ANALISIS KONDISI INSTITUSI PASANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI KOTA MEDAN.
ABSTRACT
Renaldi, 2006. The Conditions Analysis of the Pair Institution of
Senior Vocational and Technical Schools in the
Implementation of the Dual System Education in
Medan. Thesis Postgraduate Program State University
of Medan
The purpose of this research was to examine the conditions of the
pair institution of senior vocational and technical schools (SVTS) in the
implementation of the dual system education (DSE). namely : first, the
management of the dual system education in the pair institution of senior
·
technical schol~
second, the instructional designs in the
pair institution of senior vocational and techmca sc oo s an
tr •
facilities in the pair institution of senior vocational and technical schools.
This research used a descriptive self report study was conducted in
the schools and in the industries which were the pair institutions of the
SVTS in the implementation of the DSE in Medan. The sample of this
research was 105 industries which spread out all five regencies in Medan.
Data was collected through observation technique, interview, and
documentation study there was a relation in the implementation of the dual
system education (DSE). The analysis technique used in this stu.~y
was
statistics descriptive analysis. To check up the reliability was by the
triangulation process, that is inspection by exploiting something outside
the date.
The result of this research show that : first, the evaluation of the
group management that 2,3 8 included in category less; second, the
evaluation of the group instructional design that 2,54 included in category
less; and third, the evaluation of the group facilities that 2,35 included in
category less;
ABSTRAK
Renaldi, 2006. Analisis Koodisi _lostitusi Pasangan Sekolah Menengah
Kejuruan Teknologi Dalam Pelaksanaao Pendidikan
Sistem Ganda di Kota Medao. Tesis Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi institusi pasangan
SMK Teknologi dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yakni
: pertama pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda di Institusi pasangan SMK
Teknologi, kedua pembelajaran Pendidikan Sistem Ganda di Institusi
Pasangan SMK Teknologi, dan ketiga Fasilitas, Praktek Pendidikan Sistem
di Institusi Pasan an ·sMK Teknologi.
Penelitian ini menggunakan pcndekatan es rtptl - e repo m1
dilaksanakan di sekolah dan di Industri atau perusahaan yang menjadi
institusi pasangan SMKT, dalam pelaksanaan PSG di Kota Medan. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 1OS industri atau perusahaan di Kota Medan.
Data dikumpulkan melalui teknik pengamatan/observasi ke lapangan,
wawancara, dan studi dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan
PSG. Analisa data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif. Untuk memeriksa keabsahan data dilakukan dengan teknik
triangulasi yaitu : Pemeriksaan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Pertama penilaian
kelompok pengelolaan adalah 2,3 8 termasuk kelompok dalam kategori
kurang, kedua penilaian kelompok pembelajaran adalah 2,54 termasuk
dalam kategori kurang, ketiga penilaian kclompok fasilitas adalah 2,35
termasuk kategori kurang.
ii
ANALISIS KONDISIINSTITUSI PASANGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI
DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEl\1 GANDA
Dl KOTA MEDAN
0 leh :
z
~
m
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2006
ANALISIS KONDISI INSTITUSI PASANGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI
DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
DI KOTA MEDAN
Tesis
Medan, 14 September 2006
z
~
Disetujui Oleb :
Pembimbing I
m
~
"'
Dr. Syaiful Sagala, M.Pd.
Ketua Program Studi
Admini
· endidikan
Prof. Dr. Jr. Zainuddin, M.Pd.
D~rektu
Pr gram hscasarjana
U niversit s Neg~ri
Medan
Prof. Dr. Belferik Manullang
Persetujuan Dewan Penguji
U jian Tesis Magister Pendidikan
Nama
No.
Dr. Syaiful Sagala, M.Pd.
Dr. Yusri, M.Pd.
Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd.
4.
Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
5.
Dr. Lince Sihombing, M.Pd.
z
~
Mahasiswa:
m
Nama
NIM
Tanggal Ujian
: Renaldi
: 0305030359
: 14 September 2006
PERSETUJUAN AKHIR TESIS
Nama Mahasiswa
NIM
: Renaldi
: 0305030359
TGL
NAMA
Dr. Yusri, M.Pd.
Ketua Program Studi
Ad · · ras1 endidikan
Direktur Pro ram vascasarjana
Universita Neg~ri
Medan
I
Prof. Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd.
Prof. Dr. Belferik Manullang
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur patut penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya berupa kesehatan dan keselamatan
yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan tesis laporan basil penelitian ini dengan judul Analisis Kondisi
Sekolah
Menengah
Kejuruan
Teknologi
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Kota Medan.
Penulisan tesis ini merupakan persyaratan dalam menyelesaikan
Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa terima kasih
kepada Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Dr. Yusri, M.Pd selaku Komisi
Pembimbing bagi peneliti atas segala bimbingan dan bantuannya dalam
penulisan tesis ini.
Peneliti juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak dan lbu
Penguji, Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd., Syarifuddin, M.Sc, Ph.D dan
Dr.Lince Sihombing, M.Pd. yang telah banyak memberikan masukanmasukan untuk memperbaiki penelitian ini. Peneliti juga mengucapkan terima
kasih kepada Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. lr. Zainuddin M.Pd selaku
Ketua Program Studi Administrasi
iii
Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan dan bapak-bapak dan ibu-ibu Staf pengajar yang
telah memberikan bimbingan dan pengajaran selama peneliti mengikuti
pendidikan
di
Program
Studi
Administrasi
Pendidikan
Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih secara khusus kepada Ka.Dinas Pendidikan
Kota Medan, bapak-bapak Kepala SMK Teknologi Kota Medan, dan
memberi 1zm
dan membantu peneliti dalam melak:sanakan penelitian.
Peneliti juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekanmahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Negeri Medan khususnya Angkatan V yang telah memberikan
dorongan dan saran-saran dalam penulisan tesis ini.
Secara pribadi penulis berterima kasih dan penghargaan kepada istri
tercinta Ida Nadirah, SH,M.H. dan anak-anak tercinta (Vani, Chintia,
Imam dan Khesa) yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam
menyelesaikan tesis ini.
Penghargaan khusus penulis berikan kepada kedua orang tua penulis
yang telah membesarkan, mendidik dan mendo'akan penulis dan tak lupa
juga penulis sampaikan kepada saudara-saudara kandung tercinta yang
telah mendo'akan dalam penyelesaian tesis ini.
1V
Akhirnya penulis mengharap semoga Allah SWT, memberikan
imbalan yang setimpal kcpada mereka yang telah memberikan bantuan baik
moril maupun materil dan semoga dapat menjadi amal ibadah. Arniin.
Medan,
Juli 2006
Penulis,
'
~
v
DAFTAR lSI
Halaman
ABSTRACT .................. ............................................................ .
ABSTRAK .................................................. ...............................
II
KATA PENGANTAR .................................................................
Ill
DAFTAR lSI . ... ... ... .... ... . ... . . ..... . .... . ... . . . .. .. . ... . . .... . . . .. . ..... . .. . . . ... . . .
vi
DAFT AR T ABEL ... ... .... .... . ..... . ..... . .... . .. . . . ..... .... . . ... . . . ... . . .... . ... . .. . viii
DAFT AR DIAGRAM . .. ...... .... . .......... ..... . . .... ... . . .. ... . . ..................
ix
DAFTAR LAMPI RAN ............. .............. ....... .......... ..... .. .... . ....... .
xi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................ .
A. Latar Belakang Masalah .......................................... .
i
t
as1
sa a
..... ..................................... .... ..
C. Pembatasan Masalah ................................. ............. ..
D. Rumusan Masalah ................................................... .
E. Tujuan Penelitian .. .... .............................................. .
F. Manfaat Penelitian .................................................. .
BABII
z
?
m
KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL.
11
A. Kerangka Teoristis.................... ..._............ ................
l. Pendidikan Kejuruan ....... .......... ....... ..................
