ANALISIS PENGARUH RASIO OPERATING PROFITABILITY TERHADAP HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Rasio Operating Profitability Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Property, RealEstate, dan Building Construction Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011).

ANALISIS PENGARUH RASIO OPERATING PROFITABILITY
TERHADAP HARGA SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction
Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Strata-1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:
WISNU ADI ANDRIAN
B100100229

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

1i


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Jl. A. YaniTromolPos I Pabelan, KartasuraTelp.(0271) 717417
Fax. 715448 Surakarta 57102
Website: http://www.ums.ac.idEmail: ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir :
Pembimbing
Nama
: Kusdiyanto, SE, MSi
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa:
Nama
: WISNU ADI ANDRIAN
NIM
: B100100229
Program Studi : MANAJEMEN
JudulSkripsi : ANALISIS PENGARUH RASIO OPERATING

PROFITABILITY TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada
Perusahaan Property, Real Estate, dan Building Construction Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011)
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 1 April 2015
Pembimbing

Kusdiyanto, SE, MSi
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dr. Triyono, SE, MSi

2ii

ABSTRAKSI


Penelitian ini berjudul “Analisis pengaruh rasio operating profitability
terhadap harga saham (Studi pada perusahaan property, real estate, dan buliding
construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)”. Adapun tujuan dalam
penelitian ini adalah yang pertama untuk menjelaskan pengaruh dari variabel
ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM terhadap variabel harga saham perusahaan
property, real estate, dan buliding construction yang terdaftar di BEI tahun 20092011. Dan yang kedua adalah untuk menjelaskan variabel independen (ROE,
ROA, GPM, OPM, dan NPM) yang berpengaruh dominan terhadap variabel
dependen (harga saham perusahaan property, real estate, dan buliding
construction) yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linear
berganda.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel ROE dan ROA
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham property, real
estate, dan buliding construction yang terdaftar di BEI, sedangkan GPM, OPM,
dan NPM tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham property,
real estate, dan buliding construction yang terdaftar di BEI. Pada hasil uji f
menunjukan ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan varabel ROA memiliki
pengaruh dominan terhadap harga saham dibandingkan variabel lain.
Pada uji asumsi klasik seluruh variabel berdistribusi normal pada uji

normalitas, kemudian pada uji multikolinieritas tidak terjadi multikolinieritas, lalu
pada uji heteroskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas, dan pada uji
autokorelasi tidak terjadi autokorelasi. Pada uji t terbukti variabel ROE
berpengaruh negatif, hal ini ditunjukan dengan nilai yaitu thitung lebih kecil dari
ttabel atau -2,105 < -1,99. Sebaliknya variabel ROA berpengaruh positif, yaitu
ditunjukan dengan thitung lebih besar dari ttabel atau 4,917 > 1,99. Sedangkan
variabel GPM, OPM, dan NPM tidak berpengaruh secara individu dimana
variabel GPM menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel atau 1,265 < 1,99,
kemudian variabel OPM menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel atau 0,643 <
1,99, dan variabel NPM menunjukan nilai thitung lebih kecil dari ttabel atau -1,517 <
1,99.

Kata Kunci

: Return On Equity, Return On Asset, Gross Profit Margin,
Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Harga Saham.

3
iii


PENDAHULUAN
Pasar modal adalah wadah yang dipergunakan untuk menampung modal
dari para investor. Perusahaan-perusahaan yang membutuhkan dana (emiten)
perlu mengembangkan usaha dengan cara mencari investor (para pemilik modal)
hal tersebut dilakukan agar perusahaan tersebut bisa melakukan kegiatan
perekonomiannya. Dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) membuktikan bahwa pasar modal sangatlah penting
bagi perekonomian bangsa.
Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat.
Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi dibeberapa perusahaan
melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau diperdagangkan di
pasar modal. Sementara itu, perusahaan atau sering disebut dengan emiten dapat
memperoleh dana yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga
tersebut. Adanya pasar modal memungkinkan para investor untuk memiliki
perusahaan yang sehat dan memiliki prospek baik.
Harga saham merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk
menilai berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mengelola usaha miliknya.
Semakin naiknya harga saham perusahaan di bursa efek menunjukan bahwa
perusahaan tersebut berhasil mengelola usahanya dengan baik, hal ini
meningkatkan kepercayaan investor terhadap modal yang telah dikeluarkan

