KEJAHATAN PERDAGANGAN MANUSIA (TRAFFICKING) SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN HAM MENURUT UU NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG (STUDI KASUS MASYARAKAT DAN DINAS SOSIAL KABUPATEN BATUBARA).

KEJAHATAN PERDAGANGAN MANUSIA (TRAFFICKING) SEBAGAI
BENTUK PELANGGARAN HAM MENURUT UU NOMOR 21
TAHUN 2007 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA PERDAGANGAN ORANG
(Studi Kasus Masyarakat Dan Dinas Sosial Kabupaten Batubara)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DT. ARSYANUL KADRI
NIM. 309311014

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK

Dt. Arsyanul Kadri. NIM. 309311014. Kejahatan Perdagangan Manusia
(Trafficking) Sebagai Bentuk Pelanggaran HAM Menurut UU Nomor 21
Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
(Studi Kasus Masyarakat Dan Dinas Sosial Kabupaten Batubara). Fakultas
Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejahatan perdagangan manusia
(trafficking) sebagai bentuk pelanggaran HAM menurut UU Nomor 21 Tahun
2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang di Dinas Sosial
Kabupaten Batubara. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk menjawab, memecahkan, serta
menggambarkan gejala sosial pada saat sekarang. Jumlah populasi dalam
penelitian adalah 50 orang dari korban trafficking berdasarkan pendataan korban
trafficking pada tahun 2012 di Kantor Dinas Sosial Batubara. Sampel dalam
penelitian adalah seluruh populasi yang ada (total sampling), yakni sebanyak 50
orang. Untuk memperoleh data dan informasi yang terkait dengan judul penelitian
ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket,
wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan tabel frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya kebijakan hukum yang dapat
dilakukan terhadap pencegahan tindak pidana perdagangan orang dalam

perspektif hukum dan HAM berjalan dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2007 ini dapat mengatur perlindungan korban perdagangan manusia
sebagai aspek yang penting dalam penegakan hukum, artinya untuk memberikan
perlindungan kepada korban dan saksi. Selain itu, undang-undang ini juga
memberikan perhatian yang besar terhadap penderitaan korban sebagai akibat
tindak pidana perdagangan orang dalam bentuk hak restitusi yang harus diberikan
oleh pelaku sebagai ganti kerugian bagi korban, dan mengatur pula hak korban
atas rehabilitasi medis dan sosial, pemulangan serta reintegrasi yang harus
dilakukan oleh negara khususnya bagi mereka yang mengalami penderitaan fisik,
psikis, dan sosial akibat tindak pidana perdagangan orang.

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini disusun berdasarkan sumber pustaka yang mendukung tulisan
ini yang berjudul “Kejahatan Perdagangan Manusia (Trafficking) Sebagai
Bentuk Pelanggaran HAM Menurut UU Nomor 21 Tahun 2007 Tentang
Pemberantasan

Tindak

Pidana

Perdagangan

Orang

(Studi

kasus

Masyarakat dan Dinas Sosial Kabupaten Batubara).”
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucap
kanbanyak terima kasih kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan
dan Pembantu Rektor Universitas Negeri Medan beserta seluruh stafnya.

2.

Bapak Dr. H. Restu, MS sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan dan Pembantu Dekan beserta seluruh stafnya.

3.

Ibu Dra. Yusna Melianti, MH sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasiladan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu penulis.

4.


Bapak Parlaungan. G. Siahaan, SH. M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
membantu penulis dalam memberikan masukan, petunjuk dan sarannya dalam
penyusunan skripsi ini.

5.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan atas bekal ilmu yang
diberikan kepada kepada penulis selama perkuliahan.

6.

Bapak Drs. Aladdin, M.Si sebagai Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batubara
beserta seluruh Kepala Bidang Ka sub bagian, dan stafnya yang telah
membantu penulis selama melakukan penelitian.

7.


Pemimpin Pusaka Indonesia Medan beserta seluruh stafnya yang telah
membantu, memotivasi penulis melakukan penulisan skripsi.

8.

Bapak Kepala Pusat Studi Pendidikan HAM UNIMED beserta stafnya yang
telah memberi sumber bacaan, motivasi penulis melakukan penulisan skripsi
dengan baik.

9.

Pemimpin Direktur Eksekutif Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA)
Medan beserta seluruh stafnya yang telah membantu, mendorong penulis.

10. Teristimewa buat orangtua tersayang, Ayahanda H. Dt Zulhidayat, S.sos dan
Ibunda Elfina Yohana, BA yang telah memberikan dukungan dan bantuan
baik secara moril maupun materil sehingga penulis mampu menyelesaikan
studi ini.

