Instrumen Akreditasi SMALB

STANDAR ISI

Sekolah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP.

B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP.

C. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTSP.

D. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 muatan KTSP.

E. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 4 atau kurang muatan KTSP.

Sekolah mengembangkan kurikulum bersama-sama Tim Pengembang
Kurikulum berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum oleh BSNP yang
relevan dengan jenis ketunaan.

A. Bersama guru, konselor, kepala sekolah, narasumber, komite sekolah atau
penyelenggara lembaga pendidikan.

B. Bersama guru, konselor, kepala sekolah, dan narasumber.


C. Bersama guru, konselor, dan kepala sekolah.

D. Bersama guru dan konselor.

E. Tidak mengembangkan kurikulum.

Sekolah mengembangkan kurikulum sesuai prinsip pengembangan KTSP.

A. Memenuhi 7 prinsip pengembangan KTSP.

B. Memenuhi 5  6 prinsip pengembangan KTSP.

C. Memenuhi 3  4 prinsip pengembangan KTSP.

D. Memenuhi 1  2 prinsip pengembangan KTSP.

E. Tidak mengembangkan KTSP.

Sekolah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan

pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi
alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya sesuai karakteristik
ketunaan.

A. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan
pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta

pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.

B. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan layanan
pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam.

C. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan pengayaan layanan
pembelajaran.

D. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran.

E. Tidak berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum.

1


Sekolah melaksanakan kurikulum pendidikan khusus yang terdiri dari 8  10
mata pelajaran.
A. Melaksanakan 8 atau lebih mata pelajaran.

B. Melaksanakan 7 mata pelajaran.

C. Melaksanakan 6 mata pelajaran.

D. Melaksanakan 5 mata pelajaran.

E. Melaksanakan kurang dari 5 mata pelajaran.

Sekolah menyusun kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis
pendidikan karakter dengan melibatkan berbagai pihak.

A. Melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah atau penyelenggara
lembaga pendidikan, dinas pendidikan, dan instansi terkait di daerah.

B. Melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah atau penyelenggara lembaga

pendidikan, dan dinas pendidikan.

C. Melibatkan kepala sekolah, guru, dan komite sekolah atau penyelenggara lembaga
pendidikan.

D. Melibatkan kepala sekolah dan guru.

E. Tidak menyusun kurikulum muatan lokal.

Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.

A. Melaksanakan 4 jenis atau lebih kegiatan ekstrakurikuler.

B. Melaksanakan 3 jenis kegiatan ekstrakurikuler.

C. Melaksanakan 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler.

D. Melaksanakan 1 jenis kegiatan ekstrakurikuler.


E. Tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk kegiatan
layanan konseling.

A. Melaksanakan 4 atau lebih jenis layanan konseling.

B. Melaksanakan 3 jenis layanan konseling.

C. Melaksanakan 2 jenis layanan konseling.

D. Melaksanakan 1 jenis layanan konseling.

E. Tidak melaksanakan layanan konseling.

2

Sekolah melaksanakan muatan isi kurikulum yang terdiri dari aspek akademis
dan aspek keterampilan vokasional.


A. 46% atau lebih aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.

B. 31%  45% aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.

C. 16%  30% aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.

D. 1%  15% aspek keterampilan, sisanya aspek akademis.

E. Tidak memiliki kurikulum aspek keterampilan.

Sekolah memiliki mata pelajaran keterampilan vokasional (TIK) yang dilengkapi
dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
mata pelajaran.

A. 4 atau lebih mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.

B. 3 mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.

C. 2 mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.


D. 1 mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.

E. Tidak ada mata pelajaran TIK memiliki dokumen SK dan KD.

Sekolah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban
belajar yang tertuang pada standar isi.

A. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu efektif per
tahun minimal 34 minggu.

B. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam pembelajaran per
minggu minimal 38 jam, dan jumlah minggu

efektif per tahun kurang dari 34 minggu.

C. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 40 menit, jumlah jam pembelajaran per
minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah minggu

efektif per tahun kurang dari 34 minggu.


D. Satu jam pembelajaran tatap muka kurang dari 40 menit, jumlah jam pembelajaran
per minggu kurang dari 38 jam, dan jumlah

minggu efektif per tahun kurang dari 34 minggu.



E. Tidak menerapkan ketentuan beban belajar yang berlaku.

3

Guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
untuk mencapai kompetensi tertentu, maksimum 60% dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

A. 76%  100% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.

B. 51%  75% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak

terstruktur.

C. 26%  50% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.

D. 1%  25% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.

E. Tidak ada guru yang memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.

Dokumen lengkap KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah atau penyelenggara pendidikan yang disetujui
oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.

A. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan pertimbangan Komite
Sekolah atau penyelenggara pendidikan, dan

disetujui oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.


B. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dan disetujui oleh Dinas Pendidikan yang
bersangkutan.

C. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan pertimbangan Komite
Sekolah atau penyelenggara pendidikan.

D. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah.

E. KTSP tidak disahkan.

Sekolah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun
pelajaran, (2) minggu efektif, (3) pembelajaran efektif, dan

(4) hari libur.

A. Memuat 4 macam pengaturan waktu.

B. Memuat 3 macam pengaturan waktu.


C. Memuat 2 macam pengaturan waktu.

D. Memuat 1 macam pengaturan waktu.

E. Tidak memiliki kalender pendidikan.

4

STANDAR PROSES

Sekolah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya berdasarkan
standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan penyusunan KTSP.

A. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran dalam sebuah
sekolah.

B. Mengembangkan silabus oleh masing-masing guru mata pelajaran.

C. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru dari beberapa sekolah.

D. Mengembangkan silabus dengan mengadopsi contoh yang ada.

E. Tidak mengembangkan silabus.

Setiap mata pelajaran memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan mengintegrasikan pendidikan karakter yang dijabarkan dari silabus.

A. 9 atau lebih mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan pendidikan
karakter yang dijabarkan dari silabus.

B. 7  8 mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter
yang dijabarkan dari silabus.

C. 5  6 mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter
yang dijabarkan dari silabus.

D. 3  4 mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan pendidikan karakter
yang dijabarkan dari silabus.

E. 2 atau kurang mata pelajaran memiliki RPP dengan mengintegrasikan pendidikan
karakter yang dijabarkan dari silabus.

RPP disusun dengan memperhatikan 6 prinsip penyusunan.

A. Memperhatikan 6 prinsip penyusunan.

B. Memperhatikan 5 prinsip penyusunan.

C. Memperhatikan 4 prinsip penyusunan.

D. Memperhatikan 3 prinsip penyusunan.

E. Memperhatikan 2 atau kurang prinsip penyusunan.

5

Sekolah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan
yang ditentukan.

A. Memenuhi 4 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

B. Memenuhi 3 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

C. Memenuhi 2 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

D. Memenuhi 1 persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

E. Tidak memenuhi persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran.

Sekolah melaksanakan proses pembelajaran dengan memenuhi persyaratan
beban kerja, minimal guru 24 jam tatap muka per minggu.

A. 76%  100% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.

B. 51%  75% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.

C. 26%  50% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.

D. 1%  25% guru memenuhi persyaratan beban kerja minimal.

E. Tidak memenuhi persyaratan beban kerja minimal.

Proses pembelajaran di sekolah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.

A. 76%  100% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran.

B. 51%  75% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran.

C. 26%  50% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran.

D. 1%  25% guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.

E. Tidak ada guru yang melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran.

Kepala sekolah melakukan pemantauan proses pembelajaran mencakup 4
tahap yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) penilaian hasil
pembelajaran, dan (4) diskusi hasil pemantauan.

A. Mencakup 4 tahap pemantauan.

B. Mencakup 3 tahap pemantauan.

C. Mencakup 2 tahap pemantauan.

D. Mencakup 1 tahap pemantauan.

E. Tidak pernah melakukan pemantauan.

6

Kepala sekolah melakukan supervisi proses pembelajaran dan
menindaklanjuti dengan 4 cara yaitu: (1) pemberian contoh, (2) diskusi,

(3) pelatihan, (4) dan konsultasi.
A. Menindaklanjuti dengan 4 cara.

B. Menindaklanjuti dengan 3 cara.

C. Menindaklanjuti dengan 2 cara.

D. Menindaklanjuti dengan 1 cara.

E. Tidak melakukan supervisi.

Kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan
kinerja guru dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1) persiapan, (2)
pelaksanaan, (3) evaluasi pembelajaran dan (4) rencana tindak lanjut.

A. Memperhatikan 4 aspek.

B. Memperhatikan 3 aspek.

C. Memperhatikan 2 aspek.

D. Memperhatikan 1 aspek.

E. Tidak melakukan evaluasi.

Kepala sekolah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran
kepada pemangku kepentingan.

A. Kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, dan pengawas sekolah.

B. Kepada guru yang bersangkutan dan dewan guru.

C. Kepada guru yang bersangkutan saja.

D. Tidak disampaikan.

E. Tidak melakukan pengawasan.

Kepala sekolah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses
pembelajaran, selama satu tahun terakhir.

A. 76%  100% hasil pengawasan ditindaklanjuti.

B. 51%  75% hasil pengawasan ditindaklanjuti.

C. 26%  50% hasil pengawasan ditindaklanjuti.

D. 1%  25% hasil pengawasan ditindaklanjuti.

E. Tidak ada hasil pengawasan yang ditindaklanjuti

7

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk memiliki kemampuan berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah bimbingan guru.