investor tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga saham perusahaan tersebut di
bursa efek maka akan mengurangi kepercayaan investor akan nilai perusahaan
(Zuliarni 2012:37).
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut
juga operating ratio (Noor 2009:224). Rasio profitabilitas terdiri dari lima
variabel, yaitu ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM.
Variabel ROE merupakan salah satu pengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba yang tersedia bagi investor atau sebagian ukuran efektivitas
dana pemegang saham yang diinvestasikan, rasio ROA mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan, rasio GPM
digunakan untuk mengukur seberapa besar laba kotor yang dapat dicapai dalam
setiap hasil penjualannya, rasio OPM digunakan untuk mengukur keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan secara murni dari operasi

1

perusahaan, dan Rasio NPM digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari setiap hasil penjualan.

TUJUAN PENELITIAN
Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk ; (1). Untuk
mengetahui pengaruh ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM terhadap harga saham.
(2). Untuk mengetahui diantara variabel ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM
variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2014), dengan judul
"Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Pada perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 20092011". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
ROA, ROE, dan NPM terhadap harga saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011. Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel ROA berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel
ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga
saham, dan variabel NPM berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap harga saham. Di dalam penelitian ini variabel ROA

merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya tehadap
harga saham. Secara bersama-sama rasio profitabilitas (NPM,
ROA, ROE) berpengaruh terhadap harga saham.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyaningsih (2012), dengan
judul "Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perubahan Harga
Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 20062010 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)". Penelitian ini
dilakukan untuk melihat pengaruh variabel ROA, ROE, EPS, dan
NPM manakah yang paling dominan mempengaruhi harga saham
pada perusahaan manufaktur pada periode 2006-2010 yang
terdaftar di BEI. Hasil dari penelitian ini adalah ROE dan ROA
tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan
variabel NPM dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Penelitian ini menunjukan variabel NPM adalah yang
paling dominan dalam mempengaruhi harga saham.

2

3. Penelitian yang dilakukan oleh Mulya (2011), dengan judul
"Pengaruh Analisis Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Rokok yang Tercatat di BEI Tahun 2004-2009".

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel ROE,
ROA, EPS, dan NPM apakah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga saham perusahaan rokok yang terdaftar di BEI.
Hasil dari penelitian ini adalah variabel ROA berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham, variabel ROE berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham, variabel NPM
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, dan
variabel EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham. Secara bersama-sama rasio profitabilitas (NPM, ROA,
ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Septyana (2007), dengan judul
"Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun 2000-2004". Penelitian ini
dilakukan untuk melihat pengaruh variabel GPM, NPM, ROA, dan
ROE terhadap harga saham di BEJ dan juga untuk mengetahui
variabel manakah yang paling dominan terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur di BEJ tahun 2000-2004. Hasil dari
penelitian ini adalah variabel GPM mempunyai pengaruh
signifikan terhadap harga saham, variabel ROE, ROA, dan NPM
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Di

dalam penelitian ini menunjukan variabel GPM mempunyai
pengaruh yang paling dominan mempengaruhi perubahan harga
saham.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Astutik (2009), dengan judul
"Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) Di
Bursa Efek Indonesia (BEI)". Penelitian ini dilakukan untuk
melihat pengaruh variabel DER, ROA, ROE, NPM, OPM, PER,
dan PBV terhadap harga saham tahun 2006-2008. Hasil dari
penelitian ini adalah variabel DER, ROE, ROA, NPM, dan PBV
tidak berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan variabel OPM
dan PER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga
saham.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013), dengan judul "Analisis
Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082010". Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
ROA, ROE, dan NPM terhadap perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Hasil dari penelitian ini adalah
ROA tidak berdampak signifikan terhadap harga saham yang
terjadi karena pengembalian yang tidak sebanding dengan investasi

dan keuntungan, sedangkan variabel ROE berpengaruh signifikan
terhadap harga saham yang menunjukan semakin tingginya

