Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas Pemerintah Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas Pemerintah (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Te
Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas
Pemerintah
(Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik Terhadap Strategi Humas Mahkamah
Konstitusi)
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai gelar Sarjana S-1
Ilmu Komunikasi
BAGAS FEBRANTORO
L100110057
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas
Pemerintah (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
Tentang Keterbukaan Informasi Publik Terhadap Strategi Humas
Mahkamah Konstitusi)
Bagas Febrantoro (bagas.febrantoro@gmail.com)
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Dengan telah disahkannya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan mewajibakan seluruh badan publik menerapkannya, banyak dari
mereka membenahi diri dalam proses keterbukaan. Salah satunya Mahkamah
Konstitusi sebagai lembaga peradilan, juga harus menerapkan UU tersebut dengan
kode etik yang dimilikinya.Dalam penelitian ini membahas tentang strategi humas
Mahkamah Konstitusi dalam mengimplementasikan UU No. 14 Tahun 2008
untuk menuju good PR goverment sesuai dengan UU tersebut. Penelitian studi
kasus kualitatif ini dilakukan melalui wawancara informan humas Mahkamah
Konstitusi.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa humas Mahkamah Konstitus
telah mencoba terbuka dengan publik sejak tahun berdirinya mereka, seperti
halnya dalam amanat UU No. 14 Tahun 2008. Namun ketika UU tersebut
disahkan, MKRI semakin siap dengan strategi keterterbukaan sesuai pada visi,
misi MKRI sendiri.
pers adalah bagian dari hak-hak
A. LATAR BELAKANG
Pada masa orde baru,
warga negara.
pejabat dan birokrat di Indonesia
Dengan pola demokrasi
terbiasa merahasiakan informasi
yang
yang
kecuali
Indonesia muncullah UU No. 14
dokumen terbatas yang ditujukan
Tahun 2008 tentang Keterbukaan
untuk
publik
Informasi Publik, namun setiap
&
badan publik diberikan waktu
mereka
miliki,
konsumsi
(Erdiyanto,
Aryani,
Karanicolas, 2012: 11-12).
sebelumnya,
di
ini adalah pada tahun 2010.
masa
Sebagai garda terdepan
dengan
badan publik humas pemerintah
pengekangan informasi kepada
tentu saja menjadi salah satu
masyarakat.
Masyarakat
pihak yang diatur dalam UU KIP
Indonesia menyadari betul bahwa
ini. Melihat bagaimana kinerja
Undang-Undang
telah
humas dalam UU KIP, proses
menjamin warganya untuk bebas
transparansi ini seringkali tidak
berpendapat, tentunya Undang-
di
Undang Pers sejalan pada dasar
Konstitusi
negara dengan menyebutkan pers
lembaga peradilan yang memiliki
tidak
kode etik tersendir.
Presiden
di
diterapkan
untuk mengimplementasikan UU
Tidak seperti pada rezimrezim
mulai
Soeharto,
dapat
Dasar
disensor
atau
dikendalikan karena kebebasan
dapatkan
di
Mahkamah
lantaran
sebagai
Sesuai dengan peraturan
tersebut
maka
humas
MK
memiliki strategi tersendiri untuk
representasi pesan dari badan
dapat mengimplementasikan UU
publik karena adanya pejabat
KIP serta mengacu pada visi misi
yang
MKRI
informasi,
yang
ingin
menjadi
berwenang
memberi
sedangkan
humas
lembaga peradilan yang modern
sebagai perantara di antara top
dan terpercaya. Pada fase tertentu
management dan pers sebagai
hak
bicara
dibatasi
pimpinan
dan
seorang
humas
penyampai informasi.
menjadi
bagian
B. RUMUSAN MASALAH
tertinggi
yaitu
Bagaimana
strategi
SekjenMKRI untuk memberikan
Humas Mahkamah Konstitusi RI
pernyataan besar. Tentu saja hal
dengan adanya Undang-Undang
ini menjadikan humas bukanlah
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
pintu utama penyampaian pesan
Keterbukaan Informasi Publik?
dari instansi kepada publik.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Peneliti
meneliti
tertarik
strategi
humas
untuk
1. Teori Komunikasi
MK
Teori ini meliputi analisis
dalam implementasi UU KIP
komunikasi
karena MKRI memiliki aturan
juga teori tentang bagaimana otak
tersendiri untuk menyampaikan
berfungsi.
inforamasi kepada publik agar
mencakup bahasa tulisan dan
tidak melanggar kode etik, serta
lisan. Istilah "teori komunikasi"
kemudian lantaran humas MK
bisa merujuk pada teori tunggal,
bukanlah
atau
satu-satunya
bisa
interpersonal
Komunikasi
juga
dan
ini
sebagai
rangkuman,
dan
kumpulan
("collective
pengetahuan
wisdom") dari semua teori-teori
melaksanakan
umum (Amal dan Armawi, 1996:
19).
tunggal (Littlejohn, 2002: 21).
