerja didominasi

masyarakat

atau

orang lain terhadap profesi atau

oleh

penyelidikan

pekerjaannya.

kerja karyawan.
2. Variabel organisasional, sistem

4. Gaji dan jaminan sosial. Gaji
dan jaminan sosial adalah gaji

penghargaan

bersih

organisasi

yang

diterima

setiap

secara

(jaminan

situasional

dan

jaminan

dari
adalah

bulan dan jaminan sosial lainnya
kerja

kepuasan

suatu
pengaruh

organisasional
terhadap

atau
pindah

kerja. Variabel situasional lain

jabatan).
supervisi.

yang telah diteliti dalam konteks

Hubungan antara karyawan dan

ini termasuk gaji, kesempatan

atasan,

kerja,

promosi, dan sejauhmana kerja

pengawasan kerja dan kualitas

dalam suatu jabatan adalah rutin.

kerja.

Fishbein

5. Pengawasan

atau

peraturan

Riyanto,
aspek-aspek

B. Intensi Turnover

dan

2008)

(dalam

mengemukakan

intensi

diantaranya adalah :

5

Ajzen

turnover

6

karyawan.

1. Aspek sikap pribadi, merupakan
dorongan, keinginan dan fikiran

Alat pengumpul data yang

untuk melakukan atau tidak

digunakan adalah skala kepuasan

melakukan

turnover

dipengaruhi

oleh

yang

kerja yang terdiri dari 30 aitem dan

keyakinan

skala intensi turnover yang terdiri
dari 20 aitem.

subyektif akan akibat perilaku
turnover tersebut.

Teknik

analisis

menggunakan

2. Aspek norma subyektif, yaitu

data

teknik

korelasi

dorongan, fikiran dan keyakinan

product moment dengan aplikasi

untuk melakukan atau tidak

SPSS for Windows Release 15.0.

melakukan turnover dipengaruhi

Pertama, setelah melakukan tryout

norma dalam lingkungan sosial

peneliti

melakukan

yang

validitas

dan

berisi

pengaruh

dan

reliabilitas

dengan

teknik

product

menggunakan

tekanan dari lingkungan sosial.

perhitungan

moment yaitu untuk mengetahui
aitem-aitem valid dan gugur. Untuk

C. Hipotesis

mengetahui valid tidaknya aitem

Ada hubungan negatif antara
kepuasan

kerja

dengan

membandingkan nilai �ℎ�

intensi

nilai �

turnover.

dengan
METODE PENELITIAN

��

Kemudian

��

dengan

pada taraf signifikansi 5%



sebesar

��

peneliti

0,279.

menyebarkan

Penelitian ini menggunakan

skala untuk penelitian. Kemudian

metode kuantitatif dengan variabel

melakukan uji asumsi yang terdiri

bebas kepuasan kerja dan variabel

dari uji normalitas sebaran dan uji

tergantung intensi turnover.

linieritas

Subjek penelitian ini adalah

peneliti

hubungan.
melakukan

Setelah
uji

itu,

hipotesis

karyawan PT. Dan Liris bagian

menggunakan teknik analisis korelasi

Konfeksi IV, teknik pengambilan

product moment dengan tujuan untuk

sampel

dengan

purposive

non

mengetahui

random sampling, dan sampel dalam

kepuasan

penelitian

turnover.

ini

berjumlah

100

6

hubungan
kerja

dengan

antara
intensi

7

penelitian ini menggunakan teknik
HASIL

analisis One Sample Kolmogorov

1. Validtas dan Reliabilitas

Smirnov Test (ks-z). Uji normalitas

Skala kepuasan kerja

sebaran dengan teknik One Sample

Uji validitas dari 30 aitem

Kolmogorov Smirnov Test (ks-z) ini

yang diujikan, terdapat 14 aitem

dikatakan normal jika p > 0,05. Uji

yang valid dan 16 aitem dinyatakan

normalitas pada variabel kepuasan

gugur, Dimana aitem yang valid

kerja diperoleh nilai signifikansi

mempunyai

validitas

sebesar 0,415 (p > 0,05) sedangkan

item-total

hasil uji normalitas pada intensi

koefisian

validitas

corrected

correlation

bergerak

sampai

0,692

0,295

turnover diperoleh nilai signifikansi

koefisien

sebesar 0,244 (p > 0,05). Hasil

dari

dan

reliabilitas alpha (α) = 0,719.