11. Saudara-saudara tersayang, Kakanda Wan Attakhia Soraya Basynaf S.Sos,

Abangda Dt Aulia Basyar S.Sos, Dt Lutfiqal Basyara SE, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan untuk penyelesaian skripsi ini .
12. Sepupu tersayang, Ellyda Ramadhani Nst Amd, yang telah memberikan
motivasi kepada penulis.
13. Om dan Ibu tersayang, Ibu Wan Bahriah SE, Wan Azmi Nadra SH, Wan
Marlin Zafira SH, Sueb S.Sos, Dt Aristunsyah SH.
14. Kepada Wildan Safina, Amd SE terima kasih untuk semua pengertian, cinta
dan perhatian yang sangat tulus
15. Buat sahabat-sahabat tersayang, Devi Yulianti S.Pd, Zarina Ulfa Nst S.Pd,
Eliza Wahyuni Siregar S.Pd, Adi Nugraha Pane S.Pd, Rabiatul Adawiyah
S.Pd, atas bantuan dan motivasinya kepada penulis.
16. Teman-teman penulis seluruh Mahasiswa/i Jurusan PPK-n stambuk 2009
Ekstensi A/B dan teman-teman PPLT 2012 SMP Negeri2Teluk Mengkudu
buat motivasinya kepada penulis.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan dari Allah SWT.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan-masukan yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini. Dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah

pengetahuan bagi para pembaca.

Medan,
Penulis

November 2013

Dt. Arsyanul Kadri
NIM. 309311014

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN........................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I


PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LatarBelakang ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 7
A. Kerangka Teori ................................................................................ 7
B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 32
A. Lokasi Penelitian ........................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel...................................................................... 32

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ............................... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 36
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 37
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 37
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 82
A. Kesimpulan ................................................................................... 82
B. Saran .............................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN


1.

Angket Penelitian

2.

Instrumen Wawancara

3.

Hasil Wawancara

4.

Nota Tugas

5.

Surat Observasi dari Tempat Penelitian

6.

Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan

7.

SuratI zin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

8.

Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

9.

Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan

10. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Unimed
11. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PPKn
12. Kartu Bimbingan Skripsi
13. Pernyataan Keaslian Tulisan
14. Daftar Riwayat Hidup
15. Foto Hasil Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan manusia atau istilah Human Trafficking merupakan sebuah
kejahatan yang sangat sulit diberantas dan disebut oleh masyarakat Internasional
sebagai bentuk perbudakan masa kini dan pelanggaran terhadap hak asasi
manusia. Kejahatan ini terus menerus berkembang secara nasional maupun
Internasional, dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, informasi,
komunikasi dan transportasi maka semakin berkembang pula modus kejahatannya
yang dalam beroperasinya sering dilakukan secara tertutup dan bergerak diluar
hukum. Pelaku perdagangan manusia (trafficker) pun dengan cepat berkembang
menjadi sindikasi lintas batas negara dengan cara kerja yang mematikan.
Perdagangan manusia dapat mengambil korban siapapun, manusiamanusia dewasa dan anak-anak, laki-laki maupun perempuan yang pada
umumnya berada dalam situasi dan kondisi yang rentan. Modus yang digunakan
dalam kejahatan ini sangat beragam dan juga memiliki aspek kerja yang rumit.
Tidak ada negara yang kebal terhadap perdagangan manusia ini. Setiap tahunnya
diperkirakan

jumlah

perdagangan

manusia

semakin

meningkat

dengan

menyeberangi perbatasan-perbatasan Internasional para korban dipaksa berkerja
ditambang dan tempat buruh yang berupah rendah, ditanah pertanian sebagai
pelayan rumah.

Dalam era kemerdekaan yang demokratis dengan masyarakat yang
religius dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, bangsa Indonesia terus
meningkatkan komitmennya untuk mensejahterakan kehidupan bangsa melalui
upaya-upaya yang diselenggarakan secara konsisten dan berlanjutan dalam
melindungi warga negaranya antara lain dari praktek-praktek perdagangan
manusia dan bentuk-bentuk eksploitasi lainnya.
Dalam

ketentuan Perundang-undangan Republik

Indonesia

yang

mengatur tentang perdagangan manusia merupakan wujud kepedulian dari semua
unsur yang berwajib telah banyak melakukan tindakan hukum kepada para
trafficker dan memproses mereka secara hukum serta mengajukannya
kepengadilan. Namun pihak Kepolisian, Kejaksaan/Advokat/Pengacara dan
pengamat yang perduli terhadap masalah perdagangan manusia mengeluhkan
adanya kendala dibidang perundang-undangan yang menyebabkan hukuman yang
diberlakukan kepada trafficker tidak cukup dan tidak menimbulkan efek jera bagi
mereka dilihat dari sudut pandang korbannya, hampir seluruh kasus yang
ditemukan korbannya adalah perempuan dan anak-anak dibawah umur. Hanya
sebagian kecil kasus yang menyangkut tenaga kerja Indonesia yang menjadi
korbannya adalah laki-laki.
Berangkat dari masalah perdagangan manusia yang semakin meluas, baik
dalam bentuk jaringan kejahatan yang teroganisir dan tidak teroganisir, baik
bersifat antar negara maupun dalam negeri. Hal ini dirasakan merupakan ancaman
bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta terdapat norma-norma kehidupan yang
dilandasi penghormatan terhadap hak asasi manusia. Ditambah lagi peraturan

