Brain Damage Secondary To Raised Intracranial Pressure.

Brain Damage Secondary To Raised Intracranial Pressure

Pendahuluan
Tengkorak adalah ruangan yang keras dengan 3 komponen utama: jaringan otak, darah,
dan cairan serebrospinal. Parenkim otak meliputi 80-85% dari volume total intrakranial (12001600 cc). sisanya diisi oleh darah (100-150 cc) dan cairan serebrospinal (100-150 cc).1,2
Hokum Monro Kellie menyatakan bahwa jumlah volume intrakranial adalah konstan dan
karenanya peningkatan salah satu kompartemen akan menyebabkan berkurangnya kedua
komponen lainnya dan selanjutnya meningkatkan tekanan intrakranial. Umumnya LCS dan
aliran darah vena yang mengkompensasi pertambahan volume. Jika kompensasi ini berlebihan,
tekanan akan meningkat dan pergeseran otak dapat terjadi menyebabkan herniasi.1
Tekanan intrakranial adalah tekanan dalam rongga kepala. Umumnya dicatat dalam
mmHg. Tekanan intrakranial pada dewasa normalnya 5-10 mmHg, pada anak 3-7 mmHg, dan
pada bayi 1,5-6 mmHg. Tekanan intrakranial bervariasi dalam satu hari dan dipengaruhi oleh
perubahan postur, posisi dan fluktuasi tekanan dari kompartemen lainnya (misalnya maneuver
valsava akan meningkatkan tekanan intracranial).1
Tekanan perfusi serebral (CPP) adalah perbedaan antara MAP (mean arterial pressure)
dan tekanan intracranial (ICP). CPP=MAP-ICP.1
Tekanan perfusi serebral adalah penentu utama aliran darah otak. Aliran darah otak
normal yaitu lebih dari 50 ml/100 gram/menit. Aliran darah otak yang kurang dari 20 ml/100
gr/menit dipikirkan sebagai batas iskemik. Proses autoregulasi menjaga aliran darah otak
antara rentang CPP 50-150 mmHg. Jika CPP kurang dari batas untuk kompensasi autoregulasi,

aliran darah otak secara progresif menurun, menyebabkan iskemik.1
Peningkatan tekanan intrakranial biasanya merujuk pada tekanan lebih dari 20-25
mmHg untuk waktu lebih dari 5 menit.1

1