tersebut menunjukkan bahwa sebaran

Skala intensi turnover

data variabel kepuasan kerja dan
variabel intensi turnover memenuhi

Uji validitas dari 20 aitem
yang diujikan, diketahui terdapat 17

distribusi normal.

aitem yang valid dan 3 aitem yang

Uji linieritas hubungan

gugur. Dimana aitem yang valid
mempunyai
corrected

koefisien
item-total

Dimaksudkan

untuk

validitas

mengetahui apakah variabel bebas

correlation

(kepuasan kerja) dengan variabel
turnover)

bergerak dari 0,321 sampai 0,699

tergantung

(intensi

dan koefisien reliabilitas alpha (α) =

memiliki

0,855

(linier) atau tidak. Berdasarkan uji

korelasi

yang

searah

linieritas diperoleh nilai F sebesar
2. Uji Asumsi

55,955 dengan signifikansi (p) =

Uji normalitas sebaran

0,000 (p < 0,05). Hasil tersebut

Dimaksudkan

untuk

menunjukkan bahwa variabel bebas

mengetahui apakah sebaran data

(kepuasan kerja) dengan variabel

penelitian

tergantung

distribusi
Pengujian

mengikuti
normal

atau

normalitas

sebaran
tidak.

memiliki

dalam

(linier).

7

turnover)

(intensi
korelasi

yang

searah

8

sedang,

3. Uji Hipotesis
Berdasarkan

hasil

ditunjukkan

oleh

rerata

empirik sebesar 40,00 dan rerata

perhitungan teknik analisis product

hipotetik sebesar 42,5.

moment dari Pearson diperoleh nilai

Hasil

stepwise

analisis

koefisien korelasi (r) sebesar -0,603

menunjukkan aspek kepuasan kerja

dengan nilai signifikansi (p) = 0,000

yang paling berpengaruh terhadap

(p < 0,01) artinya ada hubungan

intensi turnover adalah promosi, hal

negatif yang sangat signifikan antara

ini

kepuasan

sumbangan koefisien relatif sebesar

kerja

dengan

intensi

turnover. Semakin tinggi kepuasan
kerja

karyawan

maka

dapat

ditunjukkan

oleh

54,571%.

semakin

rendah intensi turnover, sebaliknya

PEMBAHASAN

semakin rendah kepuasan kerja maka

Berdasarkan

hasil

semakin tinggi intensi turnovernya.

perhitungan teknik analisis product

Sehingga hipotesis yang penulis

moment

ajukan diterima.

bahwa ada hubungan negatif yang

kerja

dari

Pearson

diketahui

Sumbangan efektif kepuasan

sangat signifikan antara kepuasan

turnover

kerja dengan intensi turnover yang

terhadap

intensi

sebesar 36,36%, ditunjukkan oleh

ditunjukkan

koefisien determinan yaitu R² (R

korelasi (r) sebesar -0,603 dengan

Squared) = 0,3636. Berarti masih

nilai Sig. 0,000 (p < 0,01) maka

terdapat 63,64% yang mempengaruhi

dapat

intensi turnover di luar variabel

negatif yang sangat signifikan antara

kepuasan kerja.

kepuasan

oleh

dikatakan

kerja

nilai

ada

koefisien

hubungan

dengan

intensi

Berdasarkan hasil penelitian

turnover pada karyawan PT Dan

menunjukkan bahwa kepuasan kerja

liris. Hal ini sesuai dengan hipotesis

pada

sedang,

yang diajukan peneliti yaitu ada

empirik

hubungan negatif antara kepuasan

subjek

ditunjukkan

tergolong
oleh

rerata

turnover.

sebesar 38,31 dan rerata hipotetik

kerja

sebesar

intensi

Semakin tinggi kepuasan kerja maka

tergolong

semakin rendah intensi turnover dan

turnover

35.
pada

Sedangkan
subjek

8

dengan

intensi

9

sebaliknya semakin rendah tingkat

Siagian (2001) menyatakan bahwa

kepuasan yang dirasakan karyawan

salah satu faktor penyebab timbulnya

maka semakin tinggi intensi turnover

keinginan

pindah

karyawan.

demikian

kepuasan

kerja

ajukan

dirasakan

karyawan

Dengan

hipotesis

yang

peneliti

diterima.

kerja

adalah

yang

kurang

di

tempat

bekerja.