3

keuntungan perusahaan yang diperoleh dari modal semakin
meningkatkan harga saham, dan yang terakhir variabel NPM tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan laba
operasional perusahaan bukanlah laba bersih, sehingga berakibat
menurunnya harga saham.
B. Landasan Teori
1. Pengertian Pasar Modal
Menurut Sartono (1996:24), pasar modal adalah tempat terjadinya
transaksi asset keuangan jangka panjang atau long-term financial assets.
Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995 tentang pasar
modal mendefinisikan pasar modal sebagai "kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek". Sedangkan menurut Martono dan Harjito
(2008:359), pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat yang
terorganisasi dimana surat berharga (efek-efek) diperdagangkan, yang
kemudian disebut bursa efek (stock exchange).
2. Pengertian Rasio Profitabilitas
Menurut Noor (2009:224), rasio profitabilitas adalah rasio yang
menunjukan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas,
modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga
operating ratio.
3. Pengertian ROE
Menurut Palepu, Healy, dan Peek (2014:214), ROE merupakan
indikator kinerja perusahaan yang komperhensif karena mengindikasikan
seberapa baik manajer menggunakan dana yang diinvestasikan oleh
pemegang saham perusahaan untuk menghasilkan imbal hasil atau dengan
kata lain rasio ini diguanakan untuk mengukur rate of return (tingkat
imbal hasil ekuitas).
4. Pengertian ROA
Rasio ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat keuntungan perusahaan melalui pendayagunaan seluruh aset
perusahaan. Rasio ini juga dapat digunakan untuk menilai seberapa efisien
perusahaan mendayagunakan seluruh asetnya untuk mencapai laba bersih.

4

5. Pengertian GPM
Rasio GPM adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan ketika memanfaatkan sumber daya material dan
buruh (produksi) dalam menghasilkan penjualan. GPM (Gross Profit
Margin) menunjukan hubungan antara penjualan dengan harga penjualan
produk yang dijual, mengukur kemampuan perusahaan mengontrol biaya
persediaan atau produksi dan meneruskan kenaikan harga lewat penjualan
kepada pelanggan (Fraser dan Ormiston, 2001:188).
6. Pengertian OPM
Rasio OPM ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan melalui bisnis inti (core
business) dan tidak terpengaruh investasi lain (murni dari operasi
perusahaan), seperti pendapatan melalui perusahaan afiliasi atau penjualan
aset, interest (beban keuangan atau pendapatan keuangan), serta posisi
perpajakan. Semakin tinggi nilai OPM semakin menaikan nilai atau harga
saham.
7. Pengertian NPM
Net profit margin atau laba bersih dihasilkan oleh seluruh tahapan
usaha. Sebagai bottom line yang mengukur tingkat keberhasilan
manajemen dalam menghasilkan laba bersih dari seluruh penjualan.
Semakin rendah rasio ini maka kinerja perusahaan dalam mengelola usaha
belum baik dan stabil.
8. Pengertian Harga Saham
Menurut Suhartono dan Qudsi (2009:40), saham adalah tanda
penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu
perusahaan yang melakukan penawaran umum (go public) dalam nominal
atau presentasi tertentu. Suatu Perusahaan bisa menjual hak
kepemilikannya dalam bentuk saham atau stock. Apabila perusahaan
hanya mengeluarkan satu kelas saham saja maka saham ini disebut saham
biasa (common stock). Sedangkan apabila investor ingin lebih menarik
investor potensial yang lainnya maka perusahaan menerbitkan saham
dengan kelas yang lebih istimewa, yaitu saham preferen (preferred stock).
Saham preferen dikatakan lebih istimewa karena mempunyai hak-hak
prioritas yang lebih dari saham biasa. Hak-hak saham preferen yaitu hak
atas dividen yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuidasi.
Menurut Koetin (1997:413), nilai atau harga sebuah saham sesungguhnya
ditentukan oleh kondisi fundamental suatu perusahaan. Semakin baik
perusahaan mengelola perusahaan dalam memperoleh laba maka semakin
menaikan harga saham.

