PENDAHULUAN Pengukuran Kinerja Supply Chain Management Dengan Pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) (Studi Kasus: UKM Batik Sekar Arum, Pajang, Surakarta).

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dewasa ini persaingan dalam dunia perindustrian menjadi tantangan
utama bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksinya. Perusahaan
dituntut untuk berpikir kreatif untuk mengimplementasikan strategi bersaing
dengan menghasilkan barang/jasa yang lebih berkualitas, murah, dan cepat
dibandingkan dengan pesaing. Kepuasan konsumen merupakan tolak ukur dalam
menentukan apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik dan maju. Untuk
itulah diperlukan pengukuran kinerja yang dimaksudkan dapat meningkatkan
daya saing dan loyalitas konsumen.
Pelaku industri pun mulai sadar bahwa untuk menyediakan suatu produk
yang berkualitas, murah, dan cepat, perbaikan di internal sebuah perusahaan
manufaktur tidaklah cukup. Ketiga aspek tersebut membutuhkan peran serta
semua pihak (stakeholders) mulai dari supplier, perusahaan, perusahaan
distribusi, dan pelanggan. Kegiatan dari stakeholders tersebut harus bersinergi
satu sama lain, sehingga perusahaan sebaiknya melakukan rekayasa manajemen
dengan menerapkan konsep Manajemen Rantai Pasok atau Supply Chain
Management (SCM). Semangat kolaborasi, integrasi dan koordinasi untuk
mewujudkan sinergisme dalam rangka memuaskan konsumen akhir merupakan

1

2

tujuan dari SCM sehingga rantai pasok tersebut mampu bersaing dan
mendapatkan keuntungan.
Industri kreatif yang kini berkembang di Indonesia salah satunya adalah
industri kerajinan batik. Batik merupakan warisan leluhur yang menjadi
kekayaan tak berwujud (intangible asset) yang wajib dilestarikan. Sejak batik
mendapat pengakuan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization (UNESCO) pada tahun 2009, maka industri batik di Indonesia
khususnya di daerah Solo mempunyai perkembangan yang pesat.
Industri batik tak lepas dari kegiatan supply chain/rantai pasok.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pembelian bahan baku dari supplier,
kegiatan produksi, dan pendistribusian ke pelanggan. Peran serta semua pihak
(stakeholder) sangat diperlukan demi terciptanya suatu jaringan supply chain
yang terorganisir, mulai dari supplier yang mengolah bahan baku alam menjadi
komponen kain, pabrik yang mengubah komponen kain dan bahan baku lainnya.
UKM Batik Sekar Arum merupakan perusahaan produsen kain dan
busana batik cap yang melakukan kegiatan SCM. Hal ini dikarenakan UKM

Batik Sekar Arum melakukan kegiatan yang meliputi pembelian bahan baku,
proses produksi, dan pendistribusian produk ke beberapa pelanggan baik di
dalam kota maupun luar kota. Perusahaan ini terus berupaya untuk memuaskan
pelanggan dengan melakukan produksi pesanan (make to order) sehingga
pelanggan dapat memesan kain batik sejumlah yang dipesan. Tak hanya itu,
perusahaan ini juga melayani permintaan pembuatan desain batik.

3

Perusahaan terus berupaya untuk mengoptimalkan produksi kain batik
hingga produk diterima oleh pelanggan. Salah satu upaya yang dapat ditempuh
adalah dengan melakukan pengukuran kinerja supply chain perusahaan. Dengan
cara ini diharapkan perusahaan dapat mengevaluasi jaringan supply chain dan
dapat mengidentifikasi indikator mana yang memerlukan perbaikan.
Saat ini terdapat beberapa model sistem pengukuran kinerja supply
chain, yaitu: POA (Performance of Activity) dan SCOR (Supply Chain
Operation Reference). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode SCOR
sebab memiliki kelebihan dibandingkan dengan POA. Kelebihan tersebut di
antaranya metode POA mengukur kinerja aktivitas yang menjadi bagian dari
proses dalam supply chain, sedangkan metode SCOR mengukur kinerja dengan

