PENDAHULUAN Hubungan Antara Beban Kerja Pemetik Teh Dengan Kejadian Nyeri Otot Upper Trapezius Di Perkebunan Teh Kemuning Tawangmangu.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor yang kuat dalam
menghasilkan devisa negara. Salah satu perkebunan yang memiliki sumbangan
besar terhadap devisa negara adalah perkebunan teh. Teh merupakan salah satu
produk minuman terpopuler yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat
Indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan mempunyai rasa dan aroma
yang khas, selain itu juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan
diantaranya mencegah kegemukkan, kanker dan kolesterol. Teh (Camellia
Sinensis) merupakan salah satu komoditi andalan di indonesia yang dikenal
masyarakat sejak zaman Hindia Belanda (tahun 1860). Melalui sejarah yang
panjang, perkebunan teh di budidayakan dan

dikelola

oleh


perusahaan

negara, perusahaan swasta, maupun perkebunan rakya (Adam, 2006).
Perkebunan teh merupakan perusahaan yang mayoritas pekerjanya adalah
tenaga pemetik. Salah satu faktor penentu peningkatan produktivitas
perkebunan adalah faktor pemetik yang merupakan pekerja langsung di
lapangan dan merupakan pihak yang pertama mengumpulkan hasil perkebunan
sebelum kemudian diolah lebih lanjut. Motivasi yang dimiliki oleh pemetik
akan mempengaruhi kinerja dan juga akan mempengaruhi produktivitas
perusahaan (Rakhmayanti, 2014).

1

2

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi
perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya
merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Terdapat beberapa pengertian tentang keselamatan dan
kesehatan kerja yang didefinisikan oleh beberapa ahli, dan pada dasarnya

definisi tersebut mengarah pada interaksi pekerja dengan mesin atau peralatan
yang digunakan, interaksi pekerja dengan lingkungan kerja, dan interaksi
pekerja dengan mesin dan lingkungan kerja (Ibrahim, 2010). Keserasian dalam
bekerja, yang berarti dapat terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
dan produktifitas kerja yang setinggi – tingginya, hal ini dipengaruhi oleh;
beban kerja, lingkungan kerja dan kapasitas kerja. Jika tidak terjadi
keserasian/ergonomis akan memunculkan penyakit akibat kerja (Tarwaka,
2004 dalam Rizki Imania, 2009).
Beban kerja merupakan beban aktivitas fisik, mental, sosial yang
diterima oleh seseorang yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, sesuai
dengan kemampuan fisik, maupun keterbatasan pekerja yang menerima beban
tersebut (Muntiana, 2013). Menurut Nurmianto (2003), beban kerja adalah
sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh tenaga kerja
dalam waktu tertentu. Semua pekerjaan harus selalu diusahakan dengan sikap
kerja yang ergonomis.
Aktifitas menggendong hasil petikan yang dilakukan pemetik teh dengan
cara meletakan beban pada satu sisi bahu ialah sisi bagian kanan pada pemetik
teh yang dilakukan terus - menerus akan menimbulkan masalah pada sekitar

3


leher dan bahu kanannya. Keluhan yang sering ditimbulkan, antara lain: nyeri
otot, pegal di sekitar leher dan bahu, kaku, kesemutan pada lengan, sehingga
gerak dan fungsinya menjadi terbatas. Keluhan itu juga dapat menyebar ke
punggung atas, punggung bawah dan ekstremitas (Makmuriyah dkk, 2013).
Otot upper trapezius merupakan otot yang bekerja berat saat posisi
kepala condong ke bawah yang lama. Adanya beban yang berlebih pada otot
upper trapezius dapat menyebabkan adanya keluhan rasa nyeri dan ketegangan
pada daerah sekitar (Ni Made dkk, 2014).
Menurut Lucas (2004), nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan. Pada pemetik teh banyak keluhan nyeri di tubuhnya
salah satunya di bagian punggung atas. Nyeri otot pada tubuh bagian atas lebih
sering terkena dibanding tubuh lain. Titik nyeri 84% terjadi pada otot upper
trapezius, levator scapula, infra spinatus, scalenus. Otot upper trapezius
merupakan otot yang sering terkena (Lofriman dalam Makmuriyah, 2013).
Adanya beban yang berlebih pada otot upper trapezius dapat menyebabkan
adanya keluhan rasa nyeri dan ketegangan pada daerah sekitar.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada Hubungan Beban Kerja Pemetik Teh Terhadap Kejadian
Nyeri Otot Upper Trapezius di Perkebunan Teh Kemuning ?

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Beban Kerja Pemetik Teh Terhadap Kejadian Nyeri
Otot Upper Trapezius di Perkebunan Teh Kemuning.

4

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teori
a. Bagi Pendidikan
Penelitian

ini

diharapkan

dapat

memperkaya

khasanah


ilmu

pengetahuan umumnya dalam bidang kesehatan dan diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya.
b. Bagi Institusi yang Bersangkutan
Memeberikan informasi pada institusi yang bersangkutan, khususnya
pada pemetik teh yang dalam kegiatan sehari-harinya sering
menggunakan tangan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
2.

Manfaat Praktisi
Menambah pengetahuan dan mengetaui ada tidaknya hubungan masa kerja
memetik teh terhadap kecendrungan terkena nyeri otot Upper Trapezius.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pemetik Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014

4 34 104

PENDAHULUAN PERBEDAAN PENGARUH PEREGANGAN DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PEMETIK TEH DI PERKEBUNAN TEH JAMUS.

0 5 5

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PEMETIK TEH DENGAN KEJADIAN NYERI OTOT UPPER TRAPEZIUS DI Hubungan Antara Beban Kerja Pemetik Teh Dengan Kejadian Nyeri Otot Upper Trapezius Di Perkebunan Teh Kemuning Tawangmangu.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PEMETIK TEH DENGAN KEJADIAN NYERI Hubungan Antara Beban Kerja Pemetik Teh Dengan Kejadian Nyeri Otot Upper Trapezius Di Perkebunan Teh Kemuning Tawangmangu.

0 2 16

REGISTER PEMETIK TEH DI DESA KEMUNING, KECAMATAN NGARGOYOSO, KABUPATEN KARANGANYAR Register Pemetik Teh Di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar (Sebuah Kajian Sosiolinguistik).

0 0 12

PENDAHULUAN Register Pemetik Teh Di Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar (Sebuah Kajian Sosiolinguistik).

0 0 9

hubungan beban kerja dan masa kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja pemetik daun teh di kemuning karanganyar.

0 0 7

Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Pemetik Daun Teh di Perkebunan Teh Kemuning Karangayar BAB 0

0 0 10

Hubungan Beban Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada Pekerja Pemetik Daun Teh di Perkebunan Teh Kemuning Karangayar JURNAL. JURNAL

1 4 10

Hubungan gerakan berulang dengan kelelahan kerja pada pekerja pemetik daun teh di Perkebunan Teh Kemuning Karanganyar COVER

0 0 11