Hasil
pendapat

ini

sesuai

dengan

Mobley (1986)

Pendapat

bahwa

dengan

diatas

hasil

didukung

penelitian

yang

kepuasan kerja karyawan penting

dilakukan oleh Zulfakhri (2009)

bagi perusahaan. Karyawan akan

yang menyatakan bahwa terdapat

dapat

produktif

hubungan negatif yang erat antara

apabila karyawan tersebut merasa

intensitas turnover dengan kepuasan

puas

yang

kerja. Hasil dari penelitian tersebut

kerja

menyatakan bahwa karyawan yang

bekerja

secara

dengan

didapatkannya.

apa
Kepuasan

memiliki hubungan erat terhadap

merasa

pemikiran untuk berhenti kerja dan

didapatkan maka akan bertahan di

intensi untuk mencari pekerjaan lain.

perusahaan

Apabila seorang karyawan memiliki

secara produktif dan begitu juga

kepuasan

dengan

sebaliknya. Karyawan yang tidak

karyawan

puas menimbulkan keinginan untuk

tersebut tidak memiliki pemikiran-

keluar dan dilanjutkan dengan upaya

pemikiran untuk pindah kerja dan

untuk mencari pekerjaan lain dan

mencari pekerjaan lain yang lebih

jika menemukan pekerjaan lain yang

baik. Begitu pula sebaliknya, apabila

sesuai semakin merangsang intensi

seorang karyawan tidak merasakan

karyawan untuk keluar yang diikuti

kepuasan dengan pekerjaannya dan

dengan keluarnya karyawan dari

tidak mendapatkan sesuai apa yang

perusahaan. Penelitian yang lain

diinginkan

dikemukakan oleh Randhawa (2007)

pekerjaanya,

yang

tinggi

maka

dari

pekerjaannya

puas

dengan

dan

apa

mampu

yang

bekerja

tersebut, karyawan tersebut akan

dengan

berpikir untuk mencari pekerjaan

menunjukkan korelasi negatif yang

lain yang lebih baik dan memuaskan.

signifikan antara kepuasan kerja dan

9

hasil

penelitian

yang

10

keinginan berpindah. Hal tersebut

kepuasan yang berbeda-beda pula.

menunjukkan bahwa semakin tinggi

Kepuasan kerja tersebut dianggap

kepuasan kerja maka semakin rendah

sebagai hasil pengalaman karyawan

keinginan berpindah. Senada dengan

dalam kaitannya dengan penilaian

hal

yang

terhadap diri sendiri seperti apa yang

dilakukan oleh Alam & Mohammad

dikehendaki atau diharapkan dari

(2010)

pekerjaannya.

tersebut,

penelitian

dalam

jurnalnya

yang

As’ad

(2001)

berjudul “Level of Job Satisfaction

berpendapat

and

among

kepuasan kerja dapat dilihat melalui

Malaysian Nurses” hasil penelitian

sikap dan tingkah laku karyawan

ini

terutama tingkah laku kerja seperti

Intent

to

Leave

menunjukkan

keperawatan
dengan

bahwa

yang

pekerjaan

tenaga

bahwa

cukup

puas

produktivitas,

mereka

yang

kecelakaan

efek

dari

absentisme,
akibat

kerja,

dan

meliputi enam aspek kepuasan kerja

turnover. Intensi turnover menurut

yaitu diantaranya kepuasan dengan

Harnoto (dalam Nasution, 2009)

atasan, variasi pekerjaan, penutupan,

adalah

kompensasi,

rekan

keinginan

manajemen

kebijakan

kerja

dan

(HRM),

kadar

intensitas

dari

keluar

dari

untuk

perusahaan, banyak

alasan yang

menunjukkan niat yang lebih rendah

menyebabkan

dirasakan

mereka

turnover

diantaranya

meninggalkan

rumah

keinginan

untuk

untuk
sakit

dan

pekerjaan mereka.

dengan

karyawan

sikap

terhadap

sendiri,

situasi

antara

pimpinan

karyawan

intensi
adalah

mendapatkan

pekerjaan yang lebih baik.

