Membuat aplikasi temu kembali informasi dengan menggunakan model ruang vektor.
LAPORAN
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
FITRALOKA ARUM SARI
0734010186
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan baik dan benar.
Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah
mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan yang berharga ini, penyusunmengucapkanterimakasihkepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono,MT selaku Dekan FTI, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dr.Ir. Ni Ketut Sari,MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Prof.Dr.Ir.Sri Redjeki,MT selaku Dosen Pembimbing I Skripsi atas segala
do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan
selama penyelesaian Skripsi.
4. Bapak S.Kom selaku Dosen Pembimbing II Skripsi atas segala do’a restu,
arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama
penyelesaian Skripsi.
5. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT, Ibu Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs,
Bapak Rizky Parlika, S.Kom selaku Dosen Penguji Seminar TA yang banyak
memberi masukan yang berguna kepada penulis selama revisi.
6. Bapak dan Ibu dosen Teknik Informatika yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis selama kuliah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan dan doa supaya
skripsi ini segera terselesaikan.
8. Keluarga Adi Hermawan, yang selalu membantu pengerjaan aplikasi ini dan
memberikan masukkan guna untuk memperlancar skripsi
9. Kakak-kakakku mas Gambar, mas Erik dan adik tersayang Trias, terima kasih
atas do’a serta dukungannya selama proses mengerjakan Skripsi ini dan aku
sayang kalian semua.
10. KeluargaLulukSuharwati,
yang
maumeminjamkan
print
untukpenyusunpakaimencetakskripsiinidandoa yang selaluterpanjatkan.
11. Teman- temanTeknikInformatikaangkatan 2011 rhina, lian, april, nanda,
novita, hayu, chanif, faiq, didit, aldo, novihendra, sanggra, rizal, atik,widya,
adidll.
TemanbermainRandie,
erlindadansemua
orang
fika,
yang
tya,
upid,
andreas,
novi,
berhubunganbaikdenganpenyusun
irul,
yang
tidakbisadisebutkansatupersatuterimakasihatasdo’adandukungannyaselamaini
sertaterimakasihataspertemanannya.
12. Enrique
Iglesiasdan
Bruno
Mars
yang
lagunyaselalumenemanipenyusundalampembuatanskripsiini.
13. Yang paling berjasatapitidakmerasa paling berjasa My Laptop Asus yang
seringpenyusunmaki di kalaaplikasimengalami error. Super Terimakasih.
MUCHAS GRACIAS…..!
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Judul
: Membuat aplikasi temu kembali informasi dengan menggunakan model ruang vektor pada
Pembimbing I : Prof.Dr.Ir.Sri Redjeki,MT
Pembimbing II : Faisal Muttaqin,S.Kom
Penyusun
: Fitraloka Arum Sari
ABSTRAK
Pengguna Komputer dan berbagai aplikasinya banyak menyebabkan terjadinya
penumpukan data dalam jumlah cepat yang sering kali menimbulkan kendala dalam mencari data
yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan tidak dapat dilakukan karena harus mencari secara
manual atau satu per satu sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
Kendala tersebut dapat bertambah apabila data yang dicari terletak di dalam jaringan
komputer lokal sehingga lokasi data semakin tersebar, yang menyebabkan bertambahnya dan
tenaga.
Untuk mengefisienkan hal tersebut diperlukan suatu aplikasi yang dapat melakukan
pencarian secara cepat dan akurat dalam menemukan kembali data yang dibutuhkan, yang
mampu mencari data di komputer stand alone maupun dalam jaringan komputer lokal.
Kata kunci : Temu kembali Infor masi, Model Ruang Vektor
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas semua Rahmat,
Berkah, dan Ridho-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Membuat aplikasi temu kembali
informasi menggunakan model r uang vektor” ini dengan baik.
Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan
program studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar
untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Surabaya, 5 Juni 2012
( Fitraloka arum sari )
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 PerumusanMasalah .......................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 5
1.4 Tujuan ............................................................................................................. 5
1.5 Manfaat .......................................................................................................... 6
1.6 Metodologi Penelitian .................................................................................. 6
1.7 Sistematika penulisan ..................................................................................... 6
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
9
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ....................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Sistem Kembali Informasi ................................................... 9
2.2 Pembobotan Kata ........................................................................................... 15
2.2.1 Pemodelan Ruang Vektor . ................................................................... 16
2.3 Text Mining .................................................................................................... 18
2.4 Pengembangan Perangkat Lunak ................................................................... 19
2.5 Pengujian Perangkat Lunak ........................................................................... 20
2.6 Data Flow Diagram ....................................................................................... 21
2.7 Definisi Pemprograman Delphi ..................................................................... 21
2.7.1 Kelebihan Pemprograman Delphi ......................................................... 22
2.7.2 Membuat Sebuah Form di Delphi ......................................................... 24
2.7.3 Mengganti Nama Form dan Menambahkan Judul ............................... 25
2.8 Sejarah Borland Delphi ................................................................................. 26
2.8.1 Sequence Diagram ............................................................................... 27
2.8.2 Collaboration Diagram ........................................................................ 27
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
v
2.8.3 Calss Diagram ...................................................................................... 27
2.9 My SQL .................................................................................................. ..... 27
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
...
30
3.1 Analisis Sistem .............................................................................................. 30
3.2 Analisis Kebutuhan ....................................................................................... 30
3.2.1 Fungsi Perangkat Lunak ....................................................................... 30
3.2.2 Batasan perangkat lunak ...................................................................... 31
3.2.3 Batasan perangkat Lunak ..................................................................... 31
3.3 Model Fungsional perangkat Lunak ............................................................ 32
3.3.1 Data Flow Diagram .............................................................................. 32
3.4 perancangan Perangkat Lunak ..................................................................... 34
3.4.1 perancangan Arsitektur ........................................................................ 34
3.4.2 Perancangan Data ................................................................................ 36
3.4.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak .......................................... 36
3.4.4 Perancangan Prosedural ....................................................................... 37
3.4.5 Algoritma dan Flowchart ...................................................................... 38
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJ IAN
44
4.1 Lingkungan pemprograman ..................................................................... .... 44
4.1.1 Lingkungan perangkat keras ................................................................ .44
4.1.2 Lingkungan perangkat Lunak .............................................................. 44
4.2 Implementasi Arsitektur ................................................................................ 45
4.3 Implementasi Proses ...................................................................................... 45
4.3.1 Implementasi Koneksi Database .......................................................... 46
4.4 Implementasi Aplikasi Desain Antar Muka .................................................. 46
4.4.1 Form Halaman Database ...................................................................... 51
4.5 Pengujian ........................................................................................................ 52
4.5.1. Tujuan pengujian ................................................................................. 53
4.5.2 Pengujian Perankingan .......................................................................... 53
4.5.3 Kriteria pengujian .................................................................................. 53
4.5..4 hasil pengujian ...................................................................................... 53
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI PROGRAM
55
5.1 Uji coba Sistem ............................................................................................. 55
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vi
5.2 Uji coba Halaman Utama .............................................................................. 56
5.2.1 Uji coba Tampilan Pencarian Lokasi File ............................................ 56
5.2.2 Uji coba Tampilan Pencarian kata/ keyword ...................................... 59
5.2.3 Uji coba Tampilan Perankingan .......................................................... 62
5.3 Form Halaman Database ............................................................................... 64
BAB VI PENUTUP
64
6.1.Kesimpulan ....................................................................................... 66
6.2. Saran ............................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
68
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Sistem Temu-Kembali Informasi (Tarto, 2008)............. 13
Gambar 2.2 Interaksi antara pengguna dengan sistem (Tarto, 2008)................... 13
Gambar 2.3 proses filter dokumen 2 tingkat........................................................ 17
Gambar 2.4 Filter dokumen dengan model ruang vektor .................................... 18
Gambar 3.1 Diagram Konteks ............................................................................. 32
Gambar 3.2 Diagram Aliran Data Level 1 .......................................................... 33
Gambar 3.3 Rancangan antarmuka Utama perangkat Lunak .............................. 36
Gambar 3.4 Struktur Modul Perangkat Lunak .................................................... 38
Gambar 3.5 Flowchart Perangkat Lunak ............................................................. 39
Gambar 3.6 Flowchart proses pencarian lokasi file ............................................ 40
Gambar 3.7 flowchart proses pencarian nilai bobot dokumen ............................ 41
Gambar 3.8 flowchart perankingan ..................................................................... 42
Gambar 4.1 Script Koneksi Database ................................................................. 46
Gambar 4.2 Tampilan Awal Aplikasi ................................................................. 47
Gambar 4.3 halaman hasil pencarian .................................................................. 48
Gambar 4.4 halaman pencarian lokasi file .......................................................... 49
Gambar 4.5 tampilan hasil daftar file dokumen................................................... 49
Gambar 4.6 halaman hasil perhitungan bobot dan perankingan ......................... 50
Gambar 4.7 Form Halaman Setting Database .................................................... 51
Gambar 4.8 Form tabel Database tfile ............................................................... 52
Gambar 4.9 Form tabel Database tnilai ............................................................. 52
Gambar 4.10 Hasil Pengujian .............................................................................. 54
Gambar 5.1 Uji Coba Tampilan Aplikasi ............................................................ 56
Gambar 5.2 Uji Coba Tampilan Pencarian lokasi file ......................................... 57
Gambar 5.3 folder ............................................................................................... 58
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
Gambar 5.4 Uji Coba Tampilan Daftar file dokumen ......................................... 58
Gambar 5.5 Uji Coba Tampilan Pencarian Kata/Keyword ................................. 59
Gambar 5.6 Uji Coba Tampilan Hasil Pencarian Kata/Keyword ........................ 60
Gambar 5.6 Uji Coba Tampilan Hasil isi dari file .............................................. 61
Gambar 5.7 Uji Coba Tampilan Hasil isi dari perankingan ................................ 62
Gambar 5.8 Perankingan ..................................................................................... 63
Gambar 5.9 Nilai Bobot ...................................................................................... 63
Gambar 5.10 Form Halaman Setting Database .................................................. 64
Gambar 5.11 Form tabel Database tfile ............................................................. 65
Gambar 5.12 Form tabel Database tnilai .......................................................... 65
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh frekuensi kata dalam suatu dokumen ...................................... 16
Tabel 3.1 Keterangan Antar Muka Perangkat Lunak ........................................... 37
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
x
BAB I
PE NDAHUL UAN
1.1.
Latar Belakang
Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi
pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak
orang. Kemudahan ini menyebabkan informasi menjadi semakin banyak dan
beragam. Informasi dapat berupa dokumen, berita, surat, cerita, laporan penelitian,
data keuangan, dan lain-lain. Tidak dapat dipungkiri lagi informasi telah menjadi
komoditi yang paling penting dalam dunia modern masa kini.
Seiring dengan perkembangan informasi,banyak pihak menyadari bahwa
masalah utama telah bergeser dari cara mengakses informasi menjadi memilih
informasi utama yang berguna secara selektif. Usaha untuk memilih informasi
ternyata lebih besar dari sekedar mendapatkan akses terhadap informasi.
Pemilihan atau penemuan kembali informasi ini tidak mungkin dilakukan secara
manual karena kumpulan informasi yang sangat besar dan terus bertambah besar.
Mandala (2002,hal 1) menyatakan bahwa suatu sistem otomatis diperlukan
informasi (information retrieval system) merupakan sistem yang digunakan untuk
menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan dari penggunanua secara
otomatis berdasarkan kesesuaian dengan query (masukan berupa ekspresi
kebutuhan informasi oleh pengguna) dari suatu koleksi informasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
Namun dari hasil temuan kembali dokumen, pengguna tidak dapat melihat
peran dari query dalam proses pencarian dokumen tersebut, urutan dokumen yang
di-retrieve dinilai tidak informatif berdasarkan tingkat kesesuaiannya dengan
query. Oleh karena itu digunakan model ruang vektor (vector space model) sistem
temu kembali informasi. Menurut Arifin (dalam Salton, 1989) ’Salah satu model
sistem temu kembali informasi yang paling sederhana namun paling produktif
adalah model ruang vektor. Vektor model ini merepresentasikan term yang
terdapat pada dokumen dan query. Elemen vektor tersebut adalah bobot term yang
menjadi dasar penilaian dalam pemeringkatan dokumen. Hal yang perlu
diperhatikan dalam penemuan kembali informasi model ruang vektor ini adalah
pembobotan term (term weighting). Term dapat berupa kata, frase, atau unit hasil
indexing lain dalam suatu dokumen sebagai gambaran konteks dari dokumen
tersebut. Karena tiap kata memiliki tingkat kepentingan yang berbeda dalam
dokumen, maka diperlukan indikator yaitu term weight (bobot term) dalam proses
pencocokan dan perankingan dokumen terhadap query.
Metode pembobotan yang umumnya diunggulkan dalam penelitianpenelitian untuk digunakan dalam model ruang vektor yaitu TF-IDF Term
Frequency Inverse Document Frequency (Arifin, 2002). Menurut Arifin (dalam
Salton, 1989) ‘Dalam perhitungan bobot term, sekalipun term frequency banyak
digunakan, namun ia hanya mendukung proporsi jumlah dokumen yang dapat
ditemukan-kembali oleh proses pencarian pada sistem Information Retrieval,
sedangkan proporsi jumlah dokumen yang ditemukan dan dianggap relevan untuk
kebutuhan pengguna akan lebih meningkat bila vektor bobot tersebut
menggunakan term yang jarang muncul pada koleksi dokumen. Tentunya term
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
demikian akan diharapkan mampu mengelompokkan sejumlah dokumen yang
memuatnya, sehingga berbeda dengan seluruh anggota koleksi dokumen lain yang
tidak memilikinya. Kriteria ini dapat diakomodasi dengan menghitung invers
frekuensi dokumen. Dengan digabungkannya kedua metode ini yaitu konsep
frekuensi kemunculan term dalam sebuah dokumen dan inverse frekuensi
dokumen yang mengandung kata tersebut, akan mampu meningkatkan proporsi
jumlah dokumen yang dapat ditemukan kembali dan yang dianggap relevan secara
sekaligus. Sehingga kriteria term yang paling tepat adalah term yang sering
muncul dalam dokumen secara individu, namun jarang dijumpai pada dokumen
lainnya.’ Menurut Defeng (dalam Robertson, 2004: 503) ’Metode TF-IDF
merupakan suatu cara untuk memberikan bobot hubungan suatu kata (term)
terhadap dokumen. Metode ini menggabungkan dua konsep untuk perhitungan
bobot, yaitu frekuensi kemunculan sebuah kata di dalam sebuah dokumen tertentu
dan inverse frekuensi dokumen yang mengandung kata tersebut. Frekuensi
kemunculan kata di dalam dokumen yang diberikan menunjukkan seberapa
penting kata itu di dalam dokumen tersebut. Frekuensi dokumen yang
mengandung kata tersebut menunjukkan seberapa umum kata tersebut. Sehingga
bobot hubungan antara sebuah kata dan sebuah dokumen akan tinggi apabila
frekuensi kata tersebut tinggi di dalam dokumen dan frekuensi keseluruhan
dokumen yang mengandung kata tersebut yang rendah pada kumpulan dokumen.
Selama ini dokumen (information retrieval) pada komputer pencari adalah
berdasarkan kata kunci (keyword) sebagai input untuk proses pencarian. Ada
banyak metode yang digunakan untuk proses pencarian ini, antara lain: term
weighting, boolean model, dan vector model. Hasil dari pencarian dokumen
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
dengan menggunakan metode ini kadang belum tentu sesuai yang diinginkan,
meskipun dalam dokumen yang diperoleh tersebut sudah mengandung kata kunci
dalam masukan keyword. Salah satu penyebabnya adalah adanya berbagai konsep
domain pengetahuan yang berbeda dalam kata kunci yang sama (problem
semantik).
Penggunaan komputer dan berbagai aplikasinya banyak menyebabkan
terjadinya penumpukan data dalam jumlah cepat yang sering kali menimbulkan
kendala dalam mencari data yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan tidak dapat
dilakukan karena harus mencari secara manual atau satu per satu sehingga dapat
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kendala tersebut dapat bertambah apabila data yang dicari terletak di
dalam jaringan komputer lokal sehingga lokasi data semakin tersebar, yang
menyebabkan bertambahnya waktu dan tenaga untuk mengefesienkan hal tersebut
diperlukan suatu aplikasi yang dapat melakukakan pencarian secara cepat dan
akurat dalam menemukan kembali data yang dibutuhkan, yang mampu mencari
data di komputer stand alone maupun dalam jaringan komputer lokal.
Setiap paragraf latar belakang diatas dapat disimpulkan, maka dari itu
penulis merasa perlu dibuat aplikasi temu kembali informasi dengan
menggunakan model ruang vektor.
1.2.
Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah:
1.
Bagaimana merancang sistem yang dapat mencari data yang
dibutuhkan secara cepat dan akurat pada komputer yang stand alone?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
2.
Bagaimana cara kerja mesin pencari dalam melakukan pembobotan
dokumen dengan menggunakan metode TF-IDF.
3.
Bagaimana mesin pencarian dapat menghasilkan dokumen yang
teranking berdasarkan query masukan oleh pengguna.
1.3.
Batasan Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memberikan batasan-batasan
masalah sebagai berikut:
1.
Data atau dokumen yang dicari hanya berformat teks (.txt).
2.
Ukuran file dari data yang dicari tidak dibatasi ukurannya.
3.
Pengindeksan data atau dokumen dilakukan berdasarkan perhitungan
bobot.
4.
Aplikasi yang dibuat menggunakan teknik pencarian Model Ruang
Vektor yaitu suatu model yang digunakan untuk mengukur kemiripan
antara isi suatu dokumen.
5.
Pencarian kata/ keyword tidak bisa lebih dari satu kata.
6.
Pencarian kata/ keyword tidak bisa mencari judul atau nama
file/dokumen.
7.
1.4
Aplikasi tidak bisa mencari tanda baca.
Tujuan
Tujuan dari Skripsi ini adalah untuk memudahkan pengguna untuk
merancang sebuah sistem yang dapat mencari data yang dibutuhkan secara cepat
pada komputer yang stand alone, maka sebab itu pengguna membuat aplikasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
perncarian kata dengan melakukan pembobotan dokumen menggunakan metode
TF-IDF. Aplikasi dapat menghasilkan dokumen yang di cari setelah melakukan
pencarian kata dan pengguna dapat mengetahui proses dari pembobotan dokumen
dan perankingan dengan menggunakan metode TF-IDF.
1.5
Manfaat
Manfaat penelitian Tugas Akhir akhir ini adalah mempermudah pengguna
untuk mecari file yang diinginkan dengan cepat.dan mempermudah pengguna
mendapatkan dokumen relevan berdasarkan query yang dimasukkan, serta telah
teranking berdasarkan tingkat relevasianya.
1.6
Metodolologi Penelitian
Langkah-langkah dalam pengerjaan skripsi ini antara lain:
1. Studi literatur tentang:
Konsep/metode
text
mining,
Metode
pembobotan
TF-IDF
dan
penerapannya teori search engine.
2. Perencanaan dan pembuatan perangkat lunak modul pemrosesan dokumen
modul pemprosesan query modul matching (pencocokan).
3. Pengujian dan analisa perangkat lunak Pengujian program yang telah
dibuat Analisa hasil output dari program
4.
Pengambilan
kesimpulan
Pengambilan
kesimpulan
dengan
cara
membandingkan hasil output program dengan hasil pengamatan secara
manual antara query masukan dengan dokumen hasil keluaran.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam
setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :
BAB I
:
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang diambilnya judul Skripsi
“Implementasi Metode Term Frequency Inverse Document
Frequency
(TF-IDF)
pada
Sistem
Temu
Kembali
Informasi” , rumusan masalah yang akan dikaji dalam
Skripsi ini, ruang lingkup atau batasan masalah, tujuan dan
manfaat dari pembuatan Skripsi ini, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan Skripsi yang menjelaskan secara
garis besar susbstansi yang diberikan pada masing-masing
bab.
BAB II
:
TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berkaitan dalam
penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam
pembuatan sistem. Teori-teori tersebut antara lain :
Pengertian Sistem Kembali Informasi, Pemodelan Rung
Vektor,
Pengembangan
Perangkat
Lunak,
Pengujian
perangkat Lunak, Pengertian Delphi,
BAB III
:
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang model penelitian dan prosedur
penelitian antara lain: Analisis Sistem, Perancangan Sistem
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
menggunkan metode Ruang Vektor, Perancangan Database
dan lain sebagainya.
BAB IV
:
IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK
Pada bab ini akan dibahas tentang tampilan dari sistem
yang telah dibuat dan dari implementasi ke bahasa
pemrograman program yang telah dibuat.
BAB V
:
UJ I COBA DAN EVALUASI PROGRAM
Dalam bab ini berisi tentang uji coba pada sistem yang
telah jadi dan mengadakan evaluasi atau pengecekkan
terhadap sistem yang sudah berjalan.
BAB VI
:
PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dari uji coba
dan saran-saran yang diambil dari kelemahan aplikasi
sebagai pengembangan lebih lanjut dari sistem yang telah
dibuat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Dasar Sistem Infor masi
Dalam menyusun dan merancang sistem informasi, beberapa konsep dasar
dapat dijadikan sebagai acuan dan landasan, dimana konsep tersebut merupakan
teori yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi dari pemecahan
masalah.
2.1.1
Penger tian Sistem Kembali Informasi
Pada awalnya, hiperteks dan temu-kembali informasi merupakan bidang
penelitian yang berbeda satu dengan yang lain. Hiperteks berkisar pada masalah
user-disorientation, strategi pengembangan dokumen hiperteks, dan mekanisme
konversi dokumen tekstual strategi pengembangan dokumen hiperteks, dan
mekanisme konversi dokumen tekstual menjadi bentuk hiperteks (Ellist,1996).
Sedangkan temu-kembali informasi bergerak pada topik manipulasi query, konsep
basis data tekstual dan relevansi dokumen terhadap query (Bodhitama, 1997).
Penggabungan kedua bidang ini dapat memecahkan masalah-masalah dalam
bidang temu-kembali informasi. Misalnya, sistem temu-kembali informasi yang
didasarkan pada penggunaan opertor boolean, mengandalkan kemampuan
pemakai dalam memformulasikan query. Hal ini sering mempersulit pengguna,
dengan adanya sistem hiperteks, hal ini dapat di permudah dengan penyediaan
antar muka yang memakai pencarian dengan motode browsing.
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Smeaton (1991) di dalam Ellist (1996) juga menyatakan bahwa hiperteks
dan temu-kembali informasi itu saling berelemen satu sama lain. Hiperteks
membutuhkan lebih banyak searching
sedangkan temu-kembali informasi
membutuhkan lebih banyak browsing. Hal yang dimaksud adalah hiperteks akan
semakin baik jika disertai dengan fasilitas search, dan temu-kembali informasi
membutuhkan browsing
dalam melakukan pencarian yang efisien. Adapun
maksud dari searching adalah berusaha mendapatkan atau mencapai tujuan
spesifik sedangkan browshing adalah mengikuti suatu path sampai mencapai
suatu yujuan. Menurut Brown (1988) didalam Agosti () 1993, browshing itu bisa
diibaratkan dengan from where to what. Maksudnya adalah kita tahu dimana
posisi kita salam database dan kita ingin tahu apa yang ada disana (database).
Sedangkan Searching bisa diibaratkan dengan from wo where maksudnya kita
tahu apa yang kita inginkan dan kita ingin menemukan dimana dia didalam
database.
Penggabungan sistem temu-kembali ke dalam basis hiperteks lebih dikenal
dengan nama search engine, dimana sistem ini dapat dibagi kedalam dua kategori
berdasarkan sumber informasinya yaitu:
1.
Worlswide Search Engine
Worlswide Search Engine adalah suatu sistem temu-kembali informasi
yang mengambil data-data dari berbagai server di seluruh penjuru dunia. Datadata tersebut diambil melalui program yang disebut dengan “robot” atau “bot”.
Program yang melakukan pencarian data pada setiap server, yang kemudian
dikirim ke server pusat pada selang waktu tertentu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.
Local Search Engine
Local Search Engine adalah suatu sistem temu-kembali informasi yang
mengambil data-data dari server tertentu saja. Kata “local”, yang berarti lokal atau
setempat, memberi penekanan akan lokasi sumber data yang akan digunakan.
Local Search Engine tidak dirancang untuk mengarungi belantara internet seperti
worlwide search engine. Tujuan implementasi local search engine dimaksudkan
untuk pencarian pada objek spesifil dam lebih kecil lingkupnya dibandingkan
internet sendiri.
Mengenai pemilihan penerepan sistem temu-kembali berbentik
local
search engine atau worlwide search engine tergantung kepada masalah atau jenis
informasi cara sistem pengindeksan dari temu-kembali. Sedangkan teknik
retrieval dan rancangan penerapan teknik pada hiperteks akan sama saja, baik
pengindeksannya secara local search engine ataupun worldwide search engine.
Sistem Temu Kembali Informasi menerima query dari pengguna,
kemudian melakukan perangkingan terhadap dokumen pada koleksi berdasarkan
kesesuaiannya dengan query. Hasil perangkingan yang diberikan kepada
pengguna merupakan dokumen yang menurut sistem relevan dengan query.
Namun relevansi dokumen terhadap suatu query merupakan penilaian pengguna
yang subjektif dan dipengaruhi banyak faktor seperti topik, pewaktuan, sumber
informasi maupun tujuan pengguna. Menurut Lancaster (1979) Sistem Temu
Kembali Informasi terdiri dari 6 (enam) subsistem, yaitu:
1. Subsistem dokumen
2. Subsistem pengindeksan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
3. Subsistem kosa kata
4. Subsistem pencarian
5. Subsistem antarmuka pengguna-sistem
6. Subsistem penyesuaian.
Sementara itu Tague-Sutcliffe (1996) melihat Sistem Temu Kembali
Informasi sebagai suatu proses yang terdiri dari 6 (enam) komponen utama yaitu:
1. Kumpulan dokumen
2. Pengindeksan
3. Kebutuhan informasi pemakai
4. Strategi pencarian
5. Kumpulan dokumen yang ditemukan
6. Penilaian relevansi
Secara garis besar komponen-komponen Sistem Temu Kembali dapat
diilustrasikan seperti pada Gambar 2.4
Gambar 2.1 Komponen Sistem Temu-Kembali Informasi (Tarto, 2008)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Dalam proses pencarian informasi terjadi interaksi antara pengguna
dengan sistem (mesin) baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
umum interaksi antara pengguna dengan sistem dalam proses pencarian informasi
dapat dinyatakan seperti pada Gambar 2.5.
Gambar 2.2 Interaksi antara pengguna dengan sistem (Tarto, 2008)
Sistem Temu Kembali Informasi didisain untuk menemukan dokumen
atau informasi yang diperlukan oleh masyarakat pengguna. Sistem Temu Kembali
Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi pengguna dengan
sumber informasi yang tersedia dalam situasi seperti dikemukakan oleh Belkin
(1980) sebagai berikut:
1.
Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam
sebuah dokumen
menggunakan sekumpulan konsep.
2. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh
penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan
menemukannya dengan baik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
3. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang
dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi
pengguna yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (query).
Berkaitan dengan sumber informasi di satu sisi dan kebutuhan informasi
pengguna di sisi yang lain, Sistem Temu Kembali Informasi berperan untuk:
1. Menganalisis isi sumber informasi dan pertanyaan pengguna.
2. Mempertemukan pertanyaan pengguna dengan sumber informasi
untuk
mendapatkan dokumen yang relevan.
Adapun fungsi utama Sistem Temu Kembali Informasi seperti dikemukakan
oleh Lancaster (1979) dan Kent (1971) adalah sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat
pengguna yang ditargetkan.
2.
Menganalisis isi sumber informasi (dokumen)
3.
Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan (query) pengguna.
4.
Merepresentasikan pertanyaan (query) pengguna dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam
basis data.
5.
Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam
basis data.
6.
Menemu-kembalikan informasi yang relevan.
7.
Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang
diberikan oleh pengguna.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.
Pembobotan Kata
Setiap kata dalam vektor dapat diberikan bobot. Bobot dari sebuah kata
menandakan tingkat kepentingan kata tersebut dalam dokumen. Pemberian bobot
kata dapat dinyatakan dengan nilai tfidf (term frquency inverse document).
Berikut ini adalah formula perhitungan tfidf :
Keterangan
•
Wij adalah bobot kata i pada dokumen j
•
N adalah koleksi dokumen
•
tfif adalah jumlah kehadiran kata i yang akan dihitung bobotnya dalam
dokumen j
•
dfj adalah dokumen j yang mengandung kata yang akan dihitung
bobotnya
•
Rumusan Log
disebut juga inverse document
Sebagai contoh :
Berikut ini adalah kata-kata yang ada dalam dokumen beserta frekuensinya :
Tabel 2.1. Contoh frekuensi kata dalam suatu dokumen
Kata yang hendak dihitung bobotnya adalah hukum. Misalkan jumlah
keseluruhan dokumen adalah 500 dan dari keseluruhan dokumen ada 40 dokumen
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
yang mengandung kata hukum, maka bobot kata hukum adalah w(hukum) =
4.Log(500/40)=4.3876
2.2.1 Pemodelan Ruang Vektor
Setiap kata dalam vektor dapat diberikan bobot. Bobot dari sebuah
kata menandakan tingkat kepentingan kata tersebut dalam dokumen. Bagian
penting dari penyelesaian masalah pencarian dokumen adalah: bagaimana
dokumen-dokumen dalam sumber digital dibuat indeksnya dan bagaimana proses
oencarian tersebut dilakukan. Untuk itu diusulkan proses filter/ penyaringan
dokumen dalam dua tingkat. Dibawah ini contoh gambar proses filter dokumen 2
tingkat (gambar 2.3
Gambar 2.3 proses filter dokumen 2 tingkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
Gambar 2.4 dibawah ini memperlihatkan bahwa terdapat tiga langkah
operasi pada sistem temu kembali informasi. Langkah pertama dimulai dari
koleksi dokumen dalam bentuk sumber digital (dapat dilihat dalam panah) sampai
pada proses terbentuknya database indeks. Langkah kedua dimulai dari query
pancarian dokumen oleh pengguna. Dalam query tersebut akan dilakukan
formulasi term query, yaitu perhitungan bobot dari term-term query tersebut
dengan menggunakan algoritma pembobotan TF-IDF. Sedangkan langkah ketiga
proses perankingan dokumen dengan menggunakan algoritma model ruang
vektor.
Gambar 2.4 Filter dokumen dengan model ruang vektor
2.3.
Text Mining
Text Mining adalah penggalian yang dilakukan oleh komputer untuk
mendapatkan sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya atau
menemukan kembali ind=formasi yang tersirat secara implisit, yang berasal dari
informasi yang diekstrak secara otomatis dari sumber-sumber data text yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
berbeda-beda. Text Mining berbeda dari pencarian di web. Pada pencarian,
pengguna biasanya mencari sesuatu yang sudah diketahui oleh mereka atau sudah
pernah ditulis oleh orang lain.
Permasalahannya adalah bagaimana menyatukan semua data-data yang
tidak diberhubungan dengan kebutuhan dengan kebutuhan pengguna tersebut agar
dapat digunakan untuk mencari informasi yang sesuai dengan yang dicari. Text
Mining tidak jauh berbeda dengan Data Mining yang membedakannya adalah
pada sumber datanya, dimana Text Mining bersumber dari kumpulan dokumen
atau Text.
2.4
Pengembangan Per angkat Lunak
Merupakan sebuah model chaos yang menggambarkan “perkembangan
P/L sebagai sebuah kesatuan dari pemakai ke pengembang dan ke teknologi”
disebut dengan “Prescriptive” karena menentukan sekumpulan elemen proses
(aktivitas, aksi, tugas, produk kerja, jaminan kualitas dan lain-lain untuk setiap
proyek), setiap model proses juga menentukan alur kerjanya.
Pada saat kerja bergerak maju menuju sebuah sistem yang lengkap,
keadaan yang menggambarkan secara rekursif diaplikasikan kepada kebutuhan
pemakai dan spesifikasi teknis perangkat lunak pengembang. Saat ini, prescriptive
memberikan jawaban secara defnitive untuk masalah pengembangan perangkat
lunak dalam setiap perubahan lingkungan komputasi.
Dalam pengerjaan pengembangan perangkat lunak, ada beberapa
pertanyaan yang harus dijawab:
1.
Problem apa yang harus dicarikan solusinya?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2.
Apa saja karakteristik entitas yang digunakan untuk menyelesaikan
persoalan tersebut?
3.
Bagaimana entitas (dan solusinya) dapat direalisasikan?
4.
Bagaimana entitas akan dibangun?
5.
Pendekatan apa yang akan digunakan untuk mencegah terjadinya
kesalahan desain dan pembuatan entitas?
6.
Bagaimana entitas akan didukung selama mungkin, pada saat ada
permintaan koreksi adaptasi dan pengembangan oleh user.
2.5
Pengujian Per angkat Lunak
Adanya beberapa inisiatif tersebut dapat dianggap sebagai asumsi awal
bahwa perlu adanya Body of Knowledge yang dibuat oleh para praktisi software
engineering. Body of Knowledge tersebut kalau dalan management proyek
kemudian dikenal istilah project management Body of Knowledge atau yang
disingkat dengan PMBOK maka dalam software engineering dikenal juga istilah
yang identik, yaitu Software Engineering Body Of Knowledge atau SWEBOK.
Tujuan dibuatnya Software Engineering Body Of Knowledge adalah untuk
mengorganisir dan mengkatalogisasi knowledge dalam software engineering
secara sistematis, singkat dan deskripsi yang lengkap tentang software
engineering itu sendiri.
SWEBOK sendiri lebih menitik berkan pada beberapa tema dalam
software engineering seperti berikut:
1.
Mengenalkan sebuah pandangan atau paradigma yang konsisten
dalam perkembangan perangkat lunak (software engineering).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.
Mengklarifikasi serta memperjelas tempat dan ruang lingkup
software engineering dengan ilmu-ilmu lain seperti Computer
science
project
management,
computer
engineering
dan
matematika.
3.
Memberikan karakteristik kandungan knowledge dalam software
engineering.
4.
Menyediakan akses secara “tropical” pada SWEBOK.
5.
Memberikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan sertifikasi
software engineering
2.6.
Data Flow Diagram
Data flow diagram atau yang disingkat dengan DFD merupakan
representatif dari sebuah sistem secara grafis yang digambarkan dengan sejumlah
simbol tertentu utuk menunjukkan perpindahan data dalam proses suatu sistem.
Dalam hal ini DFD menunjukkan perpindahan dan perubahan data dalam suatu
sistem. DFD merupakan sau alat pemodelan proses dari sistem yang paling sering
digunakan.
2.7.
Definisi Pemrogr aman Delphi
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman yang bersipat Objek (Object
Oriented Programming) artinya adalah sebuah program yang mempunyai objekobjek tertentu dalam pemrograman nya. Selain itu Delphi adalah sebuah program
yang bersifat visual artinya mempunyai tampilan grafik-grafik yang mudah
dimengerti oleh pemula sekalipun (Graphical user Interface). Dengan Delphi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Anda bisa membuat program-program dengan tampilan yang menawan, Delphi
hanya bisa bekerja di bawah System Microsoft Windows sedangkan untuk system
yang lain seperti Linux atau Unix Delphi mempunyai saudara kembarnya yang
bisa bekerja pada system tersebut yaitu KYLIX.
Adapun kelebihan dari bahasa pemprograman delphi yaitu perkembangan
Software Development Toold sangat pesat dengan persaingan yang sangat ketat.
Masing-masing perangkat memiliki kelebihan dan kekurangan yang sangat tipis
bila dibandingkan satu dengan yang lainnya. Pembahasan kelebihan deplhi disi
bertujuan untuk melihat apa saja kekuatan dekphi yang bisa dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
Delphi termasuk Keluarga Visual sekelas Visual Basic, Visual C, artinya
perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemrogram
tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam Form atau Windows,
lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event tinggal dibuat programnya.
Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan
prosedur dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate).
Sebelum mempelajari ketiga struktur pemrograman ada baiknya kenali
dahulu tampilan IDE, yang merupakan editor dan tools untuk membuat program
Delphi. Pada IDE akan ditampilkan Form baru yang merupakan aplikasi /
program window yang akan dibuat.
Aplikasi / program berbasis windows sering disebut dengan jendela
(window). Bagaimana membuat aplikasi berbasis windows (berbasis grafik dan
bukan berbasis teks seperti pada DOS). Caranya dengan membuat sebuah form.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau
beberapa jendela. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form.
2.7.1 Kelebihan Pemr ogr aman Delphi
Bahasa pemrograman delphi sintak dasarnya menggunakan bahasa Pascal
Basis Object Oriented Programming (OOP) dalam Delphi dapat mempermudah
pengembang aplikasi dalam mebangun project yang dikelolanya. Berikut adalah
kelebihan dari bahasa Pemrograman Delphi :
a.
Komponen
dapat
dipakai
ulang
dan
dapat
dikembangkan
Delphi mempermudah pembuatan program bagi komponen-komponen
Windows seperti label, button dan bahkan dialog dan lainnya. Komponen
ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan kita si pembuat program.
b.
Dapat mengakses VBX
Dengan Delphi kita dapat langsung mengakses komponen VBX yang
sudah merupakan satu kesatuan dan dapat langsung digunakan .
c.
Template Aplikasi dan Template Form
Dalam Delphi telah didefinisikan template aplikasi dan template Form
yang dapat dipakai untuk membuat semua form aplikasi dengan lebih
cepat.
d.
Lingkungan Pengembang Delphi
Lingkungan yang disedia pada Delphi sangat mudah untuk digunakan
dalam pengembangan aplikasi yang produktif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
e.
Program Terkompilasi
Kebanyakan lingkungan pengembang visual pada windows menyatakan
dapat mengkompilasi program. Namun sebenarnya mereka hanya dapat
mengkompilasi
sebagian
program
dan
kemudian
mengabungkan
interpreter dan pcode dalam sebuah file. Dengan cara ini akan
menghasilkan aplikasi dengan eksekusi yang lambat. Namun dengan
pemrograman delphi output yang dihasilkannya merupakan file yang
benar-benar terkompilasi tanpa interpreter dan pcode sehinga dapat
berjalan lebih cepat. Program Delphi yang kecil dapat diserahkan dalam
bentuk sebuah file EXE tanpa harus menyertakan file DLL.
f.
Kemampuan mengakses data dalam berbagai macam format
Dalam Delphi terdapat BDE ( Borland Database Engine) yang digunakan
untuk mengakses format file data yang ada. BDE telah melalui beberapa
tahap pengembangan, yang sebelumnya BDE dikenal dengan ODAPI ,
kemudian IDAPI. Sekarang BDE sudah menjadi standar untuk akses
semua jenis data yang ada saat ini. BDE juga dapat mengakses Database
Client / Server seperti Sybase, SQL Server, Oracle dan Borland Interbase.
Bila dibandingkan dengan microsoft ODBC , BDE lebih unggul dalam hal
unjuk kerjannya, hal ini karena BDE memiliki bentuk yang lebih
mendekati format database tujuannya.
2.7.2
Membuat Sebuah For m di Delphi
Kelebihan delphi yang pertama adalah kemudahan penyusunan User
Interface. Sejak awal dirilis, delphi berkomitmen untuk menjadi rapid Application
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Development (RAD) Tool. Maksudnya adalah bagaimana menjadi perangkat yang
mempercepat pengembangan aplikasi. Untuk RAD ini, delphi telah melakukannya
dengan sangat baik, dimulai dari kemudahan penyusunan tampilan program.
Aplikasi bisnis adalah aplikasi yang digunakan untuk membantu kegiatan bisnis
atau operational perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah aplikasi accounting,
costumenrelationship, management, aplikasi kepegawaian (HRD) aplikasi
pengelolaan pabrik, point of sales (POS). Bila ingin mengembangkan aplikasi
jenis ini, perlu mempelajari lagi konsep database dari delphi. Kita harus
mempunyai banyak sekali ppilihan database apa yang akan dihunakan. Misalkan
MS SQL Server, Oracle, Firebird, PostgreSQL,MySQL. Saat anda pertama kali
masuk ke Delphi, anda akan diperhadapkan pada sebuah form kosong yang akan
dibuat secara otomatis. Form tersebut diberi nama Form1, form ini merupakan
tempat bekerja untuk membuat antarmuka pengguna dalam Delphi.
Minimiz
Nama
Form
Maximiz
Tempat Bekerja
Close
2.5. Gambar Form
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
2.7.3
Mengganti Nama For m dan Menambahkan J udul
Semua properti diurutkan berdasarkan alpabetik, dan dapat juga diurutkan
berdasarkan kategori. Gantilah judul form dengan Hello melalui properti Caption,
sedangkan nama form dengan nama form hello melalui properti Name. Caption
digunakan untuk menyimpan keterangan yang dimunculkan pada form, sedangkan
Name digunakan sebagai Nama dari objek tersebut. Isi dari properti Name harus
diawali alpabet dan tidak menggunakan spasi atau tanda baca.
Nama Object
Jendela Object
Inspector
Tab Event
Tab Properties
Properti Caption
Nilai / Isi Properti
2.6. Gambar Jendela Object Inspector
2.8
Sejarah Bor land Delphi
1.
Delphi versi 1 (berjalan pada windows 3.1 atau windows 16 bit)
2.
Delphi versi 2 (berjalan pada 95 atau delphi 32 bit)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
3.
Delphi versi 3 (berjalan pada windows 95 keatas dengan tambahan
fitur internet atau web)
4.
Perkembana
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
FITRALOKA ARUM SARI
0734010186
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan baik dan benar.
Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah
mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan yang berharga ini, penyusunmengucapkanterimakasihkepada :
1. Bapak Ir. Sutiyono,MT selaku Dekan FTI, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
2. Ibu Dr.Ir. Ni Ketut Sari,MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Prof.Dr.Ir.Sri Redjeki,MT selaku Dosen Pembimbing I Skripsi atas segala
do’a restu, arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan
selama penyelesaian Skripsi.
4. Bapak S.Kom selaku Dosen Pembimbing II Skripsi atas segala do’a restu,
arahan, ilmu, dan bimbingan-bimbingan yang telah diberikan selama
penyelesaian Skripsi.
5. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT, Ibu Rr. Ani Dijah Raharjoe, ST, M.Cs,
Bapak Rizky Parlika, S.Kom selaku Dosen Penguji Seminar TA yang banyak
memberi masukan yang berguna kepada penulis selama revisi.
6. Bapak dan Ibu dosen Teknik Informatika yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis selama kuliah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan dan doa supaya
skripsi ini segera terselesaikan.
8. Keluarga Adi Hermawan, yang selalu membantu pengerjaan aplikasi ini dan
memberikan masukkan guna untuk memperlancar skripsi
9. Kakak-kakakku mas Gambar, mas Erik dan adik tersayang Trias, terima kasih
atas do’a serta dukungannya selama proses mengerjakan Skripsi ini dan aku
sayang kalian semua.
10. KeluargaLulukSuharwati,
yang
maumeminjamkan
untukpenyusunpakaimencetakskripsiinidandoa yang selaluterpanjatkan.
11. Teman- temanTeknikInformatikaangkatan 2011 rhina, lian, april, nanda,
novita, hayu, chanif, faiq, didit, aldo, novihendra, sanggra, rizal, atik,widya,
adidll.
TemanbermainRandie,
erlindadansemua
orang
fika,
yang
tya,
upid,
andreas,
novi,
berhubunganbaikdenganpenyusun
irul,
yang
tidakbisadisebutkansatupersatuterimakasihatasdo’adandukungannyaselamaini
sertaterimakasihataspertemanannya.
12. Enrique
Iglesiasdan
Bruno
Mars
yang
lagunyaselalumenemanipenyusundalampembuatanskripsiini.
13. Yang paling berjasatapitidakmerasa paling berjasa My Laptop Asus yang
seringpenyusunmaki di kalaaplikasimengalami error. Super Terimakasih.
MUCHAS GRACIAS…..!
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Judul
: Membuat aplikasi temu kembali informasi dengan menggunakan model ruang vektor pada
Pembimbing I : Prof.Dr.Ir.Sri Redjeki,MT
Pembimbing II : Faisal Muttaqin,S.Kom
Penyusun
: Fitraloka Arum Sari
ABSTRAK
Pengguna Komputer dan berbagai aplikasinya banyak menyebabkan terjadinya
penumpukan data dalam jumlah cepat yang sering kali menimbulkan kendala dalam mencari data
yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan tidak dapat dilakukan karena harus mencari secara
manual atau satu per satu sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
Kendala tersebut dapat bertambah apabila data yang dicari terletak di dalam jaringan
komputer lokal sehingga lokasi data semakin tersebar, yang menyebabkan bertambahnya dan
tenaga.
Untuk mengefisienkan hal tersebut diperlukan suatu aplikasi yang dapat melakukan
pencarian secara cepat dan akurat dalam menemukan kembali data yang dibutuhkan, yang
mampu mencari data di komputer stand alone maupun dalam jaringan komputer lokal.
Kata kunci : Temu kembali Infor masi, Model Ruang Vektor
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Penulis bersyukur kepada Allah SWT atas semua Rahmat,
Berkah, dan Ridho-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Membuat aplikasi temu kembali
informasi menggunakan model r uang vektor” ini dengan baik.
Skripsi merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan
program studi Sarjana Strata Satu (S1) di Jurusan Teknik Informatika Fakultas
Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar
untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Surabaya, 5 Juni 2012
( Fitraloka arum sari )
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
xi
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 PerumusanMasalah .......................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 5
1.4 Tujuan ............................................................................................................. 5
1.5 Manfaat .......................................................................................................... 6
1.6 Metodologi Penelitian .................................................................................. 6
1.7 Sistematika penulisan ..................................................................................... 6
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
9
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ....................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Sistem Kembali Informasi ................................................... 9
2.2 Pembobotan Kata ........................................................................................... 15
2.2.1 Pemodelan Ruang Vektor . ................................................................... 16
2.3 Text Mining .................................................................................................... 18
2.4 Pengembangan Perangkat Lunak ................................................................... 19
2.5 Pengujian Perangkat Lunak ........................................................................... 20
2.6 Data Flow Diagram ....................................................................................... 21
2.7 Definisi Pemprograman Delphi ..................................................................... 21
2.7.1 Kelebihan Pemprograman Delphi ......................................................... 22
2.7.2 Membuat Sebuah Form di Delphi ......................................................... 24
2.7.3 Mengganti Nama Form dan Menambahkan Judul ............................... 25
2.8 Sejarah Borland Delphi ................................................................................. 26
2.8.1 Sequence Diagram ............................................................................... 27
2.8.2 Collaboration Diagram ........................................................................ 27
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
v
2.8.3 Calss Diagram ...................................................................................... 27
2.9 My SQL .................................................................................................. ..... 27
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
...
30
3.1 Analisis Sistem .............................................................................................. 30
3.2 Analisis Kebutuhan ....................................................................................... 30
3.2.1 Fungsi Perangkat Lunak ....................................................................... 30
3.2.2 Batasan perangkat lunak ...................................................................... 31
3.2.3 Batasan perangkat Lunak ..................................................................... 31
3.3 Model Fungsional perangkat Lunak ............................................................ 32
3.3.1 Data Flow Diagram .............................................................................. 32
3.4 perancangan Perangkat Lunak ..................................................................... 34
3.4.1 perancangan Arsitektur ........................................................................ 34
3.4.2 Perancangan Data ................................................................................ 36
3.4.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak .......................................... 36
3.4.4 Perancangan Prosedural ....................................................................... 37
3.4.5 Algoritma dan Flowchart ...................................................................... 38
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJ IAN
44
4.1 Lingkungan pemprograman ..................................................................... .... 44
4.1.1 Lingkungan perangkat keras ................................................................ .44
4.1.2 Lingkungan perangkat Lunak .............................................................. 44
4.2 Implementasi Arsitektur ................................................................................ 45
4.3 Implementasi Proses ...................................................................................... 45
4.3.1 Implementasi Koneksi Database .......................................................... 46
4.4 Implementasi Aplikasi Desain Antar Muka .................................................. 46
4.4.1 Form Halaman Database ...................................................................... 51
4.5 Pengujian ........................................................................................................ 52
4.5.1. Tujuan pengujian ................................................................................. 53
4.5.2 Pengujian Perankingan .......................................................................... 53
4.5.3 Kriteria pengujian .................................................................................. 53
4.5..4 hasil pengujian ...................................................................................... 53
BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI PROGRAM
55
5.1 Uji coba Sistem ............................................................................................. 55
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vi
5.2 Uji coba Halaman Utama .............................................................................. 56
5.2.1 Uji coba Tampilan Pencarian Lokasi File ............................................ 56
5.2.2 Uji coba Tampilan Pencarian kata/ keyword ...................................... 59
5.2.3 Uji coba Tampilan Perankingan .......................................................... 62
5.3 Form Halaman Database ............................................................................... 64
BAB VI PENUTUP
64
6.1.Kesimpulan ....................................................................................... 66
6.2. Saran ............................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
68
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Sistem Temu-Kembali Informasi (Tarto, 2008)............. 13
Gambar 2.2 Interaksi antara pengguna dengan sistem (Tarto, 2008)................... 13
Gambar 2.3 proses filter dokumen 2 tingkat........................................................ 17
Gambar 2.4 Filter dokumen dengan model ruang vektor .................................... 18
Gambar 3.1 Diagram Konteks ............................................................................. 32
Gambar 3.2 Diagram Aliran Data Level 1 .......................................................... 33
Gambar 3.3 Rancangan antarmuka Utama perangkat Lunak .............................. 36
Gambar 3.4 Struktur Modul Perangkat Lunak .................................................... 38
Gambar 3.5 Flowchart Perangkat Lunak ............................................................. 39
Gambar 3.6 Flowchart proses pencarian lokasi file ............................................ 40
Gambar 3.7 flowchart proses pencarian nilai bobot dokumen ............................ 41
Gambar 3.8 flowchart perankingan ..................................................................... 42
Gambar 4.1 Script Koneksi Database ................................................................. 46
Gambar 4.2 Tampilan Awal Aplikasi ................................................................. 47
Gambar 4.3 halaman hasil pencarian .................................................................. 48
Gambar 4.4 halaman pencarian lokasi file .......................................................... 49
Gambar 4.5 tampilan hasil daftar file dokumen................................................... 49
Gambar 4.6 halaman hasil perhitungan bobot dan perankingan ......................... 50
Gambar 4.7 Form Halaman Setting Database .................................................... 51
Gambar 4.8 Form tabel Database tfile ............................................................... 52
Gambar 4.9 Form tabel Database tnilai ............................................................. 52
Gambar 4.10 Hasil Pengujian .............................................................................. 54
Gambar 5.1 Uji Coba Tampilan Aplikasi ............................................................ 56
Gambar 5.2 Uji Coba Tampilan Pencarian lokasi file ......................................... 57
Gambar 5.3 folder ............................................................................................... 58
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
viii
Gambar 5.4 Uji Coba Tampilan Daftar file dokumen ......................................... 58
Gambar 5.5 Uji Coba Tampilan Pencarian Kata/Keyword ................................. 59
Gambar 5.6 Uji Coba Tampilan Hasil Pencarian Kata/Keyword ........................ 60
Gambar 5.6 Uji Coba Tampilan Hasil isi dari file .............................................. 61
Gambar 5.7 Uji Coba Tampilan Hasil isi dari perankingan ................................ 62
Gambar 5.8 Perankingan ..................................................................................... 63
Gambar 5.9 Nilai Bobot ...................................................................................... 63
Gambar 5.10 Form Halaman Setting Database .................................................. 64
Gambar 5.11 Form tabel Database tfile ............................................................. 65
Gambar 5.12 Form tabel Database tnilai .......................................................... 65
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh frekuensi kata dalam suatu dokumen ...................................... 16
Tabel 3.1 Keterangan Antar Muka Perangkat Lunak ........................................... 37
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
x
BAB I
PE NDAHUL UAN
1.1.
Latar Belakang
Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi
pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak
orang. Kemudahan ini menyebabkan informasi menjadi semakin banyak dan
beragam. Informasi dapat berupa dokumen, berita, surat, cerita, laporan penelitian,
data keuangan, dan lain-lain. Tidak dapat dipungkiri lagi informasi telah menjadi
komoditi yang paling penting dalam dunia modern masa kini.
Seiring dengan perkembangan informasi,banyak pihak menyadari bahwa
masalah utama telah bergeser dari cara mengakses informasi menjadi memilih
informasi utama yang berguna secara selektif. Usaha untuk memilih informasi
ternyata lebih besar dari sekedar mendapatkan akses terhadap informasi.
Pemilihan atau penemuan kembali informasi ini tidak mungkin dilakukan secara
manual karena kumpulan informasi yang sangat besar dan terus bertambah besar.
Mandala (2002,hal 1) menyatakan bahwa suatu sistem otomatis diperlukan
informasi (information retrieval system) merupakan sistem yang digunakan untuk
menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan dari penggunanua secara
otomatis berdasarkan kesesuaian dengan query (masukan berupa ekspresi
kebutuhan informasi oleh pengguna) dari suatu koleksi informasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1
2
Namun dari hasil temuan kembali dokumen, pengguna tidak dapat melihat
peran dari query dalam proses pencarian dokumen tersebut, urutan dokumen yang
di-retrieve dinilai tidak informatif berdasarkan tingkat kesesuaiannya dengan
query. Oleh karena itu digunakan model ruang vektor (vector space model) sistem
temu kembali informasi. Menurut Arifin (dalam Salton, 1989) ’Salah satu model
sistem temu kembali informasi yang paling sederhana namun paling produktif
adalah model ruang vektor. Vektor model ini merepresentasikan term yang
terdapat pada dokumen dan query. Elemen vektor tersebut adalah bobot term yang
menjadi dasar penilaian dalam pemeringkatan dokumen. Hal yang perlu
diperhatikan dalam penemuan kembali informasi model ruang vektor ini adalah
pembobotan term (term weighting). Term dapat berupa kata, frase, atau unit hasil
indexing lain dalam suatu dokumen sebagai gambaran konteks dari dokumen
tersebut. Karena tiap kata memiliki tingkat kepentingan yang berbeda dalam
dokumen, maka diperlukan indikator yaitu term weight (bobot term) dalam proses
pencocokan dan perankingan dokumen terhadap query.
Metode pembobotan yang umumnya diunggulkan dalam penelitianpenelitian untuk digunakan dalam model ruang vektor yaitu TF-IDF Term
Frequency Inverse Document Frequency (Arifin, 2002). Menurut Arifin (dalam
Salton, 1989) ‘Dalam perhitungan bobot term, sekalipun term frequency banyak
digunakan, namun ia hanya mendukung proporsi jumlah dokumen yang dapat
ditemukan-kembali oleh proses pencarian pada sistem Information Retrieval,
sedangkan proporsi jumlah dokumen yang ditemukan dan dianggap relevan untuk
kebutuhan pengguna akan lebih meningkat bila vektor bobot tersebut
menggunakan term yang jarang muncul pada koleksi dokumen. Tentunya term
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
demikian akan diharapkan mampu mengelompokkan sejumlah dokumen yang
memuatnya, sehingga berbeda dengan seluruh anggota koleksi dokumen lain yang
tidak memilikinya. Kriteria ini dapat diakomodasi dengan menghitung invers
frekuensi dokumen. Dengan digabungkannya kedua metode ini yaitu konsep
frekuensi kemunculan term dalam sebuah dokumen dan inverse frekuensi
dokumen yang mengandung kata tersebut, akan mampu meningkatkan proporsi
jumlah dokumen yang dapat ditemukan kembali dan yang dianggap relevan secara
sekaligus. Sehingga kriteria term yang paling tepat adalah term yang sering
muncul dalam dokumen secara individu, namun jarang dijumpai pada dokumen
lainnya.’ Menurut Defeng (dalam Robertson, 2004: 503) ’Metode TF-IDF
merupakan suatu cara untuk memberikan bobot hubungan suatu kata (term)
terhadap dokumen. Metode ini menggabungkan dua konsep untuk perhitungan
bobot, yaitu frekuensi kemunculan sebuah kata di dalam sebuah dokumen tertentu
dan inverse frekuensi dokumen yang mengandung kata tersebut. Frekuensi
kemunculan kata di dalam dokumen yang diberikan menunjukkan seberapa
penting kata itu di dalam dokumen tersebut. Frekuensi dokumen yang
mengandung kata tersebut menunjukkan seberapa umum kata tersebut. Sehingga
bobot hubungan antara sebuah kata dan sebuah dokumen akan tinggi apabila
frekuensi kata tersebut tinggi di dalam dokumen dan frekuensi keseluruhan
dokumen yang mengandung kata tersebut yang rendah pada kumpulan dokumen.
Selama ini dokumen (information retrieval) pada komputer pencari adalah
berdasarkan kata kunci (keyword) sebagai input untuk proses pencarian. Ada
banyak metode yang digunakan untuk proses pencarian ini, antara lain: term
weighting, boolean model, dan vector model. Hasil dari pencarian dokumen
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
dengan menggunakan metode ini kadang belum tentu sesuai yang diinginkan,
meskipun dalam dokumen yang diperoleh tersebut sudah mengandung kata kunci
dalam masukan keyword. Salah satu penyebabnya adalah adanya berbagai konsep
domain pengetahuan yang berbeda dalam kata kunci yang sama (problem
semantik).
Penggunaan komputer dan berbagai aplikasinya banyak menyebabkan
terjadinya penumpukan data dalam jumlah cepat yang sering kali menimbulkan
kendala dalam mencari data yang dibutuhkan secara cepat, tepat dan tidak dapat
dilakukan karena harus mencari secara manual atau satu per satu sehingga dapat
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Kendala tersebut dapat bertambah apabila data yang dicari terletak di
dalam jaringan komputer lokal sehingga lokasi data semakin tersebar, yang
menyebabkan bertambahnya waktu dan tenaga untuk mengefesienkan hal tersebut
diperlukan suatu aplikasi yang dapat melakukakan pencarian secara cepat dan
akurat dalam menemukan kembali data yang dibutuhkan, yang mampu mencari
data di komputer stand alone maupun dalam jaringan komputer lokal.
Setiap paragraf latar belakang diatas dapat disimpulkan, maka dari itu
penulis merasa perlu dibuat aplikasi temu kembali informasi dengan
menggunakan model ruang vektor.
1.2.
Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah:
1.
Bagaimana merancang sistem yang dapat mencari data yang
dibutuhkan secara cepat dan akurat pada komputer yang stand alone?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
2.
Bagaimana cara kerja mesin pencari dalam melakukan pembobotan
dokumen dengan menggunakan metode TF-IDF.
3.
Bagaimana mesin pencarian dapat menghasilkan dokumen yang
teranking berdasarkan query masukan oleh pengguna.
1.3.
Batasan Masalah
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memberikan batasan-batasan
masalah sebagai berikut:
1.
Data atau dokumen yang dicari hanya berformat teks (.txt).
2.
Ukuran file dari data yang dicari tidak dibatasi ukurannya.
3.
Pengindeksan data atau dokumen dilakukan berdasarkan perhitungan
bobot.
4.
Aplikasi yang dibuat menggunakan teknik pencarian Model Ruang
Vektor yaitu suatu model yang digunakan untuk mengukur kemiripan
antara isi suatu dokumen.
5.
Pencarian kata/ keyword tidak bisa lebih dari satu kata.
6.
Pencarian kata/ keyword tidak bisa mencari judul atau nama
file/dokumen.
7.
1.4
Aplikasi tidak bisa mencari tanda baca.
Tujuan
Tujuan dari Skripsi ini adalah untuk memudahkan pengguna untuk
merancang sebuah sistem yang dapat mencari data yang dibutuhkan secara cepat
pada komputer yang stand alone, maka sebab itu pengguna membuat aplikasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
perncarian kata dengan melakukan pembobotan dokumen menggunakan metode
TF-IDF. Aplikasi dapat menghasilkan dokumen yang di cari setelah melakukan
pencarian kata dan pengguna dapat mengetahui proses dari pembobotan dokumen
dan perankingan dengan menggunakan metode TF-IDF.
1.5
Manfaat
Manfaat penelitian Tugas Akhir akhir ini adalah mempermudah pengguna
untuk mecari file yang diinginkan dengan cepat.dan mempermudah pengguna
mendapatkan dokumen relevan berdasarkan query yang dimasukkan, serta telah
teranking berdasarkan tingkat relevasianya.
1.6
Metodolologi Penelitian
Langkah-langkah dalam pengerjaan skripsi ini antara lain:
1. Studi literatur tentang:
Konsep/metode
text
mining,
Metode
pembobotan
TF-IDF
dan
penerapannya teori search engine.
2. Perencanaan dan pembuatan perangkat lunak modul pemrosesan dokumen
modul pemprosesan query modul matching (pencocokan).
3. Pengujian dan analisa perangkat lunak Pengujian program yang telah
dibuat Analisa hasil output dari program
4.
Pengambilan
kesimpulan
Pengambilan
kesimpulan
dengan
cara
membandingkan hasil output program dengan hasil pengamatan secara
manual antara query masukan dengan dokumen hasil keluaran.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7
1.7
Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam
setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :
BAB I
:
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang diambilnya judul Skripsi
“Implementasi Metode Term Frequency Inverse Document
Frequency
(TF-IDF)
pada
Sistem
Temu
Kembali
Informasi” , rumusan masalah yang akan dikaji dalam
Skripsi ini, ruang lingkup atau batasan masalah, tujuan dan
manfaat dari pembuatan Skripsi ini, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan Skripsi yang menjelaskan secara
garis besar susbstansi yang diberikan pada masing-masing
bab.
BAB II
:
TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berkaitan dalam
penyelesaian masalah serta teori yang mendukung dalam
pembuatan sistem. Teori-teori tersebut antara lain :
Pengertian Sistem Kembali Informasi, Pemodelan Rung
Vektor,
Pengembangan
Perangkat
Lunak,
Pengujian
perangkat Lunak, Pengertian Delphi,
BAB III
:
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini membahas tentang model penelitian dan prosedur
penelitian antara lain: Analisis Sistem, Perancangan Sistem
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
menggunkan metode Ruang Vektor, Perancangan Database
dan lain sebagainya.
BAB IV
:
IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK
Pada bab ini akan dibahas tentang tampilan dari sistem
yang telah dibuat dan dari implementasi ke bahasa
pemrograman program yang telah dibuat.
BAB V
:
UJ I COBA DAN EVALUASI PROGRAM
Dalam bab ini berisi tentang uji coba pada sistem yang
telah jadi dan mengadakan evaluasi atau pengecekkan
terhadap sistem yang sudah berjalan.
BAB VI
:
PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang kesimpulan dari uji coba
dan saran-saran yang diambil dari kelemahan aplikasi
sebagai pengembangan lebih lanjut dari sistem yang telah
dibuat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1
Konsep Dasar Sistem Infor masi
Dalam menyusun dan merancang sistem informasi, beberapa konsep dasar
dapat dijadikan sebagai acuan dan landasan, dimana konsep tersebut merupakan
teori yang berhubungan dengan perancangan sistem informasi dari pemecahan
masalah.
2.1.1
Penger tian Sistem Kembali Informasi
Pada awalnya, hiperteks dan temu-kembali informasi merupakan bidang
penelitian yang berbeda satu dengan yang lain. Hiperteks berkisar pada masalah
user-disorientation, strategi pengembangan dokumen hiperteks, dan mekanisme
konversi dokumen tekstual strategi pengembangan dokumen hiperteks, dan
mekanisme konversi dokumen tekstual menjadi bentuk hiperteks (Ellist,1996).
Sedangkan temu-kembali informasi bergerak pada topik manipulasi query, konsep
basis data tekstual dan relevansi dokumen terhadap query (Bodhitama, 1997).
Penggabungan kedua bidang ini dapat memecahkan masalah-masalah dalam
bidang temu-kembali informasi. Misalnya, sistem temu-kembali informasi yang
didasarkan pada penggunaan opertor boolean, mengandalkan kemampuan
pemakai dalam memformulasikan query. Hal ini sering mempersulit pengguna,
dengan adanya sistem hiperteks, hal ini dapat di permudah dengan penyediaan
antar muka yang memakai pencarian dengan motode browsing.
9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Smeaton (1991) di dalam Ellist (1996) juga menyatakan bahwa hiperteks
dan temu-kembali informasi itu saling berelemen satu sama lain. Hiperteks
membutuhkan lebih banyak searching
sedangkan temu-kembali informasi
membutuhkan lebih banyak browsing. Hal yang dimaksud adalah hiperteks akan
semakin baik jika disertai dengan fasilitas search, dan temu-kembali informasi
membutuhkan browsing
dalam melakukan pencarian yang efisien. Adapun
maksud dari searching adalah berusaha mendapatkan atau mencapai tujuan
spesifik sedangkan browshing adalah mengikuti suatu path sampai mencapai
suatu yujuan. Menurut Brown (1988) didalam Agosti () 1993, browshing itu bisa
diibaratkan dengan from where to what. Maksudnya adalah kita tahu dimana
posisi kita salam database dan kita ingin tahu apa yang ada disana (database).
Sedangkan Searching bisa diibaratkan dengan from wo where maksudnya kita
tahu apa yang kita inginkan dan kita ingin menemukan dimana dia didalam
database.
Penggabungan sistem temu-kembali ke dalam basis hiperteks lebih dikenal
dengan nama search engine, dimana sistem ini dapat dibagi kedalam dua kategori
berdasarkan sumber informasinya yaitu:
1.
Worlswide Search Engine
Worlswide Search Engine adalah suatu sistem temu-kembali informasi
yang mengambil data-data dari berbagai server di seluruh penjuru dunia. Datadata tersebut diambil melalui program yang disebut dengan “robot” atau “bot”.
Program yang melakukan pencarian data pada setiap server, yang kemudian
dikirim ke server pusat pada selang waktu tertentu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.
Local Search Engine
Local Search Engine adalah suatu sistem temu-kembali informasi yang
mengambil data-data dari server tertentu saja. Kata “local”, yang berarti lokal atau
setempat, memberi penekanan akan lokasi sumber data yang akan digunakan.
Local Search Engine tidak dirancang untuk mengarungi belantara internet seperti
worlwide search engine. Tujuan implementasi local search engine dimaksudkan
untuk pencarian pada objek spesifil dam lebih kecil lingkupnya dibandingkan
internet sendiri.
Mengenai pemilihan penerepan sistem temu-kembali berbentik
local
search engine atau worlwide search engine tergantung kepada masalah atau jenis
informasi cara sistem pengindeksan dari temu-kembali. Sedangkan teknik
retrieval dan rancangan penerapan teknik pada hiperteks akan sama saja, baik
pengindeksannya secara local search engine ataupun worldwide search engine.
Sistem Temu Kembali Informasi menerima query dari pengguna,
kemudian melakukan perangkingan terhadap dokumen pada koleksi berdasarkan
kesesuaiannya dengan query. Hasil perangkingan yang diberikan kepada
pengguna merupakan dokumen yang menurut sistem relevan dengan query.
Namun relevansi dokumen terhadap suatu query merupakan penilaian pengguna
yang subjektif dan dipengaruhi banyak faktor seperti topik, pewaktuan, sumber
informasi maupun tujuan pengguna. Menurut Lancaster (1979) Sistem Temu
Kembali Informasi terdiri dari 6 (enam) subsistem, yaitu:
1. Subsistem dokumen
2. Subsistem pengindeksan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
3. Subsistem kosa kata
4. Subsistem pencarian
5. Subsistem antarmuka pengguna-sistem
6. Subsistem penyesuaian.
Sementara itu Tague-Sutcliffe (1996) melihat Sistem Temu Kembali
Informasi sebagai suatu proses yang terdiri dari 6 (enam) komponen utama yaitu:
1. Kumpulan dokumen
2. Pengindeksan
3. Kebutuhan informasi pemakai
4. Strategi pencarian
5. Kumpulan dokumen yang ditemukan
6. Penilaian relevansi
Secara garis besar komponen-komponen Sistem Temu Kembali dapat
diilustrasikan seperti pada Gambar 2.4
Gambar 2.1 Komponen Sistem Temu-Kembali Informasi (Tarto, 2008)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Dalam proses pencarian informasi terjadi interaksi antara pengguna
dengan sistem (mesin) baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara
umum interaksi antara pengguna dengan sistem dalam proses pencarian informasi
dapat dinyatakan seperti pada Gambar 2.5.
Gambar 2.2 Interaksi antara pengguna dengan sistem (Tarto, 2008)
Sistem Temu Kembali Informasi didisain untuk menemukan dokumen
atau informasi yang diperlukan oleh masyarakat pengguna. Sistem Temu Kembali
Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi pengguna dengan
sumber informasi yang tersedia dalam situasi seperti dikemukakan oleh Belkin
(1980) sebagai berikut:
1.
Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam
sebuah dokumen
menggunakan sekumpulan konsep.
2. Terdapat beberapa pengguna yang memerlukan ide yang dikemukakan oleh
penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan
menemukannya dengan baik.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
3. Sistem temu kembali informasi bertujuan untuk mempertemukan ide yang
dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi
pengguna yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (query).
Berkaitan dengan sumber informasi di satu sisi dan kebutuhan informasi
pengguna di sisi yang lain, Sistem Temu Kembali Informasi berperan untuk:
1. Menganalisis isi sumber informasi dan pertanyaan pengguna.
2. Mempertemukan pertanyaan pengguna dengan sumber informasi
untuk
mendapatkan dokumen yang relevan.
Adapun fungsi utama Sistem Temu Kembali Informasi seperti dikemukakan
oleh Lancaster (1979) dan Kent (1971) adalah sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat
pengguna yang ditargetkan.
2.
Menganalisis isi sumber informasi (dokumen)
3.
Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan (query) pengguna.
4.
Merepresentasikan pertanyaan (query) pengguna dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam
basis data.
5.
Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam
basis data.
6.
Menemu-kembalikan informasi yang relevan.
7.
Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang
diberikan oleh pengguna.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.
Pembobotan Kata
Setiap kata dalam vektor dapat diberikan bobot. Bobot dari sebuah kata
menandakan tingkat kepentingan kata tersebut dalam dokumen. Pemberian bobot
kata dapat dinyatakan dengan nilai tfidf (term frquency inverse document).
Berikut ini adalah formula perhitungan tfidf :
Keterangan
•
Wij adalah bobot kata i pada dokumen j
•
N adalah koleksi dokumen
•
tfif adalah jumlah kehadiran kata i yang akan dihitung bobotnya dalam
dokumen j
•
dfj adalah dokumen j yang mengandung kata yang akan dihitung
bobotnya
•
Rumusan Log
disebut juga inverse document
Sebagai contoh :
Berikut ini adalah kata-kata yang ada dalam dokumen beserta frekuensinya :
Tabel 2.1. Contoh frekuensi kata dalam suatu dokumen
Kata yang hendak dihitung bobotnya adalah hukum. Misalkan jumlah
keseluruhan dokumen adalah 500 dan dari keseluruhan dokumen ada 40 dokumen
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
yang mengandung kata hukum, maka bobot kata hukum adalah w(hukum) =
4.Log(500/40)=4.3876
2.2.1 Pemodelan Ruang Vektor
Setiap kata dalam vektor dapat diberikan bobot. Bobot dari sebuah
kata menandakan tingkat kepentingan kata tersebut dalam dokumen. Bagian
penting dari penyelesaian masalah pencarian dokumen adalah: bagaimana
dokumen-dokumen dalam sumber digital dibuat indeksnya dan bagaimana proses
oencarian tersebut dilakukan. Untuk itu diusulkan proses filter/ penyaringan
dokumen dalam dua tingkat. Dibawah ini contoh gambar proses filter dokumen 2
tingkat (gambar 2.3
Gambar 2.3 proses filter dokumen 2 tingkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
Gambar 2.4 dibawah ini memperlihatkan bahwa terdapat tiga langkah
operasi pada sistem temu kembali informasi. Langkah pertama dimulai dari
koleksi dokumen dalam bentuk sumber digital (dapat dilihat dalam panah) sampai
pada proses terbentuknya database indeks. Langkah kedua dimulai dari query
pancarian dokumen oleh pengguna. Dalam query tersebut akan dilakukan
formulasi term query, yaitu perhitungan bobot dari term-term query tersebut
dengan menggunakan algoritma pembobotan TF-IDF. Sedangkan langkah ketiga
proses perankingan dokumen dengan menggunakan algoritma model ruang
vektor.
Gambar 2.4 Filter dokumen dengan model ruang vektor
2.3.
Text Mining
Text Mining adalah penggalian yang dilakukan oleh komputer untuk
mendapatkan sesuatu yang baru, sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya atau
menemukan kembali ind=formasi yang tersirat secara implisit, yang berasal dari
informasi yang diekstrak secara otomatis dari sumber-sumber data text yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
berbeda-beda. Text Mining berbeda dari pencarian di web. Pada pencarian,
pengguna biasanya mencari sesuatu yang sudah diketahui oleh mereka atau sudah
pernah ditulis oleh orang lain.
Permasalahannya adalah bagaimana menyatukan semua data-data yang
tidak diberhubungan dengan kebutuhan dengan kebutuhan pengguna tersebut agar
dapat digunakan untuk mencari informasi yang sesuai dengan yang dicari. Text
Mining tidak jauh berbeda dengan Data Mining yang membedakannya adalah
pada sumber datanya, dimana Text Mining bersumber dari kumpulan dokumen
atau Text.