2. Kurikulum Pendidikan Kejuruan .........................
3. Pendidikan Sistem Ganda..... ... ... . .. .. .. .. .. ..... .. .. .....
4. Kondisi Dunia Usaha dan Industri Sebagai
Institusi Pasangan SMK dalam Pelaksanaan PSG .
5. Pengelolaan PSG pada lnstitusi Pasangan SMK
Teknologi ..........................................................
6. Pembelajaran PSG pada Institusi Pasangan SMK
Teknologi ... ....... ...... ..... ..... . . ... . ........... .... .. . .... ... .
7. Fasilitas Praktek PSG pad a lnstitusi Pasangan
SMK Teknologi .................................................
8. Penelitian Yang Relevan ....................................
B. Kerangka Konseptual ..............................................
11
J1
14
16
20
21
27
57
63
65
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................
67
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................
67
67
69
70
71
B. Metode Pene litian ... ............................ ....................
C. Populasi dan Sampel . .. .... .. .... .. ... .. .. .. .. ... .. .... .. .. ... .. . .. .
D. Definisi Operasional .. . ... . . ..... . ..... ...... ... .. . . .... .. .... .. . . .
E. Metode Pengumpulan Data .... .... . ..... ..... ....... .. ..... .....
Vl
F. Data Yang Dibutuhkan ............................................
G. Metode Analisis Data ..............................................
H. Keabsahan Data ....... ...............................................
74
75
79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................
81
A. Hasil Penelitian Kelompok Pengelolaan PSG Rendah.
B. Hasil Penelitian Kelompok Pembelajaran PSG
Rendah....................................................................
C. Hasil Penelitian Kelompok Fasilitas Praktek PSG
Rendah ................................................................... .
D. Nilai Kerja Total ................................................... ..
E. Penyebab Rendahnya Nilai Kerja ........................... ..
81
90
131
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................... 141
A. Kesimpulan ... . . .. .. . .......... ... . . . .. . . .... . .. .. .... . .. . . . .. . . .. . . ... 141
B. Implikasi ................................................................ 144
C. Sarn~s
..... ...... ........ ...... ..... . ... ........... ... . .... ... . .... 149
DAFTAR PUSTAKA
V11
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor Tabel
Tabel 1
Nilai Kerja Komponen Struktur Organisasi .....................
82
Tabel2
Nilai Kerja Komponen Reneana Kerja ............................
84
Tabel 3
Nilai Kerja Komponen Pelaksanaan Rencana Kerja .........
86
Tabel4
Nilai Kerja Komponen Pengawasan dan Pengendalian ....
89
Tabel 5
Nilai Kerja Komponen Tenaga lnstruktor
91
Tabel6
Nilai Kerja Komponen Kesiswaan ..................................
94
Tabel 7
Nilai Kerja Komponen Pemanfaatan Dokumen Kurikulum
97
Tabel 8
Nilai Kerja Komponen Pembelajaran dan Evaluasi ..........
99
Tabel9
Nilai Kerja Komponen Analisis Kebutuhan Praktek
t • 6 • oo • •
~
•. t • • • • • t • +It I I
102
Tabel 10 Nilai Kerja Komponen Ketersediaan dan Penataan
Fasilitas ........................................................................ ..
Tabel 11 Nilai Kerja Komponen Pemanfaatan Fasilitas dan Keterlaksanaan Perawatan dan Perbaikan .............................. ..
Tabel 12 Nilai Kerja Total Jnstitusi Pasangan SMK Teknologi di
Kota Medan ................................................................... .
Tabel 13 Temuan Penelitian ..........................................................
Vlll
135
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Nomor Diagram
Diagram 1
Komponen Program Pendidikan dan Pelatihan pada SMK
42
Diagram 2
Tahap Pengembangan Pola Pembelajaran PSG .................
49
Diagram 3
Kerangka Konseptual Rancangan Penelitian ..... ... ... . ........
65
Diagram 4
Nilai Ketja Komponen Struktur Organisasi ......................
85
Diagram 5
Nilai Kerja Komponen Rencana Kerja ..............................
Diagram 6
Nilai Kerja Komponen Pelaksanaan Rencaria Ketja..........
87
Diagram 7
Nilai Ketja Komponen Pengawasan dan Pengendalian ....
89
Diagram 8
Nilai Ketja Komponen Tenaga Instruktor .........................
92
Diagram 9
95
Diagram 10
Nilai Ketja Komponen Kesiswaan ....... ............. ..... ....... ... .
.
Nilai Ketja Komponen Pemanfaatan Kurikulwn...............
Diagram 11
Nilai Ketja Koroponen Pembelajaran dan Evaluasi ..........
99
Diagram 12
Nilai Ketja Komponen Analisis Kebutuhan Praktek ........
Diagram 13
Nilai Kerja Komponen Ketersediaan dan Penataan
97
Fasilitas .............................................................................
Diagram 14
Nilai Keija Komponen Pemanfaatan Fasilitas dan
Keterlaksanaan Perawatan dan Perbaikan .........................
Diagram 15
Nilai Kerja Total Institusi Pasangan SMK Teknologi .......
109
Diagram 16
Penyebab Rendahnya Nilai Kelja Kelompok Pengelolaan
110
Diagram 17
Penyebab Rendalmya Nilai Ketja Kelompok
Pembelajaran ... .... ...... ... ....... ... ... ... . ... ...... ............ ... .... .... ....
lX
114
Diagram 18
Penyebab Rendahnya Nilai Kerja Kelompok Fasilitas .....
Diagram 19
Kesenjangan Standar Penilaian dengan Nilai Kerja
Institusi Pasangan SMK Sampel ...................................... .
z
~
m
X
118
131
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar SMK Teknologi di Kota Medan Tahun 2006
Lampiran 2 Institusi
Pasangan
SMK Teknologi
Kota Medan Bidang
Keahlian Mesin
Lampiran 3 lnstitusi Pasangan
SMK Teknologi Kota Medan Bidang
Keahlian Elektro
Institusi
Pasangan SMK Teknologi
Kota Medan Bidang
Kehalian Bangunan
Lampiran 5 Indikator Keberhasilan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 6 Metode, Responden dan Data Yang Diperlukan
Lampiran 7 Wawancara Yang Dilakukan Dalam Observasi Langsung
xi
- ~ -"
--...---·- · - -
•
•I
•
•'
..~
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) awal pelaksanaannya dimulai
sejak tahun ajaran 1994/1 995 di sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) tertentu yang ditunjuk sebagai pilot project dalam pelaksanan
PSG kemudian baru ditingkatkan pada seluruh SMK di Indonesia.
Dengan
dilaksanakan
PSG
tersebut,
dukungan
dan
peran
serta
masyarakat luas sangat diharapkan, khususnya dukungan dari dunia
usaha dan industri di samping pihak SMK itu sendiri serta instansiinstansi lain yang terkait.
Dukungan dan peran serta kalangan dunia usaha dan industri
merupakan kunci keberhasilan pelak.sanaan PSG. Sebagaimana pendapat
Bukit dalam buku Soenaryo dkk. (2002 : 532), sejarah pendidikan teknik
dan kej uruan di Indonesia menyatakan bahwa, praktek industri dalam
rangka PSG belum memperoleh dukungan maksimal dari industri. Untuk
itu diharapkan peran serta dunia usaha dan industri dalam pelaksanaan
PSG dapat memberikan kontribusi yang nyata karena ciri utama
pelaksanaan PSG adalah penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk
kerjasama antara lembaga pendidikan kejuruan dan dunia usaha atau
1
• •• :
2
industri. Oleh karena itu keterlibatan dunia usaha dalam pelaksanaan
PSG mutlak diperlukan.
Masalah yang perlu diperhatikan dalam upaya pembenahan dan
perbaikan pelaksanaan PSG adalah kondisi atau keadaan yang terjadi di
institusi pasangan SMK dan kaitannya dengan pelaksanaan PSG. Kondisi
tersebut antara lain meliputi pengelolaan PSG, pembelajaran PSG, dan
fasilitas
komponen tersebut akan diperoleh 'gambaran atau potret institusi
pasangan pada daerah tertentu dalam memberikan dukungan dan
partisipasinya pada pelaksanaan PSG.