Dikemukakan
kesejahteraan
Bahkan Undang-Undang
oleh
Dasar Tahun 1945, Pasal 28 E
Butterick (2012) Berkomunikasi
ayat
dianggap
orang berhak atas kebebasan
sebagai
salah
satu
3
menyebutkan
“Setiap
aktivitas yang paling penting
berserikat,
dalam kehidupan manusia. Jika
mengeluarkan pendapat.” Maka
dianggap
paling
dengan landasan tersebut, UU
kita
KIP terbentuk, dengan berbagai
bukan
penting,
yang
padahal
berkumpul
dan
melakukannya dan menjadi pusat
pikiran pokok
serta
kita
3. Implementasi UU No. 14
memahami cara kita hidup dan
Tahun 2008 dan Peraturan
berhubungan dengan orang lain.
Pendamping
untuk
kemampuan
2. Keterbukaan
Informasi
Publik
Harold
(dalam
Amal
dan
Laswell
Purwanto
(1956)
dan
Armawi
Sulistyastuti,
2012:
17)
berpendapat bahwa keterbukaan
memberikan
pendapat,
agar
informasi
ilmuan
umumnnya
lebih
dapat
memperoleh
bermakna sebagai kondisi yang
pemahaman yang baik tentang
kondusif
apa
kehidupan
untuk
mencerdaskan
bangsa
dan
sesungguhnya
publik,
melalui
kebijakan
uraian
yaitu:
agenda-setting,
legitimasi,
evaluasi,
formulasi,
aktivitas lain (laporan berkala
implementasi,
pelayanan informasi), (Erdiyanto,
reformulasi
dan
terminasi.
Aryani dan Karanicolas, 2012:
21-30).
Berbagai
peraturan
4. Hubungan Masyarakat
pendamping UU KIP mulai dari
Peranan
PP No. 61 Tahun 2010, Surat
sebuah
edaran KIP No. 1 Tahun 2012,
menonjol,
Peraturan
pekerjaan
Menteri
Negara
humas
lembaga
sangatlah
meski
terkadang
humas
Pendayagunaan Aparatur Negara
disepelekan.Humas
No.
fungsi
PER/12/M.PAN/TAHUN
dalam
seolah
sebagai
manajemen
untuk
2007. Terdapat sembilan butir
membangun
kewajiban badan publik yang
hubungan saling menguntungkan
terkandung dalam UU No. 14
antara organisasi dengan publik
Tahun
yang menentukan keberhasilan
standar
2008
dalam
konteks
internasional
seperti
menentukan
kemampuan,
dokumen panduan kunci, petugas
informasi, pelatihan, pengelolaan
catatan,
atau
dan
memelihara
kegagalan
tersebut
(Cutlip,
organisasi
Center, dan
Broom 2005: 5).
Humas merupakan bagian
keterbukaan
yang
dari pengelolaan informasi antara
menerima
dan
organisasi dan publiknya, humas
menjawab pertanyaan, keberatan
dengan pegawai-pegawai pada
dan
dasarnya
proaktif,
sengketa
inforamasi,
bertugas
untuk
membantu
memfasilitasi
komunikasi
organisasi
dengan
humas,
humas
sebagai
alat
manajemen, metode komunikasi
berbagai publiknya (Putra, 2008).
dan kelembagaan humas.
5. Humas Pemerintah
D. METODE PENELITIAN
Diterangkan
Komarudin
(2014)
oleh
Humas
Dalam
penelitian
ini,
penulis menggunakan pendekatan
Pemerintah (Humaspem) adalah
kualitatif
aktivitas
rumusan masalah, dengan metode
lembaga
dan/
atau
untuk
individu, yang melalukan fungsi
studi
manajemen
menggunakan
dalam
bidang
menjawab
kasus.