A. 76%  100% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan kesempatan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah bimbingan guru.

B. 51%  75% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan kesempatan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah bimbingan guru.

C. 26%  50% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan kesempatan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah bimbingan guru.

D. 1%  25% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan kesempatan
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah bimbingan guru

E. Tidak ada mata pelajaran memuat tugas yang memberikan kesempatan berpikir
logis, kritis, kreatif, dan inovatif di bawah

bimbingan guru

Siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang dapat memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari sesuai ketunaan siswa.

A. 76%  100% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam memecahkan
masalah.

B. 51%  75% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam memecahkan
masalah.

C. 26%  50% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam memecahkan
masalah.

D. 1%  25% mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam memecahkan
masalah.

E. Tidak ada mata pelajaran memuat kegiatan belajar siswa dalam memecahkan
masalah.

8

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis dan/atau
mengenal gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.

A. 76% — 100% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran yang
menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial.

B. 51% — 75% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan
kemampuan mengenali gejala alam dan

sosial.

C. 26% — 50% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran yang menunjukkan
kemampuan mengenali gejala alam dan

sosial.

D. 1% — 25% RPP mata pelajaran memuat kegiatan pembelajaran yang
menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial.

E. Tidak ada RPP mata pelajaran yang memuat kegiatan pembelajaran yang
menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan
belajar secara mandiri.

A. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan me-manfaatkan
sumber belajar: bahan ajar, buku teks, perpustakaan,

sumber belajar lapangan/lainnya, dan internet/komputer edukasi.

B. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan
sumber belajar: bahan ajar, buku teks,

perpustakaan, dan sumber belajar lapangan/lainnya.

C. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan
memanfaatkan sumber belajar: bahan ajar, buku teks, dan perpustakaan.

D. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan
sumber belajar: bahan ajar dan buku teks.

E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan pembelajaran mandiri dengan
memanfaatkan sumber belajar.

Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk
mencari informasi dari lingkungan sekitar yang dihadapinya secara sederhana
dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi
dari lingkungan sekitar.

B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi dari
lingkungan sekitar.

C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi dari
lingkungan sekitar.

9

D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi dari
lingkungan sekitar.

E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk mencari informasi
dari lingkungan sekitar.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kecintaan dan
kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya, dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan kecintaan dan kepedulian terhadap
lingkungan sekitar.

B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
sekitar.

C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
sekitar.

D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
sekitar.

E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan kecintaan dan kepedulian terhadap
lingkungan sekitar.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan
mengekspresikan kegiatan seni dan budaya sesuai dengan potensi yang
dimiliki, dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan seni dan budaya.

B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan seni dan budaya.

C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan seni dan budaya.

D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan seni dan budaya.

E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan seni dan budaya.

Siswa memperoleh pengalaman mengapresiasi karya seni dan budaya secara
sederhana.

A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan mengapresiasi karya seni dan budaya.

B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan mengapresiasi karya seni dan budaya.

C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan mengapresiasi karya seni dan budaya.

D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan mengapresiasi karya seni dan budaya.

E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan mengapresiasi karya seni dan budaya.

10

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan sikap percaya diri
dan bertanggung jawab seiring perkembangan siswa.

A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan sikap
percaya diri dan bertanggung jawab.

B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan sikap percaya diri
dan bertanggung jawab.

C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan sikap percaya diri
dan bertanggung jawab.

D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan sikap percaya diri
dan bertanggung jawab.

E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan kesiswaan untuk menunjukkan sikap
percaya diri dan bertanggung jawab.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mematuhi aturan-aturan sosial
yang berlaku dalam lingkungannya dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah menjalankan 4 atau lebih kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-aturan
sosial.

B. Sekolah menjalankan 3 kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-aturan sosial.

C. Sekolah menjalankan 2 kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-aturan sosial.

D. Sekolah menjalankan 1 kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-aturan sosial.

E. Sekolah tidak pernah menjalankan kegiatan belajar untuk mematuhi aturan-aturan
sosial.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kebiasaan hidup
bersih, sehat, dan bugar, dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih, sehat,
dan bugar.

B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih, sehat, dan bugar.

C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih, sehat, dan bugar.

D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih, sehat, dan bugar.

E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih, sehat,
dan bugar.

11

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap
sportif untuk mendapatkan hasil terbaik, dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan
sikap sportif.

B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan sikap sportif.

C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan sikap sportif.

D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan sikap sportif.

E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan
sikap sportif.

Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi
siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara
demokratis dan bertanggungjawab dalam wadah NKRI.

A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan belajar yang melibatkan siswa.

B. Melaksanakan 3 kegiatan belajar yang melibatkan siswa.

C. Melaksanakan 2 kegiatan belajar yang melibatkan siswa.

D. Melaksanakan 1 kegiatan belajar yang melibatkan siswa.

E. Tidak melaksanakan kegiatan belajar yang melibatkan siswa.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa,
menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan.