Namun disadari
tingkat dukungan dan
partisipasi
institusi
.
pasangan tidak sama, hal tersebut sangat tergantung pada kesediaan,
kesiapan dan kemampuan masing-masing perusahaan atau industri yang
bersangkutan. Dunia usaha dan industri mempunyai tingkat kepentingan
yang berbeda-beda baik bentuk dan jenis bidang usahanya. Ini sangat
berpengaruh dalam peran sertanya terhadap pelaksanaan PSG. Sebagai
contoh, ditinjau dari tingkat kesediaan antara industri besar, menengah
dan kecil masing-masing berbeda, dilihat dari kemampuan dan kesiapan
fasilitas yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan PSG menunjukkan
adanya perbedaan.
Dalam perjalanannya, pelaksanaan PSG di sejumlah SMK di
selurub lndonesia, termasuk di Sumatera Utara khususnya Kota Medan
selalu dihadapkan oleh adanya beberapa kendala yang perlu diatasi
secara tepat.
Kendala yang dihadapi yaitu pembelajaran PSG yang belum
optimal dalam pencapaian propil kemampuan tamatan, terbatasnya
kesesuaian peralatan yang ada di sekolah dengan penggunaan teknologi
di industri, pengelolaan pelaksanaan PSG yang belum baik, dan fasilitas
praktek yang masih kurang dan be]um memadai. Khusus di Kota Medan,
masih kurang terpenuhinya proporsionalitas jenis industri dengan jumlah
program studi keahlian yang ada di SMK, untuk mendapatkan industri
sehagai pasangan mitra kerja cenderung tidak mudah, karena tidak semua
industri bersedia menjadi institusi pasangan dalam pelaksanaan PSG.
Ditinjau dari segi kesiapan manajemen dunia usaha dan industri
Z
terhadap pelaksanaan PSG di Kota Medan berdasarkan basil temuan di
lapangan, disebutkan bahwa partisipasi dunia usaha dan industri terhadap
pelaksanaan PSG di Kota Medan masih rendah. Artinya masih diperlukan
adanya upaya meningkatkan kesadaran dunia usaha dan industri dalam
partisipasinya terhadap pelaksanaan PSG, dengan harapan akan diperoleh
tamatan sebagai tenaga kerja yang profesional sesuai dengan bidang
keahlian.
Berdasarkan survey terhadap dunia usaha dan industri di Kota
Medan terhadap pelaksanaan PSG dinilai masih rendah, dimana industri
merasa keheratan melakukan kerjasama melalui PSG yang harus diikuti
4
akad kcrjasama, hal itu dipandang akan mengikat dan mcmheratkan hagi
pihak industri.
Berdasarkan heberapa temuan di atas,
menunjukkan bahwa
pelaksanaan PSG yang dilakukan di institusi pasangan SMK, khususnya
di Kota Medan belum dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
Kegiatan PSG yang dilakukan di dunia industri tetap merupakan
serangkaian kegiatan pembelajaran, oleh karena itu proses pembelajaran
tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
pembelajaran yang optimal. Namun dalam kenyataannya, kajian dan
analisis kondisi institusi pasangan SMK Teknologi belum dipikirkan
secara sistematis dan operasional. Wena (1994: 16) mengemukakan
bahwa kegiatan pembe1ajaran praktek industri yang sering dilakukan
z
selama ini sehagian besar tanpa persiapan pembelajaran yang memadai.
Padahal aspek pembelajaran dalam PSG pada pendidikan kejuruan sangat
penting,
karena
keberhasilan
pclaksanaan
PSG
tersebut
sangat
tergantung dari keterkaitan perencanaan pembelajaran di sekolah dan di
dunia usaha dan industri. Oleh karena itu, perlu dilakukan rancangan
pembelajaran yang tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Atmodiwirio
(2002 : 191 ), bagaimana dapat me man faatkan waktu yang terhatas sesuai
dengan kondisi dan tempat yang tersedia sehingga dapat memahami
tujuan pembclajaran pada industri.
5
Faktor yang turut mcnentukan keberhasilan pelaksanaan PSCiadalah pengelolaan PSG yang perlu dibenahi schingga mudah dilakukan
koordinasi SMK dengan institusi pasangan. lnstruktor yang memiliki
fungsi yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta PSG.
Tugas instruktor dalam pendidikan sistern ganda memberikan bimbingan
melatih, rnemotivasi, dan menilai pesrta PSG. Ketersediaan fasilitas
peralatan praktek yang memadai. Fasilitas peralatan praktek yang
digunakan siswa dalam rangka pelaksanaan PSG di industri, diharapkan
memberikan kontribusi pada pencapaian profil kemampuan tamatan
sebagaimana yang
dituntut
kurikulum.
Oleh
karena
itu,
tingkat
pemanfaatan antara fasilitas peralatan praktek yang digunakan dan profit
kemampuan tamatan peserta PSG menjadi suatu hal yang penting untuk
z
diperhatikan_
Untuk memperoleh dan mengetahui data yang akurat tentang
kondisi ketiga unsur tersebut di atas, yakni meliputi pengelolaan PSG,
pembelajaran PSG, dan fasilitas praktek PSG yang kaitannya dengan
pelaksanaan PSG di institusi pasangan SMK kelompok teknologi,
khususnya di Kota Medan perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang
analisis kondisi institusi pasangan Sekolah Menengah Teknologi dalam
pelaksanaan pendidikan sistem ganda, dengan merumuskan faktor
penyebab dan upaya peningkatan. Penelitian tersebut dirasa penting
6
karena sampai saat ini belum ada penelitian mengcna1 kondisi institusi
pasangan SMK Tcknologi di Kota Medan.
B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentiiikasi
beberapa permasalahan penel itian khususnya yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pelaksanaan PSG di dunia usaha dan industri yang
menjadi institusi pasangan SMK sebagai berikut :
Pertama, terselenggaranya pelaksanaan program PSG di sejumlah
SMK sangat tergantung pada kesediaan dunia usaha dan industri yang
menjadi institusi pasangan SMK karena keterlibatan perusahaan dan
industri dalam program PSG belum menjadi suatu kewajiban yang diatur
z
oleh undang-undang.
Kedua, untuk bisa mendapatkan perusahaan atau industri sebagai
institusi pasangan dalam pelaksanaan PSG sangat bergantung kepada
kemampuan manajemen sekolah untuk mendekati, meyakinkan atau
"menjual" program ke dunia usaha dan industri. Oleh karena itu bagaimana
usaha SMK dalam merangkul dunia usaha dan industri agar bersedia
menjadi institusi pasangan dalam rangka pelaksanaan PSG.
Ketiga, PSG bagi kalangan industri masih merupakan program
pendidikan yang memerlukan pengkajian sccara seksama terutama
ditinjau dari segi manfaat dan pengaruhnya terhadap proses produksi,
7
sehingga tidak jarang sejumlah industri atau perusahaan yang tidak
bersedia menjadi institusi pasangan PSG.
Keempat, penyelenggaraan pendidikan melalui PSG khususnya
yang dilakukan industri, dalam pelaksanaannya tidak lepas dari aspekaspek pendidikan.
Kelima, instruktor yang bertugas sebagai pembimbing peserta
PSG di tempat kerja di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
dituntut mampu mempersiapkan, mengarahkan, memotivasi, melatih,
menilai dan membimbing siswa peserta program PSG.
Keenam, kualitas pembelajaran dan pengalaman kerja bagi peserta
PSG di industri sangat bergantung pada pola pembelajaran yang
diterapkan pada pelaksanaan PSG oleh instruktor. Oleh karena itu
z
diperlukan suatu mekanisme yang tepat dalam memonitor kegiatan
pembelajaran praktek di industri bagi peserta PSG.
