PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI III JATISRONO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN
MENGARANG NARASI SISWA KELAS VII
SMP NEGERI III JATISRONO WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SKRIPSI
Untuk memenuhi persyaratan guna mencapai derajat sarajana S-1
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh :
Sri Wahyuni
A 310 050 210

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.


Latar Belakang Masalah
Pendidikan dasar mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Pakar
pendidikan menilai bahwa siswa SD dan SMP sekarang hanya pandai
menghafal. Mereka tidak mampu untuk menulis sebuah karangan dengan baik
karena kesulitan dalam mengembangkan kosakata yang dimilikinya.
Pendidikan bahasa hendaknya difokuskan pada keterampilan berbahasa yang
menyangkut pada empat kemampuan dasar, yakni kemampuan berbicara,
menyimak, membaca, dan menulis.
Bahasa mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan
manusia. Dilihat dari fungsinya bahasa Indonesia merupakan alat identitas
bangsa, pemersatu bangsa, penghubung antar suku yang memiliki latar
belakang sosial budaya yang berbeda dan dipergunakan sebagai bahasa
pengantar dalam lingkungan pendidikan.
Salah satu fungsi bahasa adalah alat komunikasi yang efektif antar
manusia. Dalam berbagai macam situasi, bahasa dapat dimanfaatkan untuk
menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar atau penulis kepada
pembaca (Sugihastuti, 2000:8).
Sesuai dengan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional,
maka pelajaran bahasa dan sastra Indonesia adalah sarana peningkatan
pengetahuan untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi

dan seni.

Bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang sudah berbeda dari
asalnya, yaitu bahasa melayu. Pada dasarnya struktur kata dan kalimat masih
berpegang pada aturan bahasa Melayu, namun banyak perubahan terutama
dalam kosakata. Banyak perbendaharaan kata baru dalam bahasa Indonesia
yang berasal dari bahasa daerah, Sansekerta, Arab, Cina, Portugis, Belanda
dan Inggris.
Bahasa Indonesia terus tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni maka wajarlah bila
terjadi perubahan dan pergeseran, bahkan muncul penciptaan kosakata dan
istilah baru. Kosakata bahasa Indonesia memang sangat sedikit bila
dibandingkan dengan kosakata bahasa Inggris dan bahasa Internasional
lainnya.
Bahasa

Indonesia

memerlukan


adanya

usaha

pembinaan,

pengembangan dan pemeliharaan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa yang
mantap dan dinamis. Keikutsertaan pakar bahasa diperlukan untuk
perencanaan bahasa sampai pembakuan bahasa agar kosakata dan istilah yang
dihasilkan dapat terarah sesuai dengan kaidah bahasa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas kosakata pada siswa seorang guru harus memberikan
latihan yang teratur dan terpimpin mengenai konsep-konsep yang sama dan
tidak sama. Seseorang guru dapat memanfaatkan penggunaan sinonim dan
antonim sebagai suatu metode telaah kosakata dengan menyajikan beraneka

ragam contoh kepada siswa. Dengan demikian dapatlah diharapkan kosakata
para siswa akan bertambah banyak baik kualitas maupun kuantitas.

2.


Pembatasan Masalah
Supaya latar belakang masalah, rumusan masalah dan pembahasan
tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini perlu
pembatasan masalah. Dengan adanya pembatasan masalah analisis data dapat
terfokuskan. Permasalahan masalah dalam penelitian adalah pada siswa kelas
VII SMP NEGERI III Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2008/2009.
Permasalahan yang dibahas tentang hubungan penguasaan kosakata dengan
kemampuan mengarang narasi siswa.

3.

Perumusan Masalah
Pada dasarnya perkembangan teori belajar memang akan memberi
kontribusi

pada

perkembangan


teori

pembelajaran.

Untuk

proses

pembelajaran tentang penguasaan kosakata dengan kemampuan mengarang
narasi siswa ada beberapa masalah yang perlu dicari jawabannya dalam
penelitian ini.
1. Bagaimana penguasaan kosakata siswa kelas VII SMP NEGERI III
Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2008/2009?
2. Bagaimana kemampuan narasi siswa kelas VII SMP NEGERI III Jatisrono
Wonogiri Tahun Pelajaran 2008/2009?

4.

Tujuan Penelitian
Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini.

1.

Memperoleh deskripsi secara objektif penguasaan kosakata siswa kelas
VII SMP NEGERI III Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran 2008/2009.

2.

Memperoleh deskripsi secara objektif kemampuan mengarang narasi
siswa kelas VII SMP NEGERI III Jatisrono Wonogiri Tahun Pelajaran
2008/2009.

5.

Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoretis
Pada saat ini pengaruh teori belajar yang secara jelas
mempengaruhi pemahaman siswa. Secara teoritis, penelitian ini
diharapkan mampu memberikan suatu kajian yang ilmiah dan kongkrit
tentang penggunaan kosakata dalam membuat karangan narasi. Maka
dari itu, di sini peneliti ingin meneliti proses pembelajaran terhadap

konsep dasar pengajaran yang telah ada sehingga dapat mengetahui
kemampuan siswa dari hasil pembelajaran tersebut, sehingga dapat
dijadikan acuan atau konsep demi perkembangan dan kemajuan dari
proses pendidikan untuk mencapai suatu konsep pendidikan yang
memadahi dan sesuai dengan perkembangan zaman.

b. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat di bangku kuliah.
2) Menambah pengetahuan peneliti tentang tentang penggunaan
kosakata dalam membuat karangan narasi
3) Meningkatkan kemampuan peneliti dalam hal kegiatan penelitian
yang dipraktekkan serta dilaporkan secara langsung.
b. Bagi Siswa
Dapat untuk mengembangan ilmu bahasa siswa pada
umumnya dan memperkaya khasanah penggunaan bahasa, khusus
mengenai penguasaan kosakata dan mengarang narasi. Selain itu
diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat ditunjukan dengan
tingkat penguasaan kosakata dan mengarang narasi dalam proses

pembelajaran. Hasil belajar yang tidak dicapai siswa dapat digunakan
sebagai umpan balik untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum. Selain itu dengan
melihat hasil belajar siswa dapat diambil langkah-langkah perbaikan
yang tepat bagi siswa. Jadi penggunaan sarana evaluasi pembelajaran
perlu ada dalam proses pembelajaran disamping untuk mengetahui
hasil belajar siswa evaluasi juga dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan remidi kepada siswa.

c. Bagi Pembaca
Dapat menambah pengetahuan tentang penggunaan kosakata
dalam membuat karangan narasi. Selain itu dapat dijadikan referensi
serta mengetahui hasil dari proses pembelajaran tentang penguasaan
kosakata untuk membuat karangan narasi.