melihat proses inti dan juga dimensinya.
Model SCOR merupakan metode yang dapat mewakili keadaan yang
ada di UKM Batik Sekar Arum dikarenakan SCOR dapat mengevaluasi supply
chain melalui konsep penjabaran proses inti yaitu plan, source, make, deliver,
dan return yang dikonfigurasikan dengan aktual bisnis perusahaan. Dalam
SCOR, identifikasi Key Performance Indicator (KPI) menjadi tolak ukur dalam
pengukuran kinerja perusahaan sedangkan Analytical Hierarchy Process (AHP)
membantu dalam menentukan prioritas kontribusi kriteria-kriteria yang ada.
Proses normalisasi Snorm De Boer yang digunakan selanjutnya, berfungsi untuk
menyamakan skor dari KPI untuk kemudian dikalikan dengan bobot dari
perhitungan AHP sehingga dapat menghasilkan suatu skor kinerja. Melalui

4

pendekatan model SCOR, kinerja perusahaan di UKM Batik Sekar Arum
diharapkan dapat diukur dengan baik sehingga pemilik dapat menentukan
perbaikan dari indikator rantai pasokan terendah.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat diperoleh

rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah melakukan analisa kinerja Supply Chain Management di
UKM Batik Sekar Arum dengan pendekatan Supply Chain Operation
Reference menggunakan Analitical Hierarchy Process?
2. Indikator mana sajakah yang memiliki skor rendah dan memerlukan
perbaikan lebih lanjut?

1.3 Batasan Masalah
Agar dalam pelaksanaaanya lebih mengarah pada maksud dan tujuan
penulisan penelitian ini, maka dilakukan pembatasan permasalahan :
1. Obyek hanya dilakukan secara internal di UKM Batik Sekar Arum dan hanya
satu jenis produk yaitu kain batik.
2. Pengambilan data dengan menggunakan wawancara dan kuesioner. Data
diambil selama enam bulan (Januari - Juni 2013) dan diharapkan dapat
mewakili penelitian.

5

3. Identifikasi permasalahan menggunakan pendekatan Supply Chain Operation
Reference dan pengolahan data menggunakan Analitical Hierarcy Process.

4. Pengukuran hanya sampai 3 level, lavel 1 meliputi plan, source, make,
delivery, dan return. Level 2 meliputi reliability, responsiveness, flexibility,
cost, assets. Level 3 meliputi indikator-indikator.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa kinerja Supply Chain Management di UKM Batik Sekar Arum
dengan pendekatan Supply Chain Operation Reference menggunakan
Analytical Hierarchy Process
2. Memberikan perbaikan lebih lanjut terhadap indikator-indikator yang
memiliki skor rendah.

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk berbagai
pihak, diantaranya untuk penulis, bagi ilmu pengetahuan, dan bagi pihak – pihak
lain yang berkepentingan.
1. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu yang
diperoleh selama kuliah ke dalam kondisi riil, khususnya ilmu Supply Chain
Management.


6

2. Bagi UKM Batik Sekar Arum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran tentang kondisi rantai pasokan produk kain batik dan kinerja rantai
pasokan yang lebih baik.
3. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi
bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang ilmu manajemen
produksi dan operasi. Selain itu penelitian ini dapat menjadi referensi atau
rujukan bagi penelitian selanjutnya, khususnya penelitian di bidang
manajemen rantai pasokan.

1.6 Sistematika Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang
dilakukan, maka disusunlah suatu sistematika penulisan yang berisi informasi
mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap – tiap bab. Adapun sistematika
penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan, batasan, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan sebagai dasar
dari analisis penelitian dan penelitian terdahulu. Teori-teori yang
mendukung antara lain teori tentang Supply Chain Management
(SCM), Kinerja perusahaan, dan Analytical Hierarchy Process (AHP).

7

BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang obyek penelitian yaitu di UKM Batik
Sekar Arum, teknik pengumpulan data, dan kerangka pemecahan
masalah dalam penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menguraikan mengenai deskripsi objek penelitian,
analisis data dengan pendekatan Supply Chain Operation Reference
(SCOR) dan Analytical Hierarchy Process (AHP), serta pembahasan

atas hasil pengolahan data.
BAB V

PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan serta saran–saran yang dapat diberikan kepada UKM Batik
Sekar Arum.