5

C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Independen

Variabel Dependen

Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sebagai variabel independen yaitu ROE (X1), ROA (X2), GPM
(X3), OPM (X4), dan NPM (X5) sedangkan variabel dependen (Y) yaitu
harga saham property, real estate,dan building construction yang terdaftar
di BEI tahun 2009-2011.
D. Definisi Oprasional
Definisi operasional menjelaskan ukuran atau proksi dari suatu variabel.
Variabel bebas penelitian ini yaitu ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM.
Sedangkan variabel terikatnya yaitu harga saham. Masing-masing variabel dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. ROE (X1)
ROE merupakan salah satu pengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba yang tersedia bagi investor atau sebagian ukuran
efektivitas dana pemegang saham yang diinvestasikan. Secara sistematis
digambarkan sebagai berikut :

6

2. ROA (X2)
ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari aktiva yang dipergunakan. Rasio ini merupakan perbandingan antara
laba bersih (EAT atau Earning After Tax) dengan total asset. Atau secara
sistematis dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :

3. GPM (X3)
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar laba kotor
yang dapat dicapai dalam setiap hasil penjualannya atau seberapa besar
efektivitas perusahaan memanfaatkan segala sumber daya material dan
buruh dalam menghasilkan penjualan. Secara sistematis digambarkan
sebagai berikut :

4. OPM (X4)
Rasio ini digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan secara murni dari operasi perusahaan dan
tidak terpengaruh oleh investasi yang lain. Secara sistematis digambarkan
sebagai berikut :

5. NPM (X5)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba bersih yang diperoleh dari setiap hasil penjualan.
Secara sistematis digambarkan sebagai berikut :

6. Harga Saham (Y)
Harga saham Yang digunakan dalam penelitian ini adalah haarga
saham pada saat penutupan akhir tahun per 31 Desember dengan periode
tahun 2009-2011 sesuai dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan
yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara atau dugaan jawaban
yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian.
Hipotesis bermanfaat membantu peneliti agar proses penelitiannya lebih terarah.
7

Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya di atas maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Diduga bahwa variabel ROE (Return On Equity) (H1), ROA (Return On
Asset) (H2), GPM (Gross Profit Margin) (H3), OPM (Operating Profit
Margin) (H4), dan NPM (Net Profit Margin) (H5) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
H2 : Diduga bahwa variabel ROA (Return On Assets) berpengaruh dominan
terhadap harga saham.

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menganalisis data kuantitatif berbentuk angka. Data kuantitatif merupakan hasil
observasi atau pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka yang
dikumpulkan (Dajan, 1986:17).
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Keputusan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61).
Populasi dalam penelitian ini adalah industri-industri yang bergerak pada sektorsektor property, real estate,dan building construction yang terdaftar di BEI tahun
2009-2011.
Menurut Sugiyono (2004:62), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut atau dianggap mewakili bagian
populasi. Teknik pengembilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling yaitu sampel dimana elemen-elemen yang dimasukan
dilakukan dengan sengaja karena sampel tersebut representatif memenuhi kriteriakriteria yang ditentukan dalam melakukan pengujian. Sampel dari penelitian ini
adalah 30 perusahaan yang memenuhi syarat pengujian yang bergerak pada
sektor-sektor property, real estate,dan building construction yang terdaftar di BEI
tahun 2009-2011.
C. Jenis dan Sumber Data
Menurut Algifari (2010:9), data sekunder adalah data yang diperoleh dari
terbitan/laporan suatu lembaga. Data sekunder disajikan antara lain dalam bentuk
tabel-tabel dan diagram yang diperoleh dari berbagai pihak yang berhubungan
dengan data tersebut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Jenis perusahaan yang bergerak pada sektor property, real estate, dan
building construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 data ini
diperoleh dari IDX statistik tahun 2009-2011.