Kepuasan kerja berhubungan
erat

timbulnya

kerja

efektif

(SE)

dari

variabel kepuasan kerja terhadap

pekerjaannya

intensi turnover sebesar 36,36%

kerja,

(Tiffin,

Sumbangan

kerjasama

yang ditunjukkan oleh koefisien

dengan

sesama

determinan R² = 0,3636. Berarti

dalam

As’ad,

masih

terdapat

63,64%

yang

2001). Sikap tersebut merupakan hal

mempengaruhi intensi turnover di

yang bersifat individual dan setiap

luar

kepuasan

kerja

individu

misalnya faktor eksternal,

yakni

akan

memiliki

tingkat

10

variabel

11

pasar tenaga kerja, faktor institusi

beberapa karyawan yang memilih

yakni

untuk bertahan pada perusahaan,

kondisi

ketrampilan

ruang

kerja,

kerja,

upah,

turnover

dan

dimana

aspek

supervisi, karakteristik personal dari

sendiri

mencakup

karyawan seperti intelegensi, sikap,

pribadi

minat, masa lalu, jenis kelamin,

(Fishbein dan Ajzen, dalam Riyanto,

umur, dan lama bekerja serta reaksi

2008). Sedangkan variabel kepuasan

individu

pekerjaanya.

kerja diketahui rerata empirik (RE)

Berkaitan dengan kepuasan kerja

sebesar 38,31 dan rerata hipotetik

sebagai

(RH)

terhadap

salah

satu

faktor

yang

intensi

dan

aspek

norma

sebesar

35

sikap

subjektif

yang

berarti

mempengaruhi

intensi

turnover,

kepuasan kerja subjek tergolong

Jewell

Siegall

(1998)

sedang. Kondisi ini dapat diketahui

bahwa

kepuasan

bahwa ada beberapa karyawan yang

kerja dengan pindah kerja memiliki

belum mencapai rasa kepuasan yang

hubungan yang negatif. Begitu juga

diharapkan atas pekerjaannya dan

dengan pendapat Mobley (dalam

ada beberapa karyawan/subjek telah

Riyanto, 2008) mengemukakan ada

cukup mencapai tujuan atau harapan

tiga

memahami

yang didapatkan dari pekerjaannya

intensi turnover salah satunya yaitu

sekarang. Hal ini dapat dipengaruhi

variabel individu yang termasuk

oleh hubungan antar karyawan, gaji,

didalamnya adalah kepuasan kerja.

promosi, pengawasan atau supervisi

&

mengungkapkan

variabel

Variabel
mempunyai

untuk

intensi

rerata

turnover

dan pekerjaan itu sendiri.

empirik (RE)

Berdasarkan

hasil

analisis

sebesar 40,00 dan rerata hipotetik

Stepwise

(RH) sebesar 42,5 yang berarti pada

peneliti

umumnya subjek dalam penelitian

mengkorelasikan antara tiap - tiap

ini mempunyai intensi turnover pada

aspek

kategori sedang. Kondisi sedang ini

keseluruhan aspek intensi turnover

dapat diinterpretasikan bahwa ada

diperoleh hasil sebagai berikut :

beberapa karyawan yang memiliki

Peranan aspek pekerjaan itu sendiri

keinginan untuk pindah kerja dan ada

terhadap intensi turnover diperoleh

11

yang

dilakukan

yaitu

kepuasan

oleh
dengan

kerja

dengan

12

sumbangan koefisien relatif sebesar

pekerjaannya.

= 1,030%. Peranan aspek promosi

dengan pendapat Jewel dan Siegall

terhadap intensi turnover diperoleh

(1998) yang berpendapat bahwa baik

sumbangan koefisien relatif sebesar

gaji maupun kesempatan promosi

54,571%.

telah ditemukan mempunyai korelasi

Peranan

aspek

teman

sekerja teerhadap intensi turnover
diperoleh

sumbangan

gaji

dan

ini

sesuai

negatif dengan pindah kerja.

koefisien

relatif sebesar 11,504%. Peranan
aspek

Hasil

jaminan

KESIMPULAN

sosial

Berdasarkan

hasil

analisis

terhadap intensi turnover diperoleh

dan pembahasan terhadap hasil-hasil

sumbangan koefisien relatif sebesar

penelitian, dapat ditarik kesimpulan

32,850%. Peranan aspek pengawasan

bahwa : “ada hubungan negatif yang

supervisi

atau

intensi

sangat signifikan antara kepuasan

sumbangan

kerja dengan intensi turnover pada

koefisien relatif sebesar 0,045%.

karyawan PT DAN LIRIS”. Hal ini

Aspek yang memiliki sumbangan

ditunjukkan dengan nilai koefisien

koefisien relatif paling besar adalah

korelasi (r) sebesar -0,603 dengan

aspek promosi,

dan

nilai Sig. 0,000 (p < 0,01) Semakin

jaminan sosial, aspek teman sekerja.

tinggi kepuasan kerja maka semakin

stepwise

rendah intensi turnover, begitu juga

yang

memiliki

sebalikya semakin rendah kepuasan

paling

dominan

kerja maka semakin tinggi intensi

turnover

diperoleh

Berdasarkan
diketahui
peranan

terhadap

aspek

analisis

aspek
yang

gaji

terhadap intensi turnover adalah

turnover karyawan.

aspek promosi. Hal ini diindikasikan
bahwa promosi yang berhubungan

DAFTAR PUSTAKA

pangkat

Alam & Mohammad. 2010. Level

maupun jabatan, kesempatan untuk

of job satisfaction and intent to

maju,

leave among Malaysian nurses.

erat

dengan

kenaikan

pengembangan

karir

dan

prospek masa depan, merupakan hal

Business

yang dominan terhadap apa yang

Volume 3. Nomor 1.

dicapai

karyawan

dalam

12

Intelligence

Journal.

13

Anoraga,

P.

1992.

Psikologi

Randhawa, G. 2007. Relationship

Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.
As’ad,

M.

Industri.

2001.

between Job Satisfaction and

Psikologi

Yogyakarta:

Liberty

Turnover

Intentions

Empirical

Analysis.

:

An

Indian

Management studies journal .

Yogyakarta.

Volume 11. Halaman 149-159.

Jewell & Siegall. 1998. Psikologi
Industri/Organisasi

Riyanto, D. 2008. Hubungan Antara

Modern.

Manajemen

Jakarta: Arcan

Intensi

Mobley, W. H. 1986. Pergantian

Konflik

Dengan

Turnover

Pada

Skripsi

(tidak

Karyawan.

Karyawan: Sebab, Akibat, dan

diterbitkan). Surakarta: Fakultas

Pengendaliannya (terjemahan).

Psikologi UMS.

Cetakan Pertama. Jakarta: PT

Siagan, S. P. 2001. Manajemen

Pustaka Binaman Pressindo.

Nasution,

W.

A.

2009.

Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.

Jurnal

Zulfakhri. 2009. pengaruh kepuasan

Mandiri, Volume 4, Nomor 2 Pengaruh

kepuasan

karyawan

terhadap

turnover

pada

call

kerja

kerja terhadap intensi turnover

intensi

karyawan

center

(MT) di PT asuransi umum

manajemen

trainee

Tesis.

telkomsel di Medan. Fakultas

bumiputramuda

Ekonomi

http://etd.ugm.ac.id/index.php?

Universitas

Medan

1967.

mod=penelitian_detail&sub=Pen

Area.

elitianDetail&act=view&typ=ht

Novliadi, P. 2007. Intensi Turnover

ml&buku_id=44679&obyek_id=

Karyawan Ditinjau dari Budaya

4. diakses pada tanggal 11

Perusahaan dan Kepuasan Kerja.

september 2012 pukul 22.15

Makalah : Fakultas Kedokteran,

WIB.

Jurusan Psikologi USU.

13