Ketujuh, dari sejumlah industri yang telah melaksanakan program
PSG mempunyai keterbatasan dalam menyediakan fasilitas praktek dan
daya dukung lainnya yang diperlukan untuk menghasilkan jenis profit
kemampuan kerja siswa pada bidang tertentu.
Kedelapan. pengelolaan PSG pada dunia usaha dan industri belum
mendapat tempat dilihat dari struktur organisasi, rencana kerja,
pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan pengendalian.
8
C. Pembatasan Masalah
I3erdasarkan
identifikasi
masalah
yang
dijelaskan
di
atas,
pcnelitian ini membatasi fokus penelitian pada analisis kondisi institusi
pasangan SMK bidang teknologi kaitannya dengan pelaksanaan PSG di
Kota Medan meliputi pengelolaan PSG, pembelajaran PSG, dan fasilitas
praktek bagi peserta PSG.
Dari kelompok pengelolaan PSG akan dilihat struktur organisasi,
rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan pengendalian.
Kelompok
pembelajaran
PSG
akan
dilihat · instruktor,
kesiswaan,
pemanfaatan dokumen kurikulum, program pembelajaran dan evaluasi.
Untuk kelompok fasilitas praktek PSG dilihat dari analisis kebutuhan
praktek, ketersediaan fasilitas, pemanfaatan fasilitas, dan keterlaksanaan
perawatan dan perbaikan fasilitas.
Rumusao Masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah
seperti yang diuraikan di atas, penelitian
1m
dirumuskan dengan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Seberapa tinggikah nilai kerja rata-rata pengelolaan PSG pada lnstitusi
Pasangan SMK Teknologi di Kota Medan?
2. Seberapa tinggikah nilai kcrja rata-rata pembelajaran PSG pada
lnstitusi Pasangan SMK Tcknologi di Kota Medan?
9
3. Seberapa tinggikah nilai kerja rata-rata fasilitas praktek PSG pada
Institusi Pasangan SMK Teknologi di Kota Medan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran
tentang:
Nilai kerja pengelolaan PSG pada Institusi Pasangan SMK Teknologi
di Kota Medan.
Nilai kerja pembelajaran PSG pada lnstitusi Pasangan SMK Teknologi
di Kota Medan.
.
3. Nilai kerja fasilitas praktek PSG pada lnstitusi Pasangan SMK
Teknologi di Kota Medan.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan :
Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pengambil
kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pengembangan
program pelaksanaan PSG pada sekolah kejuruan khususnya SMK
bidang teknologi.
I
10
2. Dapat dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
menjalin
kerjasama antara SMK dan institusi pasangannya dalam rangka
pelaksanaan PSG.
3. Pihak institusi pasangan dapat memanfaatkan basil penelitian sebagai
bahan evaluasi dalam memberikan dukungan dan partisipasinya
terhadap pelaksanaan PSG.
Dapat sebagai bahan pertimbangan dalarn mempersiapkan peserta
didiknya dengan sebaik-baiknya sebelum terjun mengikuti PSG di
institusi pasangannya.
Secara teoritis. basil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai pengetahuan dalam pengembangan pembelajaran pelaksanaan
PSG, khususnya pembelajaran yang dilakukan di dunia industri.
DAFTAR PUSTAKA
Alder, Ronald. B., Rosenfeld, Lawrence B., at.al. 1983. Interplay: The Process of
Interpersonal Communication. New York: CBS College Publishing.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmodiwirio, Soebagio. 2002. Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Beane, James A., Teopler, Conrad F., Alessi, Samuel J. 1986. Curriculum Planing
and Development. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Borg, Wolter Gali., Meredith Damien. 1983. Educational Research an Introduction.
New York: John Wiley & Son.
Cochran, William G. 1977. Sampling Techniques, New Delhi: Eastern Private.
Crow, L.D. & Crow, A. 1972. General Psychology, Englewood Clieff. New Jersey:
Field Adam.
Darmawati, 2004. Ejektivitas Manajemen Pendidikan Sistem Ganda di SMK Swasta
YPK Medan. Tesis Program Pascasarjana Unimed.
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 10. 1990. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Eysquck, H. J. 1972. Encychlopedia ofPsychology. Sulfolk: Fontana.
Finch, Curtis R & Crunkilton, Joh R. 1984. Cu"iculum Development in Vocational
and Technical Education (2"'1 ed). Massachusetts: Allyn and Bacon.
Fishbein, M. & Ajzen. I. 1975. Belief Attitude attantion and Behavioral: an
Introduction to Theory and Research. London: Addison Wesley. Publishing
Comp.
Gilmer, Von HaBert. 1988. Industrial Psychology. New York: Mc.Graw Hill. Book
Company.
Gulo, Dali. 1982. Kamus Psikologi. Bandung: Tonis.
Mal~'U
S. P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Keberhasilan. Jakarta: Haji Masagung.
Hasibuan,
Ilyas Patrionis. 2005. Pengaruh Model Praktek Industri dan Bakat Teknik Terhadap
Hasil Be/ajar Perbaikan Motor Otomotif Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Teknologi. Tesis Program Pascasarjana Unimed.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Jakarta: Balai Pustaka.
Kemp, J. E. 1977. Instructional Design: a Plan/or Unit and Course Development.
California: Fearon Pitman Publisher.
Larson, Milton E. 1972. Teaching Related Subjects in Trade and Industrial and
Technical Education. Columbus, Ohio: Charles E. Merill Publishing.
Meger, R. F & Beach.K. M. 1987. Developing Vocational Instruction. California:
Davods S. Lake Publisher.
Moss, Jr. 1984. Is Vocational Education Ready for Collaboration, Collaboration
Vocational Education and the Private Sector. Arlingt_on. VA. The Journal
American Vocational Association.
Nolder, H & Schoenfeldt, E. 1983. Pendidikan Kejuruan: Pengajaran Kurikulum,
Perencanaan. (Alih Bahasa Agus Setiadi). Jakarta: Gramedia.
Pakpahan. J. 1994. Sistem Ganda pada SMK, Implementasi Link and Match Dalam
Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta:
Depdikbud.
Parker S. R. 1990. The Sociology of Industry. (Alih Bahasa Karta Sapoetra, SH).
Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Seko/ah & Masyarakat, Strategi
Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima.
Samani, dkk. 1991. Profil Sekolah Kejuruan Teknik SKAT! Surabaya. Surabaya: P2
!KIP Surabaya.
Soenaryo, dkk. 2002. Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia. Jakarta:
Remaja Rosda Karya.
Sukamto. 1988. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
Sumaryanto. 1995. Profil Pembangunan Daerah, Permasalahan dan Pengemhangan
lndustri. Majalah BPPT. No. LXIV/1995. Jakarta: BPPT.
Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suradika. Agus. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Garaha Jaya Mandiri.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali.
TAFE. 1982. Instruction of Instructional System Model for Vocational Education.
Thorogood, Ray. 1982. Current Themes in Vocational Education and Training
Policies, Part I. Industrial and Commercial Training.
Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Wena, Made. 1994. Desain Dual Sistem Pengajaran Pendidikan dan Kejuruan, Suatu
Persfektif. Forum Komunikasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung:
FPTK. IKIP Bandung.
-------------. 1993. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan. Buku llA. Jakarta:
Depdikbud.
-------------. 1994. Konsep Pendidikan Sistem Ganda pada Sckolah Mcnengah
Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
-------------. 1995. Sistem Pembimbingan Siswa PSG. Jakarta: Depdikbud.
-------------. 1997. Monitoring dan Evaluasi SMK Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
-------------. 2000. Indikator Keberhasilan Sekolah Menengah Kejuruan Direkiorat
Pendidilwn Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdiknas.
