Instrumen Akreditasi SDLB

I.

1.

STANDAR ISI

Sekolah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
 A. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP.

 B. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP.

 C. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 7 muatan KTSP.

 D. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 6 muatan KTSP.

 E. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 5 atau kurang muatan KTSP.

2.

Sekolah mengembangkan kurikulum bersama-sama Tim Pengembang
Kurikulum berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang

disusun oleh BSNP.
 A. Bersama seluruh guru, konselor, kepala sekolah, narasumber,
komite sekolah atau penyelenggara pendidikan.

 B. Bersama guru, konselor, kepala sekolah, dan narasumber.
 C. Bersama guru, konselor, dan kepala sekolah.

 D. Bersama guru dan konselor.

 E. Tidak melakukan pengembangan kurikulum.

3.

Sekolah mengembangkan kurikulum sesuai prinsip pengembangan KTSP.
 A. Memenuhi 7 prinsip pengembangan KTSP.

 B. Memenuhi 5 - 6 prinsip pengembangan KTSP.
 C. Memenuhi 3 - 4 prinsip pengembangan KTSP.

 D. Memenuhi 1 - 2 prinsip pengembangan KTSP.

 E. Tidak mengembangkan KTSP.

4.

Sekolah melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip perbaikan layanan
pembelajaran, pengayaan layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi
alam, serta pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.
 A. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan
layanan pembelajaran, pendayagunaan kondisi alam, serta
pendayagunaan kondisi sosial dan budaya.

 B. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran, pengayaan
layanan pembelajaran, dan pendayagunaan kondisi alam.
 C. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran dan
pengayaan layanan pembelajaran.

 D. Berdasarkan prinsip perbaikan layanan pembelajaran.
 E. Tidak berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum.

hal. 1/52

Instrumen Akreditasi SDLB

5.

Sekolah melaksanakan kurikulum pendidikan khusus sesuai ketentuan.
 A. Melaksanakan 8 atau lebih mata pelajaran.

 B. Melaksanakan 7 mata pelajaran.

 C. Melaksanakan 6 mata pelajaran.

 D. Melaksanakan 5 mata pelajaran.

 E. Melaksanakan 4 atau kurang mata pelajaran.

6.

Sekolah menyusun kurikulum muatan lokal dengan melibatkan beberapa
pihak.


 A. Melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah atau
penyelenggara pendidikan, dinas pendidikan, dan instansi terkait di
daerah.

 B. Melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah atau
penyelenggara pendidikan, dan dinas pendidikan.

 C. Melibatkan kepala sekolah, guru dan komite sekolah atau
penyelenggara pendidikan.

 D. Hanya melibatkan kepala sekolah dan guru.
 E. Tidak menyusun kurikulum muatan lokal.

7.

Sekolah melaksanakan program khusus sesuai kebutuhan siswa.

 A. Melaksanakan program khusus sesuai kebutuhan siswa, minimal 2
jam/minggu.


 B. Melaksanakan program khusus sesuai kebutuhan siswa, kurang dari
2 jam/minggu.
 C. Melaksanakan program khusus yang kurang sesuai kebutuhan
siswa dengan alokasi waktu 2 jam/minggu.

 D. Melaksanakan program khusus yang kurang sesuai kebutuhan
siswa dengan alokasi waktu kurang dari 2 jam/minggu.
 E. Tidak melaksanakan program khusus.

8.

Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
 A. Melaksanakan 4 jenis atau lebih kegiatan ekstrakurikuler.

 B. Melaksanakan 3 jenis kegiatan ekstrakurikuler.

 C. Melaksanakan 2 jenis kegiatan ekstrakurikuler.

 D. Melaksanakan 1 jenis kegiatan ekstrakurikuler.

 E. Tidak melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

hal. 2/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

9.

Sekolah melaksanakan program pengembangan diri dalam bentuk
kegiatan layanan konseling.
 A. Melaksanakan 4 jenis kegiatan layanan konseling.

 B. Melaksanakan 3 jenis kegiatan layanan konseling.
 C. Melaksanakan 2 jenis kegiatan layanan konseling.

 D. Melaksanakan 1 jenis kegiatan layanan konseling.
 E. Tidak melaksanakan kegiatan layanan konseling.

10. Sekolah menjabarkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
ke dalam indikator-indokator untuk setiap mata pelajaran pada setiap
kelas.

 A. 8 atau lebih mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan
indikator-indikatornya.

 B. 6 - 7 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikatorindikatornya.
 C. 4 - 5 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikatorindikatornya.

 D. 2 - 3 mata pelajaran telah sesuai antara SK, KD, dan indikatorindikatornya.
 E. Kurang dari 2 mata pelajaran yang sesuai antara SK, KD, dan
indikator-indikatornya.

11. Sekolah menerapkan kegiatan pembelajaran sesuai ketentuan beban
belajar yang tertuang pada standar isi.

 A. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 30 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu minimal 26 jam (kelas I - III) dan
minimal 32 jam (kelas IV - VI), dan jumlah minggu efektif per
tahun minimal 34 minggu.

 B. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 30 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu minimal 26 jam (kelas I - III) dan

minimal 32 jam (kelas IV - VI), dan jumlah minggu efektif per
tahun kurang dari 34 minggu.

 C. Satu jam pembelajaran tatap muka selama 30 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu kurang dari 26 jam (kelas I - III) dan
kurang dari 32 jam (kelas IV - VI), dan jumlah minggu efektif per
tahun kurang dari 34 minggu.

 D. Satu jam pembelajaran tatap muka kurang dari 30 menit, jumlah
jam pembelajaran per minggu kurang dari 26 jam (kelas I - III)
dan kurang dari 32 jam (kelas IV - VI), dan jumlah minggu efektif
per tahun kurang dari 34 minggu.
 E. Tidak menerapkan ketentuan beban belajar yang berlaku.

hal. 3/52
Instrumen Akreditasi SDLB

12. Guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur untuk mencapai kompetensi tertentu, maksimum 40% dari
jumlah waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

 A. 76% - 100% guru memberikan penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.

 B. 51% - 75% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
 C. 26% - 50% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.

 D. 1% - 25% guru memberikan penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur.
 E. Tidak ada guru yang memberikan penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur.

13. Dokumen lengkap KTSP disahkan oleh kepala sekolah dengan
memperhatikan pertimbangan komite sekolah atau penyelenggara
pendidikan yang disetujui oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.

 A. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah atau penyelenggara pendidikan, dan
disetujui oleh Dinas Pendidikan yang bersangkutan.


 B. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dan disetujui oleh Dinas
Pendidikan yang bersangkutan.

 C. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah dengan memperhatikan
pertimbangan Komite Sekolah atau penyelenggara pendidikan.

 D. KTSP disahkan oleh Kepala Sekolah.
 E. KTSP tidak disahkan.

14. Sekolah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu
untuk kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun
pelajaran, (2) minggu efektif, (3) pembelajaran efektif, dan (4) hari libur.
 A. Memuat 4 macam pengaturan waktu.

 B. Memuat 3 macam pengaturan waktu.
 C. Memuat 2 macam pengaturan waktu.

 D. Memuat 2 macam pengaturan waktu.
 E. Tidak memiliki kalender akademik.


hal. 4/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

II. STANDAR PROSES

15. Sekolah mengembangkan silabus secara mandiri atau cara lainnya
berdasarkan standar isi, standar kompetensi lulusan, dan panduan
penyusunan KTSP.

 A. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru mata pelajaran
dalam sebuah sekolah.

 B. Mengembangkan silabus oleh masing-masing guru mata
pelajaran.

 C. Mengembangkan silabus melalui kelompok guru dari beberapa
sekolah.

 D. Mengembangkan silabus dengan mengadopsi contoh yang ada.
 E. Tidak mengembangkan silabus.

16. Setiap mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter.
 A. 7 atau lebih mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari
silabus.

 B. 5 - 6 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
 C. 3 - 4 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.

 D. 1 - 2 mata pelajaran memiliki RPP yang dijabarkan dari silabus.
 E. Tidak ada mata pelajaran yang memiliki RPP.

17. RPP disusun dengan memperhatikan 6 prinsip penyusunan.
 A. Memperhatikan 6 prinsip penyusunan

 B. Memperhatikan 5 prinsip penyusunan

 C. Memperhatikan 4 prinsip penyusunan

 D. Memperhatikan 3 prinsip penyusunan

 E. Memperhatikan 2 atau kurang prinsip penyusunan

18. Sekolah memenuhi 4 persyaratan pelaksanaan pembelajaran.
 A. Memenuhi 4 persyaratan.

 B. Memenuhi 3 persyaratan.
 C. Memenuhi 2 persyaratan.

 D. Memenuhi 1 persyaratan.

 E. Tidak memenuhi persyaratan.

hal. 5/52
Instrumen Akreditasi SDLB

19. Sekolah melaksanakan pembelajaran dengan memenuhi persyaratan
beban kerja minimal guru, yakni 24 jam tatap muka per minggu.
 A. 76% -100% guru memiliki beban kerja minimal.

 B. 51% - 75% guru memiliki beban kerja minimal.
 C. 26% - 50% guru memiliki beban kerja minimal.

 D. 1% - 25% guru memiliki beban kerja minimal.
 E. Tidak ada guru yang memenuhi persyaratan.

20. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.
 A. 76% - 100% guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

 B. 51% - 75% guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
 C. 26% - 50% guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

 D. 1% - 25% guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

 E. Tidak ada guru yang melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

21. Kepala sekolah melakukan pemantauan pembelajaran yang mencakup 4
tahap yakni (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) penilaian hasil
pembelajaran, dan (4) diskusi hasil pemantauan.
 A. Mencakup 4 tahap pemantauan.

 B. Mencakup 3 tahap pemantauan.

 C. Mencakup 2 tahap pemantauan.

 D. Mencakup 1 tahap pemantauan.

 E. Tidak pernah melakukan pemantauan.

22. Kepala sekolah melakukan supervisi proses pembelajaran dan
menindaklanjuti dengan 4 cara yaitu: (1) pemberian contoh, (2) diskusi,
(3) pelatihan, dan (4) konsultasi.
 A. Menindaklanjuti dengan 4 cara.

 B. Menindaklanjuti dengan 3 cara.
 C. Menindaklanjuti dengan 2 cara.

 D. Menindaklanjuti dengan 1 cara.
 E. Tidak menindaklanjuti.

hal. 6/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

23. Kepala sekolah melakukan evaluasi pembelajaran dan kinerja guru
dengan memperhatikan 4 aspek, yaitu: (1) persiapan, (2) pelaksanaan,
(3) evaluasi pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut.
 A. Memperhatikan 4 aspek.

 B. Memperhatikan 3 aspek.
 C. Memperhatikan 2 aspek.

 D. Memperhatikan 1 aspek.

 E. Tidak melakukan evaluasi.

24. Kepala sekolah menyampaikan hasil pengawasan pembelajaran kepada
pemangku kepentingan.
 A. Disampaikan kepada guru yang bersangkutan, dewan guru, dan
pengawas sekolah.

 B. Disampaikan kepada guru yang bersangkutan dan dewan guru.
 C. Disampaikan kepada guru yang bersangkutan saja.

 D. Tidak disampaikan kepada siapapun.
 E. Tidak melakukan pengawasan.

25. Kepala sekolah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan
pembelajaran selama satu tahun terakhir.
 A. 76% - 100% hasil pengawasan ditindaklanjuti.

 B. 51% - 75% hasil pengawasan ditindaklanjuti.
 C. 26% - 50% hasil pengawasan ditindaklanjuti.

 D. 1% - 25% hasil pengawasan ditindaklanjuti.

 E. Tidak ada hasil pengawasan yang ditindaklanjuti.

hal. 7/52
Instrumen Akreditasi SDLB

III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

26. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk memiliki kemampuan
sederhana untuk berpikir logis dengan bimbingan guru.

 A. 76% - 100% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis dengan bimbingan guru.

 B. 51% - 75% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis dengan bimbingan guru.

 C. 26% - 50% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis dengan bimbingan guru.

 D. 1% - 25% mata pelajaran memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis dengan bimbingan guru.

 E. Tidak ada mata pelajaran yang memuat tugas yang memberikan
kesempatan berpikir logis dengan bimbingan guru.

27. Siswa terlibat dalam kegiatan belajar yang dapat memecahkan masalahmasalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari sesuai ketunaan siswa.
 A. 76% - 100% mata pelajaran memuat kegiatan siswa yang dapat
memecahkan masalah sederhana.

 B. 51% - 75% mata pelajaran memuat kegiatan siswa yang dapat
memecahkan masalah sederhana.
 C. 26% - 50% mata pelajaran memuat kegiatan siswa yang dapat
memecahkan masalah sederhana.

 D. 1% - 25% mata pelajaran memuat kegiatan siswa yang dapat
memecahkan masalah sederhana.
 E. Tidak ada mata pelajaran memuat kegiatan siswa yang dapat
memecahkan masalah sederhana.

28. Siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis dan/atau
mengenal gejala alam dan sosial secara sederhana di lingkungan sekitar.
 A. 76% - 100% RPP mata pelajaran memuat pengalaman belajar
siswa dalam mengenal gejala alam dan sosial.

 B. 51% - 75% RPP mata pelajaran memuat pengalaman belajar
siswa dalam mengenal gejala alam dan sosial.

 C. 26% - 50% RPP mata pelajaran memuat pengalaman belajar
siswa dalam mengenal gejala alam dan sosial.

 D. 1% - 25% RPP mata pelajaran memuat pengalaman belajar
siswa dalam mengenal gejala alam dan sosial.

 E. Tidak ada RPP mata pelajaran memuat pengalaman belajar siswa
dalam mengenal gejala alam dan sosial.

hal. 8/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

29. Siswa memperoleh pengalaman belajar melalui program pembiasaan
untuk mencari informasi dari lingkungan sekitar yang dihadapinya secara
sederhana dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk
mencari informasi dari lingkungan sekitar.

 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembiasaan untuk mencari
informasi dari lingkungan sekitar.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembiasaan untuk mencari
informasi dari lingkungan sekitar.

 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembiasaan untuk mencari
informasi dari lingkungan sekitar.

 E. Sekolah tidak pernah melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk
mencari informasi dari lingkungan sekitar.

30. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kecintaan
dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan belajar untuk
menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
sekitar.

 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan belajar untuk menunjukkan
kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan belajar untuk menunjukkan
kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan belajar untuk menunjukkan
kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

 E. Sekolah tidak melaksanakan kegiatan belajar untuk menun-jukkan
kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

31. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kemampuan
melakukan kegiatan seni dan budaya secara sederhana sesuai dengan
potensi yang dimiliki, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan seni dan budaya.

 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan seni dan budaya.

 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan seni dan budaya.

 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan seni dan budaya.

 E. Sekolah tidak memfasilitasi kegiatan seni dan budaya.

hal. 9/52
Instrumen Akreditasi SDLB

32. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mengenal kekurangan dan
kelebihan diri sendiri, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan kesiswaan untuk
mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan kesiswaan untuk mengenal
kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan kesiswaan untuk mengenal
kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan kesiswaan untuk mengenal
kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

 E. Sekolah tidak melaksanakan kegiatan kesiswaan untuk mengenal
kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

33. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mematuhi aturan-aturan
sosial yang berlaku dalam lingkungannya, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan belajar untuk
mematuhi aturan-aturan sosial.

 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan belajar untuk mematuhi aturanaturan sosial.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan belajar untuk mematuhi aturanaturan sosial.

 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan belajar untuk mematuhi aturanaturan sosial.
 E. Sekolah tidak melaksanakan kegiatan belajar untuk mematuhi
aturan-aturan sosial.

34. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kebiasaan
hidup bersih, sehat, dan bugar, dalam satu tahun terakhir.

 A. Sekolah melaksanakan 4 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih,
sehat, dan bugar.

 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih,
sehat, dan bugar.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih,
sehat, dan bugar.

 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembiasaan untuk hidup bersih,
sehat, dan bugar.
 E. Sekolah tidak melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk hidup
bersih, sehat, dan bugar.

hal. 10/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

35. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam berkomunikasi secara jelas
dan sederhana sesuai jenis ketunaan siswa, dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan siswa untuk
berkomunikasi secara jelas dan sederhana.

 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara
jelas dan sederhana.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara
jelas dan sederhana.

 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan siswa untuk berkomunikasi secara
jelas dan sederhana.
 E. Sekolah tidak memfasilitasi kegiatan siswa untuk berkomunikasi
secara jelas dan sederhana.

36. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk bekerjasama dalam
kelompok, tolong-menolong, menjaga diri sendiri dalam lingkungan
keluarga dan teman sebaya.
 A. 76% - 100% RPP mata pelajaran menggunakan metode
pembelajaran secara berkelompok.

 B. 51% - 75% RPP mata pelajaran menggunakan metode
pembelajaran secara berkelompok.

 C. 26% - 50% RPP mata pelajaran menggunakan metode
pembelajaran secara berkelompok.

 D. 1% - 25% RPP mata pelajaran menggunakan metode
pembelajaran secara berkelompok.

 E. Tidak ada RPP mata pelajaran yang menggunakan metode
pembelajaran secara berkelompok.

37. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk melaksanakan ajaran
agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangannya.

 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk
melaksanakan ajaran agama yang dianut.

 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan pembiasaan untuk melaksanakan
ajaran agama yang dianut.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan pembiasaan untuk melaksanakan
ajaran agama yang dianut.

 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan pembiasaan untuk melaksanakan
ajaran agama yang dianut.
 E. Sekolah tidak melaksanakan kegiatan pembiasaan untuk
melaksanakan ajaran agama yang dianut.

hal. 11/52
Instrumen Akreditasi SDLB

38. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman
agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan
sekitarnya, dalam satu tahun terakhir.

 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembelajaran
menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi.

 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembelajaran menghargai
keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembelajaran menghargai
keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.

 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembelajaran menghargai
keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi.
 E. Tidak ada kegiatan pembelajaran menghargai keberagaman
agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi.

39. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kecintaan
dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia,
dalam satu tahun terakhir.

 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan pembelajaran untuk
menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia.

 B. Sekolah melaksanakan 3 kegiatan pembelajaran untuk
menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia.
 C. Sekolah melaksanakan 2 kegiatan pembelajaran untuk
menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia.

 D. Sekolah melaksanakan 1 kegiatan pembelajaran untuk
menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia.

 E. Sekolah tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk
menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia.

hal. 12/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

40. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan rasa
keingintahuan dan menyadari potensi yang dimiliki.

 A. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan ajar, buku teks, perpustakaan, sumber
belajar lapangan, dan internet.
 B. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan ajar, buku teks, perpustakaan, dan sumber
belajar lapangan.
 C. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan ajar, buku teks, dan perpustakaan.
 D. Sekolah memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan ajar dan buku teks.
 E. Sekolah tidak pernah memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan
memanfaatkan sumber belajar.

41. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan kegemaran
membaca dan menulis naskah pendek sederhana, sesuai dengan
ketunaannya.

 A. Sekolah memfasilitasi 4 atau lebih kegiatan pembiasaan untuk
menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
 B. Sekolah memfasilitasi 3 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis.
 C. Sekolah memfasilitasi 2 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis.
 D. Sekolah memfasilitasi 1 kegiatan pembiasaan untuk menunjukkan
kegemaran membaca dan menulis.
 E. Sekolah tidak memfasilitasi kegiatan pembiasaan untuk
menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

42. Siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menunjukkan keterampilan
menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung sesuai dengan
potensi yang dimiliki, yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai ketuntasan
belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.

 A. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Matematika ditetapkan 75,00 atau lebih

 B. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Matematika ditetapkan 70,00 - 74,90
 C. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Matematika ditetapkan 65,00 - 69,90

 D. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Matematika ditetapkan 60,00 - 64,90
 E. Rata-rata nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Matematika ditetapkan kurang dari 60,00

hal. 13/52
Instrumen Akreditasi SDLB

43. Siswa memperoleh pengalaman belajar dalam kegiatan seni,
keterampilan, dan pengembangan diri seiring dengan perkembangannya,
dalam satu tahun terakhir.
 A. Sekolah melaksanakan 4 atau lebih kegiatan seni, keterampilan,
dan pengembangan diri.

 B. Sekolah melakukan 3 kegiatan seni, keterampilan, dan
pengembangan diri.
 C. Sekolah melakukan 2 kegiatan seni, keterampilan, dan
pengembangan diri.

 D. Sekolah melakukan 1 kegiatan seni, keterampilan, dan
pengembangan diri.

 E. Sekolah tidak melakukan kegiatan seni, keterampilan, dan
pengembangan diri.

hal. 14/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

44. Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma
empat (D-IV).
 A. 76% - 100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

 B. 51% - 75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.
 C. 26% - 50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

 D. 1% - 25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

 E. Tidak ada guru yang berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

45. Guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

 A. 76% - 100% guru memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.

 B. 51% - 75% guru memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.

 C. 26% - 50% guru memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.

 D. 1% - 25% guru memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.
 E. Tidak ada guru memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai
dengan mata pelajaran yang diajarkan.

46. Guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas
utama guru, yang ditunjukkan melalui kehadiran guru di sekolah, dalam
satu semester terakhir.
 A. Rata-rata kehadiran guru 96% - 100% untuk menjalankan tugas
utama guru.

 B. Rata-rata kehadiran guru 91% - 95% untuk menjalankan tugas
utama guru.
 C. Rata-rata kehadiran guru 86% - 90% untuk menjalankan tugas
utama guru.

 D. Rata-rata kehadiran guru 81% - 85% untuk menjalankan tugas
utama guru.
 E. Rata-rata kehadiran guru kurang dari 81% untuk menjalankan
tugas utama guru.

hal. 15/52
Instrumen Akreditasi SDLB

47. Guru memiliki kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran yang
ditunjukkan melalui kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
 A. 76% - 100% guru merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.

 B. 51% - 75% guru merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.

 C. 26% - 50% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.

 D. 1% - 25% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran.
 E. Tidak ada guru yang merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip
pembelajaran.

48. Guru memiliki kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran yang
ditunjukkan melalui tindakan guru sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.

 A. Semua guru bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.

 B. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku; dan telah dikenai sanksi
yang sepadan seperti dibebastugaskan dari mengajar atau
dikeluarkan.

 C. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku namun diberi kesempatan
memperbaiki diri dan dilakukan pembinaan.

 D. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku namun hanya diberikan
peringatan tertulis.
 E. Ada guru yang melanggar norma agama, hukum, sosial, serta
peraturan dan ketentuan yang berlaku namun tidak diberikan
sanksi apa pun.

hal. 16/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

49. Guru berkomunikasi secara efektif dan santun dengan siswa, sesama
guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.
 A. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama
guru, kepala sekolah, dan orang tua.

 B. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama
guru, dan kepala sekolah.
 C. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, dan
sesama guru.

 D. Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa.
 E. Guru tidak berkomunikasi efektif dan santun.

50. Guru memiliki kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran, yang
ditunjukkan dengan penguasaan materi pelajaran yang diampu serta
mengembangkannya dengan metode ilmiah.

 A. 96% - 100% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai pertemuan
ilmiah.

 B. 91% - 95% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai
pertemuan ilmiah.
 C. 86% - 90% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai
pertemuan ilmiah.

 D. 81% - 85% guru memiliki kesesuaian latar belakang pendidikan
dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai sertifikat
pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai
pertemuan ilmiah.

 E. Kurang dari 81% guru memiliki kesesuaian latar belakang
pendidikan dengan mata pelajaran yang diampu, mempunyai
sertifikat pendidik, menghasilkan karya tulis, mengikuti berbagai
pertemuan ilmiah.

hal. 17/52
Instrumen Akreditasi SDLB

51. Kepala sekolah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
 A. Berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala sekolah,
mempunyai pengalaman minimal 5 tahun sebagai guru, dan
memiliki sertifikat pendidik

 B. Berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala sekolah,
mempunyai pengalaman minimal 5 tahun sebagai guru, tetapi tidak
memiliki sertifikat pendidik
 C. Berstatus sebagai guru, memiliki SK kepala sekolah, dan
mempunyai pengalaman antara 3−4 tahun sebagai guru

 D. Berstatus sebagai guru, memiliki SK kepala sekolah, dan
mempunyai pengalaman antara 1−2 tahun sebagai guru

 E. Tidak berstatus sebagai guru tetapi memiliki SK kepala sekolah

52. Kepala sekolah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau
diploma empat (D-IV) kependidikan.
 A. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV kependidikan dari
perguruan tinggi terakreditasi.

 B. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV kependidikan dari
perguruan tinggi tidak terakreditasi.

 C. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV nonkependidikan dari
perguruan tinggi terakreditasi.

 D. Memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV nonkependidikan dari
perguruan tinggi tidak terakreditasi.
 E. Tidak memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IV.

53. Kepala sekolah memiliki pengalaman mengajar minimum 5 tahun.
 A. Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun atau lebih.

 B. Memiliki pengalaman mengajar 4 tahun.

 C. Memiliki pengalaman mengajar 3 tahun.

 D. Memiliki pengalaman mengajar 2 tahun.

 E. Memiliki pengalaman mengajar 1 tahun atau kurang.

hal. 18/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

54. Kepala sekolah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan
pengembangan berbagai aspek pengelolaan sekolah, yakni mengelola: (1)
kesiswaan, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan
kurikulum, (4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6) hubungan
dengan masyarakat.
 A. Berhasil mengembangkan 6 aspek pengelolaan sekolah.

 B. Berhasil mengembangkan 5 aspek pengelolaan sekolah.
 C. Berhasil mengembangkan 4 aspek pengelolaan sekolah.

 D. Berhasil mengembangkan 3 aspek pengelolaan sekolah.

 E. Berhasil mengembangkan kurang dari 3 aspek pengelolaan
sekolah.

55. Kepala sekolah memiliki kemampuan kewirausahaan yang ditunjukkan
antara lain dengan adanya kegiatan yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan siswa.
 A. Mengelola 4 atau lebih jenis kegiatan yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.

 B. Mengelola 3 jenis kegiatan yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.
 C. Mengelola 2 jenis kegiatan yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.

 D. Mengelola 1 jenis kegiatan yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.

 E. Tidak mengelola kegiatan yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

56. Kepala sekolah melakukan supervisi dan monitoring setiap tahun.

 A. 91% - 100% guru disupervisi dan dimonitor oleh kepala sekolah.

 B. 81% - 90% guru disupervisi dan dimonitor oleh kepala sekolah.
 C. 71% - 80% guru disupervisi dan dimonitor oleh kepala sekolah.

 D. 61% - 70% guru disupervisi dan dimonitor oleh kepala sekolah.
 E. Kurang dari 61% guru yang disupervisi dan dimonitor oleh
kepala sekolah.

hal. 19/52
Instrumen Akreditasi SDLB

57. Kepala tenaga administrasi memiliki kualifikasi akademik minimum SMK
atau yang sederajat, diutamakan dari jurusan Administrasi.
 A. Memiliki kualifikasi akademik SMK dari jurusan Administrasi.

 B. Memiliki kualifikasi akademik SMK bukan dari jurusan Administrasi.
 C. Memiliki kualifikasi akademik SMP atau yang sederajat.

 D. Memiliki kualifikasi akademik SD atau yang sederajat.
 E. Tidak memiliki kepala tenaga administrasi.

58. Kepala tenaga administrasi memiliki pengalaman kerja sebagai tenaga
administasi sekolah minimal 4 tahun.
 A. Memiliki pengalaman 4 tahun atau lebih.

 B. Memiliki pengalaman 3 tahun.
 C. Memiliki pengalaman 2 tahun.

 D. Memiliki pengalaman 1 tahun.

 E. Memiliki pengalaman kurang dari 1 tahun.

59. Tenaga perpustakaan minimum memiliki kualifikasi akademik pendidikan
menengah atau yang sederajat.
 A. Memiliki kualifikasi akademik Diploma atau sarjana.

 B. Memiliki kualifikasi akademik SMA atau yang sederajat.
 C. Memiliki kualifikasi akademik SMP atau yang sederajat.

 D. Memiliki kualifikasi akademik SD atau yang sederajat.
 E. Tidak memiliki tenaga administrasi.

60. Tenaga perpustakaan minimum memiliki latar belakang pendidikan sesuai
dengan tugasnya.
 A. Berpendidikan menengah dan bersertifikat perpustakaan.

 B. Berpendidikan menengah dan tidak memiliki sertifikat
perpustakaan.

 C. Berpendidikan di bawah pendidikan menengah dan bersertifikat
perpustakaan.

 D. Berpendidikan di bawah pendidikan menengah dan tidak memiliki
sertifikat perpustakaan.
 E. Tidak memiliki tenaga perpustakaan.

hal. 20/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

61. Sekolah memiliki petugas layanan khusus.

 A. Memiliki 4 jenis atau lebih petugas layanan khusus.

 B. Memiliki 3 jenis petugas layanan khusus.

 C. Memiliki 2 jenis petugas layanan khusus.

 D. Memiliki 1 jenis petugas layanan khusus.
 E. Tidak memiliki petugas layanan khusus.

hal. 21/52
Instrumen Akreditasi SDLB

V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

62. Sekolah memiliki lahan sesuai dengan ketentuan luas minimal.
 A. Memiliki luas lahan sesuai ketentuan.

 B. Memiliki luas lahan 90% - 99% dari ketentuan.
 C. Memiliki luas lahan 80% - 89% dari ketentuan.

 D. Memiliki luas lahan 70% - 79% dari ketentuan.

 E. Memiliki luas lahan di bawah 70% dari ketentuan.

63. Lahan sekolah berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk
penyelamatan dalam keadaan darurat.

 A. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses
untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

 B. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, tetapi tidak
memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

 C. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam keselamatan jiwa, tetapi tidak terhindar dari potensi
bahaya yang mengancam kesehatan jiwa, serta tidak memiliki
akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

 D. Berada di lokasi aman, terhindar dari potensi bahaya yang
mengancam kesehatan jiwa, tetapi tidak terhindar dari potensi
bahaya yang mengancam keselamatan jiwa, serta tidak memiliki
akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
 E. Tidak berada di lokasi aman.

64. Lahan sekolah berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki sarana
untuk meningkatkan kenyamanan.
 A. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara serta memiliki
sarana untuk meningkatkan kenyamanan.

 B. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air, kebisingan, dan pencemaran udara, tetapi tidak
memiliki sarana untuk meningkatkan kenyamanan.
 C. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air dan kebisingan, tetapi tidak terhindar dari
gangguan pencemaran udara, serta tidak memiliki sarana untuk
meningkatkan kenyamanan.

hal. 22/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

 D. Berada di lokasi yang nyaman, terhindar dari gangguan
pencemaran air, tidak terhindar dari gangguan kebisingan dan
pencemaran udara, serta tidak memiliki sarana untuk
meningkatkan kenyamanan.
 E. Tidak berada di lokasi yang nyaman.

65. Sekolah berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki
status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas
tanah.
 A. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya, memiliki
status hak atas tanah dan ijin pemanfaatan dari pemegang hak
atas tanah.

 B. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki
status hak atas tanah.

 C. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya dan memiliki
ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah.

 D. Berada di lokasi yang sesuai dengan peruntukannya.

 E. Berada di lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

66. Sekolah memiliki lantai bangunan sesuai dengan ketentuan luas minimal.
 A. Luas lantai bangunan sesuai dengan ketentuan.

 B. Luas lantai bangunan 90% - 99% dari ketentuan.
 C. Luas lantai bangunan 80% - 89% dari ketentuan.

 D. Luas lantai bangunan 70% - 79% dari ketentuan.

 E. Luas lantai bangunan di bawah 70% dari ketentuan.

67. Bangunan sekolah memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.

 A. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta dilengkapi dengan
sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.

 B. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh tetapi tidak dilengkapi
dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.
 C. Memiliki struktur yang stabil tetapi kurang kukuh dan tidak
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.

 D. Memiliki struktur yang tidak stabil dan kurang kukuh tetapi
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran.

 E. Tidak memiliki struktur yang stabil dan kukuh serta tidak
dilengkapi dengan sistem pencegahan bahaya kebakaran dan petir.

hal. 23/52
Instrumen Akreditasi SDLB

68. Bangunan sekolah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang
memadai.
 A. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.

 B. Memiliki ventilasi udara yang kurang memadai tetapi pencahayaan
memadai.
 C. Memiliki ventilasi udara dan pencahayaan kurang memadai.

 D. Tidak memiliki ventilasi udara tetapi memiliki pencahayaan yang
kurang memadai.
 E. Tidak memiliki ventilasi udara dan pencahayaan.

69. Bangunan sekolah memiliki sanitasi sebagai persyaratan kesehatan dan
kebersihan.
 A. Memiliki 4 jenis atau lebih sanitasi.

 B. Memiliki 3 jenis sanitasi.
 C. Memiliki 2 jenis sanitasi.

 D. Memiliki 1 jenis sanitasi.
 E. Tidak memiliki sanitasi.

70. Bangunan sekolah memiliki akses yang mudah, aman, dan nyaman serta
dilengkapi pengarah jalan (akses jalan) bagi siswa berkebutuhan khusus.
 A. Memiliki akses yang mudah, aman, dan nyaman serta dilengkapi
pengarah jalan.

 B. Memiliki akses yang mudah, aman, dan nyaman tetapi tidak
dilengkapi pengarah jalan.

 C. Memiliki akses yang mudah, nyaman dan dilengkapi pengarah jalan
tetapi tidak aman.

 D. Memiliki akses yang mudah dan dilengkapi pengarah jalan tetapi
tidak aman dan nyaman.
 E. Tidak memiliki akses.

hal. 24/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

71. Bangunan sekolah terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran serta
memiliki penghawaan dan pencahayaan yang baik.
 A. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran serta
memiliki penghawaan dan pencahayaan yang baik.

 B. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran serta
memiliki penghawaan yang baik, tetapi tidak memiliki pencahayaan
yang baik.
 C. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan dan getaran tetapi
tidak memiliki penghawaan dan pencahayaan yang baik.

 D. Bangunan terhindar dari gangguan kebisingan, tetapi ada
gangguan getaran serta tidak memiliki penghawaan dan
pencahayaan yang baik.

 E. Bangunan tidak dapat terhindar dari gangguan kebisingan dan
getaran serta tidak memiliki penghawaan dan pencahayaan yang
baik.

72. Bangunan sekolah memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar
darurat, dan jalur evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah jika terjadi
bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

 A. Memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi yang dilengkapi penunjuk arah yang jelas.

 B. Memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur
evakuasi tetapi tidak dilengkapi penunjuk arah yang jelas.
 C. Memiliki tanda peringatan bahaya dan pintu keluar darurat tetapi
tidak memiliki jalur evakuasi.

 D. Memiliki tanda peringatan bahaya tetapi tidak memiliki pintu keluar
darurat dan jalur evakuasi.
 E. Tidak memiliki tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan
jalur evakuasi.

73. Bangunan sekolah memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 900
watt.
 A. Memiliki instalasi listrik dengan daya lebih dari 900 watt.

 B. Memiliki instalasi listrik dengan daya 900 watt.
 C. Memiliki instalasi listrik dengan daya 450 watt.

 D. Memiliki instalasi listrik dengan memanfaatkan sumber daya lain
yang digunakan secara bersama.
 E. Tidak memiliki instalasi listrik.

hal. 25/52
Instrumen Akreditasi SDLB

74. Sekolah melakukan pemeliharaan terhadap bangunan secara berkala.
 A. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan
secara berkala sesuai ketentuan.

 B. Melakukan pemeliharaan ringan dan berat terhadap bangunan,
tetapi waktunya tidak sesuai ketentuan.
 C. Melakukan pemeliharaan ringan tetapi waktunya tidak sesuai
ketentuan, dan tidak pernah melakukan pemeliharaan berat.

 D. Melakukan pemeliharaan terhadap bangunan, jika sudah ada
bagian bangunan yang rusak berat.
 E. Tidak pernah melakukan pemeliharaan.

75. Sekolah memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan
bangunan sesuai dengan peruntukannya.

 A. Memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan bangunan
sesuai dengan peruntukannya sebelum bangunan berdiri.

 B. Memiliki izin mendirikan bangunan, dan memiliki izin penggunaan
bangunan sesuai dengan peruntukannya setelah bangunan berdiri.
 C. Memiliki izin mendirikan dan memiliki izin penggunaan bangunan
sementara.

 D. Memiliki izin mendirikan tetapi tidak memiliki izin penggunaan
bangunan.

 E. Tidak memiliki izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan
bangunan.

76. Sekolah memiliki prasarana yang lengkap sesuai ketentuan.

 A. Memiliki 13 atau lebih jenis prasarana yang dipersyaratkan.

 B. Memiliki 10 - 12 jenis prasarana yang dipersyaratkan.
 C. Memiliki 7 - 9 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

 D. Memiliki 4 - 6 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

 E. Memiliki 1 - 3 jenis prasarana yang dipersyaratkan.

hal. 26/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

77. Sekolah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai
ketentuan.

 B. Memiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai
ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan.

 C. Memiliki ruang kelas dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan
tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang kelas dengan ukuran, jumlah, dan sarana tidak
sesuai ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang kelas atau gedung sendiri.

78. Sekolah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.

 B. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas tidak sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.

 C. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang perpustakaan.

79. Perpustakaan sekolah memiliki berbagai koleksi buku dengan jenis dan
rasio sesuai ketentuan.
 A. Memiliki koleksi berbagai buku dengan jenis dan rasio sesuai
ketentuan.

 B. Memiliki koleksi dengan jenis buku sesuai ketentuan tetapi memiliki
rasio buku tidak sesuai ketentuan.
 C. Memiliki koleksi dengan jenis buku tidak sesuai ketentuan tetapi
memiliki rasio buku sesuai ketentuan.

 D. Memiliki koleksi berbagai buku dengan jenis dan rasio tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki koleksi berbagai buku.

hal. 27/52
Instrumen Akreditasi SDLB

Khusus untuk jenis ketunaan A, B, D, dan E:
80. Sekolah memiliki buku teks pembelajaran dengan jumlah yang memadai.
 A. Memiliki buku teks pembelajaran dengan rasio 1 buku teks/ mata
pelajaran/siswa.

 B. Memiliki buku teks pembelajaran dengan rasio 1 buku teks/ mata
pelajaran untuk 2 siswa.
 C. Memiliki buku teks pembelajaran dengan rasio 1 buku teks/ mata
pelajaran untuk 3 siswa.

 D. Memiliki buku teks pembelajaran dengan rasio 1 buku teks/ mata
pelajaran untuk 4 siswa atau lebih.
 E. Tidak memiliki buku teks pembelajaran.

Khusus untuk jenis ketunaan C, C1, D1, dan G:
80. Sekolah memiliki buku pendukung pembelajaran.

 A. Memiliki buku pendukung pembelajaran yang disusun oleh guru
yang bersangkutan

 B. Memiliki buku pendukung pembelajaran yang disusun oleh tim guru
sekolah.
 C. Memiliki buku pendukung pembelajaran yang dimodifikasi dari
sekolah lain

 D. Memiliki buku pendukung pembelajaran yang diperoleh dari
sekolah lain
 E. Tidak memiliki buku pendukung pembelajaran

81. Sekolah memiliki ruang pembelajaran khusus sesuai jenis ketunaan yang
dikelola, dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki ruang pembelajaran khusus dengan luas dan sarana
sesuai ketentuan.

 B. Memiliki ruang pembelajaran khusus dengan luas tidak sesuai
ketentuan tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.

 C. Memiliki ruang pembelajaran khusus dengan luas sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang pembelajaran khusus dengan luas dan sarana tidak
sesuai ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang pembelajaran khusus.

hal. 28/52
PERANGKAT AKREDITASI SDLB – © 2014 BAN-S/M

82. Sekolah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.

 A. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

 B. Memiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana sesuai ketentuan.
 C. Memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang pimpinan.

83. Sekolah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

 B. Memiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana sesuai ketentuan.

 C. Memiliki ruang guru dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang guru.

84. Sekolah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.
 A. Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.

 B. Memiliki ruang tata usaha dengan luas tidak sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.

 C. Memiliki ruang tata usaha dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang tata usaha.

hal. 29/52
Instrumen Akreditasi SDLB

85. Sekolah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas dan
sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki tempat beribadah dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.

 B. Memiliki tempat beribadah dengan luas sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana tidak sesuai ketentuan.
 C. Memiliki tempat beribadah dengan luas tidak sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.

 D. Memiliki tempat beribadah dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki tempat beribadah.

86. Sekolah memiliki ruang UKS dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.
 A. Memiliki ruang UKS dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

 B. Memiliki ruang UKS dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi
dengan sarana sesuai ketentuan.

 C. Memiliki ruang UKS dengan luas sesuai ketentuan tetapi dengan
sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang UKS dengan luas dan sarana tidak sesuai
ketentuan.
 E. Tidak memiliki ruang UKS.

87. Sekolah memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas dan sarana
sesuai ketentuan.

 A. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas dan sarana sesuai
ketentuan.

 B. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas tidak sesuai
ketentuan tetapi dengan sarana sesuai ketentuan.

 C. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas sesuai ketentuan
tetapi dengan sarana tidak sesuai ketentuan.

 D. Memiliki ruang konseling/asesmen dengan luas dan sarana tidak
sesu