2.4
Pengembangan Per angkat Lunak
Merupakan sebuah model chaos yang menggambarkan “perkembangan
P/L sebagai sebuah kesatuan dari pemakai ke pengembang dan ke teknologi”
disebut dengan “Prescriptive” karena menentukan sekumpulan elemen proses
(aktivitas, aksi, tugas, produk kerja, jaminan kualitas dan lain-lain untuk setiap
proyek), setiap model proses juga menentukan alur kerjanya.
Pada saat kerja bergerak maju menuju sebuah sistem yang lengkap,
keadaan yang menggambarkan secara rekursif diaplikasikan kepada kebutuhan
pemakai dan spesifikasi teknis perangkat lunak pengembang. Saat ini, prescriptive
memberikan jawaban secara defnitive untuk masalah pengembangan perangkat
lunak dalam setiap perubahan lingkungan komputasi.
Dalam pengerjaan pengembangan perangkat lunak, ada beberapa
pertanyaan yang harus dijawab:
1.
Problem apa yang harus dicarikan solusinya?
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2.
Apa saja karakteristik entitas yang digunakan untuk menyelesaikan
persoalan tersebut?
3.
Bagaimana entitas (dan solusinya) dapat direalisasikan?
4.
Bagaimana entitas akan dibangun?
5.
Pendekatan apa yang akan digunakan untuk mencegah terjadinya
kesalahan desain dan pembuatan entitas?
6.
Bagaimana entitas akan didukung selama mungkin, pada saat ada
permintaan koreksi adaptasi dan pengembangan oleh user.
2.5
Pengujian Per angkat Lunak
Adanya beberapa inisiatif tersebut dapat dianggap sebagai asumsi awal
bahwa perlu adanya Body of Knowledge yang dibuat oleh para praktisi software
engineering. Body of Knowledge tersebut kalau dalan management proyek
kemudian dikenal istilah project management Body of Knowledge atau yang
disingkat dengan PMBOK maka dalam software engineering dikenal juga istilah
yang identik, yaitu Software Engineering Body Of Knowledge atau SWEBOK.
Tujuan dibuatnya Software Engineering Body Of Knowledge adalah untuk
mengorganisir dan mengkatalogisasi knowledge dalam software engineering
secara sistematis, singkat dan deskripsi yang lengkap tentang software
engineering itu sendiri.
SWEBOK sendiri lebih menitik berkan pada beberapa tema dalam
software engineering seperti berikut:
1.
Mengenalkan sebuah pandangan atau paradigma yang konsisten
dalam perkembangan perangkat lunak (software engineering).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.
Mengklarifikasi serta memperjelas tempat dan ruang lingkup
software engineering dengan ilmu-ilmu lain seperti Computer
science
project
management,
computer
engineering
dan
matematika.
3.
Memberikan karakteristik kandungan knowledge dalam software
engineering.
4.
Menyediakan akses secara “tropical” pada SWEBOK.
5.
Memberikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan sertifikasi
software engineering
2.6.
Data Flow Diagram
Data flow diagram atau yang disingkat dengan DFD merupakan
representatif dari sebuah sistem secara grafis yang digambarkan dengan sejumlah
simbol tertentu utuk menunjukkan perpindahan data dalam proses suatu sistem.
Dalam hal ini DFD menunjukkan perpindahan dan perubahan data dalam suatu
sistem. DFD merupakan sau alat pemodelan proses dari sistem yang paling sering
digunakan.
2.7.
Definisi Pemrogr aman Delphi
Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman yang bersipat Objek (Object
Oriented Programming) artinya adalah sebuah program yang mempunyai objekobjek tertentu dalam pemrograman nya. Selain itu Delphi adalah sebuah program
yang bersifat visual artinya mempunyai tampilan grafik-grafik yang mudah
dimengerti oleh pemula sekalipun (Graphical user Interface). Dengan Delphi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Anda bisa membuat program-program dengan tampilan yang menawan, Delphi
hanya bisa bekerja di bawah System Microsoft Windows sedangkan untuk system
yang lain seperti Linux atau Unix Delphi mempunyai saudara kembarnya yang
bisa bekerja pada system tersebut yaitu KYLIX.
Adapun kelebihan dari bahasa pemprograman delphi yaitu perkembangan
Software Development Toold sangat pesat dengan persaingan yang sangat ketat.
Masing-masing perangkat memiliki kelebihan dan kekurangan yang sangat tipis
bila dibandingkan satu dengan yang lainnya. Pembahasan kelebihan deplhi disi
bertujuan untuk melihat apa saja kekuatan dekphi yang bisa dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
Delphi termasuk Keluarga Visual sekelas Visual Basic, Visual C, artinya
perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemrogram
tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam Form atau Windows,
lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event tinggal dibuat programnya.
Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan
prosedur dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate).
Sebelum mempelajari ketiga struktur pemrograman ada baiknya kenali
dahulu tampilan IDE, yang merupakan editor dan tools untuk membuat program
Delphi. Pada IDE akan ditampilkan Form baru yang merupakan aplikasi /
program window yang akan dibuat.
Aplikasi / program berbasis windows sering disebut dengan jendela
(window). Bagaimana membuat aplikasi berbasis windows (berbasis grafik dan
bukan berbasis teks seperti pada DOS). Caranya dengan membuat sebuah form.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Pada pemrograman berbasis windows, kita akan diperhadapkan pada satu atau
beberapa jendela. Jendela ini dalam Delphi disebut juga dengan form.
2.7.1 Kelebihan Pemr ogr aman Delphi
Bahasa pemrograman delphi sintak dasarnya menggunakan bahasa Pascal
Basis Object Oriented Programming (OOP) dalam Delphi dapat mempermudah
pengembang aplikasi dalam mebangun project yang dikelolanya. Berikut adalah
kelebihan dari bahasa Pemrograman Delphi :
a.
Komponen
dapat
dipakai
ulang
dan
dapat
dikembangkan
Delphi mempermudah pembuatan program bagi komponen-komponen
Windows seperti label, button dan bahkan dialog dan lainnya. Komponen
ini dapat diatur sesuai dengan kebutuhan kita si pembuat program.
b.
Dapat mengakses VBX
Dengan Delphi kita dapat langsung mengakses komponen VBX yang
sudah merupakan satu kesatuan dan dapat langsung digunakan .
c.
Template Aplikasi dan Template Form
Dalam Delphi telah didefinisikan template aplikasi dan template Form
yang dapat dipakai untuk membuat semua form aplikasi dengan lebih
cepat.
d.
Lingkungan Pengembang Delphi
Lingkungan yang disedia pada Delphi sangat mudah untuk digunakan
dalam pengembangan aplikasi yang produktif.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
e.
Program Terkompilasi
Kebanyakan lingkungan pengembang visual pada windows menyatakan
dapat mengkompilasi program. Namun sebenarnya mereka hanya dapat
mengkompilasi
sebagian
program
dan
kemudian
mengabungkan
interpreter dan pcode dalam sebuah file. Dengan cara ini akan
menghasilkan aplikasi dengan eksekusi yang lambat. Namun dengan
pemrograman delphi output yang dihasilkannya merupakan file yang
benar-benar terkompilasi tanpa interpreter dan pcode sehinga dapat
berjalan lebih cepat. Program Delphi yang kecil dapat diserahkan dalam
bentuk sebuah file EXE tanpa harus menyertakan file DLL.
f.
Kemampuan mengakses data dalam berbagai macam format
Dalam Delphi terdapat BDE ( Borland Database Engine) yang digunakan
untuk mengakses format file data yang ada. BDE telah melalui beberapa
tahap pengembangan, yang sebelumnya BDE dikenal dengan ODAPI ,
kemudian IDAPI. Sekarang BDE sudah menjadi standar untuk akses
semua jenis data yang ada saat ini. BDE juga dapat mengakses Database
Client / Server seperti Sybase, SQL Server, Oracle dan Borland Interbase.
Bila dibandingkan dengan microsoft ODBC , BDE lebih unggul dalam hal
unjuk kerjannya, hal ini karena BDE memiliki bentuk yang lebih
mendekati format database tujuannya.
2.7.2
Membuat Sebuah For m di Delphi
Kelebihan delphi yang pertama adalah kemudahan penyusunan User
Interface. Sejak awal dirilis, delphi berkomitmen untuk menjadi rapid Application
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Development (RAD) Tool. Maksudnya adalah bagaimana menjadi perangkat yang
mempercepat pengembangan aplikasi. Untuk RAD ini, delphi telah melakukannya
dengan sangat baik, dimulai dari kemudahan penyusunan tampilan program.
Aplikasi bisnis adalah aplikasi yang digunakan untuk membantu kegiatan bisnis
atau operational perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah aplikasi accounting,
costumenrelationship, management, aplikasi kepegawaian (HRD) aplikasi
pengelolaan pabrik, point of sales (POS). Bila ingin mengembangkan aplikasi
jenis ini, perlu mempelajari lagi konsep database dari delphi. Kita harus
mempunyai banyak sekali ppilihan database apa yang akan dihunakan. Misalkan
MS SQL Server, Oracle, Firebird, PostgreSQL,MySQL. Saat anda pertama kali
masuk ke Delphi, anda akan diperhadapkan pada sebuah form kosong yang akan
dibuat secara otomatis. Form tersebut diberi nama Form1, form ini merupakan
tempat bekerja untuk membuat antarmuka pengguna dalam Delphi.
Minimiz
Nama
Form
Maximiz
Tempat Bekerja
Close
2.5. Gambar Form
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
2.7.3
Mengganti Nama For m dan Menambahkan J udul
Semua properti diurutkan berdasarkan alpabetik, dan dapat juga diurutkan
berdasarkan kategori. Gantilah judul form dengan Hello melalui properti Caption,
sedangkan nama form dengan nama form hello melalui properti Name. Caption
digunakan untuk menyimpan keterangan yang dimunculkan pada form, sedangkan
Name digunakan sebagai Nama dari objek tersebut. Isi dari properti Name harus
diawali alpabet dan tidak menggunakan spasi atau tanda baca.
Nama Object
Jendela Object
Inspector
Tab Event
Tab Properties
Properti Caption
Nilai / Isi Properti
2.6. Gambar Jendela Object Inspector
2.8
Sejarah Bor land Delphi
1.
Delphi versi 1 (berjalan pada windows 3.1 atau windows 16 bit)
2.
Delphi versi 2 (berjalan pada 95 atau delphi 32 bit)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
3.
Delphi versi 3 (berjalan pada windows 95 keatas dengan tambahan
fitur internet atau web)
4.
Perkembana