STUDI KOMPARASI STRATEGI INDEX CARD MATCH DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL Studi Komparasi Strategi Index Card Match Dengan Strategi Everyone IS A Teacher Here Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Surak
STUDI KOMPARASI STRATEGI INDEX CARD MATCH DENGAN
STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI BRATAN II NO. 170
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
PEBRIYANTI WAHYUNINGSIH
A 510090087
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI STRATEGI INDEX CARD MATCH DENGAN
STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI BRATAN II NO. 170
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Pebriyanti Wahyuningsih, A510090087, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013, 60 halaman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
penggunakan strategi Index Card Match dan strategi Everyone Is A Teacher Here
terhadap hasil belajar IPA Kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan menguji hipotesis. Populasi
dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV sebanyak 2 kelas. Sampel dari
penelitian adalah semua populasi yang menjadi subyek penelitian. Sedangkan
sampling tidak ada karena semua anggota populasi dijadikan sampel. Teknik
pengupulan data dengan teknik tes, teknik dokumentasi dan teknik observasi.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
uji t, yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas
dan uji homogenitas. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan hasil
belajar IPA antara strategi Index Card Match dan strategi Everyone Is A Teacher
Here pada kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta. Hasil uji t thitung >
ttabel yaitu 4,906 > 2,024 dengan taraf signifikansi 5%. Rata -rata hasil belajar
IPA strategi Everyone Is A Teacher Here adalah 79,75 dan rata-rata strategi
Index Card Match adalah 74,75. Jadi nilai rata-rata strategi Everyone Is A
Teacher Here lebih baik dibandingkan strategi Index Card Match.
Kata kunci: Strategi Everyone Is A Teacher Here, Strategi Index Card Match dan
Hasil Belajar IPA
A. PENDAHULUAN
Kualitas dan mutu pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan adalah dengan
memperbaiki proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan
bagian terpenting dari pendidikan. Memperbaiki proses belajar mengajar
dapat dilakukan dengan meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil
yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki. Abdurrahman dalam
Samino dan Saring (2012: 48) menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan
keluaran (out put) dari suatu sistem pemprosesan masukan (in put).
Peran guru dalam menentukan keberhasilan belajar siswa adalah sebagai
fasilitator dan motivator bagi siswa. Guru sebagai fasilitator berperan dalam
memfasilitasi siswa dalam belajar. Sehingga proses belajar tidak lagi teacher
centered melainkan student centered dengan begitu proses belajar akan lebih
bermakna bagi siswa. Sedangkan guru sebagai motivator berperan dalam
memberi motivasi siswa untuk selalu belajar untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal. Selain sebagai fasilitator dan motivator tugas guru adalah
membimbing dalam belajar dan membantu siswa untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya.
Seorang gurulah
yang mempunyai
peran sangat
besar dalam
memperbaiki proses belajar mengajar. Guru juga yang memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat
dari apa yang dipahami siswa, penguasaan materi serta hasil belajar siswa.
Ketiga hal tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi. Semakin siswa
paham terhadap materi yang disampaikan guru itu berarti siswa dapat
menguasai materi dengan baik, dengan siswa menguasai materi yang
disampaikan oleh guru dengan baik maka hasil belajar yang dicapai oleh
siswa akan baik pula. Begitu pula sebaliknya apabila siswa tidak paham
dengan apa yang disampaikan oleh guru maka siswa tidak dapat menguasai
materi dengan baik dan sudah bisa dipastikan hasil belajar yang dicapai tidak
akan maksimal pula. Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
penggunaan model
pembelajaran, strategi
pembelajaran dan media
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses belajar mengajar tidak
semua memuaskan, khususnya pada mata pelajaran IPA. Hal yang
menyebabkan hasil belajar mata pelajaran IPA kurang memuaskan adalah
karena beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal berasal dari masing-masing siswa itu sendiri misalnya, kemampuan
yang dimiliki siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari luar misalnya, penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat,
penggunaan strategi yang tidak sesuai dengan model dan materi, penggunaan
media yang kurang tepat.