Renaldi, 2006. The Conditions Analysis of the Pair Institution of
Senior Vocational and Technical Schools in the
Implementation of the Dual System Education in
Medan. Thesis Postgraduate Program State University
of Medan
The purpose of this research was to examine the conditions of the
pair institution of senior vocational and technical schools (SVTS) in the
implementation of the dual system education (DSE). namely : first, the
management of the dual system education in the pair institution of senior
·
technical schol~
second, the instructional designs in the
pair institution of senior vocational and techmca sc oo s an
tr •
facilities in the pair institution of senior vocational and technical schools.
This research used a descriptive self report study was conducted in
the schools and in the industries which were the pair institutions of the
SVTS in the implementation of the DSE in Medan. The sample of this
research was 105 industries which spread out all five regencies in Medan.
Data was collected through observation technique, interview, and
documentation study there was a relation in the implementation of the dual
system education (DSE). The analysis technique used in this stu.~y
was
statistics descriptive analysis. To check up the reliability was by the
triangulation process, that is inspection by exploiting something outside
the date.
The result of this research show that : first, the evaluation of the
group management that 2,3 8 included in category less; second, the
evaluation of the group instructional design that 2,54 included in category
less; and third, the evaluation of the group facilities that 2,35 included in
category less;
ABSTRAK
Renaldi, 2006. Analisis Koodisi _lostitusi Pasangan Sekolah Menengah
Kejuruan Teknologi Dalam Pelaksanaao Pendidikan
Sistem Ganda di Kota Medao. Tesis Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi institusi pasangan
SMK Teknologi dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yakni
: pertama pengelolaan Pendidikan Sistem Ganda di Institusi pasangan SMK
Teknologi, kedua pembelajaran Pendidikan Sistem Ganda di Institusi
Pasangan SMK Teknologi, dan ketiga Fasilitas, Praktek Pendidikan Sistem
di Institusi Pasan an ·sMK Teknologi.
Penelitian ini menggunakan pcndekatan es rtptl - e repo m1
dilaksanakan di sekolah dan di Industri atau perusahaan yang menjadi
institusi pasangan SMKT, dalam pelaksanaan PSG di Kota Medan. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 1OS industri atau perusahaan di Kota Medan.
Data dikumpulkan melalui teknik pengamatan/observasi ke lapangan,
wawancara, dan studi dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan
PSG. Analisa data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik
deskriptif. Untuk memeriksa keabsahan data dilakukan dengan teknik
triangulasi yaitu : Pemeriksaan dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : Pertama penilaian
kelompok pengelolaan adalah 2,3 8 termasuk kelompok dalam kategori
kurang, kedua penilaian kelompok pembelajaran adalah 2,54 termasuk
dalam kategori kurang, ketiga penilaian kclompok fasilitas adalah 2,35
termasuk kategori kurang.
ii
ANALISIS KONDISIINSTITUSI PASANGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI
DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEl\1 GANDA
Dl KOTA MEDAN
0 leh :
z
~
m
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2006
ANALISIS KONDISI INSTITUSI PASANGAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI
DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
DI KOTA MEDAN
Tesis
Medan, 14 September 2006
z
~
Disetujui Oleb :
Pembimbing I
m
~
"'
Dr. Syaiful Sagala, M.Pd.
Ketua Program Studi
Admini
· endidikan
Prof. Dr. Jr. Zainuddin, M.Pd.
D~rektu
Pr gram hscasarjana
U niversit s Neg~ri
Medan
Prof. Dr. Belferik Manullang
Persetujuan Dewan Penguji
U jian Tesis Magister Pendidikan
Nama
No.
Dr. Syaiful Sagala, M.Pd.
Dr. Yusri, M.Pd.
Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd.
4.
Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
5.
Dr. Lince Sihombing, M.Pd.
z
~
Mahasiswa:
m
Nama
NIM
Tanggal Ujian
: Renaldi
: 0305030359
: 14 September 2006
PERSETUJUAN AKHIR TESIS
Nama Mahasiswa
NIM
: Renaldi
: 0305030359
TGL
NAMA
Dr. Yusri, M.Pd.
Ketua Program Studi
Ad · · ras1 endidikan
Direktur Pro ram vascasarjana
Universita Neg~ri
Medan
I
Prof. Dr. Ir. Zainuddin, M.Pd.
Prof. Dr. Belferik Manullang
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur patut penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya berupa kesehatan dan keselamatan
yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan tesis laporan basil penelitian ini dengan judul Analisis Kondisi
Sekolah
Menengah
Kejuruan
Teknologi
Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Kota Medan.
Penulisan tesis ini merupakan persyaratan dalam menyelesaikan
Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa terima kasih
kepada Dr. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Dr. Yusri, M.Pd selaku Komisi
Pembimbing bagi peneliti atas segala bimbingan dan bantuannya dalam
penulisan tesis ini.
Peneliti juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Bapak dan lbu
Penguji, Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd., Syarifuddin, M.Sc, Ph.D dan
Dr.Lince Sihombing, M.Pd. yang telah banyak memberikan masukanmasukan untuk memperbaiki penelitian ini. Peneliti juga mengucapkan terima
kasih kepada Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. lr. Zainuddin M.Pd selaku
Ketua Program Studi Administrasi
iii
Pendidikan Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan dan bapak-bapak dan ibu-ibu Staf pengajar yang
telah memberikan bimbingan dan pengajaran selama peneliti mengikuti
pendidikan
di
Program
Studi
Administrasi
Pendidikan
Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih secara khusus kepada Ka.Dinas Pendidikan
Kota Medan, bapak-bapak Kepala SMK Teknologi Kota Medan, dan
memberi 1zm
dan membantu peneliti dalam melak:sanakan penelitian.
Peneliti juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada rekanmahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Negeri Medan khususnya Angkatan V yang telah memberikan
dorongan dan saran-saran dalam penulisan tesis ini.
Secara pribadi penulis berterima kasih dan penghargaan kepada istri
tercinta Ida Nadirah, SH,M.H. dan anak-anak tercinta (Vani, Chintia,
Imam dan Khesa) yang telah memberikan semangat dan dorongan dalam
menyelesaikan tesis ini.
Penghargaan khusus penulis berikan kepada kedua orang tua penulis
yang telah membesarkan, mendidik dan mendo'akan penulis dan tak lupa
juga penulis sampaikan kepada saudara-saudara kandung tercinta yang
telah mendo'akan dalam penyelesaian tesis ini.
1V
Akhirnya penulis mengharap semoga Allah SWT, memberikan
imbalan yang setimpal kcpada mereka yang telah memberikan bantuan baik
moril maupun materil dan semoga dapat menjadi amal ibadah. Arniin.
Medan,
Juli 2006
Penulis,
'
~
v
DAFTAR lSI
Halaman
ABSTRACT .................. ............................................................ .
ABSTRAK .................................................. ...............................
II
KATA PENGANTAR .................................................................
Ill
DAFTAR lSI . ... ... ... .... ... . ... . . ..... . .... . ... . . . .. .. . ... . . .... . . . .. . ..... . .. . . . ... . . .
vi
DAFT AR T ABEL ... ... .... .... . ..... . ..... . .... . .. . . . ..... .... . . ... . . . ... . . .... . ... . .. . viii
DAFT AR DIAGRAM . .. ...... .... . .......... ..... . . .... ... . . .. ... . . ..................
ix
DAFTAR LAMPI RAN ............. .............. ....... .......... ..... .. .... . ....... .
xi
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................ .
A. Latar Belakang Masalah .......................................... .
i
t
as1
sa a
..... ..................................... .... ..
C. Pembatasan Masalah ................................. ............. ..
D. Rumusan Masalah ................................................... .
E. Tujuan Penelitian .. .... .............................................. .
F. Manfaat Penelitian .................................................. .
BABII
z
?
m
KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL.
11
A. Kerangka Teoristis.................... ..._............ ................
l. Pendidikan Kejuruan ....... .......... ....... ..................
2. Kurikulum Pendidikan Kejuruan .........................
3. Pendidikan Sistem Ganda..... ... ... . .. .. .. .. .. ..... .. .. .....
4. Kondisi Dunia Usaha dan Industri Sebagai
Institusi Pasangan SMK dalam Pelaksanaan PSG .