perundang-undangan selama ini yang berkaitan dengan perdagangan manusia
belum memberi landasan hukum yang menyeluruh dan terpadu bagi upaya
pemberantasan

tindak

pidana

perdagangan

manusia.

Maka

Indonesia

mengesahkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Kabupaten Batubara merupakan Kabupaten baru berkembang, sehingga
masih banyak masyarakatnya yang kesulitan dalam mencari pekerjaan, oleh
karena itu belum tersedianya pekerjaan yang memadai di Kabupaten Batubara ini.
Terlebih-lebih masyarakat pesisir Batubara hanya menggantungkan hidupnya dari
pekerjaan mencari ikan dilaut yang pada kenyataannya inilah yang menjadikan
sebagian dari masyarakat miskin di Batubara sangat rentan menjadi korban
perdagangan manusia, khusunya wanita dan anak-anak. Pada saat perekrutan
biasanya telah terjadi perbuatan yang melanggar hukum, misalnya pemalsuan
data-data tenaga kerja, keterangan umur, dan lain-lain. Banyak masyarakat yang
dicari oleh pihak-pihak tertentu untuk diperkerjakan di Malaysia, Singapura dan
Batam, yang belum jelas diketahui untuk tujuan apa mereka diperkerjakan diluar
negeri. Namun secara umum mereka mengatahui bahwa mereka kerja sebagai
tenaga pembantu rumah tangga akan tetapi ada juga yang diperkerjakan
dilokalisasi dan dijadikan sebagai budak seks atau wanita tuna susila (WTS).
Berdasarkan pemikiran diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang

“Kejahatan Perdagangan Manusia

(Trafficking)

Sebagai

Bentuk

Pelanggaran HAM Menurut UU Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Kasus Pada Dinas Sosial Kabupaten
Batubara)”.

B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis dalam
penelitian ini mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Upaya Kebijakan hukum yang dapat dilakukan terhadap pencegahan tindak
pidana perdagangan orang dalam perspektif hukum dan HAM.
2. Upaya perlindungan hukum terhadap korban perdagangan orang dalam
perspektif hukum dan HAM.
3. Upaya pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian, agar
penelitian lebih terarah. Untuk lebih memudahkan penulisan dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah
dalam penelitian pada :
1. Upaya Kebijakan hukumyang dapat dilakukan terhadap pencegahan tindak
pidana perdagangan orang dalam perspektif hukum dan HAM Pada Dinas
Sosial Kabupaten Batubara.
2. Upaya perlindungan hukum terhadap korban perdagangan orang dalam
perspektif hukum dan HAM pada Dinas Sosial Kabupaten Batubara.
3. Upaya pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dalam
sebuah penelitian, karena perumusan masalah adalah inti dari seluruh
permasalahan yang telah diidentifikasi terlebih dahulu.

Dengan demikian, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana upaya kebijakan hukum yang dapat dilakukan terhadap
pencegahan tindak pidana perdagangan orang dalam perspektif hukum dan
HAM pada Dinas Sosial Kabupaten Batubara?
2. Bagaimana upaya perlindungan hukum terhadap korban perdagangan orang
dalam perspektif hukum dan HAM pada Dinas Sosial Kabupaten Batubara?
3. Bagaimana upaya pemberantasan tindak pidana perdagangan orang?
E. Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian pasti memiliki tujuan-tujuan tertentu yang hendak
dicapai, demikian juga penelitian ini memiliki tujuan. Adapun yang menjadi
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk

mengetahui upaya kebijakan hukum terhadap pencegahan tindak

pidana perdagangan orang dalam perspektif hukum dan HAM pada Dinas
Sosial Kabupaten Batubara.
2. Untuk mengetahui upaya perlindungan hukum terhadap korban perdagangan
orang dalam perspektif hukum dan HAM pada Dinas Sosial Kabupaten
Batubara.
3. Untuk mengetahui upaya pemberantasan tindak pidana perdagangan orang.

F. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian, adapun manfaat dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk memperluas wawasan penulis dalam memahami perdagangan orang
pada Dinas Sosial Kabupaten Batubara.
2. Bahan masukan dan pemikiran bagi Dinas Sosial dalam memahami
permasalahan perdagangan orang di Dinas Sosial Kabupaten Batubara.
3. Bagi masyarakat diharapkan dapat menambah informasi tentang pengetahuan
bahaya perdagangan orang di desa.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan hasil penelitian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Upaya kebijakan hukum yang dapat dilakukan terhadap pencegahan tindak
pidana perdagangan orang dalam perspektif hukum dan HAM sudah berjalan
dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 ini dapat
mengatur perlindungan korban perdagangan manusia sebagai aspek yang
penting dalam penegakan hukum, artinya untuk memberikan perlindungan
kepada korban dan saksi. Selain itu, undang-undang ini juga memberikan
perhatian yang besar terhadap penderitaan korban sebagai akibat tindak pidana
perdagangan orang dalam bentuk hak restitusi yang harus diberikan oleh
pelaku sebagai ganti kerugian bagi korban, dan mengatur pula hak korban atas
rehabilitas imedis dan sosial, pemulangan serta reintegrasi yang harus
dilakukan oleh negara khususnya bagi mereka yang mengalami penderitaan
fisik, psikis, dan sosial akibat tindak pidana perdagangan orang.
2. Upaya perlindungan hokum terhadap korban perdagangan orang dalam
perspektif hokum dan HAM belum sepenuhnya berjalan dengan baik, karena
pihak penegak hukum tidak dapat memantau atau melakukan motif yang

dilaksanakan oleh calo pencari kerja terhadap korban yang membutuhkan
kerja keluar negeri.
3. Upaya pemberantasan tindak pidana perdagangan orang adalah :
a. Sosialisasi oleh pihak Pemerintah Daerah, lembaga, tokoh agama,
masyarakat, dan pelaku pendidikan.
b. Membentuk

lembaga-lembaga

yang

konsen

terhadap

program

pabrik

industri,

pertanian,

perdagangan orang.
c. Membuka lapangan

pekerjaan

seperti

perkebunan, dan peternakan.
d. Memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat.
B. Saran
1. Perlu upaya yang lebih terintegrasi dari semua pihak dalam mencegah tindak
perdagangan manusia (trafficking), pemberian efek jera bagi para pelaku
trafficking, dan perhatian yang lebih besar kepada korban trafficking.
2. Lebih meningkatkan pengawasan terhadap semua pihak terkait dalam
perdagangan manusia (trafficking) atau lembaga-lembaga yang konsen
terhadap penanganan perdagangan manusia agar tidak terjadi perbuatan
melawan hukum oleh pihak terkait.
3. Perlunya melakukan sosialisasi tentang bahaya perdagangan manusia,
memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat, dan meningkatkan
kontrol sosial masyarakat untuk meminimalisir terjadinya perdagangan
manusia (trafficking).

84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Jakarta : PT. RinekaCipta

ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.

Farhana.2010. AspekHukumPerdagangan
SinarGrafika

Orang

Di

Indonesia.Jakarta

:

Gultom, Maidin. 2012. PerlindunganHukumTerhadapAnak Dan Perempuan.
Bandung : PT RefikaAditama
Hatta, Moh. 2012. TindakPidanaPerdagangan Orang DalamTeori Dan
Praktek.
Yogyakarta : Liberty Yogyakarta
Indonesia, ACT. 2009. MelindungiHak Dan MartabatAnak Yang Diperdagangkan
Di Asia Tenggara.Jakarta :YayasanJurnalPerempuan
Irianto,
Sulistyowati.
2005.
PerdaganganPerempuanDalamJaringan
PengedaranNarkotika.Jakarta :YayasanObor Indonesia
Kansil, C.S.T dkk. 2009. TindakPidanaDalamPerundang-undanganNasional.
Jakarta :JalaPermataAksara
Machfoedz, Ircham. 2010. MetodologiPenelitianKuantitatif Dan Kualitatif
BidangKesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran.Yogyakarta :
Fitramaya
UNICEF.
2003.
PedomanUntukPerlindunganHak-HakAnakKorban
PerdaganganManusia. Jakarta: Citra Grafika
Wahid,
Abdul.
2001.
PerlindunganTerhadapKorbanKekerasanSeksual
(AdvokasiAtasHakAsasiPerempuan). Bandung: PT RefikaAditama
PeraturanPerundang-undangan
Soesilo, R.
Politeia

1994.

KitabUndang-UndangHukumPidana

(KUHP).Bogor

:

Tim RedaksiFokusmedia. 2009. Undang-UndangPemberantasanTindakPidana
Perdagangan Orang. Bandung :Fokusmedia
Peraturan Bupati Batubara Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas Dan Tata
Kerja Dinas Sosial