A. Melaksanakan 4 jenis atau lebih program pembentukan karakter siswa.

B. Melaksanakan 3 jenis program pembentukan karakter siswa.

C. Melaksanakan 2 jenis program pembentukan karakter siswa.

D. Melaksanakan 1 jenis program pembentukan karakter siswa.

E. Tidak melaksanakan program pembentukan karakter siswa.

12

Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui pembiasaan untuk memahami
hak dan kewajiban orang lain dalam pergaulan masyarakat.

A. 91%  100% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat kegiatan untuk memahami
hak dan kewajiban orang lain.

B. 81%  90% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat kegiatan untuk memahami
hak dan kewajiban orang lain.

C. 71%  80% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat kegiatan untuk memahami
hak dan kewajiban orang lain.

D. 61%  70% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat kegiatan untuk memahami
hak dan kewajiban orang lain.

E. Kurang dari 61% silabus mata pelajaran PKn dan IPS memuat kegiatan untuk
memahami hak dan kewajiban orang lain.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menjalankan ajaran agama yang
dianut sesuai dengan tahap perkembangannya.

A. Sekolah memfasilitasi 4 jenis atau lebih kegiatan pembiasaan untuk menjalankan
ajaran agama yang dianut.

B. Sekolah memfasilitasi 3 jenis kegiatan pembiasaan untuk menjalankan ajaran agama
yang dianut.

C. Sekolah memfasilitasi 2 jenis kegiatan pembiasaan untuk menjalankan ajaran agama
yang dianut.

D. Sekolah memfasilitasi 1 jenis kegiatan pembiasaan untuk menjalankan ajaran agama
yang dianut.

E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk menjalankan ajaran
agama yang dianut.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman dan
kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembelajaran untuk
menghargai keberagaman dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan
tanah air Indonesia.

B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman
dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan

tanah air Indonesia.

C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman
dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan

tanah air Indonesia.

D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembelajaran untuk menghargai keberagaman
dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan

tanah air Indonesia.

E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menghargai
keberagaman dan kebanggaan terhadap bangsa,

negara, dan tanah air Indonesia.

13

Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia
melalui pembiasaan dan pengamalan.

A. Melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pengembangan diri setiap minggu.

B. Melaksanakan 3 kegiatan pengembangan diri setiap minggu.

C. Melaksanakan 2 kegiatan pengembangan diri setiap minggu.

D. Melaksanakan 1 kegiatan pengembangan diri setiap minggu.

E. Tidak melaksanakan kegiatan pengembangan diri.

Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk
menghargai perbedaan pendapat.

A. 76%  100% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi dan/atau
pembelajaran berkelompok.

B. 51%  75% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi dan/atau
pembelajaran berkelompok.

C. 26%  50% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi dan/atau
pembelajaran berkelompok.

D. 1%  25% kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan diskusi dan/atau
pembelajaran berkelompok.

E. Tidak ada kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan

diskusi dan/atau pembelajaran berkelompok.

Siswa memperoleh pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik
individual maupun kelompok secara sederhana, dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif.

B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif.

C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif.

D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif.

E. Sekolah tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk menghasilkan karya kreatif.

14

Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi secara jelas dan
sederhana, dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara jelas
dan sederhana.

B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara jelas dan
sederhana.

C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara jelas dan
sederhana.

D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara jelas dan
sederhana.

E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara jelas
dan sederhana.

Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kegemaran
membaca dan menulis naskah pendek sederhana.

A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek

sederhana.

B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan kegemaran
membaca dan menulis naskah pendek sederhana.

C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan kegemaran
membaca dan menulis naskah pendek sederhana.

D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan kegemaran
membaca dan menulis naskah pendek sederhana.

E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis naskah pendek

sederhana.

Siswa memperoleh keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

A. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris ditetapkan 75,00 atau lebih.

B. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris ditetapkan 70,00  74,90.

C. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris ditetapkan 65,00  69,90.

D. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris ditetapkan 60,00  64,90.

E. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris ditetapkan kurang dari 60,00.

15

Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan vokasional dan
pengembangan diri seiring dengan perkembangannya.

A. Sekolah memberikan 4 atau lebih layanan pengembangan vokasional dan
pengembangan diri dalam satu tahun terakhir.

B. Sekolah memberikan 3 layanan pengembangan vokasional dan pengembangan diri
dalam satu tahun terakhir.

C. Sekolah memberikan 2 layanan pengembangan vokasional dan pengembangan diri
dalam satu tahun terakhir.

D. Sekolah memberikan 2 layanan pengembangan vokasional dan pengembangan diri
dalam satu tahun terakhir.

E. Sekolah tidak memberikan layanan pengembangan vokasional dan pengembangan
diri.

Siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk bekal hidup mandiri di
tengah-tengah masyarakat dalam satu tahun terakhir.

A. Sekolah melakukan 4 atau lebih kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) sederhana
atau kegiatan keterampilan sederhana untuk

menolong diri sendiri pada kelas terakhir.

B. Sekolah melakukan 3 kegiatan PKL sederhana atau kegiatan keterampilan
sederhana untuk menolong diri sendiri pada kelas

terakhir.

C. Sekolah melakukan 2 kegiatan PKL sederhana atau kegiatan keterampilan
sederhana untuk menolong diri sendiri pada kelas

terakhir.

D. Sekolah melakukan 1 kegiatan PKL sederhana atau kegiatan keterampilan
sederhana untuk menolong diri sendiri pada kelas

terakhir.



E. Sekolah tidak pernah melakukan kegiatan PKL sederhana.

16

IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D-IV).

A. 76%  100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

B. 51%  75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

C. 26%  50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

D. 1%  25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

E. Tidak ada guru yang berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

Guru mata pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

A. 76%  100% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.

B. 51%  75% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.

C. 26%  50% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.

D. 1%  25% guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan.

E. Tidak ada guru memiliki latar belakang pendidikan khusus yang sesuai dengan mata
pelajaran yang diajarkan.

Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas utama
guru, yang ditunjukkan melalui rata-rata kehadiran guru di sekolah dalam satu
semester terakhir.

A. Kehadiran guru 96%  100%.

B. Kehadiran guru 91%  95%.

C. Kehadiran guru 86%  90%.

D. Kehadiran guru 81%  85%.

E. Kehadiran guru kurang dari 81%.

17

Guru memiliki kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran yang
ditunjukkan melalui merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran sesuai prinsip-prinsip pembelajaran.

A. 76%  100% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
sesuai prinsip pembelajaran.

B. 51%  75% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
sesuai prinsip pembelajaran.

C. 26%  50% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
sesuai prinsip pembelajaran.

D. 1%  25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
sesuai prinsip pembelajaran.

E. Tidak ada guru yang merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran
sesuai prinsip pembelajaran.

Guru memiliki kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran yang
ditunjukkan dengan melalui tindakan guru sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.

A. Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, serta peraturan
dan ketentuan yang berlaku.

B. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan
ketentuan yang berlaku; dan telah dikenai sanksi

yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau dikeluarkan.

C. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan
ketentuan yang berlaku namun diberi kesempatan

memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan.

D. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan
ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan

peringatan tertulis.

E. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta peraturan dan
ketentuan yang berlaku namun tidak diberikan sanksi apapun.

Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan siswa, sesama guru,
tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.

A. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah,
dan orang tua.

B. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama guru, dan kepala
sekolah.

C. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, dan sesama guru.

D. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa.

E. Guru tidak berkomunikasi efektif dan santun.

18

Guru memiliki kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran, yang

ditunjukkan dengan penguasaan materi pelajaran yang diampu serta
mengembangkannya dengan metode ilmiah.

A. 96%  100% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan
mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat pendidik, menghasilkan
karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan ilmiah.

B. 91%  95% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan

dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat pendidik,
menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan ilmiah.

C. 86%  90% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan
mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat pendidik, menghasilkan
karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan ilmiah.

D. 81%  85% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan
mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat pendidik, menghasilkan
karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan ilmiah.

E. Kurang 61% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan dengan mata
pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat

pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan ilmiah.

Kepala sekolah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

A. Berstatus sebagai guru SLB, memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki dokumen
keputusan sebagai kepala sekolah.

B. Berstatus sebagai guru SLB, memiliki dokumen keputusan sebagai kepala sekolah,
tetapi tidak memiliki sertifikat pendidik.

C. Berstatus sebagai guru SLB, memiliki sertifikat pendidik, tetapi tidak memiliki
dokumen keputusan sebagai kepala sekolah.

D. Memiliki dokumen keputusan sebagai kepala sekolah, tetapi tidak berstatus sebagai
guru SLB, dan tidak memiliki sertifikat pendidik.

E. Tidak berstatus sebagai guru SLB, tidak memiliki sertifikat pendidik dan dokumen
keputusan sebagai kepala sekolah.

19

Kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV) kependidikan.

A. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV kependidikan dari perguruan tinggi yang
terakreditasi.

B. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV kependidikan dari perguruan tinggi yang
tidak terakreditasi.

C. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV nonkependidikan dari perguruan tinggi
yang terakreditasi.

D. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV nonkependidikan dari perguruan tinggi
yang tidak terakreditasi.

E. Tidak memiliki kualifikasi akademik yang dipersyaratkan.

Kepala sekolah memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun.

A. Pengalaman mengajar 5 tahun atau lebih.

B. Pengalaman mengajar 4 tahun.

C. Pengalaman mengajar 3 tahun.

D. Pengalaman mengajar 2 tahun.

E. Pengalaman mengajar kurang dari 2 tahun.

Kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan
pengembangan berbagai aspek pengelolaan sekolah, yakni mengelola: (1)
siswa, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan kurikulum,

(4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6) hubungan dengan
masyarakat.

A. Mengembangkan 6 aspek.

B. Mengembangkan 5 aspek.

C. Mengembangkan 4 aspek.

D. Mengembangkan 3 aspek.

E. Mengembangkan kurang dari 3 aspek.

Kepala sekolah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan antara
lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan
produksi/jasa/karya siswa sebagai sumber belajar siswa.

A. Mengelola 4 atau lebih kegiatan produksi/jasa/karya siswa.

B. Mengelola 3 jenis kegiatan produksi/jasa/karya siswa.

C. Mengelola 2 jenis kegiatan produksi/jasa/karya siswa.

D. Mengelola 1 jenis kegiatan produksi/jasa/karya siswa.

E. Tidak mengelola kegiatan produksi/jasa/karya siswa.

20

Kepala sekolah melakukan supervisi dan monitoring guru setiap tahun.
A. 91%  100% guru disupervisi dan dimonitor.

B. 81%  90% guru disupervisi dan dimonitor.

C. 71%  80% guru disupervisi dan dimonitor.

D. 61%  70% guru disupervisi dan dimonitor.

E. Kurang dari 61% guru disupervisi dan dimonitor.

Kepala tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik minimum pendidikan
diploma tiga (D-III).

A. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal D-III dari lembaga pendidikan yang
terakreditasi.

B. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan D-II dari lembaga pendidikan yang
terakreditasi.

C. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan D-I dari lembaga pendidikan yang
terakreditasi.

D. Memiliki kualifikasi akademik pendidikan menengah.

E. Memiliki kualifikasi akademik di bawah pendidikan menengah atau tidak memiliki
kepala tenaga administrasi.

Kepala tenaga administrasi memiliki pengalaman kerja minimal empat tahun
sebagai tenaga administrasi sekolah.

A. Pengalaman kerja 4 tahun atau lebih.

B. Pengalaman kerja 3  4 tahun.

C. Pengalaman kerja 2  3 tahun.

D. Pengalaman kerja 1  2 tahun.

E. Pengalaman kerja kurang dari 1 tahun.

Tenaga perpustakaan memiliki kualifikasi akademik minimum pendidikan
menengah atau yang sederajat.

A. Memiliki lebih dari 1 orang tenaga perpustakaan yang semuanya memiliki kualifikasi
pendidikan menengah.

B. Memiliki lebih dari 1 orang tenaga perpustakaan tetapi tidak semua memiliki
kualifikasi pendidikan menengah.

C. Memiliki 1 orang tenaga perpustakaan yang memiliki kualifikasi pendidikan
menengah.

D. Memiliki 1 orang tenaga perpustakaan tetapi tidak memiliki kualifikasi pendidikan
menengah.

E. Tidak memiliki tenaga perpustakaan.

21

Tenaga perpustakaan memiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan
tugasnya.

A. Memiliki latar belakang pendidikan menengah dan bersertifikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan.

B. Memiliki latar belakang pendidikan menengah dan tidak memiliki sertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan.

C. Memiliki latar belakang pendidikan di bawah pendidikan menengah dan bersertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan.

D. Memiliki latar belakang pendidikan di bawah pendidikan menengah dan tidak
memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan.

E. Tidak memiliki tenaga perpustakaan.

Tenaga khusus bidang keterampilan memiliki latar belakang kualifikasi
akademik (memiliki ijazah atau sertifikat keterampilan tingkat terampil, tingkat
mahir, dan/atau Tim Pelaksana Penguji Praktek), sesuai dengan bidang
keterampilan yang diampunya.
A. 76%  100% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.

B. 51%  75% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.

C. 26%  50% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.

D. 1%  25% memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.

E. Tidak ada yang memiliki ijazah atau sertifikat yang sesuai.

Tenaga khusus bidang keterampilan minimum memiliki latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugasnya.

A. 76%  100% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.

B. 51%  75% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.

C. 26%  50% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.

D. 1%  25% memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.

E. Tidak ada yang memiliki latar belakang pendidikan sesuai tugasnya.

Sekolah memiliki petugas layanan khusus: (1) penjaga sekolah, (2) tukang
kebun, (3) tenaga kebersihan, (4) pengemudi, dan (5) pesuruh.

A. Memiliki 4 jenis atau lebih petugas layanan khusus.

B. Memiliki 3 jenis tenaga petugas khusus.

C. Memiliki 2 jenis tenaga petugas khusus.

D. Memiliki 1 jenis tenaga petugas khusus.

E. Tidak memiliki tenaga petugas khusus.

22

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Sekolah memiliki lahan sesuai ketentuan luas minimal.
A. Sesuai ketentuan luas minimal.

B. 90%  99% dari ketentuan luas minimal.

C. 80%  89% dari ketentuan luas minimal.

D. 70%  79% dari ketentuan luas minimal.

E. Di bawah 70% dari ketentuan luas minimal.

Sekolah berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat.

A. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses

untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

B. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan
dan keselamatan jiwa.

C. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan
jiwa.

D. Berada di lokasi aman.

E. Tidak berada di lokasi aman.

Sekolah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran
air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk
meningkatkan kenyamanan.

A. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air,
kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana untuk meningkatkan
kenyamanan.

B. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air, kebisingan,
dan pencemaran udara.

C. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air dan
kebisingan.

D. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan pencemaran air.

E. Berada di lokasi yang tidak nyaman.

23

Sekolah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status
hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.

A. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki status hak atas
tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.

B. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki status hak atas
tanah.

C. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki ijin pemanfaatan
dari pemegang hak atas tanah.

D. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya.

E. Berada di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

Sekolah memiliki lantai bangunan sesuai dengan ketentuan luas minimal.
A. Sesuai dengan ketentuan luas minimal.

B. 90%  99% dari ketentuan luas minimal.

C. 80%  89% dari ketentuan luas minimal.

D. 70%  79% dari ketentuan luas minimal.

E. Di bawah 70% dari ketentuan luas minimal.

Bangunan sekolah memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta dilengkapi
dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.

A. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta dilengkapi dengan sistem pencegahan
bahaya kebakaran dan petir.

B. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh tetapi tidak dilengkapi dengan sistem
pencegahan bahaya kebakaran.

C. Memiliki struktur yang stabil tetapi kurang kukuh dan tidak dilengkapi dengan sistem
pencegahan bahaya kebakaran.

D. Dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran, tetapi struktur bangunan
tidak stabil dan kurang kukuh.

E. Tidak memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta tidak
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.

Bangunan sekolah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.

A. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan memadai.

B. Memiliki pencahayaan memadai, tetapi dengan ventilasi udara yang kurang
memadai.

C. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan kurang memadai.

D. Memiliki pencahayaan yang kurang memadai, dan tidak memiliki ventilasi udara.

E. Tidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan.

24

Bangunan sekolah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan dan
kebersihan.

A. Memiliki 4 jenis atau lebih sanitasi.

B. Memiliki 3 jenis sanitasi.

C. Memiliki 2 jenis sanitasi.

D. Memiliki 1 jenis sanitasi.

E. Tidak memiliki sanitasi.

Bangunan sekolah memiliki aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
serta dilengkapi pengarah jalan (akses jalan) bagi siswa berkebutuhan khusus.

A. Memiliki aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman serta dilengkapi pengarah
jalan (akses jalan).

B. Memiliki aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman tetapi tidak dilengkapi
pengarah jalan (akses jalan).

C. Memiliki aksesibilitas yang mudah, nyaman dan dilengkapi pengarah jalan (akses
jalan) tetapi tidak aman.

D. Memiliki aksesibilitas yang mudah dan dilengkapi pengarah jalan (akses jalan)
tetapi tidak aman dan nyaman.

E. Tidak memiliki akses.

Bangunan sekolah terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, serta
memiliki penghawaan dan pencahayaan yang baik.

A. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, serta memiliki
penghawaan dan pencahayaan yang baik.

B. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, memiliki
penghawaan yang baik tetapi tidak memiliki pencahayaan yang baik.

C. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, tetapi tidak memiliki
penghawaan dan pencahayaan yang baik.

D. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan tetapi ada gangguan getaran, serta
tidak memiliki penghawaan dan pencahayaan yang

baik.

E. Bangunan tidak dapat terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran, serta tidak
memiliki penghawaan dan pencahayaan yang

baik.

25

Bangunan sekolah memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan
jalur evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah jika terjadi bencana kebakaran
dan/atau bencana lainnya.

A. Memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi yang
dilengkapi penunjuk arah yang jelas.

B. Memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi tetapi
tidak dilengkapi penunjuk arah yang jelas.

C. Memiliki tanda peringatan bahaya dan pintu keluar darurat tetapi tidak memiliki
jalur evakuasi.

D. Memiliki tanda peringatan bahaya tetapi tidak memiliki pintu keluar darurat dan
jalur evakuasi.

E. Tidak memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi.

Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.

A. Memiliki instalasi listrik dengan daya 1300 watt atau lebih.

B. Memiliki instalasi listrik dengan daya 900 watt.

C. Memiliki instalasi listrik dengan daya 450 watt.

D. Memiliki instalasi listrik dengan memanfaatkan sumber daya lain yang digunakan
secara bersama.

E. Tidak memiliki instalasi listrik.

Sekolah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala.

A. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan secara berkala sesuai
ketentuan.

B. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan, tetapi tidak sesuai
ketentuan.

C. Melakukan pemeliharaan ringan tetapi tidak sesuai ketentuan, dan tidak pernah
melakukan pemeliharaan berat.

D. Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada bagian bangunan yang
rusak berat.

E. Tidak pernah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan.

26

Sekolah memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin penggunaan
bangunan sesuai dengan peruntukannya.

A. Memiliki IMB dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya
sebelum bangunan berdiri.

B. Memiliki IMB dan izin penggunaan bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah
bangunan berdiri.

C. Memiliki IMB dan memiliki izin penggunaan bangunan sementara.

D. Memiliki IMB tetapi tidak memiliki izin penggunaan bangunan.

E. Tidak memiliki IMB dan izin penggunaan bangunan.

Sekolah memiliki prasarana yang lengkap sesuai ketentuan.
A. Memiliki 13 atau lebih jenis prasarana yang dipersyaratkan.

B. Memiliki 10  12 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

C. Memiliki 7  9 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

D. Memiliki 4  6 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

E. Memiliki 1  3 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

Sekolah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
ketentuan.

A. Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan.

B. Memiliki ruang kelas dengan sarana sesuai ketentuan, tetapi dengan jumlah dan
ukuran tidak sesuai ketentuan.

C. Memiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana tidak sesuai ketentuan.

D. Memiliki ruang kelas dengan ukuran, jumlah, dan sarana tidak sesuai ketentuan.

E. Tidak memiliki ruang kelas atau gedung sendiri.

Sekolah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.

A. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai dengan ketentuan.

B. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana sesuai ketentuan.

C. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan sarana
tidak sesuai ketentuan.

D. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.

E. Tidak memiliki ruang perpustakaan.

27

Perpustakaan sekolah memiliki berbagai koleksi buku dengan jenis dan rasio
sesuai ketentuan.

A. Memiliki berbagai buku dengan jenis dan rasio sesuai ketentuan

B. Memiliki koleksi dengan jenis buku sesuai ketentuan tetapi dengan rasio buku tidak
sesuai ketentuan.

C. Memiliki koleksi dengan jenis buku tidak sesuai ketentuan tetapi dengan rasio buku
sesuai ketentuan.

D. Memiliki koleksi berbagai buku dengan jenis dan rasio tidak sesuai ketentuan.

E. Tidak memiliki koleksi berbagai buku.

Khusus untuk jenis ketunaan A, B, D, dan E

Sekolah memiliki buku teks pelajaran dengan jumlah yang memadai.
A. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran/siswa.

B. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran untuk 2  3 siswa.

C. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran untuk 4  5 siswa.

D. Rasio: 1 buku teks/mata pelajaran untuk 6 siswa atau lebih.

E. Tidak memiliki buku teks.

Khusus untuk jenis ketunaan C, C1, D1, dan G

Sekolah memiliki buku pendukung pembelajaran.
A. Buku pendukung disusun oleh guru yang bersangkutan.

B. Buku pendukung disusun oleh tim guru sekolah.

C. Buku pendukung dimodifikasi dari sekolah lain.

D. Buku pendukung diperoleh dari sekolah lain.

E. Tidak memiliki buku pendukung pembelajaran.

Sekolah memanfaatkan buku teks pelajaran atau buku pendukung
pembelajaran.

A. Lebih dari 9 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku pendukung.

B. 7  9 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku pendukung.

C. 4  6 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku pendukung.

D. 1  3 mata pelajaran menggunakan buku teks atau buku pendukung.

E. Tidak ada mata pelajaran yang menggunakan buku teks atau buku pendukung.

28

Sekolah memiliki ruang keterampilan dengan jumlah dan luas sesuai ketentuan.

A. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah dan luas sesuai ketentuan.

B. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah sesuai ketentuan, tetapi dengan luas
tidak sesuai ketentuan.

C. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah tidak sesuai ketentuan, tetapi dengan
luas sesuai ketentuan.

D. Memiliki ruang keterampilan dengan jumlah dan luas tidak sesuai ketentuan.

E. Tidak memiliki ruang keterampilan.

Sekolah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

A. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

B. Memiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi dengan sarana
sesuai ketentuan.

C. Memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan sarana tidak
sesuai ketentuan.

D. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.

E. Tidak memiliki ruang pimpinan.

Sekolah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

A. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

B. Memiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi dengan sarana sesuai
ketentuan.

C. Memiliki ruang guru dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan sarana tidak sesuai
ketentuan.

D. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan.

E. Tidak memiliki ruang guru.

29

Sekolah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

A. Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

B. Memiliki ruang tata usaha dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana sesuai ketentuan.

C. Memiliki ruang tata usaha dengan luas sesuai ketentuan