Dengan
metode
studi
komunikasi dan informasi kepada
kasus, segala aspek dari segala
publik pemangku kepentingan
kasus
dan sebaliknya.
perhatian penuh dari peneliti.
Humas
akan
mendapatkan
pemerintah
Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah studi
memiliki
peranan
sebagai
penyampai
bahkan
perumus
dokumentasi,
observasi
dan
kebijakan yang dilakukan dengan
wawancara.
adanya rapat koordinasi dalam
purposive
instansi. Rosady Ruslan (1998)
memilih
(dalam Komarudin, 2014: 71)
berkompeten terhadap UU KIP di
menyarankan agar pejabat dan
wilayah humas MKRI.
praktisi humas memahami dan
E. ANALISA DATA
mengerti pengertian dan peranan
Dengan
teknik
sampling,
peneliti
informan
yang
Humas
Berdasarkan
Mahkamah
hasil
Konstitusi, melakukan hubungan
observasi dan wawancara yang
masyarakat,
telah
peliputan,
dilakukan,
peneliti
pemberitaan, penerbitan. Peran
menemukan beberapa jawaban
tersebut
terkait begaimana strategi humas
tentunya
merupakan
bagian dari implementasi UU
MKRI
KIP untuk menuju humas ideal
mengimplementasikan UU KIP
seperti
tanpa melanggar kode etik yang
pada
cerminan
UU
ada.
tersebut.
Pemberianinformasiolehp
ejabatbereselon
1
dalam
Berdasarkan
Erdiyanto,
Karanicolas
pemikiran
Aryani
(2012)
dan
mengenai
memberikantugastersendiribagih
sembilan butir kewajiban badan
umas
MK
publik dalam kandungan UU
sebagaisalahsatujalanaksesbagipe
KIP, MKRI telah melakukan
rsdan
keseluruhan bentuk yang menjadi
MK.
Humassebagaiperantaratentunyati
standar
internasional
dakterlalusesuaidenganteori yang
kebijakan tersebut.
Pembentukan
sudahada,
atas
PPID
lantaranhumasadalahgardaterdep
sebagai salah satu kewajiban
anpublik
badan publik berjalan sejak tahun
yang
memberikaninformasibukanhany
2011 dengan prestasi nomor 4
apenghubungsaja.
terbaik di Indonesia. MKRI sejak
F. HasilPenelitian
2004 telah mencoba keterbukaan
melalui video converence untuk
untuk menjadikan sistem good
sidang PHPU.
PR governance.
Dalam beberapa bagian
mengenai
teori
kehumasan,
humas sebagai salah satu pilar
G. KESIMPULAN DAN SARAN
MKRI telah dengan baik
terdepan bagi lembaga memang
mengimplementasikan
telah
namun
bersama aturan-aturan penunjang
ini
UU tersebut. Lantaran sejak awal
tergantung pada kekuatan dari
terbentuknya MKRI sendiri telah
informasi
berkomitmen
dijalankan,
pemberian
informasi
yang diminta oleh
pencari
informasi.
beberapa
hal
Lantaran
tertentu
hanya
pejabat eselon 1 yang dapat
memberikan statment. Namun
untuk
UU
KIP
menjadi
lembaga peradilan yang modern dan
terbuka.
1. Kesimpulan
PPID
sebagai
representasi
keseluruhan informasi yang akan
humas dan garda terdepan badan
diberikan telah dilakukan rapat
publik, maka PPID berkewajiban
koordinasi
menghimpun
terlebih
dahulu,
segala
keperluan
bahkan seleksi informasi yang
publik melalui seluruh biro di MKRI
akan dikeluarkan oleh humas,
agar dapat memberikan informasi
seperti
press
release
harus
kepada publik. Informasi mengenai
didahului oleh kasubbag, kabag,
MKRI secara lebih dalam, dipangku
kabiro
oleh hakim maupun sekjen, karena
humas
hingga
sekjen
tingkatan
legitimasi
informasi
dikuasai
oleh
top
management.
Melalui website, media sosial, call
center
humas,
press
serta
releasemerupakan
sumbangsih
keberadaan
MK
humas
bagi
mengimplementasikan aturan-aturan
yang ada.
H. PERSANTUNAN
Ucapan terimakasih kepada
Bapak Drs. Joko Sutarso, S. E, M. Si
masyarakat.
selaku dosen pembimbing I dan
2. Saran
kepada Bapak Mohammad Toha
a. Bagi Mahkamah Konstitusi
Rudin, S. Pd, M. A selaku dosen
Bagi Mahkamah Konstitusi
pembimbing II atas segala kebaikan
Peraturan Menteri Pendayagunaan
membantu, membimbing peneliti.