8

2. Laporan keuangan per 31 Desember 2009-2011. Disini diambil mengenai
data-data rasio profitabilitas yaitu ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM
sebagai variabel independen dalam penelitian ini. Data ini bersumber dari
ICMD (Indonesian Capital Market Directory).
D. Teknik Pengumpulan Data
Cara memperoleh data dalam penelitian ini adalah dengan metode
kuantitatif dari data-data sekunder yang dikumpulkan berdasarkan laporan-laporan
keuangan perusahaan property, real estate,dan building construction yang berada
di website resmi BEI yaitu www.idx.co.id dan referensi-referensi lainnya yang
berkaitan dengan penelitian ini
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ni menggunakan aplikasi SPSS. Analisis
data meliputi :
1. Analisis Deksripsi
Statistik deksripsi digunakan untuk mendekripsikan data yang ada pada
penelitian ini yang terdiri dari harga saham perusahaan property, real estate, dan
building construction yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011 sebagai variabel
dependen kemudian ROE, ROA, GPM, OPM, dan NPM sebagai variabel
inependen. Pengukuran ini digunakan penelitian yaitu nilai munimum, nilai
maksimum, mean, median, dan mode.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel terikat (Y), variabel bebas (X) atau keduanya mempunyai
distribusi yang normal atau tidak.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2001) dalam Priyatno (2013:56) tujuan dari
pengujian ini untuk mengetahui apakah ada korelasi antar varianbel bebas di
dalam model regresi.
c.

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terjadi ketidaksamaan residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
d.

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ada korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode
sebelumnya (t-1).

9

3. Analisis Regresi Liner Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis regresi berganda (Multiple regresional analysis). Model ini digunakan
untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu
variabel dependen.
Model regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut ini.
Y = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e
Keterangan :
Y : Harga Saham
X1 : Return On Equity
X2 : Return On Asset
X3 : Gross Profit Margin
X4 : Operating Profit Margin
X5 : Net Profit Margin
b1, b2, b3, b3, b4, b5: Koefisien regresi
e : error
4. Uji Parsial (Uji t)
Uji stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Priyatno, 2013:110).
5. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas (independen) secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap
variabel terikat (dependen).
6. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah 0 < R2< 1. Apabila nilai koefisien determinasi (R2) semakin
mendekati angka 1, maka model regresi dianggap semakin baik karena variabel
independen yang dipakai dalam penelitian ini mampu menjelaskan variasbel
dependennya.

