HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT.
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga Konsentrasi Dietetika
Oleh
LISNA NUR AL-FITTRI 0900366
(2)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENIDIDKAN INDONESIA 2014
(3)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT
Oleh
Lisna Nur Al-Fittri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Lisna Nur Al-Fittri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
(4)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LISNA NUR AL-FITTRI 0900366
HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
PEMBIMBING I
Dr. Ellis Endang Nikmawati, M.Si NIP. 19630311 199001 2 001
PEMBIMBING II
Rita Patriasih, S.Pd, M.Si NIP. 19700811 199802 2 002
KETUA JURUSAN PKK
Drs. Hj. Tati Abas, M.Si NIP. 19560201 198403 2 001
(5)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
HASIL BELAJAR PELATIHAN TATA BOGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI DESA CIPEUNDEY BANDUNG BARAT
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya tingkat ekonomi masyarakat, kurangnya keterampilan serta tingkat pengetahuan khususnya di bidang Tata Boga. Mengatasi masalah tersebut, Pemerintah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri menyelenggarakan Pelatihan Tata Boga untuk memperbaiki ekonomi masyarakat. Tujuan diadakannya penelitian ini untuk memperoleh informasi atau gambaran hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha yang diselenggarakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan sampel 40 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditinjau dari kemampuan kognitif, 45% responden termasuk ke dalam kategori baik, 37,5% responden termasuk ke dalam kategori cukup, 17,5% responden termasuk ke dalam kategori kurang. Ditinjau dari kemampuan afektif, 90% responden termasuk ke dalam kategori baik, dan 10% responden termasuk ke dalam kategori cukup. Ditinjau dari kemampuan 92,5% responden termasuk ke dalam kategori baik, dan 7,5% responden termasuk ke dalam kategori cukup baik. Saran bagi panitia penyelenggara Pelatihan Tata Boga agar membuat program pelatihan serupa secara rutin sehingga ilmu yang telah diperoleh dapat terus dikembangkan secara berkesinambungan.
(6)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
STUDY RESULT OF TRAINING CULINARY INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP BANDUNG WEST VILLAGE CIPEUNDEY
This research is motivated by the lack of economic levelsof society economically less, the lack of special skill, and the lack of knowlage particulary in the field of Hospitality Management Overcome these problem, the Goverment through the National Program for Community Empowerment (PNPM) Mandiri Culinary Training held to improve the local economy. The objektive of this study was to obtain information or a desciption of the learning outcomes of the Culinary Training held interest in interpreneurship. The method used in this research is descriptive, with a total sample of 40 people. The result show that in terms of cognitive ability, including the 45% respondents into either category , 37.5% of the responden belong to the category middle, 17.5% respondents belong to the category of less. Judging from affective abilities including the 90% respondents into either category , 10% of the responden belong to the category middle. Judging from psychomotor ability, including the 92,5% respondents into either category , 7,5% of the responden belong to the category middle. Advice for organizers Culinary Training in order to make such training program on a regular basis so that the knowlage which has been gained can be developed continuously. Keywords : Learning Outcomes, Culinary Training, Enterpreneurship Interest
(7)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Metode Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Belajar dan Hasil Belajar ... 8
B. Pendidikan Nonformal ... 11
C. Pelatihan Tata Boga ... 14
D. Minat Berwirausaha ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 26
C. Metode Penelitian ... 27
D. Definisi Operasional ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G. Analisis Data ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan Data dan Hasil Penelitian ... 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 73
B. Saran ... 74
(8)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN ... 78
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Program Pelatihan Tata Boga ... 15
2.2 Pemilihan Bahan Makanan ... 16
2.3 Persiapan Alat ... 19
2.4 Metode Mengolah Makanan ... 20
2.5 Daftar Belanja Macaroni Schotel ... 23
4.1 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menentukan ayam untuk digunakan dalam pembuatan chicken katsu ... 34
4.2 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam memilih ikan yang baik dalam pembuatan steak ikan nila ... 35
4.3 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menentukan alat yang tepat dalam pembuatan senteling ... 36
4.4 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam memilih coklat yang tepat dalam pembuataan coklat rocky road ... 37
4.5 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam memotong ayam dalam pembuataan chicken katsu ... 38
4.6 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menghitung harga jual 39
4.7 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menentukan hasil akhir dalam penyimpanan coklat rocky road ... 39
4.8 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam membuat pudding tiga warna agar hasilnya bagus ... 40
4.9 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menggoreng nugget ikan Nila yang baik untuk dijual ... 41
4.10 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menentukan tepung yang Dihunakan dalam pembuatan chicken katsu ... 42
4.11 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Berupa Kemampuan Kognitif Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat ... 43
4.12 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam sikap memilih telur yang baik ... 44
4.13 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam sikap memilih alat yang dibutuhkan dalam pembuatan coklat rocky road ... 45
4.14 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam sikap mengolah muffin jagung ... 46 4.15 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam sikap memilih tepung yang
(9)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
baik untuk pembuatan bolu trio ... 47 4.16 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menghaluskan singkong
Untuk pembuatan pie singkong ... 48 4.17 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menentukan langkah awal
Mengolah ikan dalam pembuatan abon ika nila ... 49 4.18 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam memilih bahan yang
Dibutuhkan dalam pembuatan macaroni schotel ... 50 4.19 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam mengolah adonan dalam
Pembuatan telur gabus ... 51 4.20 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam memilih bahan yang
Dibutuhkan dalam pembuatan senteling ... 52 4.21 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam sikap memilih dengan teliti
Bahan baku pada coklat rocky road ... 53 4.22 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Peserta Pelatihan Pada
Kemampuan Afektif ... 54 4.23 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam langkah-langkah yang harus Dilakukan sebelum mengolah sayuran dalam pembuatan pie ... 55 4.24 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam mencuci ikan untuk
Pembuatan steak ikan ... 56 4.25 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam cara menggunakan oven
Untuk pembuatan pie singkong ... 57 4.26 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam teknik menggoreng
Chicken katsu yang baik... 58 4.27 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam mengoprasikan mixer pada Saat mengocok adonan ... 59 4.28 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam teknik membuat
senteling ... 60 4.29 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam teknik melelehkan coklat
Yang benar dalam pembuatan coklat rocky road ... 61 4.30 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam cara membuat kulit pie
singkong ... 62 4.31 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam teknik merebus macaroni Dalam pembuatan macaroni schotel ... 63 4.32 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam teknik menghaluskan
Singkong dalam pembuatan adonan senteling ... 64 4.33 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam cara mengukus bolu trio
Agar warnanya tidak tercampur ... 65 4.34 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam cara melumuri telur gabus Dengan larutan gula ... 66 4.35 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam cara menyajikan gurame Asam manis yang sudah jadi ... 67
(10)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.36 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam teknik menggoreng
Telur gabus ... 68
4.37 Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga dalam menyajikan pudding tiga Warna untuk dijual agar konsumen tertarik ... 69
4.38 Hasil Belajar Pelatihan Berupa Kemampuan Psikomotor Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat ... 70
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-kisi Instrument ... 77
2. Angket Penelitian ... 86
3. Materi Pelatihan Tata Boga ... 98
(11)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan majunya suatu bangsa, karena pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah Indonesia menetapkan Sistem Pendidikan Nasional yang dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal, jalur pendidikan nonformal, dan jalur pendidikan informal, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1, yaitu :
1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan nonformal dipandang sebagai proses pendidikan yang tidak terikat oleh waktu, tempat, dan usia sebagai mana yang diungkapkan oleh Sudjana (2004:22) yaitu :
Pendidikan nonformal sebagai kegiatan terorganisasi dan sistematis diluar sistem persekolahan mapan, yang dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan.
Dalam pendidikan nonformal ada dua penekanan dalam upaya mencapai tujuan, yaitu perubahan tingkah laku dan perubahan sosial. Perubahan tingkah laku ditujukan kepada individu-individu anggota masyarakat, yaitu adanya
(12)
2
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perubahan setelah ada intervensi pemberian pngetahuan, keterampilan nilai dan sikap. Perubahan yang akan meningkatkan kualitas kinerja individu dalam mengatasi masalah dan kebutuhan hidupnya atau kesulitan hidupnya. Pendidikan nonformal diarahkan pada penumbuh kembangan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab atau kesejahteraan diri dan masyarakatnya. Penekanan yang kedua adalah perubahan sosial, yaitu perubahan struktur dan peran-peran anggota masyarakat dalam menjalankan fungsi sosialnya. Intervensi pendidikan ditujukan kepada individu dan kelompok-kelompok masyarakat agar terjadi gerakan yang secara sengaja diciptakan agar timbul kesadaran untuk tindakan kolektif sebagai dampak hasil belajarnya untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
Salah satu bentuk pendidikan nonformal adalah pelatihan. Pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pelatihan dan pengembangan bagi sumber daya manusia adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia agar bisa menjadi sumber daya yang berkualitas baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja, serta sikap profesionalisme yang tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan. Pelatihan dilaksanakan lebih mengutamakan praktek dari pada teori sebagai bekal untuk meningkatkan martabat, kesejahteraan, kualitas sumber daya manusia, meningkatkan ekonomi keluarga, serta menumbuhkan minat berwirausaha
Pelatihan yang dilaksanakan di Desa Cipeundey dalam Program Pemerintah yaitu PNPM Mandiri. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan bagian utama dari usaha pemerintah dalam mengatasi kemiskinan. Bentuk pelatihan yang diberikan oleh dosen Program Pendidikan Tata Boga Universitas Pendidikan Indonesia berupa pelatihan tata boga yaitu membuat 14 produk makanan dan 40 orang sebagai peserta pelatihan. Peserta pelatihan adalah perwakilan dari masing-masing RW di Desa Cipeundey.
(13)
3
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada beberapa tokoh masyarakat di Desa Cipeundey, dikemukakan bahwa terselenggaranya pelatihan dalam bidang tata boga ini dilatar belakangi oleh kondisi ekonomi masyarakat kurang, minimnya keterampilan khusus yang dimiliki masyarakat, serta rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat khusunya dalam bidang Tata Boga yang bisa dijadikan bekal untuk berwirausaha. Rata-rata mata pencaharian warga adalah sebagai petani dimana bahan makanan cukup melimpah, namun dengan pemahaman yang terbatas dalam bidang Tata Boga maka pendapatan yang dihasilkan hanya sedikit. Untuk itu diharapkan setelah diadakannya pelatihan dalam bidang Tata Boga ini, peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari atau sebagai bekal dalam minat membuka peluang usaha yang dapat memperbaiki ekonomi keluarga.
Wirausaha yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat serta menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan. Dalam berwirausaha diperlukan minat dan kesungguhan untuk menjalaninya. Tanpa adanya minat sebuah usaha tidak akan berjalan dengan baik.
Minat merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk membuka usaha khususnya pada usaha di bidang Tata Boga. Proses pertumbuhan dan perkembangan minat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kebutuhan, keinginan dan cita-cita, kebudayaan dan lingkungan, kesempatan dan pengalaman. Minat
menurut Slameto (2003:108) “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.”
Uraian latarbelakang di atas mengenai hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha di Cipeundey, menarik untuk diteliti karena pelatihan tersebut merupakan salah satu Program Pemerintah dalam
(14)
4
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberdayakan masyarakat dalam menanggulani masalah ekonomi di wilayahnya masing-masing secara mandiri. Penelitian ini erat kaitannya dengan penulis sebagai mahasiswa Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI yang menjadi seorang akademisi dibidang boga, untuk mengetahui tercapai atau tidak tujuan yang diharapkan oleh penyelenggara PNPM Mandiri serta para Dosen dan sejauh mana pelaksanaan pelatihan tersebut sudah berjalan, sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi, dan pertimbangan bagi Program Pelatihan Tata Boga selanjutnya. Maka, penulis
merasa tertarik dan termotivasi untuk meneliti tentang “Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat Berirausaha Di Cipeundey Bandung Barat” (Penelitian
ini terbatas pada peserta pelatihan di Desa Cipeundey Bandung Barat)
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Penulis memandang perlu adanya perumusan masalah agar dalam penulisan skripsi lebih terarah dan jelas, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002:51)
“Rumusan masalah merupakan langkah dalam menentukan suatu problematik
penelitian dan merupakan bagian pokok dari suatu kegiatan penelitian”.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Hasil Belajar
Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung
Barat?”. Rumusan tersebut merupakan gambaran dari permasalahan yang akan di teliti, oleh karena itu penulis jadikan judul dalam penelitian ini yaitu : “Hasil
Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey
Bandung Barat”. Untuk membatasi terlalu luasnya permasalahan dalam penelitian
(15)
5
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan kognitif meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual
b. Hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan afektif meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual
c. Hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan psikomotor meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual
2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah Deskriptif menurut Sugiyono (2011:56) “Suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pernyataan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri)”. Pelatihan Tata Boga dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarga merupakan kegiatan belajar di jalur pendidikan nonformal. Bagian pokok dari kegiatan ini merupakan pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada peserta pelatihan yang selanjutnya dapat dijadikan bekal dalam merintis usaha.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha di Desa Cipeundey?. Rumusan masalah tersebut penulis jadikan sebagai judul penelitian, yaitu : “Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung
Barat” (Penelitian ini terbatas pada peserta pelatihan di desa Cipeundey Bandung
Barat)
(16)
6
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha yang telah diselenggarakan.
2. Tujuan Khusus :
Tujuan khusus penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang lebih rinci tentang :
a. Hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan kognitif meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual
b. Hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan afektif meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual
c. Hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan psikomotor meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual
D.Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data penelitian adalah metode analisis deskriptif. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui informasi mengenai hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha, sesuai dengan yang dikemukakan oleh
(17)
7
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap
objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi”.
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket (kuesioner) yang dikembangkan berdasarkan studi literatur. Penggunaan angket dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar Pelatihan Tata Boga pada minat berwirausaha di Desa Cipeundey dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada responden.
E.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung, dan khususnya bagi :
1. Secara teoristis dapat dijadikan sumbangan informasi bagi penyelenggara Pelatihan Tata Boga sebagai alat evaluasi dan masukan untuk program pelatihan berikutnya
2. Secara praktis dapat dijadikan sebagai acuan oleh peserta pelatihan dalam memahami dan menerapkan Pelatihan Tata Boga yang telah di laksanakan dan di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini berpedoman pada pedoman penulisan karya ilmiah Universtas Pendidikan Indonesia 2012, yaitu sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan A. Latar Belakang
(18)
8
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian
D. Metode Penelitian
E. Manfaat/Signifikansi Penelitian F. Struktur Organisasi Skripsi
BAB II : Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian BAB III : Metode Penelitian
A. Lokasi dan Sumbjek Populasi/Sampel Penelitian B. Desain Penelitian
C. Metode Penelitian D. Definisi Oprasional E. Instrumen Penelitian
F. Proses Pengembangan Instrumen G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisis Data
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Pengolahan/Analisis Data B. Pembahasan/Analisis Temuan BAB V : Kesimpulan dan Saran
(19)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi
Lokasi penelitian yang diteliti oleh penulis adalah di Desa Cipeundey, tepatnya berada di tempat pelatihan RT 01 RW 02 Desa Cipeundey Kecamatan Cipeundey Bandung Barat. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi penelitian atas dasar permasalahan yang penulis teliti terdapat di lokasi tersebut.
2. Populasi
Populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” seperti yang diungkapkan
Sugiyono (2011:117). Populasi sangat penting digunakan menunjang keberhasilan suatu penelitian. Populasi menurut Arikunto (2010:173) adalah “keseluruhan
subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan yang
telah melaksanakan Program Pelatihan Tata Boga di Desa Cipeundey yang terdiri dari beberapa RW yang keseluruhannya berjumlah sebanyak 40 orang
3. Sampel Penelitian
Sampel dalam pengambilan menggunakan teknik tertentu, sehingga sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penentuan sample yang digunakan sebagai sumber dan harus representatif, artinya semakin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi akan semakin kecil.
(20)
26
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel total sebagaimana
yang dikemukakan oleh Surakhmad (2004:110), bahwa: “Sampel yang sebesar populasi di sebut juga sampel total”. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak
40 peserta pelatihan yang mengikuti Pelatihan Tata Boga di Desa Cipeundey Kecamatan Cipeundey Bandung Barat.
B.DesainPenelitian
Desain penelitian merupakan urutan kerja atau langkah-langkah yang dilakukan selama penelitian dari awal sampai penelitian berakhir. Adapun rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan topik penelitian yaitu mengenai Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Pada Minat Wirausaha di Desa Cipeundey kemudian mengumpulkan data awal yang dibutuhkan seperti menentukan populasi dan sampel penelitian.
2. Penyusunan outline penelitian dengan menggambarkan latar belakang masalah yang diteliti, membuat pembatasan masalah yang dipergunakan untuk
merumuskan masalah yang dijadikan judul penelitian “Hasil Belajar Pelatihan
Tata Boga Pada Minat Wirausaha di Desa Cipeundey”.
3. Penyusunan BAB I mengenai latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan struktur organisasi skripsi.
4. Penyusunan BAB II mengenai kajian pustaka. 5. Penyusunan BAB III tentang metodologi penelitian.
6. Penyusunan kisi-kisi penelitian untuk memudahkan dalam penyusunan instrumen penelitian
7. Penyusunan instrumen penelitian yaitu dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data.
(21)
27
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden dan menginventaris jawaban dari angket yang sudah disebar.
10.Mentabulasi data yang diperoleh dari instrument penelitian.
11.Membuat penafsiran, pembahasan hasil penelitian, kemudian menarik kesimpulan hasil penelitian.
12.Pembuatan rekomendasi penelitian ditunjukan kepada yang berkepentingan atau yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini.
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini pada dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Tahapan Persiapan
Persiapan penelitian yaitu dengan membuat rancangan penelitian yang berfungsi sebagai kerangka awal dalam penelitian, sehingga penelitian yang akan dilakukan terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Langkah – langkah yang dilakukan dal tahap persiapan yaitu :
a. Pengamatan lapangan untuk menentukan permasalahan yang akan diambil b. Pemilihan masalah dan perumusan masalah
c. Penyusunan outline penelitian
d. Proses bimbingan penyusunan BAB I, BAB II, BAB III e. Penyusunan kisi – kisi instrumen tes
f. Pelaksanaan seminar I
2. Tahapan Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian yaitu proses pengambilan dan pengolahan data. Langkah - langkah yang dilakukan adalah
a. Pelaksanaan tes untuk peserta Pelatihan Tata Boga di Desa Cipeundey b. Pemeriksaan hasil tes sesuai kunci jawaban
(22)
28
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Penyusunan laporan hasil pengolahan data
e. Pembuatan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi f. Pelaksanaan seminar II
3. Tahapan Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan penelitian yaitu proses penyusunan hasil dari penelitian ke dalam bentuk yang lebih tersusun rapi dan dapat dimengerti oleh pembaca. Laporan penelitian berisi tentang seluruh kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan beserta hasil penelitian tersebut. Draft skripsi yang telah disetujui dijadikan sebagai bahan untuk ujian sidang.
C.Metode Penelitian
Penggunaan metode yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti akan membuahkan hasil penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (1985:120), bahwa:
Metode penelitian deskriptif dipergunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.
Ciri-ciri metode deskriptif yang dikemukakan oleh Surakhmad (2004:140)
yaitu “Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang,
yang sifatnya aktual dan Data yang aktual dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisa, sehingga metode ini disebut juga metode analitik”.
Kesimpulan dari penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran dari segala aspek fenomena sosial tertentu yang relevan dengan penelitian yang ingin dicapai, maka dengan dipilihnya metode ini supaya diperoleh gambaran
(23)
29
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jelas yang pada akhirnya tujuan penelitian dapat tercapai, yaitu mengenai gejala-gejala yang terjadi pada saat sekarang dan merangsang dimasa yang akan datang.
Metode deskriptif seperti yang telah dikemukakan di atas, penulis gunakan
dalam mengumpulkan data mengenai “Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Pada
Minat Wirausaha di Desa Cipeundey Bandung Barat” (Penelitian ini terbatas pada
peserta pelatihan di Desa Cipundey Kecamatan Cipeundey Bandung Barat).
D.Definisi Operasional
Definisi operasional ini dikemukakan dalam upaya menghindari terjadinya salah pengertian antara pembaca dengan penulis pada istilah-istilah yang terdapat
pada judul skripsi “Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Pada Minat Wirausaha Di
Desa Cipeundey.”
Definisi operasional membantu peneliti kearah mantapnya kerangka acuan di dalam mendekati masalah yang akan ditelitinya, maka definisi operasional dirumuskan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga a. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku sebagai akibat dari proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat diukur melalui kegiatan penilaian. Penilaian dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan instruksional tercapai atau sejauh mana materi yang diberikan dapat dikuasai peserta didik.
(24)
30
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pelatihan Tata Boga adalah kegiatan membuat produk dari tahap pemilihan bahan, persiapan, mengolah, membuat kemasan sampai menentukan harga pokok dan harga jual. Jadi Pelatihan Tata Boga merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan di bidang mengolah makanan yang telah dilaksanakan di Desa Cipeundey
2. Minat Wirausaha
Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahuidan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut. Minat merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk berwirausaha di bidang Tata Boga. Tanpa minat sebuah usaha tidak dapat berjalan dengan baik.
Wirausaha yaitu orang yang memiliki kemampuan melihat serta menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan. Jadi minat wirausaha adalah keinginan untuk membuat peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan dan kesuksesan yang lebih besar
E.Instrumen Penelitian
Sugiyono (2010: 148) menjelaskan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian”. Instrumen harus mengukur/menilai secara objektif, ini berarti bahwa nilai atau informasi yang diberikan individu tidak dipengaruhi oleh orang yang menilai atau fakta lain yang tidak berkepentingan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket.
Kuesioner atau angket menurut Arikunto (2006:151) “Angket adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket yang
(25)
31
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipergunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dengan kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah disediakan, sehingga peserta pelatihan dapat memilih alternatif jawabannya. Selanjutnya angket pilihan ganda merupakan bentuk angket yang dipilih oleh penulis dengan mempertimbangkan bahwa angket ini cukup efektif digunakan dalam penelitian. Angket yang dibuat oleh peneliti bertujuan memperoleh informasi berkenaan dengan kegiatan penelitian yang sedang dilakukan mengenai hasil belajar Pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha di Desa Cipeundey.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langka yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Sugiyono (2011:193)
mengemukakan bahwa “Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data
hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan
data”.
Pengumpulan data dilakukan oleh penulis melalui 2 tahapan yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan peneliti mempersiapkan kelengkapan angket yang akan disebar. Butir soal yang terdapat dalam angket harus diperiksa kelengkapannya agar data yang diperoleh lengkap sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Proses pelaksanaan penelitian ini melalui beberapa tahapan, diantaranya : a. Melakukan observasi ke lokasi penelitian yaitu
(26)
32
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Penyebaran instrumen penelitian berupa angket kepada responden yaitu peserta pelatihan di Desa Cipeundey
d. Pengumpulan kembali instrumen yang telah diisi oleh responden harus sesuai dengan sampel, memeriksa kelengkapan jawaban serta kebenaran cara pengisian instrument.
e. Tabulasi data
Tabulasi data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi jawaban responden.
G.Analisis Data
Terdapat beberapa tahapan dalam pengolahan data yang dilakukan oleh penulis, diantaranya adalah pengolahan data dilakukan terhadap jawaban responden melalui penyebaran angket yang terdiri dari :
1. Menentukan presentase data
Persentase data digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban dalam kuesioner yang dihitung dalam jumlah persentase, karena jawaban pada setiap kuesioner berbeda. Penulis menggunakan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (2011:129), rumus untuk menghitung persentase frekuensi jawaban responden yaitu :
keterangan :
P = Persentasi (jumlah persentasi yang dicari) = Frekuensi jawaban responden
= Jumlah responden 100 % = bilangan tetap
Selanjutnya untuk mengetahui persentase tingkat hasil belajar responden, penulis menggunakan pendapat yang dikemukakan oleh Ali (1985 : 184), bahwa rumus untuk menghitung persentasi adalah :
(27)
33
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana :
% = Persentasi
n = Nilai yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai 100 = Bilangan tetap 2. Penafsiran Data
Pengolahan data untuk menentukan tingkat hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha di Desa Cipeundey Bandung Barat pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
a. Pada aspek kognitif untuk mengukur tingkat hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha di Desa Cipeundey Bandung Barat menggunakan tes. Apabila responden menjawab pertanyaan dengan benar maka akan mendapatkan skor 1, namun apabila pertanyaan yang dijawab responden salah akan mendapatkan skor 0. Jumlah soal aspek kognitif sebanyak 10 pertanyaan. b. Pada aspek afektif untuk mengukur tingkat hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha di Desa Cipeundey Bandung Barat dengan pertanyaan yang jawabannya mengandung skor bertingkat. Untuk jawaban paling benar maka mendapat skor 5, sedangkan untuk jawaban yang kurang tepat mendapat skor 1. Jumlah soal aspek afektif sebanyak 10 pertanyaan. c. Pada aspek psikomotor untuk mengukur tingkat hasil belajar pelatihan Tata
Boga terhadap minat berwirausaha di Desa Cipeundey Bandung Barat dengan pertanyaan yang jawabannya mengandung skor bertingkat. Untuk jawaban paling benar maka mendapat skor 5, sedangkan untuk jawaban yang kurang tepa mendapat skor 1. Jumlah soal aspek psikomotor sebanyak 15 pertanyaan.
(28)
34
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori yang dikemukakan dijadikan rujukan oleh penulis dengan bahasa penafsiran menurut Khomsan (2000:35) yaitu sebagai berikut :
Baik = 80 % - 100 %
Sedang = 79 % - 60 %
(29)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian tentang ”Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha di Desa Cipeundey Bandung Barat”
A.Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan pada identifikasi masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan kognitif (pengetahuan) meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual yaitu 45% responden termasuk ke dalam kategori baik, 37,5% responden termasuk ke dalam kategori cukup, 17,5% responden termasuk ke dalam kategori kurang, dengan rata-rata nilai keseluruhan skor pengetahuan 7,5 (stdv ±1,4). Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar peserta pelatihan mengetahui dengan benar mengenai materi yang diberikan oleh instruktur dan masih ada sebagian kecil peserta pelatihan yang tidak mengetahui mengenai materi yang diberikan oleh instruktur yang dapat berpengaruh kurang baik terhadap minat berwirausaha pada peserta pelatihan.
Hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kermampuan afektif (sikap) meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual yaitu 90% responden termasuk ke dalam kategori baik, dan 10% responden termasuk ke dalam kategori cukup, dengan rata-rata nilai keseluruhan
(30)
74
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skor sikap 8,9 (stdv ± 3,6). Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar peserta pelatihan dapat menentukan sikap yang benar terhadap materi yang telah diberikan instruktur dan sebagian kecil peserta pelatihan menetukan sikap yang kurang tepat terhadap materi yang telah diberikan instruktur
Hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan psikomotor (keterampilan) meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual yaitu 92,5% responden termasuk ke dalam kategori baik, dan 7,5% responden termasuk ke dalam kategori cukup baik, dengan rata-rata nilai keseluruhan skor keterampilan 9,2 (stdv ± 4,9). Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar peserta pelatihan telah memiliki keterampilan terhadap materi yang telah diberikan instruktur dan hanya sebagian kecil peserta pelatihan yang kurang memiliki keterampilan, sehingga kemungkinan besar peserta pelatihan kurang dapat mewujudkan minat berwirausahanya.
B.Saran
Saran disusun berdasarkan kesimpulan penelitian. Penulis mencoba mengajukan saran yang ditujukan kepada pihak penyelenggara Pelatihan Tata Boga Di Desa Cipeundey Bandung Barat, yaitu dengan cara membuat program pelatihan serupa secara rutin sehingga ilmu yang telah diperoleh dapat terus dikembangkan terus dikembangan secara berkesinambungan. Selain itu pihak penyelenggara pelatihan dapat lebih mengarahkan peserta pelatihan saat pelatihan berlangsung sampai pelatihan selesai. Dengan adanya proses pembinaan dan mentoring yang berkelanjutan ini diharapkan tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai, sehingga pelatihan Tata Boga dapat menarik minat peserta pelatihan untuk berwirausaha
(31)
75
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
(32)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung : Angkasa
Alma, B. (2008). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta
Aunurrahman (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Arikunto, S. (2002). Belajar dan Segala Aspeknya. Jakarta : Gramedia
__________ (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Fadiati, A. (2011). Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Harefa, A. (2001). Pembelajaran Wirausaha Mandiri. Jakarta : Kompas Media. Maisah. (2013). Manajemen Pendidikan. Jakarta : Referensi
Marzuki, Saleh. (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung : Rosda
Poerwadarminta, W.J.S (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Tarsito Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.
Slameto. (2010). Balajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta.
__________ (2006). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
__________(2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rodakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
(33)
76
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Surakhmad, Winarno. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode dan teknik). Bandung : Tarsito
Syamsuddin, MA. (2003). Psikologi Pendidkan . Bandung : Rosdakarya
Yani, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana Media
Sumber Lain:
Titin Rustini (2009). Manfaat Hasil Belajar Mikrobiologi, Sanitasi Dan Hygiene Dalam Pelaksanaan Praktikum Pengawetan Makanan. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan
Ira Sondari (2009). Pendapat Ibu Rumah Tangga Miskin Tentang Pelatihan Tata Boga Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan
(1)
34
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kategori yang dikemukakan dijadikan rujukan oleh penulis dengan bahasa penafsiran menurut Khomsan (2000:35) yaitu sebagai berikut :
Baik = 80 % - 100 %
Sedang = 79 % - 60 %
(2)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian tentang ”Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap
Minat Berwirausaha di Desa Cipeundey Bandung Barat”
A.Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan pada identifikasi masalah, tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan kognitif (pengetahuan) meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual yaitu 45% responden termasuk ke dalam kategori baik, 37,5% responden termasuk ke dalam kategori cukup, 17,5% responden termasuk ke dalam kategori kurang, dengan rata-rata nilai keseluruhan skor pengetahuan 7,5 (stdv ±1,4). Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar peserta pelatihan mengetahui dengan benar mengenai materi yang diberikan oleh instruktur dan masih ada sebagian kecil peserta pelatihan yang tidak mengetahui mengenai materi yang diberikan oleh instruktur yang dapat berpengaruh kurang baik terhadap minat berwirausaha pada peserta pelatihan.
Hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kermampuan afektif (sikap) meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual yaitu 90% responden termasuk ke dalam kategori baik, dan 10% responden termasuk ke dalam kategori cukup, dengan rata-rata nilai keseluruhan
(3)
74
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skor sikap 8,9 (stdv ± 3,6). Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar peserta pelatihan dapat menentukan sikap yang benar terhadap materi yang telah diberikan instruktur dan sebagian kecil peserta pelatihan menetukan sikap yang kurang tepat terhadap materi yang telah diberikan instruktur
Hasil belajar pelatihan Tata Boga terhadap minat berwirausaha mengacu pada kemampuan psikomotor (keterampilan) meliputi pemilihan bahan makanan, persiapan alat, pengolahan bahan makanan, pengemasan produk, serta menentukan harga pokok dan harga jual yaitu 92,5% responden termasuk ke dalam kategori baik, dan 7,5% responden termasuk ke dalam kategori cukup baik, dengan rata-rata nilai keseluruhan skor keterampilan 9,2 (stdv ± 4,9). Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar peserta pelatihan telah memiliki keterampilan terhadap materi yang telah diberikan instruktur dan hanya sebagian kecil peserta pelatihan yang kurang memiliki keterampilan, sehingga kemungkinan besar peserta pelatihan kurang dapat mewujudkan minat berwirausahanya.
B.Saran
Saran disusun berdasarkan kesimpulan penelitian. Penulis mencoba mengajukan saran yang ditujukan kepada pihak penyelenggara Pelatihan Tata Boga Di Desa Cipeundey Bandung Barat, yaitu dengan cara membuat program pelatihan serupa secara rutin sehingga ilmu yang telah diperoleh dapat terus dikembangkan terus dikembangan secara berkesinambungan. Selain itu pihak penyelenggara pelatihan dapat lebih mengarahkan peserta pelatihan saat pelatihan berlangsung sampai pelatihan selesai. Dengan adanya proses pembinaan dan mentoring yang berkelanjutan ini diharapkan tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai, sehingga pelatihan Tata Boga dapat menarik minat peserta pelatihan untuk berwirausaha
(4)
75
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
(5)
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung : Angkasa
Alma, B. (2008). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta
Aunurrahman (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Arikunto, S. (2002). Belajar dan Segala Aspeknya. Jakarta : Gramedia
__________ (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Fadiati, A. (2011). Mengelola Usaha Jasa Boga yang Sukses. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Harefa, A. (2001). Pembelajaran Wirausaha Mandiri. Jakarta : Kompas Media. Maisah. (2013). Manajemen Pendidikan. Jakarta : Referensi
Marzuki, Saleh. (2010). Pendidikan Nonformal. Bandung : Rosda
Poerwadarminta, W.J.S (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Tarsito Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito.
Slameto. (2010). Balajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta.
__________ (2006). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
__________(2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rodakarya
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta
(6)
76
Lisna Nur Al-Fittri, 2014
Hasil Belajar Pelatihan Tata Boga Terhadap Minat Berwirausaha Di Desa Cipeundey Bandung Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Surakhmad, Winarno. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode dan teknik). Bandung : Tarsito
Syamsuddin, MA. (2003). Psikologi Pendidkan . Bandung : Rosdakarya
Yani, M. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Mitra Wacana Media
Sumber Lain:
Titin Rustini (2009). Manfaat Hasil Belajar Mikrobiologi, Sanitasi Dan Hygiene Dalam Pelaksanaan Praktikum Pengawetan Makanan. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan
Ira Sondari (2009). Pendapat Ibu Rumah Tangga Miskin Tentang Pelatihan Tata Boga Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Keluarga. Skripsi pada FPTK UPI Bandung: tidak diterbitkan