Aparatur Negara melaui analisis
I. DAFTAR PUSTAKA
SWOT dan audit humas maupun
Amal,
publik,
sehingga
humas
dapat
Ichlasul
dan
Armaidy
Armawi. 1996. Keterbukaan
menyampaikan apa yang menjadi
Informasi
kendala dilapangan. Sehingga peran
Nasional. Yogyakarta: Gadjah
expert prescribe dan menjadikan
Mada University Press.
humas pemerintah yang baik secara
dan
Ketahanan
Butterick, Keith. 2012. Pengantar
internasional.
Public Relations Teori dan
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Praktik.
Peneliti
memiliki
harapan
besar dapat memberikan warna baru
bagi
penelitian
mengenai
strategi
yang
mengkaji
humas
dalam
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada
Cutlip, Scott M, Allen Center, dan
Glenn Broom. 2005. Effective
Public
Relations.
Jakarta:
of
Human
Communication. Belmont, CA:
Indeks
Erdiyanto, Kristian, Dyah Aryani,
dan
Theories
Michael
Karanicolas.
Wadswort Thomson.
Purwanto,
Erwan
Agus
dan
2012. Implementasi Hak Atas
Sulistyastuti,
Informasi
Sebuah
2012. Implementasi Kebijakan
Kajian dari Tiga Badan Publik
Publik Konsep dan Aplikasinya
Indonesia. Jakarta: Center for
Di
Law
Gava Media
and
Publik:
Democracy
dan
Ratih.
Yogyakarta:
Putra, I. Gusti Ngurah. 2008. Materi
Yayasan 28.
Komarudin. 2014. Reformasi Humas
Pemerintah.
Indonesia.
Dyah
Jakarta:
Genesindo
Littlejohn, W. Stephen dan Karen, A.
Foss. 2002. Teori Komunikasi:
Pokok Manajemen Hubungan
Masyarakat.
Universitas Terbuka.
Jakarta:
Pemerintah
(Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Publik Terhadap Strategi Humas Mahkamah
Konstitusi)
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai gelar Sarjana S-1
Ilmu Komunikasi
BAGAS FEBRANTORO
L100110057
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Terhadap Strategi Humas
Pemerintah (Studi Kasus Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
Tentang Keterbukaan Informasi Publik Terhadap Strategi Humas
Mahkamah Konstitusi)
Bagas Febrantoro (bagas.febrantoro@gmail.com)
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Dengan telah disahkannya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan mewajibakan seluruh badan publik menerapkannya, banyak dari
mereka membenahi diri dalam proses keterbukaan. Salah satunya Mahkamah
Konstitusi sebagai lembaga peradilan, juga harus menerapkan UU tersebut dengan
kode etik yang dimilikinya.Dalam penelitian ini membahas tentang strategi humas
Mahkamah Konstitusi dalam mengimplementasikan UU No. 14 Tahun 2008
untuk menuju good PR goverment sesuai dengan UU tersebut. Penelitian studi
kasus kualitatif ini dilakukan melalui wawancara informan humas Mahkamah
Konstitusi.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa humas Mahkamah Konstitus
telah mencoba terbuka dengan publik sejak tahun berdirinya mereka, seperti
halnya dalam amanat UU No. 14 Tahun 2008. Namun ketika UU tersebut
disahkan, MKRI semakin siap dengan strategi keterterbukaan sesuai pada visi,
misi MKRI sendiri.
pers adalah bagian dari hak-hak
A. LATAR BELAKANG
Pada masa orde baru,
warga negara.
pejabat dan birokrat di Indonesia
Dengan pola demokrasi
terbiasa merahasiakan informasi
yang
yang
kecuali
Indonesia muncullah UU No. 14
dokumen terbatas yang ditujukan
Tahun 2008 tentang Keterbukaan
untuk
publik
Informasi Publik, namun setiap
&
badan publik diberikan waktu
mereka
miliki,
konsumsi
(Erdiyanto,
Aryani,
Karanicolas, 2012: 11-12).
sebelumnya,
di
ini adalah pada tahun 2010.
masa
Sebagai garda terdepan
dengan
badan publik humas pemerintah
pengekangan informasi kepada
tentu saja menjadi salah satu
masyarakat.
Masyarakat
pihak yang diatur dalam UU KIP
Indonesia menyadari betul bahwa
ini. Melihat bagaimana kinerja
Undang-Undang
telah
humas dalam UU KIP, proses
menjamin warganya untuk bebas
transparansi ini seringkali tidak
berpendapat, tentunya Undang-
di
Undang Pers sejalan pada dasar
Konstitusi
negara dengan menyebutkan pers
lembaga peradilan yang memiliki
tidak
kode etik tersendir.
Presiden
di
diterapkan
untuk mengimplementasikan UU
Tidak seperti pada rezimrezim
mulai
Soeharto,
dapat
Dasar
disensor
atau
dikendalikan karena kebebasan
dapatkan
di
Mahkamah
lantaran
sebagai
Sesuai dengan peraturan
tersebut
maka
humas
MK
memiliki strategi tersendiri untuk
representasi pesan dari badan
dapat mengimplementasikan UU
publik karena adanya pejabat
KIP serta mengacu pada visi misi
yang
MKRI
informasi,
yang
ingin
menjadi
berwenang
memberi
sedangkan
humas
lembaga peradilan yang modern
sebagai perantara di antara top
dan terpercaya. Pada fase tertentu
management dan pers sebagai
hak
bicara
dibatasi
pimpinan
dan
seorang
humas
penyampai informasi.
menjadi
bagian
B. RUMUSAN MASALAH
tertinggi
yaitu
Bagaimana
strategi
SekjenMKRI untuk memberikan
Humas Mahkamah Konstitusi RI
pernyataan besar. Tentu saja hal
dengan adanya Undang-Undang
ini menjadikan humas bukanlah
Nomor 14 Tahun 2008 Tentang
pintu utama penyampaian pesan
Keterbukaan Informasi Publik?
dari instansi kepada publik.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Peneliti
meneliti
tertarik
strategi
humas
untuk
1. Teori Komunikasi
MK
Teori ini meliputi analisis
dalam implementasi UU KIP
komunikasi
karena MKRI memiliki aturan
juga teori tentang bagaimana otak
tersendiri untuk menyampaikan
berfungsi.
inforamasi kepada publik agar
mencakup bahasa tulisan dan
tidak melanggar kode etik, serta
lisan. Istilah "teori komunikasi"
kemudian lantaran humas MK
bisa merujuk pada teori tunggal,
bukanlah
atau
satu-satunya
bisa
interpersonal
Komunikasi
juga
dan
ini
sebagai
rangkuman,
dan
kumpulan
("collective
pengetahuan
wisdom") dari semua teori-teori
melaksanakan
umum (Amal dan Armawi, 1996:
19).
tunggal (Littlejohn, 2002: 21).
Dikemukakan
kesejahteraan
Bahkan Undang-Undang
oleh
Dasar Tahun 1945, Pasal 28 E
Butterick (2012) Berkomunikasi
ayat
dianggap
orang berhak atas kebebasan
sebagai
salah
satu
3
menyebutkan
“Setiap
aktivitas yang paling penting
berserikat,
dalam kehidupan manusia. Jika
mengeluarkan pendapat.” Maka
dianggap
paling
dengan landasan tersebut, UU
kita
KIP terbentuk, dengan berbagai
bukan
penting,
yang
padahal
berkumpul
dan
melakukannya dan menjadi pusat
pikiran pokok
serta
kita
3. Implementasi UU No. 14
memahami cara kita hidup dan
Tahun 2008 dan Peraturan
berhubungan dengan orang lain.
Pendamping
untuk
kemampuan
2. Keterbukaan
Informasi
Publik
Harold
(dalam
Amal
dan
Laswell
Purwanto
(1956)
dan
Armawi
Sulistyastuti,
2012:
17)
berpendapat bahwa keterbukaan
memberikan
pendapat,
agar
informasi
ilmuan
umumnnya
lebih
dapat
memperoleh
bermakna sebagai kondisi yang
pemahaman yang baik tentang
kondusif
apa
kehidupan
untuk
mencerdaskan
bangsa
dan
sesungguhnya
publik,
melalui
kebijakan
uraian
yaitu:
agenda-setting,
legitimasi,
evaluasi,
formulasi,
aktivitas lain (laporan berkala
implementasi,
pelayanan informasi), (Erdiyanto,
reformulasi
dan
terminasi.