5. Pengelolaan PSG pada lnstitusi Pasangan SMK
Teknologi ..........................................................
6. Pembelajaran PSG pada Institusi Pasangan SMK
Teknologi ... ....... ...... ..... ..... . . ... . ........... .... .. . .... ... .
7. Fasilitas Praktek PSG pad a lnstitusi Pasangan
SMK Teknologi .................................................
8. Penelitian Yang Relevan ....................................
B. Kerangka Konseptual ..............................................
11
J1
14
16
20
21
27
57
63
65
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .....................................
67
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................
67
67
69
70
71
B. Metode Pene litian ... ............................ ....................
C. Populasi dan Sampel . .. .... .. .... .. ... .. .. .. .. ... .. .... .. .. ... .. . .. .
D. Definisi Operasional .. . ... . . ..... . ..... ...... ... .. . . .... .. .... .. . . .
E. Metode Pengumpulan Data .... .... . ..... ..... ....... .. ..... .....
Vl
F. Data Yang Dibutuhkan ............................................
G. Metode Analisis Data ..............................................
H. Keabsahan Data ....... ...............................................
74
75
79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................
81
A. Hasil Penelitian Kelompok Pengelolaan PSG Rendah.
B. Hasil Penelitian Kelompok Pembelajaran PSG
Rendah....................................................................
C. Hasil Penelitian Kelompok Fasilitas Praktek PSG
Rendah ................................................................... .
D. Nilai Kerja Total ................................................... ..
E. Penyebab Rendahnya Nilai Kerja ........................... ..
81
90
131
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................... 141
A. Kesimpulan ... . . .. .. . .......... ... . . . .. . . .... . .. .. .... . .. . . . .. . . .. . . ... 141
B. Implikasi ................................................................ 144
C. Sarn~s
..... ...... ........ ...... ..... . ... ........... ... . .... ... . .... 149
DAFTAR PUSTAKA
V11
DAFTAR TABEL
Halaman
Nomor Tabel
Tabel 1
Nilai Kerja Komponen Struktur Organisasi .....................
82
Tabel2
Nilai Kerja Komponen Reneana Kerja ............................
84
Tabel 3
Nilai Kerja Komponen Pelaksanaan Rencana Kerja .........
86
Tabel4
Nilai Kerja Komponen Pengawasan dan Pengendalian ....
89
Tabel 5
Nilai Kerja Komponen Tenaga lnstruktor
91
Tabel6
Nilai Kerja Komponen Kesiswaan ..................................
94
Tabel 7
Nilai Kerja Komponen Pemanfaatan Dokumen Kurikulum
97
Tabel 8
Nilai Kerja Komponen Pembelajaran dan Evaluasi ..........
99
Tabel9
Nilai Kerja Komponen Analisis Kebutuhan Praktek
t • 6 • oo • •
~
•. t • • • • • t • +It I I
102
Tabel 10 Nilai Kerja Komponen Ketersediaan dan Penataan
Fasilitas ........................................................................ ..
Tabel 11 Nilai Kerja Komponen Pemanfaatan Fasilitas dan Keterlaksanaan Perawatan dan Perbaikan .............................. ..
Tabel 12 Nilai Kerja Total Jnstitusi Pasangan SMK Teknologi di
Kota Medan ................................................................... .
Tabel 13 Temuan Penelitian ..........................................................
Vlll
135
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Nomor Diagram
Diagram 1
Komponen Program Pendidikan dan Pelatihan pada SMK
42
Diagram 2
Tahap Pengembangan Pola Pembelajaran PSG .................
49
Diagram 3
Kerangka Konseptual Rancangan Penelitian ..... ... ... . ........
65
Diagram 4
Nilai Ketja Komponen Struktur Organisasi ......................
85
Diagram 5
Nilai Kerja Komponen Rencana Kerja ..............................
Diagram 6
Nilai Kerja Komponen Pelaksanaan Rencaria Ketja..........
87
Diagram 7
Nilai Ketja Komponen Pengawasan dan Pengendalian ....
89
Diagram 8
Nilai Ketja Komponen Tenaga Instruktor .........................
92
Diagram 9
95
Diagram 10
Nilai Ketja Komponen Kesiswaan ....... ............. ..... ....... ... .
.
Nilai Ketja Komponen Pemanfaatan Kurikulwn...............
Diagram 11
Nilai Ketja Koroponen Pembelajaran dan Evaluasi ..........
99
Diagram 12
Nilai Ketja Komponen Analisis Kebutuhan Praktek ........
Diagram 13
Nilai Kerja Komponen Ketersediaan dan Penataan
97
Fasilitas .............................................................................
Diagram 14
Nilai Keija Komponen Pemanfaatan Fasilitas dan
Keterlaksanaan Perawatan dan Perbaikan .........................
Diagram 15
Nilai Kerja Total Institusi Pasangan SMK Teknologi .......
109
Diagram 16
Penyebab Rendahnya Nilai Kelja Kelompok Pengelolaan
110
Diagram 17
Penyebab Rendalmya Nilai Ketja Kelompok
Pembelajaran ... .... ...... ... ....... ... ... ... . ... ...... ............ ... .... .... ....
lX
114
Diagram 18
Penyebab Rendahnya Nilai Kerja Kelompok Fasilitas .....
Diagram 19
Kesenjangan Standar Penilaian dengan Nilai Kerja
Institusi Pasangan SMK Sampel ...................................... .
z
~
m
X
118
131
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar SMK Teknologi di Kota Medan Tahun 2006
Lampiran 2 Institusi
Pasangan
SMK Teknologi
Kota Medan Bidang
Keahlian Mesin
Lampiran 3 lnstitusi Pasangan
SMK Teknologi Kota Medan Bidang
Keahlian Elektro
Institusi
Pasangan SMK Teknologi
Kota Medan Bidang
Kehalian Bangunan
Lampiran 5 Indikator Keberhasilan Sekolah Menengah Kejuruan
Lampiran 6 Metode, Responden dan Data Yang Diperlukan
Lampiran 7 Wawancara Yang Dilakukan Dalam Observasi Langsung
xi
- ~ -"
--...---·- · - -
•
•I
•
•'
..~
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) awal pelaksanaannya dimulai
sejak tahun ajaran 1994/1 995 di sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) tertentu yang ditunjuk sebagai pilot project dalam pelaksanan
PSG kemudian baru ditingkatkan pada seluruh SMK di Indonesia.
Dengan
dilaksanakan
PSG
tersebut,
dukungan
dan
peran
serta
masyarakat luas sangat diharapkan, khususnya dukungan dari dunia
usaha dan industri di samping pihak SMK itu sendiri serta instansiinstansi lain yang terkait.
Dukungan dan peran serta kalangan dunia usaha dan industri
merupakan kunci keberhasilan pelak.sanaan PSG. Sebagaimana pendapat
Bukit dalam buku Soenaryo dkk. (2002 : 532), sejarah pendidikan teknik
dan kej uruan di Indonesia menyatakan bahwa, praktek industri dalam
rangka PSG belum memperoleh dukungan maksimal dari industri. Untuk
itu diharapkan peran serta dunia usaha dan industri dalam pelaksanaan
PSG dapat memberikan kontribusi yang nyata karena ciri utama
pelaksanaan PSG adalah penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk
kerjasama antara lembaga pendidikan kejuruan dan dunia usaha atau
1
• •• :
2
industri. Oleh karena itu keterlibatan dunia usaha dalam pelaksanaan
PSG mutlak diperlukan.
Masalah yang perlu diperhatikan dalam upaya pembenahan dan
perbaikan pelaksanaan PSG adalah kondisi atau keadaan yang terjadi di
institusi pasangan SMK dan kaitannya dengan pelaksanaan PSG. Kondisi
tersebut antara lain meliputi pengelolaan PSG, pembelajaran PSG, dan
fasilitas
komponen tersebut akan diperoleh 'gambaran atau potret institusi
pasangan pada daerah tertentu dalam memberikan dukungan dan
partisipasinya pada pelaksanaan PSG.
Namun disadari
tingkat dukungan dan
partisipasi
institusi
.
pasangan tidak sama, hal tersebut sangat tergantung pada kesediaan,
kesiapan dan kemampuan masing-masing perusahaan atau industri yang
bersangkutan. Dunia usaha dan industri mempunyai tingkat kepentingan
yang berbeda-beda baik bentuk dan jenis bidang usahanya. Ini sangat
berpengaruh dalam peran sertanya terhadap pelaksanaan PSG. Sebagai
contoh, ditinjau dari tingkat kesediaan antara industri besar, menengah
dan kecil masing-masing berbeda, dilihat dari kemampuan dan kesiapan
fasilitas yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan PSG menunjukkan
adanya perbedaan.
Dalam perjalanannya, pelaksanaan PSG di sejumlah SMK di
selurub lndonesia, termasuk di Sumatera Utara khususnya Kota Medan
selalu dihadapkan oleh adanya beberapa kendala yang perlu diatasi
secara tepat.
Kendala yang dihadapi yaitu pembelajaran PSG yang belum
optimal dalam pencapaian propil kemampuan tamatan, terbatasnya
kesesuaian peralatan yang ada di sekolah dengan penggunaan teknologi
di industri, pengelolaan pelaksanaan PSG yang belum baik, dan fasilitas
praktek yang masih kurang dan be]um memadai. Khusus di Kota Medan,
masih kurang terpenuhinya proporsionalitas jenis industri dengan jumlah
program studi keahlian yang ada di SMK, untuk mendapatkan industri
sehagai pasangan mitra kerja cenderung tidak mudah, karena tidak semua
industri bersedia menjadi institusi pasangan dalam pelaksanaan PSG.
Ditinjau dari segi kesiapan manajemen dunia usaha dan industri
Z
terhadap pelaksanaan PSG di Kota Medan berdasarkan basil temuan di
lapangan, disebutkan bahwa partisipasi dunia usaha dan industri terhadap
pelaksanaan PSG di Kota Medan masih rendah. Artinya masih diperlukan
adanya upaya meningkatkan kesadaran dunia usaha dan industri dalam
partisipasinya terhadap pelaksanaan PSG, dengan harapan akan diperoleh
tamatan sebagai tenaga kerja yang profesional sesuai dengan bidang
keahlian.
Berdasarkan survey terhadap dunia usaha dan industri di Kota
Medan terhadap pelaksanaan PSG dinilai masih rendah, dimana industri
merasa keheratan melakukan kerjasama melalui PSG yang harus diikuti
4
akad kcrjasama, hal itu dipandang akan mengikat dan mcmheratkan hagi
pihak industri.
Berdasarkan heberapa temuan di atas,
menunjukkan bahwa
pelaksanaan PSG yang dilakukan di institusi pasangan SMK, khususnya
di Kota Medan belum dapat terlaksana sebagaimana yang diharapkan.
Kegiatan PSG yang dilakukan di dunia industri tetap merupakan
serangkaian kegiatan pembelajaran, oleh karena itu proses pembelajaran
tersebut harus dirancang sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
pembelajaran yang optimal. Namun dalam kenyataannya, kajian dan
analisis kondisi institusi pasangan SMK Teknologi belum dipikirkan
secara sistematis dan operasional. Wena (1994: 16) mengemukakan
bahwa kegiatan pembe1ajaran praktek industri yang sering dilakukan
z
selama ini sehagian besar tanpa persiapan pembelajaran yang memadai.
Padahal aspek pembelajaran dalam PSG pada pendidikan kejuruan sangat
penting,
karena
keberhasilan
pclaksanaan
PSG
tersebut
sangat
tergantung dari keterkaitan perencanaan pembelajaran di sekolah dan di
dunia usaha dan industri. Oleh karena itu, perlu dilakukan rancangan
pembelajaran yang tepat. Sebagaimana dikemukakan oleh Atmodiwirio
(2002 : 191 ), bagaimana dapat me man faatkan waktu yang terhatas sesuai
dengan kondisi dan tempat yang tersedia sehingga dapat memahami
tujuan pembclajaran pada industri.
5
Faktor yang turut mcnentukan keberhasilan pelaksanaan PSCiadalah pengelolaan PSG yang perlu dibenahi schingga mudah dilakukan
koordinasi SMK dengan institusi pasangan. lnstruktor yang memiliki
fungsi yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta PSG.
Tugas instruktor dalam pendidikan sistern ganda memberikan bimbingan
melatih, rnemotivasi, dan menilai pesrta PSG. Ketersediaan fasilitas
peralatan praktek yang memadai. Fasilitas peralatan praktek yang
digunakan siswa dalam rangka pelaksanaan PSG di industri, diharapkan
memberikan kontribusi pada pencapaian profil kemampuan tamatan
sebagaimana yang
dituntut
kurikulum.
Oleh
karena
itu,
tingkat
pemanfaatan antara fasilitas peralatan praktek yang digunakan dan profit
kemampuan tamatan peserta PSG menjadi suatu hal yang penting untuk
z
diperhatikan_
Untuk memperoleh dan mengetahui data yang akurat tentang
kondisi ketiga unsur tersebut di atas, yakni meliputi pengelolaan PSG,
pembelajaran PSG, dan fasilitas praktek PSG yang kaitannya dengan
pelaksanaan PSG di institusi pasangan SMK kelompok teknologi,
khususnya di Kota Medan perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang
analisis kondisi institusi pasangan Sekolah Menengah Teknologi dalam
pelaksanaan pendidikan sistem ganda, dengan merumuskan faktor
penyebab dan upaya peningkatan. Penelitian tersebut dirasa penting
6
karena sampai saat ini belum ada penelitian mengcna1 kondisi institusi
pasangan SMK Tcknologi di Kota Medan.
B. ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentiiikasi
beberapa permasalahan penel itian khususnya yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pelaksanaan PSG di dunia usaha dan industri yang
menjadi institusi pasangan SMK sebagai berikut :
Pertama, terselenggaranya pelaksanaan program PSG di sejumlah
SMK sangat tergantung pada kesediaan dunia usaha dan industri yang
menjadi institusi pasangan SMK karena keterlibatan perusahaan dan
industri dalam program PSG belum menjadi suatu kewajiban yang diatur
z
oleh undang-undang.
Kedua, untuk bisa mendapatkan perusahaan atau industri sebagai
institusi pasangan dalam pelaksanaan PSG sangat bergantung kepada
kemampuan manajemen sekolah untuk mendekati, meyakinkan atau
"menjual" program ke dunia usaha dan industri. Oleh karena itu bagaimana
usaha SMK dalam merangkul dunia usaha dan industri agar bersedia
menjadi institusi pasangan dalam rangka pelaksanaan PSG.
Ketiga, PSG bagi kalangan industri masih merupakan program
pendidikan yang memerlukan pengkajian sccara seksama terutama
ditinjau dari segi manfaat dan pengaruhnya terhadap proses produksi,
7
sehingga tidak jarang sejumlah industri atau perusahaan yang tidak
bersedia menjadi institusi pasangan PSG.
Keempat, penyelenggaraan pendidikan melalui PSG khususnya
yang dilakukan industri, dalam pelaksanaannya tidak lepas dari aspekaspek pendidikan.
Kelima, instruktor yang bertugas sebagai pembimbing peserta
PSG di tempat kerja di dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
dituntut mampu mempersiapkan, mengarahkan, memotivasi, melatih,
menilai dan membimbing siswa peserta program PSG.
Keenam, kualitas pembelajaran dan pengalaman kerja bagi peserta
PSG di industri sangat bergantung pada pola pembelajaran yang
diterapkan pada pelaksanaan PSG oleh instruktor. Oleh karena itu
z
diperlukan suatu mekanisme yang tepat dalam memonitor kegiatan
pembelajaran praktek di industri bagi peserta PSG.