Hasil
pengamatan langsung saat
melaksanakan
PPL (Program
Pengalaman Lapangan) di SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta, guru
hanya menggunakan ceramah dalam menyampaikan materi. Media yang ada
kurang dapat dimaksimalkan dengan baik. Sehingga siswa cenderung pasif
saat mengikuti proses belajar mengajar, bahkan terkadang lebih suka
berbicara
dengan
siswa
lain
lain
daripada
memperhatikan
guru
menyampaikan materi. Banyak siswa yang pasif saat mengikuti proses
belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar mata
pelajaran IPA kurang memuaskan, hanya 67,5% yang dapat mencapai KKM
atau hanya 27 siswa yang mencapai KKM dari 40 siswa. KKM untuk mata
pelajaran IPA adalah 70. Penggunaan ceramah dinilai kurang tepat untuk
menyampaikan mata pelajaran IPA karena masih banyak siswa yang belum
mencapai KKM. Maka perlu alternatif penggunaan strategi yang lebih
inovatif dan efektif .
Alternatif strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
strategi Index Card Match dan strategi Everyone Is A Teacher Here . Strategi
Index Card Match dapat digunakan karena dalam strategi ini terdapat unsur
permainan dalam penerapan strateginya. Strategi ini cocok digunakan untuk
meninjau atau mengingat kembali materi yang telah dipelajari agar apa yang
telah dipelajari tidak akan mudah lupa. Selain itu juga untuk meningkatkan
kerjasama antar siswa karena dalam penerapan strategi ini siswa akan
berpasangan. Sedangkan, strategi Everyone Is A Teacher Here adalah bentuk
strategi untuk meningkatkan proses berpikir siswa dalam proses belajar
mengajar. Strategi ini digunakan untuk memperoleh partisipasi aktif semua
siswa didalam kelas tetapi dengan tanggung jawab secara individu. Strategi
ini memberi kesempatan bagi semua siswa dalam kelas berperan sebagai
seorang guru bagi teman-temannya. Semua siswa akan terlibat secara aktif
dalam penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here karena setiap siswa
membuat sebuah pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh siswa yang
lain yang dibagikan secara acak kepada setiap siswa setelah pertanyaan
dibuat.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian yang
berjudul “Studi Komparasi Strategi Index Card Match dengan Strategi
Everyone Is A Teacher Here Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD
Negeri Bratan II No. 170 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013” .
B. METODE PENELITIAN
Sesuai dengan judul maka penelitian akan dilakukan di di SD Negeri
Bratan II No.170 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.
Menurut Syaifuddin Azwar dalam Rubino Rubiyanto (2011: 32)
penelitian dapat ditinjau dari kedalaman analisinya (deskriptif dan
inferensial) dan pendekatan analisisnya (kuantitatif dan kualitatif). Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian eksperimen. Model
eksperimen yang digunakan adalah True Experimen Design. Menurut Rubino
Rubiyanto (2011: 42) model eksperimen True Experimen Design yaitu
eksperimen yang dapat dipertanggungjawabkan karena peneliti dapat
mengontrol semua variabel yang mempengaruhi eksperimen. Design dalam
penelitian ini adalah Postest-Only Control Design. Variabel terikat
(dependent) dan strategi Index Card Match dan Everyone Is A Tecaher Here
dan variabel bebas (independent) adalah hasil belajar.
Menurut Sugiono dalam Rubino Rubiyanto (2011: 79) bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek, demikian pula
karakteristik dari objek atau subjek tersebut. Populasi dalam penelitian ini
adalah kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Tahun Ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 2 kelas. Menurut Sugiyono dalam Rubino Rubiyanto (2011: 80)
mendefinisikan sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki
karakteristik sama dengan populasi. Sampel dari penelitian ini adalah semua
populasi yang menjadi subyek penelitian yaitu seluruh siswa kelas IV SD
Negeri Bratan II No. 170 Tahun Ajaran 2012/2013. Margono dalam Rubino
Rubiyanto (2011: 81) teknik sampling adalah cara menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
dalam penelitian dengan memperhatikan sifat dan menyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif.Pada penelitian ini tidak ada sampling
karena semua anggota populasi dijadikan sampel.
Untuk memperoleh data digunakan teknik tes, teknik dokumentasi dan
teknik observasi. Teknik tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada
mata pelajaran IPA. Tes dilakukan pada kelas kontrol dan pada kelas
eksperimen. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif. Menurut Suharsimi
Arikunto (2009: 36) dalam kedudukannya tes formatif dapat juga di pandang
sebagai tes diagnotik pada akhir pelajaran. Tes formatif di berikan pada akhir
setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir program. Bentuk
tes yang digunakan adalah tes objektif tipe pilihan ganda ( multiple choise
test) biasa. Sebanyak 20 soal.
Sebelum diadakan tes terlebih dulu harus diujikan untuk mendapatkan
tes yang valid dan reliabel. Perlu adanya analisis butir soal dilakukan uji
instrumen yang meliputi validitas item dan reabilitas test. Teknik
dokumentasi untuk memperoleh data yang diperlukan seperti nama siswa
kelas kontrol dan eksperimen dan nilai rapot. Teknik observasi dilakukan
pada kelas yang menjadi sampel dalam penelitian agar memperoleh
gambaran secara langsung tentang semua kegiatan yang dilakukan siswa
dalam kelas.
Apabila soal telah valid dan reabel maka tahap selanjutnya adalah uji
keseimbangan kemudian uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas. Semua uji prasyarat memenuhi karena keadaan siswa
seimbang, populasi berdistribusi normal dan variansi-variansi homogen.
Selanjutnya adalah teknik analisis data. Teknik analisis data yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA dengan strategi
index card match dan strategi everyone is a teacher here adalah dengan
menggunakan uji-t.
C. HASIL PENELITIAN
Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan try out untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas soal yang akan digunakan dalam
penelitian. Soal sebanyak 20 berupa soal pilihan ganda. Sebanyak 17 soal
dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian dan soal juga reliabel.
Tahap selanjutnya adalah uji keseimbangan untuk mengetahui apakah
kedua kelas seimbang. Ternyata kedua kelas tersebut seimbang. Tahap
selanjutnya adalah uji normalitas untuk mengetahui apakah kedua kelas
tersebut memiliki sampel yang berdistribusi normal atau tidak dan ternyata
kedua kelas memiliki sampel dari populasi yang berdistribusi normal.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah variansivariansi dari kedua populasi homogen atau tidak setelah diadakan uji
homogenitas ternyata variansi-variansi dari kedua populasi homogen.
Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. kelas IV A
sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan strategi Index
Card Match dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan
dengan menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here.
Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan peneliti
dapat dibuat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV
SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta antara kelas eksperimen yang
menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here dan kelas kontrol yang
menggunakan strategi Index Card Match. Hal ini karena thitung > ttabel yaitu
4,906 >2,024.
Dari nilai rata-rata hasil belajar IPA dapat disimpulkan bahwa strategi
Everyone Is A Teacher Here lebih baik dari strategi Index Card Match.
Karena rata-rata strategi Everyone Is A Teacher Here adalah 79,75 dan
strategi Index Card Match adalah 74,75. Nilai rata-rata strategi Everyone Is
A Teacher Here lebih tinggi dibandingkan strategi Index Card Match.