10

HASIL PENELITIAN
Untuk membuktikan hipotesis dipergunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan pengujian regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = -76,987 22,234X1 + 115,530X2+ 5,651X3 + 2,258X4 – 2,319X5 + e, dengan koefisien
regresi variabel ROE sebesar 22,234, ROA 115,530, GPM 5,651, OPM 2,258, dan
NPM – 2,319.
1. Berdasakan hasil uji t dapat diperoleh sebagai berikut:
a. Hasil perhitungan ROE diperoleh thitung sebesar -2,105. Ternyata
besarnya thitu.ng terletak di daerah penolakan Ho yaitu thitung lebih besar
dari ttabel atau -2,105 < -1,99. H1 diterima didaerah antara -1,99 < thitung
< 1,99. ROE secara individu berpengaruh negatif secara signifikan
terhadap harga saham.
b. Hasil perhitungan uji t untuk ROA diperoleh thitung sebesar 4,917.
Ternyata besarnya thitung terletak di daerah penolakan Ho yaitu thitung
lebih besar dari ttabel atau 4,917 > 1,99. H1 diterima didaerah antara 1,99 < thitung < 1,99. ROA secara individu berpengaruh positif secara
signifikan terhadap Harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh
Kartika (2014), konsisten dengan penelitian sekarang bahwa variabel
ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham,
sedangkan variabel ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap harga saham, dan variabel NPM berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap harga saham. Di dalam penelitian ini variabel
ROA merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya tehadap
harga saham.
c. Hasil perhitungan GPM yaitu diperoleh thitung sebesar 1,265. Ternyata
besarnya thitung terletak di daerah penerimaan Ho yaitu thitung lebih kecil
dari ttabel atau 1,265 < 1,99. H1 ditolak didaerah antara -1,99 > thitung >
1,99. GPM secara individu tidak berpengaruh terhadap Harga saham.
d. Hasil perhitungan OPM diperoleh thitung sebesar 0,643. Ternyata
besarnya thitung terletak di daerah penerimaan Ho yaitu thitung lebih kecil
dari ttabel atau 0,643 < 1,99. H1 ditolak didaerah antara -1,99 > thitung >
1,99. OPM secara individu tidak berpengaruh terhadap Harga saham
e. Hasil perhitungan uji t untuk NPM diperoleh thitung sebesar -1,517.
Ternyata besarnya thitung terletak di daerah penerimaan Ho yaitu thitung
lebih kecil dari ttabel atau -1,517 < 1,99. H1 ditolak didaerah antara 1,99 > thitung > 1,99. NPM secara individu tidak berpengaruh terhadap
Harga saham.
2. Berdasarkan hasil perhitungan uji F diperoleh Fhit sebesar 18,546.
Besarnya Fhit terletak di daerah penolakan Ho, yaitu Fhit lebih besar dari
Ftabel atau 18,546 > 2,324, sehingga secara bersama-sama ada pengaruh
yang signifikan ROE (X1), ROA (X2), GPM (X3), OPM (X4) dan NPM
(X5) terhadap Harga saham (Y).
3. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0,528, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model ROE (X1),

11

ROA (X2), GPM (X3), OPM (X4) dan NPM (X5), menjelaskan variasi
Harga saham Perusahaan manufaktur property, real estate, dan building
construction sebesar 52,8% dan 47,2% dijelaskan oleh faktor atau variabel
lain di luar model.

KESIMPULAN :
1. Berdasarkan hasil analisis uji t menunjukkan variabel yang ada di
Perusahaan manufaktur property, real estate, dan building bahwa ROE
(X1), dan ROA (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga
saham sedangkan variabel GPM (X3), OPM (X4), dan NPM (X5) tidak
mempunyai pengaruh terhadap harga saham (Y) secara individu.
Dibuktikan dengan hasil uji t untuk ROE diperoleh thitung sebesar -2,105,
ROA diperoleh thitung sebesar 4,917, GPM diperoleh thitung sebesar 1,265,
OPM diperoleh thitung sebesar 0,643, dan NPM diperoleh thitung sebesar 1,517.
2. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa uji F diperoleh sebesar
18,546. Ternyata besarnya Fhit terletak di daerah penolakan Ho, yaitu Fhit
lebih besar dari Ftabel atau 18,546 > 2,324. Sehingga secara bersama-sama
ada pengaruh yang signifikan ROE (X1), ROA (X2), GPM (X3), OPM
(X4) dan NPM (X5) terhadap Harga saham (Y).
3. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda variabel ROA memiliki
pengaruh dominan diantara variabel lain, ditunjukan dengan untuk satuan
nilai ROA meningkatkan harga saham sebesar 115,530.
SARAN-SARAN :
1. Pada penelitian selanjutnya perlu diteliti perusahaan lain seperti mining
service, manufacture, agriculture, transportation, trade service
investment, finance, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang terdaftar di
BEI.
2. Perlu ditambahkan lebih banyak jumlah perusahaan property, real estate,
dan building construction yang akan diteliti.
3. Perlu adanya penambahan bukan hanya variabel-variabel tersebut, juga
perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham
perusahaan seperti EPS, DPS, DPR, PER, PBV, dan lain sebagainya.

12

DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2010. Stastika Deskriptif Plus Untuk Ekonomi Dan Bisnis. Yogyakarta:
YKPN.
Astutik, Santi Puji. 2009. “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) Di
Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dajan, Anto. 1986. Pengantar Metode Statistik. Jakarta: LP3ES.
Djarwanto. 1984. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Surakarta: BPFE.
Fahmi, Irham. 2013. Rahasia Saham dan Obligasi. Bandung: Alfabeta.
Fraser, Lyn M dan Aileen Ormiston. 2001. Memahami Laporan Keuangan.
Jakarta: PT Indeks.
Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
Hermi dan Ary Kurniawan. 2011. "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Pada Periode 2008-2010". Jurnal Informasi, Perpajakan,
Akuntansi, dan Keuangan Publik, Vol. 6, No. 2, Hal 83-95.
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: YKPN.
Hery. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kartika, Ineke Sotya Nur. 2014. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2009-2011”. Skripsi. Surakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta:
Ekonisia.
Mulya, Sholeh Muntasir Andi. 2011. “Pengaruh Analisis Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Rokok Yang Tercatat Di BEI Tahun 2004-

13

2009”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Noor, Henry Faizal. 2009. Investasi, Pengelolaan Keuangan Bisnis dan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Jakarta: PT Indeks.
Palepu, Krishna G, Paul M. Healy, dan Peek Erik. 2014. Analisis dan Valuasi
Bisnis Berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.
Prasetyaningsih, Ika Ernawati. 2012. “Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap
Perubahan Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Periode 2006-2010 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)”. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Priyatno, Dwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta:
MediaKom.
Rosyadi, Imron. 2014. Analisis Investasi: Capital Budgeting dan Asset Finansial.
Surakarta: Tidak dipublikasikan.
.
Sari, Devi Erlina. 2013. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2010”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sartono, R. Agus. 1994. Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Septyana, Ika Putri. 2007. “Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun 2000-2004”. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Subramanyam, K. R dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suhartono dan Fadlillah Qudsi. 2009. Portofolio Infestasi dan Bursa Efek.
Yogyakarta: YKPN.

14

Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: YKPN.
Tambunan, Andi Porman. 2013. Analisis Saham Pasar Perdana (IPO). Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Umam, khaerul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Van Horne, James C dan John M. Wachowicz. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Weston, J. Feed dan Thomas E. Copeland. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Widoatmodjo, Sawidji. 1996. Cara Sehat Investasi Di Pasar Modal: Pengetahuan
dasar. Jakarta: PT Jurnalindo Aksara Grafika.
Zuliarni, Sri. 2012. "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Mining and Mining Service Di Bursa Efek Indonesia (BEI)".
Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 3, No. 1, Hal 36-48.

15

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas, Laba, Kebijakan Hutang, dan Operating Leverage Terhadap Price To Book Value pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 43 77

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015).

0 5 32

ANALISIS PENGARUH RASIO OPERATING PROFITABILITY TERHADAP HARGA SAHAM Analisis Pengaruh Rasio Operating Profitability Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Property, RealEstate, dan Building Construction Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011).

0 2 12

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Operating Profitability Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Property, RealEstate, dan Building Construction Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011).

0 2 6

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI Tahun 2011-2013).

0 2 21

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 7

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 2 16

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009-2011.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH MAKROEKONOMI TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 2006-2010)

0 0 80