Aryani dan Karanicolas, 2012:
21-30).
Berbagai
peraturan
4. Hubungan Masyarakat
pendamping UU KIP mulai dari
Peranan
PP No. 61 Tahun 2010, Surat
sebuah
edaran KIP No. 1 Tahun 2012,
menonjol,
Peraturan
pekerjaan
Menteri
Negara
humas
lembaga
sangatlah
meski
terkadang
humas
Pendayagunaan Aparatur Negara
disepelekan.Humas
No.
fungsi
PER/12/M.PAN/TAHUN
dalam
seolah
sebagai
manajemen
untuk
2007. Terdapat sembilan butir
membangun
kewajiban badan publik yang
hubungan saling menguntungkan
terkandung dalam UU No. 14
antara organisasi dengan publik
Tahun
yang menentukan keberhasilan
standar
2008
dalam
konteks
internasional
seperti
menentukan
kemampuan,
dokumen panduan kunci, petugas
informasi, pelatihan, pengelolaan
catatan,
atau
dan
memelihara
kegagalan
tersebut
(Cutlip,
organisasi
Center, dan
Broom 2005: 5).
Humas merupakan bagian
keterbukaan
yang
dari pengelolaan informasi antara
menerima
dan
organisasi dan publiknya, humas
menjawab pertanyaan, keberatan
dengan pegawai-pegawai pada
dan
dasarnya
proaktif,
sengketa
inforamasi,
bertugas
untuk
membantu
memfasilitasi
komunikasi
organisasi
dengan
humas,
humas
sebagai
alat
manajemen, metode komunikasi
berbagai publiknya (Putra, 2008).
dan kelembagaan humas.
5. Humas Pemerintah
D. METODE PENELITIAN
Diterangkan
Komarudin
(2014)
oleh
Humas
Dalam
penelitian
ini,
penulis menggunakan pendekatan
Pemerintah (Humaspem) adalah
kualitatif
aktivitas
rumusan masalah, dengan metode
lembaga
dan/
atau
untuk
individu, yang melalukan fungsi
studi
manajemen
menggunakan
dalam
bidang
menjawab
kasus.
Dengan
metode
studi
komunikasi dan informasi kepada
kasus, segala aspek dari segala
publik pemangku kepentingan
kasus
dan sebaliknya.
perhatian penuh dari peneliti.
Humas
akan
mendapatkan
pemerintah
Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah studi
memiliki
peranan
sebagai
penyampai
bahkan
perumus
dokumentasi,
observasi
dan
kebijakan yang dilakukan dengan
wawancara.
adanya rapat koordinasi dalam
purposive
instansi. Rosady Ruslan (1998)
memilih
(dalam Komarudin, 2014: 71)
berkompeten terhadap UU KIP di
menyarankan agar pejabat dan
wilayah humas MKRI.
praktisi humas memahami dan
E. ANALISA DATA
mengerti pengertian dan peranan
Dengan
teknik
sampling,
peneliti
informan
yang
Humas
Berdasarkan
Mahkamah
hasil
Konstitusi, melakukan hubungan
observasi dan wawancara yang
masyarakat,
telah
peliputan,
dilakukan,
peneliti
pemberitaan, penerbitan. Peran
menemukan beberapa jawaban
tersebut
terkait begaimana strategi humas
tentunya
merupakan
bagian dari implementasi UU
MKRI
KIP untuk menuju humas ideal
mengimplementasikan UU KIP
seperti
tanpa melanggar kode etik yang
pada
cerminan
UU
ada.
tersebut.
Pemberianinformasiolehp
ejabatbereselon
1
dalam
Berdasarkan
Erdiyanto,
Karanicolas
pemikiran
Aryani
(2012)
dan
mengenai
memberikantugastersendiribagih
sembilan butir kewajiban badan
umas
MK
publik dalam kandungan UU
sebagaisalahsatujalanaksesbagipe
KIP, MKRI telah melakukan
rsdan
keseluruhan bentuk yang menjadi
MK.
Humassebagaiperantaratentunyati
standar
internasional
dakterlalusesuaidenganteori yang
kebijakan tersebut.