Strategi Everyone Is A Teacher Here memberikan kesempatan bagi
siswa untuk menjadi seorang guru bagi teman-temannya sendiri. Selain itu
juga dapat memperoleh partisipasi aktif seluruh siswa di dalam kelas namun
dengan tanggung jawab secara individu. Siswa dituntut aktif dalam
penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here. Dalam materi energi panas
siswa diminta membuat soal di kertas yang telah disediakan oleh guru tentang
materi yang telah disampaikan oleh guru sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Silberman (2007:171-172) yang menyatakan bahwa strategi
Everyone Is A Teacher Here merupakan sebuah strategi yang mudah guna
memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu.
Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk
bertindak sebagai seorang pengajar terhadap peserta didik lain.
Sedangkan strategi Index Card Match akan dapat meningkatkan
kerjasama antar siswa karena penerapan strategi Index Card Match
merupakan cara belajar secara aktif dan menyenangkan karena terdapat unsur
permainan didalam strategi ini. Strategi ini cocok untuk mengulangi materi
yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa dituntut untuk mencari pasangan dan
memainkan kuis berupa membacakan soal dan jawaban di depan kelas
kemudian siswa yang lain memberi tanggapan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hisyam, Zaini dkk. (2007: 69) yang menyatakan bahwa Index card
match atau mencari pasangan merupakan cara aktif dan menyenangkan yang
digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.
Masing-masing strategi memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu
kelebihan dari strategi Everyone Is A Teacher Here adalah dapat membuat
semua siswa aktif didalam kelas dan akan mengembangkan daya pikir
mereka, sedangkan salah satu kekurangan strategi Everyone Is A Teacher
Here adalah memerlukan waktu yang banyak. Hal ini didukung oleh
pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997:107) yang
menyatakan bahwa kelebihan strategi Everyone Is A Teacher Here adalah
merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk
daya ingatan sedangkan kekurangannya adalah memerlukan banyak waktu.
Sedangkan kelebihan dari strategi Index Card Match adalah dapat
menciptakan kelas yang aktif dan suasana kelas yang menyenangkan dan
kekurangan strategi Index Card Match adalah memerlukan waktu lama dalam
membuat persiapan, bahan dan alat yang digunakan. Hal ini juga didukung
oleh pendapat Handayani (2009:87) yang menyatakan bahwa kelebihan
strategi Index Card Match adalah mampu menciptakan suasana belajar yang
aktif dan menyenangkan sedangkan kekurangannya adalah lama untuk
membuat persiapan.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data maka peneliti dapat menyimpulkan
sebagai berikut ini:
1. Hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta antara
kelas eksperimen yang menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here
dan kelas kontrol yang menggunakan strategi Index Card Match memiliki
perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari uji t yang telah dilakukan dengan
tingkat signifikansi 5% diperoleh thitung = 4,906 dan ttabel = 2,024 Maka
t hitung
t tabel , yaitu 4,906 > 2,021 jadi H0 ditolak.
2. Dari nilai rata-rata hasil belajar IPA dapat disimpulkan bahwa strategi
Everyone Is A Teacher Here lebih baik dari strategi Index Card Match.
Karena rata-rata strategi Everyone Is A Teacher Here adalah 79,75 dan
strategi Index Card Match adalah 74,75. Nilai rata-rata strategi Everyone
Is A Teacher Here lebih tinggi dibandingkan strategi Index Card Match.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi
Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 1997. Strategi Belajar Mengajar .
Jakarta: Rineka Cipta.
Handayani. 2009. Stategi Belajar Aktif dengan Index Card Match . (online)
(http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04/stategi-belajar-aktif.html diakses
tanggal 18 November 2012 pukul 20.30 WIB)
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan . Surakarta: PGSD FKIP
UMS.
Samino dan Saring Marsudi. 2012. Layanan Bimbingan Belajar . Surakarta. Fairuz
Media.
Silberman, Melvin L.2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD IAIN
Sunan Kalijaga.
STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI BRATAN II NO. 170
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
PEBRIYANTI WAHYUNINGSIH
A 510090087
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ABSTRAK
STUDI KOMPARASI STRATEGI INDEX CARD MATCH DENGAN
STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA KELAS IV SD NEGERI BRATAN II NO. 170
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013
Pebriyanti Wahyuningsih, A510090087, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2013, 60 halaman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
penggunakan strategi Index Card Match dan strategi Everyone Is A Teacher Here
terhadap hasil belajar IPA Kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan menguji hipotesis. Populasi
dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas IV sebanyak 2 kelas. Sampel dari
penelitian adalah semua populasi yang menjadi subyek penelitian. Sedangkan
sampling tidak ada karena semua anggota populasi dijadikan sampel. Teknik
pengupulan data dengan teknik tes, teknik dokumentasi dan teknik observasi.
Sedangkan teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
uji t, yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas
dan uji homogenitas. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan hasil
belajar IPA antara strategi Index Card Match dan strategi Everyone Is A Teacher
Here pada kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta. Hasil uji t thitung >
ttabel yaitu 4,906 > 2,024 dengan taraf signifikansi 5%. Rata -rata hasil belajar
IPA strategi Everyone Is A Teacher Here adalah 79,75 dan rata-rata strategi
Index Card Match adalah 74,75. Jadi nilai rata-rata strategi Everyone Is A
Teacher Here lebih baik dibandingkan strategi Index Card Match.
Kata kunci: Strategi Everyone Is A Teacher Here, Strategi Index Card Match dan
Hasil Belajar IPA
A. PENDAHULUAN
Kualitas dan mutu pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan adalah dengan
memperbaiki proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan
bagian terpenting dari pendidikan. Memperbaiki proses belajar mengajar
dapat dilakukan dengan meningkatkan hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil
yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti proses belajar mengajar untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki. Abdurrahman dalam
Samino dan Saring (2012: 48) menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan
keluaran (out put) dari suatu sistem pemprosesan masukan (in put).
Peran guru dalam menentukan keberhasilan belajar siswa adalah sebagai
fasilitator dan motivator bagi siswa. Guru sebagai fasilitator berperan dalam
memfasilitasi siswa dalam belajar. Sehingga proses belajar tidak lagi teacher
centered melainkan student centered dengan begitu proses belajar akan lebih
bermakna bagi siswa. Sedangkan guru sebagai motivator berperan dalam
memberi motivasi siswa untuk selalu belajar untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal. Selain sebagai fasilitator dan motivator tugas guru adalah
membimbing dalam belajar dan membantu siswa untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya.
Seorang gurulah
yang mempunyai
peran sangat
besar dalam
memperbaiki proses belajar mengajar. Guru juga yang memiliki pengaruh
terhadap keberhasilan belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat
dari apa yang dipahami siswa, penguasaan materi serta hasil belajar siswa.
Ketiga hal tersebut saling terkait dan saling mempengaruhi. Semakin siswa
paham terhadap materi yang disampaikan guru itu berarti siswa dapat
menguasai materi dengan baik, dengan siswa menguasai materi yang
disampaikan oleh guru dengan baik maka hasil belajar yang dicapai oleh
siswa akan baik pula. Begitu pula sebaliknya apabila siswa tidak paham
dengan apa yang disampaikan oleh guru maka siswa tidak dapat menguasai
materi dengan baik dan sudah bisa dipastikan hasil belajar yang dicapai tidak
akan maksimal pula. Hal lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
penggunaan model
pembelajaran, strategi
pembelajaran dan media
pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses belajar mengajar tidak
semua memuaskan, khususnya pada mata pelajaran IPA. Hal yang
menyebabkan hasil belajar mata pelajaran IPA kurang memuaskan adalah
karena beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal berasal dari masing-masing siswa itu sendiri misalnya, kemampuan
yang dimiliki siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari luar misalnya, penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat,
penggunaan strategi yang tidak sesuai dengan model dan materi, penggunaan
media yang kurang tepat.
Hasil
pengamatan langsung saat
melaksanakan
PPL (Program
Pengalaman Lapangan) di SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta, guru
hanya menggunakan ceramah dalam menyampaikan materi. Media yang ada
kurang dapat dimaksimalkan dengan baik. Sehingga siswa cenderung pasif
saat mengikuti proses belajar mengajar, bahkan terkadang lebih suka
berbicara
dengan
siswa
lain
lain
daripada
memperhatikan
guru
menyampaikan materi. Banyak siswa yang pasif saat mengikuti proses
belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran IPA. Hasil belajar mata
pelajaran IPA kurang memuaskan, hanya 67,5% yang dapat mencapai KKM
atau hanya 27 siswa yang mencapai KKM dari 40 siswa. KKM untuk mata
pelajaran IPA adalah 70. Penggunaan ceramah dinilai kurang tepat untuk
menyampaikan mata pelajaran IPA karena masih banyak siswa yang belum
mencapai KKM. Maka perlu alternatif penggunaan strategi yang lebih
inovatif dan efektif .
Alternatif strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
strategi Index Card Match dan strategi Everyone Is A Teacher Here . Strategi
Index Card Match dapat digunakan karena dalam strategi ini terdapat unsur
permainan dalam penerapan strateginya. Strategi ini cocok digunakan untuk
meninjau atau mengingat kembali materi yang telah dipelajari agar apa yang
telah dipelajari tidak akan mudah lupa. Selain itu juga untuk meningkatkan
kerjasama antar siswa karena dalam penerapan strategi ini siswa akan
berpasangan. Sedangkan, strategi Everyone Is A Teacher Here adalah bentuk
strategi untuk meningkatkan proses berpikir siswa dalam proses belajar
mengajar. Strategi ini digunakan untuk memperoleh partisipasi aktif semua
siswa didalam kelas tetapi dengan tanggung jawab secara individu. Strategi
ini memberi kesempatan bagi semua siswa dalam kelas berperan sebagai
seorang guru bagi teman-temannya. Semua siswa akan terlibat secara aktif
dalam penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here karena setiap siswa
membuat sebuah pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh siswa yang
lain yang dibagikan secara acak kepada setiap siswa setelah pertanyaan
dibuat.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengadakan penelitian yang
berjudul “Studi Komparasi Strategi Index Card Match dengan Strategi
Everyone Is A Teacher Here Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas IV SD
Negeri Bratan II No. 170 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013” .
B. METODE PENELITIAN
Sesuai dengan judul maka penelitian akan dilakukan di di SD Negeri
Bratan II No.170 Surakarta tahun ajaran 2012/2013.
Menurut Syaifuddin Azwar dalam Rubino Rubiyanto (2011: 32)
penelitian dapat ditinjau dari kedalaman analisinya (deskriptif dan
inferensial) dan pendekatan analisisnya (kuantitatif dan kualitatif). Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian eksperimen. Model
eksperimen yang digunakan adalah True Experimen Design. Menurut Rubino
Rubiyanto (2011: 42) model eksperimen True Experimen Design yaitu
eksperimen yang dapat dipertanggungjawabkan karena peneliti dapat
mengontrol semua variabel yang mempengaruhi eksperimen. Design dalam
penelitian ini adalah Postest-Only Control Design. Variabel terikat
(dependent) dan strategi Index Card Match dan Everyone Is A Tecaher Here
dan variabel bebas (independent) adalah hasil belajar.
Menurut Sugiono dalam Rubino Rubiyanto (2011: 79) bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek, demikian pula
karakteristik dari objek atau subjek tersebut. Populasi dalam penelitian ini
adalah kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Tahun Ajaran 2012/2013 yang
berjumlah 2 kelas. Menurut Sugiyono dalam Rubino Rubiyanto (2011: 80)
mendefinisikan sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki
karakteristik sama dengan populasi. Sampel dari penelitian ini adalah semua
populasi yang menjadi subyek penelitian yaitu seluruh siswa kelas IV SD
Negeri Bratan II No. 170 Tahun Ajaran 2012/2013. Margono dalam Rubino
Rubiyanto (2011: 81) teknik sampling adalah cara menentukan sampel yang
jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
dalam penelitian dengan memperhatikan sifat dan menyebaran populasi agar
diperoleh sampel yang representatif.Pada penelitian ini tidak ada sampling
karena semua anggota populasi dijadikan sampel.
Untuk memperoleh data digunakan teknik tes, teknik dokumentasi dan
teknik observasi. Teknik tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada
mata pelajaran IPA. Tes dilakukan pada kelas kontrol dan pada kelas
eksperimen. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif. Menurut Suharsimi
Arikunto (2009: 36) dalam kedudukannya tes formatif dapat juga di pandang
sebagai tes diagnotik pada akhir pelajaran. Tes formatif di berikan pada akhir
setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir program. Bentuk
tes yang digunakan adalah tes objektif tipe pilihan ganda ( multiple choise
test) biasa. Sebanyak 20 soal.
Sebelum diadakan tes terlebih dulu harus diujikan untuk mendapatkan
tes yang valid dan reliabel. Perlu adanya analisis butir soal dilakukan uji
instrumen yang meliputi validitas item dan reabilitas test. Teknik
dokumentasi untuk memperoleh data yang diperlukan seperti nama siswa
kelas kontrol dan eksperimen dan nilai rapot. Teknik observasi dilakukan
pada kelas yang menjadi sampel dalam penelitian agar memperoleh
gambaran secara langsung tentang semua kegiatan yang dilakukan siswa
dalam kelas.
Apabila soal telah valid dan reabel maka tahap selanjutnya adalah uji
keseimbangan kemudian uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas. Semua uji prasyarat memenuhi karena keadaan siswa
seimbang, populasi berdistribusi normal dan variansi-variansi homogen.
Selanjutnya adalah teknik analisis data. Teknik analisis data yang
digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA dengan strategi
index card match dan strategi everyone is a teacher here adalah dengan
menggunakan uji-t.
C. HASIL PENELITIAN
Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan try out untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas soal yang akan digunakan dalam
penelitian. Soal sebanyak 20 berupa soal pilihan ganda. Sebanyak 17 soal
dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian dan soal juga reliabel.
Tahap selanjutnya adalah uji keseimbangan untuk mengetahui apakah
kedua kelas seimbang. Ternyata kedua kelas tersebut seimbang. Tahap
selanjutnya adalah uji normalitas untuk mengetahui apakah kedua kelas
tersebut memiliki sampel yang berdistribusi normal atau tidak dan ternyata
kedua kelas memiliki sampel dari populasi yang berdistribusi normal.
Selanjutnya dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah variansivariansi dari kedua populasi homogen atau tidak setelah diadakan uji
homogenitas ternyata variansi-variansi dari kedua populasi homogen.
Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda. kelas IV A
sebagai kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan strategi Index
Card Match dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan
dengan menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here.
Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan peneliti
dapat dibuat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV
SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta antara kelas eksperimen yang
menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here dan kelas kontrol yang
menggunakan strategi Index Card Match. Hal ini karena thitung > ttabel yaitu
4,906 >2,024.
Dari nilai rata-rata hasil belajar IPA dapat disimpulkan bahwa strategi
Everyone Is A Teacher Here lebih baik dari strategi Index Card Match.
Karena rata-rata strategi Everyone Is A Teacher Here adalah 79,75 dan
strategi Index Card Match adalah 74,75. Nilai rata-rata strategi Everyone Is
A Teacher Here lebih tinggi dibandingkan strategi Index Card Match.
Strategi Everyone Is A Teacher Here memberikan kesempatan bagi
siswa untuk menjadi seorang guru bagi teman-temannya sendiri. Selain itu
juga dapat memperoleh partisipasi aktif seluruh siswa di dalam kelas namun
dengan tanggung jawab secara individu. Siswa dituntut aktif dalam
penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here. Dalam materi energi panas
siswa diminta membuat soal di kertas yang telah disediakan oleh guru tentang
materi yang telah disampaikan oleh guru sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Silberman (2007:171-172) yang menyatakan bahwa strategi
Everyone Is A Teacher Here merupakan sebuah strategi yang mudah guna
memperoleh partisipasi kelas yang besar dan tanggung jawab individu.
Strategi ini memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk
bertindak sebagai seorang pengajar terhadap peserta didik lain.
Sedangkan strategi Index Card Match akan dapat meningkatkan
kerjasama antar siswa karena penerapan strategi Index Card Match
merupakan cara belajar secara aktif dan menyenangkan karena terdapat unsur
permainan didalam strategi ini. Strategi ini cocok untuk mengulangi materi
yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa dituntut untuk mencari pasangan dan
memainkan kuis berupa membacakan soal dan jawaban di depan kelas
kemudian siswa yang lain memberi tanggapan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hisyam, Zaini dkk. (2007: 69) yang menyatakan bahwa Index card
match atau mencari pasangan merupakan cara aktif dan menyenangkan yang
digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.
Masing-masing strategi memiliki kelebihan dan kekurangan. Salah satu
kelebihan dari strategi Everyone Is A Teacher Here adalah dapat membuat
semua siswa aktif didalam kelas dan akan mengembangkan daya pikir
mereka, sedangkan salah satu kekurangan strategi Everyone Is A Teacher
Here adalah memerlukan waktu yang banyak. Hal ini didukung oleh
pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997:107) yang
menyatakan bahwa kelebihan strategi Everyone Is A Teacher Here adalah
merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk
daya ingatan sedangkan kekurangannya adalah memerlukan banyak waktu.
Sedangkan kelebihan dari strategi Index Card Match adalah dapat
menciptakan kelas yang aktif dan suasana kelas yang menyenangkan dan
kekurangan strategi Index Card Match adalah memerlukan waktu lama dalam
membuat persiapan, bahan dan alat yang digunakan. Hal ini juga didukung
oleh pendapat Handayani (2009:87) yang menyatakan bahwa kelebihan
strategi Index Card Match adalah mampu menciptakan suasana belajar yang
aktif dan menyenangkan sedangkan kekurangannya adalah lama untuk
membuat persiapan.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data maka peneliti dapat menyimpulkan
sebagai berikut ini:
1. Hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Bratan II No. 170 Surakarta antara
kelas eksperimen yang menggunakan strategi Everyone Is A Teacher Here
dan kelas kontrol yang menggunakan strategi Index Card Match memiliki
perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari uji t yang telah dilakukan dengan
tingkat signifikansi 5% diperoleh thitung = 4,906 dan ttabel = 2,024 Maka
t hitung
t tabel , yaitu 4,906 > 2,021 jadi H0 ditolak.
2. Dari nilai rata-rata hasil belajar IPA dapat disimpulkan bahwa strategi
Everyone Is A Teacher Here lebih baik dari strategi Index Card Match.
Karena rata-rata strategi Everyone Is A Teacher Here adalah 79,75 dan
strategi Index Card Match adalah 74,75. Nilai rata-rata strategi Everyone
Is A Teacher Here lebih tinggi dibandingkan strategi Index Card Match.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta: Bumi
Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 1997. Strategi Belajar Mengajar .
Jakarta: Rineka Cipta.
Handayani. 2009. Stategi Belajar Aktif dengan Index Card Match . (online)
(http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04/stategi-belajar-aktif.html diakses
tanggal 18 November 2012 pukul 20.30 WIB)
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan . Surakarta: PGSD FKIP
UMS.
Samino dan Saring Marsudi. 2012. Layanan Bimbingan Belajar . Surakarta. Fairuz
Media.
Silberman, Melvin L.2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Zaini, Hisyam dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD IAIN
Sunan Kalijaga.