Ketujuh, dari sejumlah industri yang telah melaksanakan program
PSG mempunyai keterbatasan dalam menyediakan fasilitas praktek dan
daya dukung lainnya yang diperlukan untuk menghasilkan jenis profit
kemampuan kerja siswa pada bidang tertentu.
Kedelapan. pengelolaan PSG pada dunia usaha dan industri belum
mendapat tempat dilihat dari struktur organisasi, rencana kerja,
pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan pengendalian.
8
C. Pembatasan Masalah
I3erdasarkan
identifikasi
masalah
yang
dijelaskan
di
atas,
pcnelitian ini membatasi fokus penelitian pada analisis kondisi institusi
pasangan SMK bidang teknologi kaitannya dengan pelaksanaan PSG di
Kota Medan meliputi pengelolaan PSG, pembelajaran PSG, dan fasilitas
praktek bagi peserta PSG.
Dari kelompok pengelolaan PSG akan dilihat struktur organisasi,
rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan pengendalian.
Kelompok
pembelajaran
PSG
akan
dilihat · instruktor,
kesiswaan,
pemanfaatan dokumen kurikulum, program pembelajaran dan evaluasi.
Untuk kelompok fasilitas praktek PSG dilihat dari analisis kebutuhan
praktek, ketersediaan fasilitas, pemanfaatan fasilitas, dan keterlaksanaan
perawatan dan perbaikan fasilitas.
Rumusao Masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah
seperti yang diuraikan di atas, penelitian
1m
dirumuskan dengan
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Seberapa tinggikah nilai kerja rata-rata pengelolaan PSG pada lnstitusi
Pasangan SMK Teknologi di Kota Medan?
2. Seberapa tinggikah nilai kcrja rata-rata pembelajaran PSG pada
lnstitusi Pasangan SMK Tcknologi di Kota Medan?
9
3. Seberapa tinggikah nilai kerja rata-rata fasilitas praktek PSG pada
Institusi Pasangan SMK Teknologi di Kota Medan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran
tentang:
Nilai kerja pengelolaan PSG pada Institusi Pasangan SMK Teknologi
di Kota Medan.
Nilai kerja pembelajaran PSG pada lnstitusi Pasangan SMK Teknologi
di Kota Medan.
.
3. Nilai kerja fasilitas praktek PSG pada lnstitusi Pasangan SMK
Teknologi di Kota Medan.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan :
Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para pengambil
kebijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan serta pengembangan
program pelaksanaan PSG pada sekolah kejuruan khususnya SMK
bidang teknologi.
I
10
2. Dapat dijadikan
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
menjalin
kerjasama antara SMK dan institusi pasangannya dalam rangka
pelaksanaan PSG.
3. Pihak institusi pasangan dapat memanfaatkan basil penelitian sebagai
bahan evaluasi dalam memberikan dukungan dan partisipasinya
terhadap pelaksanaan PSG.
Dapat sebagai bahan pertimbangan dalarn mempersiapkan peserta
didiknya dengan sebaik-baiknya sebelum terjun mengikuti PSG di
institusi pasangannya.
Secara teoritis. basil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai pengetahuan dalam pengembangan pembelajaran pelaksanaan
PSG, khususnya pembelajaran yang dilakukan di dunia industri.
DAFTAR PUSTAKA
Alder, Ronald. B., Rosenfeld, Lawrence B., at.al. 1983. Interplay: The Process of
Interpersonal Communication. New York: CBS College Publishing.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmodiwirio, Soebagio. 2002. Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Beane, James A., Teopler, Conrad F., Alessi, Samuel J. 1986. Curriculum Planing
and Development. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Borg, Wolter Gali., Meredith Damien. 1983. Educational Research an Introduction.
New York: John Wiley & Son.
Cochran, William G. 1977. Sampling Techniques, New Delhi: Eastern Private.
Crow, L.D. & Crow, A. 1972. General Psychology, Englewood Clieff. New Jersey:
Field Adam.
Darmawati, 2004. Ejektivitas Manajemen Pendidikan Sistem Ganda di SMK Swasta
YPK Medan. Tesis Program Pascasarjana Unimed.
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 10. 1990. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Eysquck, H. J. 1972. Encychlopedia ofPsychology. Sulfolk: Fontana.
Finch, Curtis R & Crunkilton, Joh R. 1984. Cu"iculum Development in Vocational
and Technical Education (2"'1 ed). Massachusetts: Allyn and Bacon.
Fishbein, M. & Ajzen. I. 1975. Belief Attitude attantion and Behavioral: an
Introduction to Theory and Research. London: Addison Wesley. Publishing
Comp.
Gilmer, Von HaBert. 1988. Industrial Psychology. New York: Mc.Graw Hill. Book
Company.
Gulo, Dali. 1982. Kamus Psikologi. Bandung: Tonis.
Mal~'U
S. P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Keberhasilan. Jakarta: Haji Masagung.
Hasibuan,
Ilyas Patrionis. 2005. Pengaruh Model Praktek Industri dan Bakat Teknik Terhadap
Hasil Be/ajar Perbaikan Motor Otomotif Siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Teknologi. Tesis Program Pascasarjana Unimed.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1990. Jakarta: Balai Pustaka.
Kemp, J. E. 1977. Instructional Design: a Plan/or Unit and Course Development.
California: Fearon Pitman Publisher.
Larson, Milton E. 1972. Teaching Related Subjects in Trade and Industrial and
Technical Education. Columbus, Ohio: Charles E. Merill Publishing.
Meger, R. F & Beach.K. M. 1987. Developing Vocational Instruction. California:
Davods S. Lake Publisher.
Moss, Jr. 1984. Is Vocational Education Ready for Collaboration, Collaboration
Vocational Education and the Private Sector. Arlingt_on. VA. The Journal
American Vocational Association.
Nolder, H & Schoenfeldt, E. 1983. Pendidikan Kejuruan: Pengajaran Kurikulum,
Perencanaan. (Alih Bahasa Agus Setiadi). Jakarta: Gramedia.
Pakpahan. J. 1994. Sistem Ganda pada SMK, Implementasi Link and Match Dalam
Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta:
Depdikbud.
Parker S. R. 1990. The Sociology of Industry. (Alih Bahasa Karta Sapoetra, SH).
Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, Syaiful. 2004. Manajemen Berbasis Seko/ah & Masyarakat, Strategi
Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: Nimas Multima.
Samani, dkk. 1991. Profil Sekolah Kejuruan Teknik SKAT! Surabaya. Surabaya: P2
!KIP Surabaya.
Soenaryo, dkk. 2002. Sejarah Pendidikan Teknik dan Kejuruan di Indonesia. Jakarta:
Remaja Rosda Karya.
Sukamto. 1988. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
Sumaryanto. 1995. Profil Pembangunan Daerah, Permasalahan dan Pengemhangan
lndustri. Majalah BPPT. No. LXIV/1995. Jakarta: BPPT.
Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suradika. Agus. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Garaha Jaya Mandiri.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali.
TAFE. 1982. Instruction of Instructional System Model for Vocational Education.
Thorogood, Ray. 1982. Current Themes in Vocational Education and Training
Policies, Part I. Industrial and Commercial Training.
Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Wena, Made. 1994. Desain Dual Sistem Pengajaran Pendidikan dan Kejuruan, Suatu
Persfektif. Forum Komunikasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung:
FPTK. IKIP Bandung.
-------------. 1993. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan. Buku llA. Jakarta:
Depdikbud.
-------------. 1994. Konsep Pendidikan Sistem Ganda pada Sckolah Mcnengah
Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
-------------. 1995. Sistem Pembimbingan Siswa PSG. Jakarta: Depdikbud.
-------------. 1997. Monitoring dan Evaluasi SMK Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan. Jakarta: Depdikbud.
-------------. 2000. Indikator Keberhasilan Sekolah Menengah Kejuruan Direkiorat
Pendidilwn Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdiknas.