ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHIDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI.

(1)

PRA RENCANA PABRIK

ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHIDRINE

DENGAN PROSES DEHIDRASI

Oleh

ARSETYA BAMBANG A 0531010055

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JATIM

SURABAYA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PABRIK ACRYLONITRILE

DARI ETHYLENE CYANOHIDRINE

DENGAN PROSES DEHIDRASI

Oleh :

ARSETYA BAMBANG ADRIANSYAH 0531010055

Disetujui untuk diajukan dalam ujian lisan

Dosen Pembimbing

Ir. DYAH SUCI PERWITASARI, MT NIP. 19661130 199103 2 001


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Acrylonitrile dari Ethylene Cyanohidrine dengan Proses Dehidrasi”, dimana Tugas Akhir ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan kesarjanaan di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.

Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik Acrylonitrile dari Ethylene Cyanohidrine dengan Proses Dehidrasi” ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya Tugas Akhir ini kepada:

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT

Selaku Dekan FTI UPN “Veteran” Jawa Timur 2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT

Selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, FTI,UPN “Veteran” Jawa Timur. 3. Bapak Ir. Novel Karaman, MT

Selaku Dosen Pembimbing.


(4)

iii

5. Seluruh Civitas Akademik Jurusan Teknik Kimia , FTI , UPN “Veteran” Jawa Timur.

6. Kedua orangtua kami yang selalu mendoakan kami.

7. Semua pihak yang telah membantu , memberikan bantuan, saran serta dorongan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Kami menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun kami harapkan dalam sempurnanya tugas akhir ini.

Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga Tugas Akhir yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Kimia.

Surabaya , Juni 2011 Penyusun,


(5)

INTISARI

Perencanaan pabrik Acrylonitrile ini diharapkan dapat berproduksi dengan kapasitas 10.000 ton / tahun. Pabrik beroperasi secara continuous selama 330 hari dalam setahun.

Acrylonit rile t ermasuk salah sat u golongan organic t erut ama unt uk bahan baku pembuat an Nit rile Rubber. Pada t ahun 1950 hampir semua Acrylonit rile yang diproduksi dijadikan Acrylic Fiber.

Nitrile Rubber ini mempunyai banyak sifat penting dalam perkembangannya, termasuk tahan terhadap bahan kimia, minyak, pelarut, panas, goresan, sifat – sifat dielektrikdan fleksibelitas temperature yang rendah. Penggunaan Nitrile Rubber ini antara lain adalah sebagai karet yang tahan terhadap minyak, bahan pelapis tangki, lem atau perekat, penutup pelindung, insulasi listrik, dan lain –lain. Secara singkat, uraian proses dari pabrik Acrylonitrile sebagai berikut :

Ethylene cyanohidrine diuraikan secara perlahan – lahan menjadi Acrylonitrile dan air. Ethylene cyanohidrine dimurniakan oleh vacuum destilasi dengan bantuan katalis dehidrasiseparti active alumina. Reaksi ini dijalankan pada tekanan atmosfer atau dibawahnya. Pada fase uap diantarasuhu 250 – 300 oC atau dalam fase liquid. Produk dari reaksi ini dikondensasi dan dimasukkan ke decanter dimana air akan dipisahkan dan dibuang. Crude Acrylonitrile akan masuk ke kolom frksinasi, dimana hasil dari atas kolom yang mempunyai titik didih rendah dikembalikan ke ethylene cyanohidrine lagi. Produk bawah mengandung kotoran – kotoran dengan titik didih tinggi dan diasanya dibuang. Dari bagian tengah kolom dihasilkan Acrylonitrile dengan kemurnian 99 % dan dikirim kebagian penyimpanan.


(6)

v

Pendirian pabrik berlokasi di PIER, Pasuruan dengan ketentuan : 1. Perencanaan Operasi : 24 jam/hari

330 hari per tahun 2. Kapasitas Produksi : 10000 ton per tahun

3. Bahan Baku : Ethylene Cyanohidrine

4. Konsumsi utilitas :

• Air

• Steam

• Bahan bakar

• Dowtherm A

• Listrik

5. Bentuk Perusahaan : Perseroan terbatas 6. Struktu Organisasi : Garis dan Staff 7. Jumlah Tenaga kerja : 232 orang

8. Umur Pabrik : 10 tahun

9. Masa Konstruksi : 2 tahun

10. Lokasi Pabrik : PIER, Pasuruan

11. Analisa Ekonomi • Pembiayaan

Modal Tetap (FCI) = Rp. 175.757.132.541,-

Modal Kerja (WCI) = Rp. 79.438.665.455,-

Modal Total (TCI) = Rp. 255.195.797.995,-

• Penerimaan

Hasil penjualan = Rp. 410.000.000.000,-

• Rehabilitasi Perusahaan

Investasi pada akhir masa konstruksi = Rp.304.423.067.429,- Laju pengembalian Modal (ROE) = 28,29 % per tahun Waktu pengembalian Modal (POT) = 4,43 tahun

Break Event Point (BEP) = 36 %


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel VII.1. Instrumentasi pada Pabrik ………... VII - 5 Tabel VII.2. Jenis Dan Jumlah Fire – Extinguisher ………. VII - 7

Tabel VIII.2.1. Baku mutu air baku harian ……….………… VIII-7

Tabel VIII.2.3. Karakteristik Air boiler dan Air pendingin ………… VIII-9 Tabel VIII.4.1. Kebutuhan Listrik Untuk Peralatan Proses Dan Utilitas

……….……….……….…… VIII-60

Tabel VIII.4.2. Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan Ruang Pabrik

Dan Daerah Proses ……….………. VIII-62

Tabel IX.1. Pembagian Luas Pabrik ……….……… IX - 8

Tabel X.1. Jadwal Kerja Karyawan Proses ……….…… X - 11 Tabel X.2. Perincian Jumlah Tenaga Kerja ……….…… X - 13 Tabel XI.4.A. Hubungan kapasitas produksi dan biaya produksi … XI - 8 Tabel XI.4.B. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal sendiri

……….……….……….…… XI - 9

Tabel XI.4.C. Hubungan antara tahun konstruksi dengan modal pinjaman

……….……….……….……… XI - 9

Tabel XI.4.D. Tabel Cash Flow ……….……….…… XI - 10

Tabel XI.4.E. Pay Out Periode ……….……….…… XI - 14


(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar IX.1 Lay Out Pabrik ……….……….………… IX - 9 Gambar IX.2 Peta Lokasi Pabrik ……….……….……… IX - 10 Gambar IX.3 Lay Out Peralatan Pabrik ……….………. IX - 10 Gambar X.1 Struktur Organisasi Perusahaan ……….………… X - 14

Gambar XI.1 Grafik BEP ……….……….……… XI - 17


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……….……….………. i

KATA PENGANTAR ……….……….………. ii

INTISARI ……….……….……….……… iv

DAFTAR TABEL ……….……….……….…… vi

DAFTAR GAMBAR ……….……….……… vii

DAFTAR ISI ……….……….……….………… viii

BAB I PENDAHULUAN ……….……….……… I – 1

BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES ……….…… II – 1

BAB III NERACA MASSA ……….……….……. III – 1

BAB IV NERACA PANAS ……….……….…….. IV – 1

BAB V SPESIFIKASI ALAT ……….……… V – 1

BAB VI PERENCANAAN ALAT UTAMA ……….. VI – 1

BAB VII INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA …. VII – 1

BAB VIII UTILITAS ……….……….……… VIII – 1

BAB IX LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ……….. IX – 1

BAB X ORGANISASI PERUSAHAAN ……….………… X – 1 BAB XI ANALISA EKONOMI ……….……….….. XI – 1 BAB XII DISKUSI DAN KESIMPULAN ………. XII – 1


(10)

BAB I PENDAHULUAN

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE FENGAN PROSES DEHIDRASI

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Sejarah Acrylonitrile

Acrylonitrile (Vinyl Cianide), CH2 = CHCN adalahsu8atu liquida yang tak berwarna dengan bau yang sedikit tajam (pedas), acrylonitrile ini diketemukan padatahun1983 oleh seorang ahli kimia berkebangsaan Prancis yaitu CH. Moureau dengan cara dehidrasi dari Acrylamide atau Ethylene Cyanohidrine dengan fosfor Pentaoksida.

HOCH2CH2CH atau CH2 = CHCONH2 CH2CHCN + H2O

Senyawa Acrylonitrile yang sangat berguna ini hamper tidak pernah dikenal sampai sesaat sebelum perangdunia kedua ketika bangsa jerman mulai mengembangkan kopolimer dari Acrylonitrile ini dengan butadiene untuk dijadikan karet yang tahan terhadap minyak. Acrylonitrile di produksi di AmerikaSerikat mulai tahun 1940, dan beberapa tahun kemudian dikembangkan dengan cepat selama perang berlangsung, terutama sekali untuk Nitrile rubber, yang digunakan untuk pelapis yang dapat berfungsi sebagai seal atau penahan pada tangki bahan bakar pesawat terbang.Sejak saatitu penggunaan Acrylonitrile mulai berkembang secara luas, terutama sekali untuk synthetic fiber, plastic modifikasi natural fiber, hidrolisis polimer menjadi poly elektrotyles dan sebagai bahan kimia lanjutan.

Sejak tahun 1950, hamper seluruh Acrylonitrile yang diproduksi dibuat Acrylic Fiber. Produk yang dipergunakan saat ini mempunyai kemurnian yang sangat tinggi, kotoran – kotoran yang selain air hanya dalam beberapa bagian per juta, sedangkan adanya beberapa persen air sangat diperlukian untuk memperbaiki kestabilan dari produk yang dihasilkan.

I.2 Perkembangan Acrylonitrile

Perkembangan pasar Acrylonitrile didunia pada tahun 1994 sebesar 1,9 juta ton dan meningkat pada tahun 2001 sebesar 2,2 juta ton per tahun. Pengeksport terbesar berasal dari USA, Denmark, dan Prancis. Sedangkan pengimport terbesar berasal dari Jerman, Taiwan, UK, Belgia, dan Jepang. (www.mindbrand.com)

Chemical market report di USA pada tanggal 19 Agustus 2002 melaporkan kapasitas pabrik Acrylonitrile di USA :


(11)

BAB I PENDAHULUAN I- 2

Produsen Juta pound / tahun

BP Chemicals, Greenlake, Texas 1000

BP Chemicals, Lima, Ohio 410

Cytec Industries, Avandle, LA 475

Du Port, Beamount, Texas 400

Solutia, Alvin, Texas 1100

Stering Chemicals, Texas City, Texas 750

TOTAL 4135

Atau kalau di konversikan ke kilogram adalah sebesar 2067500 ton / tahun. Permintaan eksport Acrylonitrile di USA :

Tahun Milliar Pound

1996 1717

1997 1712

1998 1648

1999 1649

2000 1690

2001 1168

(www.findarticles.com)

Di Indonesia sebagian besar kebutuhan Acrylonitrile di import dari beberapa Negara antara lain Jepang, Republik Korea, Singapura, Belanda, Jerman, Belgia, Luxemburg, Norwegia, Spanyol, Hongkong, Taiwan, USA, UK, Italia, Prancis, Malaysia, Austria. Data export dan import Indonesia ditunjukkan pada table berikut :

Tahun Import (Kg) Export (Kg)

2004 10420707 866

2005 7060166 3108

2006 7808004 -

2007 8315807 -


(12)

BAB I PENDAHULUAN I- 3

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

I.3 Proses Pembuatan Acrylonitrile

Adapun beberapa macam cara untuk membuat Acrylonitrile, yaitu :

1. Reaksi antara Acetylene dan hydrogen Cyanide dengan katalisator Cuprous Chloride

CH = CH + HCN CH2 = CH – CN

Hasil mentah banyak mengandung hasil ikatan seperti : Acetaldehide, Vinyl Acetylene, Methyl Vynil Keton, 1 – Cyani Butana, dan Lactonotrile. Kerugian dari proses adalah harga bahan baku yang relative mahal dan diperlukan regenerasi katalis. 2. Oksidasi katalitik campuran antara Propylene dan Ammonia dengan katalis udara

pada fase uap yang dikenal dengan nama Ammoksidasi

CH2 = CH – CH3 + NH3 + 1 ½ O2 CH2 = CHCN + H2O

Proses ini hanya bias diperoleh Acrylonitrile 70 % dengan hasil seperti : Hydrogen Cyanide, Acetonitrile, dan Carbon Oxide.

3. Dehidrasi Ethylene cyanohidrine dengan katalisator alumina.

HOCH2CH2CN CH2 +CHCN + H2O

Pada proses ini diperoleh kemurnian Acrylonitrile kurang lebih 90 % berat. Sebagian besar terdiri dari Acrylonitrile dan air dengan sedikit zat ikutan. Reaksi bias dijalankan dalam fase cair atau gas pada tekanan atmosfer dan suhu 250o – 350oC.

I.4 Penggunaan Acrylonitrile

Acrylonitrile termasuk salah satu golongan organic terutama untuk bahan baku pembuatan Nitrile Rubber. Pada tahun 1950 hampir semua Acrylonitrile yang diproduksi dijadikan Acrylic Fiber.

Nitrile Rubber ini mempunyai banyak sifat penting dalam perkembangannya, termasuk tahan terhadap bahan kimia, minyak, pelarut, panas, goresan, sifat – sifat dielektrikdan fleksibelitas temperature yang rendah. Penggunaan Nitrile Rubber ini antara lain adalah sebagai karet yang tahan terhadap minyak, bahan pelapis tangki, lem atau perekat, penutup pelindung, insulasi listrik, dan lain –lain.


(13)

BAB I PENDAHULUAN I- 4

I.5 Sifat – sifat fisika dan kimia Acrylonitrile

1. Sifat fisika Acrylonitrile

• Bentuk = liquida, tidak berwarna

• Bau = sedikit tajam

• Rumus molekul = 53,06

• Tekanan kritis = 34,9 atm

• Volume kritis = 246oC

• Spesifik gravity = 0,806

• Densitas, 20oC = 0,8060g/ml

• Densitas 25oC = 0,8004g/ml

• Koonstanta dielektrik(33,5 megacycles) = 38

• Explosive limits(by volume mairat 25oC) = 3,05 – 17,0 % ± 0,5 %

• Titik beku = - 83,55 ±005oC

• Titik didih = 77,3oC

• Temperature pembakaran = 481oC

• Refraction molar (D line) = 15,67

• Refractive index N = - 1,3888

• Surface tension (24oC) = 27,3 dyne/cm

• Berat jenis uap = 1,83 (udara = 1)

• Tekanan uap

mmHg oC

50 8,7

100 23,6

250 45,5

500 64,7


(14)

BAB I PENDAHULUAN I- 5

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

• Azeotropes

Bp, oC Acrylonitrile, wt %

Benzene 73,3 47

Carbon tetrachloride 66,2 21

Methanol 61,4 39

Isoprophyl Alcohol 71,7 56

Air 71 88

• Kelarutan Acrylonitrile

t, oC Mass fraction, %

Acrylonitrile in water Water in Acrylonitrile

0 7,15 2,1

10 7,17 2,55

20 7,30 3,08

30 7,51 3,82

40 7,9 4,85

50 8,41 6,15

60 9,1 7,65

70 9,9 9,21

80 11,1 10,95

2. Sifat kimia Acrylonitrile


(15)

BAB I PENDAHULUAN I- 6

• Acrylonitrile larut dalam pelarut - pelarut organictermasuk aceton, benzene, carbon tetrachloride, ether, ethyl acetat, methanol, petroleum toluene, xylem, dan beberapa kerosene.

• Acrylonitrile ini beracun bagi pernafasan dan kulit.

• Mudah terbakar, batas peledakan di udara 3 - 17 %.

I.6 Bahan baku

1. Ethylene cyanohidrine

Ethylene cyanohidrine pertama kali dibuat paa tahun 1978 oleh erlemeyer yaitu dengan memanaskan campuran ethylene oxide (C2H4O) dan cyanide (HCN) pada suhu 50 – 60 oC, reaksinya adalah :

CH2 – CH2 + HCN HOCH2CH2CN

O

Reaksi tersebut dioperasikan dengan menggunakan katalisator alkaline. Ethylene Cyanohidrine dapat juga dibuat dari Ethylene Chlorohidrine dan sidium cyanide. Ethylene cyanohidrine dapat dikonsumsi secara besar – besaran sebagai zat antara pembuatan acrylonitrile dan ester asam acrylat.

2. Sifat fisike Ethylene cyanohidrine

o Bentuk = Liquida, kekuning - kuningan

o Rumus molekul = HOCH2CH2CN

o Berat molekul = 71

o Titik didih = 227 – 228 oC

o Titik nyala = -46 oC

o Spesifik gravity = 1,04


(16)

BAB I PENDAHULUAN I- 7

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

o Tekanan uap, 25 oC = 0,08 mmHg

117oC = 20 mmHg

3. Sifat kimia Ethylene cyanohidrine.

• Larut dalam air, aceton,metal etil keton, etanol, chloroform, dan dietil eter.

• Tidak larut dalam benzene, carbon tetrachloride dan naptha.

• Mudah terbakar.

4. Sifat fisika bahan pembantu (alumina / katalisator)

• Bentuk = Bola tidak berwarna

• Rumus molekul = Al2O3

• Berat molekul = 101,96

• Berat jenis = 60 lb / ft3

• Titik lebur = 1649 oC

• Ukuran (diameter) = 3 – 8 mm


(17)

BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES

BAB II

SELEKSI DAN URAIAN PROSES

II.1 SELEKSI PROSES

Dalam pembuatan Acrylonitrile mempunyai 3 macam proses pembuatan :

1. Proses sohio

Proses ini didasarkan pada oksidasi propylene dan ammonia dengan katalis udara pada fase uapyang dikenal dengan nama ammoksidasi. Reaksinya mengikuti persamaan sebagai berikut :dengan perbandingan tertentu dimasukkan ke dalam fluidized bed reaktor. Kondisi operasi bervariasi dari tekanan 20 -200 kPa, dan suhu 400 – 500 oC. Effluent dari reaktor didinginkan dan dibersihkan dengan air dalam absorber, yang mengandung nitrogen dikeluarkan. Larutan encer Acrylonitrile dan produk samping dimasukkan ke dalam kolom recovery dimana crude Acrylonitrile, juga mengandung hydrogen cyanide dikeluarkan melalui bagian atas. Air dan Acrylonitrile dikeluarkan lewat bawah kolom. Crude Acrylonitrile pertama – tama dimasukkan kolom bagian atas dimana hydrogen Cyanide dikeluarkan dilewatkan kolom produk untuk mendapatkan Acrylonitrile yang lebih murni.


(18)

BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II- 2

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Acrylonitriledapat dihasilkan dari reaksi acethylene dan hydrogen cyanide dengan memakai katalis, baik pada kondisi fase liquid maupun fase gas. Reaksinya adalahg sebagai berikut :

CH CH + HCN CH2 = CH – CN

Pada kondisi liquid, acethylene dan hydrogen cyanide dengan perbandingan tertentu dimasukkan ke dalam reactor yang telah berisi larutan katalis. Reaksi ini biasanya berjalan dalam suhu 80 -90 oC. Acrylonitrile yang diperoleh kemudian di destilasi, selanjutnya dimurnikan dan dikeringkan dengan cara destialsi azeotrop.

Pada fase uap, acethylene dan hydrogen cyanide dengan perbandingan sama direaksikan pada suhu 40 -60 oC dengan katalis alkali dan alkali tanah. Metal seperti hydroxide, carbonate, cyanide pada penahan yang cocok ( biasanya charcoal ) dan biasa juga fixed atau fluidized bed. Deoxygenasi dari charcoal yang digunakan dalam persiapan katalis tampaknya sangat penting untuk menyatakan umur dan aktifasi katalis.

3. Proses dehidrasi dari ethylene cyanohidrine

Ethylene cyanohdrine adalah bahan baku yang pertama kali dipakai dalam memproduksi Acrylonitrile.pada saat sekarang ini, dalam bentukmurni ethylene cyanohidrine


(19)

BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II- 3

adalah berupa liquida tidak berwarna dengan titik didih 227 -228 oC dan dihasilkan dari reaksi ethylene oxide dengan hydrogen cyanide.

Ethylene cyanohidrine diuraikan secara perlahan – lahan menjadi Acrylonitrile dan air. Ethylene cyanohidrine dimurniakan oleh vacuum destilasi dengan bantuan katalis dehidrasiseparti active alumina. Reaksi ini dijalankan pada tekanan atmosfer atau dibawahnya. Pada fase uap diantarasuhu 250 – 300 oC atau dalam fase liquid. Produk dari reaksi ini dikondensasi dan dimasukkan ke decanter dimana air akan dipisahkan dan dibuang. Crude Acrylonitrile akan masuk ke kolom frksinasi, dimana hasil dari atas kolom yang mempunyai titik didih rendah dikembalikan ke ethylene cyanohidrine lagi. Produk bawah mengandung kotoran – kotoran dengan titik didih tinggi dan diasanya dibuang. Dari bagian tengah kolom dihasilkan Acrylonitrile dengan kemurnian 99 % dan dikirim kebagian penyimpanan. (Keyes)

Reaksinya adalah sebagai berikut :

HOCH2CH2CN CH2 = CHCN + H2O

Dari ketiga macam proses yang telah diuraikan diatas maka dipilih salah satu untuk membuat Acrylonitrile yaitu proses dehidrasidari ethylene cyanohidrine.

Pemilihan proses ini dengan pertimbangan sebagai berikut:

Investasi dan biaya produksi yang lebih murah dibandingkan kedua proses yang lain diatas, hal ini disebabkan oleh :

o Bahan baku yang digunakan hanya satu macam saja, sedangkan proses yang lainnya

lebih dari satu macam bahan baku.

o Proses produksinya lebih pendek.

o Dapat menggunakan satu buah reactor saja.

II.2 Uraian proses

Pembuatan Acrylonitrile denagan menggunakan proses dehidrasi dari ethylene cyanohidrine dibagi menjadi tiga tahap yaitu :


(20)

BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II- 4

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Pada tahap ini, athylene cyanohidrine sebagai feed dalam bentuk cair dan mempunyai kemurnia 99 % ( dengan C2H6O2, HCN, H2O sebagai impiurities). Feed ethylene cyanohidrine dari tangki penyimpanan (F – 111) dan dari recycle dipompa (L – 334) menuju vaporizer(V – 110) untuk diuapkan, liquida yang tidak teruapkan dalam vaporizer selanjutnya keluar bersama denagn vapor yang terbentuk dan keduanya dipisahkan dengan menggunakan bantuan drum vaporizer (F – 113), liquida dikembalikan lagi ke dalam vaporizer untuk diuapkan kembali, sedang vapor dinaikkan tekananhingga 2 atm dan kemudian dipanaskan dengan melewatkan superheater (E – 115) hingga suhu mencapai 250 oC kemudian ethylenecyanohidrine (gas) menuju reaktor (R – 115).

2.Tahap reaksi

Ethylene cyanohidrine dalam fase gas pada suhu 250 oCyang keluar dari superheaterselanjutnya dialirkan ke dalam reaktor, di dalam reaktor ethylene cyanohidrine akan mengalami reaksi dehidrasi menjadi Acrylonitrile dan air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

HOCH2CH2CN CH2 = CHCN + H2O

Reaksi yang terjadi adalah endothermic sehingga membutuhkan panas untuk menjaga agarsuhu di dalam reactor konstan. Sebagai pemanas dipaki saturated steam yang masuk pada suhu270 oC. Hasil reaksi yang berupa Acrylonitrile, air dan impurities lainnya dikondensasi sekaligus didinginkan sampai mencapai suhu kamar di dalam kondensor subcooler (E – 212) sampai suhu kamar, akan tetapi terlebih dahulu kelebihan panas yang dibawa oleh gas – gas keluar dari reactor (panas superheater) harus dihilangkan / atau diturunkan hingga mencapaisuhu dewpoint dari gas – gas keluar reactor yaitu dengan melewatkan ke dalam desuperheated (E – 211).

3.Tahap pemurnian hasil

Produk yang keluar dari kondensor subcooler dialirkan dalam decanter (H – 310) untuk dipisahkan air dan komponen impurities. Acrylonitrile yang berada di bagian bawah decanter masih mengandung sedikit air, ethylene cyanohidrine, sehingga perlu pemurnian lebih lanjut dalam kolom destilasi ( D – 310), sedang pada bagian atas komponen impurities terikut semuanya beserta air ditampung dalam tangki penampung (F – 312), sedang lapisan bawah juga dutampung dalam tangki penampung (F – 311).


(21)

BAB II SELEKSI DAN URAIAN PROSES II- 5

Dari tangki penampung (F – 311) Acrylonitrile yang masih mengandung airdan ethylene cyanohidrine dipompa (L – 313) menuju heater destilasi (E – 321)untuk dipanaskan sampai suhu didihnya 84,64 oC, kemuian masuk ke kolom destilasi. Produk atas kolom destilasi dikondensasi dalam total kondensor (E – 322), lalu ditampung sementara dalam akumulator (F323). Dari akumulator produk dipompa (L – 324) sebagian dimasukkan kembali ke puncak kolom destilasi sebagai refluks,sebagian lagi dialirkan menuju cooler (E – 325). Dari cooler selanjutnya ditampung dalam tangki penampung produk Acrylonitrile (F – 326).

Produk bawah kolom destilasi dimasukkan ke reboiler (E – 327). Uap yang keluar dari reboiler dimasukkan lagi ke dalam kolom destilasi, sedangkan sebagian lagi yang berupa liquida dengan bantuan pompa (L – 331) dialirkan menuju evaporator (V – 330). Liquida yang keluar dari evaporatordi bagian bawah dialirkan kembali ke vaporizersebagia recycle ethylene cyanohidrineyang tidak terkonversi di dalam reaktor.


(22)

BAB III NERACA M ASSA

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE FENGAN PROSES DEHIDRASI

BAB III

NERACA MASSA

kapasitas produksi = 10000 ton / tahun

Operasi = 330 hari / tahun

Basis Perhitungan = 1 jam operasi

Produksi Acrylonitrile = 1262,6263 kg/jam

Berat Molekul Senyawa :

Ethylene Cyanohydrine / C3H5NO = 71,08

Ethylene Glycol / C2H6O2 = 62,07

Hydrogen Cyanide / HCN = 27,03

Air / H2O = 18,02

Acrylonitrile / C3H3N = 53,06

Etylene Cyanohydrine yang digunakan sebagai bahan baku mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

Kemurnian = 99,15%

Impurities yang terkandung dalam ethylene cyanohydrine :

Ethylene Glycol / C2H6O2 = 0,20%

Air / H2O = 0,50%

HCN / HCN = 0,15%

Total Persentase = 100,00%


(23)

BAB III NERACA M ASSA III- 2

1. Vaporizer

Neraca Massa Vaporizer

masuk keluar

Vapor Keluar Vaporizer

C3H5NO = 1.390,9933 kg C3H5NO = 1.362,5250 kg

C2H6O2 = 2,8058 kg C2H6O2 = 2,7770 kg HCN = 2,1044 kg HCN = 2,0996 kg H2O = 7,0146 kg H2O = 7,0084 kg

sub total = 1.374,4101 kg

Liquid tak teruapkan di vaporizer

C3H5NO = 28,4683 kg

C2H6O2 = 0,0288 kg

HCN = 0,0047 kg H2O = 0,0062 kg

sub total = 28,5080 kg

TOTAL = 1.402,9181 kg TOTAL = 1.402,9181 kg 2. Reaktor

Neraca massa di reaktor

masuk keluar

C3H5NO = 1.362,5250 kg C3H5NO = 136,2525 kg

C2H6O2 = 2,7770 kg C2H6O2 = 2,7770 kg

HCN = 2,0996 kg HCN = 2,0996 kg

H2O = 7,0084 kg H2O = 286,8014 kg

C3H3N = 946,4795 kg

TOTAL = 1.374,4101 kg TOTAL = 1.374,4101 kg

3. Desuperheater

komponen Pisaturated fraksi mol (Zi) Ki Xi = Zi/Ki

C3H5NO 0,0714 0,0536 0,0705 0,7600

C2H6O2 0,1409 0,0012 0,1391 0,0090

HCN 22,244 0,0022 21,9535 0,0001

H2O 3,7686 0,4447 3,7193 0,1196

C3H3N 3,7437 0,4984 3,6947 0,1349

Total 1,0000 1,0235

desuperheated harus dapat menurunkan suhu dari = 250 °C menjadi = 141,451 °C


(24)

BAB III NERACA M ASSA III- 3

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

4. kondensor subcooler

Neraca massa di kondensor subcooler

masuk keluar

C3H5NO = 136,2525 kg C3H5NO = 136,2525 kg

C2H6O2 = 2,7770 kg C2H6O2 = 2,7770 kg

HCN = 2,0996 kg HCN = 2,0996 kg

H2O = 286,8014 kg H2O = 286,8014 kg

C3H3N = 946,4795 kg C3H3N = 946,4795 kg

TOTAL = 1.374,4101 kg TOTAL = 1.374,4101 kg 5. Decanter

neraca massa di decanter

MASUK KELUAR

C3H5NO = 136,2525 kg aliran bawah

C2H6O2 = 2,7770 kg C3H5NO = 106,5041 kg

HCN = 2,0996 kg H2O = 38,0786 kg

H2O = 286,8014 kg C3H3N = 925,9366 kg

C3H3N = 946,4795 kg sub total = 1.070,5193 kg

aliran atas

C3H5NO = 29,7484 kg C2H6O2 = 2,7770 kg

HCN = 2,0996 kg

H2O = 248,7228 kg

C3H3N = 20,5429 kg

sub total = 303,8908 kg

TOTAL = 1.374,4101 kg TOTAL = 1.374,4101 kg 6. Distilasi

neraca massa di menara distilasi

MASUK KELUAR

bagian atas (distilat)

C3H5NO = 106,5041 kg H2O = 0,0952 kg

H2O = 38,0786 kg C3H3N = 925,8618 kg

C3H3N = 925,9366 kg sub total = 925,9570 kg

bagian bawah (bottom)

C3H5NO = 106,5041 kg

H2O = 37,9834 kg

C3H3N = 0,0748 kg

sub total = 144,5623 kg

TOTAL = 1.070,5193 kg TOTAL = 1.070,5193 kg


(25)

BAB III NERACA M ASSA III- 4

7. Evaporator

neraca massa di evaporator

MASUK KELUAR

bagian atas

C3H5NO = 106,5041 kg H2O = 37,4482 kg

H2O = 37,9834 kg C3H3N = 0,0748 kg

C3H3N = 0,0748 kg sub total = 37,5230 kg

bagian bawah

C3H5NO = 106,5041 kg

H2O = 0,5352 kg

sub total = 107,0393 kg


(26)

BAB IV NERACA PANAS

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE FENGAN PROSES DEHIDRASI APPENDIX B

NERACA PANAS

Berat M olekul Senyaw a :

Et hylene Cyanohydrine / C3H5NO = 71.08

Et hylene Glycol / C2H6O2 = 62.07

Hydrogen Cyanide / HCN = 27.03

Air / H2O = 18.02

Acrylonit rile / C3H3N = 53.06

1. Vaporizer

Neraca Panas Vaporizer

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QF = Fi x HF 303.15 K komponen QN = Ni x HN 493.735 K

C3H5NO 15331.5290 C3H5NO 1645288.156

C2H6O2 8.2785 C2H6O2 3177.5378

HCN 36.9664 HCN 3306.3892

H2O 527.9142 H2O 27670.6484

Q steam 3012641.1520 Q loss 82515.4658

Sub total 3028545.8401 Q condensat 1279824.4720

Panas di dalam vaporizer

komponen QL = Li x HL 303.15 K

C3H5NO 13009.8496

C2H6O2 6.8058

HCN 3.0821

H2O 8.9848

Sub total 13028.7223

Total 3041782.6692 Total 3041782.6692


(27)

BAB IV NERACA PANAS IV- 2

2. Kompressor

Neraca Panas di kompresor

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QN = Ni x komponen QN = Ni x HN 500.1287K

C3H5NO 1645288.1560 C3H5NO 1651231.1650

C2H6O2 3177.5378 C2H6O2 3187.6094

HCN 3306.3892 HCN 3316.9738

H2O 27670.6484 H2O 27748.1350

ΔH compressor 6041.1518

Total 1685483.8832 Total 1685483.8832

3. Superheater

Neraca panas di superheat er

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QN = Ni x HN 500.1287K komponen QG = Gi x HG 523.15 K

C3H5NO 1651231.1650 C3H5NO 1674319.6797

C2H6O2 3187.6094 C2H6O2 3227.6584

HCN 3316.9738 HCN 3357.6972

H2O 27748.1350 H2O 28039.6961

Q St eam 42827.9999 Q Loss 1173.0424

Q Condensat 18194.1093

Total 1728311.8831 Total 1728311.8831

4. Reaktor

Neraca Panas di reakt or

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QG = Gi x HG 523.15 K komponen QP = Pi x HP 523.15 K

C3H5NO 1572883.8682 C3H5NO 1572883.8682

C2H6O2 3175.8185 C2H6O2 3175.8185

HCN 3110.3151 HCN 3110.3151

H2O 25221.0812 H2O 25221.0812

ΔHR 523.15 K 2594372.7972 H2O produk 1006949.5596

Q St eam 57644424.6658 C3H3N 33164594.7222

Q Loss 1578858.5742

Q Condensat 24488394.6070


(28)

BAB IV NERACA PANAS IV- 3

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

5. Desuperheater

Neraca Panas di desuperheat er

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QP = Pi x HP 523.15 K komponen QA = Ai x HA 414.601 K

C3H5NO 1572883.8682 C3H5NO 1492453.8110

C2H6O2 3175.8185 C2H6O2 3070.8859

HCN 3110.3151 HCN 2955.3890

H2O 1032170.6408 H2O 977937.0019

C3H3N 33164594.7222 C3H3N 33168196.2480

QD in 24748.5828 QD out 156070.6118

Total 35800683.9476 Total 35800683.9476

6. Kondensor subcooler

Neraca Panas di kondensor subcooler

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QA = Ai x HA 414.601 K komponen Qz = Zi x Hz 303.15 K

C3H5NO 1492453.8110 C3H5NO 193988.9612

C2H6O2 3070.8859 C2H6O2 457.4676

HCN 2955.3890 HCN -87.5328

H2O 977937.0019 H2O -419075.9407

C3H3N 33168196.2480 C3H3N 32545596.2729

QW in 5472307.0241 QW out 8796041.1317

Total 41.116.920.3599 Total 41.116.920.3599

7. Heater

Neraca Panas Heat er

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QM = M i x HM 303.15 K komponen QJ = Ji x HJ 357.790 K

C3H5NO 1173.8886 C3H5NO 14394.9276

H2O 2865.5311 H2O 29051.2830

C3H3N 7355.0427 C3H3N 91623.5417

Q st eam 225857.7930 Sub Total 135069.7522

komponen QU = Ui x HU 357.790 K

C3H5NO 0.0000

H2O 0.0000

C3H3N 47.8681

Sub Total 47.8681

Q condensat e 95948.4771


(29)

BAB IV NERACA PANAS IV- 4

Q loss 6186.158

Total 237.252.2554 Total 237.252.2554

8. Distilasi

Neraca Panas di Kondensor Dist ilasi

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QV = Vi x HV 352.8681 K komponen QL = Li x HL 318.15 K

C3H5NO 0.0000 C3H5NO 0.0000

H2O 297.0837 H2O 0.1198

C3H3N 606175.8632 C3H3N 422.7385

Q air pendingin 940754.9169 Sub Total 422.8582

komponen QD = Di x HD 318.15 K

C3H5NO 0.0000

H2O 9.8157

C3H3N 34650.6943

Sub Total 34660.5101

Q air pendingin 1512144.4954

Total 1547227.8637 Total 1547227.8637

Neraca Panas t ot al di rangkaian dist ilasi

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QJ = Ji x HJ 357.790 K (kJ) komponen QD = Di x HD 318.15 K (kJ)

C3H5NO 14394.9276 C3H5NO 0.0000

H2O 29051.2830 H2O 9.8157

C3H3N 91623.5417 C3H3N 34650.6943

Sub Total 135069.7522 Sub Total 135069.7522

komponen QU = Ui x HU 357.790 K (kJ) komponen QB = Bi x HB 386.770 K

(kJ)

C3H5NO 0.0000 C3H5NO 21750.8667

H2O 0.0000 H2O 39521.5261

C3H3N 47.8681 C3H3N 11.2105

Sub Total 47.8681 Sub Total 61283.6033

Q air pendingin 940754.9169 Q air pendingin 1512144.4954

Q st eam 971565.4636 Q condensat e 412738.5883

Q loss 26610.8036


(30)

BAB IV NERACA PANAS IV- 5

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

9. Cooler

Neraca Panas di Cooler

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QD = Di x HD 318.15 K komponen QY = Yi x HY 303.15 K

C3H5NO 0.0000 C3H5NO 0

H2O 9.8157 H2O -13.4513

C3H3N 34650.6943 C3H3N 13027.0960

QW in 2281596.7517 QW out 2303243.6170

Total 2316257.2617 Total 2316257.2617

10. Evaporator

Neraca Panas Evaporat or

Panas M asuk Panas Keluar

komponen QB = Bi x HB 386.770 K (kJ) komponen QK = Ki x HK 404.635 K (kJ)

C3H5NO 21750.8667 H2O 135770.7733

H2O 39521.5261 C3H3N 52.612

C3H3N 11.2105 Sub Total 135823.3853

Q st eam 201904.9954 komponen QR’ = Ri’ x

(kJ)

C3H5NO 36029.5014

H2O 32.7167

Sub Total 36062.2181

Q condensat e 85772.8953

Q loss 5530.1000

Total 263188.5987 Total 263188.5987

11 Kondensor

Neraca Panas di Cooler

Panas M asuk Panas Keluar

Komponen QK = Ki x HK 404.635 K (kJ) komponen QK’ = Ki x HK 318.15 K

H2O 135770.7733 H2O 40582.9146

C3H3N 52.612 C3H3N 9.341

QW in 9924857.1127 QW out 354535.4760

Total 10060680.4980 Total 10060680.4980


(31)

BAB V SPESIFIKASI ALAT

BAB V

SPESIFIKASI ALAT

1. Tangki Penampung C3H5NO (F-111)

Fungsi = Untuk menampung bahan baku Ethylene

Cyanohidrine (C3H5NO)

Type = Silinder tegak dengan tutup atas elliptical dan tutup

bawah berbentuk plat datar

Kapasitas = 15145,4929 ft3

Inside Diameter = 25,2388 ft

Tebal Shell (Ts) = 7/16 in

Tebal tutup (Th) = 7/16 in

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah tangki = 8 buah

Volume tiap tangki = 18931,8662 ft3

2. Pompa (L-112)

Fungsi = Mengalirkan bahan baku dari tangki penampung ke

vaporizer

Type = Pompa Centrifugal

Kapasitas = 2850,831 Kg/jam

Power = 0,7 Hp

Effisiensi Pompa = 19 %

Effisiensi Motor = 80 %

Bahan = Carbon Steel


(32)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 2

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

3. Vaporizer (V-110)

Fungsi = Mengubah fase Ethylene Cyanohidrine dari fase

liquid menjadi fase gas

Proses = Vaporizer with natural circulation

Type = 1 – 2 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 13 ¼ in

Baffle, B = 2,65 in

Passes, n = 2

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 90 buah

Pitch = 1 in2

4. Drum Vaporizer (F-113)

Fungsi = Untuk memisahkan gas / vapor yang terbentuk

dengan liquid yang tidak teruapkan di vaporizer

Type = Silinder tegak dengan tutup atas dan tutup bawah

berbentuk elliptical

Kapasitas = 6284,9427 lb / jam

Inside Diameter = 2,0660 ft

Tebal Shell (Ts) = 3/16 in

Tebal tutup (Th) = 3/16 in

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah = 1 buah

5. Kompressor (G-114)

Fungsi = Untuk menaikkan tekanan sebelum masuk reaktor

Type = rotary sliding vane

Kapasitas = 955,4689 cuft / menit

Tenaga = 50 Hp

Jumlah = 1 buah


(33)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 3

6. Superheater (E-115)

Fungsi = Menaikkan suhu vapor dari 220,585 oC menjadi 250

o C

Type = 1 – 2 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 8 in

Baffle, B = 1,6 in

Passes, n = 2

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 26 buah

Pitch = 1 in2

7. Reaktor (R-210)

Dapat dilihat di bab VI, perancangan alat utama

8. Desuperheater (E-211)

Fungsi = Menurunkan suhu vapor dari 250 oC menjadi

141,451 oC

Type = 2 – 4 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 8 in

Baffle, B = 1,6 in

Passes, n = 4

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 20 buah


(34)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 4

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

9. Kondensor Subcooler (E-212)

Fungsi = Mengubah fase gas yang keluar dari reactor menjadi

fase liquid sekaligus mendinginkan sampai suhu kamar 30 oC

Proses = Horizontal Condenser Subcooler

Type = 1 – 2 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 19 ¼ in

Baffle, B = 3,85 in

Passes, n = 6

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 192 buah

Pitch = 1 in2

10. Pompa (L-213)

Fungsi = Mengalirkan bahan dari condenser subcooler menuju

ke dacanter

Type = Pompa Centrifugal

Kapasitas = 2800,352 Kg/jam

Power = 1,5 Hp

Effisiensi Pompa = 19 %

Effisiensi Motor = 80 %

Bahan = Carbon Steel

Jumlah = 1 buah

11. Decanter (H-310)

Fungsi = Untuk memisahkan dua lapisan yang immiscible

yaitu lapisan bawah yang terdiri dari komponen (C3H5NO, H2O, C3H3N) dan lapisan atas yang terdiri dari komponen (C3H5NO, C3H6O2,HCN, H2O, C3H3N)

Type = Continous gravity decanter

Kapasitas = 611,6976 lb / jam


(35)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 5

Inside Diameter = 8,0386 ft

Tebal Shell (Ts) = 1/4 in

Tebal tutup (Th) = 1/4 in

Panjang kaki = 15,2577 ft

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah = 1 buah

12. Tangki penampung lapisan bawah (F-311)

Fungsi = Untuk menampung lapisan bawah yang keluar dari

decanter

Type = Silinder tegak denga tutup atas elliptical dan tutup

bawah berbentuk plat datar

Kapasitas = 10075,3134 lb / jam

Inside Diameter = 22,0323 ft

Tebal Shell (Ts) = 3/8 in

Tebal tutup (Th) = 3/8 in

Tinggi tangki = 36,6730 ft

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah = 3 buah

13. Tangki Penampung lapisan atas (F-312)

Fungsi = Untuk menampung lapisan atas yang keluar dari

decanter

Type = Silinder tegak denga tutup atas elliptical dan tutup

bawah berbentuk plat datar

Kapasitas = 10315,5000 lb / jam

Inside Diameter = 22,2060 ft

Tebal Shell (Ts) = 3/8 in

Tebal tutup (Th) = 3/8 in

Tinggi tangki = 39,0222 ft

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah = 3 buah

14. Pompa (L-313)


(36)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 6

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Type = Pompa Centrifugal

Kapasitas = 2102,260 Kg/jam

Power = 0,5 Hp

Effisiensi Pompa = 19 %

Effisiensi Motor = 80 %

Bahan = Carbon Steel

Jumlah = 1 buah

15. Heater (E-321)

Fungsi = Menaikkan suhu liquid dari 30 oC sampai 85 oC

Type = 2 – 4 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 8 in

Baffle, B = 1,6 in

Passes, n = 4

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 20 buah

Pitch = 1 in2

16. Kolom Distilasi (D-320)

Fungsi = untuk memurnikan C3H3N dari C3H5NO

dan H2O berdasarkan perbedaan titik didih

Type = sieve tray

Jenis tray = Cross Flow

Diameter kolom (D) = 3 ft

Jarak antar tray (T) = 14 in

Panjang Wier (lw) = 21,6 in

Tinggi Wier (hw) = 2 in (tek.operasi 1 atm)

Luas untuk lubang perforasi (Aa) = 4,405 ft

Diameter lobang (do) = 1/8 in

Luas total lubang (Ao), pd (n = 2,5) = 2/3 ft2

Tebal tray (t) = 5/16 in

Luas Downcomer (Ad) = 0,5298 ft2


(37)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 7

Lebar downcomer (Wd) = 4,2` in

Lebar Downcomer clearance (Adc) = 0.2625 ft 2

17. Total Kondensor (E-322)

Fungsi = Mengkondensasi uap / gases (C3H3N) yang keluar

pada bagian atas menara distilasi

Type = 1 – 2 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 25 in

Baffle, B = 5 in

Passes, n = 4

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 370 buah

Pitch = 1 in2

18. Akumulator (F-323)

Fungsi = Untuk menyimpan sementara produk atas dari

distilasi

Type = Tangki horizontal dengan kedua tutupnya elliptical

Kapasitas = 8,3338 lb / jam

Inside Diameter = 1,9199 ft

Tebal Shell (Ts) = 3/16 in

Tebal tutup (Th) = 3/16 in

Tinggi tangki = 2,8799 ft

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah = 1 buah

19. Pompa (L-324)

Fungsi = Memompa produk atas kolom distilasi dari

akumulator menuju kolom distilasi sebagai reflux dan menuju cooler


(38)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 8

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Power = 2,5 Hp

Effisiensi Pompa = 19 %

Effisiensi Motor = 80 %

Bahan = Carbon Steel

Jumlah = 1 buah

20. Cooler (E-325)

Fungsi = Menurunkan suhu liquid yang keluar dari akumulator

hingga mencapai suhu kamar

Type = 1 – 2 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 10 in

Baffle, B = 2 in

Passes, n = 4

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 40 buah

Pitch = 1 in2

21. Tangki penampung produk C3H3N (F-326)

Fungsi = Untuk menampung produk C3H3N / Acrylonitrile

Type = Silinder tegak dengan tutup atas elliptical dan tutup

bawah berbentuk plat datar

Kapasitas = 11204,5765 ft3

Inside Diameter = 22,8265 ft

Tebal Shell (Ts) = 3/8 in

Tebal tutup (Th) = 3/8 in

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah tangki = 5 buah

Volume tiap tangki = 14005,7207 ft3

22. Parsial Reboiler (E-327)

Fungsi = Untuk Mendidihkan kembali liquid di bagian bawah

kolom distilasi


(39)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 9

Type = 1 – 2 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 8 in

Baffle, B = 1,6 in

Passes, n = 4

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 16 ft

Jumlah pipa,Nt = 20 buah

Pitch = 1 in2

23. Pompa (L-331)

Fungsi = Mengalirkan bahan dari reboiler menuju ke

evaporator

Type = Pompa Centrifugal

Kapasitas = 283,891 Kg/jam

Power = 0,1 Hp

Effisiensi Pompa = 19 %

Effisiensi Motor = 80 %

Bahan = Carbon Steel

Jumlah = 1 buah

24. Evaporator (V-330)

Fungsi = Untuk menguapkan H2O yang terkandung dilarutan

ethylene cyanohidrine

Type = Pompa Centrifugal

Kapasitas = 1668,0396 cuft/jam

Diameter = 3,1189 ft

Tinggi = 14,53 ft

Bahan = Carbon Steel SA – 283 grade C

Jumlah = 1 buah

25. Kondensor (E-332)


(40)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 10

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Type = 1 – 2 Exchanger

Shell ID :

ID Shell = 13 1/4 in

Baffle, B = 2,65 in

Passes, n = 2

Tube side :

OD pipa = ¾ in

BWG = 16

Panjang Pipa, L = 12 ft

Jumlah pipa,Nt = 90 buah

Pitch = 1 in2

26. Tangki penampung kondensat (F-333)

Fungsi = Untuk menampung kondensat dari kondensor

Type = Silinder tegak dengan tutup atas elliptical dan tutup

bawah berbentuk plat datar

Kapasitas = 529,4216 ft3

Inside Diameter = 8,2523 ft

Tebal Shell (Ts) = 3/16 in

Tebal tutup (Th) = 3/16 in

Tinggi Tangki = 14,0103 ft

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah tangki = 1 buah

Volume tiap tangki = 661,7770 ft3

27. Tangki Penampung C3H5NO (F-334)

Fungsi = untuk menampung C3H5NO sisa produksi

Type = Silinder tegak dengan tutup atas elliptical dan tutup

bawah berbentuk plat datar

Kapasitas = 22,3666 ft3

Inside Diameter = 2,8741 ft

Tebal Shell (Ts) = 3/16 in

Tebal tutup (Th) = 3/16 in

Tinggi Tangki = 5,0093 ft

Bahan = Carbon Steel SA – 285 grade C

Jumlah tangki = 1 buah


(41)

BAB V SPESIFIKASI ALAT V- 11


(42)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE FENGAN PROSES DEHIDRASI BAB VI

PERANCANGAN ALAT UTAM A

VI. A. Ket erangan Alat

Nama Alat : M ain Reakt or

Kode Alat : R – 210

Fungsi : Unt uk proses dehidrasi Et hylene Cyanohidrine unt uk menghasilkan Acrylonit rile dan air

Type : Silinder t egak dengan t ut up at as dan baw ah berbent uk dished head dilengkapi dengan t ube dan dist ribut or

Bahan Konst ruksi : Carbon St eel, SA – 283 Grade C

Dasar Pemilihan : mempermudah mempert ahankan keadaan yang st eady st at e Rat e Bahan : 2800,3516 Kg = 6173,6551 lb / jam

Kondisi operasi : Suhu Operasi = 250 – 300 °C (Kirk Ot hmer)

Tekanan Operasi = 29,4 psi (Kirk Ot hmer)

Proses Operasi : Cont inuous dengan w akt u reaksi 4,3 det ik


(43)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 2

VI. B. Prinsip Kerja

Berdasarkan pert imbangan at as fase zat yang bereaksi, pemakaian bahan dan kapasit as produksi, maka reakt or dapat dibedakan jenisnya yait u Reakt or Berpengaduk (M ixed Flow ) dan Reakt or Pipa Alir (Plug Flow ). Pada reakt or ini, et hylene cyanohidrine merupakan fase gas, maka dapat dipilih jenis react or pipa alir (Plug Flow ) unt uk memudahkan dan mempercepat kont ak reaksi. Disamping efisiensi kont ak, dit injau dari aliran fluida yang masuk react or t idak mengalami pencampuran, akan t et api langsung bereaksi, t anpa ada kesempat an unt uk t erkont aminasi dengan bahan – bahan yang lain.

React or pipa alir (plug flow ) ini berupa silinder t egak dengan t ut up at as dan baw ah berbent uk st andar dished head yang dilengkapi dengan t ube. Umpan et hylene cyanohidrine dengan t ekanan 2 at m masuk dari kat up baw ah react or melalui nozzle. Reakt an mengalir melalui t ube yang berisi kat alis alumina sedangkan media pemanas berupa st eam dialirkan melalui shell unt uk menjaga suhu dalam react or.

Produk dikeluarkan set elah mencapai w akt u reaksi yang di t ent ukan dimana valve pengeluaran produk yang berada pada t ut up at as dikendalikan oleh alat cont rol secara ot omat is.

VI. C. Kondisi Operasi

Suhu Operasi : 250 – 350 psia

Tekanan Opeasi : 29,4 psia = 2 at m

Wakt u Tinggal : 4,3 det ik

Rat e Bahan M asuk : 2800,3516 Kg / Jam = 61736551 lb / jam Rat e Produk : 2800,3516 Kg / Jam = 61736551 lb / jam

VI. D. 1. Reakt or

VI. D. 1. A. Dimensi Reakt or

Bent uk Reakt or : Silinder t egak, t ut up at as dan baw ah berbent uk dished head dilengkapi dengan t ube dan dist ribut or


(44)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 3

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Suhu Operasi : 250 – 350 °C

Wakt u Tinggal : 4,3 det ik = 0,0012 jam Penet uan Volume Tangki :

Kondisi feed :

Komponen M assa Fraksi BM µ (cP)

C3H5NO(g) 277,6924 0,0992 71,08 0,0103

C2H6O2(g) 5,2115 0,0019 62,07 0,0130

HCN(g) 3,9247 0,0014 27,03 0,0142

H2O(g) 647,8609 0,2314 18,02 0,0155

C3H3N(g) 1865,6332 0,6662 53,06 0,0121

Tot al 2800,3226 1,0000

BM campuran = (0,0992 x 71,08) + (0,0019 x 62,07) + (0,0014 x 27,03) + (0,2314 x 18,02) + (0,6662 x 53,06)

= 46,7206

Ρ cam puran pada P =2 at m = 1520 mm Hg, T = 250 °C

Rat e bahan = 6173,6551 lb / jam Volumet ric bahan =

Digunakan kat alis alum ina dengan diam et er 8 m m

Dimana bulk density = 59,3063 lb/cuft ; ε (porosity) = 23%

Wakt u t inggal = wakt u reaksi = 4,3 det ik = = 0,0012 jam Direncanakan w akt u t inggal = 0,0012 jam , sehingga :

Volume bahan = 45427,9257 cuft / jam x 0,0012 jam = 54,5135 cuft Volume t ot al t ube kat alis jika porosit y kat alis 23 % :

Asum si : volum e yang dibut uhkan unt uk reaksi = volum e t ube kat alis = volum e t ube. Volume st eam t idak diperhit ungkan karena hanya m elew at i shell saja.


(45)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 4

Digunakan : 1 in 16 BWG 1 9/ 16 in t riangular pit ch Area per t ube = 0,2932 ft2 (kern, t able 10)

Digunakan panjang t ube ; L = 9 ft

Volume t iap t ube = 0,2932 ft2 x 9 ft = 2,6388 cuft

Dari t able 9 Kern hal. 842, didapat jum lah t ube yang m endekat i dengan 90 t ube Unt uk ¾ in OD pada 1 5/ 16-in t riangular pit ch adalah 90 buah

Sehingga volum e kat alis menjadi = volume per t ube x jum lah t ube = 2,6388 cuft x 90

= 237,4920 cuft

Penentuan ukuran tangki dan ketebalannya

Penentuan tekanan design P operasi = 29,4 psi

P design diam b il 10 % lebih besar dari P operasi unt uk fact or keam anan P design = 1,1 x 29,4 = 32,34 psi

Penentuan tebal shell

Tebal shell berdasarkan ASM E Code unt uk cylindrical t ank :

Dengan : t min =t ebal shell m inimum ; in P = t ekanan t angki ; psi


(46)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 5

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

ri = jari – jari t angki ; in (1/ 2 D)

C = fact or korosi ; in (digunakan 1/ 8 in)

E = fact or pengelasan, digunakan double w elded, E = 0,8

F = st ress allow able, bahan komst ruksi Carbon St eel SA – 283 grade C M aka, f = 12650 psi (Brow nell, T.13 -1)

P design = 32,34 psi R = ½ D = ½ x 72 = 36 in

Dimensi tutup, dished :

Unt uk D = 72 in denga ts = 3/ 16 in, dari Brow nell t able 5.7 didapat Icr = 4 3/ 8 in dan rc = 72 in

Tebal st andart t orispherical dished :

Dengan : th = t ebal dished minim um ; in

P = t ekanan t angki ; psig

Rc = knuckle radius ; in (B& Y, T-5.7) E = fact or pengelasan, digunakan double w elded, E = 0,8

F = st ress allow able, bahan konst ruksi Carbon St eel SA-283 grade C m aka f = 12650 psi (Brow nell, T.13-1)

C = fact or korosi, diam bil 1/ 8 in

P design = 32,24 psig

volum e dished = 1,05 x h2 (3Rc – h)


(47)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 6

= 1,05 x (0,80392) ((3 x 6) – 0,8039) = 11,6687 cuft

Penentuan dimensi tutup atas, dished : ID shell = 72 in

a = ID / 2 = 36 in

unt uk D = 72 in dengan ts = 3/ 16 in, dari Brow nell Table 5.7 didpat :

Rc (r) = radius of dish = 72 in icr (r) = inside crow n rsaleh = 4 3/ 8 in

= 36 – 4,3750 = 31,6250 in

BC = r – icr = 72 – 4,3750 = 67,625 in

= 59,7746 in = 72 – 59,7746 = 12,2254 in

sf = st raight flange = dipilih 2 in = 2 in (Brow nell, T.5.6)

t = t ebal dished = 5/ 16 = 0,3125 in

OA = t + b +sf = 0,3125+12,2254+2 = 147,5379 in

Perhitungan system distributor

Rat e bahan = 2800,3516 kg = 6173,6551 lb / jam

ρ bahan = 0,1359 lb/ cuft

= 757,1321 cuft / m enit = 12,6189 cuft / dt

Di opt im um unt uk t urbulen, Nre > 2100 digunakan persam aan (15) pet ers : Diamet er opt imum = 3,9 x qf

0,45x ρ0,13

dengan : qf = fluid flow rat e ; cfs


(48)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 7

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Diamet er pipa opt imum = 9,4155 in (Pet ers, 3t h ed, pers. 15, hal 434)

Dipilih pipa 10 in, sch 40 (Brow nell Ap. K)

OD = 10,75 in

ID = 10,02 in = 0,835 ft A = 0,5479 ft2

kecepat an aliran,

µ cam puran = 0,0052 cP (1cP = 0,000672 lb/ ft .dt ) = 3,4944.10-6 lb/ ft .dt

dengan Nre > 2100 unt uk m enent ukan diam et er dist ribut or digunakan persam aan 6.5 dari Treybal halam an 141 : dp = 0,0071 x Nre -0,05

dengan : dp = diamet er dist ribut or ; ft

dp = 0,0071 x (747917,4285)-0,05 = 0,0036 ft = 1,097 mm (1 ft = 304,8 m m) dipilih ukuran diam et er = 1,5 m m = 0,0049 ft

unt uk pem asangan sejajar at au segaris pada pipa, jarak int erfae (C) dianjurkan inim al m enggunakan jarak 3 dp. maka C = 3 x 0,0049 ft = 0,0147 ft

Diamet er dist ribut or t ot al (OD) = dp + ½ jarak = 0,0049 + ½ 0,0147 = 0,0123 ft

M enentukan pressure drop di reactor

ket erangan :

ΔP = P1 – P2

P1 = Tekanan gas m asuk react or, Pa

P2 = Tekanan gas keluar react or, Pa

ρ = Densit as gas rat a – rat a pada (P1 + P2) / 2


(49)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 8

G’ = m / A

m = rat e massa, kg/ s

Luas area dari bed (A) = (π / 4) . ID2

; kg / m Dp = Diam et er part ikel alum ina (kat alis), m

ΔL = t inggi pipa, m

ε = porosit y kat alis

dimana :

µrat a-rat a = (µ in + µ out ) / 2, Pa.s

diket ahui : P1 = 2 at m

Dp = 0,95 mm = 0,0095 m

ID shell = 72 in = 1,8288 m A = π / 4 . ID2

= (3,14 / 4) x (1,8288)2 = 2,6255 m2 m = 2800,3516 kg/ jam = 0,7779 kg/ s G’ = m / A

= 0,7779 / 2,6255 = 0,2963 kg / m2 µ in = 0,0052 cP

µ out = 0,01005 cP

µrat a-rat a = (0,0052 + 0,01005) / 2 = 0,007625 cP

= 7,625 . 10-6 Jenis kat alis : alum ina

Bent uk : padat an (bola) Bulk densit y : 59,3063 lb/ ft3


(50)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 9

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Wakt u t inggal : 4,3 dt

Volume ruang kosong = rat e volum et ric x w akt u t inggal

= 45427,9257 cuft / jam x 0,0012 jam = 54,5135 cuft Volume bed kat alis = 54,5135 / 0,23 = 237,0152 cuft

Volume Solid = Volum e t ot al bed kat alis – volume ruang kosong = 237,0152 – 54,5135

= 182,5017 cuft

m assa solid = bulk densit y x volume solid = 59,3036 lb / ft3 x 182,5017 ft3 = 10823,0078 lb

=4909,2081 kg

t rial error densit as gas, dimana P2 t idak diket ahui nilainya

M = BM cam p =46,7206 kg/ mol R = 8314,34 m3 . Pa / km ol . °K T = 273,15 + 250 = 523,15 °K

P1 = 2 at m = 2,0265 . 10

5

Pa Pav = (P1 + P2) / 2

diasumsi ΔP = 1,8500 . 103 Pa P2 = P1 - ΔP

= 2,0265 . 105 – 1,8500 . 103 = 2,0080 . 105 Pa


(51)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 10

= 2,0173 . 105 Pa

= 2,1668 kg / m3 Nre ,p = 423,7359

trial ΔP, dimana jika nilai ΔP dimasukkan pada (pers 3.1-21) maka nilainya sam a dengan 1,7854,

kemudian nilai ΔP yang baru didapat, digunakan untuk menggantikan nilai ΔP asusi untuk mendapatkan ρav yang baru kemudian dilakukan trial kembali ΔP pada pers (3.1-21) sehingga

nilainya sama dengan 1,7854. Hal ini dilakukan hingga ΔP yang sama dengan 2,1040. dari hasil trial yang saya lakukan didapat nilai ΔP = 1,8500 . 103

Pa sehingga dapat diket ahui P2 = 2,0080 . 10

5

Pa = 1,9817 at m SPESIFIKASI :

Nam a Alat : Reakt or (R – 210)

Fungsi : Unt uk proses dehidrasi et hylene cyanohidrine m enghasilkan Acrylonit rile dan air

Type : Silinder t egak dengan t ut up at as dan baw ah berbent uk dished head

dilengkapi dengan t ube dan dist ribut or Bahan Konst ruksi : Carbon St eel , SA – 283 Grade C

Dasar pem ilihan : - fase zat yang bereaksi (gas)

- Tekanan operasi (digunakan t ekanan 32,34 psi) Kondisi operasi : Suhu Operasi = 250 – 350 °C

Tekanan operasi = 32,34 psi Wakt u t inggal : 4,3 det ik

Proses Operasi : st eady st at e – cont inous count er – current t ank react or

Jum lah : 1 buah


(52)

BAB VI PERANCANGAN ALAT UTAM A VI- 11

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Tinggi Shell : 108 in

Diamet er Shell, inside : 72 in Diamet er Shell, out side : 72,5 in

Tebal Shell : ¼ in

Dimensi tutup :

Tebal t ut up : 5/ 16 in Tebal t ut up baw ah : 5/ 16 in Tinggi t ut up at as : 9,6462 in t inggi t ut up baw ah : 9,6462 in Tube :

Ukuran = ¾ in OD , 16 BWG

Pit ch = 1 5/ 16 – in t riangular pit ch Jum lah t ube = 90 buah

Sistim Distibutor

Diamet er Dist ribut or = 72 in Diamet er Lubang = 1,5 m Jum lah lubang = 488 lubang


(53)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA

BAB VII

INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

VII.1. Instrumentasi

Dalam rangka pengoperasian pabrik, pemasangan alat-alat instrumentasi sangat dibutuhkan dalam memperoleh hasil produksi yang optimal. Pemasangan alat-alat instrumentasi disini bertujuan sebagai pengontrol jalannya proses produksi dari peralatan-peralatan pada awal sampai akhir produksi. dimana dengan alat instrumentasi tersebut, kegiatan maupun aktifitas tiap –tiap unit dapat dicatat kondisi operasinya sehingga sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki serta mampu memberikan tanda-tanda apabila terjadi penyimpangan selama proses produksi berlangsung.

Pada uraian diatas dapat disederhanakan bahwa dengan adanya alat instrumentasi maka :

1. Proses produksi dapat berjalan sesuai dengan kondisi-kondisi yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang optimum.

2. Proses produksi berjalan sesuai dengan effisiensi yang telah ditentukan dan kondisi proses tetap terjaga pada kondisi yang sama.

3. Membantu mempermudah pengoperasian alat.

4. Bila terjadi penyimpangan selama proses produksi, maka dapat segera diketahui sehingga dapat ditangani dengan segera.

Adapun variabel proses yang diukur dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :


(54)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 2

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

2. Variabel yang berhubungan dengan kuantitas dan rate, seperti pada kecepatan aliran fluida, ketinggian liquid dan ketebalan.

3. Variabel yang berhubungan dengan karakteristik fisik dan kimia, seperti densitas, kandungan air.

Yang harus diperhatikan didalam pemilihan alat instrumentasi adalah : - Level, Range dan Fungsi dari alat instrumentasi.

- Ketelitian hasil pengukuran. - Konstruksi material.

- Pengaruh yang ditimbulkan terhadap kondisi operasi proses yang berlangsung.

- Mudah diperoleh di pasaran.

- Mudah dipergunakan dan mudah diperbaiki jika rusak.

Instrumentasi yang ada dipasaran dapat dibedakan dari jenis pengoperasian alat instrumentasi tersebut, yaitu alat instrumentasi manual atau otomatis. Pada dasarnya alat-alat kontrol yang otomatis lebih disukai dikarenakan pengontrolannya tidak terlalu sulit, kontinyu, dan effektif, sehingga menghemat tenaga kerja dan waktu, Akan tetapi mengingat faktor-faktor ekonomis dan investasi modal yang ditanamkan pada alat instrumentasi berjenis otomatis ini , maka pada perencanaan pabrik ini sedianya akan menggunakan kedua jenis alat instrumentasi tersebut.

Adapun fungsi utama dari alat instrumentasi otomatis adalah : - Melakukan pengukuran.

- Sebagai pembanding hasil pengukuran dengan kondisi yang harus dicapai. - Melakukan perhitungan.

- Melakukan koreksi.

Alat instrumentasi otomatis ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :


(55)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 3

1. Sensing / Primary Element.

Alat kontrol ini langsung merasakan adanya perubahan pada variabel yang diukur, misalnya temperatur. Primary Element merubah energi yang dirasakan dari medium yang sedang dikontrol menjadi signal yang bisa dibaca ( yaitu dengan tekanan fluida ).

2. Recieving Element / Elemen Pengontrol.

Alat kontrol ini akan mengevaluasi signal yang didapat dari sensing element dan diubah menjadi skala yang bisa dibaca, digambarkan dan dibaca oleh error detector. Dengan demikian sumber energi bisa diatur sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

3. Transmitting Element.

Alat kontrol ini berfungsi sebagai pembawa signal dari sensing element ke receiving element.

Disamping ketiga jenis tersebut, masih terdapat peralatan pelengkap yang lain, yaitu : Error Detector Element, alat ini akan membandingkan besarnya harga terukur pada variabel yang dikontrol dengan harga yang diinginkan dan apabila terdapat perbedaan alat ini akan mengirimkan signal error. Amplifier akan digunakan sebagai penguat signal yang dihasilkan oleh error detector jika signal yang dikeluarkan lemah. Motor Operator Signal Error yang dihasilkan harus diubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan , yaitu dengan penambahan variabel manipulasi. Kebanyakan sistem kontrol memerlukan operator atau motor untuk menjalankan Final Control Element. Final Control Element adalah untuk mengoreksi harga variabel manipulasi. Instrumentasi pada perencanaan pabrik ini:


(56)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 4

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Mengontrol aliran setelah keluar pompa. 2. Flow Ratio Control ( F R C )

Mengontrol ratio aliran yang bercabang setelah pompa

3. Level Control ( L C )

Mengontrol ketinggian bahan didalam tangki

dapat juga digunakan sebagai ( W C ) Weight Control

4. Level Indicator ( L I )

Mengindikasikan / informatif ketinggian bahan didalam tangki 5. Pressure Control ( P C )

Mengontrol tekanan pada aliran / alat 6. Pressure Indicator ( P I )

Mengindikasikan / informatif tekanan pada aliran / alat 7. Temperature Control ( T C )

Mengontrol suhu pada aliran / alat

Tabel VII.1. Instrumentasi pada Pabrik

NO KODE NAMA ALAT INSTRUMENTASI

1. F - 111 TANGKI PENAM PUNG BAHAN BAKU (C

3H5NO) LI

2 L - 112 Pompa FC

3. V - 110 Vaporizer TC

4. F - 113 Drum Vaporizer TC

5. G - 114 Kompresor FC

6. E - 115 Superheat er FC, TC

7. R - 210 Reakt or TC , LC, PC

8. E - 211 Desuperheat er FC, TC

9. E - 212 Kondensor Subcooler TC , FC

10. L - 213 Pompa TC, FC

11 H - 310 Decant er FC, LI

12. F - 311 Tangki Penampung Lapisan Baw ah LI

13. F - 312 Tangki Penampung Lapisan At as LI

14. L - 313 Pompa FC

15. E - 321 Heat er TC, LI


(57)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 5

16. D - 320 Kolom Dist ilasi FC, TC

17. E - 322 Tot al Kondensor FC, TC

18. F - 323 Akumulat or LI

19. L - 324 Pompa Dist ilasi FC

20. E -325 Cooler TC

21. F - 326 Tangki Penampung Produk (C

3H3N) LI, TC

22. E - 327 Reboiler TC

23. L - 331 Pompa FC

24. V - 330 Evaporat or TC, FC, PC

25. E - 332 Kondensor TC

26. F - 333 Tangki Penampung Kondensat LI

27. F - 334 Tangki Penampung C

3H5NO LI

VII.2. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja atau safety factor adalah hal yang paling utama yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu pabrik, hal ini disebabkan karena :

- Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang besar yang disebabkan oleh kebakaran atau hal lainnya baik terhadap karyawan maupun oleh peralatan itu sendiri.

- Terpeliharanya peralatan dengan baik sehingga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Bahaya yang dapat timbul pada suatu pabrik banyak sekali jenisnya, hal ini tergantung pada bahan yang akan diolah maupun tipe proses yang dikerjakan. Secara umum bahaya-bahaya tersebut dapat dibagi dalam tiga kategori , yaitu :

1. Bahaya kebakaran.

2. Bahaya kecelakaan secara kimia. 3. Bahaya terhadap zat-zat kimia.


(58)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 6

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, berikut ini terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pada setiap pabrik pada umumnya dan pada pabrik ini pada khususnya.

VII.2.1. Bahaya Kebakaran A. Penyebab kebakaran.

- Adanya nyala terbuka (open flame) yang datang dari unit utilitas, workshop dan lain-lain. - Adanya loncatan bunga api yang disebabkan karena korsleting aliran listrik seperti pada

stop kontak, saklar serta instrument lainnya.

B. Pencegahan.

- Menempatkan unit utilitas dan power plant cukup jauh dari lokasi proses yang dikerjakan.

- Menempatkan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang terisolasi dan tertutup. - Memasang kabel atau kawat listrik di tempat-tempat yang terlindung, jauh dari daerah

yang panas yang memungkinkan terjadinya kebakaran.

- Sistem alarm hendaknya ditempatkan pada lokasi dimana tenaga kerja dengan cepat dapat mengetahui apabila terjadi kebakaran

C. Alat pencegah kebakaran.

- Instalasi permanen seperti fire hydrant system dan sprinkle otomatis.


(59)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 7

- Pemakaian portable fire-extinguisher bagi daerah yang mudah dijangkau bila terjadi kebakaran. Jenis dan jumlahnya pada perencanaan pabrik ini dapat dilihat pada tabel VII.1.

- Untuk pabrik ini lebih disukai alat pemadam kebakaran tipe karbon dioksida.

- Karena bahan baku ada yang beracun, maka perlu digunakan kantong-kantong udara atau alat pernafasan yang ditempatkan pada daerah-daerah strategis pada pabrik ini.

Tabel VII.2. Jenis dan Jumlah Fire-Extinguisher.

NO. TEMPAT JENIS BERAT SERBUK JARAK

SEMPROT JUMLAH

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pos Keamanan Kantor Daerah Proses Gudang Bengkel Unit Pembangkitan Laboratorium YA-10L YA-20L YA-20L YA-10L YA-10L YA-20L YA-20L 3.5 Kg 6.0 Kg 8.0 Kg 4.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8.0 Kg 8 m 8 m 7 m 8 m 7 m 7 m 7 m 3 2 4 2 2 2 2

VII.2.2. Bahaya Kecelakaan

Karena kesalahan mekanik sering terjadi dikarenakan kelalaian pengerjaan maupun kesalahan konstruksi dan tidak mengikuti aturan yang berlaku. Bentuk kerusakan yang umum adalah karena korosi dan ledakan. Kejadian ini selain mengakibatkan kerugian yang besar karena dapat mengakibatkan cacat tubuh maupun hilangnya nyawa pekerja. Berbagai kemungkinan kecelakaan karena mekanik pada pabrik ini dan cara pencegahannya dapat digunakan sebagai berikut :


(60)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 8

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

A. Vessel.

Kesalahan dalam perencanaan vessel dan tangki dapat mengakibatkan kerusakan fatal, cara pencegahannya :

- Menyeleksi dengan hati-hati bahan konstruksi yang sesuai, tahan korosi serta memakai corrosion allowance yang wajar. Untuk pabrik ini, semua bahan konstruksi yang umum dapat dipergunakan dengan pengecualian adanya seng dan tembaga. Bahan konstruksi yang biasanya dipakai untuk tangki penyimpan, perpipaan dan peralatan lainnya dalam pabrik ini adalah steel. Semua konstruksi harus sesuai dengan standar ASME ( America Society Mechanical Engineering ).

- Memperhatikan teknik pengelasan. - Memakai level gauge yang otomatis.

- Penyediaan manhole dan handhole ( bila memungkinkan ) yang memadai untuk inspeksi dan pemeliharaan. Disamping itu peralatan tersebut harus dapat diatur sehingga mudah untuk digunakan.

B. Heat Exchanger.

Kerusakan yang terjadi pada umumnya disebabkan karena kebocoran-kebocoran. Hal ini dapat dicegah dengan cara :

- Pada inlet dan outlet dipasang block valve untuk mencegah terjadinya thermal expansion.

- Drainhole yang cukup harus disediakan untuk pemeliharaan. - Pengecekan dan pengujian terhadap setiap ruangan fluida secara sendiri-sendiri.


(61)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 9

- Memakai heat exchanger yang cocok untuk ukuran tersebut. Disamping itu juga rate aliran harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi perpindahan panas yang berlebihan sehingga terjadi perubahan fase didalam pipa.

C. Peralatan yang bergerak.

Peralatan yang bergerak apabila ditempatkan tidak hati-hati, maka akan menimbulkan bahaya bagi pekerja. Pencegahan bahaya ini dapat dilakukan dengan :

- Pemasangan penghalang untuk semua sambungan pipa.

- Adanya jarak yang cukup bagi peralatan untuk memperoleh kebebasan ruang gerak.

D. Perpipaan.

Selain ditinjau dari segi ekonomisnya , perpipaan juga harus ditinjau dari segi keamanannya hal ini dikarenakan perpipaan yang kurang teratur dapat membahayakan pekerja terutama pada malam hari, seperti terbentur, tersandung dan sebagainya. Sambungan yang kurang baik dapat menimbulkan juga hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran-kebocoran bahan kimia yang berbahaya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, maka dapat dilakukan cara :

- Pemasangan pipa (untuk ukuran yang tidak besarhendaknya pada elevasi yang tinggi tidak didalam tanah, karena dapat menimbulkan kesulitan apabila terjadi kebocoran.

- Bahan konstruksi yang dipakai untuk perpipaan harus memakai bahan konstruksi dari steel.


(62)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 10

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

- Sebelum dipakai, hendaknya diadakan pengecekan dan pengetesan terhadap kekuatan tekan dan kerusakan yang diakibatkan karena perubahan suhu, begitu juga harus dicegah terjadinya over stressing atau pondasi yang bergerak.

- Pemberian warna pada masing-masing pipa yang bersangkutan akan dapat memudahkan apabila terjadi kebocoran.

E. Listrik.

Kebakaran sering terjadi akibat kurang baiknya perencanaan instalasi listrik dan kecerobohan operator yang menanganinya. Sebagai usaha pencegahannya dapat dilakukan :

- Alat-alat listrik dibawah tanah sebaiknya diberi tanda seperti dengan cat warna pada penutupnya atau diberi isolasi berwarna.

- Pemasangan alat remote shut down dari alat-alat disamping starter.

- Penerangan yang cukup pada semua bagian pabrik supaya operator tidak mengalami kesulitan dalam bekerja.

- Sebaiknya untuk penerangan juga disediakan oleh PLN meskipun kapasitas generator set mencukupi untuk penerangan dan proses.

- Penyediaan emergency power supplies tegangan tinggi. - Meletakkan jalur-jalur kabel listrik pada posisi aman.

- Merawat peralatan listrik, kabel, starter, trafo dan lain sebagainya.

F. Isolasi.

Isolasi penting sekali terutama berpengaruh terhadap pada karyawan dari kepanasan yang dapat mengganggu kinerja para karyawan, oleh karena itu dilakukan :


(63)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 11

- Pemakaian isolasi pada alat-alat yang menimbulkan panas seperti reaktor, exchanger, kolom distilasi dan lain-lain. Sehingga tidak mengganggu konsentrasi pekerjaan.

- Pemasangan isolasi pada kabel instrumen, kawat listrik dan perpipaan yang berada pada daerah yang panas , hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

G. Bangunan Pabrik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bangunan pabrik adalah :

- Bangunan-bangunan yang tinggi harus diberi penangkal petir dan jika tingginya melebihi 20 meter, maka harus diberi lampu suar (mercu suar).

- Sedikitnya harus ada dua jalan keluar dari dalam bangunan.

VII.2.3. Bahaya Karena Bahan Kimia

Banyak bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Biasanya para pekerja tidak mengetahui seberapa jauh bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan kimia seperti bahan-bahan berupa gas yang tidak berbau atau tidak berwarna yang sangat sulit diketahui jika terjadi kebocoran. Untuk itu sering diberikan penjelasan pendahuluan bagi para pekerja agar mereka dapat mengetahui bahwa bahan kimia tersebut berbahaya. Cara lainnya adalah memberikan tanda-tanda atau gambar-gambar pada daerah yang berbahaya atau pada alat-alat yang berbahaya, sehingga semua orang yang berada didekatnya dapat lebih waspada. Selain hal-hal tersebut diatas, usaha-usaha lain dalam menjaga keselamatan kerja dalam pabrik ini adalah memperhatikan hal-hal seperti:


(64)

BAB VII INSTRUM ENTASI DAN KESELAM ATAN KERJA VII- 12

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

1. Di dalam ruang produksi para pekerja dan para operator dilarang merokok. 2. Harus memakai sepatu karet dan tidak diperkenankan memakai sepatu yang

alasnya berpaku.

3. Untuk pekerja lapangan maupun pekerja proses dan semua orang yang memasuki daerah proses diharuskan mengenakan topi pengaman agar terlindung dari kemungkinan kejatuhan barang-barang dari atas.

4. Karena sifat alami dari steam yang sangat berbahaya, maka harus disediakan kacamata tahan uap, masker penutup wajah dan sarung tangan yang harus dikenakan.


(1)

BAB XII DISKUSI DAN KESIM PULAN

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE FENGAN PROSES DEHIDRASI

BAB XII

DISKUSI DAN KESIMPULAN

XII.1 Diskusi

Perencanaan Pabrik Acrylonitrile diharapkan dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri yang pemakaiannya dari tahun ke tahun cukup meningkat, berhasil tidaknya hanya terletak pada proses dan peralatan yang modern atau produk yang berkualitas baik, melainkan terletak pada system dan cara penanganan yang tepat serta sesuai baik mengenai proses, teknik produksi, manajemen dan pemasaran.

XII.1.1 Proses Produksi

Proses pembuatan Acrylonitrile dari Ethylene Cyanohidrine tidak terlalu rumit sehingga pengendalian prosesnya tidak menemui banyak kendala.

XII.1.2 Faktor Lokasi

Faktor lokasi pabrik juga memegang peranan penting terhadap berhasilnya suatu industri. Dengan pertimbangan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, sera letak lokasi pabrik yang strategis baik dilihat dari lokasi penyediaan bahan baku dan pemasarannya, maka kawasan PIER, Pasuruan direncanakan sebagai lokasi pendirian pabrik ini.

XII.1.3 Bentuk Perusahaan

Bentuk perseroan terbatas dipilih sebagai bentuk perusahaan dengan dasar pertimbangan flexibilitas pada kelangsungan pabrik ini jangka panjang. Sedangkan struktur organisasi perusahaan berupa garis dan staff untuk member ketegasan tugas dan wewenang masing – masing karyawan.

XII.1.4 Faktor Ekonomi

Untuk mengetahui kelayakan pabrik ini dari segi ekonomi telah dilakukan perhitungn Internal Rate of Return (IRR), Pay Out Time (POT), dan Break Event Point (BEP).

Internal Rate of Return yang direncanakan sebesar 19,39 %. Angka ini lebih besar dari bunga bank yang berlaku saat ini.


(2)

BAB XII DISKUSI DAN KESIM PULAN XII- 2

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI Modal pabrik ini akan kembali setelah pabrik berproduksi 4,43 tahun, waktu ini relatif cukup jika dilihat berdasarkan perkiraan umur pabrik.

Pabrik ini akan impas jika berproduksi dengan kapasitas 36 % dari kapasitas produksi terpasang, sehingga pabrik ini cukup flexible terhadap pengaruh kapasitas produksinya.

XII.2 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab – bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan Operasi : 24 jam/hari 330 hari per tahun 2. Kapasitas Produksi : 10000 ton per tahun 3. Bahan Baku : Ethylene Cyanohidrine 4. Konsumsi utilitas :

• Air

• Steam

• Bahan bakar

• Dowtherm A

• Listrik

5. Bentuk Perusahaan : Perseroan terbatas 6. Struktu Organisasi : Garis dan Staff 7. Jumlah Tenaga kerja : 232 orang 8. Umur Pabrik : 10 tahun 9. Masa Konstruksi : 2 tahun

10. Lokasi Pabrik : PIER, Pasuruan 11. Analisa Ekonomi

• Pembiayaan

Modal Tetap (FCI) = Rp. 175.757.132.541,- Modal Kerja (WCI) = Rp. 79.438.665.455,- Modal Total (TCI) = Rp. 255.195.797.995,-

• Penerimaan

Hasil penjualan = Rp. 410.000.000.000,-


(3)

BAB XII DISKUSI DAN KESIM PULAN XII- 3

PRA RENCANA PABRIK ACRYLONITRILE DARI ETHYLENE CYANOHYDRINE DENGAN PROSES DEHIDRASI

• Rehabilitasi Perusahaan

Investasi pada akhir masa konstruksi = Rp. 304.423.067.429,- Laju pengembalian Modal (ROE) = 28,29 % per tahun Waktu pengembalian Modal (POT) = 4,43 tahun

Break Event Point (BEP) = 36 %


(4)

1

DAFTAR PUSTAKA

American Socity of Civil Engineers, 1990, “Water Treatment Plant Design”, 2ed ; America Water Works Association, McGraw-Hill Book Co., NY. Austin G.A., “ Shreve’s Chemical Process Industried “ , 5TH edition ,

Mc. Graw Hill Book Company, Inc, New York, 1960.

Badger , W.L. and Banchero , J.T. , 1955 , ”Introduction to Chemical Engineering” , Int ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y. Brady,G.S. , “Material Handbook ” ; 10 ed, John Wiley & Sons Inc. ;

New York.

Biro Pusat Statistik , “Export – Import Sektor Industri” Brownell,L., E. Young, 1959,“Process Equipment Design”,

John Wiley & Sons Inc. ,N.Y.

Faith, W.L, Keyes, D.B & Clark, R.L, 1960, “Industrial Chemical”, 4th ed. John Wiley & Sons, Inc, New York.

Foust, A.S.,1960,”Principles of Unit Operations”,2ed,John Wiley & Sons, N.Y. Geankoplis, C.J. , 1983 , ”Transport Processes and Unit Operations” , 2ed ,

Allyn and Bacon Inc. , Boston.

Harriot, P , 1964 , ” Process Control” , TMH ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New Delhi

Hawley,G. Gessner, 1981, “The Condensed Chemical Dictionary” , 10ed Van Nostrand Renhold Company, New York.

Hesse,H.C. , 1962 , “Proses Equipment Design” , 8th prnt , Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New Jersey

Himmelblau, D.M. , 1989 , “Basic Principles and Calculations in Chemical Engineering” , 5 ed , Prentice-Hall International , Singapore

Hougen, O.A. , Watson, K.M. , 1954, “ Chemical Process Principles “ , part 1 , 2nd ed. , John Wiley & Sons Inc,New York

Hugot,E , 1972, “Handbook Of Cane Sugar Engineering” , 2ed p. 490 , Elsevier Publishing Company, Amsterdam.


(5)

2

James, H.C. , 1987 ; “Phosphate Manual “; Greenwich Connecticut; USA Johnstone, S.I. ,1961, “Minerals for The Chemical & Allied Industries”, 2 ed ,

John Wiley & Son , New York.

Joshi,M.V. , 1981 , “Process Equipment Design” , McGraw Hill Indian Ltd Kent , J.A. , 1983 , “Riegel’s Handbook of Industrial Chemistry “ , 8 ed ,

Van Nostrand Reinhold Company Inc. , New York. Kern, D.Q. , 1965 , ”Process Heat Transfer” , Int ed ,

McGraw Hill Book Company Inc. , N.Y.

Koppel, L , 1965 , ”Process Systems Analysis and Control” , Int ed , McGraw Hill Book Company Inc. , New York.

Lamb J.C., 1985 , “Water Quality And Its Control” , John Wiley & Sons Inc, New York.

Levenspiel,O , 1962 , “Chemical Engineering Reaction” , 2 ed , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Ludwig, 1977 , “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants” , Vol 1-2 , 2nd ed , Gulf Publishing Co., Houston, Texas. Maron, Lando , 1974 , ”Fundamentals of Physical Chemistry” , Int ed ,

Macmillan Publishing Co. Inc. , New York.

McCabe,W.L. , 1956 , “Unit Operation of Chemical Engineering” , McGraw-Hill Book Company Inc. , Tokyo

McKetta ,Cunningham, W.A., “Encyclopedia Of Chemical Proccessing And Design ”,Vol 14 , Marcell Dekker Inc. New York.

Othmer ,Kirk. , “ Encyclopedia of Chemical Technology vol. 23” , 3ed McGraw-Hill Book Company Inc. , New York

Perry, Chilton , 1973 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 5ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Perry, Chilton , 1984 , ” Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 6ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Perry, Chilton , 1999 , ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 7ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.


(6)

3

Petter ,M.S, Timmerhaus,K.D., 1959 , “Plant Design and Economi for

Chemical Engineering” , 4thed., McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y. Rase , H.F. , 1957 , “Project Engineering of Process Plant” ,

John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Sherwood, T , 1977 , ”The Properties of Gasses and Liquid” , 3th ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , Singapore.

Severn, WH , 1954 , “Steam, Air and Gas Power” , Modern Engineering Asia Edition , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Sugiharto, 1987 , “Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah” , cetakan pertama Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Syamsuddin , 1994 , “Manajemen Keuangan Perusahan” , 2 ed , Raja Grafindo Persada , PT , Jakarta

Treybal, R.E. , 1981 , ”Mass Transfer Operations” , 3 ed , McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y..

Ulrich, G.D. , 1984 , “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics” , John Wiley & Sons Inc,N.Y.

Underwood A.L., 1980 , “Quantitative Analysis” , 4 ed , Prentice Hall Inc, London.

Van Ness, H.C.,Smith J.M., 1987 , “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics” , 5 ed , McGraw-Hill Book Company, Singapore. Van Winkle, M. , 1967 , “Distillation” , McGraw-Hill Book Company, NY. Wesley W.E., 1989 , “Industrial Water Pollution Control” , 2 ed,

McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Wolfgang Gerharts,1984 , “Ullmann’s Ecyclopedia of Industrial Chemistry”,5ed , Competely Revised Edition , VCH.

Internet :

http://www.curryhydrocarbons.ca : CE Plant Cost Index on-line, Mei 2006