Pembentukan
sudahada,
atas
PPID
lantaranhumasadalahgardaterdep
sebagai salah satu kewajiban
anpublik
badan publik berjalan sejak tahun
yang
memberikaninformasibukanhany
2011 dengan prestasi nomor 4
apenghubungsaja.
terbaik di Indonesia. MKRI sejak
F. HasilPenelitian
2004 telah mencoba keterbukaan
melalui video converence untuk
untuk menjadikan sistem good
sidang PHPU.
PR governance.
Dalam beberapa bagian
mengenai
teori
kehumasan,
humas sebagai salah satu pilar
G. KESIMPULAN DAN SARAN
MKRI telah dengan baik
terdepan bagi lembaga memang
mengimplementasikan
telah
namun
bersama aturan-aturan penunjang
ini
UU tersebut. Lantaran sejak awal
tergantung pada kekuatan dari
terbentuknya MKRI sendiri telah
informasi
berkomitmen
dijalankan,
pemberian
informasi
yang diminta oleh
pencari
informasi.
beberapa
hal
Lantaran
tertentu
hanya
pejabat eselon 1 yang dapat
memberikan statment. Namun
untuk
UU
KIP
menjadi
lembaga peradilan yang modern dan
terbuka.
1. Kesimpulan
PPID
sebagai
representasi
keseluruhan informasi yang akan
humas dan garda terdepan badan
diberikan telah dilakukan rapat
publik, maka PPID berkewajiban
koordinasi
menghimpun
terlebih
dahulu,
segala
keperluan
bahkan seleksi informasi yang
publik melalui seluruh biro di MKRI
akan dikeluarkan oleh humas,
agar dapat memberikan informasi
seperti
press
release
harus
kepada publik. Informasi mengenai
didahului oleh kasubbag, kabag,
MKRI secara lebih dalam, dipangku
kabiro
oleh hakim maupun sekjen, karena
humas
hingga
sekjen
tingkatan
legitimasi
informasi
dikuasai
oleh
top
management.
Melalui website, media sosial, call
center
humas,
press
serta
releasemerupakan
sumbangsih
keberadaan
MK
humas
bagi
mengimplementasikan aturan-aturan
yang ada.
H. PERSANTUNAN
Ucapan terimakasih kepada
Bapak Drs. Joko Sutarso, S. E, M. Si
masyarakat.
selaku dosen pembimbing I dan
2. Saran
kepada Bapak Mohammad Toha
a. Bagi Mahkamah Konstitusi
Rudin, S. Pd, M. A selaku dosen
Bagi Mahkamah Konstitusi
pembimbing II atas segala kebaikan
Peraturan Menteri Pendayagunaan
membantu, membimbing peneliti.
Aparatur Negara melaui analisis
I. DAFTAR PUSTAKA
SWOT dan audit humas maupun
Amal,
publik,
sehingga
humas
dapat
Ichlasul
dan
Armaidy
Armawi. 1996. Keterbukaan
menyampaikan apa yang menjadi
Informasi
kendala dilapangan. Sehingga peran
Nasional. Yogyakarta: Gadjah
expert prescribe dan menjadikan
Mada University Press.
humas pemerintah yang baik secara
dan
Ketahanan
Butterick, Keith. 2012. Pengantar
internasional.
Public Relations Teori dan
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Praktik.
Peneliti
memiliki
harapan
besar dapat memberikan warna baru
bagi
penelitian
mengenai
strategi
yang
mengkaji
humas
dalam
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada
Cutlip, Scott M, Allen Center, dan
Glenn Broom. 2005. Effective
Public
Relations.
Jakarta:
of
Human
Communication. Belmont, CA:
Indeks
Erdiyanto, Kristian, Dyah Aryani,
dan
Theories
Michael
Karanicolas.
Wadswort Thomson.
Purwanto,
Erwan
Agus
dan
2012. Implementasi Hak Atas
Sulistyastuti,
Informasi
Sebuah
2012. Implementasi Kebijakan
Kajian dari Tiga Badan Publik
Publik Konsep dan Aplikasinya
Indonesia. Jakarta: Center for
Di
Law
Gava Media
and
Publik:
Democracy
dan
Ratih.
Yogyakarta:
Putra, I. Gusti Ngurah. 2008. Materi
Yayasan 28.
Komarudin. 2014. Reformasi Humas
Pemerintah.
Indonesia.
Dyah
Jakarta:
Genesindo
Littlejohn, W. Stephen dan Karen, A.
Foss. 2002. Teori Komunikasi:
Pokok Manajemen Hubungan
Masyarakat.
Universitas Terbuka.
Jakarta: