PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH : PenelitianTindakanKelas di Kelas X IIS 2 SMAN 1 Cimahi) Skripsi.
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN
SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X IIS 2 SMAN 1 Cimahi) Skripsi
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh Illa Tilawati
1005799
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
(2)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN
SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Cimahi)
Oleh IllaTilawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Illa Tilawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
(4)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Kritik Video untuk Meningkatkan
Historical Comprehension Siswa dalam Pembelajaran Sejarah (Penelitian
Tindakan Kelas di Kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Cimahi)”. Permasalahan yang
dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu metode kritik video agar dapat meningkatkan historical comprehension siswa yaitu salah satu dari kemampuan historical thinking skills yang harus dikuasai siswa dalam mempelajari sejarah. Hal ini dilatarbelakangi oleh pertama, rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajarinya yang ditandai dengan tidak mampunya siswa dalam menguraikan jawaban secara lisan dengan menggunakan kata-katanya sendiri berdasarkan pemahamannya. Kedua, siswa kurang dapat mengutarakan pertanyaan maupun jawaban pada saat guru menerangkan maupun saat diskusi diadakan, sehingga siswa terlihat begitu pasif selama pembelajaran berlangsung. Ketiga, siswa kurang mampu untuk menyimpulkan secara lisan materi yang telah dibahasnya. Maka peneliti merumuskan permasalahan dalam beberapa pertanyaan yaitu: 1) Bagaimana merencanakan pembelajaran sejarah dengan menerapkan metode kritik video untuk meningkatkan historical comprehension siswa? 2) Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran sejarah dengan menerapkan metode kritik video untuk meningkatkan historical comprehension siswa? 3) Bagaimana peningkatan historical comprehension siswa dalam pembelajaran sejarah di Kelas setelah diterapkannya metode kritik video? 4) Bagaimana upaya guna mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran sejarah ketika diterapkannya metode kritik video untuk meningkatkan historical comprehension siswa? Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan desain dari Kemmis dan Taggart dikarenakan pada penelitian ini peneliti ingin meningkatkan kemampuan historical comprehension siswa. Peningkatan kemampuan tersebut diperlukan beberapa kali tindakan yang berulang-ulang. Desain Kemmis dan Taggart ini menggambarkan tindakan-tindakan yang disusun dalam siklus-siklus yang cocok digunakan untuk meningkatkan kemampuan historical comprehension. Tahapan setiap siklusnya berupa perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observe), dan refleksi (reflect). Selama penelitian berlangsung peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan beberapa instrumen yaitu lembar observasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa historical comprehension siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan meskipun terdapat beberapa kendala sehingga terjadi juga penurunan. Peneliti memberikan saran kepada peneliti lain agar memiliki persiapan yang matang dalam menerapkan metode ini, kepada guru agar memperkaya lagi pengetahuan mengenai berbagai metode dan media sehingga pembelajaranpun lebih berkualitas dan bermakna, kepada siswa agar selalu belajar aktif dan mandiri, dan kepada sekolah agar terus mengupayakan peningkatan kualitas pembelajaran.
(5)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This paper entitled "The Use of Critic Video Method to Enhancing Student's Historical Comprehension in a History Subject (A Classroom Action Research of Tenth Grade Students IIS 2 in 1 Senior High School Cimahi)". The problem in this paper concerned about the application of an active learning strategy which was a critic video method. It was selected to increase students' historical comprehension since it was one of historical thinking skills that had to be acquired by the students in learning a history. This issue was motivated by, firstly, the low of the students' ability in understanding the materials they learn; it was characterized by the inability of the students in elaborating the answers verbally using their own words based on their understanding. Secondly, the students were less to utter the questions and the answers when the teacher was explaining or the discussion session was held, therefore, the students seemed passive during a learning process. Thirdly, the students' ability was less to sum up orally the material they had been discussed. So researcher formulated the problems in several questions; 1) How to plan the history learning by applying the critic video method to improve the students' historical comprehension? How does the teacher present the history by utilizing the critic video method to improve the students' historical comprehension? 3) How to enhance the students' historical comprehension in learning the history in the classroom after the critic video method is applied? 4) What efforts to overcome the obstacles which are faced in the history learning when the critic video method is applied to enhance the students' historical comprehension? This paper used an action research which was designed by Kemmis and Taggart since the research would like to improve the ability of the students' historical comprehension. Enhancing the ability required several times repeated measures. Kemmis and Taggart's design described actions that were arranged in cycles and suitable to be used to improve the students' historical comprehension. The steps of each cycle were plan, act, observe, and reflect. During the observation, the researcher utilized some techniques of collection data which were observation, interview, and documentation with some instruments; they were observation paper, interview guidelines, and field notes. Based on the result of the reseach, it showed that the students' historical comprehension increased overall even though the obstacles were exist, so the result decreased as well. The researcher give suggestions to the further researchers so that they have to be well-prepared in applying this method. The researcher also suggests the teacher to add more the knowledge of methods and media, in a result, the learning process can be more qualified and meaningful. For the students, study active and independent and for the school, continue to work on improving the quality of education.
(6)
145
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan yaitu berupa kesimpulan serta memuat saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
Pertama, perencanaan pembelajaran sejarah dengan menerapkan metode kritik video untuk meningkatkan historical comprehension siswa ini secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik, dimulai dari perizinan, mengadakan observasi, dan melakukan wawancara, serta menelaah silabus agar dapat menentukan materi yang cocok untuk diterapkannya metode kritik video. Dilanjutkan dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan mengembangkan perangkat pembelajaran dimulai dari mengembangkan materi, menyusun lembar kerja siswa (LKS), serta mempersiapkan media dan instrumen penelitian. Pada setiap siklusnya terjadi perbedaan pada tahapan perencanaan ini dimana perencanaan yang dilakukan semakin baik dan matang pada setiap siklusnya.
Kedua, pelaksanaan penerapan metode kritik video untuk
meningkatkan historical comprehension siswa ini secara keseluruhan berjalan dengan cukup baik yang dilakukan dalam empat kali tindakan dalam empat siklus. Pelaksanaan diawali dengan mengajak siswa untuk menelaah LKS sehingga siswa memahami soal-soal yang terdapat di dalamnya. Kemudian diputarlah video yang berisi mengenai informasi penting mengenai materi yang akan dibahas, setelahnya siswa diberikan kesempatan untuk bertanya maupun menanggapi video yang telah ditontonnya, dan kemudian siswa mendiskusikan bersama kelompoknya mengenai informasi yang didapat dan mengisi soal-soal pada LKS. Terakhir siswa mendiskusikan hasil diskusi kelompok bersama kelompok lain dalam sebuah forum diskusi kelas yang
(7)
146
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberi nama pojok kritikus. Selama pelaksanaan berlangsung siswa berperan aktif dan mampu menguasai materi dengan cara yang mandiri.
Ketiga, berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, secara keseluruhan historical comprehension siswa berhasil mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode kritik video. Namun jika dilihat berdasarkan observasi siswa pada penerapan metode kritik video ini tidak selalu mengalami peningkatan tetapi juga penurunan. Sedangkan berdasarkan penilaian performance siswa dapat dilihat bahwa historical comprehension siswa menurun dan kemudian terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang membuat penilaian terhadap beberapa indikator menjadi tidak terlalu terlihat.
Akan tetapi jika dilihat dari hasil pengerjaan lembar kerja siswa (LKS), historical comprehension siswa justru selalu mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan maupun penurunan yang terjadi di setiap siklusnya selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terkadang sulit untuk diprediksi. Maka dari itu peningkatan kemampuan historical comprehension siswa tidak dapat dilihat hanya dengan satu penilaian saja, melainkan perlu dilihat secara keseluruhan.
Keempat, pada penerapan metode kritik video untuk meningkatkan historical comprehension siswa ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang menghambat kelancaran jalannya proses penelitian. Terdapat beberapa kendala baik kecil maupun besar namun berhasil diatasi oleh peneliti. Berikut kendala-kendala yang cukup besar yang peneliti hadapi yaitu; kesalahan teknis sehingga peneliti mengalami terlambatan pada siklus pertama; diharuskannya peneliti melakukan pembahasan mengenai materi lain diluar materi yang telah dipersiapkan untuk penelitian; tidak tersedianya screenview yang menyebabkan video kurang jelas secara visual. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut peneliti mengupayakan beberapa solusi yaitu; peneliti berusaha untuk mengecek peralatan yang akan peneliti gunakan dengan sangat cermat sehingga tidak akan terulang lagi hal yang sama; materi tambahan tersebut tetap dibahas oleh peneliti namun tidak terlalu mendalam; peneliti
(8)
147
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggantikan ketidaksediaannya screenview dengan menggunakan karton putih yang ditempelkan pada papan tulis. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut peneliti juga selalu mendiskusikannya dengan kolabolator yang bertindak juga sebagai observer serta dengan guru mitra.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa hal yang dapat dijadikan saran yang baik bagi pihak-pihak terkait dalam penelitian ini seperti siswa, guru, sekolah, maupun peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sejenis. Berikut pemaparannya.
1. Bagi Siswa, melalui penerapan metode kritik video ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik untuk diikuti dan siswa dapat belajar dengan lebih aktif dan mandiri, kemudian memahami materipun menjadi lebih mudah sehingga berdampak pula pada hasil yang baik.
2. Bagi Guru, diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya saat mengajar dengan menerapkan berbagai macam metode, salah satunya metode kritik video yang mempermudah guru dalam memberikan pemahaman (historical comprehension) kepada siswa dalam pembelajaran sejarah, serta memperkaya lagi wawasan mengenai metode-metode dan media-media lain yang akan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa.
3. Bagi Sekolah, dengan hasil penelitian ini diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dalam mendidik siswanya agar tercipta sekolah yang berkualitas, maju dan terus berkembang.
4. Bagi Peneliti lain, penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif sangat memberikan manfaat dan perubahan yang baik dalam iklim pembelajaran sehingga peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang akan melakukan penelitian sejenis.
(9)
148
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Penerapan metode kritik video ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga jika waktu yang tersedia hanya sedikit penerapannya tidak akan maksimal terutama pada saat pojok kritikus diadakan.
6. Video yang digunakan harus menarik dan dapat dipahami agar siswa tidak mengalami kebingungan atau justru lebih banyak mendapatkan informasi dari sumber lain, bukan dari video. Selain itu materi-materi yang membutuhkan penggambaran yang lebih jelas dan konkrit akan lebih baik untuk dibahas dengan menerapkan metode ini.
7. Penerapan metode ini membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung. Maka jika sekolah memiliki peralatan yang dibutuhkan akan sangat memperlancar proses pembelajaran dengan metode ini.
Harapan peneliti adalah selanjutnya metode kritik video ini dapat terus dikembangkan oleh para pendidik Indonesia baik di jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, ataupun perguruan tinggi. Peneliti sangat menganjurkan pembelajaran dengan metode kritik video ini dikarenakan tidak hanya membuat siswa paham mengenai materi, tetapi juga membuat siswa belajar secara aktif dan mandiri dengan cara yang menyenangkan.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti sampaikan mengenai penelitian ini. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat terus dikembangkan sehingga melalui penelitian ini peneliti dapat ikut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
(10)
149
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku
Anitah, S. (2010) Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pressindo. Arikunto, S. (2009) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Djakarta.
Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, O. (1976) Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni Hamalik, O. (2000) Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Hasan, S. H. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Ismaun. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Rineka Cipta. Kochhar, S.K. (2008) Teaching of History. Jakarta: Grasindo
Machmudah, U & Rosyidi, A. W. (2008) Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.
Mulyasa, E. (2009) Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(11)
150
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani
Nash G. B & Crabtree C. (1996) National Standars for History. Los Angeles : National Center for History in the Schools
Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, S. dkk (2008) Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2009) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. (2013). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silberman, M. (2009) Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT Indeks
Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumardi, T. (2013). Penerapan Media Pembelajaran Kartu Permainan Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 14 Bandung) Skripsi, Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sutjipto, B. dan Kustandi C. (2011) Media Pembelajaran. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Undang, G. (2009) Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Sayagatama.
Wena, M. (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksana.
Wibawa, B. & Mukti, F. (1991) Media Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
(12)
151
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wineburg, S. (2006). Berpikir Historis.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Wiriaatmatdja, R. (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumber lainnya
Amaliyanti. (2014). Pemahaman Siswa dalam Proses Belajar. [Online]. Tersedia: http://megasiana.com/pedulipendidikan/pemahaman-siswa-dalam-proses-belajar/ Diakses tanggal 8 Agustus 2014.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) Kurikulum 2013 SMA/MA/SMK/MAK Mata Pelajaran Sejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ma’mur, T. (2008). Makalah Historical Thinking. Bandung, hlm. 1-9. Supardan, D. (2014). Makalah Transisi Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kbk) Menuju Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP). Bandung, hlm. 1-13.
t.n (2013) Pedoman karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
t.n. (tanpa tahun) Introduction to Standards in Historical Thinking. [Online].http://www.nchs.ucla.edu/ history-standards/historical-thinking-standards. Diakses pada 10 September 2014.
t.n. (tanpa tahun) Historical Comprehension. [Online].
http://www.nchs.ucla.edu/history-standards/historical-thinking-standards/2.-historical-comprehension Diakses pada 10 September 2014. t.n (tanpa tahun). Historical Thinking Standards. [Online].
(1)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberi nama pojok kritikus. Selama pelaksanaan berlangsung siswa berperan aktif dan mampu menguasai materi dengan cara yang mandiri.
Ketiga, berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, secara keseluruhan historical comprehension siswa berhasil mengalami peningkatan setelah diterapkannya metode kritik video. Namun jika dilihat berdasarkan observasi siswa pada penerapan metode kritik video ini tidak selalu mengalami peningkatan tetapi juga penurunan. Sedangkan berdasarkan penilaian performance siswa dapat dilihat bahwa historical comprehension siswa menurun dan kemudian terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang membuat penilaian terhadap beberapa indikator menjadi tidak terlalu terlihat.
Akan tetapi jika dilihat dari hasil pengerjaan lembar kerja siswa (LKS), historical comprehension siswa justru selalu mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan maupun penurunan yang terjadi di setiap siklusnya selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terkadang sulit untuk diprediksi. Maka dari itu peningkatan kemampuan historical comprehension siswa tidak dapat dilihat hanya dengan satu penilaian saja, melainkan perlu dilihat secara keseluruhan.
Keempat, pada penerapan metode kritik video untuk meningkatkan historical comprehension siswa ini tidak terlepas dari kendala-kendala yang menghambat kelancaran jalannya proses penelitian. Terdapat beberapa kendala baik kecil maupun besar namun berhasil diatasi oleh peneliti. Berikut kendala-kendala yang cukup besar yang peneliti hadapi yaitu; kesalahan teknis sehingga peneliti mengalami terlambatan pada siklus pertama; diharuskannya peneliti melakukan pembahasan mengenai materi lain diluar materi yang telah dipersiapkan untuk penelitian; tidak tersedianya screenview yang menyebabkan video kurang jelas secara visual. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut peneliti mengupayakan beberapa solusi yaitu; peneliti berusaha untuk mengecek peralatan yang akan peneliti gunakan dengan sangat cermat sehingga tidak akan terulang lagi hal yang sama; materi tambahan tersebut tetap dibahas oleh peneliti namun tidak terlalu mendalam; peneliti
(2)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggantikan ketidaksediaannya screenview dengan menggunakan karton putih yang ditempelkan pada papan tulis. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut peneliti juga selalu mendiskusikannya dengan kolabolator yang bertindak juga sebagai observer serta dengan guru mitra.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan beberapa hal yang dapat dijadikan saran yang baik bagi pihak-pihak terkait dalam penelitian ini seperti siswa, guru, sekolah, maupun peneliti yang ingin melakukan penelitian yang sejenis. Berikut pemaparannya.
1. Bagi Siswa, melalui penerapan metode kritik video ini diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik untuk diikuti dan siswa dapat belajar dengan lebih aktif dan mandiri, kemudian memahami materipun menjadi lebih mudah sehingga berdampak pula pada hasil yang baik.
2. Bagi Guru, diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya saat mengajar dengan menerapkan berbagai macam metode, salah satunya metode kritik video yang mempermudah guru dalam memberikan pemahaman (historical comprehension) kepada siswa dalam pembelajaran sejarah, serta memperkaya lagi wawasan mengenai metode-metode dan media-media lain yang akan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa.
3. Bagi Sekolah, dengan hasil penelitian ini diharapkan sekolah dapat lebih meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dalam mendidik siswanya agar tercipta sekolah yang berkualitas, maju dan terus berkembang.
4. Bagi Peneliti lain, penelitian mengenai penerapan strategi pembelajaran aktif sangat memberikan manfaat dan perubahan yang baik dalam iklim pembelajaran sehingga peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang akan melakukan penelitian sejenis.
(3)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Penerapan metode kritik video ini membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga jika waktu yang tersedia hanya sedikit penerapannya tidak akan maksimal terutama pada saat pojok kritikus diadakan.
6. Video yang digunakan harus menarik dan dapat dipahami agar siswa tidak mengalami kebingungan atau justru lebih banyak mendapatkan informasi dari sumber lain, bukan dari video. Selain itu materi-materi yang membutuhkan penggambaran yang lebih jelas dan konkrit akan lebih baik untuk dibahas dengan menerapkan metode ini.
7. Penerapan metode ini membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung. Maka jika sekolah memiliki peralatan yang dibutuhkan akan sangat memperlancar proses pembelajaran dengan metode ini.
Harapan peneliti adalah selanjutnya metode kritik video ini dapat terus dikembangkan oleh para pendidik Indonesia baik di jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, ataupun perguruan tinggi. Peneliti sangat menganjurkan pembelajaran dengan metode kritik video ini dikarenakan tidak hanya membuat siswa paham mengenai materi, tetapi juga membuat siswa belajar secara aktif dan mandiri dengan cara yang menyenangkan.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti sampaikan mengenai penelitian ini. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan dapat terus dikembangkan sehingga melalui penelitian ini peneliti dapat ikut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
(4)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku
Anitah, S. (2010) Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pressindo. Arikunto, S. (2009) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Djakarta.
Budiningsih, A. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, O. (1976) Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni Hamalik, O. (2000) Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Hasan, S. H. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Ismaun. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Rineka Cipta. Kochhar, S.K. (2008) Teaching of History. Jakarta: Grasindo
Machmudah, U & Rosyidi, A. W. (2008) Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press.
Mulyasa, E. (2009) Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(5)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani
Nash G. B & Crabtree C. (1996) National Standars for History. Los Angeles : National Center for History in the Schools
Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sadiman, S. dkk (2008) Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2009) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. (2013). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silberman, M. (2009) Pembelajaran Aktif 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT Indeks
Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumardi, T. (2013). Penerapan Media Pembelajaran Kartu Permainan Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 14 Bandung) Skripsi, Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sutjipto, B. dan Kustandi C. (2011) Media Pembelajaran. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Undang, G. (2009) Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Sayagatama.
Wena, M. (2009) Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksana.
Wibawa, B. & Mukti, F. (1991) Media Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
(6)
Illa Tilawati, 2015
PENERAPAN METODE KRITIK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HISTORICAL COMPREHENSION SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wineburg, S. (2006). Berpikir Historis.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Wiriaatmatdja, R. (2008) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sumber lainnya
Amaliyanti. (2014). Pemahaman Siswa dalam Proses Belajar. [Online]. Tersedia: http://megasiana.com/pedulipendidikan/pemahaman-siswa-dalam-proses-belajar/ Diakses tanggal 8 Agustus 2014.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) Kurikulum 2013 SMA/MA/SMK/MAK Mata Pelajaran Sejarah Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ma’mur, T. (2008). Makalah Historical Thinking. Bandung, hlm. 1-9. Supardan, D. (2014). Makalah Transisi Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kbk) Menuju Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP). Bandung, hlm. 1-13.
t.n (2013) Pedoman karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
t.n. (tanpa tahun) Introduction to Standards in Historical Thinking. [Online].http://www.nchs.ucla.edu/ history-standards/historical-thinking-standards. Diakses pada 10 September 2014.
t.n. (tanpa tahun) Historical Comprehension. [Online].
http://www.nchs.ucla.edu/history-standards/historical-thinking-standards/2.-historical-comprehension Diakses pada 10 September 2014. t.n (tanpa tahun). Historical Thinking Standards. [Online].